Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN OBSERVASI BENDUNG BATANG ANAI

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Irigasi Dan Bangunan Air

Dosen :
Drs. Nazwar Djali, ST,Sp-1

Disusun Oleh :

1. Sri Wahyuni 1510015211013


2. Rizki Rinaldi 1210015211094
3. Khairil 1510015211101
4. M. Nadyanda Anjasmara Atmaja 1510015211095
5. Bima Wijaya 1510015211117

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga Laporan Observasi Bendung Batang Anai ini dapat terselesaikan. Laporan ini dibuat
untuk memperdalam pengetahuan tentang Bendung dan sekaligus sebagai tugas yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Irigasi dan Bangunan Air .
Kami menyadari sungguh bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan laporan ini.
Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau
beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapat
digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum,
pembangkit listrik atau untuk pengendali banjir.
Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung sementara,
bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang
dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai sedangkan bendung tidak
tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai, sampai
pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak
tersier.
Bendung batang anai merupakan salah satu bangunan air yang terletak di Lubuk
Alung Kab. Padang Pariaman Sumatra Barat, dengan luas areal layanan 13604 Ha.
Bangunan hidraulik seperti bendung adalah bangunan sipil yang cukup beresiko jika
terjadi kerusakan ataupun tidak lagi memiliki keamanan yang sesuai dengan kriteria
perencanaan, sehingga dapat menimbulkan kegagalan bendung menyadap air setiap
waktu, menganggu fungsi sungai seperti sedia kala, dan banjir yang berdampak negatif di
hulu bendung yang dapat menyebabkan korban jiwa.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kondisi Bendung Batang Anai?
b. Apa saja bagian bangunan bendung yang terdapat pada Bendung Batang Anai?
c. Apa saja fungsi Bendung Batang Anai?

1.3 Tujuan
Tujuan dari observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kondisi Bendung Batang Anai?
b. Apa saja bagian bangunan bendung yang terdapat pada Bendung Batang Anai?
c. Apa saja fungsi Bendung Batang Anai?
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : Bendung Batang Anai
Hari,tanggal : Sabtu, 14 Juli 2018

1.5 Metode Penyusunan


Laporan Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode
observasi. Dalam hal ini data diperoleh dari pengamatan secara langsung di lapangan pada
Bendung Batang Anai.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bendung


Menurut standar tata cara perencanaan umum bendung, yang diartikan dengan
bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai
atau sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan
tinggi terjun.
Sehingga air dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat yang
membutuhkannya. Sedangkan bangunan air adalah setiap pekerjaan sipil yang dibangun
dibadan sungai untuk berbagai keperluan. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 03-2401-
1991 tentang pedoman perencanaan hidrologi dan hidraulik untuk bangunan di sungai adalah
bangunan ini dapat didesain dan dibangunan sebagai bangunan tetap, bendung gerak, atau
kombinasinya, dan harus dapat berfungsi untuk mengendalikan aliran dan angkutan muatan
di sungai sedemikian sehingga dengan menaikkan muka airnya, air dapat dimanfaatkan
secara efisien sesuai dengan kebutuhannya.
Definisi bendung menurut analisa upah dan bahan BOW (Burgerlijke Openbare
Werken), bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya) yang dibangun melintang
sungai untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat
yang membutuhkannya. Fungsi utama dari bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka
air darisungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat
bangunan pengambilan (intake structure), dan untuk mengendalikan aliran, angkutan sedimen
dan geometri sungai sehingga air dapat dimanfaatkan secara aman, efisien, dan optimal,
(Mawardi & Memet, 2010).

2.2 Klasifikasi Bendung

Bendung berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi:


a. Bendung penyadap, digunakan sebagai penyadap aliran sungai untuk berbagai keperluan
seperti untuk irigasi, air baku, dan sebagainya.
b. Bendung pembagi banjir, dibangun di percabangan sungai untuk mengatur muka air
sungai, sehingga terjadi pemisahan antara debit banjir dan debit rendah sesuai dengan
kapasitasnya.
c. Bendung penahan pasang,dibangun di bagian sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut
antara lain untuk mencegah masuknya air asin.

