Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

BENDUNGAN ( D A M ) RIAM KANAN KALIMANTAN SELATAN

 Dosen Pengajar :
RINDU TRISNA WIDIASTUTI, ST., M.ENG

 Disusun oleh :
KELOMPOK IV
1. SALMA (1610061.P)
2. RIO NANDA (15100010)
3. DWI UTAMI MARSYELLA (15100040)
4. M. WASIL (15100028)
5. M. SAFEI (17100055.P)
6. TOMMY GOZALI (15100045)
7. DEDI HARDIANSYAH (13100023)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH
BENGKULU
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karuniaNya yang masih memberikan kami kesehatan serta kekuatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah irigasi dan bangunan air dengan judul
“Bendungan (Dam) Riam
(Dam) Riam Kanan Kalimantan Selatan”.
Selatan”.

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah irigasi dan bangunan air. Dalam
tugas makalah ini, kami membahas atau menjelaskan perbedaan antara bendung dan
 bendungan, manfaat bendungan, dan bagian  –   bagian bendungan serta spesifikasi dari
 bendungan Riam Kanan.
Kanan.

Kami berharap dari hasil diskusi serta deskripsi


deskripsi makalah yang
yang berjudul
“Bendungan ( Dam)
 Dam) Riam Kanan Kalimantan Selatan”
Selatan ” ini dapat membantu para
 pembaca mengetahui teori tentang bendungan sehingga dapat bermanfaat bagi para
 pembaca.

Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam tugas yang kami susun ini
terjadi kesalahan dalam hal berkata  –   kata maupun menjelaskan materi yang di bahas
dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam tugas kami ini masih belum
sempurna dan masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu, kami sangat memerlukan
saran dan kritik Anda.

Bengkulu, Desember 2017

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3.Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN
2.1.Perbedaan Bendung dan Bendungan ................................................................... 2
2.2. Manfaat Bendungan ............................................................................................ 3
2.3. Macam-Macam Bendungan ................................................................................ 6
2.3. Bagian-Bagian Bendungan ................................................................................. 11

BAB III : SPESIFIKASI BENDUNGAN RIAM KANAN


3.1. Deskripsi Bendungan Riam Kanan ..................................................................... 15
3.2. Periode Konstruksi .............................................................................................. 15
3.3. Reservoir ............................................................................................................. 15
3.4. Dam ..................................................................................................................... 16
3.5. Spillway .............................................................................................................. 16
3.6. Sejarah Bendungan Riam Kanan ........................................................................ 17

BAB IV : PENUTUP
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 19
3.2. Saran ................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan
 bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang
tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Bendungan (dam) dan bendung (weir ) sebenarnya merupakan struktur yang
 berbeda. Bendung (weir ) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead
dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air
sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu
 bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di
saluran/sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-
negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya,
serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air.
Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai
lebih rendah dari muka tanah yang akan diair.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, kami dapat
merumuskan masalah tentang bendungan (dam), yaitu :
1.2.1. Apa perbedaan bendungan (dam) dan bendung (weir ) ?
1.2.2. Apa saja bagian –  bagian bendungan ?
1.2.3. Data spesifikasi bendungan Riam Kanan ?

1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari
diskusi kami adalah :
1.3.1. Mahasiswa dapat membedakan antara bendunga dan bendung.
1.3.2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja bagian-bagian dari bendungan.
1.3.3. Mahasiswa dapat mengetahui data spesifikasi bendungan Riam Kanan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perbedaan Bendung dan Bendungan


