Anda di halaman 1dari 74

Selamat Mengikuti Pelajaran

Dasar-dasar Kejuruan Otomotif

Memahami Dasar dasar Mesin 1


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KEDUDUKAN MODUL
BAB I MENJELASKAN DASAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
A. Dasar ilmu statika........................................................................................................................... 4
B. Gaya, momen, dan kopel................................................................................................................ 5
C. Teori keseimbangan dan diagram benda bebas...........................................................................12
D. Tegangan...................................................................................................................................... 17
E. Uji kompetensi.............................................................................................................................. 22
BAB II MENERANGKAN KOMPONEN/ELEMEN MESIN
A. Sambungan................................................................................................................................... 25
B. Poros dan aksesorisnya................................................................................................................ 33
C. Penerus daya fleksibel.................................................................................................................. 39
D. Roda gigi....................................................................................................................................... 44
E. Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 47
BAB III MENERANGKAN MATERIAL DAN KEMAMPUAN PROSES
A. Material logam ferro...................................................................................................................... 50
B. Material logam non ferro............................................................................................................... 59
C. Material bukan logam.................................................................................................................... 62
D. Uji Kmpetensi................................................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 72

2 Memahami Dasar dasar Mesin


PETA KEDUDUKAN MODUL

Modul / bahan Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan untuk Program Studi Keahlian Teknik Otomotif
terdiri atas tujuh (7) Standar Kompetensi dan diterbitkan dalam 6 Jilid, yaitu Jilid 1, Jilid 2, Jilid 3, Jilid 4,
Jilid 5, Jilid 6. pilihlah sesuai yang anda inginkan !

Jilid STANDAR KOMPETENSI

Jilid 1 1. Memahami dasar-dasar mesin

Jilid 2 2. Memahami proses-proses dasar pembentukan logam

Jilid 3 3. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi

Jilid 4 4. Menginterprestasikan gambar teknik

Jilid 5 5. Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan di Tempat Kerja


6. Menggunakan Alat-alat Ukur

Jilid 6 7. Menerapkan Prosedur Keselamatan, Kesehatan kerja dan


Lingkungan Tempat kerja

Memahami Dasar dasar Mesin 3


BAB MENJELASKAN DASAR ILMU
I STATIKA DAN TEGANGAN

A. DASAR ILMU STATIKA

1. Pengertian
Statik (bukan statistika) adalah ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan benda, termasuk
gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda/titik materi agar benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Agar mudah dalam mempelajari ilmu statistika, maka perlu terlebih dahulu mengetahui
besaran, satuan, dan hukum Newton.
Segala sesuatu yang dapat diukur dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka dan satuan
disebut besaran. Setiap besaran memiliki satuan. Satuan adalah suatu standar yang dapat
digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan yang merupakan dasar untuk
mendefinisikan besaran lain dinamakan besaran pokok. Yang termasuk besaran pokok antara lain :
panjang (satuannya meter), massa (kg), waktu (detik), arus listrik (Ampere), suhu (Kelvin),
intensitas cahaya (Kandela atau cd), jumlah zat (mol), sudut datar (radian), sudut ruang (steradian).
Besaran yang dijabarkan/diturunkan dari besaran pokok dinamakan besaran turunan. Yang
termasuk besaran turunan antara lain : gaya (satuannya Newton), energi (Joule), daya listrik (Watt),
beda potensial atau tegangan listrik (Volt), tekanan (Pascal), momen gaya (Nm), tegangan (N/m 2),
modulus kekenyalan (N/m2), momen tahanan (m3), dan sebagainya.
Mekanika adalah ilmu yang menggambarkan dan meramalkan kondisi benda yang diam atau
bergerak, karena pengaruh gaya yang bereaksi pada suatu benda. Ada dua kelompok besaran
yang dipakai dalam mekanika, yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah
besaran yang hanya memiliki besar atau nilai, antara lain panjang, massa, waktu, volume, laju,
energi, daya, suhu, potensial listrik. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki arah dan
memiliki besar, antara lain gaya, kecepatan, percepatan, perpindahan, momentum, kuat medan,
dan sebagainya.

2. Hukum Newton
a. Hukum I Newton
Pada saat kita naik bus atau mobil yang dalam keadaan berjalan cepat tiba-tiba mendadak
direm, maka badan kita akan terdorong ke depan. Sebaliknya bila kendaraan tersebut
mendadak bergerak maju, badan kita akan terpelanting ke belakang. Mengapa hal itu dapat
terjadi ? Karena setiap benda yang dalam keadaan diam akan cenderung tetap diam dan
benda yang bergerak akan cenderung bergerak terus. sifat untuk mempertahankan keadaan
itulah yang dikatakan sebagai sifat kelembaman (inersia) suatu benda. Sehingga oleh Sir Isaac
Newton (1642 1727) ditetapkan sebagai Hukum I Newton (hukum kelembaman) yang
berbunyi : Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau diam, jika tidak ada resultan
gaya yang bekerja pada benda itu.
Rumus Hukum I Newton : F = 0 (baca : sigma F sama dengan nol), artinya resultan gaya-
gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol. Bila resultan gaya-gaya pada sebuah benda
sama dengan nol, maka benda tersebut tidak memiliki percepatan (a = 0)

Gambar 1.1 Resultan gaya-gaya sama dengan nol

4 Memahami Dasar dasar Mesin


b. Hukum II Newton
Apabila resultan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan nol,
maka benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu.
Menurut Hukum II Newton : Percepatan yang timbul pada suatu benda karena dipengaruhi
oleh gaya F besarnya akan berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding
terbalik dengan massa benda. Persamaan Hukum II Newton :
F
a atauF m a
m
Dimana : F = gaya yang bekerja pada benda (satuannya N)
m = massa benda (satuannya kg)
a = percepatan pada benda (satuannya m/s2)
IN = 1 kg . m/s2

c. Hukum III Newton


Hukum III Newton berbunyi : Apabila sebuah benda mengerjakan gaya pada benda ke
dua, maka dari benda kedua tersebut timbul gaya (lawan) terhadap benda yang pertama
yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.
Gaya dari benda pertama yang dirasakan oleh benda kedua disebut aksi. Gaya dari
benda kedua yang melawan gaya pertama disebut reaksi. Sehingga Hukum III Newton
sering disebut gaya aksi dan dinyatakan bahwa aksi = reaksi atau W (gaya aksi) = N
(gaya reaksi).
Contohnya adalah sebuah penghapus diletakkan di atas meja, maka penghapus akan
menekan meja dengan gaya vertikal ke bawah yang besarnya W (aksi), sehingga meja
akan menahan penghapus dengan gaya yang sama besar tetapi arahnya vertikal ke atas
(reaksi). Gaya reaksi oleh meja terhadap penghapus disebut gaya normal (N).

B. Gaya, Momen, dan Kopel

1. Pengertian dan Macam-macam Gaya


Sesuatu yang menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak atau sesuatu yang
menyebabkan benda yang bergerak mengalami perubahan gerak disebut gaya. Seseorang yang
menendang bola merupakan contoh gaya yang dibangkitkan oleh manusia. Sebuah benda di atas
bidang licin kemudian ditarik maka hanya membutuhkan tenaga yang kecil. Lain dengan sebuah
benda yang berada di atas bidang kasar, maka bila ditarik akan terasa berat, berarti antara bidang
kasar dengan benda yang ditarik terjadi gaya yang menghambat gerakan benda yang disebut gaya
gesekan.

Memahami Dasar dasar Mesin 5


Ada beberapa macam gaya, antara lain :
a. Gaya otot (gaya yang dibangkitkan oleh manusia atau binatang)
b. Gaya berat (gaya yang terjadi karena gravitasi bumi)
c. Gaya gesekan (gaya perlawanan yang menghambat gerakan benda)
d. Gaya pegas (gaya yang diberikan oleh pegas yang tertekan atau tertarik)
e. Gaya sentrifugal (gaya yang keluar dari titik pusat benda yang diikat seutas tali lalu diputar
sehingga tali akan tertarik tegang).
Gaya termasuk besaran vektor, sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk gambar. Untuk
menyatakan gaya pada gambar harus mengikuti tiga ketentuan :
a. Ada titik tangkap gaya (titik tempat gaya mulai bekerja) yang digambarkan dengan sebuah titik.
b. Ada arah gaya yang digambarkan dengan anak panah (arah anak panah menunjukkan arah
gaya bekerja).
c. Ada besarnya gaya, besarnya gaya digambarkan dengan garis lurus, panjangnya garis
menyatakan besarnya gaya.
Untuk melukiskan besarnya gaya digunakan skala gaya. Misalnya skala gaya : 1 cm # 10 N
(baca : 1 cm sama dan sebanding dengan 10 N), artinya panjang garis 1 cm menggambarkan
besarnya gaya 10 Newton. Penentuan skala gaya tergantung pada besar kecilnya gaya dan
terserah pada orang yang menggambar. Garis lukisan gaya dapat diperpanjang atau dipindah
sepanjang garis kerja gaya. Dengan kata lain bahwa gaya dapat dipindahkan sepanjang garis
kerjanya asalkan arah dan besarnya sama. Lihat gambar berikut ini, titik A adalah titik tangkap
gaya, anak panah B adalah arah gaya yaitu ke kanan, F adalah besarnya gaya yang digambar
mulai A sampai B yang panjangnya dalam satuan mm atau cm. Besarnya gaya F adalah panjang L
dikalikan skala gaya, misalkan panjang L = 2,4 cm dan skala gaya 1 cm # 10 N, maka besarnya F
adalah 2,4 cm x 10 N/cm = 24 N.

Gambar 1.4 Melukis gaya


2. Menguraikan dan Menyusun Gaya
Apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, maka beberapa gaya dapat diganti
dengan sebuah gaya pengganti yang disebut gaya resultan (R). Beberapa gaya yang diganti itu
disebut komponen gaya. Mengganti beberapa gaya menjadi sebuah gaya disebut menyusun gaya.
Untuk menyusun gaya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu cara analistis (dengan cara
dihitung) dan cara grafis (dengan cara digambar/dilukis).
Sebuah gaya juga dapat diuraikan menjadi dua komponen gaya, yaitu diuraikan terhadap
sumbu x dan sumbu y. Dari gambar 1.5 terdapat gaya F yang diuraikan menjadi komponen gaya Fx
dan Fy.

