Anda di halaman 1dari 65

TUGAS 1

MEKANIKA STATIS TAK TENTU

Nama : Try Sunanda Fathanah


Prodi : S1 Teknik Sipil Karya Siswa PUPR

Soal
1. Hitung reaksi perletakan dengan metode cross
2. Gambar bidang momen dan lintang Ket. :
satuan jarak = meter (m)
3t 4 t/m notasi arah momen

= -

EI 2EI = +

A 2,5 2,5 B 4 C

Penyelesaian

1. Reaksi perletakan metode cross


a. Momen Primer
Batang AB
3T MBA = -3PL
16
= -3.3.5
16
= -45
16
A 2,5 2,5 B = -2,813 tm

Batang BC
4 t/m MBC = qL²
8
= 4.4²
8
= 8,0 tm
B 4 C

b. Kekakuan Balok
KBA = 3EI KBC = 3EI
L L
= 3EI = 3.2EI
5 4
= 0,6 EI = 1,5 EI

c. Faktor Distribusi
FDBA = 0,6 EI = 0,286
0,6 EI + 1,5EI

FDBC = 1,5 EI = 0,714


0,6 EI + 1,5EI
d. Momen Distribusi
-2,813 + 8,0 = 5,188
5,188 tm

EI 2EI

A 2,5 2,5 B 4 C
MDBA = -5,188 . 0,286 MDBC = -5,188 . 0,714
= -1,482 tm = -3,705 tm

Tabel distribusi
Titik A B C
Batang AB BA BC CB
Koef. Dist - 0,286 0,714 -
M.Primer - -2,813 8,0 -
M. Dist - -1,482 -3,705 -
Jumlah - -4,295 4,295 -

d. Analisa Free body


Batang AB 3T Batang BC
4 t/m
4,295 tm 4,295 tm

EI 2EI

A 2,5 2,5 B B 4 C
Reaksi akibat beban primer Reaksi akibat beban primer
RVA = 3/2 = 1,5 t ( ) RVB = (4 . 4)/2 = 8t ( )
RVB = 3/2 = 1,5 t ( ) RVC = (4 . 4)/2 = 8t ( )

Reaksi akibat momen distribusi Reaksi akibat momen distribusi


RVA = 4,295/5 = 0,859 t ( ) RVC = 4,295/4 = 1,074 t ( )
RVB = 0,859 t ( ) RVB = 1,074 t ( )

2. Bidang Momen dan Lintang


Batang AB Batang BC
a. Reaksi a. Reaksi
RVA = 1,5 + (-0,859) RVB = 8 + 1,074
= 0,641 t = 9,074 t

RVB = 1,5 + 0,859 RVC = 8 - 1,074


= 2,359 t = 6,926 t

b. Persamaan garis momen b. Persamaan garis momen


Mx = 0,641x Mx = 9,074x - 4x . 0,5x - 4,295
= 0,641 . 2,5 = 9,074x - 2x² - 4,295
= 1,603 tm Dx = 9,074 - 4x
x = 2,268 m
Mmax = 5,997 tm
c. Gambar bidang momen dan lintang

3t 4 t/m

EI 2EI

A B C
2,5 2,5 4
4,295 tm

1,603 tm
5,997 tm

2,268 m
9,074 t

0,641 t

2,359 t
6,926 t
TATA CARA PENJAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU
SESUAI PERMEN PU NO. 10 TAHUN 2021
Penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi menjadi
bagian dalam keselamatan konstruksi. Dalam pelaksanaan kontrak
pekerjaan konstruksi, PMPM Pekerjaan konstruksi dan penerapan SMKK
(Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi), terbagi dalam 3 tahapan,
yaitu :

1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

3. Tahap Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi


TAHAP
PERSIAPAN 1.1 PENYERAHAN LOKASI PEKERJAAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
KONSTRUKSI 1.2 SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

1.3 RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN


KONTRAK

1.4 PEMBAYARAN UANG MUKA

1.5 MOBILISASI
1.1 PENYERAHAN LOKASI PEKERJAAN
1. Penyerahan lokasi kerja dilakukan sebelum penerbitan SPMK, dengan terlebih dahulu melaksanakan Peninjauan
Lapangan Bersama.
2. Peninjauan lapangan bersama bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi kerja yang akan diserahterimakan,
serta untuk melakukan inventarisasi seluruh bangunan yang ada serta seluruh aset milik pengguna jasa.

3. Penanggung jawab kegiatan wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi yang tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak.

4. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
1.2 SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
1. Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 hari sejak tanggal penandatanganan kontrak atau 14 (empat belas)
hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.

2. Dalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja.

3. Penetapan Tanggal Mulai Kerja setelah serah terima lapangan dilaksanakan atau paling cepat dilaksanakan
bersamaan dengan tanggal SPMK.
1.3 RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
1. Rapat persiapan pelaksanaan kontrak merupakan rapat awal antara penanggung jawab kegiatan, Pengendali
Pekerjaan (Direksi Lapangan/Konsultan MK), Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis/Konsultan Pengawas), Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi, tim perencana serta pihak terkait.
2. Rapat persiapan pelaksanaan kontrak atau Pre-Construction Meeting (PCM) harus sudah dimulai maksimal 7
(tujuh) hari setelah terbitnya SPMK dan sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

3. Tujuan rapat persiapan pelaksanaan kontrak :


a. persamaan pandangan dan pemahaman terkait hal-hal yang mendasar pada pelaksanaan proyek,
seperti: jadwal, alur komunikasi dan koordinasi, alur persetujuan, kebijakan pengendalian mutu dan
Keselamatan Konstruksi serta mekanisme pelaporan dan pembayaran hasil pekerjaan;

b. untuk mendapatkan kesepakatan terhadap pelaksanaan kontrak;

c. penyesuaian seluruh kegiatan dalam RMPK dengan persyaratan_persyaratan dalam dokumen kontrak;

d. pemenuhan terhadap kebutuhan data dan informasi terkait proyek; dan

e. untuk melakukan perubahan kontrak apabila diperlukan;


4. Agenda pembahasan dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak sebagai berikut :

5. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
1.4 PEMBAYARAN UANG MUKA
1. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis
kepada pengguna jasa/pemilik proyek melalui penanggung jawab kegiatan disertai dengan rencana penggunaan
uang muka (apabila ditentukan dalam dokumen kontrak);
2. Uang muka digunakan untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain; dan

3. Besaran uang muka ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK) dan dibayar setelah Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.
1.5 MOBILISASI
1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau terutama
untuk sumber daya (material, alat, tenaga kerja) yang akan digunakan untuk memulai pekerjaan;
2. Untuk mobilisasi sumber daya yang berhubungan dengan pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat dilakukan
sesuai kebutuhan dan rencana kerja serta dapat dilakukan secara bertahap, meliputi:
a. mobilisasi peralatan;

b. mobilisasi personil inti dan pendukung; dan

c. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya;
3. Mobilisasi peralatan dan kendaraan yang digunakan mematuhi peraturan perundangan terkait beban dan dimensi
kendaraan;
4. Jadwal dan mekanisme mobilisasi mengacu pada pengelolaan lalu lintas yang diatur dalam elemen operasi
keselamatan pada RKK dan dokumen RMLLP (jika ada).
TAHAP 2.1 PEMERIKSAAN BERSAMA (MUTUAL
PELAKSANAAN CHECK/MC-0)
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
2.2 PENGAJUAN IZIN MULAI KERJA

2.3 PENGAWASAN MUTU PEKERJAAN

2.4 PENERIMAAN DAN PEMBAYARAN HASIl


PEKERJAAN
2.1 PEMERIKSAAN BERSAMA (MUTUAL CHECK/MC-0)
1. Pemeriksaan Bersama dilaksanakan dengan cara melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan,
mencakup :

a. pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;

b. jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain; dan

c. penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain yang dilakukan.

2. Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus dicantumkan dalam berita acara hasil pemeriksaan
bersama dan selanjutnya dilakukan perubahan/adendum kontrak.

3. Prosedur Perubahan di Lapangan mengacu pada Prosedur (P-07).


2.2 PENGAJUAN IZIN KERJA
1. Untuk memulai setiap kegiatan pekerjaan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menyampaikan permohonan
izin memulai pekerjaan (Request of Work).
2. Prosedur permohonan izin memulai pekerjaan sesuai dengan Prosedur (P-01) dan mengisi Formulir Pengajuan
Memulai Pekerjaan dengan paling sedikit melampirkan:
a. Gambar Kerja Prosedur pengajuan persetujuan dan perubahan gambar kerja (shop drawing) mengacu
pada Prosedur (P-03).
b. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Work Method Statement), mencakup :
1) metode kerja;
2) tenaga kerja yang dibutuhkan;
3) peralatan yang dibutuhkan;
4) material yang digunakan;
5) aspek Keselamatan Konstruksi, sesuai dengan identifikasi bahaya dan Analisis
Keselamatan Konstruksi khususnya untuk pekerjaan yang memiliki risiko keselamatan
konstruksi tinggi; dan
6) jadwal mobilisasi tiap-tiap sumber daya. Pengajuan persetujuan material sesuai
dengan Prosedur (P-02). Dalam metode kerja, perlu disampaikan titik-titik tunggu (hold
point) terkait pengendalian mutu pekerjaan. Titik-titik tunggu ini perlu dipantau dan
diawasi (jika diperlukan dapat pula dilakukan pengujian).
c. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection and Test Plan/ITP) Jadwal pelaksanaan pemeriksaan
bahan, material, serta titik tunggu (hold point) pada metode kerja.

3. Pemeriksaan terhadap persyaratan untuk izin memulai pekerjaan dilakukan oleh Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas kemudian disampaikan kepada Pengendali untuk mendapatkan persetujuan, mencakup :

Di dalam hal seluruh kriteria persetujuan telah


dipenuhi, Pengendali mengeluarkan surat persetujuan
memulai pekerjaan (Approval of Work).
2.3 PENGAWASAN MUTU PEKERJAAN
1. Pengawasan mutu pekerjaan dilakukan melalui pemeriksaan dan pengujian terkait hal-hal berikut :

a. Metode Kerja
1) pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan metode kerja yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK; dan
2) memperhatikan titik tunggu, dimana pekerjaan dapat dilanjutkan bila tahap pekerjaan
sebelumnya telah disetujui.

b. Tenaga Kerja yang Terlibat

Pemeriksaan terkait jumlah tenaga kerja sesuai dengan rencana.


c. Peralatan yang Dibutuhkan
Pemeriksaan terkait keteersediaan SILO (Surat Izin Laik Operasi) dan SIO (Surat Izin Operator) untuk
operator masing-masing alat
d. Material yang Digunakan
Pengawasan terkait spesifikasi dan jumlah material dasar dan material olahan sesuai dengan dokumen
pengajuan material.
e. Keselamatan Konstruksi
1) dokumen Analisis Keselamatan Konstruksi sudah disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK, khususnya untuk pekerjan yang memiliki Risiko Keselamatan
Konstruksi tinggi; dan
2) implementasi Keselamatan Konstruksi per pekerjaan pada IBPRP.

f. Jadwal Mobilisasi Tiap-Tiap Sumber Daya


Pemeriksaan terkait ketersedian sumber daya tiap pekerjaan sesuai jadwal mobilisasi.
g. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection and Test Plan/ITP)
Pengawasan terhadap kegiatan pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan rencana pada metode kerja.

h. Hasil Pekerjaan
Pengawasan tekait hasil tiap-tiap kegiatan pekerjaan sesuai dengan persyaratan. Jika ditemukan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, Pengawas Pekerjaan dapat memberikan peringatan dan teguran
tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan dan mengusulkan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan peringatan yang
diberikan.
2. Pengawasan terhadap proses tiap-tiap kegiatan dilakukan berdasarkan spesifikasi dan metode kerja yang diajukan.

3. Pengawasan terhadap hasil pekerjaaan dilakukan berdasarkan spesifikasi.

4. Pemeriksaan material pada saat penerimaan dilakukan sesuai Prosedur (P-04).


Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi melakukan pemeriksaan secara visual dan pengukuran (bila diperlukan), dan disaksikan Pengawas Pekerjaan, untuk
memastikan agar material yang dikirim ke lapangan sesuai dengan material yang telah distujui.

5. Pemeriksaan dan Pengujian berkala material dilaksanakan sesuai dengan rencana pengujian pada dokumen
Pemeriksaan dan Pengujian (ITP) yang terkait dengan material tersebut.
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memastikan pengujian berkala memenuhi persyaratan pada kontrak dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku sesuai dengan prosedur (P-05).

6. Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan pada setiap pekerjaan maupun sub pekerjaan.
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melakukan pemeriksaan pekerjaan baik fisik maupun administrasi. Jika hasil pekerjaan sudah sesuai
spesfikasi, maka Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengajukan permohonan pemeriksaan kepada penanggung jawab kegiatan sesuai dengan
prosedur (P-06).

7. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan adanya penyesuaian atau perubahan di lapangan, maka perubahan
di lapangan dilaksanakan sesuai Prosedur (P-07).
8. Pengendalian ketidaksesuaian hasil pekerjaan dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pengawas
Pekerjaan.
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian dengan spesifikasi, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pengawas Pekerjaan
membuat laporan ketidaksesuaian sesuai Prosedur (P-08) dan (P-09).
2.4 PENERIMAAN DAN PEMBAYARAN HASIL PEKERJAAN

1. Penerimaan hasil pekerjaan dilakukan setelah seluruh persyaratan mutu pekerjaan dalam kontrak dipenuhi;

2. Persetujuan dokumen penagihan didahului dengan pemeriksaan mutu dan volume hasil pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan oleh pengawas pekerjaan;

3. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan dokumen tagihan sesuai dalam kontrak;

4. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan ketidaksesuaian spesifikasi dan volume yang tertulis dalam dokumen
penagihan, maka penanggung jawab kegiatan berhak untuk tidak menyetujui dokumen tersebut dan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi wajib melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan maupun dokumen penagihannya; dan

5. Pembayaran dapat dilakukan setelah hasil pemeriksaan telah disetujui.


TAHAP 3.1 SERAH TERIMA PERTAMA PERKERJAAN
PENYELESAIAN (PROVISIONAL HAND OVER/ PHO)
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
3.2 PEMELIHARAAN AKHIR PEKERJAAN

3.3 SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FINAL


HAND OVER/ FHO)

3.4 SERAH TERIMA PEKERJAAN SELESAI


KEPADA PENYELENGGARA INFRASTRUKTUR
3.1 TAHAPAN SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN
WAKTU
Pengajuan serah terima pekerjaan dari
PHO OWNER(PENGGUNA JASA)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah Pengguna Jasa memerintahkan dilakukan sebelum tanggal pekerjaan
kegiatan penyerahan pekerjaan yang Pengawas Pekerjaan untuk selesai (tanggal PHO), sebagaimana
telah selesai 100% (seratus perseratus) melakukan pemeriksaan dan/atau tercantum dalam SPMK. Hal ini dilakukan
dari Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi pengujian terhadap hasil pekerjaan untuk memberikan waktu kepada
kepada Pengguna Jasa dalam kondisi sesuai kriteria dan spesifikasi yang Pengawas Pekerjaan untuk melakukan
dan standar sebagaimana disyaratkan tercantum dalam Kontrak pemeriksaan dan/atau pengujian
dalam kontrak. terhadap hasil pekerjaan

1 2 3
SERAH TERIMA PERNYATAAN CACAT
Berdasarkan hasil pernyataan dan Pernyataan pekerjaan selesai 100% Jika ditemukan cacat mutu,
rekomendasi dari Pengendali Pekerjaan, beserta daftar cacat mutu dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Penanggung jawab kegiatan melakukan kekurangan (jika ada) dikeluarkan masih memiliki waktu untuk
Serah terima Pertama Pekerjaan. Hasilnya oleh Pengendali Pekerjaan sesuai melakukan perbaikan sebelum
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima hasil pemeriksaan Pengawas tanggal penyelesaian pekerjaan
Pertama Pekerjaan. Pekerjaan, kemudian disampaikan (tanggal PHO).
kepada penanggung jawab kegiatan

6 5 4
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam Proses Serah Terima Pertama adalah :
a. Pengujian Akhir Pekerjaan (Test on Completion)

1) Dalam rangka menerima hasil pekerjaan, Penanggung jawab kegiatan memerintahkan Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap hasil pekerjaan.
2) Sebelum pelaksanaan pengujian akhir pekerjaan, Direksi Teknis/Konsultan Pengawas harus
memberitahukan kepada Penanggung jawab kegiatan tentang jadwal pelaksanaan pengujian yang telah
disepakati dengan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.
3) Sebelum tanggal pelaksanaan pengujian, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memeriksa
dokumentasi pengendalian mutu (quality control-QC).
4) Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dalam pengujian pada akhir
pekerjaan adalah sebagai berikut :
a) mengecek kesesuaian kinerja secara keseluruhan dari pekerjaan final yang telah selesai dengan seluruh persyaratan dalam
kontrak maupun kesesuaian maksud dari desain/gambar, sebagai contoh dimensi, ketinggian, dll;

b) pengujian sampel random minimum oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas (bila diperlukan);

c) evaluasi dari semua dokumen terlaksana (as-built document) yang menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai
dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh laporan ketidaksesuaian (Non_Conformance Reports/NCR) telah diselesaikan; dan

d) Direksi Teknis/Konsultan Pengawas mengevaluasi dokumentasi dari quality assurance (QA) Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi untuk menyakinkan bahwa seluruh pekerjaan telah selesai sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan seluruh
laporan ketidaksesuaian telah diselesaikan.
5) Untuk pemeriksaan dan uji fungsi, Penanggung jawab kegiatan dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas
dapat mengacu spesifikasi yang ada. Apabila hasil pemeriksaan terhadap cacat mutu dan uji fungsi
belum sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka Penanggung jawab kegiatan berhak menunda
persetujuan berita acara serah terima pekerjaan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib
melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan hingga sesuai dengan spesifikasi yang sudah tercantum
dalam kontrak.

6) Untuk pemeriksaan administratif, Penanggung jawab kegiatan bersama dengan konsultan pengawas
melakukan pemeriksaan terhadap dokumentasi terlaksana (As-Built Document) pelaksanaan pekerjaan
yang mencakup paling sedikit sebagai berikut :

a) Dokumen terkait dengan mutu :


1) laporan Uji Mutu dibuat oleh pengendali mutu;
2) design mix formula dan job mix formula;
3) uji mutu material;
4) dokumen/prosedur/instruksi keberterimaan; dan
5) dokumen terkait penghitungan kuantitas/volume yang disiapkan oleh Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas.
b) Dokumen administrasi
1) perjanjian kontrak termasuk adendumnya (jika ada);
2) dokumen kontrak lainnya;
3) dokumen terkait dengan pelaksanaan kontrak;
4) dokumen pembayaran;
5) dokumen perhitungan penyesuaian harga;
6) berita acara pemeriksaan oleh intitusi/lembaga pemeriksa;
7) laporan ketidaksesuaian dan tindak lanjut (status harus diatasi);
8) foto-foto pelaksanaan (sebelum pelaksanaan, saat pelaksanaan dan 100% terlaksana); dan
9) gambar terlaksana (as-built drawing).

c) Dokumen Keselamatan Konstruksi, meliputi laporan pemutakhiran dokumen SMKK (RKK,


RMPK, RKPPL, dan RMLLP).

d) Manual/pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan.


7) Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan dan dokumen administratif telah sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak maka Penanggung jawab kegiatan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan (berita Acara PHO).

8) Setelah penandatanganan BAST Pekerjaan (BAST PHO), Penanggung jawab kegiatan dapat
menyerahkan hasil pekerjaan kepada pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan/KPA.

9) Serah terima pekerjan ini bersifat laporan kepada unit kerja pelaksana kegiatan dan belum
memindahkan tanggung jawab hasil pekerjaan ke pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan.

b. Rencana Pemeliharaan

1) Setelah pelaksanaan PHO, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menjaga kondisi hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.

2) Selama masa pemeliharaan, dibentuk Tim Pemeliharaan yang terdiri dari Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
3) Sebelum dimulainya masa pemeliharaan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan
program kerja/rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka melaksanakan pemeliharaan, paling
sedikit mencakup kegiatan:

a) pemeriksaan kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk memastikan apakah


komponen/item/fungsi hasil pekerjaan masih sesuai dengan spesifikasi; dan
b) pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk mencegah
dan memperbaiki kerusakan suatu komponen/item/ fungsi hasil pekerjaan.

4) Komponen-komponen yang harus dipelihara serta mekanisme pemeliharaannya, disesuaikan dengan


yang tercantum dalam Manual Operasi & Pemeliharaan yang harus diserahkan pada saat PHO.

5) Dokumen rencana pemeliharaan diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK.
c. Penerbitan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama Pekerjaan

1) Sebelum mengeluarkan BAST pekerjaan, Pengawas Pekerjaan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a) Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi telah menyerahkan dokumen_dokumen yang
dipersyaratkan (termasuk manual operasi dan pemeliharaan); dan
b) telah dilakukan pengujian terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam kontrak
(baik pengujian terhadap standard mutu maupun kinerja/fungsi).
2) Setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyelesaikan kewajibannya, maka Penanggung jawab
kegiatan dan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pertama Pekerjaan.
3) Berita acara serah terima pertama pekerjaan paling sedikit berisi :

a) tanggal definitif pekerjaan selesai 100%;


b) rencana tanggal serah terima akhir pekerjaan;
c) tanggal berita acara serah terima pertama pekerjaan; dan
d) lain-lain yang diperlukan antara lain rencana pemeliharaan selama masa pemeliharaan.
3.2 PEMELIHARAAN AKHIR PEKERJAAN
1. Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan
semi permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui tahun anggaran.

2. Setelah tahap PHO, Penanggung Jawab Kegiatan melakukan pembayaran sebesar 95% (sembilan puluh lima
perseratus) dari harga kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan
(jaminan pemeliharaan).

3. Hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan selama kurun waktu masa pemeliharaan sebagai berikut :

a. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melakukan kegiatan pemeliharaan (pemeriksaan,


pemeliharaan dan perbaikan) sebagaimana yang disampaikan dalam dokumen rencana pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan;

b. selama masa pemeliharaan, Pengguna Jasa tetap melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pemeliharaan yang dilakukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;

c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib melaksanakan pemeriksaan berkala sesuai rencana yang
disampaikan;
d. jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan maka Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
wajib memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan menjadi tanggungjawab Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi;

e. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan pemeliharaan yang mencakup kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa pemeliharaan kepada Penanggung Jawab Kegiatan;

f. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada Penanggung
Jawab Kegiatan untuk penyerahan akhir (FHO) setelah seluruh tanggung jawab selama masa
pemeliharaan telah dilaksanakan sebelum berakhirnya masa pemeliharaan; dan

g. gambar terlaksana harus diserahkan sebelum dilakukan serah terima akhir pekerjaan.
3.3 SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FINAL HAND OVER/ FHO)
1. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyampaikan laporan pemeliharaan
serta mengajukan permintaan secara tertulis kepada Penanggung Jawab Kegiatan untuk penyerahan akhir.

2. Dalam rangka menerima hasil pekerjaan, Penanggung Jawab Kegiatan memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan.

3. Permohonan pengajuan penerimaan hasil akhir pekerjaan dilaksanakan sesuai Prosedur (P-10) dan mengisi Form
Pemeriksaan Kelayakan (F-09).

4. Apabila dari hasil pemeriksaan, selama masa pemeliharaan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi telah sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak, maka Penanggung Jawab Kegiatan dan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.

5. Penanggung Jawab Kegiatan wajib melakukan pembayaran uang retensi atau mengembalikan jaminan
pemeliharaan.

6. Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan, Penanggung Jawab Kegiatan menyerahkan
hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
7. Dalam rangka pelaksanaan FHO, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan seluruh dokumentasi
terlaksana (As-Built Document) pelaksanaan pekerjaan yang mencakup paling sedikit dokumen sebagai berikut :

a) dokumen terkait dengan mutu sebagaimana dalam PHO atau jika ada penyesuaian;
b) dokumen administrasi sebagaimana dalam PHO atau jika ada penyesuaian;
c) dokumen Keselamatan Konstruksi sebagaimana dalam PHO atau jika ada penyesuaian;
d) laporan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan; dan
e) dokumen pengoperasian dan pemeliharaan berupa manual/ pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan yang merupakan pemutakhiran dari rencana operasi dan pemeliharaan yang
disusun di tahap perancangan.
3.4 SERAH TERIMA PEKERJAAN SELESAI KEPADA PENYELENGGARA
INFRASTRUKTUR
Serah terima pekerjaan selesai kepada Penyelenggara Infrastruktur dilakukan setelah terbitnya berita acara serah
terima akhir, yang meliputi kegiatan :

1. Pengambilalihan lokasi dan hasil pekerjaan Penanggung Jawab Kegiatan melalui Pimpinan unit kerja pelaksana
kegiatan menyerahkan lokasi dan hasil pekerjaannya kepada penyelenggara infrastruktur.

2. Penyerahan pekerjaan selesai Pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan menyerahkan hasil pekerjaan selesai
kepada penyelenggara infrastruktur yang meliputi aset proyek (mobil, gedung kantor, dan fasilitas lain) dan aset
hasil pembangunan (gedung, jalan, bendungan, dll) untuk ditetapkan status sementara yang kemudian
penyelenggara infrastruktur mengajukan permohonan penetapan status tetap kepada menteri keuangan.
------SEKIAN DAN TERIMA KASIH------
REHABILITASI JEMBATAN WOIMENDAA
TA. 2019

Try Sunanda Fathanah

Untuk Mata Kuliah Pengenalan Infrastruktur Ke-PU-an


KONDISI AWAL
Nama : Jembatan S. Woimendaa
Ruas Jalan: Bts. Kab. Kolaka Utara/Kab.
Kolaka - Wolo
Lokasi : Kab. Kolaka, Provinsi
Sulawesi Tenggara

Intensitas curah hujan yang sangat


tinggi pada Bulan Juli 2019
mengakibatkan besarnya debit sungai
Woimendaa, Kab. Kolaka Utara, Provinsi
Sulawesi Tenggara, dan mengakibatkan
tergerusnya daerah oprit dan abutmen
jembatan.
KONDISI AWAL
Nama : Jembatan S. Woimendaa
Ruas Jalan: Bts. Kab. Kolaka Utara/Kab.
Kolaka - Wolo
Lokasi : Kab. Kolaka, Provinsi
Sulawesi Tenggara

Intensitas curah hujan yang sangant


tinggi pada Bulan Juli 2019
mengakibatkan besarnya debit sungai
Woimendaa, Kab. Kolaka Utara, Provinsi
Sulawesi Tenggara, dan mengakibatkan
tergerusnya daerah oprit dan abutmen
jembatan.

Daerah abutmen yang tergerus sampai


ke pondasinya
PENANGANAN DARURAT
Penanganan darurat dilakukan
dengan pemancangan turap kayu
kelapa untuk mengamankan daerah
oprit jembatan dan abutmen
jembatan dari gerusan yang lebih
parah.
PENANGANAN PASCA BENCANA
Pengamanan Abutmen dan Pondasi

Menggunakan Steel Sheet Pile pada


sisi abutmen dan pondasi yang
tergerus dan diisi dengan beton
cyclops.
PENANGANAN PASCA BENCANA
Pengamanan Abutmen dan Pondasi

Menggunakan Steel Sheet Pile pada


sisi abutmen dan pondasi yang
tergerus dan diisi dengan beton
cyclops.
PENANGANAN PASCA BENCANA
Pengamanan area pinggir sungai

Menggunakan bronjong untuk


mengamankan pinggir sungai dari
gerusan.
PENANGANAN PASCA BENCANA

Pemasangan beronjong dan batu kosong


pada badan sungai, dengan maksud agar
dasar sungai tersedimentasi dan
mengurangi potensi gerusan pada dasar
sungai.
PENANGANAN PASCA BENCANA

Pemasangan beronjong dan batu kosong


pada badan sungai, dengan maksud agar
mengurangi kecepatan aliran di daerah
sekitar jembatan dan mengendapkan
sedimen di dasar sungai.
PENANGANAN PASCA BENCANA
TERIMA KASIH
TABEL 1

No. Tahun 5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880


1 1981 20 25 30 50 52 53 55 55 55 55 75 -
2 1982 18 22 32 46 46 47 51 57 67 71 87 115
3 1983 21 26 28 40 43 44 50 66 87 116 124 -
4 1984 11 20 25 30 35 38 45 52 73 76 100 -
5 1985 22 - 25 38 40 40 44 62 70 118 120 -
6 1986 21 31 42 62 78 80 89 91 98 100 100 -
7 1987 11 15 18 28 38 40 41 44 91 125 166 270
8 1988 27 30 34 43 50 54 72 80 90 91 - -
9 1989 17 20 32 43 59 75 107 107 135 183 206 249
10 1990 17 25 36 60 72 85 98 102 115 115 115 149
11 1991 15 24 29 37 50 56 99 114 126 126 126 126
12 1992 14 28 62 82 82 91 175 185 192 192 192 260
13 1993 20 40 50 65 70 80 113 120 204 228 253 247
14 1994 10 10 16 47 - 69 80 103 131 131 157 116
15 1995 18 36 54 73 - 93 93 96 96 96 96 128
16 1996 15 27 35 47 61 67 79 83 85 92 91 282
17 1997 15 25 35 55 71 95 149 149 149 247 253 130
18 1998 31 46 62 72 - 100 105 123 129 130 130 155
19 1999 27 32 37 60 - 88 93 93 96 138 138 198
20 2000 15 26 36 51 71 81 102 101 117 174 174 226
21 2001 16 26 30 44 55 80 100 100 108 142 142 123
22 2002 10 21 31 52 59 59 65 68 81 100 115 185
23 2003 12 20 31 41 48 50 62 69 130 137 137 135
24 2004 15 22 32 58 80 85 92 100 103 104 104 135
25 2005 24 32 43 80 90 98 116 118 151 211 276 429