2.1.1. Bendung
Bendung merupakan bangunan yang dibuat melintasi sungai dan
 berfungsi untuk mengubah karakteristik aliran air. Kegunaan lainnya seperti
mencegah terjadinya banjir, mengukur debit sungai, dan melambatkan aliran
sungai. Ada dua macam bendung yaitu bendung tetap dan bendung gerak.
Bendung tetap bermanfaat untuk menaikkan tinggi muka air hingga batas
tertentu supaya air bisa dialirkan ke irigasi. Dan bendung gerak memiliki
 beberapa pintu yang bisa digerak-gerakkan untuk keperluan mengatur
ketinggian muka air di sungai. Bendung adalah struktur mirip bendungan
yang memiliki kepala cukup rendah. Fungsi dari bangunan ini yaitu untuk
menaikkan muka air hingga dapat mengalir melalui puncak atau mercu
 bendung. Penerapan bendung paling banyak di Indonesia adalah untuk
kepentingan irigasi, terutama jika ketinggian muka air sungai lebih rendah
daripada ketinggian muka tanah yang akan dialiri air.
2.1.2. Bendungan
Bendungan ialah bangunan yang dirancang untuk menahan laju air
dengan membentuk waduk, danau, maupun tempat rekreasi. Sejumlah
 bendungan juga kerap dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
Konstruksi bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air sebagai saluran
 pembuangan air yang tidak dibutuhkan secara bertahap.
Lumrahnya bendungan terbuat dari material tanah, batu, beton, atau
 pasangan bata. Tidak hanya dipakai untuk menampung dan menahan air,
tetapi bendungan juga sering digunakan untuk menampung lumpur dan
limbah industri. Berdasarkan ketinggian strukturnya, bendungan bisa
diklasifikasikan menjadi lima macam. Bendungan besar memiliki tinggi lebih
dari 15 meter, bendungan utama lebih dari 150 meter, bendungan rendah
kurang dari 30 meter, bendungan sedang sekitar 30-100 meter, dan
 bendungan tinggi lebih dari 100 meter.

2
Perbedaan bendung dan bendungan secara spesifik, yaitu :
BENDUNG
1. Berkepala rendah (lowhead dam).
2. Untuk menaikkan muka air.
3. Biasanya terdapat di sungai.
4. Untuk irigasi; sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara
Eropa.
BENDUNGAN
1. Berkepala tinggi (highhead dam).
2. Menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.
3. Biasanya terdapat di waduk dan danau.
4. Untuk mengalirkan air ke sebuah PLTA.

2.2. Manfaat Bendungan


1. Menampung air dalam volume yang besar
Prinsip awal dibangunnya bendungan yakni untuk membendung aliran sungai
hingga tertampung dalam volume yang besar. Penampungan air dalam volume
yang besar dapat digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas bagi masyarakat
sekitar bendungan. Adanya bendungan membuat air sungai tertahan dan tidak
terus menerus mengalir, sehingga air dapat tertampung dan dimanfaatkan untuk
 berbagai hal dan mencukupi kebutuhan air masyarakat sekitar bendungan.
Menampung air sungai pada bendungan juga berfungsi untuk menampung air
sebagai cadangan air sungai. Sehingga jika aliran sungai mengering, tidak perlu
khawatir karena masih terdapat cadangan air pada bendungan.
2. Mencukupi kebutuhan air bersih
Air sungai terkadang memiliki aliran yang keruh, terutama ketika musim hujan.
Aliran sungan yang airnya mengalir akan semakin keruh apabila terus mengalir
karena penyebab air keruh akan sulit untuk mengendap. Air sungai yang keruh
sulit dimanfaatkan untuk keperluan masak dan minum. Dengan adanya
 bendungan, alian air sungai yang keruh dapat ditampung terlebih dahulu agar
kotoran pada air sungai dapat mengendap. Dengan air yang lebih tenang pada
 bendungan, air sungai yang keruh dapat mengendap karena tidak terjadi aliran
air. Sehinga air yang sudah dibendung terlebih dahulu berwarna lebih bersih
dibandingkan air sungai yang terus mengalir.

