Anda di halaman 1dari 12

1

ANALISA DINAMIK MODEL MEKANISME SLIDER CRANK MENGGUNAKAN SOFTWARE


MATLAB

Oleh: Wahyu Aditama Y1), Rizky Arman2), Burmawi3)


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas - Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta Padang
Wahyuaditama359@gmail.com

Abstrak
Mekanisme Engkol Peluncur digunakan pada sebagian peralatan mekanik untuk mencapai proses
atau gerakan tertentu. Mekanisme semacam ini terdiri dari batang-batang yang bergerak relatif satu
terhadap yang lain. Untuk mengidentifikasi perpindahan maupun kecepatan sudut mekanisme engkol
peluncur di satu posisi, analisis dilakukan untuk mengidentifikasi perpindahan serta kecepatan
mekanisme engkol peluncur diseluruh posisi batang input yang berputar 3600, secara grafis akan
memakan banyak waktu. Untuk kasus semacam ini, cara analitik dengan bantuan computer merupakan
cara penyelesaian yang tepat . Analisa dilakukan menggunakan perangkat lunak Matlab (Matrix
Laboratory), dan menetapkan mekanisme engkol peluncur sebagai studi kasus penelitian. Simulasi
merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam satu sistem
dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem
tersebut dipelajari secara ilmiah. PID Controller (Proposional Integral Derivatif) merupakan salah satu
jenis pengatur yang banyak digunakan, karakteristik dari setiap pengontrol P, pengontrol I, dan
pengontrol D serta bagaimana menggunakannya untuk mendapatkan respon yang diinginkan. Analisa
dilakukan pada variasi putaran dan panjang engkol, sedangkan dimensi batang hubung dan batang
pengikut dianggap tetap. Perbandingan kecepatan sudut untuk panjang batang yang bervariasi dapat
simpulkan bahwa jika terjadi perubahan pada panjang batang input, maka akan mempengaruhi terhadap
kecepatan sudutnya. Semakin besar panjang batang inputnya maka kecepatan sudutnya akan semakin
rendah.

Kata Kunci : Mekanisme Engkol Peluncur, Matlab, Variasi putaran, Panjang engkol, PID..

Abstract
Mechanism Slider Crank used in most mechanical equipment to achieve the process or
movement. Such mechanisms consist of rods that move relative to one another. To identify displacement
and angular velocity of mechanism slider crank in one position, the analysis conducted to identify
mechanisms of displacement and velocity throughout the Slider Crank rotating input rod position 3600,
graphically it will take a lot of time. For such cases, computer-assisted analytical way is the right way of
settlement. The analyzes were performed using the software Matlab (Matrix Laboratory), and establish a
mechanism slider crank as a case study research. Simulation is a technique to mimic the operations or
processes that occur in a single system with the aid of computer equipment and based on certain
assumptions that the system studied scientifically. Controller PID (Proportional Integral Derivative) is
one type of regulator that is widely used, the characteristics of each controller P controller I, and D
controllers as well as how to use it to get the desired response. The analysis was made on the variation of
rotation and crank length, while the dimensions of the bar and bar follower circuit is considered
permanent. Comparison of angular velocity for varying stem lengths can conclude that if there is a
change in input bar length, it will affect the angular velocity. The greater the length of the bar input the
angular velocity will be lower.

Keywords: Mechanism Slider Crank, Matlab, Variation round, crank length, PID.
2 Jurnal Teknik Mesin 2017.
tersebut adalah suatu rantai kinematis yang tak
1. Pendahuluan terbatas.
2.2 Kinematika dan Dinamika
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini mengalami kemajuan yang Dalam mempelajari gerakan-gerakan dari
sangat pesat. Kemajuan teknologi itu tidak bagian-bagian mesin, biasanya kita gambarkan
terlepas dari dukungan dunia industri bagian-bagian tersebut dalam bentuk sketsa
manufaktur dimana terdapat industri besar sehingga hanya bagian-bagian yang akan
maupun industri kecil dan menengah. Setiap memberi efek pada gerakan yang diperhatikan.
industri selalu memiliki mekanisme-mekanisme Batang penghubung (link adalah suatu nama
yang terhubung untuk menggerakkan industri yang diberikan pada setiap benda yang
tersebut, diantaranya pada sistem pengoperasian mempunyai gerakan relatif terhadap yang
pada alat industri. lainnya.
Mekanisme Slider Crank digunakan pada
sebagian peralatan mekanik untuk mencapai
proses atau gerakan tertentu. Mekanisme
semacam ini terdiri dari batang-batang yang
bergerak relatif satu terhadap yang lain. Dalam
notasi yang umum, batang tersebut juga disebut
sebagai link. Sambungan dua batang yang
memungkinkan gerakan relatif antara dua batang Gambar 2.2 Diagram Kinematis
yang disambung, disebut joint. Gambar diatas menyatakan elemen-
elemen utama dalam sebuah mesin diesel.
Dengan demikian mekanisme slider Bagian-bagian yang diam, terdiri dari bantalan-
crank yang dimaksud, terdiri dari empat batang bantalan kruk as dan dinding silinder diberi label
(link) yang dihubungkan oleh sambungan- 1. Engkol dan kruk as adalah batang penghubung
sambungan (joint) sedemikian rupa sehingga 2, batang penghubung 3, dan torak atau peluncur
memungkinkan terjadinya gerakan relatif adalah penghubung 4.
diantara batang-batang yang ada. Dalam analisis Posis kecepatan, kecepatan dan
kinematika, perpindahan serta kecepatan dari percepatan sudut dari batang tergantung hanya
sambungan (joint) mekanisme slider crank pada panjang dari batang hubung dan engkol dan
mempunyai peran sangat penting. tidak dipengaruhi oleh lebar atau ketebalan dari
batanag. Gambar skala yang menyatakan suatu
mesin sehingga hanya dimensi yang memberi
2. Landasan Teori efek pada gerakannya disebut diagram
kinematis.
2.1. Mekanisme

