A.RINGKASAN MATERI
BAB VII
MENGGAMBAR JARINGAN SANITASI DAN LISTRIK
Sistem utilitas adalah keseluruhan sistem atau jaringan yang menunjang bagi berfungsinya
bangunan. Yang termasuk sistem utilitas adalah:
- Sistem sanitasi (penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor)
- Sistem drainase (pengelolaan air buangan)
- Sistem plumbing (sistem perpipaan)
- Sistem kelistrikan (listrik daya dan penerangan)
- Sistem penghawaan buatan (AC).
- Sistem tata suara.
- Sistem transportasi elektrik (lift, eskalator).
- Sistem pemadam kebakaran.
Contoh gambar rencana sanitasi
Diagram Pengawatan
Diagram Pengawatan memperlihatkan cara pelaksanaan pengawatan 5
Titik Berat
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ;
yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
W=m.g
Dengan,
W= gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2), maka koordinat titik berat:
Gaya
Gaya adalah besaran usaha yang dikerjakan pada suatu titik dan atau bidang dengan arah
tertentu. Besaran gaya ini merupakan perkalian besaran massa dan besaran percepatan yang
dialami oleh benda / materi tersebut. Suatu masa 1 kg, jika ada di bumi, pasti akan mengalami
percepatan gravitasi (g) yang besarnya mendekati 10 m/dt2. Dengan begitu massa tersebut
akan memberikan gaya berat akibat gravitasi sebesar 10 Newton.
a) Arah Gaya
Berdasarkan arah pada suatu bidang datar dan terhadap titik tangkap tertentu, gaya dapat
dibagi menjadi gaya datar (horisontal), vertikal dan gaya yang berarah miring.
Gambar 3. Arah gaya pada suatu bidang: (a) Horisontal, (b) vertikal dan(c) gaya
miring / diagonal.
b) Gaya Normal
Terhadap arah serat batang struktur, gaya-gaya tersebut dapat dibedakan dan diuraikan ke
dalam gaya normal/sejajar serat dan gaya melintang/tegak lurus serat. Berdasarkan arah, gaya
normal dapat berupa gaya tekan, sering disepakati dengan tanda N – (Normal negatif) dan
gaya tarikan sebagai N + (gaya normal positif).
c) Gaya Lintang
Terhadap serat batang, gaya ini memiliki arah tegak lurus atau melintang. Karenanya, gaya ini
lebih sering disebut sebagai gaya lintang atau gaya geser. Ditinjau dari arah terhadap tampang
batang, gaya lintang dapat berupa gaya lintang positif (+) dan gaya lintang negatif (-). Momen
lentur positif ditandai dengan bagian atas serat/ tampang mengalami tekanan dan bagian
bawah tampang mengalami tarikan. Sedangkan momen lentur negatif ditandai dengan bagian
atas tampang melintang batang mengalami tarikan dan bagian bawah tampang batang
mengalami tekanan.
Selain momen lentur, momen dapat pula terdiri dari momen puntir dan momen kopel. Contoh
momen puntir yang sering dijumpai adalah momen yang dialami oleh batang obeng (screw
driver). Momen ini bekerja sejajar dengan tampang melintang batang. Sedangkan momen
kopel merupakan momen pada suatu titik pada gelegar yang bekerja sejajar arah panjang
gelegar atau batang. Ilustrasi puntir kopel ditunjukkan pada Gambar
8
Menggabungkan Gaya
Besaran gaya merupakan besaran vektor, karenanya untuk dapat menggabungkan atau mencari
resultannya perlu menyertakan arah dan titik tangkap gaya tersebut pada suatu bidang atau
struktur.