3
3. Pengendalian banjir
Ketika musim hujan tiba, volume air pada aliran sungai juga meningkat.
Peningkatan debit air sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir apabila sungai
sudah tidak dapat menampung lagi jumlah air yang melalui sungai. Untuk
mengatasi banjir bagi masyarakat di sekitar sungai, bendungan menjadi salah
satu pilihan yang dapat digunakan untuk mengatasi banjir. Dengan adanya
 bendungan, debit air berlebih pada sungai dapat ditampung terlebih dahulu
sehingga debit aliran air dapat diatur. Dengan debit air yang normal, maka akan
terhindar dari masalah banjir.
4. Sumber irigasi
Ketika aliran sungai tidak melewati semua jalur pertanian, bendungan dapat
dijadikan salah satu alternatif untuk tetap menyediakan kebutuhan air untuk
wilayah pertanian. Dengan adanya bendungan, kemudian dapat dibuat semacam
sungai kecil untuk menyalurkan air ke tempat-tempat persawahan yang jauh dari
sungai. Aliran air juga dapat diatur, sehingga air tidak terus mengalir, tetapi
dapat ditampung dan digunakan saja seperlunya.
5. Sebagai lokasi budidaya perikanan
Air yang terdapat pada sungai akan selalu mengalir mengikuti arus sungai.
Aliran air sungai tidak dapat digunakan untuk ‘menyimpan’ ikan atau makhluk
lainnya. dengan dibentuknya bendungan aliran air dapat menjadi tenang,
sehingga dapat digunakan budidaya dan beternak ikan. Bendungan dapat
menyediakan lokasi untuk memasang jaring-jaring pembatas sebagai tempat
untuk budidaya ikan. Dengan begitu, ikan tidak akan lari dan mudah untuk
diawasi dan dibudidayakan.
6. Tempat konservasi hewan dan tumbuhan
Adanya bendungan dapat menjadikan hewan air untuk hidup dan berkembang
 biak dengan nyaman dibandingkan dengan di aliran sungai. Dengan adanya
 bendungan, binatang air yang hidup di dalamnya menjadi lebih banyak dan
 bervariasi. Selain ikan dan jenis hewan laut lainnya yang hidup di bendungan,
 bendungan juga bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanaman di sekitarnya.
Tanaman yang tumbuh di sekitar bendungan dapat hidup lebih subur karena
kebutuhan airnya terpenuhi. Selain tumbuhan di sekitar bendungan, adanya
 bendungan juga dapat dijadikan tempat budi daya tanaman air, yang nantinya
dapat dikembangbiakkan dan bermanfaat untuk dijual atau dijadikan kerajinan.

4
7. Mata pencaharian masyarakat sekitar
Bendungan menciptakan suatu ekosistem baru dan kehidupan baru terlebih
untuk hewan air seperti ikan. Ikan akan lebih mudah berkembang biak dalam air
tenan seperti bendungan, dibandingkan dengan pada sungai yang mengalir. Ikan
yang berkembang biak secara liar di bendungan dapat dimanfaatkan baik untuk
dikonsumsi maupun untuk dijual kembali dan dapat memenuhi kebutuhan
 perekonomian masyaraat sekitar.
8. Sebagai pembangkit listrik tenaga air
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Sebagian besar listrik yang dialirkan kepada masyarakat
 berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Akan tetapi, batu bara
sebenarnya dapat habis karena merupakan bahan tambang yang tidak dapat
diperbaharui. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi agar kebutuhan manusia
akan listrik tetap terpenuhi. Salah satunya dengan menggunakan pembangkit
listrik tenaga air. Dengan bantuan bendungan, maka pembuatan pembangkit
listrik tenaga air akan lebih mudah, karena dengan adanya bendungan debit air
untuk menggerakkan turbin listrik untuk menghasilkan energi listrik.
9. Dijadikan objek wisata
Bendungan dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk berwisata. Bendungan
dibangun menjadi tempat untuk melepaskan lelah dengan beberapa wahana
wisata yang dapat digunakan di atas air, seperti perahu kecil, speedboot dan
 beberapa wahana lainnya. Bagian tepi bendungan juga dapat dijadikan tempat
 berteduh untuk sekedar melepas lelah dengan melihat pemandangan bendungan.
Bendungan juga dapat dijadikan tempat untuk memancing dan beberapa
kegiatan lainnya. Dengan dimanfaatkannya bendungan sebagai tempat wisata,
maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan berjualan di sekitar
 bendungan.
10. Sebagai sarana olah raga air
Bendungan dapat dijadikan salah satu tempat untuk latihan olahraga air seperti
renang. Tidak perlu sampai ke pantai untuk melakukan latihan olah raga ai r yang
memerlukan tempat yang luas seperti sky air dan mendayung.