Sebuah rantai kinematis adalah sebuah 2.2.1 Inversi


system dari batang – batang penghubung yang berupa Dengan membuat suatu batang
benda kaku yang apakah digabungkan bersama atau penghubung yang berbeda dalam rantai
dalam keadaan saling bersinggungan sehingga kinematis sebagai bagian yang tidak bergerak,
memungkin kan mereka untuk bergerak relatif satu kita memperoleh mekanisme yang berbeda.
terhadap yang lainnya. Penting untuk dicatat bahwa inverse dari suatu
mekanisme tidak akan mengubah suatu gerakan
Jika salah satu dari batang penghubungnya antara batang-batang penghubungnya.
tetap dan gerakan dari seberang batang penghubung
yang lain ke posisinya yang baru akan menyababkan
setiap batang penghubung yang lain bergerak ke
posisi-posisi tertentu yang telah diramalkan system
tersebut adalah sebuah rantai kinematis yang dibatasi.

Jika salah satu dari batang penghubung


ditahan tetap gerakan dari batang penghubung yang Gambar 2.3 Inversi
lain ke posisinya yang baru tidak akan menyebabkan Sebagai contoh , gambar diatas jika
setiap batang penghubung yang lain bergerak ke batang penghubungnya 2 berputar searah jarum
posisi tertentu yang telah diramalkan maka system jam relatif terhadap terhadap batang penghubung
3
1 , batang penghubung 4 akan bergerak kekanan Dalam putaran (rotasi) semua titik dalam
sepanjang garis lurus pada batang penghubung 1. sebuah benda selalu mempunyai jarak yang tetap
Hal ini akan selalu demikian tidak peduli batang dari sebuah garis tegak lurus terhadap bidang
penghubung mana yang ditahan tetap. geraknya. Garis ini adalah sumbu putaran (axis
of rotation) dan titik-titik dalam benda tersebut
membuat lintasan menurut jalur berupa lingkaran
2.2.2 Pasangan terhadap garis tersebut.
Dua benda saling kontak akan
membentuk suatu pasangan. Pasangan lebih 2.2.3 Kecepatan dan Percepatan
rendah (Lower pairing) terjadi jika dua Lintasan dari sebuah titik adalah
permukaan saling kontak. Contohnya dari perubahan dari posisinya dan dia adalah besaran
pasangan lebih rendah adalah sebuah torak vektor. Pada gambar dibawah ini sebagai titik P
dengan dinding silindernya. bergerak sepanjang jalur dari posisi B ke posis
C. Lintasan linearnya adalah perbedaan posisi
dari vektor OB dan OC.

Gambar 2.4Lower Pairing


Pasangan lebih tinggi (Higher Pairing)
meyatakan suatu kontak yang berupa titik atau
garis . Contohnya dari pasangan yang lebih
tinggi adalah torak dengan silindernya tetapi
Gambar 2.7 Vektor OB dan OC
toraknya dibuat seperti bola, maka toraknya akan
Kecepatan linear adalah kecepatan
kontak dengan dinding silinder sepanjang suatu
perubahan terhadap waktu dari lintasan
lingkaran.
linearnya. Dalam gambar diatas titik P bergerak
dari posisi B ke posisi C dalam waktu yang telah
ditentukan.
Suatu sudut tidak mempunyai percepatan
dalam satu arah, apakah normal, tangensial atau
kedua-duanya, terhadap jalur dari geraknya. Jika
suatu titik mempunyai gerakan yang berbentuk
Gambar 2.5Higher Pairing kurva.
Bidang gerakan adalah sebuah benda Akan mempunyai sebuah percepatan
mempunyai bidang gerakan jika semua titik- normal sebagai akibat dari perubahan dalam arah
titiknya bergerak dalam bidang-bidang parallel percepatan linearnya. Jika besaran dari
terhadap bidang referensinya. Bidang referensi kecepatan berubah maka titik tersebut akan
tersebut disebut bidang gerakan (Plane motion). mempunyai percepatan tangensial.
Bidang gerakan dapat merupakan salah satu dari Sebuah benda dikatakan mempunyai
3 tipe : gerakan menurut garis lurus (translasi), sebuah gerakan relatif terhadap benda lainnya
putaran atau kombinasi dari translasi dan rotasi. hanya jika mempunyai perbedaan dalam
Translasi adalah sebuah benda gerakan-gerakan absolutnya. Gerakan relatif
mempunyai gerakan berupa translasi , jika ia ditunjukan dalam gambar dibawah ini dimana Va
bergerak sedemikian hingga semua garis-garis dan Vb adalah kecepatan-kecepatan dari dua
lurus dalam benda tersebut bergerak mengikuti benda.
posisi-posisi yang sejajar. Translasi garis lurus
(rectilinear translation) adalah suatu gerakan
dimana semua titik dari suatu benda bergerak
dalam jalur garis lurus. Suatu translasi dimana
titik-titik dalam suatu benda bergerak sepanjang
jalur yang berpa kurva disebut translasi meurut
kurva (curvilinear translation). Gambar 2.8 Gerakan relative
4 Jurnal Teknik Mesin 2017.