Gbr 6. Menggabungkan gaya
Gambar 7 Bentuk struktur utama : (a) Balok Konsol, (b) Balok dua dudukan, (c)
Rangka Batang, (d) Rangka Kaku, (e) Rangka 3 sendi
Dudukan dan Tumpuan (Support)
Dudukan suatu struktur bangunan dapat berupa dudukan kaku atau jepitan, paduan dudukan
sendi dan dudukan gelinding (rol) atau gelincir. Syarat kesetimbangan atau stabilitas dalam
struktur statis seperti gambar 3.30.(a) dan 3.30.(b), adalah sebagai berikut:
Ȉ H = 0 , Ȉ V = 0, Ȉ M = 0 atau
Ȉ X = 0 , Ȉ Y = 0, Ȉ M = 0 (3.3)
Gambar 8. Bentuk dudukan : (a) dudukan jepit kaku, (b) balok dengan sendi dan
dudukan gelincir – gelinding
Pada dudukan sendi, dudukan A, akan menghasilkan komponen reaksi vertikal (V) dan
horisontal (H), sedangkan dudukan gelinding atau gelincir, dudukan B, hanya akan menerima
komponen reaksi vertikal (V) saja.
Analisis Balok Statis Tertentu
a) Balok Terjepit Sebelah (Konsol) dengan Beban Terpusat
Beban terpusat yang bekerja pada konsol dapat saja berupa beban vertikal, miring atau diagonal
maupun horisontal. Untuk dapat menganalisis serta menghitung balok ini harus telah menguasai
kesepakatan tanda presentasi gaya lintang, normal maupun momen
Gambar 9. Konsol dengan beban terpusat
Cara Analitis:
Besaran Komponen Reaksi secara analitis adalah sebagai berikut:
Ȉ VA = 0
RAV - P1 - P2V -P3 = 0
RAV = P1 + P2V + P3
RAV = 0.40 + (1.0 x Sin 45o) + 0.80
RAV = 0.4 + 0.7 + 0.8 = 1.9 Ton (Ĺ)
Ȉ HA = 0
RAH + P2H = 0
RAH = -- (1.0 x Cos 45o)
RAH = -- 0.7 Ton (ĸ)
Ȉ MA = 0,
MA + P1 . 0.5+ P2V (0.5+0.6) + P3 *(0.5+0.6+0.6) = 0
MA = -- 2.41 Ton Meter ( Berlawanan jarum jam)
Besaran Gaya Geser / Gaya Lintang
Besaran gaya geser Bagian Batang CD Bagian Batang DB
pada tiap bagian di
sepanjang konsol dapat
dihitung sebagai
berikut: Bagian Batang
AC
DA = DC = RA DC = DD = Ra – P1 DD = DC – P2V =
DA = DC = 1.90 Ton DC = 1.90 – 0.4 = 1.50 1.50 – 10 sin
Ton 45
DD = DB1 = 1.5 – 0.7
= 0.8 ton
DB2 = DB1 - 0.8 = 0
Bagian batang AC Bagian batang CD Bagian Batang DB
Penyelesaian:
1. Memeriksa kestabilan struktur: 9 = 2*6 – 3 (ok)
2. Menentukan komponen reaksi
Ȉ MA = 0
- RB*8+P5*8+P4*6+P3*4+P2*2 = 0
RB = (250*8+500*6+500*4+500*2)/8
RB = 1000 kg
Ȉ MB = 0
-RA*8-P1*8-P2*6-P3*4-P4*2 = 0
RA= (250*8+500*6+500*4+500*2)/8
RA = 1000 kg
ȈP=ȈR
P1+P2+P3+P4+P5 = RA + RB
2000 = 2000 (ok)
Cara Grafis:
Dengan mengambil skala 2 cm = 1000 kg. Gambarlah secara berurutan searah jarum jam gaya
yang berada pada simpul A, RA ʊ P1 ʊ S6 ʊ S1. Untuk menentukan gaya tekan atau tarik
ditentukan dari searah atau
kebalikan arah gaya pada grafis dengan anggapan seperti pada skema
batang.
Simpul E
Cara analitis: Ȉ V = 0
-S6*Sin 35o-P2+S5 Sin 35o-S7*Sin 35o = 0
-(-1315)*0.57-500+S5*0.57-S7*0.57 = 0
750-500+S5*0.57-S7*0.57 = 0
250+0.57*S5-0.57*S7 = 0
ȈH=0
-S6*Cos 35o+S5*Cos 35o+S7*Cos 35o= 0
-(-1315)*0.82+S5*0.82+S7*0.82=0
1078+0.82*S5+0.82*S7= 0
Dari substitusi persamaan didapat : S5 = -877 Kg (tekan) S7 = -439 kg (tekan)
Cara Grafis:
Gambarlah secara berurutan searah jarum jam gaya yang berada pada simpul E, S6 ʊ P2ʊ S5ʊ
S7.