5
2.3. Macam-Macam Bendungan
1. Berdasarkan fungsinya
a. Bendungan pengelak pendahuluan ( primary cofferdam, dike) adalah
 bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air
rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara teknis.
 b. Bendungan pengelak (cofferdam) adalah bendungan yang dibangun sesudah
selesainya bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana
 bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya
secara teknis.
c. Bendungan utama (main dam) adalah bendungan yang dibangun untuk
memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu.
d. Bendungan sisi ( high level dam ) adalah bendungan yang terletak di sebelah
sisi kiri dan sisi kanan bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama.
Ini dipakai untuk membuat proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan
menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil yang sebesar-
 besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan.
e. Bendungan di tempat rendah ( saddle dam) adalah bendungan yang terletak
di tepi waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk
mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk tidak mengalir ke
daerah sekitarnya.
f. Tanggul (dyke, levee) adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan
atau kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama
yang tinngi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5
kali tingginya.
g. Bendungan limbah industri (industrial waste dam) adalah bendungan yang
terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal
dari industri.
h. Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam) adalah bendungan
yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian
 pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian
 pertambangan juga.

6
2. Tipe bendungan berdasarkan ukurannya
a. Bendungan besar (Large Dams) international commossion on large dams
Berdasarkan klasifikasi :
(1) Ketinggian bendungan ≥15 m.
(2) Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 meter.
(3) Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1juta meter kubik
(4) Debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak tidak kurang dari
2000 m3/detik
 b. Bendungan keeil (Small Dam)
Semua bendungan yang tidak termasuk sebagai bendungan besar.
3. Tipe bendungan berdasar tujuan pembangunannya
a. Bendungan dengan tujuan tunggal ( Single purpose dam) adalah bendungan
yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk kebutuhan
air baku atau irigasi (pengairan) atau perikanan darat atau tujuan lainnya
tetapi hanya satu tujuan saja.
 b. Bendungan serba guna (multi purpose) adalah bendungan yang dibangun
untuk memenuhi dua atau lebih tujuan, misalnya PLTA dan irigasi, Irigasi
dan pengendalian banjir dll.
4. Tipe bendungan berdasar penggunaannya.
a. Bendungan untuk membentuk waduk/penampung air ( storage dam) adalah
 bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air
waktu kelebihan ( surplus) agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.
 b. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dam) adalah bendungan
yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat mengalir
masuk kedalam saluran air atau terowongan air.
c. Bendungan untuk memperlambat jalannya air (detention dam) adalah
 bendungan yang dibangun untuk memperlambat jalannya air, sehingga
dapat rnencegah banjir besar. Air ditampung secara berkala atau sementara,
dialirkan melalui pelepasan (outlet ).
Bendungan tipe ini masih dapat dibagi lagi rnenjadi 2 (dua) bagian
(1) Untuk rnenyirnpan air sernentara dan dialirkan kedalam saluran alam
dibagian hilir.
(2) Untuk rnenyirnpanair selama rnungkin agar dapat rneresap didaerah
sekitarnya.

