Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

METODE PERBAIKAN TANAH


KANDUNGAN PADA CANGKANG TELUR, CANGKANG
KERANG, TERUMBU KARANG, FLY ASH BOTTOM ASH, DAN
KACA

NAMA : TRY SUNANDA FATHANAH

NIM : 2022062014003

KARYA SISWA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2022
KANDUNGAN PADA CANGKANG TELUR, CANGKANG
KERANG, TERUMBU KARANG, FLY ASH BOTTOM ASH, DAN
KACA

1. Pendahuluan
Tanah sebagai lapisan dasar perletakan suatu struktur konstruksi harus
mempunyai sifat dan daya dukung yang baik, karena kekuatan suatu struktur secara
langsug akan dipengaruhi oleh kemampuan tanah dasar dalam menerima dan
meneruskan beban yang bekerja.
Tanah lempung memiliki nilai kelemahan yang cukup besar. Saat musim
hujan, tanah lempung akan mengembang cukup besar, dan pada musim kering tanah
lempung akan mengalami penyusutan besar pula. Apalagi bila pergerakan dan
penurunan konstruksi ini tidak merata pada seluruh bangunan konstruksi, maka
akan berakibat timbulnya bahaya retak dan bahaya amblas pada konstruksi di atas
tanah tersebut.
Sampai saat ini, banyak penelitian-penelitian untuk mengupayakan
bagaimana meningkatkan daya dukung tanah lempung, memperbaiki sifat-sifat
tanah yang ada sehingga didapatkan sifat-sifat tanah yang memenuhi syarat untuk
lokasi konstruksi bangunan. Salah satunya adalah dengan cara mencampur material
lain dengan tanah lempung, salah satunya adalah semen. Dan masih banyak
material-material lainnya yang berpotensi dapat digunakan dalam stabilisasi tanah,
yang mudah didapatkan seperti memanfaatkan limbah dan material yang jarang
digunakan. Diantaranya adalah cangkang telur, cangkang kerang, batu karang, fly
ash bottom ash yang merupakan limbah sisa pembakaran batu bara, dan serbuk
kaca. Namun sebelum mencoba melakukan stabilisasi tanah dengan material
tersebut ada baiknya kita mengetahui unsur-unsur yang terkandung di dalam
material tersebut. Pada pembahasan berikut akan dibahas unsur-unsur yang
terkandung pada material tersebut dari literatur-literatur yang ada di berbagai
bidang.
2. Pembahasan
2.1. Cangkang Telur
Butcher & Miles (2012, dalam Ernawaty dkk, 2019) menyatakan bahwa
kandungan cangkang telur terdiri atas 97% kalsium karbonat (CaCO3), sisanya
fosfor (P), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), seng (Zn), mangan (Mn),
besi (Fe), dan tembaga (Cu).
Menurut Nurjayanti (2012, dalam Ernawaty dkk, 2019) bahwa Komponen
utama dari garam anorganik pada cangkang telur ayam didominasi oleh kalsium
karbonat (CaCO3) dengan kandungan hingga 98,5%, dengan kalsium fosfat
(Ca3(PO4)2) dan magnesium karbonat (MgCO3)yang masing-masing mengandung
komposisi sekitar 0,7%.
Menurut Laca, dkk (2017, dalam Munirwan dkk, 2019) bahwa cangkang
telur mengandung sekitar 96% kalsium karbonat (CaCO3), 1% magnesium karbonat
(MgCO3), 1% kalsium fosfat (Ca3(PO4)2), dan material organik lainnya juga air.

2.2. Cangkang Kerang


Mengutip dari Yoon et al, (2003 dalam Imron dkk, 2021) bahwa beberapa
penelitian telah menemukan bahwa komponen cangkang kerang yang dominan
adalah CaCO3 (sekitar 96%), yang disebut kalsium karbonat, dan sejumlah kecil
mineral lainnya.
Sirisomboonchai et al (2015, dalam Imron dkk, 2021) menyebutkan bahwa
cangkang kerang terdiri dari 98% kalsium karbonat (CaCO3), dan ketika dikalsinasi
di atas 700˚C, berubah menjadi CaO.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setyowati dan Chairudin di
Baristand Industri Banda Aceh, kandungan senyawa kimia pada cangkang kerang
adalah sebagai berikut.
No Parameter uji Satuan Hasil
1 Calsium (Ca) % 53,05
2 Natrium (Na) % 0,08
3 Phospor (P) % 0,05
4 Magnesium (Mg) % 0,05
5 Tembaga (Cu) ppm 16,36
6 Nikel (Ni) ppm <0,0001
7 Seng (Zn) ppm 15,76
8 Selenium % 0,1
9 Boron (B) ppm <0,0001
10 Besi (Fe) % 0,02