Simpul F
Cara analitis:
Sepanjang struktur tersebut simetris, gaya batang S4 = S5 = -877 kg. Dengan begitu gaya
batang S9 dapat kita tentukan sebagai berikut.
ȈV=0
-S5*Sin 35o-P3-S4 Sin 35o-S9 = 0
-(-877)*0.57-500-(-877)*0.57-S9=0
500-500+500-S9=0
S9 = 500 kg (tarik)
Cara Grafis:
Gambarlah secara berurutan searah jarum jam gaya yang berada pada simpul F, S5 ʊ P3ʊ S4ʊ
S9.
Melakukan perhitungan antara volume item pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.
Overhead adalah :
biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional dan pengeluaran biaya kantor pusat
yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran, biaya manajemen,
akuntansi, pelatihan dan auditing, perizinan, registrasi, biaya iklan, humas dan promosi dan
lain sebagainya.
Gambar 1: Cara mengangkat beban yang (√) benar Gambar 2: Cara mengangkat beban yang
(Χ) Salah
Bahan bangunan akan menjadi licin saat basah, lebih-lebih jika banyak kotoran. Bahan
seperti plastik plywood dan bahan cover bangunan adalah bahan yng licin saat basah. Berhati-
hatilah saat bekerja di atas dan atau dengan bahan tersebut. Yakinkan bahwa membuang dan
menempatkan sisa pekerjaan dengan benar.
Buat kebiasaan : “Jangan pernah berada pada struktur yang tidak terpaku kokoh”.
Penyelenggaraan alat bantu penyokong yang benar saat memotong bahan sangat penting pula
untuk diperhatikan. Selenggarakan – atur ketinggian pemotongan bahan sehingga cukup
nyaman. Bangku yang mudah dipindahkan sangat perlu dalam hal ini. Demikian halnya dengan
penambahan alat pengencang bahan yang sedang dikerjakan.
Saat diketahui akibatnya, mungkin kesehatannya telah rusak. Dengan begitu sangat
penting menggunakan peralatan – pakaian pelindung tubuh. Masker debu mungkin dapat
menyaring debu, tapi tak dapat menyaring gas beracun. Untuk melindungi gas beracun, gunakan
alat bantu napas (respirator).
Banyak juga terjadi gangguan kesehatan diakibatkan oleh pekerjaan berulang. Bentuk
cedera jangka panjang lain dapat terjadi saat bagian tubuh digunakan pada pekerjaan berulang.
Misal untuk tukang kayu merasakan ngilu pada pergelangan setelah mengoperasikan palu atau
ketam portable dalam jangka lama. Tukang tegel dapat cedera lutut setelah bekerja dalam
jangka panjang. Idealnya tukang tegel selalu memakai alas lutut untuk mencegah cedera yang
tak dikehendaki.
Disamping itu, peralatan listrik telah menjadi bagian penting dari pekerjaan lapangan.
Oleh karenanya keselamatan dari bahaya listrik sama pentingnya dengan keselamatan kerja lain.
Walau kecelakaan listrik ini hanya sedikit menyebabkan kematian, tetapi bahaya ini perlu untuk
diperhatikan. Listrik hanya mengalir melalui bahan penghantar. Kondisi basah dapat mengubah
bahan menjadi bahan penghantar. Seseorang dapat merupakan penghantar listrik saat
menyentuh arus. Oleh karenanya menggunakan pakaian alat yang berisolator akan mencegah
dari bahaya listrik.
Tak dapat dihindari, pekerja / tukang konstruksi pasti akan melakukan pekerjaan di
ketinggian baik dengan perancah (schafolding) maupun tangga (ladder). Perancah merupakan
bentuk bangku sementara. Perancah harus cukup kuat dibebani pekerja maupun bahan yang
munkin diletakkan pada papan perancah tersebut. Jenis perancah secara umum terbagi menjadi
dua, yakni perancah kayu dan perancah buatan pabrik.