7
5. Tipe bendungan berdasarkan jalannya air
a. Bendungan untuk dilewati air (overflow dams) adalah bendungan yang
dibangun untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelirnpah.
 b. Bendungan untuk rnenahan air ( non overflow dam) adalah bendungan yang
sarna sekali tidak boleh dilewati air.
6. Tipe bendungan berdasarkan konstruksinya
a. Bendungan urugan ( fill type dam) adalah benduangan yang dibangun dari
hasil penggalian bahan tanpa bahan tambahan lain yang bersifat campuran
secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli, bendungan
ini dapat dibagi menjadi : Gambar 2.1

Gambar 2.1
(1) Bendungan homogen
Suatu bendungan urugan digolongkan dalam type homogen, apabila bahan
yang membentuk tubuh bendungan tersebut terdiri dari tanah yang hampir
sejenis dan gradasinya (susunan ukuran butirannya) hampir seragam. Tubuh

8
 bendungan secara keseluruhannyaberfungsi ganda, yaitu sebagai bangunan
 penyangga dan sekaligus sebagai penahan rembesan air. (Gambar 2.1.a)
(2) Bendungan zonal
Bendungan urugan digolongkan dalam type zonal , apabila timbunan yang
membentuk tubuh bendungan terdiri dari batuan dengan gradasi (susunan
ukuran butiran) yang berbeda-bedadalam urutan-urutan pelapisan tertentu.
(Gambar 2.1.b) Pada bendungan tipe ini sebagai penyangga terutama
dibebankan kepada timbunan yang lulus air (zona lulus air), sedang penahan
rembesan dibebankan kepada timbunan yangkedap air (zona kedap air).
Berdasarkan letak dan kedudukan dari zone kedap aimya, maka tipe ini
masih dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
 Bendungan urugan zonal dengan tirai kedap air atau "bendungan tirai"
(front core fill type dam), ialah bendungan zonal dengan zona kedap air
yang membentuk lereng udik bendungan tersebut.( Gbr.2.1.b.1)
 Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air miring atau "bendungan
inti miring" (inclined- corefill type dam), ialah bendungan zonal yang
zone kedap aimya terletak didalamtubuh bendungan dan berkedudukan
miring ke arah hilir (Gbr.7.2.b.l dan Gbr.2.1.b.2)
 Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air tegak atau "bendungan
inti tegak" (central-core fill type dam), ialahbendungan zonal yang zona
kedap airmya terletak didalamtubuh bendungan dengan kedudukan
vertikal. Biasanya intitersebut terletak di bidang tengah dari tubuh
 bendungan.(Gbr.2.1.b.3)
(3) Bendungan urugan bersekat (bendungan sekat)
Bendungan urugan digolongkan dalam type sekat (facing) apabila di lereg
udik (hulu) tubuh bendungan dilapisi dengan sekat tidak lulus air (dengan
kekedapan yang tinggi) seperti lembaran baja tahan karat, beton aspal,
lembaran beton bertulang, hamparan plastik, susunan beton blok, dan lain-
lain. (Gambar 2.1.c)
 b. Bendungan beton (concrete dam)  adalah bendungan yang dibuat dengan
konstruksi beton dengan tulang maupun tidak. Ada 4 tipe bendungan beton :
(1) Bendungan beton berdasarkan berat sendiri (concrete gravity dam)  adalah
 bendungan beton yang direncanakan untuk menahan beban dan gaya yang
 bekerja padanya hanya berdasar atas berat sendiri.

9
(2) Bendungan beton dengan penyangga (concrete buttress dam) adalah
 bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan gaya-
gaya yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar
dan geologinya baik.
(3) Bendungan beton berbentuk legkung atau busur (concrete arch dam) adalah
 bendungan beton yang direncanakan untuk menyalurkan gaya yang bekerja
 padanya melalui pangkal tebing (abutment) kiri dan kana bendungan.
(4) Bendungan beton kombinasi (combination concrete dam atau mixed type
concrete dam) adalah kombinasi lebih dari satu tipe bendungan. Apabila
suatu bendungan beton berdasar berat sendiri berbentuk lengkung disebut
concrete arch gravity  dam dan kemudian apabila bendungan beton
merupakan gabungan beberapa lengkung, maka disebut concrete multiple
arch dam.

