Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1

Konsep Dasar Dan Ruang Lingkup Mekanika Teknik


Pengantar Mekanika Teknik

Mekanika Teknik merupakan mata kuliah yang menempati porsi dominan. Semua jenis bangunan di
darat, laut bahkan di angkasa luar pasti melalui serangkaian analisis struktur sehingga perencana
mendapatkan suatu keyakinan bahwa sistem struktur yang akan dibangun berada dalam kondisi kuat,
kokoh, aman, dan awet baik selama masa pelaksanaan konstruksi atau selama umur bangunan
tersebut.

Mekatronika adalah gabungan disiplin ilmu dasar seperti, mekanika, elektro, dan informatika untuk
merancang, memproduksi, mengoperasikan, atau memelihara sistem maupun mengoptimasi suatu
produk untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Begitu banyaknya penggunaan sistem mekatronika dalam kehidupan kita memperkuat salah satu
sifatnya yang multiguna (aplikatif) :
1. Teknik Otomotif
Sebagai contoh sistem mekatronik pada kendaraan bermotor adalah sistem rem ABS ( Anti-
lock Braking System) atau sistem pengereman yang menghindari terkuncinya roda sehingga
mobil tetap dapat dikendalikan dalam pengereman mendadak, ESP ( Electronic Stability
Program), ABC ( Active Body Control) dan Motor-Managemen-System.
2. Teknologi Penerbangan
Dalam teknologi penerbangan modern digunakan Comfort-In-Turbulence System sehingga
dapat meningkatkan kenyamanan penumpang walau ketika terjadi turbulensi. Gust Load
Alleviation serta banyak contoh lainnya.
3. Teknik Produksi
Contoh dalam teknik produksi adalah penggunaan sensor pada robot. Sistem kendali umpan
balik pada elektromotor berkecepatan rotasi tinggi dengan ‘pemegang as’ tenaga magnet.
Serta pemutar CD, Harddisk serta mesin pencetak berkecepatan tinggi, atau alat-alat
elektronika yang biasa kita gunakan sehari-hari aplikasi mekatronika akan sangat sering kita
jumpai.
Struktur mekatronik dapat dipilah menjadi 2 buah dunia yaitu dunia mekanika dan dunia
elektronika, yang pada gambar ini dipisahkan oleh sebuah garis batas yang terputus-putus.
a. Di dunia mekanika terdapat mekanisme mesin sebagai objek yang dikendalikan.
b. Di dunia elektronika terdapat beberapa elemen mekatronika yaitu: sensor, kontroler,
rangkaian penggerak, aktuator dan sumber energi.

Elemen-elemen Mekatronik

 Mekanisme mesin.
Ini adalah objek kendali yang bisa berupa lengan robot, mekanisme penggerak otomotif,
generator pembangkit listrik dan lain sebagainya. Kontroler Mekanisme Mesin Aktuator
Sensor Dunia Mekanika Dunia Elektronika Fungsi pengendalian Fungsi monitoring Sumber
energi Rangkaian penggerak Referensi Hasil kendali Alur energi Alur informasi. Garis batas
2 dunia.
 Sensor.
Ini adalah elemen yang bertugas memonitor keadaan objek yang dikendali. Sensor ini
dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal yang berfungsi memproses sinyal listrik
menjadi sinyal yang mengandung informasi yang bisa dimanfaatkan.
 Kontroler.
Ini adalah elemen yang mengambil keputusan apakah keadaan objek kendali telah sesuai
dengan nilai referensi yang diinginkan, dan kemudian memproses informasi untuk
menetapkan nilai komando guna merefisi keadaan objek kendali.
 Rangkaian penggerak.
Ini adalah elemen yang berfungsi menerima sinyal komando dari kontroler dan
mengkonversinya menjadi energi yang mampu menggerakkan aktuator untuk melaksanakan
komando dari kontroler. Elemen ini selain menerima informasi dari kontroler juga menerima
catu daya berenergi tinggi.
 Aktuator.
Ini adalah elemen yang berfungsi mengkonversi energi dari energi listrik ke energi mekanik.
Bentuk konkrit aktuator ini misalnya: motor listrik, tabung hidrolik, tabung pnematik, dan
lain sebagainya.
 Sumber energi.
Ini adalah elemen yang mencatu energi listrik ke semua elemen yang membutuhkannya. Salah
satu bentuk konkrit sumber energi adalah batere untuk sistem yang berpindah tempat, atau
adaptor AC-DC untuk sistem yang stasionari (tetap di tempat).
MODUL II & III

GAYA

Prinsip-prinsip dasar Mekanika, sebenarnya bersumber dari hasil kerja Isaac Newton
(1642 – 1727). Suatu benda yang semula diam akan bergerak jika dikenai suatu gaya.