Gambar 3: Meja kerja yang dapat disesuaikan ketinggian nyaman sangat baik untuk
pencegahan cedera
Gambar 4: Pelindung lutut untuk tukang tegel merupakan kelengkapan untuk pencegahan
cedera lutut
Yakinkan tiap alat berarus besar harus di bumikan (grounded) sehingga saat ada arus tak
akan membahayakan tubuh dan akan dialirkan melalui pernghantar grounded. Peralatan
pemutus arus dan fuses idealnya diselenggarakan untuk mencegah kejutan listrik yang mungkin
terjadi .
Gambar 5: Personalia dan pengawas harus memakai helm dan kaca mata pengaman
Gambar 6: Memakai kaca pengaman dan masker diperlukan saat bekerja dengan spayer cat maupun
debu kerja
Gambar 7: Menggunakan peralatan penggosok yang dilengkapi kantung debu sangat disarankan
Gambar 8: Menggunakan peralatan mesin ketam portable disarankan menggunakan pelindung mata
Tak dapat dihindari, pekerja / tukang konstruksi pasti akan melakukan pekerjaan di
ketinggian baik dengan perancah (schafolding) maupun tangga (ladder). Perancah merupakan
bentuk bangku sementara. Perancah harus cukup kuat dibebani pekerja maupun bahan yang
mungkin diletakkan pada papan perancah tersebut. Jenis perancah secara umum terbagi menjadi
dua, yakni perancah kayu dan perancah buatan pabrik.
Gambar 9: Tampilan perancah (Schafolding) dari bahan kayu
Gambar 13: Posisi sandara dan cara menyimpan tangga yang disarankan
Selalu periksa bahan dari mata kayu, bahan logam batuan dan cacat
lain sebelum dikerjakan.
Jangan pernah menggunakan mesin sampai anda mengerti benar
penyetelan dan operasinya.
Selalu jaga dan jauhkan jari tangan anda dari komponen alat mesin
yang berputar
Selalu jaga kebersihan lantai saat bekerja. Kecelakaan karena terpeleset
sangat sering terjadi.
Selalu gunakan sikat pembersih saat membersihkan permukaan meja
dari bekas potongan.
Selalu pusatkan mata pada pekerjaan.
Selalu gunakan pisau peralatan tajam.
Gunakan alat sesuai fungsi dan letakkan dengan benar.
Laporkan suara tidak normal pada supervisor/atasan.
Patuhi petunjuk penggunaan alat dari pabrikan atau sumber lain yang
dapat diper-tanggungjawabkan.
Pemasangan rambu-rambu peringatan seperti : peringatan bahaya dari atas, peringatan bahaya
benturan kepala, peringatan bahaya longsoran dan lain-lain.
B. MATERI YANG SULIT DIPAHAMI
Setelah memahami modul daring (dalam jaringan) PLPG sertifikasi guru tahun 2017
sumber belajar teknik gambar bangunan dari BAB VII s.d BAB IX, materi yang sulit menurut
saya adalah yang bab VII mengenai Menggambar Jaringan Sanitasi dan Listrik. Pada Bab ini
kita harus memahami konsep Jaringan Sanitasi dan Listrik yang mana sudah lama tidak saya
pelajari setelah tamat dari SMA (Sekolah Menengah Atas), terakhir dipelajari pada mata
pelajaran fisika dengan judul pelajaran rangkaian listrik. Apalagi pembahasannya sudah
meliputi gambar instalasi dan diagram pengawatan yang lebih tepatnya sering dipelajari oleh
jurusan listrik.
Setelah memahami modul daring (dalam jaringan) PLPG sertifikasi guru tahun 2017
sumber belajar Teknik Gambar Bangunan dari BAB VII s.d BAB IX, materi yang dianggap
esensial tetapi tidak ada dalam sumber belajar Teknik Gambar Bangunan adalah contoh materi
salah satu item pekerjaan pada pekerjaan konstruksi meliputi perhitungan volume pekerjaan,
menghitung analisa harga satuan pekerjaan, RAB total dan menghitung indeks kebutuhan
bahan.