Gambar 2.2 Tipe-tipe bendungan beton

10
2.3. Bagian  –  Bagian Bendungan
Bendungan terdiri dari beberapa komponen, tetapi secara khusus kami
membahas bagian – 
 bagian bendungan Riam Kanan yang ada di Kalimantan
Selatan,. Adapun bagian –  bagian bendungan, yaitu :
2.3.1. Badan bendungan (body of dam)

Badan bendungan adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai


 penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air,
sedangkan struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk
mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik.
Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini
dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

2.3.2. Pondasi ( foundation)

11
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya
 bendungan.
2.3.3. Pintu air ( gates)

Pintu air merupakan struktur dari bendungan yang berfungsi untuk mengatur,
membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun
tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah daun pintu   (gate leaf),
rangka pengatur arah gerakan ( guide frame), angker (anchorage), dan hoist .
 Daun pintu ( gate leaf )
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat
digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.
 Rangka pengatur arah gerakan ( guide frame)
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton
yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai
dengan yang direncanakan.
 Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan
untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat
memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
  Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan
ditutup dengan mudah.

12
2.3.4. Bangunan pelimpah ( spillway )

Bangunan pelimpah ( spillway) digunakan untuk mengendalikan tinggi air saat


terjadinya banjir, dimana pengendalian  spillway  ini yakni dengan mengatur
kedudukan pintunya agar kedudukan air pada waduk dalam keadaan stabil.
Selain itu Spillway juga berfungsi mengurangi banyak sedimen yang masuk
ke dalam waduk dengan cara yang sama yakni mengatur buka dan tutupnya
 pintu air spillway. Spillway pada bendungan Riam Kanan menggunakan jenis
 Bell Mouth Spillway (pelimpah bentuk sumur/Shaft Spillway/Morning Glory).
Di daerah dimana permukaan reservoir dapat membeku,  spillway bell-mouth
 biasanya dilengkapi dengan pengaturan ice-breaking untuk mencegah
 spillway dari menjadi pembentukan ikatan es.

2.3.5. Bangunan peredam energi ( energy dissipator )

13
Bangunan peredam energi digunakan untuk menghilangkan atau setidak-
tidaknya mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan,
 bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.
1. Kanal (canal ) digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah
hujan tinggi.
2.  Reservoir digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari
 bendungan.
3. Stilling basin memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipator.
4. Katup fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan
tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan).
Katup merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air
dengan cara memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang
di dalam saluran airnya.
5.  Drainage gallery digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada
 bendungan.
2.3.6. Trashboom

1. Konstruksi yang berfungsi untuk pengambilan sampah di waduk Riam


Kanan dengan cara disaring dengan mengunakan trashboom dan tresrek 
(jaring-jaring pada besi).
2. Sampah-sampah yang masuk ke dalam waduk walaupun sudah ditangani
oleh cek dam namun masih terlihat kerena melalui hujan angin dan lain
sebagainya, maka melalui trasshbom  ini dapat disaring dan dibersihkan
kembali sampah-sampah yang ada di dalam waduk

3. Trashboom juga digunakan untuk menahan sedimen melayang agar tidak


 bisa masuk ke Intake maupun ke pintu air spillway.

14
BAB III
SPESIFIKASI BENDUNGAN RIAM KANAN
KALIMANTAN SELATAN
3.1.Deskripsi Bendungan Riam Kanan
a. Bendungan Riam Kanan adalah salah satu waduk terbesar di  Kalimantan
Selatan yang ada di Aranio, Aranio, Banjar.
 b. Pembangunan bendungan ini memakan waktu selama 10 tahun, dibangun
dengan membendung 8 sungai yang bersumber dari  Pegunungan Meratus, serta
ada 9 desa yang kemudian ditenggelamkan di area seluas 9.730 hektar tersebut.
c. Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973.
d. Tujuan utama dibangunnya Bendungan Riam Kanan adalah sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang akan digunakan untuk menerangi
wilayah Banjarmasin dan sekitarnya.
e. Debit air waduk ini tergolong minim yakni 54,39 meter dari debit minimal 56-
57 meter dan masuk kategori kritis karena hanya bisa satu dari tiga turbin PLTA
Ir. P. M. Noor yang berkapasitas 30 megawatt.
f. Pemilik : PT PLN ( Persero ) Negara Perusahaan Listrik.
g. Rekayasa Konsultan : Nippon Koei Co Ltd (Jepang)
h. Karya Utama ( Dam, Power House  dan Fasilitas Site : oleh akun Force,
supervized oleh Bimbingan Insinyur Hazama Gumi (Jepang).
i. Karya logam (Gates , Penstock , Surge Tank) : Nippon Kokkan (Jepang).
 j. Membangkitkan Equipment  : Fuji Electric (Jepang) , Toyomenka (Jepang).
k. Transmission Line dan gardu : PT Wijaya Karya (Indonesia).

