Anda di halaman 1dari 34

MEKANIKA TEKNIK

30 Oktober 2023
Menghitung dimensi balok?
Tinggi Balok Induk = 1/12
bentang
Lebar Balok = 1/2 tinggi balok

https://www.arsitur.com/2018/02/tips-menghtiung-dimensi-kolom-
Bagaimana jika butuh bentang yang lebar?
PEMBEBANAN
RANGKA BATANG
Distribusi beban
Arah pembebanan
Suatu konstuksi yang tersusun atas batang-batang lurus
yang dihubungkan satu dengan yang lain untuk menahan
gaya luar secara bersama-sama.
DEFINISI
Konstruksi ini ada yang berbentuk konstruksi satu batang
RANGKA BATANGdatar (2D), ada yang konstruksi dua bidang datar (3D).
Konstruksi rangka batang banyak dijumpai pada rangka
atap (kuda-kuda), jembatan dll.
Pada struktur rangka batang, titik
buhul sebagai sambungan tetap/stabil
dianggap atau berperilaku sebagai
sendi

Untuk menyambung titik buhul


digunakan plat buhul. Pada struktur
baja sambungan pada plat buhul
digunakan baut, paku keling atau las,
sedangkan pada konstruksi kayu
menggunakan sambungan baut, pasak
atau paku.
• Prinsip utama rangka batang adalah penyusunan elemen
PRINSIP KONSTRUKSImenjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan
bentuk stabil. Pada bentuk segiempat atau bujursangkar,
RANGKA BATANG bila struktur tersebut diberi beban, maka akan terjadi
deformasi masif dan menjadikan struktur tak stabil.

• Konfigurasi segitiga tidak dapat berubah bentuk atau


runtuh, sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk ini stabil
PRINSIP KONSTRUKSI RANGKA BATANG

Gaya tarik: menjauhi titik tumpu (+)

Gaya tekan: menuju titik tumpu (-)


MEKANISME KONSTRUKSI RANGKA BATANG
AM BENTUK RANGKA BATANG
Rangka batang sejajar
AM BENTUK RANGKA BATANG

Rangka batang parabola


AM BENTUK RANGKA BATANG

Rangka batang segitiga


AM BENTUK RANGKA BATANG

Rangka batang Jembatan Rangka batang struktur atap


LATERAL PADA RANGKA BATANG
LATERAL PADA RANGKA BATANG
Suatu konfigurasi rangka batang dapat dinyatakan
stabil jika memenuhi persamaan berikut

RINSIP KESEIMBANGAN
m=2.j–3
PADA RANGKA BATANG
m = jumlah batang
j = jumlah joint / titik tumpu

Jumlah batang
= 17
Jumlah joint = 10

17 = 2 . 10 – 3 
Apakah struktur ini stabil?
GAYA BATANG PADA KONSTRUKSI RANGKA BATANG

Gaya batang dapat dicari dengan


Akibat pembebanan Apabila besar gaya berbagai cara/ metode di
pada konstruksi rangka pada tiap batang antaranya:
batang, maka akan diketahui, maka • Metode Grafis (Cremona),
timbul gaya tekan atau dimensi rangka • Metode Titik Buhul (Of
tarik pada tiap- tiap batang ini dapat Joint),
batang tersebut. ditentukan. • Metode Potongan (Of
Section) dll.
ETODE GRAFIS / CREMONA
DE KESEIMBANGAN TITIK BUHUL
Metode keseimbangan titik buhul merupakan metode
analisis gaya batang dengan berdasar pada prinsip
keseimbangan pada setiap titik buhul/joint-nya (Ʃ V = 0 dan
Ʃ H = 0)

Gaya
Vertikal

Gaya
horisontal
DE KESEIMBANGAN TITIK BUHUL
1. Cari reaksi perletakan yang timbul akibat beban
2. Cari gaya pada tiap batang, dimulai dari joint/ titik buhul yang maksimal ada 2
(dua) gaya batang yang tidak diketahui.
3. Gaya yang membentuk sudut, diuraikan sebagai gaya horizontal dan gaya
vertical.

