STATIKA
(ENGINEERING MECHANICS, STATICS)
MENGHITUNG RESULTAN GAYA
Gaya gaya dapat bekerja pada benda atau titik yang masing-masing memiliki
besaran dan arah yang berbeda beda. Resultan gaya-gaya concurrent yang
bekerja pada satu bidang dapat ditentukan dengan menggunakan hukum
parallelogram, atau triangle rule atau polygon rule.
Hukum parallelogram, triangle rule dan polygon rule adalah metode geometric
untuk mendapatkan resultan gaya, yang hanya dapat menggambarkan resultan
gaya tetapi tidak dapat menentukan besar dan arahnya secara tepat.
Bila terdapat beberapa gaya yang bekerja pada satu titik, maka resultan
gaya-gaya tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan polygon rule.
Diagonal dari parallelogram PBCA adalah resultan gaya R, yang terbentuk dari is
the dua segitiga dengan gaya-gaya F1 dan F2 . Dimana jumlah semua sudut
dalam segitiga adalah 180°, maka dapat dituliskan yang merupakan dan
β.
=180– – β
Dimana :
Fx – projeksi R pada sumbu x
Fy – projeksi R pada sumbu y
Fz – projeksi R pada sumbu z
– sudut antara R dan sumbu x
β – sudut antara R dan sumbu y
– sudut antara R dan sumbu z
Bila ada beberapa gaya yang bekerja pada satu titik, maka kita dapat mengitung
resultan dari projeksinya terhadap masing-masing sumbu.
Dimana n adalah jumlah gaya-gaya yang bekerja dan Fx, Fy and Fz adalah
resultan-resultan gaya yang bekerja pada masing-masing sumbu.
Metode projeksi gaya dapat juga digunakan untuk menghitung resultan gaya
co-planar (sumbu x, y).
Contoh Soal
Gaya-gaya F1 = 2.91 N, F2 = 2.67 N, F3 = 2.47 N dan F4 = 2.23 N dan sudut
= 60° dan β = 30°, Hitunglah sudut resultan gaya R terhadap sumbu x.
1. Untuk mendapatkan gambaran besar dan arah resultan, maka digambarkan
polygon gaya :
Dapat dilihat bahwa besarnya resultan hampir mirip dengan gaya F3. juga sudut
nilainya mirip . Solusi geometrical ini berguna karena kita dapat mengetahui
hasil yang diharapkan dari solusi analitis.
beban gelombang
3. Gaya momen
Momen : Momen lentur dan Momen Puntir (torsi)
Momen dapat ditimbulkan oleh gaya luar yang bekerja
tidak eksentris atau akibat puntir. Satuan momen adalah
force-length (kN-m ; lb-ft ; ton-m dll)
TUMPUAN ATAU PERLETAKAN
Tumpuan atau perletakan (support) merupakan tempat bertumpunya elemen
struktur seperti kabel, kolom, balok, plat yang akan memberikan pengaruh
terhadap reaksi yang timbul dan gaya-gaya dalam pada elemen struktur
tersebut. Beberapa jenis tumpuan adalah :
1. Tumpuan Jepit (Fixed)
2. Tumpuan sendi (pinned, hinged)
3. Tumpuan Rol (roller)
4. Tumpuan sederhana (simple)
M
RH
Rv
Rv
RH Rv
Jenis Tumpuan Rv Reaksi pada Tumpuan
JENIS-JENIS TUMPUAN
Hinge Support of Sydney Harbor Bridge Fixed Support – Steel Beam Fixed in Wall
Gaya luar adalah gaya-gaya yang bekerja diluar konstruksi dapat berupa
gaya terpusat (vertical atau horizontal), gaya terdistribusi, momen lentur
atau puntir. Gaya-gaya luar ini dapat ditimbulkan oleh berat sendiri
konstruksi, tekanan tanah, tekanan air, getaran gempa, tekanan angin,
beban kendaraan, dan lain sebagainya.
Atau Σ H = 0, Σ V = 0 dan Σ M = 0.
Contoh Struktur Statis Tertentu
Where :
r = number of support reactions.
C = equations of condition (two equations for one internal roller and one equation
for each internal pin).
m = number of members.
j = number of joints.
Note : m = jumlah batang yang dipisahkan antara tumpuan-tumpuan.
r = jumlah komponen reaksi pada tumpuan eksternal.
c = untuk 1 sendi internal c = 1 dan untuk 1 roll internal c = 2
j = jumlah tumpuan eksternal dan internal.
Atau dapat juga ditentukan dari persamaan :
where
r = number of support reactions.
Fi = number of reaction forces transmitted by an internal hinge or internal roller.
m = number of members.
1.
2.
(a) (b)
(d)
(c)
(e)
GAYA-GAYA INTERNAL (GAYA-GAYA DALAM)
Gaya-gaya internal akan timbul didalam struktur atau konstruksi
sebagai respon adanya gaya-gaya eksternal yang bekerja atau
dialami oleh struktur atau konstruksi tersebut. Adapun gaya-gaya
internal yang dapat terjadi didalam suatu struktur adalah : gaya
aksial (gaya tarik atau tekan), gaya geser, momen lentur dan
momen torsi.
Gaya Aksial (Gaya Normal) : TARIK (Positip, +) TEKAN (Negatif, -)
MENGHITUNG GAYA-GAYA INTERNAL
Pada struktur statis tertentu, menghitung reaksi yang timbul pada
tumpuan-tumpuan dan gaya-gaya internal (gaya dalam) dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan keseimbangan gaya.
P2 15 103 lb
P3 30 103 lb
Gunakan persamaan Fx = 0
Suatu balok diatas dua tumpuan sendi-rol
menerima beban P. Hitunglah reaksi pada
tumpuan-tumpuan tersebut.
P
a b
B
A C
RA L RC