Soal
1. Hitung reaksi perletakan dengan metode cross
2. Gambar bidang momen dan lintang Ket. :
satuan jarak = meter (m)
3t 4 t/m notasi arah momen
= -
EI 2EI = +
A 2,5 2,5 B 4 C
Penyelesaian
Batang BC
4 t/m MBC = qL²
8
= 4.4²
8
= 8,0 tm
B 4 C
b. Kekakuan Balok
KBA = 3EI KBC = 3EI
L L
= 3EI = 3.2EI
5 4
= 0,6 EI = 1,5 EI
c. Faktor Distribusi
FDBA = 0,6 EI = 0,286
0,6 EI + 1,5EI
EI 2EI
A 2,5 2,5 B 4 C
MDBA = -5,188 . 0,286 MDBC = -5,188 . 0,714
= -1,482 tm = -3,705 tm
Tabel distribusi
Titik A B C
Batang AB BA BC CB
Koef. Dist - 0,286 0,714 -
M.Primer - -2,813 8,0 -
M. Dist - -1,482 -3,705 -
Jumlah - -4,295 4,295 -
EI 2EI
A 2,5 2,5 B B 4 C
Reaksi akibat beban primer Reaksi akibat beban primer
RVA = 3/2 = 1,5 t ( ) RVB = (4 . 4)/2 = 8t ( )
RVB = 3/2 = 1,5 t ( ) RVC = (4 . 4)/2 = 8t ( )
3t 4 t/m
EI 2EI
A B C
2,5 2,5 4
4,295 tm
1,603 tm
5,997 tm
2,268 m
9,074 t
0,641 t
2,359 t
6,926 t
TATA CARA PENJAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU
SESUAI PERMEN PU NO. 10 TAHUN 2021
Penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi menjadi
bagian dalam keselamatan konstruksi. Dalam pelaksanaan kontrak
pekerjaan konstruksi, PMPM Pekerjaan konstruksi dan penerapan SMKK
(Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi), terbagi dalam 3 tahapan,
yaitu :
1.5 MOBILISASI
1.1 PENYERAHAN LOKASI PEKERJAAN
1. Penyerahan lokasi kerja dilakukan sebelum penerbitan SPMK, dengan terlebih dahulu melaksanakan Peninjauan
Lapangan Bersama.
2. Peninjauan lapangan bersama bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi kerja yang akan diserahterimakan,
serta untuk melakukan inventarisasi seluruh bangunan yang ada serta seluruh aset milik pengguna jasa.
3. Penanggung jawab kegiatan wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi yang tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak.
4. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
1.2 SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
1. Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 hari sejak tanggal penandatanganan kontrak atau 14 (empat belas)
hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.
3. Penetapan Tanggal Mulai Kerja setelah serah terima lapangan dilaksanakan atau paling cepat dilaksanakan
bersamaan dengan tanggal SPMK.
1.3 RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
1. Rapat persiapan pelaksanaan kontrak merupakan rapat awal antara penanggung jawab kegiatan, Pengendali
Pekerjaan (Direksi Lapangan/Konsultan MK), Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis/Konsultan Pengawas), Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi, tim perencana serta pihak terkait.
2. Rapat persiapan pelaksanaan kontrak atau Pre-Construction Meeting (PCM) harus sudah dimulai maksimal 7
(tujuh) hari setelah terbitnya SPMK dan sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
c. penyesuaian seluruh kegiatan dalam RMPK dengan persyaratan_persyaratan dalam dokumen kontrak;
5. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
1.4 PEMBAYARAN UANG MUKA
1. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis
kepada pengguna jasa/pemilik proyek melalui penanggung jawab kegiatan disertai dengan rencana penggunaan
uang muka (apabila ditentukan dalam dokumen kontrak);
2. Uang muka digunakan untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain; dan
3. Besaran uang muka ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK) dan dibayar setelah Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.
1.5 MOBILISASI
1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau terutama
untuk sumber daya (material, alat, tenaga kerja) yang akan digunakan untuk memulai pekerjaan;
2. Untuk mobilisasi sumber daya yang berhubungan dengan pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat dilakukan
sesuai kebutuhan dan rencana kerja serta dapat dilakukan secara bertahap, meliputi:
a. mobilisasi peralatan;
c. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya;
3. Mobilisasi peralatan dan kendaraan yang digunakan mematuhi peraturan perundangan terkait beban dan dimensi
kendaraan;
4. Jadwal dan mekanisme mobilisasi mengacu pada pengelolaan lalu lintas yang diatur dalam elemen operasi
keselamatan pada RKK dan dokumen RMLLP (jika ada).
TAHAP 2.1 PEMERIKSAAN BERSAMA (MUTUAL
PELAKSANAAN CHECK/MC-0)
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
2.2 PENGAJUAN IZIN MULAI KERJA
a. pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;
b. jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain; dan
c. penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain yang dilakukan.
2. Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus dicantumkan dalam berita acara hasil pemeriksaan
bersama dan selanjutnya dilakukan perubahan/adendum kontrak.
3. Pemeriksaan terhadap persyaratan untuk izin memulai pekerjaan dilakukan oleh Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas kemudian disampaikan kepada Pengendali untuk mendapatkan persetujuan, mencakup :
a. Metode Kerja
1) pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan metode kerja yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK; dan
2) memperhatikan titik tunggu, dimana pekerjaan dapat dilanjutkan bila tahap pekerjaan
sebelumnya telah disetujui.
h. Hasil Pekerjaan
Pengawasan tekait hasil tiap-tiap kegiatan pekerjaan sesuai dengan persyaratan. Jika ditemukan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, Pengawas Pekerjaan dapat memberikan peringatan dan teguran
tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan dan mengusulkan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan peringatan yang
diberikan.
2. Pengawasan terhadap proses tiap-tiap kegiatan dilakukan berdasarkan spesifikasi dan metode kerja yang diajukan.
5. Pemeriksaan dan Pengujian berkala material dilaksanakan sesuai dengan rencana pengujian pada dokumen
Pemeriksaan dan Pengujian (ITP) yang terkait dengan material tersebut.
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memastikan pengujian berkala memenuhi persyaratan pada kontrak dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku sesuai dengan prosedur (P-05).
6. Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan pada setiap pekerjaan maupun sub pekerjaan.
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melakukan pemeriksaan pekerjaan baik fisik maupun administrasi. Jika hasil pekerjaan sudah sesuai
spesfikasi, maka Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengajukan permohonan pemeriksaan kepada penanggung jawab kegiatan sesuai dengan
prosedur (P-06).
7. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya penyesuaian atau perubahan di lapangan, maka perubahan
di lapangan dilaksanakan sesuai Prosedur (P-07).
8. Pengendalian ketidaksesuaian hasil pekerjaan dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pengawas
Pekerjaan.
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian dengan spesifikasi, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pengawas Pekerjaan
membuat laporan ketidaksesuaian sesuai Prosedur (P-08) dan (P-09).
2.4 PENERIMAAN DAN PEMBAYARAN HASIL PEKERJAAN
1. Penerimaan hasil pekerjaan dilakukan setelah seluruh persyaratan mutu pekerjaan dalam kontrak dipenuhi;
2. Persetujuan dokumen penagihan didahului dengan pemeriksaan mutu dan volume hasil pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan oleh pengawas pekerjaan;
3. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan dokumen tagihan sesuai dalam kontrak;
4. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ketidaksesuaian spesifikasi dan volume yang tertulis dalam dokumen
penagihan, maka penanggung jawab kegiatan berhak untuk tidak menyetujui dokumen tersebut dan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi wajib melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan maupun dokumen penagihannya; dan
1 2 3
SERAH TERIMA PERNYATAAN CACAT
Berdasarkan hasil pernyataan dan Pernyataan pekerjaan selesai 100% Jika ditemukan cacat mutu,
rekomendasi dari Pengendali Pekerjaan, beserta daftar cacat mutu dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Penanggung jawab kegiatan melakukan kekurangan (jika ada) dikeluarkan masih memiliki waktu untuk
Serah terima Pertama Pekerjaan. Hasilnya oleh Pengendali Pekerjaan sesuai melakukan perbaikan sebelum
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima hasil pemeriksaan Pengawas tanggal penyelesaian pekerjaan
Pertama Pekerjaan. Pekerjaan, kemudian disampaikan (tanggal PHO).
kepada penanggung jawab kegiatan
6 5 4
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam Proses Serah Terima Pertama adalah :
a. Pengujian Akhir Pekerjaan (Test on Completion)
1) Dalam rangka menerima hasil pekerjaan, Penanggung jawab kegiatan memerintahkan Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap hasil pekerjaan.
2) Sebelum pelaksanaan pengujian akhir pekerjaan, Direksi Teknis/Konsultan Pengawas harus
memberitahukan kepada Penanggung jawab kegiatan tentang jadwal pelaksanaan pengujian yang telah
disepakati dengan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.
3) Sebelum tanggal pelaksanaan pengujian, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memeriksa
dokumentasi pengendalian mutu (quality control-QC).
4) Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dalam pengujian pada akhir
pekerjaan adalah sebagai berikut :
a) mengecek kesesuaian kinerja secara keseluruhan dari pekerjaan final yang telah selesai dengan seluruh persyaratan dalam
kontrak maupun kesesuaian maksud dari desain/gambar, sebagai contoh dimensi, ketinggian, dll;
b) pengujian sampel random minimum oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas (bila diperlukan);
c) evaluasi dari semua dokumen terlaksana (as-built document) yang menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai
dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian (Non_Conformance Reports/NCR) telah diselesaikan; dan
d) Direksi Teknis/Konsultan Pengawas mengevaluasi dokumentasi dari quality assurance (QA) Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi untuk menyakinkan bahwa seluruh pekerjaan telah selesai sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh
laporan ketidaksesuaian telah diselesaikan.
5) Untuk pemeriksaan dan uji fungsi, Penanggung jawab kegiatan dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas
dapat mengacu spesifikasi yang ada. Apabila hasil pemeriksaan terhadap cacat mutu dan uji fungsi
belum sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka Penanggung jawab kegiatan berhak menunda
persetujuan berita acara serah terima pekerjaan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib
melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan hingga sesuai dengan spesifikasi yang sudah tercantum
dalam kontrak.
6) Untuk pemeriksaan administratif, Penanggung jawab kegiatan bersama dengan konsultan pengawas
melakukan pemeriksaan terhadap dokumentasi terlaksana (As-Built Document) pelaksanaan pekerjaan
yang mencakup paling sedikit sebagai berikut :
8) Setelah penandatanganan BAST Pekerjaan (BAST PHO), Penanggung jawab kegiatan dapat
menyerahkan hasil pekerjaan kepada pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan/KPA.
9) Serah terima pekerjan ini bersifat laporan kepada unit kerja pelaksana kegiatan dan belum
memindahkan tanggung jawab hasil pekerjaan ke pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan.
b. Rencana Pemeliharaan
1) Setelah pelaksanaan PHO, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menjaga kondisi hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
2) Selama masa pemeliharaan, dibentuk Tim Pemeliharaan yang terdiri dari Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
3) Sebelum dimulainya masa pemeliharaan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan
program kerja/rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka melaksanakan pemeliharaan, paling
sedikit mencakup kegiatan:
5) Dokumen rencana pemeliharaan diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK.
c. Penerbitan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan
1) Sebelum mengeluarkan BAST pekerjaan, Pengawas Pekerjaan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi telah menyerahkan dokumen_dokumen yang
dipersyaratkan (termasuk manual operasi dan pemeliharaan); dan
b) telah dilakukan pengujian terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam kontrak
(baik pengujian terhadap standard mutu maupun kinerja/fungsi).
2) Setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyelesaikan kewajibannya, maka Penanggung jawab
kegiatan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pertama Pekerjaan.
3) Berita acara serah terima pertama pekerjaan paling sedikit berisi :
2. Setelah tahap PHO, Penanggung Jawab Kegiatan melakukan pembayaran sebesar 95% (sembilan puluh lima
perseratus) dari harga kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan
(jaminan pemeliharaan).
3. Hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan selama kurun waktu masa pemeliharaan sebagai berikut :
b. selama masa pemeliharaan, Pengguna Jasa tetap melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pemeliharaan yang dilakukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melaksanakan pemeriksaan berkala sesuai rencana yang
disampaikan;
d. jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan maka Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
wajib memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan menjadi tanggungjawab Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi;
e. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan pemeliharaan yang mencakup kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa pemeliharaan kepada Penanggung Jawab Kegiatan;
f. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada Penanggung
Jawab Kegiatan untuk penyerahan akhir (FHO) setelah seluruh tanggung jawab selama masa
pemeliharaan telah dilaksanakan sebelum berakhirnya masa pemeliharaan; dan
g. gambar terlaksana harus diserahkan sebelum dilakukan serah terima akhir pekerjaan.
3.3 SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FINAL HAND OVER/ FHO)
1. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan pemeliharaan
serta mengajukan permintaan secara tertulis kepada Penanggung Jawab Kegiatan untuk penyerahan akhir.
2. Dalam rangka menerima hasil pekerjaan, Penanggung Jawab Kegiatan memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan.
3. Permohonan pengajuan penerimaan hasil akhir pekerjaan dilaksanakan sesuai Prosedur (P-10) dan mengisi Form
Pemeriksaan Kelayakan (F-09).
4. Apabila dari hasil pemeriksaan, selama masa pemeliharaan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi telah sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak, maka Penanggung Jawab Kegiatan dan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.
5. Penanggung Jawab Kegiatan wajib melakukan pembayaran uang retensi atau mengembalikan jaminan
pemeliharaan.
6. Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan, Penanggung Jawab Kegiatan menyerahkan
hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
7. Dalam rangka pelaksanaan FHO, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan seluruh dokumentasi
terlaksana (As-Built Document) pelaksanaan pekerjaan yang mencakup paling sedikit dokumen sebagai berikut :
a) dokumen terkait dengan mutu sebagaimana dalam PHO atau jika ada penyesuaian;
b) dokumen administrasi sebagaimana dalam PHO atau jika ada penyesuaian;
c) dokumen Keselamatan Konstruksi sebagaimana dalam PHO atau jika ada penyesuaian;
d) laporan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan; dan
e) dokumen pengoperasian dan pemeliharaan berupa manual/ pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan yang merupakan pemutakhiran dari rencana operasi dan pemeliharaan yang
disusun di tahap perancangan.
3.4 SERAH TERIMA PEKERJAAN SELESAI KEPADA PENYELENGGARA
INFRASTRUKTUR
Serah terima pekerjaan selesai kepada Penyelenggara Infrastruktur dilakukan setelah terbitnya berita acara serah
terima akhir, yang meliputi kegiatan :
1. Pengambilalihan lokasi dan hasil pekerjaan Penanggung Jawab Kegiatan melalui Pimpinan unit kerja pelaksana
kegiatan menyerahkan lokasi dan hasil pekerjaannya kepada penyelenggara infrastruktur.
2. Penyerahan pekerjaan selesai Pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan menyerahkan hasil pekerjaan selesai
kepada penyelenggara infrastruktur yang meliputi aset proyek (mobil, gedung kantor, dan fasilitas lain) dan aset
hasil pembangunan (gedung, jalan, bendungan, dll) untuk ditetapkan status sementara yang kemudian
penyelenggara infrastruktur mengajukan permohonan penetapan status tetap kepada menteri keuangan.