TABEL 2

No. Tahun 5 (Xi-X)^2 10 (Xi-X)^2 15 (Xi-X)^2 30 (Xi-X)^2 45 (Xi-X)^2 60 (Xi-X)^2 120 (Xi-X)^2 180 (Xi-X)^2 360 (Xi-X)^2 720 (Xi-X)^2 1440 (Xi-X)^2 2880 (Xi-X)^2
1 1981 240,00 784,00 150,00 49,00 120,00 484,00 100,00 16,00 69,33 93,44 53,00 285,61 27,50 256,00 18,33 165,55 9,17 87,11 4,58 41,17 3,13 8,27
2 1982 216,00 16,00 132,00 625,00 128,00 196,00 92,00 144,00 61,33 312,11 47,00 524,41 25,50 324,00 19,00 148,84 11,17 53,78 5,92 25,84 3,63 5,64 2,40 2,57
3 1983 252,00 1.600,00 156,00 1,00 112,00 900,00 80,00 576,00 57,33 469,44 44,00 670,81 25,00 342,25 22,00 84,64 14,50 16,00 9,67 1,78 5,17 0,69
4 1984 132,00 6.400,00 120,00 1.369,00 100,00 1.764,00 60,00 1.936,00 46,67 1.045,44 38,00 1.017,61 22,50 441,00 17,33 192,28 12,17 40,11 6,33 21,78 4,17 3,36
5 1985 264,00 2.704,00 - 100,00 1.764,00 76,00 784,00 53,33 658,78 40,00 894,01 22,00 462,25 20,67 110,95 11,67 46,69 9,83 1,36 5,00 1,00
6 1986 252,00 1.600,00 186,00 841,00 168,00 676,00 124,00 400,00 104,00 625,00 80,00 102,01 44,50 1,00 30,33 0,75 16,33 4,69 8,33 7,11 4,17 3,36
7 1987 132,00 6.400,00 90,00 4.489,00 72,00 4.900,00 56,00 2.304,00 50,67 802,78 40,00 894,01 20,50 529,00 14,67 273,35 15,17 11,11 10,42 0,34 6,92 0,84 5,63 2,64
8 1988 324,00 12.544,00 180,00 529,00 136,00 36,00 86,00 324,00 66,67 152,11 54,00 252,81 36,00 56,25 26,67 20,55 15,00 12,25 7,58 11,67
9 1989 204,00 64,00 120,00 1.369,00 128,00 196,00 86,00 324,00 78,67 0,11 75,00 26,01 53,50 100,00 35,67 19,95 22,50 16,00 15,25 18,06 8,58 6,67 5,19 1,41
10 1990 204,00 64,00 150,00 49,00 144,00 4,00 120,00 256,00 96,00 289,00 85,00 228,01 49,00 30,25 34,00 7,84 19,17 0,44 9,58 2,01 4,79 1,46 3,10 0,80
11 1991 180,00 1.024,00 144,00 169,00 116,00 676,00 74,00 900,00 66,67 152,11 56,00 193,21 49,50 36,00 38,00 46,24 21,00 6,25 10,50 0,25 5,25 0,56 2,63 1,89
12 1992 168,00 1.936,00 168,00 121,00 248,00 11.236,00 164,00 3.600,00 109,33 920,11 91,00 445,21 87,50 1.936,00 61,67 928,22 32,00 182,25 16,00 25,00 8,00 4,00 5,42 2,01
13 1993 240,00 784,00 240,00 6.889,00 200,00 3.364,00 130,00 676,00 93,33 205,44 80,00 102,01 56,50 169,00 40,00 77,44 34,00 240,25 19,00 64,00 10,54 20,63 5,15 1,31
14 1994 120,00 8.464,00 60,00 9.409,00 64,00 6.084,00 94,00 100,00 69,00 0,81 40,00 12,25 34,33 9,82 21,83 11,11 10,92 0,01 6,54 0,29 2,42 2,51
15 1995 216,00 16,00 216,00 3.481,00 216,00 5.476,00 146,00 1.764,00 93,00 533,61 46,50 9,00 32,00 0,64 16,00 6,25 8,00 9,00 4,00 4,00 2,67 1,78
16 1996 180,00 1.024,00 162,00 25,00 140,00 4,00 94,00 100,00 81,33 5,44 67,00 8,41 39,50 16,00 27,67 12,48 14,17 18,78 7,67 11,11 3,79 4,88 5,88 3,52
17 1997 180,00 1.024,00 150,00 49,00 140,00 4,00 110,00 36,00 94,67 245,44 95,00 630,01 74,50 961,00 49,67 341,02 24,83 40,11 20,58 91,84 10,54 20,63 2,71 1,67
18 1998 372,00 25.600,00 276,00 14.161,00 248,00 11.236,00 144,00 1.600,00 100,00 906,01 52,50 81,00 41,00 96,04 21,50 9,00 10,83 0,03 5,42 0,34 3,23 0,59
19 1999 324,00 12.544,00 192,00 1.225,00 148,00 36,00 120,00 256,00 88,00 327,61 46,50 9,00 31,00 0,04 16,00 6,25 11,50 0,25 5,75 0,06 4,13 0,02
20 2000 180,00 1.024,00 156,00 1,00 144,00 4,00 102,00 4,00 94,67 245,44 81,00 123,21 51,00 56,25 33,67 6,08 19,50 1,00 14,50 12,25 7,25 1,56 4,71 0,50
21 2001 192,00 400,00 156,00 1,00 120,00 484,00 88,00 256,00 73,33 32,11 80,00 102,01 50,00 42,25 33,33 4,55 18,00 0,25 11,83 0,69 5,92 0,01 2,56 2,07
22 2002 120,00 8.464,00 126,00 961,00 124,00 324,00 104,00 - 78,67 0,11 59,00 118,81 32,50 121,00 22,67 72,82 13,50 25,00 8,33 7,11 4,79 1,46 3,85 0,02
23 2003 144,00 4.624,00 120,00 1.369,00 124,00 324,00 82,00 484,00 64,00 225,00 50,00 396,01 31,00 156,25 23,00 67,24 21,67 10,03 11,42 0,17 5,71 0,09 2,81 1,41
24 2004 180,00 1.024,00 132,00 625,00 128,00 196,00 116,00 144,00 106,67 765,44 85,00 228,01 46,00 6,25 33,33 4,55 17,17 1,78 8,67 5,44 4,33 2,78 2,81 1,41
25 2005 288,00 5.776,00 192,00 1.225,00 172,00 900,00 160,00 3.136,00 120,00 1.681,00 98,00 789,61 58,00 210,25 39,33 66,15 25,17 44,44 17,58 43,34 11,50 30,25 8,94 24,38
JUMLAH 5.304,00 105.904,00 3.774,00 49.032,00 3.540,00 51.268,00 2.608,00 20.120,00 1.666,67 8.925,89 1.748,00 9.799,85 1.087,50 6.363,50 779,33 2.758,04 463,17 890,94 274,83 401,63 144,88 122,83 76,21 52,50

RERATA 212,16 66,43 157,25 46,17 141,60 46,22 104,32 28,95 79,37 21,13 69,92 20,21 43,50 16,28 31,17 10,72 18,53 6,09 10,99 4,09 6,04 2,31 4,01 1,71
SD 66,43 46,17 46,22 28,95 21,12 20,21 16,28 10,72 6,09 4,09 2,31 1,71