Tabel 1. Kandungan senyawa kimia cangkang kerang (Setyowati dan Chairudin)


Keterangan:
ppm : part per million

2.3. Terumbu Karang


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung (2013) terhadap
terumbu karang yang berada di daerah pesisir pantai Sibolga, dari hasil analisis X-
Ray Fluoresence (XRF) diperoleh ada 6 unsur dominan yang terkandung dalam
terumbu karang meliputi:
a) Karbon (C) : 15%
b) Oksigen (O) : 55,8%
c) Magnesium (Mg) : 0,24%
d) Aluminium (Al) : 0,37%
e) Silika (Si) : 0,30%
f) Kalsium (Ca) : 28,27%

2.4. Fly Ash Bottom Ash


Mengutip dari Grogerius dan Rusli (2021), bahwa kandungan mineral fly
ash adalah sebagai berikut.
No. Parameter Uji Hasil Analisa (%)

Silikon Dioksida (SiO2) 44,99


1

Feri Oksida (Fe2O3) 18,60


2

Aluminium Oksida (Al2O3) 14,96


3

Kalsium Oksida (CaO) 14,78


4

Magnesium Oksida (MgO) 2,74


5

Sulfur/Belerang Trioksida (SO3) 1,97


6

Natrium Oksida (Na2O) 0,47


7

Kalium Oksida (K2O) 0,56


8

Unburned carbon 1,29


9

Tabel 2. Kandungan mineral fly ash (Grogerius dan Rusli, 2021).

Dan untuk kandungan mineral bottom ash adalah sebagai berikut.

No. Parameter Uji Hasil Analisa (%)

Silikon Dioksida (SiO2) 68,38


1

Feri Oksida (Fe2O3) 6,63


2

Aluminium Oksida (Al2O3) 8,47


3

Kalsium Oksida (CaO) 10,98


4

Magnesium Oksida (MgO) 3,44


5

Tabel 3. Kandungan mineral bottom ash (Grogerius dan Rusli, 2021).


Parameter Uji Hasil Analisa (%)
No.
Sulfur/Belerang Trioksida
0,37
6 (SO3)

Natrium Oksida (Na2O) 0,48


7

Kalium Oksida (K2O) 0,07


8

Unburned carbon 1,98


9

Tabel 3. Lanjutan.

2.5. Kaca
Hanafiah (2011, dalam Suwignyo, 2015) menyebutkan bahwa serbuk kaca
mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
a) Silikon dioksida (SiO2) : 61,72%
b) Aluminium oksida (Al2O3) : 3,45%
c) Feri oksida (Fe2O3) : 0,18%
d) Kalsium oksida (CaO) : 2,59%

Setiawan (2006, dalam , dalam Suwignyo, 2015) menyebutkan unsur-


unsur dari beberapa jenis kaca sebagai berikut.

Jumlah Kandungan Pada Jenis Kaca (%)


Unsur Amber Green Pyrex Fused
Clear glass
glass glass glass silica
73,2 – 73,5 71,0 – 71,27 81 99,87
Silikon dioksida
72,4
(SiO2)

Tabel 4. Kandungan kaca (Setiawan, 2006 dalam Suwignyo, 2015)


Jumlah Kandungan Pada Jenis Kaca (%)
Unsur Amber Green Pyrex Fused
Clear glass
glass glass glass silica
1,7 – 1,9 1,7 – 2,22 2 -
Aluminium oksida
1,8
(Al2O3)
13,6 – 14,1 13,8 – 13,06 4 -
Natrium oksida +
14,4
Kalium oksida (Na2O) +
(K2O)
10,7 – 10,8 11,6 12,7 - -
Kalsium oksida +
Magnesium oksida
(CaO) + (MgO)
0,2 – 0,24 0,12 – 0,052 - -
Sulfur (SO3)
0,14
0,04 – 0,05 0,3 0,599 3,72 -
Feri oksida (Fe2O3)
- 0,01 0,43 12,0 – -
Kromium oksida
13,0
(Cr2O3)

Tabel 4. Lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai