Disusun oleh:
Gambar 1.1
Perpindahan – perpindahan pada batang tersebut dibagi menjadi perpindahan lokal
dan perpindahan global. Dimana perpindahan lokal adalah perpindahan yang
merepresentasikan perpindahan pada sistem koordinat lokal, penomorannya
dinamai dengan q1’ dan q2’. Sedangkan perpindahan global adalah perpindahan
yang merepresentasikan perpindahan secara global, penomorannya dinamai
dengan q1, q2, q3 dan q4. Penggambarannya dapat dilihat pada gambar 1.2.
Gambar 1.2
Dalam hal ini dapat disimpulkan semua nilai-nilai dalam sistem koordinat lokal
ditandai dengan tanda (’) dan nilai-nilai dalam sistem koordinat global ditandai
dengan ( ).
Hubungan antara q’ dan q adalah sebagai berikut, pada gambar 1.2 nilai q1’
adalah sama dengan jumlah proyeksi q1 dan q2 pada sumbu x jadi :
q '1=q 1 cos+ q2 sinθ (1)
Demikian juga
q '2=q 3 cos +q 4 sinθ (2)
Cosinus-cosinus arah l dan m diperkenalkan sebagai l= cos dan m = sin.
Cosinus-cosinus arah ini adalah cosinus sudut yang dibentuk oleh sistem
koordinat lokal dan sistem koordinat global. Persamaan (1) dan (2) dapat ditulis
dalam bentuk matriks
q ' =Lq (4)
Dimana matriks transformasi L diberikan sebagai
L= [ 0l m 0 0
0 l m ] (5)
dan
AE 1 −1
k '= [
L −1 1 ] (12)
dimana :
E = Modulus elastisitas kekakuanmaterial
A = Luas daerah elemen
L = Panjang elemen
l = cos
m = sin
2.4.3 Perhitungan Tegangan
Rumusan – rumusan untuk mendapatkan tegangan-regangan pada elemen dapat
diperoleh dengan catatan bahwa suatu elemen rangka batang dalam koordinat
lokal adalah elemen sederhana dengan dua gaya. Oleh karena itu , tegangan
pada suatu elemen rangka batang, diberikan oleh
= E (18)
Regangan ialah perbandingan antara pertambahan panjang benda terhadap
panjang benda mula-mula. Oleh karena itu persamaan (18) dapat ditulis dengan
q2 '−q1 '
¿E (19)
L
Atau dituliskan dalam vector
E q '
¿
L
[ −1 1 ] 1
[ ]
q2'
(20)
Atau
E
¿ [ −1 1 ] q ' (21)
L
Dimana perpindahan dalam koordinat lokal
q1 '
q'=
[ ]
q2 '
(22)
[]
q= 2 (23)
q3
q4
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan :
1. Kontruksi rangka batang atau truss adalah suatu konstruksi yang tersusun atas
batang-batang yang dihubungkan satu dengan yang lainnya untuk menahan
gaya luar secara bersama-sama.
2. Metode elemen hingga digunakan pada masalah-masalah rekayasa dimana
exact solution/ analytical solution tidak dapat menyelesaikannya.
3. Inti dari metode elemen hingga adalah membagi suatu benda yang akan
dianalisa, menjadi beberapa bagian dengan jumlah hingga (finite).
4. Matriks kekakuan yang diperoleh pada pemodelan elemen hingga pada rangka
batang adalah
l² lm −l ² −lm
k=
AE lm
[m
L −l ² −lm
² −lm −m²
−lm −m² lm
l² lm
m²
]
5. Matriks perhitungan tegangan pada pemodelan elemen hingga pada rangka
batang adalah
E
¿ [ −l −m l m ] q
L
Daftar Pustaka
Cook, Robert D. 1990. Konsep dan Aplikasi Metode Elemen Hingga. Bandung :
PT Eresco.
Dapas, Servie O. 2011. Aplikasi Metode Elemen Hingga pada Analisis Struktur
Rangka Batang. Media Engineering.
file:///C:/Users/Febriani/Downloads/APLIKASI_METODE_ELEMEN_HINGGA
_PADA_ANALI.pdf
http://www.unm.edu/~bgreen/ME360/Finite%20Element%20Truss.pdf
https://www.academia.edu/14863833/Metode_Element_Hingga
https://mesin.ulm.ac.id/assets/dist/bahan/MEH_Buku_Ajar_full.pdf