2.2.4 Persamaan Gerak (Posisi, Perpindahan,


Kecepatan dan Percepatan)
Gerak benda dapat dinyatakan dalam tiga
persamaan, yaitu Posisi sebagai fungsi waktu
r(t), Kecepatan sebagai fungsi waktu v(t) dan
Percepatan sebagai fungsi waktu a(t). Posisi, 3. Percepatan Rata-rata dan Percepatan
kecepatan dan percepatan memiliki kaitan yang Sesaat.
erat, jika suatu benda dinyatakn dalam posisi, Percepatan didefenisikan sebagai
kecepatan benda dan percepatannya dapat perubahan kecepatan benda tiap satuan
ditemukan. Begitupun juga jika suatu benda waktu. Percepatan dibagi menjadi 2 yaitu
dinyatakan dalam kecepatan atau percepatan. :
1. Posisi dan Perpindahan a. Percepatan Rata-rata
Percepatan rata-rata yaitu perubahan
kecepatan tiap satuan waktu. Rumusnya
yaitu :

b. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat adalah percepatan dalam
selang waktu sangat kecil atau mendekati 0

Gamba 2.9 Koordinat Bidang xy


Posisi didefenisikan sebagai kedudukan
benda terhadap titik acuan. Titik acuan adalah
titik asal (0,0) dalam koordinat bidang xy. Secara
matematis Posisi dituliskan sebagai berikut:
2.3 MATLAB (Matrix Laboratory)
Matlab adalah singkatan dari Matrix
Maksud dari î adalah vektor satuan, berturut- Laboratory, merupakan bahasa pemograman
turut dalam arah x dan y. yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc.
Besar suatu dari vektor “r” dapat diketahui Yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang
menggunakan Teorema Phytagoras, yakni : berbeda dengan bahasa pemograman lain yang
sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic
maupun C++. Matlab merupakan bahasa
pemograman level tinggi yang dikhususkan
Sementara untuk arah vektor r terhadap sumbu x untuk kebutuhan komputasi teknik, visualisasi
adalah : θ = arc tan y/x dan pemograman seperti komputasi matematik,
2. Kecepatan Rata-rata dan Kecepatan sesaat analisis data, pengembangan algoritma, simulasi
a. Kecepatan Rata-rata dan pemodelan dan grafik-grafik perhitungan.
Pada awalnya Matlab dibuat untuk
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai memberikan kemudahan mengakses data matrik
perpindahan benda setiap waktu. Maka pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini
kecepatan rata-rata benda tersebut adalah Matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat
: digunakan sebagai problem solver mulai dari
simple sampai masalah-masalah yang kompleks
dari berbagai disiplin ilmu.
Dalam linkungan perguruan tinggi
b. Kecepatan sesaat teknik, Matlab merupakan perangkat standar
Kecepatan sesaat adalah turunan dari untuk memperkenalkan dan mengembangkan
fungsi posisi terhadap waktu jadi rumus penyajian materi matematika, rekayasa dan
untuk kecepatan sesaat yaitu : keilmuan. Di industri, Matlab merupakan
perangkat pilihan untuk penilitian dengan
5
produktifitas yang tinggi, pengembangan dan 2.3.2 Lingkungan kerja Matlab
analisanya. Secara umum lingkungan kerja Matlab
terdirir dari tiga bagian penting yaitu :
1. Command Windows
Kegunaan Matlab secara umum sebagai berikut :
a. Matematikan dan komputasi Windows ini muncul pertama kali ketika
b. Perkembangan algoritma kita menjalankan program Matlab. Command
c. Pemodelan, simulasi, dan pembuatan windows digunakan untuk menjalankan
prototype perintah-perintah Matlab, memanggil tool
d. Analisa data, eksplorasi dan visualisasi Matlab seperti editor, fasilitas help, model
e. Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan simulink, dan lain-lain. Ciri dari windows ini
antarmuka grafis adalah adanya prompt (tanda lebih besar)
yang menyatakan Matlab siap menerima
2.3.1 Karakteristik Matlab perintah
a. Bahasa pemogramannya didasarkan pada
matriks (baris dan kolom)  Workspace : Menampilkan semua
b. Lambat (dibandingkan dengan Fortran variable yang pernah dibuat meliputi
atau C) karena bahasanya lansung nama variable, ukuran, jumlah byte dan
diartikan class.
c. Automatic memory management,  Command history : Menampilkan
misalnya kita tidak harus perintah-perintah yang telah diketikkan
mendeklarasikan arraysterlebih dahulu pada command windows.
d. Tersusun rapi 2. Editor Windows
e. Waktu pengembangannya lebih cepat
dibandingkan dengan Fortran atauC Windows ini merupakan tool yang
f. Dapat diubah kebahasa C lewat Matlab disediakan oleh Matlab yang berfungsi
compliner sebagai editor script Matlab (listing perintah-
g. Tersedia banyak toolbox untuk aplikasi- perintah yang harus dilakukan oleh Matlab).
aplikasi khusus Ada dua cara untuk membuka editor ini,
yaitu :
Beberapa kelebihan Matlab jika 1. Klik : File, lalu New dan kemudian
dibandingkan dengan pemograman yang lain M-File
seperti Fortran, dan Basic adalah : 2. Ketik pada Command windows:
1. Mudah dalam memajukan struktur “edit”
matriks dan perhitungan berbagai operasi
matriks yang meliputi penjumlahan, Secara formal suatu script merupakan
pengurangan, perkalian, invers dan suatu file eksternal yang berisi tulisan perintah
fungsi matriks lainnya. Matlab. Tetapi script tersebut bukan merupakan
2. Menyediakan fasilitas untuk memplot suatu fungsi. Ketika anda menjalankan suatu
struktur gambar (kakuatan fasilitas grafik script, perintah didalamnya dieksekusi seperti
tiga dimensi yang sangat memadai). ketika dimasukan langsung pada Matlab melalui
3. Scrip program yang dapat diubah sesuai keyboard.
dengan keinginan user. M-file selain dipakai sebagai penamaan
4. Jumlah routine-routine powerful yang file juga bisa dipakai untuk menanamkan fungsi,
berlimpah yang terus berkembang. sehingga fungsi-fungsi yang kita buat dijendela
5. Kemempuan interface (mialkan dengan editor bisa disimpan dengan ekstensi .m sama
bahasa C, word dan mathematica). dengan file yang kita panggil dijendela editor.
6. Dilengkapi dengan toolbox, simulink, Saat kita menggunakan fungsi Matlab seperti ins,
stateflow dan sebagainya, serta mulai abs, cos, sin, dan sqrt, matlab menerima variable
melimpahnya source code di internet berdasarkan variable yang kita berikan.
yang dibuat dalam Matlab (contoh Fungsi M-file mirip dengan script file
toolbox misalnya : signal procecing, dimana keduanya merupakan file teks dengan
control system, neural networks dan ekstensi .m . sebagaimana script M-file, fungsi
sebagainya). M-file tidak dimasukkan kedalam jendela
command windows tetapi file tersendiri yang
dibuat dengan editor teks.
6 Jurnal Teknik Mesin 2017.
Membentuk dan menjalankan M-file : harus mengawalinya dengan tanda [ dan diakhiri
 Klik menu File, pilih New dan klik M- tanda ] seta tanda ; sebagai pemisah baris satu
File dan baris selanjutnya. Dan untuk mengetahui
 Pada editor teks, tulis arguman atau invers atau determinan dari matriks tersebut kita
perintah tinggal berikan perintah inv atau det.Bukan
 Simpan dengan cara kilk File, pilih Save hanya matriks, bisa juga turunan integral,
As dan beri nama dengan ekstensi.m laplace, laplace balik dan lain-lain.
 Pastikan file yang akan dijalankan berada
pada direktori aktif Selain dapat menyelesaikan perhitungan
matematik, Matlab juga dapat menyajikan data
 Misalkan file grafl.m berada di
input dalam tampilan grafik. Grafik yang
C:\MATLAB, maka lakukan perintah cd
disajikan dapat berupa 3D atau 2D berupa plot,
 >>cd c:\matlab
stem, bar atau stair. Tergantung bagaimana input
 Kemudian jalankan file grafl.m dengan yang kita berikan. Bahkan Matlab juga dapat
cara bermanfaat untuk pengoperasian fungsi laplace
 >>grafl dan membuat diagram block. PID
3. Figure windows controlleryang merupakan salah satu jenis
Windows ini merupakan hasil visualisasi dari pengaturan yang dilakukan dapat disimulasikan
script Matlab. Matlab memberikan kemudahan dengan metode Simulink pada Matlab.
bagi programmer untuk mengedit windows ini
sekaligus memberikan program khusus untuk itu, Setelah melakukan percobaan terhadap
sehingga selain berfungsi sebagai visualisasi Matlab, dapat dpahami bahwa dal penulisan
output yang berupa grafik juga sekaligus menjadi perintah program pada Matlab diperlukan
media input yang interaktif. ketelitian yang sangat tinggi karena salah sedikit
saja maka pesan error akan ditampilkan, tetapi
Windows ini umumnya digunakan untuk disini Matlab lagi-lagi memiliki kelebihan ketika
mensimulasikan system kendali berdasarkan mengalami kesalahan atau error maka Matlab
block diagram yang telah diketahui. Untuk akan memberitahu kita baris mana yang
mengoperasikannya ketik “simulink” pada pada mangalami kesalahan penulisan pemograman
command windows. program tersebut, sehingga kita tidak susah lagi
untuk mencari kesalah dinama yang terjadi.