Berdasarkan tipe strukturnya bendung dapat dibedakan atas :


a. Bendung tetap
b. Bendung gerak
c. Bendung kombinasi
d. Bendung kembang kempis
e. Bendung bottom intake

Ditinjau dari segi sifatnya, bendung dapat pula dibedakan :


a. Bendung permanen seperti bendung pasangan batu, beton, dan kombinasi beton dan
pasangan batu.
b. Bendung semi permanen seperti bendung bronjong, cerucuk kayu, dan sebagainya.
c. Bendung darurat, yang dibuat oleh masyarakat pedesaan seperti bendung tumpukan batu,
dan sebagainya.

2.3 Tata letak bendung dan Bagian-bagian Bendung

Bendung tetap yang terbuat dari pasangan batu untuk keperluan irigasi terdiri atas
berbagai komponen yang mempunyai fungsi masing-masing.

Komponen utama bendung itu yakni :

a.Tubuh bendung
Antara lain dari ambang tetap dan mercu bendung dengan bangunan peredam
energinya.
b. Bangunan Pengambilan (Inteke)
Antara lain terdiri dari lantai/ambang dasar,pintu, dinding banjir, pilar penempatan
pintu, saringan sampah, jembatan pelayan, rumah pintu dan perlengkapan lainya.

c. Bangunan pembilas
Dengan undersluice, pilar penempatan pintu, pintu bilas, jembatan pelayan, rumah
pintu, saringan batu, dan perlengkapan lainya.
d. Bangunan Pengelak
Bangunan pengelak adalah bagian dari bangunan utama yang benar-benar dibangun di
dalam air. Bangunan ini diperlukan untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai ke
jaringan irigasi, dengan jalan menaikkan muka air sungai atau dengan memperlebar
pengambilan di dasar sungai seperti pada tipe bendung saringan bawah bottom rack weir.
Bila bangunan tersebut juga akandipakai untuk mengatur elevasi air di sungai, maka ada dua
tipe yang dapat digunakan adalah bendung pelimpah (weir) dan bendung gerka (barrage).

e. Bangunan Penguras
Untuk mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalarn jaringan saluran irigasi,
bandung perlu dilengkapi dengn bangunan penguras yang terletak pada tubuh bendung tepat
di hilir bangunan pengarnbilan.
Jika pada kedua sisi dari sungai dibuat bangunan pengambilan maka bangunan
penguras juga dibuat pada kedua sisinya.
1) Penguras bawah Bangunan penguras bawah atau yang dikenal undersluice adalah
plat beton mendatar di depan dan setinggi ambang pengambilan, diantara pintu
pengambilan, pintu penguras dan pilar.
2) Pintu Penguras Pintu penguras dibangun sebagai terusan dari tubuh bendung di
dekat dan di sebelah hilir arnbang pengarnbilan. Tingginya pintu penguras sarna
dengan tinggi bendung sehingga dapat dilimpasi air banjir diatasnya.

f. Kantong Lumpur
Bangunan kantong lumpur merupakan pembesaran potongan melintang saluran
sampai panjang tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran dan memberi kesempatan pada
sedimen untuk mengendap. Bangunan initerletak pada bagian awal dari saluran primer persis
di belakang bangunan pengambilan.
g. Bangunan Pelindung
1) Bangunan krib, matras batu, pasangan batu kosong danlatau dindng pengarah guna
melindungi bangunan terhadap kerusakan akibat penggerusan dan sedimentasi.
2) Bangunan tanggul banjir untuk melindungi lahan yang berdekatan terhadap
genangan akibat banjir.
3) Bangunan saringan bongkah untuk meindungi pengambilanlpembilas bawah agar
bongkah tidak menyumbat bangunan selama terjadi banjil.
4) Bangunana tanggul penutup untuk menutup bagian sungai lama atau, bila bangunan
pengelak dibuat di kopur, untuk mengelakkan sungai melalui bangunan tersebut

h. Bangunan perlengkapan lain


Yang harus ada pada bendung antara lain yaitu tembok pangkal, sayap bendung, lantai
udik dan dinding tirai, pengarah arus tanggul banjir, dan tanggul penutup atau tanpa tanggul,
penangkap sedimen atau tanpa penangkap sedimen, tangga, penduga muka air, dan
sebagainya.