------SEKIAN DAN TERIMA KASIH------
REHABILITASI JEMBATAN WOIMENDAA
TA. 2019
TABEL 2
No. Tahun 5 (Xi-X)^2 10 (Xi-X)^2 15 (Xi-X)^2 30 (Xi-X)^2 45 (Xi-X)^2 60 (Xi-X)^2 120 (Xi-X)^2 180 (Xi-X)^2 360 (Xi-X)^2 720 (Xi-X)^2 1440 (Xi-X)^2 2880 (Xi-X)^2
1 1981 240,00 784,00 150,00 49,00 120,00 484,00 100,00 16,00 69,33 93,44 53,00 285,61 27,50 256,00 18,33 165,55 9,17 87,11 4,58 41,17 3,13 8,27
2 1982 216,00 16,00 132,00 625,00 128,00 196,00 92,00 144,00 61,33 312,11 47,00 524,41 25,50 324,00 19,00 148,84 11,17 53,78 5,92 25,84 3,63 5,64 2,40 2,57
3 1983 252,00 1.600,00 156,00 1,00 112,00 900,00 80,00 576,00 57,33 469,44 44,00 670,81 25,00 342,25 22,00 84,64 14,50 16,00 9,67 1,78 5,17 0,69
4 1984 132,00 6.400,00 120,00 1.369,00 100,00 1.764,00 60,00 1.936,00 46,67 1.045,44 38,00 1.017,61 22,50 441,00 17,33 192,28 12,17 40,11 6,33 21,78 4,17 3,36
5 1985 264,00 2.704,00 - 100,00 1.764,00 76,00 784,00 53,33 658,78 40,00 894,01 22,00 462,25 20,67 110,95 11,67 46,69 9,83 1,36 5,00 1,00
6 1986 252,00 1.600,00 186,00 841,00 168,00 676,00 124,00 400,00 104,00 625,00 80,00 102,01 44,50 1,00 30,33 0,75 16,33 4,69 8,33 7,11 4,17 3,36
7 1987 132,00 6.400,00 90,00 4.489,00 72,00 4.900,00 56,00 2.304,00 50,67 802,78 40,00 894,01 20,50 529,00 14,67 273,35 15,17 11,11 10,42 0,34 6,92 0,84 5,63 2,64
8 1988 324,00 12.544,00 180,00 529,00 136,00 36,00 86,00 324,00 66,67 152,11 54,00 252,81 36,00 56,25 26,67 20,55 15,00 12,25 7,58 11,67
9 1989 204,00 64,00 120,00 1.369,00 128,00 196,00 86,00 324,00 78,67 0,11 75,00 26,01 53,50 100,00 35,67 19,95 22,50 16,00 15,25 18,06 8,58 6,67 5,19 1,41
10 1990 204,00 64,00 150,00 49,00 144,00 4,00 120,00 256,00 96,00 289,00 85,00 228,01 49,00 30,25 34,00 7,84 19,17 0,44 9,58 2,01 4,79 1,46 3,10 0,80
11 1991 180,00 1.024,00 144,00 169,00 116,00 676,00 74,00 900,00 66,67 152,11 56,00 193,21 49,50 36,00 38,00 46,24 21,00 6,25 10,50 0,25 5,25 0,56 2,63 1,89
12 1992 168,00 1.936,00 168,00 121,00 248,00 11.236,00 164,00 3.600,00 109,33 920,11 91,00 445,21 87,50 1.936,00 61,67 928,22 32,00 182,25 16,00 25,00 8,00 4,00 5,42 2,01
13 1993 240,00 784,00 240,00 6.889,00 200,00 3.364,00 130,00 676,00 93,33 205,44 80,00 102,01 56,50 169,00 40,00 77,44 34,00 240,25 19,00 64,00 10,54 20,63 5,15 1,31
14 1994 120,00 8.464,00 60,00 9.409,00 64,00 6.084,00 94,00 100,00 69,00 0,81 40,00 12,25 34,33 9,82 21,83 11,11 10,92 0,01 6,54 0,29 2,42 2,51