2.4 Analisa Menggunakan Matlab


Contoh figure berupa grafik pada perangkat
Pada pembahasan kali ini, sebelum lunak Matlab :
melakukan percobaan yang diperkenalkan figure(1);
dengan yang namanya Matlab, daerah linkungan plot(Angle,Input);
kerjanya, karakter-karakter special Matlab yang
grid;
juga perlu kita ketahui serta cara
meimplentasikan fungsi, vektor, matriks maupun xlabel('Angle (rad)');
grafik ke dalam Matlab. ylabel('Torque (N-m)');

Matlab adalah sebuah bahasa title('Input Torque Vs. Crank Angle');


pemograman yang berbeda dengan bahasa
pemograman tinggkat tinggi seperti visual basic, 3. Metodologi Penelitian
Delphi dan lain-lain, Malab memiliki kelebihan
sendiri yaitu dapat menyelesaikan persoalan Pada bab ini berisikan tentang metodologi yang
komputasi teknik, visualisasi dan pemograman digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada
seperti komputasi matematik, analisa data, skripsi ini. Analisa dilakukan menggunakan
pengembangan algoritma, simulasi dan perangkat lunak Matlab (Matrix Laboratory), dan
pemodelan dan grafik-grafik perhitungan. menetapkan mekanisme slider crank sebagai studi
kasus penelitian. Referensi didapatkan dari buku,
Matlab memiliki aturan/kaidah sendiri jurnal, dan internet. Menggunakan referensi-referensi
dalam penulisan perintah programnya misalnya sebagai dasar yang dapat menunjang penelitian dan
mengikuti bimbingan dan arahan dari dosen
kita ingin membuat persamaan matriks maka kita
pembimbing.
7
Program Matlab adalah paket pemograman slider crank secara umum yang diperoleh dari
matematika berbasis matrik. Pada program Matlab berbagai sumber. Pada tahap ini dilakukan
terdapat dua pelayanan program yaitu: Pertama, pembuatan analisa data mekanisme slider crank.
secara interatif (secara lansung) menggunakan
program Q-basic, terletak pada view immediate.
3.3.2 Metode Pengerjaan
Kedua, dengan pemograman, yakni program dibuat
pada tempat terpisah baru dilakukan tes pada Matlab.
Metode pengerjaan yang dilakukan
adalah studi tentang kinematika dan dinamika
Pelayanan secara interaktif dilakukan dengan pada mekanisme slider crank.didukung oleh data
cara mengetikkan perintah-perintah yang diinginkan pendukung yang digunakan untuk menjalankan
lansung pada “prompt” dari Matlab yang berbentuk perintah numerik pada perangkat lunak Matlab.
lambang “>>”. Pelayanan dengan pemograman Mekanisme Slider Crank yang dibuat meliputi :
dilakukan dengan cara membuat / menyusun program a. Input data pada command windows
dengan editor dan simpan dengan ektensi “m”.
Matlab Command windows / edit
Dalam memulai suatu analisa, akan lebih merupakan windows yang dibuka pada
baik apabila membuat langkah pengerjaan yang akan saat Matlab dijalankan, pada command
dilakukan terlebih dahulu . hal ini akan windows dimasukan perintah-perintah
mempermudah dalam melakukan suatu analisa data. yang sudah diketik dan dapat disimpan
menggunakan command diary.
b. Simulink mekanisme slider crank
Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini
akan dilaksanakan berurutan dan sistematis seperti Mekanisme Slider Crank pada Matlab
ditunjukkan pada gambar 3.1 dapat dilihat dengan menggunakan
simulink, pada simulink sudut dari
mekanisme Slider Crank yang kita
analisa, data yang dikeluarkan berupa
gambar yang bergerak.
c. Analisa data
Analisa data pada matlab dapat dilihat
dengan keluaran grafik dengan bantuan
figure windows. Data keluaran / Output
data dapat berupa grafik.
d. Output Dari Analisa Matlab
Output dari Matlab dapat berupa simulink
dan grafik.

3.3.3 Kriteria Mekanisme Slider Crank


Untuk mengkaji fenomena respon
dinamik batang hubung elastis pada mekanisme
slider crank,maka dilakukan pengukuran
regangan secara eksperimental. Untuk itu,
dilakukan analisa dinamik model pada
3.3 . Urutan Proses Analisis mekanisme slider crank dengan batang hubung
Untuk melakukan analisis pada sistem elastis. Analisa dilakukan dengan menggunakan
mekanisme slider crank, maka dibuat urutan perangkat lunak Matlab.
proses agardalam pengerjaan tugas akhir ini Untuk mendapatkan gambaran yang lebih
dapat berjalan dengan baik. Urutan ini dilakukan luas tentang fenomena respon dinamik batang
oleh penulis dimulai dari awal hingga hubung elastis dilakukan pengujian pada
pembahasan tentang materi tugas akhir ini. kecepatan putar engkol yang lebih tinggi.

3.3.1 Pembuatan data awal


Untuk mendapatkan informasi yang Komponen utama pada analisa dinamik model
berkenaan dalam penyelesaian masalah ini, maka mekanisme slider adalah :
dilakukan studi literatur.Informasi berkenaan  Peluncur
masalah ini diperoleh dari buku-buku dan jurnal-  Batang pengikut
jurnal yang berhubungan dengan mekanisme  Engkol
8 Jurnal Teknik Mesin 2017.
Dengan mengeluarkan nilai waktu dan
3.4 Model Simulasi keluaran, anda dapat menggunakan
Pada tahap simulasi model mekanisme perintah plot untuk menampilkan hasil
slider crank, dapat mensimulasikan model hanya simulasi. Block dengan nama Out adalah
dengan mengklik tombol Star pada Editor block keluaran dari library milik Port &
Model. Namun sebelum memulai sebuah Subsystems. Jejak keluaran, yout,
simulasi, tentukan pilihan barbagai simulasi, dihasilkan oleh solver integrasi.
seperti waktu mulai simulasi dan waktu berhenti
dan jenis solver yang digunakan untuk
menyelesaikan model pada setiap langkah
simulasi.
Menentukan pilihan simulasi yang
disebut dengan mengkonfigurasi model. Dengan
perangkat lunak Matlab, dapat membuat
konfigurasi beberapa model, menyetel
Gambar 3.3Variabel Output
konfigurasi, memodifikasi dan mengatur
konfigurasi yang ada. Setelah menetukan atau
Dapat juga menjalankan simulasi ini dari
memilih satu set konfigurasi model, maka kita
menu simulation dengan menetapkan
dapat memulai simulasi.
variable untuk waktu, keluaran dan state
Simulasi berjalan dari waktu mulai
pada panel Data Import/Export yang ada
ditentukan sampai waktu berhenti ditentukan.
pada kotak dialog Configuration
Saat simulasi berjalan, kita dapat berinteraksi
Parameter. Selanjutnya dapat
dengan simulasi dengan berbagai cara,
menggunakan perintah Plot (tout, yout).
menghentikan atau jeda simulasi dan melakukan
3. Menggunakan block to Workspace
model simulasi lainnya. Jika kesalahan terjadi
Block to Worlspace dapat digunakan
selama simulasi, simulasi dapat dihentikan dan
untuk memperoleh keluaran. Model
penampilan diagnostik muncul membantu untuk
berikut sebagai ilustrasi penggunaannya :
menentukan penyebab kesalahan.

3.4.1 Sistem Model Simulasi


Untuk mengetahui bagaimana tanggapan
keluaran model sistem, dapat diketahui hasil
keluaran model sistem yang dimiliki sebagai
berikut :
1. Menggunakan Block Scope
Dapat menampilkan jejak keluaran
selama simulasi menggunakan block
scope. Gambar 3.4Block To Workspace
Variable y dan t akan tampil dalam
workspace saat simulasi selesai. Itu
menunjukan telah menyimpan vektor
waktu dengan memasukan block clock ke
block to workspace.Block To Workspace
dapat menerima masukan array, dengan
jejak elemen masukan disimpan dalam
Gambar 3.2Block Scope variable workspace.
Tampilan scope akan menunjukan jejak
keluaran. Block scope memberikan 3.4.2 Simulink Mekanisme Slider Crank
kesempatan untuk memperbesar atau Simulink merupakan bagian tambahan
memperkecil sesuai keinginan dan dari perangkat lunak Matlab. Simulink dapat
memberikan kemampuan untuk digunakan sebagai sarana pemodelan, simulasi
menyimpan keluaran dalam bentuk data dan analisis dari sistem dinamik dengan
workspace. menggunakan antarmuka grafis (GUI).
2. Menggunakan variabel keluaran Simulink terdiri dari beberapa kumpulan
toolbox yang dapat digunakan untuk analisis
9
sistem linear dan non linear. Beberapa library Untuk ukuran standar pada setiap link
yang sering digunakan dalam sistem kontrol harus ditetapkan, apabila ukuran link tidak sesuai
antara lain Math, Sink, dan Source. dengan standar, maka simulink tidak dapat
Simulink dapat juga digunakan untuk beroperasi secara normal. Ukuran standar untuk
mensimulasi sistem artinya mengamati dan link tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
menganalisa perilaku dari tiruan sistem. Tiruan
sistem diharapkan mempunyai perilaku yang Parameter Crank Rocker
sangat mirip dengan sistem fisik. Link (a) Link (b)
Pada simulink terdapat juga tentang Panjang 20 mm 50 mm
pemodelan. Model adalah alat yang sangat Batang
berguna untuk menganalisa maupun merancang
suatu sistem. Sebagai alat komunikasi yang Tabel 4.1 Analisa Model Mekanisme Slider
effesien, model dapat menunjukan bagaimana Crank
suatu operasi dapat bekerja dan mampu Setelah ukuran sudah ditetapkan, maka
meransang untuk berfikir bagaimana simulink dapat bergerak secara normal. Setelah
meningkatkan atau memperbaikinya. itu kita juga dapat melihat figure keluaran pada
tabel analisa model mekanisme slider crank.