Gambar 1.5 Gaya F diuraikan menjadi Fx dan Fy


a. Menyusun beberapa buah gaya yang searah dan satu garis kerja
Bila beberapa buah gaya yang searah dan segaris kerja, maka besarnya gaya pengganti
atau R adalah hasil penjumlahan dari beberapa gaya tersebut dan arahnya gaya R mengikuti
arah beberapa gaya tersebut.

6 Memahami Dasar dasar Mesin


Contohnya : Sebuah benda ditarik oleh tiga buah gaya yang arahnya sama-sama ke
kanan, yaitu F1 = 11 N, F2 = 19 N, F3 = 32 N, maka besarnya gaya pengganti atau R adalah :
Cara analistis : R = F1 + F2 + F3 = 11 + 19 + 32 = 62 N
Cara grafis : Dipakai skala : 1 cm # 10 N, maka F 1 digambar 1,1 cm, F2 digambar 1,9
cm dan F3 digambar 3,2 cm seperti gambar berikut ini.

Besarnya R adalah :
R R== 52
62N

Gambar 1.6 Menyusun gaya yang searah dan segaris kerja


Dari gambar 1.6 didapat panjang R = 6,2 cm ke arah kanan.
Maka R = 6,2 cm x 10 N/cm = 62 N (ke arah kanan diberi tanda positif).
Jadi, besarnya resultan R = 62 N.
b. Menyusun beberapa gaya yang berlawanan arah dan satu garis kerja
Bila dua buah gaya yang segaris kerja namun arahnya berlawanan, maka besarnya gaya
pengganti atau R adalah selisih dari kedua gaya tersebut dan arahnya gaya R mengikuti arah
gaya yang lebih besar.
Contoh sebuah benda ditarik oleh tiga buah gaya, yaitu F 1 = 13 N dan F2 = 16 N ke arah
kanan, F3 = 39 N ke arah kiri, maka besarnya gaya pengganti atau R adalah :
Cara analistis : R = F1 + F2 F3 = 13 + 16 39 = 10 N ke kiri.
Cara grafis : Dipakai skala : 1 cm # 10 N, maka F 1 digambar 1,3 cm, F2 digambar 1,6
cm dan F3 digambar 3,9 cm seperti gambar 1.7.

Gambar 1.7 Menyusun gaya yang berlawanan arah dan segaris kerja
Dari gambar 1.7 di dapat panjang R = 1 cm ke arah kiri.
Maka R = 1 cm x 10 N/cm = 10 N ke arah kiri.
Jadi besarnya resultan R = 10 N (ke arah kiri diberi tanda negatif).
c. Menyusun beberapa gaya yang tidak searah, tetapi pada satu titik tangkap
Untuk menyusun beberapa buah gaya yang tidak searah namun berada pada satu titik
tangkap gaya dapat dikerjakan dengan cara analitis maupun cara grafis. Untuk cara grafis
dapat dilakukan dengan cara segitiga gaya, cara segi banyak gaya atau poligon gaya, dan cara
jajaran genjang gaya.
Hukum Paralelogram menyatakan : jika dua buah gaya yang dinyatakan oleh vektor AB
dan AC yang bekerja dalam satuan sudut antara () yang dikenakan pada sebuah benda di
titik A, maka aksi dari gaya-gaya tersebut ekwivalen dengan aksi sebuah gaya yang dinyatakan
oleh vektor AD yang didapat sebuah diagonal dari pada Paralelogram yang dibuat pada
vektor-vektor AB dan AC dan dalam arah yang ditunjukkan dalam gambar 1.8.

Memahami Dasar dasar Mesin 7


2 2
Jumlah ke dua gaya dihitung dengan rumus : R F1 F2 2.F1. F2. cos

Gambar 1.8 Dua gaya pada satu titik tangkap gaya


Contoh 1 : Dua gaya bekerja pada sebuah titik tangkap, yaitu F 1 = 40 N, dan F2 = 25 N
membentuk sudut 45 terhadap F1. Tentukan besar dan arah gaya pengganti (R) !
Penyelesaian :
2 2
Besarnya gaya pengganti : R F1 F2 2. F1.F2 . cos

R 40 2 25 2 2. 40. 25. cos 45


R 1600 625 2000. 0,707
R 3639
R 60,32 Newton
Arah gaya pengganti R adalah :
F1 F2 R
atau R . sin F2 . sin
sin sin sin
F2 25
sin sin sin 45 0,414 0,707 0,293
R 60,32
17 ( sin 1 dari 0,293 17)
Jadi besarnya R = 60,32 N dengan arah 17 dari sumbu x positif.

Gambar 1.9 Resultan dua gaya yang berlainan arah


Contoh 2 : Tiga buah gaya bekerja pada titik tangkap A, yaitu F 1 = 45 N, F2 = 30 N membentuk
sudut 60 terhadap F1, dan F3 = 20 N membentuk sudut 120 terhadap F1, tentukan arah dan
besarnya gaya pengganti R dengan cara grafis dan cara analitis !

Gambar 1.10 Tiga gaya pada satu titik tangkap gaya namun berlainan arah
Penyelesaian :
1) Cara segitiga gaya
Dipakai skala gaya : 1 cm # 10 N

8 Memahami Dasar dasar Mesin


Gambar 1.11 Menentukan R dengan cara segitiga gaya
Dari gambar 1.11 didapat panjang R = 6,6 cm,
maka besarnya R = 6,6 cm x 10 N/cm = 66 N dengan sudut = 40.
2) Cara segi banyak gaya
Dipakai skala gaya : 1 cm # 10 N

Gambar 1.12 Menentukan R dengan cara segi banyak gaya


Dari gambar 1.12 didapat panjang R = 6,6 cm,
maka besarnya R = 6,6 cm x 10 N/cm = 66 N dengan sudut = 40.
3) Cara jajaran genjang gaya
Dipakai skala gaya : 1 # 10 N
Dari F1 dan F2 dibuat jajaran genjang sehingga didapat R1
Dari F1 dan F3 dibuat jajaran genjang sehingga didapat R

Gambar 1.13 Menentukan R dengan cara jajaran genjang gaya


Dari gambar 1.13 didapat panjang R = 6,6 cm,
maka besarnya R = 6,6 cm x 10 N/cm = 66 N dengan sudut = 40.
4) Cara analitis
Untuk menentukan besarnya R (gaya pengganti) dari beberapa buah gaya, maka
gaya-gaya tersebut dapat diuraikan terhadap sumbu x dan sumbu y.
Komponen gaya terhadap sumbu x :
F1x = F1 . cos 0 = 45 x 1 = 45 N
F2x = F2 . cos 60 = 30 x 0,5 = 15 N
F3x = F3 . cos 120 = 20 x (0,5) = 10 N
Komponen gaya terhadap sumbu y :
F1y = F1 . sin 0 = 45 x 0 = 0 N
F2y = F2 . sin 60 = 30 x 0,866 = 25,98 N
F3y = F3 . sin 120 = 20 x 0,855 = 17,32 N ke arah kiri
Jumlah komponen gaya terhadap sumbu x dan y :

Memahami Dasar dasar Mesin 9


Fx = F1x + F2x + F3x = 45 + 15 10 = 50 N
Fy = F1y + F2y + F3y = 0 + 25,98 + 17,32 = 43,3 N
Besarnya resultan untuk gaya Fx dan Fy yang posisinya tegak lurus adalah :
R Fx 2 Fy 2 50 2 43,3 2 4374 ,89 66 ,14 Newton
Arahnya resultan :
tan
Fy
Fx

43,3
50

0,866 40,89 tan 1 dari 0,866 40,89
Jadi besarnya R = 66,14 Newton dengan arah 40,89 terhadap sumbu x positif.
3. Momen dan Kopel
Momen adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda yang garis kerjanya tidak melalui titik
pusat benda. Momen akan selalu cenderung membuat putaran, yang disebabkan oleh adanya jarak
tegak lurus antara gaya dengan titik pusat benda. Contoh momen adalah kincir air, dinamo sepeda,
orang yang sedang mengencangkan mur atau melepas baut. Besarnya momen adalah besarnya
gaya yang bekerja dikalikan jarak tegak lurus antara gaya terhadap titik pusat benda.
Rumus : M = F x a
Dimana :
F = gaya (dalam satuan Newton)
a = jarak antara gaya dengan titik pusat benda (dalam satuan meter)
M = momen (dalam satuan Nm)
Momen positif = momen yang membentuk putaran searah jarum jam
Momen negatif = momen yang membentuk putaran berlawanan arah jarum jam.

Gambar 1.14 Momen positif (kiri) dan momen negatif (kanan)


Sedangkan kopel adalah sepasang momen atau dua buah gaya yang sama besar, arahnya
berlawanan, dan garis kerjanya sejajar, sehingga kedua gaya cenderung menimbulkan putaran.
Contoh kopel adalah orang yang membuat baut dengan memakai snei, atau orang yang membuat
mur dengan memakai tap, dimana stangnya diputar dengan kedua tangan.
Besarnya kopel adalah gaya kopel dikalikan jarak kedua gaya.
Rumus : M = F x a
Dimana :
F = gaya (dalam satuan Newton)
a = jarak tegak lurus antara kedua gaya (dalam satuan meter)
M = momen kopel (dalam satuan Nm)
F1 = gaya tarik ke atas
F2 = gaya tarik ke bawah

Gambar 1.15 Kopel

10 Memahami Dasar dasar Mesin


Contoh 1 : Seorang siswa membuat baut dengan senei. Bila tangkai snei diputar ke kanan
dengan gaya kopel 20 N, berapa momen kopel yang terjadi bila panjang tangkai 10 cm atau 0,1 m.
Penyelesaiannya : M = F . a = 20 x 0,1 = 2 Nm
Contoh 2 : Seorang mekanik mengendorkan mur dengan kunci pas yang panjang tangkainya
30 cm (0,3 m). Bila gaya tekan yang diperlukan sebesar 15 N, tentukan momen gaya yang harus
diberikan saat menekan kunci tersebut !
Penyelesaiannya : M = F . a = 15 x 0,3 = 4,5 Nm

TUGAS MANDIRI 1

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !


1. Apa yang dimaksud ilmu statika ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Jelaskan perbedaan besaran dan satuan !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Sebutkan 6 contoh besaran turunan dan tuliskan satuannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Apakah perbedaan besaran skalar dan besaran vektor ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Sebutkan lima contoh besaran vektor dan tuliskan satuannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Bagaimana bunyi hukum kelembaman ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Jelaskan perbedaan gaya, momen dan kopel !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Bagaipmana syaratnya agar orang yang naik sepeda tidak jatuh ? Jelaskan !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

Memahami Dasar dasar Mesin 11


9. Jika pada sebuah benda bekerja dua buah gaya F 1 = 73 N dan F2 = 27 N, dimana arah F2
membentuk sudut 150 terhadap F1. tentukan besarnya gaya resultan dan ke mana arah gaya
tersebut !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Dari tiga buah gaya berikut ini, tentukan arah dan besarnya gaya pengganti (R), dengan cara : (a)
Segitiga gaya, (b). Poligon gaya, (c). Jajaran genjang gaya, dan (d). Analitas !

Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

C. Teori Keseimbangan dan Diagram Benda Bebas

1. Pengertian Keseimbangan
Dalam ilmu mekanika, diagram benda bebas merupakan salah satu cara untuk menghitung
gaya dengan cara membuat diagram. Menurut hukum Newton, suatu benda dikatakan memiliki
kesetimbangan, apabila memenuhi 3 syarat :
M = 0 (sigma/jumlah momen pada suatu titik sama dengan nol),
Fv = 0 (sigma/jumlah gaya-gaya vertikal sama dengan nol),
Fh = 0 (sigma/jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol).
Sebuah benda ditarik ke kanan oleh Edi dengan gaya 18 kg dan ditarik ke kiri oleh Eko dengan
gaya 30 kg. Karena gaya ke kiri lebih besar, maka benda tersebut akan bergerak ke kiri. Apabila
gaya ke kiri sama dengan gaya ke kanan yaitu 18 kg, maka benda tersebut tidak bergerak dan
dikatakan dalam keadaan kesetimbangan, karena Fh = 0.
Sebuah titik materi yang tertarik ke atas oleh gaya V 1 dan oleh gaya V2 ke bawah, maka dalam
keadaan setimbang bila besarnya V1 = V2 atau Fv = 0. Jadi titik materi dalam keadaan setimbang
bila jumlah kedua gaya tersebut sama dengan nol. Gaya ke kanan dan ke atas diberi tanda positif
(+), gaya ke kiri dan ke bawah diberi tanda negatif (). Begitu juga pada momen putar, bila momen
positif sama dengan momen negatif, maka jumlah momen gaya sama dengan nol (M = 0) dan
dikatakan titik materi dalam keadaan kesetimbangan.
Contoh : Sebuah linggis yang panjangnya 240 cm dipakai untuk mengungkit suatu benda
seberat 100 kg dengan gaya 20 kg, lihat gambar berikut. Dimana letak titik tumpu agar benda
tersebut dapat diangkat dengan mudah!
Diketahui : G = 100 kg, P = 20 kg, AB = 240 cm, AC = X, BC = 240 X

12 Memahami Dasar dasar Mesin


Ditanya : Jarak AC atau X
Dijawab : MC = 0
MG C + MP C = 0
100 . X + (20) . (240 X) = 0
100X 4800 + 20X = 0
120X = 4800
X = 4800 : 120 = 40 cm
Jadi jarak AC = 40 cm dan BC = 240 40 = 200 cm.

Gambar 1.17 Menentukan jarak titik tumpuan


2. Macam-macam Kesetimbangan
Ada 3 macam kesetimbangan/keseimbangan benda, yaitu :
a. Kesetimbangan stabil
Kesetimbangan stabil ialah kesetimbangan benda yang mantap, artinya setelah gangguan
pada benda dihilangkan, benda berada pada posisi semula. Contohnya kunci pada gantungan
yang digoyang akan kembali ke posisi seimbang. Kesetimbangan ditandai dengan naiknya
kedudukan titik berat bila benda digantung (gambar c).
(a) (b) (c)

Gambar 1.18 Kesetimbangan stabil


b. Kesetimbangan labil
Kesetimbangan labil adalah kesetimbangan benda yang jika gangguan dihilangkan, benda
tidak kembali ke posisi semula. Contohnya pada vas bunga yang jatuh tidak dapat kembali
keposisi semula. Ksetimbangan ditandai dengan turunnya kedudukan titik berat bila diganggu.
(a) (b) (c)

Sebelum ada Sewaktu ada Setelah gangguan


gangguan gangguan dihilangkan
Gambar 1.19 Kesetimbangan labil
c. Kesetimbangan indeferen
Kesetimbangan indeferen adalah kesetimbangan benda yang jika gangguan benda
dihilangkan, maka titik berat benda tetap pada satu garis lurus seperti semula. Contohnya bola
yang ditendang, setelah berhenti kembali ke posisi semula.

Memahami Dasar dasar Mesin 13


Gambar 1.20 Kesetimbangan indeferen
3. Pembebanan Titik pada Batang yang Ditumpu Kedua Ujungnya
Pada sebuah batang AB yang panjangnya L, pada ujung A dengan tumpuan engsel dan pada
ujung B dengan tumpuan rol. L1 adalah jarak AC dan L2 adalah jarak BC, dengan gaya F di titik C.
Dalam keadaan statis, berat balok bisa diabaikan, maka besarnya reaksi di A dan B agar
konstruksinya setimbang dapat dihitung dengan hukum kesetimbangan dari Newton baik dengan
cara analistis atau cara grafis.

Gambar 1.21 Pembebanan titik pada batang yang ditumpu pada dua ujung
Contoh : Sebuah batang AB panjangnya L = 10 m, ditumpu di titik A dengan tumpuan engsel
dan di B dengan tumpuan rol. Bila jarak AC = 4 m dan di C diberi beban F = 6000 kg, tentukan
besarnya reaksi di A (RA) dan di titik B (R B) dengan cara analistis dan cara grafis agar konstruksinya
setimbang !
a. Penyelesaian dengan cara analistis
Besarnya gaya reaksi di A atau RA dicari dengan persamaan : MB = 0
(Jumlah momen terhadap titik B sama dengan nol yaitu jumlah semua gaya yang dikalikan
dengan jaraknya ke titik B) :
MB = 0
RA . LAB F . LCB = 0
RA . 10 (6000 . (10 4)) = 0
10RA 36000 = 0
36000
RA 3.600 kg
10
Besarnya gaya reaksi di B atau RB dicari dengan persamaan : MA = 0
(Jumlah momen terhadap titik A sama dengan nol yaitu jumlah semua gaya yang dikalikan
dengan jaraknya ke titik A).
MA = 0
F . LAC RB . LAB = 0
6000 . 4 (RB . 10) = 0
10 RB + 24000 = 0
24000
RB 2.400 kg
10
Jadi RA = 3.600 kg dan RB = 2.400 kg, apakah hasil ini benar, dapat diperiksa dengan
persamaan : Fv = 0 RA + RB F = 0 3600 + 2400 6000 = 0.
b. Penyelesaian dengan cara grafis
Tentukan skala gaya : 1 cm # 1000 kg (artinya 1 cm mewakili 1000 kg)
Tentukan skala panjang : 1 cm # 1 m (artinya 1 cm mewakili 1 m)
Buat garis gaya AB = 10 m dan AC = 4 m (10 m diskala menjadi 10 cm)
Buat garis gaya F = 6000 kg (6000 kg diskala menjadi 6 cm)
Buat gambar tumpuan di A dan B
Perpanjanglah garis kerja gaya F, RA, RB hingga ke ke bawah
Buat lukisan kutub dengan membuat titi O disembarang tempat
Pindahkan garis gaya F ke titik D (sejajar dan sama panjang)
Buat garis no. 1 yang menghubungkan OD dan garis no. 2 menghubungkan OF

14 Memahami Dasar dasar Mesin


Buat garis EG sejajar dengan garis no. 1 dan garis GH sejajar garis no. 2
Buat garis yang menghubungkan titik E dan H
Buat garis OI sejajar dengan garis GH
Besarnya RB didapat dari panjang garis FI dikalikan skala panjang
RB = 2,4 cm x 1000 kg/cm RB = 2400 kg

Gambar 1.22 Mencari RA dan RB dengan cara grafis


Besarnya RA didapat dari panjang garis ID dikalikan skala panjang
RA = 3,6 cm x 1000 kg/cm RA = 3600 kg
4. Pembebanan Kombinasi pada Balok yang Ditumpu Kedua Ujungnya
Pada sebuah balok AB yang beratnya q (kg/m) diletakkan di atas tumpuan engsel (A) dan
tumpuan rol (B), kemudian baloknya dibebani dengan gaya F. Agar konstruksinya dalam keadaan
setimbang, maka besarnya gaya reaksi R A dan RB dapat dicari dengan hukum Newton : M = 0,
Fv = 0, dan Fh.
Contoh : Sebuah balok AB panjangnya L = 8 m, memiliki berat q = 200 kg/m, dibebani di titik C
dan B dengan gaya F1 = 2000 kg dan F2 = 4000 kg, dimana jarak AC = 2 m, CD = 3 m.
Tentukan besarnya :
a. Gaya akibat berat balok (G)
b. Gaya reaksi pada tumpuan A (RA)
c. Gaya reaksi pada tumpuan B (RB)
d. Momen di sembarang tempat (Mx)
e. Momen maksimum (Mmax)
f. Buat gambar diagram momen !

