TEKNOLOGI BETON
Oleh:
JIMMY HARRISON NABABAN NOVALIN AYU PALISUNGAN TRY SUNANDA FATHANAH
NIM. 2022062014004 NIM. 2022062014006 NIM. 2022062014003
DEFINISI
1. Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dan beberapa material yang bahan
utamanya terdiri dari campuran antara agregat halus, agregat kasar, air dan atau tanpa
bahan tambah lain dengan perbandingan tertentu. Karena beton merupakan komposit,
maka daktilitas beton sangat tergantung dari kualitas masing – masing pembentuk.
(Tjokrodimuljo, 2004, dalam Muzaki, 2020).
2. Beton merupakan campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat
halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa
padat. (SNI 2847;2013)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
AGREGAT
Agregat kasar
Agregat halus
PEREKAT
Semen portland
BETON
AIR
AGREGAT
AGREGAT
KASAR HALUS
Silika (SiO2)
Tahun Tahun
- 1906 1866
Terbentuknya German
Committee for Reinforced Koenen menerbitkan
C.A.P Turner untuk
Concrete, Australian tulisan tentang teori dan
pertama kali
Concrete Committee, perancangan struktur
mengembangkan flat slab
American Concrete beton
tanpa balok
Institute, dan British
Concrete Institute.
MUTU BETON
1. Mutu Beton F’C adalah perhitungan
1. Mutu Beton K adalah perhitungan kuat tekan beton minimum pada
kuat tekan beton minimum pada umur 28 hari dengan menggunakan
umur 28 hari dengan satuan kg/cm2 perhitungan MPa
2. Pembuatan Sampel mutu beton K 2. Pembuatan Sampel mutu beton F’C
menggunakan kubus ukuran 15 cm menggunakan benda uji silinder
x 15 cm x 15 cm berukuran diameter 15 cm dan tinggi
3. Mutu Beton K adalah mengacu 30 cm
kepada peraturan beton bertulang 3. Mutu Beton F’C adalah mengacu
Indonesia (PBI) 1971 kepada peraturan SNI-03-2847-2002
1. Nilai Praktis untuk padanan mutu beton antara PBI dan SNI
2. Faktor konversi benda uji kubus ke silinder = 0,83
3. Konversi satuan Mpa ke Kg/Cm2 ; 1 Mpa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2
TERIMA KASIH