1. HUKUM Newton 1
Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan nol, benda yang awalnya diam akan selamanya diam. Sementara benda yang awalnya
bergerak lurus beraturan juga akan selamanya lurus beraturan dalam kecepatan tetap.

Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

Contoh Hukum Newton 1 Yaitu :


adalah saat naik mobil yang bergerak cepat lalu direm, maka penumpang otomatis terdorong
ke depan. Contoh lain yaitu ketika mobil berjalan pelan lalu digas mendadak maka
penumpang di dalamnya terdorong ke arah belakang. Kemudian, sebuah koin yang ditaruh di
atas kain lalu kain itu ditarik cepat dan koin tetap berada di tempatnya, juga menerapkan
Hukum Newton 1.

2. HUKUM Newton 2
Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda akan berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya serta berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan akan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Melalui hukum ini, gaya benda menjadi
semakin besar ketika mendapatkan dorongan gaya searah laju arah benda tersebut.
Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya
akan melambat atau mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar
kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka memengaruhi arah
gerak benda.

Rumus Hukum Newton 2: F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N), "m" adalah massa benda
(kg),
dan "a" adalah percepatan (m/s2).

Contoh Hukum Newton 2 yaitu :


terlihat pada waktu melempar batu secara vertikal ke atas. Awalnya batu melaju konstan ke
atas, lalu melambat dan berhenti akibat adanya gaya gravitasi. Batu tersebut selanjutnya turun
ke Bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah gaya gravitasi yang mempercepatnya.

3. HUKUM Newton 3

Hukum Newton 3 menyatakan, tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi. Apabila suatu
benda memberi gaya pada benda lain, benda yang mendapat gaya itu akan memberikan gaya
yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya akan
berlawanan. Dari hukum ini diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau
bisa dikatakan ada sebab dan akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya akibat. Gaya
aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda yang berbeda-beda.

Rumus Hukum Newton 3 ada tiga jenis yaitu:


a. Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan,
dan N = Gaya normal (N).
b. Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg),
dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
c. Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis
(kg/m3), dan g = berat benda (N).
Contoh penerapan Hukum Newton 3 bisa dilihat saat memukul paku memakai palu. Palu
adalah gaya aksi dan gaya dari paku merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu.

Momen Gaya (Torsi)


Momen gaya atau torsi (τ) merupakan hasil perkalian vektor antara jarak sebuah titik (r)
terhadap gaya (F) yang mempengaruhi titik tersebut, dirumuskan dengan persamaan:

Hal-Hal yang Mempengaruhi Momen Gaya (Torsi)


Dari rumus di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa momen gaya (torsi)
bergantung pada tiga hal, yaitu besarnya gaya, jarak gaya dari poros (lengan gaya), dan
arah bekerjanya gaya.
1) Besarnya Gaya (F)
Telah jelas bahwa untuk mengubah keadaan gerak suatu benda, maka kita harus
memberikan gaya pada benda tersebut. Besar kecilnya perubahan gerak yang
diharapkan, ditentukan oleh besarnya gaya yang diberikan.
2) Jarak Gaya dari Poros (r)
Momen gaya juga bergantung pada seberapa jauh jarak titik kerja gaya dari
sebuah poros. Semakin jauh jaraknya dari poros, maka semakin besar momen
gaya yang dihasilkan. Begitupun sebaliknya, dengan gaya yang sama, momen
gaya akan mengecil jika titik kerjanya dimajukan mendekati poros. Untuk
membantu pemahaman, lihat kembali gambar gagang pintu di atas.
3) Arah Gaya
Faktor selanjutnya yang berpengaruh pada besarnya momen gaya adalah arah
bekerjanya gaya. Momen gaya terbesar akan dihasilkan jika gaya bekerja dengan
arah tegak lurus (90o) terhadap benda.
Cara Memperbesar Momen Gaya (Torsi)

Dari penjelasan di atas, maka momen gaya bisa diperbesar dengan cara:
Memperbesar gaya.
Memperbesar lengan gaya atau menambah jarak antara titik kerja gaya dan poros.
Garis kerja gaya tegak lurus dengan lengan gaya.

Anda mungkin juga menyukai