Memahami Dasar dasar Mesin 15


Gambar 1.23 Beban kombinasi pada balok
Jawab :
a. Besarnya gaya akibat beratnya balok (G).
G = q . L = 200 x 8 = 1600 kg
b. RB didapat dari jumlah perkalian gaya-gaya dengan jaraknya terhadap A.
MA = 0
F1 . LAC + G . LAG + F2 . LAD RB . LAD = 0
2000 . 2 + 1600 . 4 + 400 . 5 RB . 8 = 0
4000 + 6400 + 20000 8 . RB = 0
8 . RB = 4000 6400 20000
30400
RB 3800 kg (jadi R B 3800 kg).
8
c. RA didapat dari jumlah perkalian gaya-gaya dengan jaraknya terhadap B
MB = 0
RA . LBA F1 . LBC G . LBG F2 . LBD = 0
RA . 8 2000 . 6 1600 . 4 4000 . 3 = 0
RA . 8 12000 6400 12000 = 0
8 . RA = 12000 + 6400 + 12000
30400
RA 3800 kg (jadi R B 3800 kg).
8
d. Besarnya momen di sembarang titik (Mx).
Pada jarak x = 0 m dari A, besarnya momen (M0) adalah :
M0 = RA . x q . x2 = 3800 . 0 0,5 . 200 . 02 = 0 0 = 0 kgm
Pada jarak x = 1 m dari A, besarnya momen (M1) adalah :
M1 = RA . x q . x2 = 3800 . 1 0,5 . 200 . 12 = 3800 100 = 3700 kgm.
Pada jarak x = 2 m dari A, besarnya momen (M2) adalah :
M2 = RA . x q . x2 F1(x 2)
M2 = 3800 . 2 0,5 . 200 . 22 2000 . (2 2) = 7600 400 0 = 7200 kgm.
Pada jarak x = 3 m dari A, besarnya momen (M3) adalah :
M3 = RA . x q . x2 F1(x 2)
M3 = 3800 . 3 0,5 . 200 . 32 2000 . (3 2) = 11400 900 2000 = 8500 kgm.
Pada jarak x = 4 m dari A, besarnya momen (M4) adalah :
M4 = RA . x q . x2 F1(x 2)
M4 = 3800 . 4 0,5 . 200 . 42 2000 . (4 2) = 15200 1600 4000 = 9600 kgm.
Pada jarak x = 5 m dari A, besarnya momen (M5) adalah :
M5 = RA . x q . x2 F1(x 2)
M5 = 3800 . 5 0,5 . 200 . 52 2000 . (5 2) = 19000 2500 6000 = 10500 kgm.
Pada jarak x = 6 m dari A, besarnya momen (M6) adalah :
M6 = RA . x q . x2 F1(x 2) F2(x 5)

16 Memahami Dasar dasar Mesin


M6 = 3800 . 6 0,5 . 200 . 62 2000 . (6 2) 4000 . (6 5)
M6 = 22800 3600 8000 4000 = 7200 kgm.
Pada jarak x = 7 m dari A, besarnya momen (M7) adalah :
M7 = RA . x q . x2 F1(x 2) F2(x 5)
M7 = 3800 . 7 0,5 . 200 . 72 2000 . (7 2) 4000 . (7 5)
M7 = 26600 4900 10000 8000 = 3700 kgm.
Pada jarak x = 8 m dari A, besarnya momen (M8) adalah :
M8 = RA . x q . x2 F1(x 2) F2(x 5)
M8 = 3800 . 8 0,5 . 200 . 82 2000 . (8 2) 4000 . (8 5)
M8 = 30400 6400 12000 12000 = 0 kgm.
e. Besarnya momen maksimum (Mmax).
M maksimum = 10.500 kgm = 1.050.000 kg cm pada jarak x = 5 m dari A.
f. Gambar diagram momen.

Gambar 1.24 Diagram momen

D. Tegangan

1. Pengertian Tegangan dan Tegangan Izin


Agus dan Eko pergi ke sawah mencari rumput, pulangnya ia membawa karung berisi rumput
yang beratnya sekitar 25 kg diletakkan di atas kepala. Agar ia bisa membawa rumput sampai di
rumah, maka ia harus berjalan sambil mengeluarkan tenaga untuk menahan beban tersebut.
Beban 25 kg tersebut merupakan gaya aksi dan tenaga yang dikeluarkan untuk menahan beban
tersebut merupakan gaya reaksi atau gaya lawan. Gaya reaksi untuk menahan beban dirasakan
oleh setiap satuan luas anggota badan. Gaya dalam yang bekerja pada setiap satuan luas
penampang atau beban yang diterima oleh molekul-molekul benda setiap satuan luas penampang
disebut tegangan.

Memahami Dasar dasar Mesin 17


Terjadinya tegangan akibat deformasi dari pembebanan. Tegangan biasanya dinyatakan dengan
F
huruf Yunani atau (dibaca thau/to). Besarnya tegangan adalah . Dimana F = gaya
A
(dalam satuan N atau kg.f), A = luas penampang (dalam satuan m 2), = tegangan (dalam satuan
kg.f/m2 atau N/m2 atau dyne/cm2).
Sebuah batang yang panjang dapat dikenai gaya yang searah penampang benda dan gaya
yang tegak lurus penampang benda (penampang dapat dimisalkan sebagai permukaan ujung
benda kerja). Maka ada dua macam gaya dalam, yaitu gaya normal atau Fn (gaya dalam yang
arahnya tegak lurus penampang benda) dan gaya tengensial atau Fq (gaya dalam yang arahnya
sejajar atau terletak pada penampang benda).
Suatu jembatan yang hanya memiliki kekuatan menerima beban 10 ton, tidak boleh dilewati
mobil tronton yang beratnya 30 ton. Bila dilanggar, jembatan bisa rusak/roboh. Tegangan
maksimum yang boleh terjadi pada suatu pembebanan bahan agar tidak mengalami deformasi
plastis dinamakan tegangan izin . Besarnya tegangan izin harus lebih kecil atau sama dengan
tegangan proporsional. Persamaannya : atau .

Tegangan normal bila luas penampang = A m2 dan


besarnya gaya Fn = kgf.


Fn kgf
A m2

Tegangan tangensial :


Fq kgf
A m2

Gambar 1.25 Gaya normal (Fn) dan gaya tengensial (Fq)


2. Macam-macam Tegangan
Ada beberapa macam tegangan, antara lain tegangan tarik, tegangan tekan, tegangan geser,
tegangan puntir, dan tegangan lengkung.

18 Memahami Dasar dasar Mesin


a. Tegangan tarik
Bila pada suatu batang bekerja gaya-gaya yang sejajar dengan sumbu batang ke arah luar
dan tegak lurus penampang normal, maka dikatakan bahwa batang tersebut mengalami
pembebanan tarik. Pada batang yang mengalami pembebanan tarik terjadi tegangan tarik.
Contoh komponen yang mengalami tegangan adalah rantai, sabuk/ban mesin, tali pada
pesawat angkat yang dipakai mengangkat beban. Besarnya tegangan tarik :
gaya tarik F
Tegangan tarik atau t
luas penampang A
Besarnya tegangan tarik harus lebih kecil dari pada tegangan tarik yang diizinkan,
persamaannya : .


A 2 .D 2
4
1
A ..D 2
2
Gambar 1.26 Tegangan tarik
Bila batangnya berbentuk tali yang penampangnya bulat dengan diameter D, maka luas

penampang (A) adalah A D2 . Sedangkan pada rantai yang menerima beban tarik di
4

bagian penampang kiri dan kanan, maka A 2 D2 .
4
Pada batang yang tergantung bebas, selain menerima beban tarik (F) juga harus menerima
beban oleh beratnya batang itu sendiri (G). Sehingga besarnya tegangan tarik maksimum
FG
adalah : t mak
A
Misalkan sebuah tali baja berdiameter D = 20 mm = 0,02 m dipakai untuk mengangkat beban
1000 kgf, maka :
3,14
Luas penampang kawat : A D 2 0,02 2 0,000314 m 2
4 4
F 1000
Tegangan tarik yang terjadi : t 3.184.713 kgf/m 2
A 0,000314
b. Tegangan tekan
Tegangan tekan adalah tegangan yang terjadi pada suatu batang yang diberi gaya F yang
saling berlawanan dan terletak dalam satu garis kerja.
Pembebanan tekan kebalikan dari pembebanan tarik, maka tegangan tekan juga kebalikan
dari tegangan tarik. Akibat beban tekan, maka batang dapat bertambah pendek atau pecah
atau terjadi pembesaran penampang atau mengalami lengkung (melengkung). Tegangan tekan
terjadi pada pondasi mesin/rumah, batang torak (stang sheker) pada motor, dan tiang
bangunan.

Memahami Dasar dasar Mesin 19


F Fn
d
A A
Gambar 1.27 Tegangan tekan
Untuk menghitung ukuran suatu alat atau bagian mesin yang menerima beban tekan selalu

digunakan tegangan tekan yang diizinkan d . Tegangan tekan yang diizinkan diperhitungkan
dengan menentukan faktor keamanan (s).
F
Besar tegangan tekan : d d dimanad d/s.
A
Misalkan landasan sebuah mesin dibuat dari pondasi beton 50 x 50 cm, beratnya mesin
(F1) = 600 kgf dan beban tekan saat mesin bekerja (F2) = 10.000 kgf, maka :
Luas penampang : A = 50 x 50 = 2500 cm2 = 0,25 m2
Gaya tekan : F = F1 + F2 = 600 + 10.000 = 10.600 kgf
F 10.600
Tegangan tekan yang terjadi : d 42.400 kgf/m 2
A 0,25
c. Tegangan geser
Bila pada benda bekerja dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang,
serta penampang tidak terjadi momen, maka dikatakan benda tersebut menerima pembebanan
geser. Tegangan geser terjadi pada gunting, sambungan paku keling, sambungan baut.

Bila luas penampang benda = A, dan diameter paku keling atau baut = D, maka : A D2
4
F F
Maka besarnya tegangan geser : s 2
A 4D

Dalam praktek biasanya diameter paku keling diambil satu cm lebih besar dari pada tebal
F
pelat (s) dan untuk konstruksi dengan jumlah paku keling sebanyak n, maka : s
n 4 D2
(dalam satuan kgf/m2 atau N/m2 atau dyne/cm2)
Bila tegangan geser izin = s maka: s s
Jadi tegangan geser adalah tegangan yang terjadi pada suatu benda yang dikenai dua buah
gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, dan tidak segaris kerja, namun pada
penampangnya tidak terjadi momen.

20 Memahami Dasar dasar Mesin


Gambar 1.28 konstruksi dengan beban geser
Contoh : dua buah pelat yang tebalnya 1 cm disambung menjadi satu dengan 2 paku keling,
akan menerima beban geser sebesar F = 500 kgf. Berapa tegangan geser sesungguhnya ?
Penyelesaiannya :
Diketahui : Beban geser : F = 500 kgf
Tebal pelat : b = 1 cm = 0,01 m
Diameter paku keling : D = 1 cm + 1 cm = 2 cm = 0,02 m
Jumlah paku keling : n = 2 buah
Dipertanyakan : s ?
Dijawab :
F F 500
s 2 796.178,343 kgf/m2
A n. 4 D 3,14
2 4 0,02 2

d. Tegangan lengkung
Tegangan lengkung terjadi pada sebuah batang
yang dijepit dan diberi beban sebesar F seperti
gambar, sehingga batang dapat mengalami
lengkung/melengkung. Konstruksi yang biasanya
menerima beban lengkung adalah poros dukung,
poros roda yang menumpu beban.
Bila momen lengkung = Mb dan momen tahan
lengkung = Wb, tegangan lengkung = b dan
tegangan lengkung izin = b , maka :
Mb
b b
Wb
Momen tahanan lengkung untuk poros pejal :

Wb d3 0,1 D3 . Momen tahanan lengkung
32
untuk poros berlubang : Wb = 0,1 . (D3 d3)

Gambar 1.29 Konstruksi dengan beban lengkung


1
Momen tahanan lengkung untuk penampang segiempat : Wb b h2
6
Contoh : Sebuah batang berpenampang segiempat dijepit pada salah satu ujungnya dan
diberi beban F = 2000 kgf seperti gambar berikut ini. Hitunglah tegangan lengkung pada
penampang A B dan tegangan lengkung pada penampang x 1 x2 dari gambar berikut.