FY F
FX = F . Cos α
α
FX FY = F . Sin α

4. Gaya batang dicari dengan persamaan ∑ V = 0 dan ∑ H = 0 pada setiap


titik buhul.
5. Perjanjian tanda arah:
• Gaya ke atas/kanan = (+)
• Gaya ke kiri/bawah = ( - )
F=5T
FY F=5T
FX = F . Cos 300
= 5 . 0,87
= 4,35 T
α = 300
FX FY = F . Sin 300
= 5 . 0,5
= 2,5 T

Gaya yang membentuk sudut


GAN GAYA BATANG KUDA2 SEDERHANA

2T
D

3 4 5
3T 3T

α = 300
A 1 2 B
C
RAV 1T RBV

1. Cari reaksi perletakan yang timbul akibat beban (mencari RAV dan RBV)
2. Cari gaya pada tiap batang, dimulai dari joint/ titik buhul yang maksimal
ada 2 (dua) gaya batang yang tidak diketahui.
GAN GAYA BATANG KUDA2 SEDERHANA
2T
D

3 4 5
3T 3T

α = 300
A 1 2 B
C
RAV 1T RBV
3m 3m
Ʃ MB = 0 Ʃ MA = 0
m=2.J–3
RAV.6 – 3.6 – (2+1).3= 0 -RBV.6 + 3.6 + (2+1).3= 0
5=2.4–3
RAV.6 – 18 – 9 =0 -RBV.6 + 18 + 9 =0
5 = 5  stabil
RAV.6 = 27 RBV.6 = 27
RAV = 27/6 = 4,5 T RBV = 27/6 = 4,5 T
AYA BATANG JOINT A
ƩV=0

F3Y RAV + F3Y – 3 = 0


F3 4,5 T + F3Y - 3 = 0
F3Y = - 1,5 T
3T

F3X F3Y = F3 . Sin 30


F1 F3 = -1,5/0,5 = - 3 T (tekan)
A
ƩH=0
RAV = 4,5 T
F1 + F3x = 0
F1 + (F3 . Cos 30) = 0
F1 + ( -3 . 0,87) = 0
F1 = 2,61 T (tarik)
AYA BATANG JOINT C

ƩV=0
F4
F4 – 1 T = 0
F4 = 1 T (tarik)

F1 F2
ƩH=0
1T
F 2 – F1 = 0
F2 = F 1
= 2,61 T (tarik)
AYA BATANG JOINT D

2T ƩV=0

D F3Y – F4 – F5Y – 2 = 0
F3X F5X 1,5 – 1 – F5Y – 2 = 0
F5Y + 1,5 = 0  F5Y = 1,5 T

F3 F3Y F5Y F5 -1,5 T = F5 .0,5


F4
F5 = - 3 T (tekan)
2T

3 4 5
3T 3T

A 1 2 B
C
RAV 1T RBV

No Batang Gaya Batang (ton) Tarik/tekan


Karena simetris: 1 2,61 Tarik
2 2,61 Tarik
F1 = F 2 3 3 Tekan

F3 = F 5 4 1 Tarik
5 3 Tekan
NGAN GAYA BATANG KUDA2 PERSEGI
3T 5T 2T

D E F
8 9

3 4 5 6 7

α = 450
1 2
A C B
4T
3,5 m 3,5 m

Ʃ MB = 0 Ʃ MA = 0
m=2.J–3
RAV.7 – 3.7 – (5+4).3,5= 0 -RBV.7 + 2.7 + (5+4).3,5= 0
9=2.6–3
RAV.7 – 21 – 31,5 = 0 -RBV.7 + 14 + 31,5 = 0
9 = 9  stabil
RAV.7 = 52,5 RBV.7 = 45,5
RAV = 52,5/7 = 7,5 T RBV = 45,5/7 = 6,5 T
AYA BATANG JOINT D

3T
ƩV=0

F8 -F3 – 3 T = 0
F3 = - 3 T (tekan)

ƩH=0
F3
F8 = 0
AYA BATANG JOINT A
ƩV=0
F4Y
F3 F4 RAV – F3 + F4Y = 0
7,5 – 3 + F4Y = 0
F4Y = 3 – 7,5
F4X F4Y = - 4,5  F4Y = F4 . Sin 45
- 4,5 = 0,707 . F4
A F1
F4 = -6,36 T (tekan)

RAV = 7,5 T ƩH=0

F1 + F4X = 0
F1 + (- 6,36 ).cos 45 = 0
F1 – 4,49 = 0  F1 = 4,49 (tarik)
Latihan kelas

3T

3 4 5
4T 2T

α = 600
A 1 2 B
C
RAV 2T RBV

Berdasarkan gambar rangka batang di atas, hitunglah:


a) RAV , RBV
b) Gaya batang F1, F2, F3, F4, F5

Anda mungkin juga menyukai