BANGUNAN AIR
NIM : 2022062014003
Prinsip peredam energi pada bangunan peredam energi adalah dengan cara
menimbulkan gesekan air dengan lantai dan dinding struktur, gesekan air
dengan air, membentuk pusaran air berbalik vertikal ke atas dan ke bawah
serta pusaran arah horizontal dan menciptakan benturan aliran ke struktur
serta membuat loncatan air di dalam ruang olakan.
g. Bangunan Pelengkap
Bangunan-bangunan atau perlengkapan yang akan ditambahkan ke bangunan
utama diperlukan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Pengukuran debit dan muka air di sungai maupun di saluran
2. Rumah untuk operasi pintu
3. Peralatan komunikasi, tempat teduh serta perumahan untuk tenaga
operasional, gudang dan ruang kerja untuk kegiatan operasional dan
pemeliharaan
4. Jembatan di atas bendung, agar seluruh bagian bangunan utama mudah
di jangkau, atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk umum
5. Instalasi tenaga air mikro atau mini, tergantung pada hasil evaluasi
ekonomi serta kemungkinan hidrolik. Instalasi ini bisa dibangun di dalam
bangunan bendung atau di ujung kantong lumpur atau di awal saluran
6. Bangunan tangga ikan (fish ladder) diperlukan pada lokasi yang
senyatanya perlu dijaga keseimbangan lingkungannya sehingga
kehidupan biota tidak terganggu. Pada lokasi di luar pertimbangan
tersebut tidak diperlukan bangunan tangga ikan.
Tata letak bending dapat dilihat pada gambar berikut.
2 2
𝑄 = 𝐶𝑑 . √ . 𝑔. 𝑏. 𝐻11,5
3 3
Dimana:
Q = debit (m3/dtk)
Cd = koefisien debit (Cd=C0.C1.C2)
g = percepatan gravitasi
b = lebar mercu (m)
H1 = tinggi air di atas mercu (m)
C0 = fungsi r, jari-jari mercu
C1 = fungsi P, tinggi mercu
C2 = fungsi dan kemiringan muka hulu
C0, C1, dan C2 dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini
𝑣 = √2𝑔𝑧
1 𝑣2
𝑧= ( )
𝜇 2𝑔
Dimana:
a = tinggi bukaan pintu (m)
b = lebar bukaan pintu (m)
µ = koefisien debit dengan nilai 0,8 untuk bukaan di bawah permukaan air
g = percepatan gravitasi (m/dtk2)
z = kehilangan tinggi energy pada bukaan (m)
Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai. Tinggi
ambang (p) direncanakan diatas dasar sungai dengan ketentuan sebagai berikut:
3 𝑞2
ℎ𝑐 = √
𝑔
𝑧
𝑗𝑖𝑘𝑎 0,5 < ≤ 2, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑡 = 2,4ℎ𝑐 + 0,4𝑧
ℎ𝑐
𝑧
𝑗𝑖𝑘𝑎 2 < ≤ 15, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑡 = 3ℎ𝑐 + 0,1𝑧
ℎ𝑐
ℎ𝑐
𝑎 = 0,28ℎ𝑐 √
𝑧
𝐷 = 𝑅 = 𝐿 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚
Dimana:
Q = debit banjir rencana (m3/dtk)
q = debit satuan (m3/dtk/m’)
Be = lebar bending (m)
hc = kedalaman kritis (m)
g = percepatan gravitasi (m/dtk2)
a = tinggi ambang akhir (m)
D = kedalaman lantai peredam energi (m)
R = jari-jari kolam olak (m)
L = panjang lantai peredam energi (m)
z = beda tinggi muka air hulu dan hilir (m)
t = kedalam air hilir (m)
Berikut adalah gambar kolam olak tipe vlugter.
3 𝑞2
ℎ𝑐 = √
𝑔
dimana:
hc = kedalaman kritis (m)
g = percepatan gravitasi (m/dtk2)
q = debit persatuan lebar (m3/dtk/m’)
Berikut adalah gambar kolam olak tipe bak tenggelam.
Jawaban:
Jawaban:
8. Diketahui lebar total bendung (Bt) adalah 45 meter dengan jumlah pilar 2
buah. Lebar pilar (t) adalah 1,50 meter. Koefisien kontraksi pilar (Kp) adalah
0,01 dan koefisien kontraksi pangkal bendung (Ka) adalah 0,00 dengan ujung
pangkal tembok bulat bersudut 450. Tentukan lebar efektif bendung (Be).
Jawaban:
B = Bt – t = 45 – 2.1,50 = 42 m
Be = B – 2(n.Kp +Ka)He
Be = 42 – 0,04He
Bila diandaikan tinggi energi (He) adalah 3 meter, maka Be = 41,88 m
10,112
ℎ𝑐 = √ = 𝟐, 𝟏𝟖 𝒎
9,81
Jawaban:
𝑅𝑚𝑖𝑛 ℎ1
= 1,55 𝑚; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ≤2
ℎ𝑐 ℎ𝑐
ℎ1 2,49
= = 1,14 𝑚; 1,14 < 2 𝑚𝑎𝑘𝑎
ℎ𝑐 2,18
𝑅𝑚𝑖𝑛 = 1,55 𝑥 2,18 = 3,379 𝑚 ~𝟒, 𝟎𝟎 𝒎
Jawaban:
𝑇𝑚𝑖𝑛 ℎ1
= 1,88 ( ) 10,215 = 𝟒, 𝟐𝟏 𝒎
ℎ𝑐 ℎ𝑐
12. Dari soal nomor 9 di atas, hitunglah dasar cekungan (bucket invert)
Jawaban:
= TW – Tmin
= +136,69 – 4,21 = +135,48
13. Diketahui debit intake adalah 7,7 m3/dtk, tinggi air (h) adalah 1,20 m.
Perbedaan ketinggian muka air udik dan hilir (z) adalah 0,40 m. Hitung
dimensi lubang intake.
Jawaban:
𝑄 = 𝑐. 𝑏. ℎ1/2 ; 𝑐 = 1,7
15.
17. Suatu aliran dengan kecepatan tinggi melalui suatu bidang miring seperti pada
gambar 4.9 di bawah ini. Apabila semua kehilangan energi diabaikan, hitung
dua kemungkinan kedalaman aliran di penampang B.
18. Apabila saluran pada gambar 4.9 di dalam soal nomor 17 mengalami
perubahan lebar dari BA=2m di penampang A sampai lebar BB=3m di
penampang B, tentukan dua kemungkinan kedalaman air di penampang B
kehilangan ketinggian energi Δh =0,3 m N / N .
Jawaban:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi, 2016.
“Perencanaan Bangunan Utama (Bendung) Diklat Teknis Perencanaan Irigasi
Tingkat Dasar”
Mawardi dan Memed, 2010. “Desain Hidraulik Bendung Tetap Untuk Irigasi”
cetakan ke empat