Memahami Dasar dasar Mesin 21


Gambar 1.30 Suatu konstruksi dengan beban lengkung
Penyelesaiannya :
Diketahui : F = 2000 kgf
b = 6 cm = 0,06 m
h = 8 cm = 0,08 m
Panjang penampang A B ke F L = 40 cm = 0,4 m
Panjang penampang x1 x2 ke F L = 10 cm = 0,1 m
Ditanya : b di A, b di B, b di x1, b di x2

Dijawab :
Pada penampang A B :
Mb = F x L = 2000 x 0,4 = 800 kgf . m
I 1
bh3 1 1
Wb 12
b h 2
0,06 0,08 2 0,000064 m3
e 1
2
h 6 6
b di B merupakan tegangan tarik dan b di A merupakan tegangan tekan.
Mb 800
b di B 12.500.000 1,25 10 7 kgf/m 2
Wb 0,000064
Karena jarak ke sumbu netral e sama, maka :
b di A = b di B = 1,25 . 107 kgf/m2
Pada penampang x1 x2 :
Mb = F x L = 2000 x 0,1 = 200 kgf . m
Wb = 0,000064 m3
Mb 200
b di x 1 di x 2 3.125.000 kgf/m2
Wb 0,000064
e. Tegangan puntir
Bila suatu batang atau poros yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung lainnya dibebani
gaya kopel atau pada tempat di sepanjang poros dibebani gaya kopel yang tegak lurus sumbu
batang, maka dikatakan batang atau poros itu dipuntir. Berarti pada batang atau poros tersebut
terjadi tegangan puntir.
Pembebanan tersebut terjadi pada poros transmisi yang harus meneruskan tenaga dan
pada batang torsi yang digunakan sebagai peredam kejut pada mobil. Karena puntiran
tersebut, penampang batang berputar.
Mp
Rumus untuk tegangan puntir : p p dimana,
Wp
p = Tegangan puntir (N/m2 atau kgf/m2 atau dyne/cm2)
p = Tegangan puntir izin (Nm2 atau kgf/m2 atau dyne/cm2)
Mp = Momen puntir (N.m atau kgf.m atau dyne.cm)
Wp = Momen tahanan atau modulus tahanan terhadap puntir (m 3 atau cm3)
3
Untuk poros bulat yang pejal : Wp .d 0,2.D 3
16
Untuk poros bulat yang bolong : Wp
3
16
D d3

22 Memahami Dasar dasar Mesin


Gambar 1.31 Suatu konstruksi dengan beban tarik
Misalkan sebuah poros berdiameter 10 cm atau 0,1 m dibebani dengan puntiran sehingga
menimbulkan momen puntir sebesar 80 kgf.m, maka besarnya tegangan puntir adalah :
Mp 80 80 80
p 3 3 400.000 kgf / m2
Wp D5 0 ,1 0,0002
5

E. UJI KOMPETENSI

I. Soal Obyektif
Berilah tanda lingkaran pada salah satu option yang paling benar !
1. Ilmu yang mempelajari tentang d. Berat di angkasa
kesetimbangan benda dinamakan . . . e. Berat di bulan
a. Ilmu teknik d. Statika 7. Satuan momentum adalah . . .
b. Dasar kejuruan e. Satuan a. Nm d. Nm2
c. Mekanika b. N/m e. kgf
2. Sedangkan ilmu yang menggambarkan dan c. kgcm
meramalkan benda yang diam dan bergerak 8. Suatu benda massanya 60 kg diangkat
disebut . . dengan gaya 15 N, percepatannya . . .
a. Ilmu Teknik d. Statika a. 4 N
b. Dasar Kejuruan e. Satuan b. 4 kg
c. Mekanika c. 900 N
3. Besaran yang memiliki nilai dan arah adalah d. 0,25 N/kg
.... e. 0,25 m/s2
a. Besaran skalar d. Besaran vektor 9. Sebuah benda ditarik oleh tiga orang ke
b. Besaran turunan e. Besaran arah selatan, masing-masing dengan gaya
c. Besaran pokok 23 N, 17 N, dan 15 N. Besarnya gaya
4. Berikut ini merupakan besaran skalar, pengganti R adalah . . .
kecuali . . . a. 55 kg
a. Energi b. 55 N
b. Volume c. 45 N
c. Daya d. 30 N
d. Tegangan listrik e. 30 kg
e. Momen gaya 10. Pada sebuah bekerja dua gaya yang
5. Satuan gaya adalah Newton, 1 Newton berlawanan arah, yaitu F1 = 18 N ke kiri dan
sama dengan . . . F2 = 44 N ke kanan, maka arah dan
a. 1 kgf d. 1 kg.m/s2 besarnya gaya resultan adalah . . .
b. 1 kgf.m/s2 e. 1 Joule a. 26 N ke kiri
c. 1 kg/m2 b. 26 N ke kanan
6. Berat benda di kutub utara dan di Pontianak c. 62 N ke kiri
adalah . . . d. 62 N ke kanan
a. Sama berat e. Seimbang
b. Berat di Pontianak
c. Berat di kutub

Memahami Dasar dasar Mesin 23


II. Soal Subyektif
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Sebutkan lima macam tegangan dan jelaskan pengertiannya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan tegangan normal dan tegangan tangensial !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Sebutkan lima macam gaya dan jelaskan pengertiannya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Sebutkan tiga macam kesetimbangan !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Sebuah besi beton eser berdiameter 14 mm mendapat beban tarik sebesar 85 kgf. Hitunglah
besarnya
(a). Luas penampang
(b). Tegangan tarik yang terjadi
(c). Tegangan tarik ijin
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Jelaskan perbedaan tegangan dan tegangan ijin !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Bagaimana bunyi hukum Newton tiga dan jelaskan maksudnya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Sebutkan 3 contoh tegangan geser !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Sebuah batang AB dengan L = 10 m, ditumpu di A dengan tumpuan engsel dan di B dengan
tumpuan rol. Pada titik C diberi beban statis vertikal ke bawah F 1 = 4000 N, di titik D diberi gaya
vertikal ke atas sebesar F2 = 2000 N dan di titik E diberi beban vertikal ke bawah F 3 = 4000 N.

24 Memahami Dasar dasar Mesin


Jarak AC = 2 m, jarak CD = 3 m, jarak DE = 1 m, jarak EB = 4 m. Bila berat batang diabaikan,
hitunglah besarnya :
a. Gaya reaksi di titik A (RA)
b. Gaya reaksi di titik B (RB)
c. Momen di titik A, B, C, D, E
d. Buat gambar diagram momen !

Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

Memahami Dasar dasar Mesin 25


BAB MENJELASKAN
II KOMPONEN/ELEMEN MESIN

Standar Kompetensi : Menjelaskan dasar kekuatan bahan dan komponen mesin


Komponen Dasar : Menjelaskan komponen/elemen mesin

A. Sambungan

1. Fungsi Sambungan
Dewasa ini teknologi berkembang dengan pesat, sehingga banyak sekali mesin-mesin model
baru yang serba canggih. Jika diamati mesin-mesin tersebut tidak terdiri dari satu bagian saja,
namun terdiri atas banyak bagian, ada bagian yang diam dan ada bagian yang bergerak/berputar.
Antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dirakit menjadi satu, sehingga menjadi suatu
konstruksi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya mobil atau sepeda motor terdiri dari
banyak bagian yang dirakit menjadi satu dengan cara disambung, ada bagian yang diam, ada
bagian yang bergerak, ada bagian yang dapat dilepas, dan ada bagian yang tidak dapat dilepas.
Dua bagian atau lebih yang dirakit menjadi satu sehingga menjadi suatu konstruksi disebut
sambungan. Dengan demikian sambungan berfungsi untuk menyatukan beberapa bagian atau
komponen menjadi satu. Tujuan suatu konstruksi dibuat dari banyak sambungan antara lain :
Untuk membentuk konstruksi menurut yang dikehendaki
Untuk memudahkan waktu pemasangan, pemeliharaan dan penggantian.
Agar suatu konstruksi dapat dibuat dari berbagai macam jenis bahan
Untuk mendapatkan bagian yang dapat bergerak, diam, dapat dilepas atau tidak dapat
dilepas.
2. Macam-macam Sambungan
Ada dua macam sambungan, yaitu :
a. Sambungan permanen atau sambungan tetap/mati, yaitu sambungan yang tidak dapat
dilepas, (bila ingin melepas dengan cara merusaknya). Yang termasuk sambungan permanen
adalah sambungan las, sambungan solder/patri, sambungan keling, sambungan lipat
b. Sambungan non permanen atau sambungan sementara, yaitu sambungan yang dapat
dilepas tanpa merusak komponennya. Yang termasuk sambungan non permanen adalah
sambungan mur baut atau skrup, sambungan pasak/pen, sambungan ring pegas.
3. Sambungan Mur Baut
a. Fungsi mur baut
Ulir atau drat terdiri dari ulir luar yang disebut baut dan ulir dalam yang disebut mur. Mur
dan baut berfungsi untuk mengikat beberapa bagian menjadi satu. Komponen sambungan mur
baut terdiri atas baut, mur, ring, dan komponen yang disambung. Cara membuat sambungan
mur baut : komponen yang akan disambung dilubangi lebih dahulu kemudian bagian komponen
yang sudah dilubangi dimasukkan pada baut, diberi ring atau cincin dan dipasangi mur hingga
kencang.
Selain sebagai pengikat atau penyambung, ulir juga berfungsi sebagai pemindah tenaga.
Contoh penggunaan ulir sebagai pemindah tenaga adalah pada batang ulir catok/ragum,
dongkrak ulir, poros transportir mesin bubut, dan sebagainya. Ulir sebagai pengikat digunakan
untuk menyambung beberapa komponen agar dapat dibuka/dilepas kembali, baik untuk
sambungan yang bergerak maupun sambungan yang tidak dapat bergerak.
b. Macam-macam ulir
Ada beberapa macam ulir, antara lain ulir segitiga, ulir segiempat, ulir trapesium. Pada
umumnya, ulir yang dipakai untuk menyambung adalah ulir segitiga (ulir yang mempunyai profil
segitiga). Ulir segitiga ada tiga macam, yaitu ulir metris, ulir whitworth, dan ulir UNI (UNC, UNF,
UNEF).
1) Ulir Metris
Ukuran ulir metris dalam satuan metris,
yaitu mm dengan sudut puncak 60. Ulir
metris diberi kode huruf M (metris) kemudian
diikuti angka yang menyatakan diameter luar
dan angka kedua menunjukkan jarak puncak
ulir (p) dalam satuan mm. Diameter luar ulir
dapat diukur dengan jangka sorong, dan jarak
puncak ulir dapat diukur dengan mal ulir. Gambar 2.1 Profil ulir
Contoh kode ulir : M 8 x 1,25 artinya : metris
Huruf M menyatakan jenis ulir metris dengan sudut puncak 60.
Angka 8 menyatakan ukuran diameter luar (D) = 8 mm
Angka 1,25 menyatakan jarak puncak Ulir (p) = 1,25 mm
2) Ulir Whitwort
Ukuran ulir whitwort dalam satuan britis,
yaitu inci dengan sudut puncak 55. Ulir
Whitwort diberi kode huruf W (Whitwort)
kemudian diikuti angka yang menyatakan
diameter luar dengan satuan inci dan angka
kedua menunjukkan kisar ulir (jumlah puncak
ulir setiap panjang 1 inci). Diameter luar ulir
dapat diukur dengan jangka sorong dalam
satuan inci (1 inci = 25,4 mm), dan jarak
puncak ulir dapat diukur dengan mal ulir.
Contoh kode ulir : W x 12 artinya :
Huruf W menyatakan jenis ulir whitwort
dengan sudut puncak 55.
Angka menyatakan ukuran diameter
luar ulir (D) = inci.
Angka 12 menyatakan kisar atau jumlah Gambar 2.2 Profil ulir
puncak ulir (p) = 12 gang tiap inci. Whitwort
3) Ulir UNI atau UNC
Ukuran ulir UNI atau UNC dalam satuan inci dengan sudut puncak ulir 60. Kode ulir
diawali dengan angka yang menyatakan diameter luar ulir dalam satuan inci dan angka
yang menyatakan kisar ulir. Kode 10 UNC artinya :
Angka menyatakan diameter luar ulir (D) = inci, angka 10 menyatakan kisar ulir (p) =
10 gang tiap inci, kode UNC menunjukkan jenis ulir UNC.