3.2.Periode Konstruksi
a. Pada tahun 1962-1964 - Studi kelayakan, desain t ehnik.
 b. Pada tahun 1964-1966 - Pengembangan Situs termasuk akses jalan ke situs.
c. Pada tahun 1966-1973 - Main bekerja ( Dam, Waterways, Daya tanaman, jalur
transmisi dan gardu).

3.3. Reservoir
a. DAS : 1.043 km 2
 b. Kapasitas penyimpanan kotor: 1.200 juta m 3

15
c. Efektif kapasitas penyimpanan : 600 juta m 3
d. Daerah reservoir : 92 km 2
e. Permukaan air tertinggi : EL 60.00 m
f. Permukaan air terendah : EL 52.00 m
g. Muka air banjir : EL 63.00

3.4.Dam
a. Tipe : Earthfill 
 b. Tinggi: 57 m
c. Volume : 670.000 m 3
d. Elevasi Crest: EL 66.00.
e. Panjang Crest : 195 m.

3.5. Spillway 
a. Layanan Spillway
1. Tipe : Morning Glory.
2. Kapasitas debit : 500 m 3/det.
3. Tingkat Discharge : EL 57.00 m.
4. Diameter terowongan : 6.00 m.
5. Panjang terowongan : 210 m.
 b. Emergency Spillway
Ketika buka saluran :
1. Kapasitas debit : 250 m 3/det.
2. Tingkat Discharge : EL 63.00 m.
 Headrace tunnel  :
1. Panjang : 270 m.
2. Diameter : 4.80 m.
3. Jenis turbin : Francis, poros vertikal.
4. Jenis generator : payung semi.
5. Kapasitas, tahap pertama : 2 x 10.000 kW.
6. Kapasitas, tahap akhir : 3 x 10.000 kW.
7. Maksimum kepala kotor: 49,5 m.
8. Minimum kepala kotor: 41,5 m.
9.  Rated  kepala : 39,8 m.

16
10. Discharge, tahap pertama : 58 m 3/det.
11. Discharge, tahap akhir : 87 m 3/det.
c. Pelataran langsir 
70 kV Transmission Line :
1. Sirkuit , tahap pertama : Tunggal.
2. Sirkuit , tahap akhir : Double.
3. Konduktor : ACSR 120 mm 2.
4. Panjang : 52 km.
5. Jumlah menara baja : 152 tower.
70 kV Cempaka Substation :
1. Type : Outdoor , konvensional.
2. Kapasitas Transformer : 1 x 3.000 kVA tahap pertama.
3. Kapasitas Transformer : 1 x 6.000 kVA tahap akhir.
70 kV Banjarmasin Substation :
1. Type : Outdoor , konvensional.
2. Kapasitas Transformer : 2 x 6.000 kVA tahap pertama.
3. Kapasitas Transformer : 1 x 6.000 kVA tahap akhir.