D. MATERI YANG DIANGGAP TIDAK ESSENSIAL TAPI ADA DALAM SUMBER
BELAJAR TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
Setelah memahami modul daring (dalam jaringan) PLPG sertifikasi guru tahun 2017
sumber belajar teknik gambar bangunan, materi yang dianggap tidak esensial tetapi ada dalam
sumber belajar teknik gambar bangunan BAB VII s.d BAB IX adalah materi cara
menggabungkan gaya dengan lukisan kutub,biasanya pengalaman mengajar statika hanya tidak
ada materi menggabungkan gaya dengan lukisan kutub yang ada hanya pengertian besaran
vector,scalar,cara menggabungkan dua gaya atau beberapa gaya,dll.
Soal uraian:
1. Mengapa air kotor dari dari jamban tidak boleh langsung dialirkan keresapan tetapi
harus masuk septic tank terlebih dahul? Jelaskan!
Air kotor dari jamban tidak boleh langsung dibuang ke peresapan tetapi harus melalui
septictank terlebih dahulu karena air kotor didalam septictank akan melalaui 3 tahap
/proses yaitu penghancuran,pengendapan dan pengaliran yang memakan waktu yang
cukup lama sehingga kuman/virus berbahaya yang ada pada air dari jamban akan
berkurang atau habis,setelah melalui proses dalam septictank barulah air kotor tersebut
boleh dialirkan ke peresapan.
2. Pada bangunan septic tank yang menggunakan tiga ruang/sekat seperti pada gambar
berikut, jelaskan fungsi dari masing-masing ruang/sekat?
Fungsi masingmasing sekat / ruang pada septictank adalah:
1). Ruang penghancur
Pada ruang ini kotoran yang berupa zat padat didorong oleh air penggelontor dengan
kuat dan akan membentur dinding ruang penghancur sehingga kotoran yang padat itu
menjadi hancur dan akan mengendap di ruang pengendapan.
2). Ruang Pengendapan
Pada ruangan ini kotoran yang berat akan mengendap dan yang ringan akan
terapung , bagian yang mengapung akan terbentur lagi ke dinding /sekat yang ke 3
yaitu ruang pengaliran ,sehingga yang akan terus bergerak keruangan pengaliran
hanya berupa zat cair. Jadi diruang pengendapan ini kuman/virus pada kotoran akan
tinggal selamanya
3)Ruang Pengaliran,
Pada ruangan terakhir ini cairan yang sampai sudah terbebas dari kuman / virus
sehingga air yang berada pada ruang ke 3 ini boleh langsung dialirkan ke
peresapan.Pipa yang menghubungkan septictank dengan peresapan berada pada
bagian atas/permukaan air pada septiktank.
3. Perhatikan diagram satu garis instalasi listrik pada gambar berikut. Apabila titik lampu
berdaya 10 watt dan titik kontak berdaya 350 watt, hitunglah total daya yang dibutuhkan
serta besarnya sekring yang dibutuhkan?
Soal nomor 3 ini tidak lengkap ( gambarnya tidak ada )
Soal Uraian:
2. Jika diketahui suatu balok sederhana menerima beban terbagi rata seperti gambar
dibawah ini. Apabila nilai a = 2 m dan L = 8 m sedangkan q = 2 ton/m’. Berapakah besar
reaksi pada tumpuan A dan B serta Mmax ?
q I
A B
a L = 8 m a
I
Reaksi pada tumpuan A adalah , RA =( 2 t/m’ x (2 + 8)m x 5m) : 8 m = 12,5 ton
Reaksi pada tumpuan B adalah , RB =( 2 t/m’ x(2 +8)m x 3m) = 7,5 ton
Momen maksimumnya adalah 14,025 ton meter sejarak 4,25 meter dari tumpuan A.
3. Suatu balok kantilever dengan bentuk, dimensi, dan pembebanan pada gambar dibawah.
Hitung dan lukiskan bidang gaya geser, dan momen lentur.
a. Besarnya gaya geser pada balok kantilever seperti gambar diatas adalah =( 5 kN/m’ x
4,5 m ) +(15 kN ) = 22,5kN + 15kN = 37,5 kN.
b.Besarnya momen lentur balok kantilever tersebut adalah = 118,125 kNm.