Gambar 2.3 Profil ulir UNI/UNC (lihat gambar


di samping)
c. Macam-macam bentuk mur

Keterangan :
(a) Mur segienam
(b) Mur segiempat
(c) Mur dengan pengencang kunci pas
(d) Mur dengan pengencang tuas
(e) Mur dengan pengencang martil plastik
(f) Mur dengan penjamin
(g) Mur kontra
(h) Mur mahkota
(i) Mur dengan skrup inset
(j) Mur dengan flens yang dapat menjepit
(k) Mur dengan ring fiber
(l) Ring penjamin

d. Macam-macam bentuk kepala baut


Keterangan :
(a) Baut kepala segienam
(b) Baut kepala silinder dengan ulir obeng
(c) Baut kepala cembung
(d) Baut kepala persing datar
(e) Baut kepala silinder dengan kunci
segienam dalam
(f) Baut kepala silinder kunci segienam

(a) (b) (c) (d) (e) (f)


4. Sambungan Keling
a. Fungsi dan syarat sambungan keling No Sket Keterangan
Sambungan keling merupakan 1. Paku keling dengan kepala
sambungan permanen yang berfungsi untuk silinder
menyambung pelat-pelat atau profil-profil 2. Paku keling dengan kepala
dengan menggunakan elemen penyambung cembung
berupa paku keling. Paku keling biasanya
dibuat dari bahan baja, aluminium, dan 3. Paku keling dengan kepala
sebagainya. Jenis-jenis paku keling dapat cembung atau flens
dilihat pada gambar berikut ini.
Untuk membuat sambungan keling harus 4. Paku keling dengan kepala
memperhatikan syarat-syarat berikut ini : benam atau persing
1) Sambungan dengan syarat kuat, yaitu
sambungan keling yang hanya 5. Paku keling dengan kepala
memerlukan kekuatan saja dan tidak tirus
memerlukan tingkat kerapatan yang tinggi,
(contohnya untuk konstruksi jembatan dan
bangunan). 6. Paku keling dengan kepala
tirus dan benam/persing
2) Sambungan dengan syarat rapat, yaitu
sambungan keling hanya memerlukan
kerapatan saja dan tidak memerlukan 7. Paku keling dengan kepala
tingkat kekuatan yang tinggi, (contohnya benam dan cembung
untuk tangki zat cair dan bejana tekan
rendah). 8. Paku keling dengan ujung
3) Sambungan dengan syarat kuat dan rapat, ledak
yaitu sambungan keling yang memerlukan
kerapatan dan kekuatan tinggi, (contohnya 9. Paku keling tarik/rivet
untuk ketel uap dan tabung bertekanan
tinggi).
Gambar 2.6 Macam-macam paku keling
b. Macam-macam sambungan keling
Untuk membuat sambungan dengan paku keling dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu dengan cara manual (paku keling dipukul palu), dengan cara memakai riveter, dengan
cara memakai mesin pres, dengan cara memakai paku keling ujung ledak.

Gambar 2.7 Mengeling dengan mesin pres Gambar 2.8 Paku keling berujung ledak
Gambar 2.9 Mengeling dengan riveter
Ada 4 macam sambungan keling, yaitu sambungan tumpang/berimpit, sambungan bilah
tunggal, sambungan bilah ganda, dan sambungan rowe.

Gambar 2.10 Sambungan tumpang/berimpit


Keterangan :
(a) Sambungan tumpang dengan satu baris paku keling
(b) Sambungan tumpang dengan dua baris paku keling
(c) Sambungan tumpang dengan tiga baris paku keling

Gambar 2.11 Sambungan bilah tunggal Gambar 2.12 Sambungan bilah ganda

Gambar 2.13 Sambungan rowe


5. Sambungan Las
Mengelas adalah menyambung logam dengan memanaskan bahan sampai suhu lebur dengan
bahan tambah atau tanpa bahan tambah. Sambungan las merupakan sambungan tetap/permanan.
Sambungan las dipakai pada sambungan yang tidak perlu dibuka lagi, bila ingin membuka dengan
jalan merusaknya.
Keuntungan sambung las dibanding sambungan baut dan sambungan paku keling antara lain :
lebih rapat (tidak bocor), lebih kuat (tahan lama), lebih ringan (tidak membutuhkan bilah), lebih
praktis. Sedangkan kerugiannya adalah terjadi tegangan-tegangan dan penyusutan, sehingga
dapat terjadi perubahan bentuk bahan.
Ada beberapa macam las, antara lain las gas dan las busur listrik. Las gas menggunakan gas
sebagai bahan bakar (gas asetilin, gas argon, gas elpiji, dll) dan dicampur dengan zat asam atau
oksigen. Sedangkan las busur listrik memakai tenaga listrik sebagai sumber tenaga dan
menggunakan elektroda sebagai bahan pengisi.
Macam-macam sambungan las, antara lain sambungan tepi, sambungan tumpul, sambungan
tumpang, sambungan sudut, sambungan T, dan sebagainya.
a. Sambungan tepi
Sambungan tepi atau sambungan pinggir dipakai pada pelat-pelat tipis. Caranya dengan
menempelkan kedua ujung bahan yang disambung kemudian dilas dibagian tepi/ujungnya.

Gambar 2.14 Sambungan tepi


b. Sambungan tumpul
Sambungan tumpul adalah sambungan dua logam yang dilas dibagian
ujungnya.
a. Las tumpul tunggal e. Las tumpul ganda (K)

b. Las tumpul ganda f. Las tumpul V ganda (X)

c Las tumpul V g. Las tumpul U

d. Las tumpul tunggal V h. Las tumpul U ganda


Gambar 2.15 Sambungan tumpul
c. Sambungan tumpang
Las tumpang disebut juga las berimpit, yaitu
kedua ujung logam yang akan disambung
ditumpangkan satu sama yang lainnya
kemudian dilas pada sisinya. Macam-macam
sambungan las tumpang dapat dilihat pada
gambar 2.16 berikut !
Gambar 2.16 Sambungan tumpang
Macam-macam las tumpang :
a. Sambungan las sisi muka e. Las alur

b. Sambungan las sisi kiri/kanan f. Las lubang bulat

c. Sambungan las sisi penuh g. Las alur panjang

d. Sambungan las sisi miring

d. Sambungan las T
Sambungan las T terdiri atas :
las T sisi tumpul (satu sisi)
las T sisi tumpul dua sisi (ganda).
Las T tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.17 !
Gambar 2.17 Sambungan
las T
e. Sambungan sudut
Las sudut terdiri atas :
las sudut luar
las sudut luar dan dalam
Las sudut tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.18 !
Gambar 2.18
Sambungan sudut
TUGAS MANDIRI 2

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar!


1. Apakah fungsi sambungan ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Mobil dibuat dari banyak komponen yang disambung-sambung, apa tujuannya ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Sebutkan dua macam sambungan dan jelaskan perbedaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Jelaskan cara membuat sambungan baut !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Sebutkan 2 fungsi ulir dan berikan contoh pemakiannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Sebutkan 3 perbedaan ulir metris dan ulir whitwort !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Apa arti kode ulir M10 x 1,5 ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Untuk menyambung pelat tipis biasanya memakai paku keling, sebutkan enam macam paku keling!
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Bilamana dibuat sambungan las ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Sebutkan lima macam sambungan las dan buat gambarnya dengan baik !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

B. Poros dan Aksesorisnya

1. Fungsi dan Jenis Poros


Poros adalah sebatang logam yang berbentuk silindris-lurus, bertingkat atau konis dan dapat
berfungsi untuk mendukung suatu beban, memindahkan putaran atau meneruskan daya. Poros
harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lelah, tidak mudah retak, memiliki struktur yang homogen
dan berkualitas tinggi. Bahan poros yang banyak dipakai adalah baja karbon dengan kadar carbon
(C) 0,2 0,3 % atau baja yang dikeraskan.
Ada beberapa macam poros, antara lain :
a. Ditinjau dari fungsinya : poros dukung, poros transmisi, poros dukung transmisi,
b. Ditinjau dari bentuknya : poros lurus, poros engkol, poros bertingkat, porosnok, poros konis,
poros fleksibel, poros berongga, poros beralur, porosberulir, dsb.
c. Ditinjau dari bebannya : poros aksial (gaya yang bekerja searah sumbu poros, contohnya poros
tegak), poros radial (gaya yang bekerja tegak lurus sumbu poros), dan poros kombinasi aksial
radial.
d. Ditinjau dari arah putarannya : poros diam dan poros berputar.