15 1995 216,00 16,00 216,00 3.481,00 216,00 5.476,00 146,00 1.764,00 93,00 533,61 46,50 9,00 32,00 0,64 16,00 6,25 8,00 9,00 4,00 4,00 2,67 1,78
16 1996 180,00 1.024,00 162,00 25,00 140,00 4,00 94,00 100,00 81,33 5,44 67,00 8,41 39,50 16,00 27,67 12,48 14,17 18,78 7,67 11,11 3,79 4,88 5,88 3,52
17 1997 180,00 1.024,00 150,00 49,00 140,00 4,00 110,00 36,00 94,67 245,44 95,00 630,01 74,50 961,00 49,67 341,02 24,83 40,11 20,58 91,84 10,54 20,63 2,71 1,67
18 1998 372,00 25.600,00 276,00 14.161,00 248,00 11.236,00 144,00 1.600,00 100,00 906,01 52,50 81,00 41,00 96,04 21,50 9,00 10,83 0,03 5,42 0,34 3,23 0,59
19 1999 324,00 12.544,00 192,00 1.225,00 148,00 36,00 120,00 256,00 88,00 327,61 46,50 9,00 31,00 0,04 16,00 6,25 11,50 0,25 5,75 0,06 4,13 0,02
20 2000 180,00 1.024,00 156,00 1,00 144,00 4,00 102,00 4,00 94,67 245,44 81,00 123,21 51,00 56,25 33,67 6,08 19,50 1,00 14,50 12,25 7,25 1,56 4,71 0,50
21 2001 192,00 400,00 156,00 1,00 120,00 484,00 88,00 256,00 73,33 32,11 80,00 102,01 50,00 42,25 33,33 4,55 18,00 0,25 11,83 0,69 5,92 0,01 2,56 2,07
22 2002 120,00 8.464,00 126,00 961,00 124,00 324,00 104,00 - 78,67 0,11 59,00 118,81 32,50 121,00 22,67 72,82 13,50 25,00 8,33 7,11 4,79 1,46 3,85 0,02
23 2003 144,00 4.624,00 120,00 1.369,00 124,00 324,00 82,00 484,00 64,00 225,00 50,00 396,01 31,00 156,25 23,00 67,24 21,67 10,03 11,42 0,17 5,71 0,09 2,81 1,41
24 2004 180,00 1.024,00 132,00 625,00 128,00 196,00 116,00 144,00 106,67 765,44 85,00 228,01 46,00 6,25 33,33 4,55 17,17 1,78 8,67 5,44 4,33 2,78 2,81 1,41
25 2005 288,00 5.776,00 192,00 1.225,00 172,00 900,00 160,00 3.136,00 120,00 1.681,00 98,00 789,61 58,00 210,25 39,33 66,15 25,17 44,44 17,58 43,34 11,50 30,25 8,94 24,38
JUMLAH 5.304,00 105.904,00 3.774,00 49.032,00 3.540,00 51.268,00 2.608,00 20.120,00 1.666,67 8.925,89 1.748,00 9.799,85 1.087,50 6.363,50 779,33 2.758,04 463,17 890,94 274,83 401,63 144,88 122,83 76,21 52,50
RERATA 212,16 66,43 157,25 46,17 141,60 46,22 104,32 28,95 79,37 21,13 69,92 20,21 43,50 16,28 31,17 10,72 18,53 6,09 10,99 4,09 6,04 2,31 4,01 1,71
SD 66,43 46,17 46,22 28,95 21,12 20,21 16,28 10,72 6,09 4,09 2,31 1,71
TABEL 3
Tr (Kala
No Ytr
Ualang)
5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880
1 2 0,3668 202,17 150,31 134,65 99,97 76,19 66,88 41,05 29,56 17,61 10,38 5,69 3,75
2 5 1,5004 271,16 198,26 182,65 130,04 98,13 87,87 57,96 40,70 23,94 14,63 8,09 5,53
3 10 2,2510 316,84 230,01 214,43 149,95 112,65 101,76 69,16 48,07 28,13 17,44 9,68 6,70
4 20 2,9709 360,66 260,46 244,92 169,04 126,58 115,09 79,90 55,14 32,15 20,14 11,20 7,83
5 25 3,1993 374,56 270,12 254,59 175,10 131,00 119,32 83,31 57,38 33,42 20,99 11,69 8,19
6 50 3,9028 417,37 299,88 284,37 193,76 144,62 132,34 93,80 64,29 37,35 23,63 13,17 9,29
7 75 4,3117 442,26 317,18 301,69 204,61 152,53 139,91 99,90 68,31 39,63 25,16 14,04 9,93
8 100 4,6012 459,87 329,43 313,95 212,29 158,13 145,27 104,22 71,15 41,25 26,25 14,65 10,38
9 200 5,2969 502,21 358,85 343,40 230,74 171,60 158,15 114,60 77,98 45,13 28,86 16,13 11,47
10 250 5,5206 515,83 368,32 352,88 236,67 175,92 162,30 117,94 80,18 46,38 29,69 16,60 11,82
TABEL 4
Kala ulang 250 tahun
No t I I.t I^2 I^2.t log t log I logt.logI (logt)^2 t^0,5 I.t^0,5 I^2.t^0,5
1 5 515,83 2.579,14 266.079,19 1.330.395,93 0,70 2,71 1,90 0,49 2,24 1.153,43 594.971,15
2 10 368,32 3.683,17 135.657,27 1.356.572,70 1,00 2,57 2,57 1,00 3,16 1.164,72 428.985,95
3 15 352,88 5.293,15 124.521,87 1.867.828,01 1,18 2,55 3,00 1,38 3,87 1.366,69 482.271,12
4 30 236,67 7.100,17 56.013,77 1.680.413,06 1,48 2,37 3,51 2,18 5,48 1.296,31 306.800,05
5 45 175,92 7.916,59 30.949,33 1.392.719,69 1,65 2,25 3,71 2,73 6,71 1.180,14 207.614,39
6 60 162,30 9.737,70 26.339,67 1.580.380,50 1,78 2,21 3,93 3,16 7,75 1.257,13 204.026,25
7 120 117,94 14.152,53 13.909,31 1.669.116,87 2,08 2,07 4,31 4,32 10,95 1.291,94 152.368,83
8 180 80,18 14.432,18 6.428,64 1.157.154,46 2,26 1,90 4,29 5,09 13,42 1.075,71 86.249,20
9 360 46,38 16.696,54 2.151,04 774.373,76 2,56 1,67 4,26 6,53 18,97 879,99 40.813,08
10 720 29,69 21.379,61 881,73 634.844,08 2,86 1,47 4,21 8,16 26,83 796,77 23.659,24
11 1440 16,60 23.902,94 275,54 396.771,21 3,16 1,22 3,85 9,98 37,95 629,90 10.455,84
12 2880 11,82 34.036,69 139,67 402.255,71 3,46 1,07 3,71 11,97 53,67 634,24 7.495,59
JUMLAH 2.114,52 160.910,41 663.347,01 14.242.825,97 24,15 24,06 43,24 57,00 190,99 12.726,95 2.545.710,69
PERSAMAAN
TALBOT SHERMAN ISHIGURO
I= 21961,43/t+48,53 I= 1769,02/t^0,62 I= 876,89/t^0,5 - 1,04
a= 21.961,43 log a = 3,25 a= 876,89
b= 48,53 a= 1.769,02 b= (1,04)
n= 0,62
TABEL 5
INTENSITAS HUJAN
GRAFIK
TALBOT SHERMAN
500,00 700,00
Terukur TALBOT SHERMAN TERUKUR
450,00
Intensitas Hujan (mm/jam)
600,00
400,00
350,00 500,00
300,00
400,00
250,00
300,00
200,00
150,00 200,00
100,00
100,00
50,00
- 0,00
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Durasi hujan (menit)
Durasi hujan (menit)
ISHIGURO
800,00
ISHIGURO TERUKUR
600,00
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500