4.2.1 Input Data Pada M-File Dan Figure


4. Analisa dan Hasil Simulasi Windows
4.1 Simulasi Model Mekanisme Slider Crank
a. Tahap 1
Dalam bab ini, penulis melakukan simulasi
% The length of crank and the s lider in m
variasi putaran dan panjang engkol dan menganalisa a = 2; b = 5;
respon dinamik dari mekanisme Slider Crank. % point p1
P1 = [0 0];
Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi- % parameter of the plot
operasi atau proses-proses yang terjadi di dalam satu axis(gca,'equal'); % The aspect ratio
axis([-2 7 -2 3]); % The limits
sistem dengan bantuan perangkat komputer dan
% The anguler speed of the crank in rad/s
dilandasi oleh bebrapa asumsi tertentu sehingga k = 1;
sistem tersebut dipelajari secara ilmiah.
% Now comes the loop

Dengan membuat model dari suatu sistem for t=1:500 %t is the time in tenths of seconds
theta = k*(t/10);
maka diharapkan dapat lebih mudah untuk % The point P2
melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip P2 = a*[cos(theta) sin(theta)];
% The crank line
pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk crank = line([P1(1) P2(1)],[P1(2) P2(2)]);
mempermudah analisis dan pengembangannya. % The interval to update the plot
pause(0.001);
Melakukan pemodelan adalah suatucara untuk % Delete the previous line
mempelajari sistem dan model itu sendiri dan juga delete(crank);
end
bermacam-macam perbedaan perilakunya.

Gambar 4.1 Model Mekanisme Slider Crank


4.2 Analisa Model Mekanisme Slider Crank
Dalam tahap ini kita akan melakukan Gambar 4.6 Figure Crank
analisa model, pada link diatas dengan merubah
ukuran panjang engkol dan variasi putaran.
10 Jurnal Teknik Mesin 2017.
Pada di tahap pertama ini hasil dari figure Pada di tahap kedua ini hasil dari figure
windows yang telah di input oleh data M-File windows yang telah di input oleh data M-File
hanya menunjukkan tampilan dari figure Crank sudah mulai memperlihatkan jalur lintasan dan
yang di ketahui panjang Crank 20 mm. rotasi dari Crank link.
Karna di tahap pertama ini hanya Di tahap kedua ini kita sudah bisa
menetapkan Crank Link saja untuk memudahkan menganalisa bahwa Crank Link berputar atau
penyambungan ke tahap selanjutnya. berotasi 360° dengan pergerakkan berlawanan
arah jarum jam.
b. Tahap 2 c.Tahap 3

% The length of crank and the s lider in % The length of crank and the s lider in
m m
a = 2; b = 5; a = 2; b = 5;
% point p1 % point p1
P1 = [0 0]; P1 = [0 0];
% parameter of the plot % parameter of the plot
axis(gca,'equal'); % The aspect ratio axis(gca,'equal'); % The aspect ratio
axis([-2 7 -2 3]); % The limits axis([-2 7 -2 3]); % The limits

% The anguler speed of the crank in % The anguler speed of the crank in
rad/s rad/s
k = 1; k = 1;

% Now comes the loop % Now comes the loop

for t=1:500 %t is the time in tenths of for t=1:500 %t is the time in tenths of seconds
seconds theta = k*(t/50);
theta = k*(t/50); % The point P2
% The point P2 P2 = a*[cos(theta) sin(theta)];
P2 = a*[cos(theta) sin(theta)]; % The angle alfa
% The crank line alfa = asin(a*sin(theta)/b);
crank = line([P1(1) P2(1)],[P1(2) % The point P3
P2(2)]); P3 = [(a*cos(theta) + b*cos(alfa))
% The point P2 trajectory 0];
P2_traj = viscircles([0 % The crank line
0],a,'LineStyle','--'); crank = line([P1(1) P2(1)],[P1(2)
% The point P1 and P2 P2(2)]);
P1_circ = viscircles(P1,0.1); % The slider line
P2_circ = viscircles(P2,0.1); slider = line([P2(1) P3(1)],[P2(2)
% The interval to update the plot P3(2)]);
pause(0.01); % The point P2 trajectory
% Delete the previous line P2_traj = viscircles([0
delete(crank); 0],a,'LineStyle','--');
delete(P1_circ); % The point P1 and P2
delete(P2_circ); P1_circ = viscircles(P1,0.1);
end P2_circ = viscircles(P2,0.1);
% The interval to update the plot
pause(0.01);
% Delete the previous line
delete(crank);
delete(P1_circ);
delete(P2_circ);
delete(slider);
end