Poros-lurus Poros-fleksibel

Poros engkol-tunggal Poros engkol ganda

Poros bolong/berongga Poros ulir


Poros konis Poros bertingkat

Poros dukung Poros transmisi


Gambar 2.19 Macam-macam Poros
2. Poros Transmisi
Jenis poros yang berfungsi untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke
poros yang digerakkan dinamakan poros transmisi, contohnya pada poros engkol, poros pada
kompresor. Prinsip kerja pada poros transmisi : jika motor penggerak dihidupkan maka poros
penggerak berputar dan putarannya diteruskan ke poros yang digerakan melalui alat pemindah
tenaga (roda gigi, sabuk ban, rantai, dsb) sehingga menggerakkan komponen mesin lain).

3. Poros Dukung
Poros yang berfungsi mendukung beban tertentu (tanpa meneruskan putaran) dinamakan
poros dukung. Misalnya poros pada becak, gerbong kereta api. Prinsip kerja poros dukung : bila
roda atau motor penggerak dihidupkan, maka poros tidak ikut berputar tetapi hanya
memikul/menyangga beban.

4. Poros Dukung Transmisi


Poros yang berfungsi mendukung beban dan memindahkan daya dinamakan poros dukung
transmisi. Selain memindahkan putaran, poros ini juga harus memikul/menyangga beratnya beban
mesin.

5. Tap
Tap adalah bagian mesin dengan bantalan yang berputar. Tap tidak meneruskan daya atau
momen puntir, tetapi menahan beban lengkung sebagai akibat dari pembebanan langsung maupun
tidak langsung. Tap terdiri dari tap murni dan tap poros. Tap murni merupakan bagian mesin
dengan bantalan berputar. Misalnya : tap pada roda gigi pengantar mesin bubut dan tap pada
engkol tunggal. Sedangkan tap poros merupakan ujung poros yang mendukung beban akibat gaya
reaksi pada bantalan, sehingga tap poros akan mengalami tekanan bidang dan momen lengkung.
Tap murni pada poros engkol Tap Poros
Gambar 2.20 Macam-macam Tap

6. Bantalan
Bantalan (klakher) berfungsi untuk menumpu poros sehingga memungkinkan poros dapat
berputar. Bantalan banyak dipakai pada porosnya motor, pompa, kompresor, dsb. Syarat-syarat
bantalan antara lain : cukup kuat mendukung poros dan beban, mempunyai koefisien gesek yang
tinggi, dapat dilumasi dengan mudah, panas yang timbul akibat gesekan cukup kecil, tahan aus,
tahan karat, dapat dipasang dan diganti dengan mudah.
Bila akan mengganti bantalan, maka harus dipilih bantalan yang berkualitas baik dan dengan
ukuran yang sama dari komponen yng diganti. Ukuran bantalan dapat dilihat pada kode yang
tertera di permukaan bantalan. Bahan bantalan yang banyak digunakan adalah besi cor, perunggu,
kuningan, perunggu phospor, logam putih dengan dasar Sn, logam putih dengan dasar Pb, paduan
kadnium dan perunggu hitam.
Ditinjau dari keadaan bebannya, ada tiga jenis bantalan, yaitu :
a. Bantalan radial (bantalan dengan beban radial).
b. Bantalan aksial (bantalan dengan beban aksial).
c. bantalan aksial-radial (bantalan dengan beban kombinasi aksial-radial).
Ditinjau dari sistem gerak dan besar kecilnya, ada 2 jenis bantalan,
a. Bantalan luncur
1) Bantalan luncur radial (yaitu bila gaya tekan bekerja arah radial atau tegak lurus dengan
garis sumbu leher poros). Jenis bantalan ini dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
bantalan luncur silinder penuh, bantalan luncur silinder memegas, bantalan luncur belah,
bantalan inset, bantalan luncur sebagian, bantalan bukuan logam.
2) Bantalan luncur aksial (yaitu bila gaya tekan sejajar/berimpit garis sumbu poros), jenis ini
ada dua, yaitu bantalan cincin dan bantalan bertingkat.
3) Bantalan luncur translasi (yaitu bila blok luncur berjalan bolak-balik di atas permukaan
bidang bantalan).

(a) Bantalan luncur radial blok alas (b) Bantalan luncur radial flens
Bantalan Luncur Silinder Penuh
Bantalan Luncur Silinder Memegas Bantalan Inset

Bantalan Luncur Radial Bantalan bukan Logam (bealur)

Bantalan Luncur Belah Bantalan bukan Logam (licin)

Bantalan aksial Bantalan Luncur Translasi


Gambar 2.21 Macam-macam Bantalan Luncur
b. Bantalan gelinding
1) Bantalan peluru, jenisnya-jenisnya : bantalan peluru radial, bantalan peluru aksial, bantalan
peluru radial aksial.
2) Bantalan rol, jenis-jenisnya : bantalan rol radial, bantalan rol aksial, bantalan rol radial
aksial.

a. Bantalan b. Bantalan peluru


peluru alur dalam mengarah sendiri
Bantalan Peluru Radial Bantalan Rol Aksial

a. Bantalan peluru b. Bantalan


aksial tunggal peluru aksial ganda
Bantalan Peluru Aksial Bantalan Rol Radial Aksial

a. Bantalan peluru b. Bantalan


aksial tunggal peluru aksial ganda
Bantalan Peluru Radial Aksial

a.Bantalan rol b.Bantalan rol tong c. Bantalan rol jarum


silinder mengarah
Bantalan Rol Radial
Gambar 2.22 Macam-macam Bantalan Gelinding
7. Pasak
Pasak atau spie atau pen berfungsi untuk menyambung komponen mesin yang satu dengan
komponen mesin yang lain, misalnya untuk penyambungan poros dengan roda gigi, poros dengan
puli, poros dengan kopling, poros dengan roda rantai (gear), dsb.
Ditinjau dari posisi sumbu pasak terhadap sumbu porosnya, ada dua macam pasak, yaitu
pasak memanjang (pasak cakra, pasak kepala, pasak datar, pasak desak), dan pasak melintang
(pen tanpa kepala, pen dengan kepala, pasak melintang).
Gambar 2.23 Macam-macam Pasak

TUGAS MANDIRI 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini engan tepat dan benar !


1. Dilihat dari fungsinya ada 3 macam poros, sebutkan 3 macam poros tersebut dan jelaskan
fungsinya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Sebutkan 4 komponen poros dan jelaskan fungsinya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Apa perbedaan poros bertingkat dan poros nok ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Sebutkan 3 macam bantalan luncur !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Sebutkan 4 macam sabuk dan berikan contoh penggunaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Jelaskan keuntungan pemindahan daya dengan sabuk V !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Jelaskan kelemahan pemindahan daya dengan rantai !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Sebutkan 5 macam rantai !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Jelaskan prinsip kerja pemindahan daya dengan rantai !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Jelaskan prinsip kerja pemindahan daya dengan sabuk dan buat gambarnya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

C. Penerus Daya Fleksibel

Pemindahan daya dari mesin penggerak ke mesin pemakai dapat dilakukan secara langsung
maupun secara tak langsung. Pemindahan daya secara langsung terjadi pada torak/piston ke poros
engkol motor. Pemindahan daya tak langsung (memakai alat transmisi) dapat dilakukan dengan
ban, rantai, roda gesek, poros ulir, roda gigi.
Untuk memindahkan gaya dengan jarak poros yang jauh atau yang tidak dapat dilakukan
dengan roda gigi diperlukan penerus daya fleksibel, yaitu sabuk dan rantai.
1. Sabuk
Untuk pemindahan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan
jarak tertentu dapat dilakukan dengan sabuk. Misalnya pemindahan putaran dari poros motor listrik
ke poros utama mesin bor, biasanya digunakan alat transmisi berupa sepasang puli dihubungkan
dengan sabuk atau ban mesin.
Komponen penerus daya dengan sabuk antara lain poros, pen/pasak, puli dan sabuk. Di sini
pen/pasak berfungsi untuk menghubungkan poros dengan puli. Sedangkan puli sebagai tempat
kedudukan sabuk ban. Puli atau roda sabuk terbuat dari besi tuang, baja tuang, aluminium, atau
logam campuran.
Dilihat dari permukaan yang bersinggungan dengan sabuk ban, maka ada 7 macam puli, yaitu
puli dengan permukaan rata (gambar a), puli dengan permukaan lengkung (gambar b), puli alur tali
tunggal (gambar c), puli alur tali majemuk (gambar d), puli alur V tunggal (gambar e), puli alut V
majemuk (gambar f), dan puli bergigi (gambar g).

Gambar 2.24 Macam-macam Puli

Keterangan :
Ln = panjang naf
Dn = diameter naf
D = diameter pully/roda
Bs = lebar pelek

Gambar 2.25 konstruksi Roda Sabuk atau puli


Pemindahan daya dengan sabuk sering disebut
transmisi roda sabuk, banyak dipakai pada mesin bor,
mesin bubut, mesin otomotif, mesin traktor, mesin selep
gabah, pompa, kompresor, mesin parut kelapa, dan
sebagainya.
Prinsip kerja pemindahan daya dengan sabuk : bila
poros penggerak berputar, maka puli ikut berputar
menggerakkan sabuk sehingga puli kedua ikut bergerak
mengikuti putaran sabuk dan memutar poros kedua
Gambar 2.26
(poros yang digerakkan).
Pemindahan Daya dengan
Sabuk
Gambar berikut ini menunjukkan transmisi roda sabuk pada mesin bor tegak. Prosesnya
pemindahan daya : daya dari poros motor listrik (no. 2) berupa n 1 rpm dipindahkan ke poros utama
mesin bor (no. 10) berupa n 3 rpm melalui puli nomor 3 dan 5 dengan ban msin no. 4 yang
selanjutnya putaran diteruskan ke puli no. 7 dan 9 melalui ban no. 8. dengan ukuran diameter puli
yang berbeda-beda, maka putaran n1 menjadi n2 dan n2 menjadi n3 sehingga mengerakkan poros
utama mesin.
Keterangan gambar :
1. motor listrik
2. poros motor listrik
3. pully penggerak
4. ban mesin ke 1
5. pully perantara
6. poros perantara
7. pully bertingkat
8. ban mesin ke-2
9. pully pada poros utama
10. poros utama

Gambar 2.27 Komponen Pemindahan Daya dengan Sabuk


Agar pemindahan daya dengan sabuk cocok untuk berbagai kondisi mesin, maka dibuat
beberapa macam sabuk, yaitu : sabuk V, sabuk rata, sabuk bergigi, dan tali.
a. Sabuk datar/rata
Sabuk datar/rata terbuat dari kulit atau karet berserat
kanvas atau nilon. Sabuk rata cocok untuk putaran tinggi
dengan jarak poros yang tetap, contoh penggunaannya untuk
mesin selep gabah.

