LAPORAN TUTORIAL
HERPES ZOSTER
Pembimbing : dr. H. Dindin Budhi Rahayu,Sp.KK
◦ No. CM : 86xxxx
◦ Usia : 81 tahun
◦ Pendidikan : SMA
◦ Agama : Islam
KELUHAN UTAMA :
Beruntusan berisi cairan, bercak-bercak kemerahan, beberapa bekas luka yang
mengering disertai rasa nyeri di kulit daerah dada dan punggung sebelah kiri sejak 4 hari
SMRS.
ANAMNESIS
• Seorang laki-laki berusia 81 tahun datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Sayang Cianjur dengan keluhan muncul beruntusan berisi cairan, bercak-bercak
kemerahan dan beberapa bekas luka yang mengering yang disertai rasa nyeri,
perih dan panas di kulit daerah dada dan punggung sebelah kiri sejak 4 hari SMRS.
Pasien mengeluhkan semakin hari beruntusan bertambah banyak dan melebar.
Sebelumnya os mengatakan 14 hari yang lalu ada ± 6 titik bercak kemerahan di
dada dan punggung kiri, 20 hari yang lalu bercak kemerahan tersebut hanyalah 1
bintik. Bekas luka tersebut awalnya berisi cairan jernih yang lama kelamaan menjadi
keruh keabuan dan lalu pecah. Cepat lelah dan nyeri-nyeri otot. Gatal, perih,
panas dan nyeri pada bintik-bintik kemerahan tersebut. Keluhan gatal dirasakan
saat pasien sedang beristirahat, sedangkan panas, nyeri, perih dirasakan pasien
setiap saat terutama saat tersentuh.
ANAMNESIS
◦ Pasien mengatakan demam naik turun, tetapi tidak begitu dirasakan oleh pasien.
Tidak pernah menggaruk-garuk kulitnya saat gatal. Belum pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya, tetapi pernah terkena sakit cacar air ketika usianya 11 tahun.
Keluarga pasien di rumah dan tetangga sekitar rumah tidak ada yang mengalami hal
yang sama. Menyangkal menderita penyakit seperti TB Paru dan DM. Menyangkal
terkena gigitan serangga atau alergi terhadap gigitan serangga. Sebelumnya pasien
sudah berobat ke puskesmas dan diberikan obat parasetamol dan amoxicillin. Tidak
terpapar bahan kimia sebelumnya. Tidak ada alergi obat, makanan ataupun udara.
BAK dan BAB dalam batas normal. Pasien menyangkal memelihara hewan peliharaan
seperti kucing, anjing atau yang lain-lain.
PEMERIKSAAN FISIS
◦ Keadaan Umum : Tampak sakit Ringan
◦ Kesadaran : Composmentis
◦ Suhu : TDL
◦ Nadi : 88 x/menit
Status Generalis
Pemeriksaan Fisik
Kepala Normocephal, simetris, rambut berwarna hitam-putih, distribusi rata dan tidak
mudah dicabut, kulit kepala dalam batas normal.
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Ekstremitas Akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-), kulit ekstremitas dalam batas normal.
Status Dermatologikus
Distribusi Regional-unilateral-segmental setinggi persarafan C5-T3.
DIAGNOSIS KERJA
◦ Herpes Zoster
Anjuran pemeriksaan penunjang
◦ Dilakukan pemeriksaan Tzanck Smear
TATALAKSANA
Terapi Umum :
◦ Menerangkan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita pasien.
◦ Menyarankan agar pasien tidak sering keluar rumah karena penyakit tersebut merupakan
penyakit menular.
◦ Memberikan informasi agar pasien beristirahat yang cukup serta meningkatkan asupan
makanan.
◦ Memberikan informasi agar lesi tidak digaruk dan memakai baju yang longgar.
◦ Memberikan informasi bahwa lesi boleh dibersihkan dengan air, tapi jangan digosok agar
gelembung tidak pecah.
Topikal Sistemik
Ad Bonam
Quo ad Functionam
Ad Bonam
Quo ad Sanationam
Ad Bonam
Teori Anamnesis Kasus
Eritema dalam waktu singkat menjadi vesikel Awal keluhan hanya berupa bintik-bintik
herpetiformis dengan dasar eritematus dan merah kecil. Semakin lama semakin
edema terbatas pada kulit yang terinervasi membesar membentuk gelembung yang
saraf sensoris yang terasa nyeri. Vesikel berisi cairan jernih disertai rasa gatal, nyeri dan
tersebut berisi cairan yang jernih kemudian panas sesuai dengan dermatomal.
menjadi keruh dapat menjadi pustul dan
krusta.
gejala prodromal dapat berupa gejala Sebelum muncul keluhan pada kulit terdapat
sistemik dan gejala lokal. Gejala sistemik gejala prodromal yakni demam, lemas,
seperti demam, malaise, dan nyeri kepala. pusing, nyeri otot.
Gejala lokal berupa nyeri otot atau tulang,
gatal, pegal, dan nyeri atau neuralgia pada
daerah dermatom yang terkena.
Teori Anamnesis Kasus
penyakit ini merupakan reaktivasi Pernah terkena sakit cacar saat usia
dari virus setelah infeksi primernya 11 tahun
dalam bentuk varisela.
virus varicella akan masuk ke Akhir-akhir ini pasien kelelahan
gangglion sensoris dan disana akan
menetap sebagai infeksi laten. Pada
suatu saat apabila ada pemicu
seperti imunosupresi, trauma, tumor.
Maka virus akan teraktivasi.
Berdasarkan pemeriksaan fisik
Teori Kasus
o Tzanck smear akan didapatkan : Tidak dilakukan pemeriksaan
penunjang apapun.
multinucleated giant cell
o Pemeriksaan PCR akan didapatkan :
DNA virus varisela zoster dari cairan
vesikel
o Pemeriksaan antibody IgM Spesifik
Teori Kasus
1.Topikal
Bedak
◦ Efek pemberian bedak adalah mendinginkan, anti inflamasi ringan karena ada
sedikit efek vasokontriksi, anti pruritus lemah, mengurangi pergeseran pada kulit
yang berlipat, sebagai proteksi mekanis. Yang diharapkan dari bedak terutama
adalah efek fisis. Bahan dasarnya adalah talkum venetum. Biasanya bedak
dicampur dengan seng oksida, sebab zat ini bersifat mengabsorpsi air dan sebum,
astringen, antiseptik lemah dan antipruritus lemah.
◦ Indikasi : dematosis yang kering dan superfisial dan untuk mempertahankan
vesikel atau bula agar tidak pecah misalnya pada herpes zoster.
◦ Kontraindikasi : dermatitis yang basah terutama bila disertai infeksi sekunder.
2. Sistemik
1. Antiviral
Indikasi obat antiviral ialah herpes zoster dan pasien dengan defisiensi
imunitas Obat yang biasa digunakan ialah asiklovir dan modifikasinya
misalnya valasiklofir.
Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh virus
herpes zoster. Obat yang biasa digunakan adalah asam mefenamat atau golongan
acetaminofen.
Dosis asam mefenamat 1500 mg/hari diberikan sebanyak tiga kali atau dapat juga
diberikan seperlunya jika nyeri muncul.
Indikasi : meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala,
sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma.