KELAS: X DPIB-1
A. PENGERTIAN MEKANIKA
Statika yang dimaksud dalam bagan di atas adalah statika teknik bangunan, yaitu
ilmu yang mempelajari kekuatan dan stabilitas konstruksi bangunan. Ilmu statika
ini sering disebut meknnfkn reknfk. Ilmu mekanika terbagi menjadi dua yaitu Ilmu
bangunan.
stabilitas konstruksi dan bagian dari bangunan. Perhitungan kekuatan dan stabilitas
meliputi perhitungan.
1. Perhitungan Dimensi, adalah perhitungan untuk menentukan ukuran suatu momen gaya atau
sering disebut momen (M) adalah hasil kali dari besarnya sebuah gaya
terhadap garis tegak lurus yang ditarik dari sebuah titik terhadap garis kerja gaya dengan
kata lain momen merupakan hasil kali gaya dan jarak dengan satuan ton-meter (t-m) atau
kilogram-meter (kg-m).
C. CIRI-CIFI GAYA
Gaya memiliki ciri yang sering juga disebut sifat-sifat gaya. Ketiga cifi- cifi tersebut adalah
1. Besaran gaya adalah ukuran besarnya gaya yang be kerja pada suatu benda. Misalnya 10
2. Arah gaya (sering juga disebut gafis kerja gaya), adalah gafis lurus yang berimpit dengan
Gaya bekerja sepanjang gafis kerjanya yaitu arah gaya-gaya yang ada. Jadi, arah ada pada garis
kerjanya. Namun tujuan arahnya bisa berbeda- beda. Sehingga gaya dapat dipindahkan atau
D. SATUAN GAYA
Besaran gaya mempunyai satuan kg, ton, dan newton (N). Menurut standar
internasional (SI) satuan gaya disarangkan menggunakan newton. Namun dengan alasan
satuan yang dipakai dalam perhitungan konstruksi yang lain seperti perhitungan pada
1. Beban terpusat
1 Ton = 1000 kg
1 N = 0,1 kg
1 Kn = 100 kg
Momen gaya atau sering disebut momen (M) adalah hasil kali dari besarnya sebuah gaya
terhadap garis tegak lurus yang ditarik dari sebuah titik terhadap garis kerja gaya.dengan
kata lainmomen merupakan hasil kali gaya dan jarak dengan satuan ton-meter (t-m) atau
kilogram-meter (kg-m).
C. CIRI-CIFI GAYA
Gaya memiliki ciri yang sering juga disebut sifat-sifat gaya. Ketiga cifi- cifi tersebut adalah
1. Besaran gaya adalah ukuran besarnya gaya yang be kerja pada suatu benda. Misalnya 10
2. Arah gaya (sering juga disebut gafis kerja gaya), adalah gafis lurus yang berimpit dengan
3. Titik tangkap gaya adalah suatu titik sebagai tempat gaya itu menangkap atau dengan
kerjanya. Namun tujuan arahnya bisa berbeda- beda. Sehingga gaya dapat dipindahkan atau
D. SATUAN GAYA
Besaran gaya mempunyai satuan kg, ton, dan newton (N). Menurut standar
internasional (SI) satuan gaya disarangkan menggunakan newton. Namun dengan alasan
satuan yang dipakai dalam perhitungan konstruksi yang lain seperti perhitungan pada
1. Beban terpusat
1 Ton = 1000 kg
1 N = 0,1 kg
1 Kn = 100 kg
, N/m, kN/m,
kg/m2
, ton/m2
, N/ mm2
, kN/m2
1ton/m2
4. Momen
1 kg m = 1 kg m = 100 kg cm
1 N m = 0, 1 kg m = 10 kg cm
1 kN m = 100 kg m = 10.000 kg cm
A. Menguraikan Gaya
Gaya yang berarah miring F dapat diuraikan terhadap bidang datar, tegak dan atau
bidang acuan tertentu. Pada Gambar 2 (a) gaya yang membentuk sudut lancip (a)
terhadap bidang datar (bidang X), dapat diuraikan menjadi gaya datar Fx = F cos a dan
Untuk gaya miring F terhadap bidang acuan pada gambar tertentu yang membentuk
gaya sejajar bidang F// = F cos a dan gaya tegak lurus bidang F^ = F sin a.
B. Menggabungkan Gaya
menggabungkan atau mencafi resultannya perlu menyertakan arah dan titik tangkap
Dua buah gaya atau le bih dalam satu lintasan yang segaris dengan arah yang
Jika dua gaya atau lebih dalam satu titik tangkap memiliki arah berlainan seperti F5 dan F6,
maka resultan kedua gaya itu dapat dilukis dengan menggambar proyeksi F5 dan F6. Untuk mencari
resultan lebih dari dua gaya dalam satu titik tangkap digunakan cara yang
sama seperti dilakukan pada gaya F5 dan F6 atau F7 dan F8. Perhatikan gaya F9 hingga F11 pada
Gambar . Tentukan dahulu R F9+Fl0, kemudian tentukan resultan Fl 1 dengan R F9+F10 menjadi
R F9+F10+F11 yang merupakan resultan F9 hingga F11. Cara penggabungan gaya searah adalah
dengan menjumlahkan dan secara grafis
berlawanan arah. Secara analitis adalah menentukan selisih dua gaya tersebut.
berbeda arah. Resultan gaya adalah garis hubung pangkal sampai ujung gaya ke dua.
Gambar menunjukkan cara grafis menggabungkan dua gaya satu titik tangkap berbeda
arah.
Caranya adalah memproyeksikan gaya kedua pada jung gaya pertama atau
sebaliknya. Besar gaya gabungan / resultan secara pfinsip mifip sepertı gambar
Cara ini dapat diulangi untuk menggabungkan lebih dafi dua gaya dalam satu titik
tangkap seperti digrafiskan pada gambar 5. Pada gambar resultan P9 dan P10 = R
P9+P10 menjadi gaya yang harus digabungkan dengan gaya P11 untuk mengahasilkan
Untuk menggabungkan beberapa gaya berbeda titik tangkapnya, dapat dilakukan dengan
cara grafis maupun analistis. Cara grafis dapat dilakukan dengan lukisan kutub seperti
o Urutkan posisi, susun gaya tersebut secara linear, P1, P2 dan P3 seperti
Gambar.
o Tentukan titik kutub dan lukis garis kutub gaya tersebut. Yakni pada P1
o Pada garis kerja P1, lukis suatu garis sehingga sejajar dengan garis kutub 1.
o Dari titik potong garis kerja P1 dengan garis kutub 1, lukis gafis kutub 2
o Dari titik potong garis kutub 2 dengan garis kerja P2, lukis garis kutup 3
o Dari perpotongan garis kutub 3 dan P3, lukis garis kutub 4 hingga
Penyelesaian secara analitis dilakukan dengan kaidah momen dari titik acuan yang
ditentukan. Misal garis kerja P3 dipakai sebagai acuan, dengan yP2, yP1 dan y R masing
merupakan jarak gaya P2, P1 dan R dari garis kerja P3. Persamaan yR dapat dihitung
sebagai berikut :