Gambar 4.7 Figure Crank


11

Gambar 4.9 Figure Crank,Rocker dan Slider


Gambar 4.8 Figure Crank dan Rocker
Pada tahap keempat yaitu tahap terakhir
Pada tahap ketigaini hasil dari figure bisa di lihat sekema lengkap dari Crank , Rocker
windows yang telah di input oleh data M-File dan Slider pada tampilan figureWindowsdi atas.
yang diketahui panjang Rocker 50 mm. Hasil dari figure windows yang telah di
Karna di tahap ini kita sudahbisa melihat input oleh data M-File ini telah menampilkan
langsung tampilan sambungan dari figureCrank Slider yang berada pada ujung sambungan
link dan Rocker Link. Rocker,yang mana kita bisa menganalisa slider
bergerak translasi searah horizontal yang
d.Tahap 4 digerakan oleh Rocker(batang pengikut) , dan
Rocker mengikuti pergerakan dari
% The length of crank and the s lider in m
a = 2; b = 5; Crank(engkol) yang bergerak rotasi 360° yang
% point p1 berlawanan dengan arah jarum jam.
P1 = [0 0];
% parameter of the plot
axis(gca,'equal'); % The aspect ratio 5. Kesimpulan
axis([-2 7 -2 3]); % The limits

% The anguler speed of the crank in rad/s Dari analisa dinamik model Mekanisme
k = 1; Slider Crank menggunakan perangkat lunak
% Now comes the loop Matlab, terdapat banyak kelebihan dan
kekurangan dalam m enganalisa respon dinamik
for t=1:500 %t is the time in tenths of
seconds pada mekanisme slider crank tersebut, dalam
theta = k*(t/50); analisis model simulink terdapat perbandingan
% The point P2
P2 = a*[cos(theta) sin(theta)]; panjang batang antara Crank Link dan Rocker
% The angle alfa Link.
alfa = asin(a*sin(theta)/b);
% The point P3
P3 = [(a*cos(theta) + b*cos(alfa)) 0]; Dalam menganalisa Mekanisme gerak Slider
% The crank line
crank = line([P1(1) P2(1)],[P1(2)
Crank dengan menggunakan data – data seperti
P2(2)]); terdapat dalam tabel 4.1 dimana panjang batang
% The slider line Crank 20 mm dan panjang batang Rocker 50 mm
slider = line([P2(1) P3(1)],[P2(2)
P3(2)]); dengan menginput data pada M-File maka akan
% The point P2 trajectory tampil Figure Windows, dari Figure tersebut
P2_traj = viscircles([0
0],a,'LineStyle','--'); dapat dilihat mekanisme gerak slider crank.
% The point P1, P2 and P3
P1_circ = viscircles(P1,0.1);
P2_circ = viscircles(P2,0.1);
6. Saran
P3_circ = viscircles(P3,0.1);
% The interval to update the plot Sebaiknya dalam mengunakan software
pause(0.01); Komputer diharapkan data yang diinput sesuai
% Delete the previous line
delete(crank);
dengan ukuran sebenarnya, dimana kalau tidak
delete(P1_circ); sesuai maka akan mempengaruhui hasil dari
delete(P2_circ);
delete(slider);
keluaran data tersebut yang berupa simulink dan
delete(P3_circ); grafik.
end
Diharapkan untuk membuat persamaan
pada software komputer sebaiknya
12 Jurnal Teknik Mesin 2017.
memperhatikan ketentuan dari software tersebut,
hal ini di maksudkan supaya dalam menganalisa
tidak terjadi kekeliruan dan salah analisa yang
akan mengakibatkan program yang kita buat
tidak bergerak.
Dalam menganlisa benar atau tidaknya
hasil running program yang kita buat, sebaiknya
kita buat suatu perbandingan lain yang memiliki
hasil yang sama yaitu dengan cara manual dan
dengan menggunakan bantuan software
komputer.

Daftar Pustaka

Chen, J.S., Chian, C.H, ”Effects of Crank


Length on the Dynamics Behavior of a
Flexible Connecting Rod”, ASME,
Journal of Vibration and Acoustics,
Vol 123, pp 318-323.
Huda, S., Mahyuddin, A.I., “Analisis
Ketidakstabilan Parametrik
Mekanisme Empat Batang”, Journal
Mesin Vol. XVII No.3.
Kimbrell, T. Jack., “Kinematics Analysis and
Synthesis”, Singapore, 1991.
Richards, J.A., “Analysis of Periodically Time-
Varying Systems”, Springer-Verlag,
Berlin, Heidelberg, New York, 1983
Suharto, D., “Dasar-Dasar Analisis Tegangan
Eksperimental”, Diktat Kuliah,
Jurusan Teknik Mesin, ITB.
Waldron, K.J and Kinzel, G.L., “Kinematics,
Dynamics, and Design of Machinery,
First Edition”, Department of
Mechanical Engineering, The Ohio
State University, USA, 1999.

Anda mungkin juga menyukai