TABEL 3
Tr (Kala
No Ytr
Ualang)
5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880
1 2 0,3668 202,17 150,31 134,65 99,97 76,19 66,88 41,05 29,56 17,61 10,38 5,69 3,75
2 5 1,5004 271,16 198,26 182,65 130,04 98,13 87,87 57,96 40,70 23,94 14,63 8,09 5,53
3 10 2,2510 316,84 230,01 214,43 149,95 112,65 101,76 69,16 48,07 28,13 17,44 9,68 6,70
4 20 2,9709 360,66 260,46 244,92 169,04 126,58 115,09 79,90 55,14 32,15 20,14 11,20 7,83
5 25 3,1993 374,56 270,12 254,59 175,10 131,00 119,32 83,31 57,38 33,42 20,99 11,69 8,19
6 50 3,9028 417,37 299,88 284,37 193,76 144,62 132,34 93,80 64,29 37,35 23,63 13,17 9,29
7 75 4,3117 442,26 317,18 301,69 204,61 152,53 139,91 99,90 68,31 39,63 25,16 14,04 9,93
8 100 4,6012 459,87 329,43 313,95 212,29 158,13 145,27 104,22 71,15 41,25 26,25 14,65 10,38
9 200 5,2969 502,21 358,85 343,40 230,74 171,60 158,15 114,60 77,98 45,13 28,86 16,13 11,47
10 250 5,5206 515,83 368,32 352,88 236,67 175,92 162,30 117,94 80,18 46,38 29,69 16,60 11,82
TABEL 4
Kala ulang 250 tahun

No t I I.t I^2 I^2.t log t log I logt.logI (logt)^2 t^0,5 I.t^0,5 I^2.t^0,5

1 5 515,83 2.579,14 266.079,19 1.330.395,93 0,70 2,71 1,90 0,49 2,24 1.153,43 594.971,15
2 10 368,32 3.683,17 135.657,27 1.356.572,70 1,00 2,57 2,57 1,00 3,16 1.164,72 428.985,95
3 15 352,88 5.293,15 124.521,87 1.867.828,01 1,18 2,55 3,00 1,38 3,87 1.366,69 482.271,12
4 30 236,67 7.100,17 56.013,77 1.680.413,06 1,48 2,37 3,51 2,18 5,48 1.296,31 306.800,05
5 45 175,92 7.916,59 30.949,33 1.392.719,69 1,65 2,25 3,71 2,73 6,71 1.180,14 207.614,39
6 60 162,30 9.737,70 26.339,67 1.580.380,50 1,78 2,21 3,93 3,16 7,75 1.257,13 204.026,25
7 120 117,94 14.152,53 13.909,31 1.669.116,87 2,08 2,07 4,31 4,32 10,95 1.291,94 152.368,83
8 180 80,18 14.432,18 6.428,64 1.157.154,46 2,26 1,90 4,29 5,09 13,42 1.075,71 86.249,20
9 360 46,38 16.696,54 2.151,04 774.373,76 2,56 1,67 4,26 6,53 18,97 879,99 40.813,08
10 720 29,69 21.379,61 881,73 634.844,08 2,86 1,47 4,21 8,16 26,83 796,77 23.659,24
11 1440 16,60 23.902,94 275,54 396.771,21 3,16 1,22 3,85 9,98 37,95 629,90 10.455,84
12 2880 11,82 34.036,69 139,67 402.255,71 3,46 1,07 3,71 11,97 53,67 634,24 7.495,59

JUMLAH 2.114,52 160.910,41 663.347,01 14.242.825,97 24,15 24,06 43,24 57,00 190,99 12.726,95 2.545.710,69

PERSAMAAN
TALBOT SHERMAN ISHIGURO
I= 21961,43/t+48,53 I= 1769,02/t^0,62 I= 876,89/t^0,5 - 1,04
a= 21.961,43 log a = 3,25 a= 876,89
b= 48,53 a= 1.769,02 b= (1,04)
n= 0,62

TABEL 5
INTENSITAS HUJAN

No t I TALBOT SHERMAN ISHIGURO TALBOT SHERMAN ISHIGURO


1 2 3 4 5 6 7=(4-3) 8=(5-3) 9=(6-3)
1 5 460,01 410,23 654,94 734,65 -49,78 194,94 274,65
2 10 329,56 375,19 426,93 413,66 45,63 97,37 84,10
3 15 314,16 345,66 332,38 309,80 31,50 18,22 -4,36
4 30 212,32 279,64 216,67 197,73 67,32 4,35 -14,59
5 45 157,81 234,80 168,68 154,77 76,99 10,87 -3,04
6 60 145,35 202,35 141,23 130,81 57,00 -4,11 -14,54
7 120 103,26 130,31 92,06 88,47 27,05 -11,20 -14,79
8 180 71,16 96,10 71,68 70,87 24,93 0,51 -0,30
9 360 41,28 53,76 46,72 48,90 12,47 5,44 7,62
10 720 26,31 28,58 30,46 34,00 2,26 4,14 7,69
11 1440 14,59 14,75 19,85 23,76 0,16 5,26 9,17
12 2880 10,35 7,50 12,94 16,66 -2,85 2,59 6,31
JUMLAH 292,69 328,39 337,92
DEVIASI 24,39 27,37 28,16

GRAFIK

TALBOT SHERMAN
500,00 700,00
Terukur TALBOT SHERMAN TERUKUR
450,00
Intensitas Hujan (mm/jam)

Intensitas Hujan (mm/jam)

600,00
400,00

350,00 500,00

300,00
400,00
250,00

300,00
200,00

150,00 200,00

100,00
100,00
50,00

- 0,00
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Durasi hujan (menit)
Durasi hujan (menit)
ISHIGURO
800,00
ISHIGURO TERUKUR

Intensitas Hujan (mm/jam)


700,00

600,00

500,00

400,00

300,00

200,00

100,00

0,00
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Durasi hujan (menit)

Anda mungkin juga menyukai