3.6. Sejarah Bendungan Riam Kanan


a.  Nov 1958 - Jan 1959 : Survey Pendahuluan.
 b. Jan 1961 - Juli 1962 : Investigasi Site.
c. Desember 1962 : Penyusunan Desain Laporan.
d. Oktober 1963 - Maret 1964 : Pembangunan akses jalan dari Banjarbaru
(panjang 25 km) dan fasilitas Proyek.
e. Apr 1966 - Oktober 1968 : Pembangunan Diversion tunnel (panjang 220 m ,
diameter 6.00 m).
f. Maret 1969 - Maret 1972 : Pembangunan Kepala ras terowongan (panjang 270
m , beton lapisan diameter 4,80 m).
g. 18 Juli 1969 : aliran sungai Riam Kanan diversed melalui Diversion
terowongan dengan pembangunan cofferdam sementara.
h. Agustus-Oktober 1969: Membersihkan dasar sungai dan dibangun cofferdam
tersebut.
i. Januari 1970 : Yayasan Power stasiun dimulai

17
1970: Pembangunan saluran transmisi 70 kV (sirkuit pertama) , 70 kV
Cempaka dan Banjarmasin gardu, 6 kV jalur Sub - transmisi dimulai Juli-
Desember 1970: Pembangunan Main dam , tahap pertama sampai tingkat EL
40.00.
 j. Mei-Oktober 1971: Tanggul Utama bendungan , tahap akhir.
k. Desember 1971 : Pembangunan Gates , penstocks dan Generator Turbin
dimulai secara bersamaan.
l. 30 Juni 1972 : penutupan Diversion terowongan untuk mengisi Reservoir . Itu
diperlukan enam bulan untuk mencapai tingkat air minimal dan mulai
Generator Turbin commissioning.
m. Bulan Maret 1973 : Kepala net EL 52.50 tercapai, Turbine Generator No 1
dan No 2 diuji dalam beban penuh (menggunakan dummy load ).
n. 29 Maret 1973 : Percobaan operasi sistem Riam Kanan terdiri atas
 perlengkapan Generation , jalur transmisi dan gardu berhasil , dan energi
listrik dialirkan ke Banjarbaru , Martapura dan kota Banjarmasin .
Tanggal penting untuk bendungan Riam Kanan Kalimantan Selatan
a. 17 Oktober 1971 : The tanggul akhir Main Dam oleh Menteri Pekerjaan
Umum , Bapak Ir Soetami.
 b. 17 Juli 1972 : Awal Main Dam dan pemanfaatan Waduk yang diresmikan oleh
Menteri Pekerjaan Umum , Ir Soetami Mr
c. April 30, 1973 : Peresmian Proyek Riam Kanan oleh Presiden Republik

Indonesia , Bapak Soeharto .

18
BAB III
PENUTUP

3.6.Kesimpulan
Dari hasil deskripsi dan data yang kami cari, dapat disimpulkan bahwa :
1. Bendung dan bendungan itu merupakan bangunan irigasi yang berbeda.
2. Bendungan mempunyai manfaat tidak hanya untuk irigasi tetapi juga sebagai
tenaga pembangkit listrik dan sebagai objek wisata.
3. Data konstruksi bendungan Riam Kanan terdiri dari bangunan pengelak
aliran sungai yang terdiri atas badan bendungan, pondasi, pintu air,
 bangunan pelimpah, bangunan peredam energi, trashboom, AWLR, surface
 point, dan bangunan fasilitas seperti kantor pengoperasian bendungan.
4. Bendungan Riam Kanan merupakan bendungan terbesar di Kalimantan yang
memakan waktu pembangunan selama 10 tahun.

3.7.Saran
Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendungan, perlu
memperhatikan pemilihan lokasi yang tepat berdasarkan faktor  –   faktor, seperti
keadaan topografi, keadaan hidrologi, kondisi topografi, kondisi hidraulik dan
morfologi, kondisi tanah serta biaya perencanaan. Selain itu, pemilihan tipe
 bendungan yang tepat dan perlu memperhatikan stabilitas bendungan tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

Oehadijono. 1978. Bendungan type Beton

Sosrodarsono, Suyono. 2002. Bendungan Type Urugan. Pradnya Paramita, Jakarta.

Erman Mawardi, Drs. Dipl. AIT. dan Moch. Memed, Ir. Dipl. He. APU.2010. Desain
Hidraulika Bendung Tetap. Bandung:CV.Alfabeta.

http//:www.google.com

http//:www.wikipedia.com

20

Anda mungkin juga menyukai