Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIKS

DIBUAT OLEH :
I Made Maesa Wisnantara(19014010)
Christian N. Luntungan (19014012)
Caefra Suatan (19014014)
Zefanya.B.B.Rapitan (19014035)
Zevania Boyoh (19014040)

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SIPIL


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita kepada Tuhan yang maha esa atas berkat dan kasihNya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…...…………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………............. 1
1.3 Tujuan……. ………………………………………………….…….................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian matriks ……………………………………………………………. 2
2.2 Konsep dasar analisis struktur………………………………………………… 5
2.3 Analisi struktur metode matriks(ASMM)………………………………...…. 9

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan …………………………………………………………………....11
3.2 Daftar Pustaka ………………………………………………………………..12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
matriks adalah salah satu pemodelan dalam matematika dan cara ini bisa di
pakai dalam pemecahan masalah analisa struktur.
1.2 Rumusan masalah
Apa itu matriks?
Bagaimana pemecahan masalah di analisa struktur digunakan dengan
metode matriks?
1.3 Tujuan
Mengetahui apa itu matriks dan pemecahan dalam menggunakan metode
matriks
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian matriks dan rumus khusus
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau kedua-duanya
dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang membentuk suatu matriks disebut
sebagai elemen-elemen matriks. Matriks digunakan untuk menyederhanakan penyampaian
data, sehingga mudah untuk diolah.
1. Matriks Identitas
Adalah matriks skalar yang elemen-elemen diagonal utamanya bernilai 1

2. Transpose Matiks

Transpose dari suatu matriks merupakan pengubahan baris menjadi kolom


dan kolom menjadi baris. Transpos dari matrik A dinotasikan AT.

3. Determinan Matriks
Setiap matriks bujur sangkar mempunyai nilai determinan. Nilai determinan
dari suatu matriks merupakan suatu skalar.
4. Invers Matriks
Invers hanya dipunyai oleh matriks yang tidak singuler. Invers matriks A
dinyatakan dengan A-1 dan secara umum dirumuskan
Contoh soal

[ ] =A

[ ] =B

Carilah AxB =[ ]X[ ]=[ ]=[ ]

Carilah AT

Jawab : A =[ ]

AT=[ ]
2.2 Konsep dasar analisis struktur
A. Berbagai Macam Struktur dan Idealisasinya

1. Struktur Rangka Batang (Trusses)

Suatu struktur dapat dikatagorikan sebagai rangka batang jika semua elemen
batang nyahanya mengalami deformasi normal saja, dan semua titik kumpulnya
berperilaku sendi (tidak mampu memikul momen).Struktur ini dapat berupa rangka
batang bidang atau rangka batang ruang.

1.1Gambar struktur rangka batan bidang 1.3Deformasi normal batang

2. Struktur Balok Menerus (Beams)

Struktur ini berbentuk satu buah garis yang menerus yang bertumpu pada satu
atau beberapa titik tumpu.Pada struktur ini deformasi arah normal batang diabaikan
sehingga tumpuannya tidak boleh memiliki lebih dari satu pengekang arah
horisontal.Setiap joint memiliki dua variabel deformasi yaitu translasi vertikal dan
rotasi. Selaras dengan deformasi tersebut makajoint-jointnya dapat menerima dua
aksi saja yaitu gaya arah vertikal (sb.y) dan momen lentur(sb. z), seperti yang
terlihat pada gambar 1.5. Elemen batang dari struktur ini dapat mengalami dua
gaya dalam yaitu gaya lintang dan momen lentur, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.6.

1.5 Struktur balok menerus 1.6 Prilaku elemen batang


3. Struktur Balok Silang

Struktur ini merupakan struktur balok yang saling bersilangan pada bidang
horisontal.Setiap joint memiliki tiga variabel deformasi atau mampu menerima tiga
buah aksi. Deformasi dan aksi yang selaras dengan nya adalah:(1). Rotasi arah
sumbu x, selaras dengan momen searah sumbu x (2).Rotasi arah sumbu y, selaras
dengan momen searah sumbu y (3). Translasi vertikal, selaras dengan aksi berupa
gaya vertikal ( sumbu z )
Elemen batangnya dapat mengalami tiga buah gaya dalam yaitu; gaya lintang,
momen lenturdan momen torsi. Gambar 1.8 menunjukkan struktur balok silang
dengan variabel aksi ataudeformasi pada titik joint nya. Mx adalah momen yang
vektornya sejajar sumbu x, My adalah momen yang vektornya sejajar sumbu y dan
Vz adalah gaya vertikal sejajar sumbu z.

1.8 Struktur balok silang dan gaya dalam elemen batang

1.8 menunjukkan perilaku tiap elemen batang dengan gaya dalam yang tergambar
pada ujungnya. Pada batang searah sumbu y terlihat bahwa Mx adalah momen torsi
dan My
adalah momen lentur, sedangkan pada batang searah sumbu y terlihat bahwa Mx
menjadi
momen lentur dan My adalah momen torsinya.
4. Struktur Portal Bidang (Plane Frames)

Struktur portal bidang terdiri dari gabungan batang-batang dalam satu bidang
datar.Batangbatang tersebut bertemu pada titik joint rigid yaitu joint yang mampu
memikul momen.Titik-titik joint tersebut memiliki tiga variable deformasi atau
dapat menerima tiga buah aksi.

1.9 Struktur portal bidang 1.10 Gaya dalam elemen batang

Deformasi serta aksinya yang selaras itu adalah:


(1). Translasi arah sumbu x, yang selaras dengan gaya searah sumbu x
(2). Translasi arah sumbu y, yang selaras dengan gaya searah sumbu y
(3). Rotasi arah sumbu z, yang selaras dengan momen lentur arah sumbu z
Elemen batangnya dapat mengalami tiga gaya dalam yaitu gaya normal, gaya
lintang dan
momen lentur.
Gambar 1.9 menunjukkan struktur portal bidang dengan tiga variable aksi
atau deformasi pada tiap titik kumpulnya.
Gambar 1.10 menunjukan gaya-gaya dalam pada tiap elemen batang yang
tergambar pada ujung-ujung batang. Terlihat bahwa pada batang horisontal, gaya
arah x merupakan gaya normal dan gaya arah y merupakan gaya lintang.
Sebaliknya pada batang vertikal gaya arah x menjadi gaya lintang dan gaya arah y
menjadi
gaya normal.
5. Struktur Portal Ruang (Space Frames)

Struktur rangka yang paling kompleks adalah struktur portal ruang.Struktur ini
memiliki variable deformasi / aksi yang jauh lebih banyak dari struktur lainnya,
sehingga lebih sulit menganalisanya karena memerlukan perhitungan yang jauh
lebih banyak.Namun dengan adanya komputer, perhitungan itu dapat dipermudah
dengan membuat program komputernya.Setiap joint pada struktur ini memiliki 6
variable deformasi, atau mampu menerima 6 buahaksi seperti yang terlihat pada
gambar 1.11 yaitu;
a. Translasi arah x, y, dan z yang selaras dengan gaya arah x, y, dan z
b. Rotasi arah x, y, dan, z yang selaras dengan momen arah x, y, dan z

1.11 Struktur portal bidang 1.12 Gaya dalam elemen batang

Perilaku elemen batangnya adalah setiap elemen batang dapat menerima 6


buah gaya dalamseperti pada gambar 1.14 yaitu;
a. Tiga buah gaya yaitu; gaya normal searah sumbu batang dan dua gaya lintang
yang tegak lurus sumbu batang.
b. Tiga buah momen yaitu; momen torsi searah sumbu batang dan dua momen
lentur yang tegak lurus sumbu batang.
Vektor dengan satu panah (➝) menyatakan gaya dan vektor dengan dua panah (↠)
menyatakan vektor momen.
Derajat ketidak tentuan kinematis
1. Untuk analisa ini akan dimulai dengan mengambil lendutan di titik-titik
diskrit sebagai sasaran yang harus dihitung.
2. Untuk mengetahui dimana harus “dipasang” besaran lendutan yang akan
dicari tersebut, maka harus diketahui dahulu beberapa derajat ketidaktentuan
kinematis atau istilah lainnya derajat kebebasan (degree of freedom) dari
struktur.
3. Derajat ketidak-tentuan kinematis ialah suatu besaran yang menyatakan
jumlah komponen bebas dari lendutan dititik diskrit yang mungkin terjadi
yang berhubungan dengan diberikannya suatu pembebanan pada struktur. Di
bawah ini diberikan beberapa macam struktur bidang yang akan ditujukkan
berapa derajat ketidaktentuan kinematisnya
Derajat ketidak-tentuan kinematis dari struktur ditunjukkan oleh banyaknya
vector lendutan yang mungkin terjadi di titik bebas, dimana arah vector pada
gambar menunjukkan arah vector yang positif.
2.3 ANALISIS STRUKTUR METODEMATRIKS
•Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) adalah suatumetode untuk
menganalisa struktur denganmenggunakan bantuan matriks, yang terdiri dari :
matrikskekakuan, matriks perpindahan, dan matriks gaya.Dengan menggunakan
hubungan :{ P } = [ K ] { U }dimana :
{ P }= matriks gaya
[ K ] = matriks kekakuan
{ U }= matriks perpindahan
•Salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikanpersamaan di atas, yaitu
dengan menggunakanMetodeKekakuan. (Direct Stiffness Method)

U1P1 U2P2

1
2

U3P3 U4P4

gaya

{ P }=[ K ] { U } matriks kekakuan

Matriks kekakuan

{ } =| |{ }

P1= K11. U1+ K12. U2+ K13. U3+ K14. U4Kesetimbangan gaya di arah U1
P2 = K21 . U1+ K22 . U2 + K23 . U3 + K2.U4Kesetimbangan gaya di arah U2
P3 = K31 . U1+ K32 . U2 + K33 . U3 + K34.U4Kesetimbangan gaya di arahU3
P4 = K41 . U1 + K42 . U2 + K43 .U3 +K44.U4Kesetimbangan gaya di arah U4
analisis dapat dibagi menjadi 4 (empat) tahap utama, yaitu :
1. Tahap data masukan dan pemodelan struktur.
2. Tahap perakitan matrix kekakuan dan vektor gaya luar struktur dalam tingkat
elemen.
3. Tahap solusi untuk memperoleh vektor perpindahan.
4. Tahap penghitungan gaya dalam elemen dan pencatatan data keluaran
(output).
BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan
 Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau
kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang
membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen matriks. Matriks
digunakan untuk menyederhanakan penyampaian data, sehingga mudah untuk
diolah.

 Berbagai Macam Struktur dan Idealisasinya


1. Struktur Rangka Batang (Trusses)
Suatu struktur dapat dikatagorikan sebagai rangka batang jika semua
elemen batang nyahanya mengalami deformasi normal saja, dan
semua titik kumpulnya berperilaku sendi (tidak mampu memikul
momen).Struktur ini dapat berupa rangka batang bidang atau rangka
batang ruang.
2. Struktur Balok Menerus (Beams)
Struktur ini berbentuk satu buah garis yang menerus yang bertumpu
pada satu atau beberapa titik tumpu.Pada struktur ini deformasi arah
normal batang diabaikan sehingga tumpuannya tidak boleh memiliki
lebih dari satu pengekang arah horisontal.Setiap joint memiliki dua
variabel deformasi yaitu translasi vertikal dan rotasi.
3. Struktur Balok Silang
Struktur ini merupakan struktur balok yang saling bersilangan pada
bidang horisontal.Setiap joint memiliki tiga variabel deformasi atau
mampu menerima tiga buah aksi. Deformasi dan aksi yang selaras
dengan nya adalah:(1). Rotasi arah sumbu x, selaras dengan momen
searah sumbu x (2).Rotasi arah sumbu y, selaras dengan momen
searah sumbu y (3). Translasi vertikal, selaras dengan aksi berupa
gaya vertikal ( sumbu z )

4. Struktur Portal Bidang (Plane Frames)


Struktur portal bidang terdiri dari gabungan batang-batang dalam satu
bidang datar.Batangbatang tersebut bertemu pada titik joint rigid
yaitu joint yang mampu memikul momen.Titik-titik joint tersebut
memiliki tiga variable deformasi atau dapat menerima tiga buah aksi.
5. Struktur Portal Ruang (Space Frames)
Struktur rangka yang paling kompleks adalah struktur portal
ruang.Struktur ini memiliki variable deformasi / aksi yang jauh lebih
banyak dari struktur lainnya, sehingga lebih sulit menganalisanya
karena memerlukan perhitungan yang jauh lebih banyak.
3.2 DAFTAR PUSTAKA
 https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
&ved=2ahUKEwjr2_isbHuAhWFbX0KHR98AvgQFjAAegQIAxAC&url
=https%3A%2F%2Fsimdos.unud.ac.id%2Fuploads%2Ffile_pendidikan_1
_dir%2F9a50ed6ea191d67e4cd036e6e656b3a6.pdf&usg=AOvVaw2Qi1C
4sK-6keP7avtmuup7
 https://www.academia.edu/33023280/ANALISA_STRUKTUR_METOD
E_MATRIKS_ASMM
 https://rumushitung.com/2014/07/24/rumus-matriks-matematika-sma/

Anda mungkin juga menyukai