Pengaturan penempatan bagian-bagian bendung tersebut, sedemikian rupa sehingga


dapat memenuhi fungsinya. Yang paling penting dalam penempatan bagian- bagian bendung
ini yaitu bangunan intake dan pembilas selalu terletak berdampingan dan menjadi satu
kesatuan. Bangunan tubuh bendung ditempatkan tegak lurus aliran sungai dan pilar pembilas.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Letak Bendung Batang Anai


Secara geografis Bendungan Batang Anai terletak di desa Simongan, Kecamatan
Lubuk Alung Padang Pariaman.

3.2 Kondisi Bendung Batang Anai


Bendung Batang Anai merupakan bangunan air yang dibuat di Lubuk Alung berupa
bendung tetap dengan lebar bendung 100 m dan tinggi 2,5 m yang berfungsi untuk
menangkap air sungai guna keperluan irigasi dll.
3.3 Bagian-bagian Bendung
Konstruksi sebuah bendung memiliki bagian-bagian tertentu. Bagianbagian ini
menopang seluruh konstruksi bendung. Setiap bagian memiliki detail dan fungsi yang
khusus. Bagian-bagian inilah yang akan bekerja agar operasional suatu bendung dapat
berjalan dengan baik.
Bagian-bagian bendung terdiri dari:

a. Tubuh Bendung (Weir) Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi
untuk membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi
awal. Tubuh bendung dibuat melintang pada aliran sungai. Tubuh Bendung Batang Anai
terdiri dari beton.

b. Bangunan Intake Terdapat 8 bangunan intake pada Bendung Batang Anai, dengan
rincian 4 buah pada sisi kanan dan 4 buah pada sisi kiri. Bangunan intake adalah suatu
bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai, mengatur
pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke
intake. Terletak di bagian sisi bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu kesatuan
dengan bangunan pembilas. Bangunan intake terdiri dari lantai/ ambang dasar, pintu, dinding
banjir, pilar penempatan pintu, jembatan pelayan, dan rumah pintu. Untuk intakenya
merupakan intake biasa dengan pintu berlubang satu dan terletak tegak lurus terhadap sumbu
sungai.
c. Bangunan Penguras
Pada Bendung Batang Anai terdapat 4 buah bangunan penguras yang terletak pada
kanan dan kiri bendung. Hal ini disebabkan letak daripada pintu pengambilan pada Bendung
Simongan terletak pada sebelah kiri dan kanan bendung. Bangunan penguras ini berfungsi
untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk
membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan dibuka
setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-benda hanyut mengganggu
eksploitasi pintu penguras, sebaiknya dipertimbangkan untuk membuat pintu menjadi dua
bagian, sehingga bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat lewat diatasnya.

d. Pelimpah Bangunan
Pelimpah pada bendung berguna untuk penguatan bendungan dan memperlambat
aliran air yang datang dari hulu sungai.
e. Kantong Lumpur
Kantong lumpur digunakan untuk menahan lumpur yang terbawa air yang akan
masuk ke intake. Sehingga pada saluran intake tidak terjadi sedimentasi.

3.4 Fungsi Bendung Batang Anai


Fungsi Bendung Simongan yang lain ;
1. Untuk kebutuhan irigasi
2. Untuk kebutuhan air minum
3. Pembagi atau pengendali banjir
4. Sebagai pembilas pada beberapa keadaan debit sungai
5. Menghambat laju aliran sungai
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Bendung Batang Anai termasuk jenis bendung tetap dengan lebar bendung 100 m dan
tinggi bendung 2,5 m.

b. Bangunan penguras pada Bendung Batang Anai terdapat 4 buah yang terletak pada kanan
dan kiri bendung.

c. Fungsi Bendung Batang Anai yang lain ;

Untuk kebutuhan irigasi

Untuk kebutuhan air minum

Pembagi atau pengendali banjir

Sebagai pembilas pada beberapa keadaan debit sungai

Menghambat laju aliran sungai

Anda mungkin juga menyukai