MA =1/2*q**x*x + P * 4,5
=(1/2 x5 kN x4,5 x4,5) +( 15 kN x 4,5 m)
= 50,625 kNm + 67,5 kNm
= 118,125 kN meter.
DA = q * 4,5 m + P
= 5 kN/m * 4,5 m + 15 kN
= 22,5 kN + 15 kN
= 37, 5 kilo Newton
Soal uraian:
1. Perbandingkan metode penyusunan rencana anggaran biaya dengan biaya kasar dan dengan
biaya teliti sehingga terlihat perbedaannya?
1. Angka biaya kasar
Pada metode ini, rencana anggaran biaya didasarkan pada harga persatuan luas lantai
(m2). Sebagai sumber rujukan harga pada umumnya diambil dari pengalaman (rerata
harga pekerjaan yang sama) dan dapat juga diambil dari harga satuan perluas yang
dikeluarkan oleh instansi terkait.
Sebagai contoh, dinas pekerjaan umum mengeluarkan harga satuan luas bangunan
sederhana sebesar 1.000.000. Dengan dasar itu, apabila kita membangun rumah
sederhana dengan lua 60 m2, maka kita harus menyiapkan anggaran sebesar 60 x
1.000.000m = 60.000.000.
2. Angka biaya teliti
Metode ini menggunakan perhitungan yang teliti dan berjenjang. Adapun langkah-
langkahnya sbb:
a. Menghitung volume setiap item pekerjaan.
b. Menentukan harga bahan dan upah berdasarkan sumber terpercaya.
c. Menentukan analisa harga satuan yang akan dipakai. Bisa analisa BOW, Soedrajad,
dan SNI.
d. Melakukan perhitungan antara volume item pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.
e. Menjumlah hasil perhitungan (rekapitulasi biaya).
f. Memasukkan biaya-biaya lain yang mungkin timbul. Misal: pajak, asuransi, perijinan,
dan biaya tak terduga.
2. Akan dibangun sebuah pondasi sebagaimana gambar di bawah sepanjang L = 100 m.
Hitunglah kebutuhan material Pasir, kerikil dan batu kali serta baja tulangan untuk
keperluan pelaksanaan bangunan tersebut dengan mengacu koefisien kebutuhan material
sebagai berikut:
Tiap pembuatan 1 m3 beton spesi 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil butuh bahan :
Kerikil ………… 0,78 m3
Pasir ………… 0,52 m3
Semen PC ………. 232 kg
lebar 30 cm
0.70
1.00
Indeks kebutuhan bahan merupakan hasil perkalian volume item bangunan dengan indeks
bahan.
a. Perhitungan volume pasangan pondasi batu kali
1 Volume Sloof
=pxlxt
=(0,15x0,25 x 1) m
=0,0375 m3
=0,4 m3
3 Volume anstampang
=pxlxt
=(0,7x0,2 x 1) m
=0,14 m3
3. Jelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan pada seorang tukang besi ketika akan
melaksanakan pekerjaan perangkaian tulangan pada lantai 10 terkait dengan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3)?
Kaki tumpu dan bantalan yang baik harus diselenggarakan. Gunakan plat dasar, dan
yakinkan bahwa komponen tersebut dapat menumpu dengan baik dan kuat saat
pekerja berada diatasnya.
Perancah yang berdiri bebas harus diberi pengikat untuk mencegah bahaya roboh.
Jika memakai perancah kayu, yakinkan bahwa kayu perancah tersebut merupakan
kayu kokoh dan bermutu baik.
Jika mungkin, ikat / paku / klam papan perancah ke frame penyangga perancah
Gunakan selalu alas kaki yang kesat/tidak licin. Disarankan memakai sepatu anti
selip.
Tempatkan tangga sehingga cukup dekat/dalam jangkauan aman ke bagian yang akan
dikerjakan.
Jaga agar berat tubuh saudara berada ditengah rail (tiang) tangga.
Jaga agar titian tangga bebas/bersih dari bahan licin, minyak dan basah.