Gambar 2.28 Sabuk Rata

b. Sabuk V
Sabuk V terbuat dari karet, karet sintetis, karet berserat
kanvas/nilon, atau karet berserat dan berinti. Karena tahan
panas, tahan minyak, dan mempunyai kekuatan yang tinggi,
maka sabuk V cocok untuk mesin otomotif, mesin pertanian,
mesin perkakas, mesin garmen dan sebagainya. Keuntungan
sabuk V adalah tahan lama, tidak berisik, rasio kecepatannya
besar, dilengkapi dengan penyerap hentakan, mudah dipasang
dan dilepas.

Gambar 2.29 Sabuk V

c. Sabuk bergerigi
Sabuk bergigi atau sabuk gilir atau sabuk penggerak
positif merupakan sabuk yang tahan terhadap lenturan dan
cocok untuk putaran tinggi. Sabuk bergerigi yang terbuat dari
karet berurat benang nilon banyak dipakai untuk timing belt
pada motor otomatis. Sabuk bergigi yang terbuat dari karet
digunakan untuk pemindahan daya pada mesin jahit.

Gambar 2.30 Sabuk bergigi

d. Tali
Pemindahan daya dengan tali banyak digunakan pada
mesin garmen. Tali terbuat dari bahan kulit.

Gambar 2.31 Tali


Keterangan :
a. Sabuk terbuka.
b. Sabuk terbuka dengan puli penegang.
c. Sabuk terbuka dengan beberapa puli.
d. Sabuk terbuka dengan beberapa puli dan puli
penegang.
e. Sabuk silang.
f. Sabuk silang dengan poros bersilangan.
g. Sabuk silang poros tegak lurus.

Gambar 2.32 Macam-macam sabuk ditinjau dari posisi poros

Gambar 2.33 Sabuk terbuka tanpa puli penegang Gambar 2.34 Sabuk terbuka dengan puli penegang
2. Rantai
a. Fungsi rantai
Rantai digunakan untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke
poros yang digerakkan, dimana sumbu-sumbu poros dalam posisi sejajar.
Bila dibanding sabuk, maka rantai dapat memindahkan daya yang lebih besar dengan
efisiensi yang tinggi hingga 0,98 dapat dipergunakan untuk poros yang jaraknya dekat atau
jauh, dapat menggerakkan beberapa poros sekaligus, dan jarang terjadi slip.
Namun memiliki beberapa kelemahan, yaitu suaranya berisik, harganya lebih tinggi,
cara pemasangan dan perawatan lebih rumit, kecepatan keliling relatif terbatas, terjadi
gesekan yang besar antara roll dan kaki gigi roda rantai, dan mengalami mulur (molor)
akibat ausnya pen-pen yang bergesekan.
Prinsip kerja pemindahan daya dengan rantai : bila poros penggerak berputar, maka
roda rantai (gear) yang dipasang pada poros ikut berputar menggerakkan rantai, gerakan
rantai diteruskan ke roda rantai (gear) ke dua, sehingga poros kedua berputar
menggerakkan komponen mesin yang lain. Untuk pemasangan roda rantai (gear) ke poros,
biasanya diberi pasak/pen atau pengunci lainnya.
Gambar 2.35 Prinsip Kerja Pemindahan Daya dengan Rantai
b. Macam-macam rantai
Ada 5 macam rantai yang banyak dipakai untuk memindahkan daya, yaitu :
1) Rantai gall
Rantai gall terdiri dari keping-keping
rantai dan pen engsel. Keping-keping
dihubungkan satu dengan lainnya oleh
pen secara hubungan engsel. Rantai gall
cocok digunakan untuk daya kecil, karena
tekanan bidang antara keping rantai dan
pen lebih besar.
(a) Dengan keping (b) Dengan keping
rantai tunggal rantai ganda
Gambar 2.36 Rantai Gall
2) Rantai bus
Rantai bus dibuat seperti rantai gall, namun
ditambah bus atau silinder pada pen engsel.
Gesekan engsel terjadi antara bus dengan bidang
luar pen dan bukan antara keping rantai dengan
leher pen. Rantai bus lebih tahan terhadap tekanan
bidang.

Gambar 2.37 Rantai Bus

3) Rantai rol
Rantai rol dibuat seperti rantai bus, tetapi
dilengkapi bus kedua. Bagian pen diselubungi
oleh dua buah bus/silinder, bus bagian dalam
terikat dengan keping rantai dan bus luar dapat
berputar bebas disekeliling bus dalam. Rantai rol
lebih tahan terhadap tekanan bidang, sehingga
dapat menerima gaya tarik rantai yang lebih
besar. Rantai rol ada dua macam, yaitu (a)
rantai rol tunggal, (b) rantai rol ganda, dan (c)
rantai roll triple.
Gambar 2.38 Rantai Rol
Keterangan :
a. pelat penghubung dalam
b. pelat penghubung luar
c. pena
d. bus
e. roll
f. kunci/ring penjamin
Gambar 2.39 Bagian-bagian Rantai Rol
4) Rantai kait pen
Rantai kait pen terdiri atas kepingan-kepingan
berbentuk garpu dengan pen yang disatukan dan
mempunyai bagian kait yang dapat disambungkan
antara yang satu dengan yang lainnya. Rantai ini banyak
dipakai untuk mesin pertanian dengan jarak (mata
rantai) sekitar 30 39 mm.

Gambar 2.40 Rantai Kait Pen


5) Rantai morse
Rantai morse terdiri atas susunan keping-keping
rantai berbentuk gigi dengan susunan (lebar) keping b
sama dengan lebar roda rantai. Keuntungan rantai
morse adalah dapat menghasilkan gerakan yang stabil
tanpa suara pada putaran rendah maupun tinggi,
sehingga rantai ini disebut : silent chain (rantai gerakan
tanpa suara). Namun rantai morse memiliki konstruksi
yang lebih rumit, harganya mahal dan memerlukan
pemeliharaan yang lebih teliti.

Gambar 2.41 Rantai Mouse

D. Roda Gigi

1. Fungsi dan Prinsip Kerja


Roda gigi merupakan komponen mesin yang dapat memindahkan daya atau putaran secara
tepat dari sumber penggerak ke poros yang digerakkan. Roda gigi juga berfungsi untuk mereduksi,
yaitu menaikkan dan menurunkan putaran suatu mesin. Roda gigi juga dibuat dari bahan baja cor,
baja paduan, kuningan dan sebagainya dengan sistem pengecoran atau dengan mesin frais.
Pemindahan daya dengan roda gigi memerlukan beberapa komponen, yaitu poros penggerak,
poros yang digerakkan, roda gigi penggerak, roda gigi yang digerakkan, pasak/pen, spie, dsb.
Pada beberapa sistem ditambah dengan roda gigi perantara dan poros perantara. Prinsip kerja
pemindahan daya dengan roda gigi sebagai berikut. Bila poros penggerak (I) berputar ke kanan,
maka roda gigi penggerak (Z1) ikut berputar ke kanan (n1) menggerakkan roda gigi kedua (Z2)
dengan arah putaran ke kiri (n2) sehingga poros kedua (II) berputar ke arah kiri dan seterusnya.
Jumlah putaran yang dihasilkan poros kedua tergantung pada perbandingan jumlah gigi (Z 1 dan
Z2).
Gambar 2.43 Prinsip Kerja Roda Gigi
2. Jenis Roda Gigi
a. Roda gigi lurus (spur gear)
Sepasang roda gigi harus dapat
mentransmisikan daya dan putaran yang tepat dari
sumber penggerak ke poros yang digerakkan
tanpa terjadi slip, tanpa terjadi beban aksial,
contohnya pada mesin bubut dan
transmisi/persneleng motor. Sedangkan roda gigi
lurus yang dihubungkan dengan batang bergigi
dapat mengubah gerak putar menjadi gerak lurus,
contohnya pada mesin bor bangku/tiang.

Gambar 2.44 Roda Gigi Lurus

b. Roda gigi miring (helical gear)


Sepasang roda gigi miring atau roda gigi helix berfungsi untuk
mentransmisikan daya yang besar dari sumber penggerak ke
poros yang digerakkan. Pada waktu roda gigi heliks bekerja terjadi
beban aksial, tetapi lebih tenang lebih kuat, suaranya halus dan
mampu menerima beban yang besar. Kemiringan gigi atau sudut
heliks yang sering dipakai antara 7 23. sedangkan roda gigi
helix yang dihubungkan dengan batang bergigi miring dapat
mengubah gerak putar menjadi gerak lurus.

Gambar 2.45 Roda Gigi Miring

c. Roda gigi payung (bevel gear)


Roda gigi payung/kerucut dipakai untuk mentransmisikan daya dan putaran dengan
posisi poros bersilang atau kebanyakan bersudut 90. Contohnya untuk pemindahan daya
dari poros gardan ke poros roda mobil. Roda gigi payung dibedakan menjadi beberapa
jenis : roda gigi payung dengan gigi lurus, roda gigi payung serol, roda gigi payung spiral,
dan roda gigi payung hipoid.
Gambar 2.46 Roda Gigi Payung
d. Roda gigi cacing (worm gear)
Pasangan roda cacing dan batang ulir cacing berfungsi untuk mentransmisikan daya
dari putaran tinggi menjadi putaran rendah dengan arah sumbu poros berpotongan. Batang
ulir cacing yang menyerupai poros ulir dapat menggerakkan roda cacing pasangannya
dengan arah sumbu poros berpotongan. Roda cacing dibedakan atas roda cacing
sepasang dan roda cacing cone drive.

Gambar 2.47 Roda Gigi Cacing


3. Bagian-bagian Roda Gigi dan Perhitungannya
Roda gigi terdiri dari beberapa bagian, yaitu : bodi, gigi lebar pasak, kedalaman pasak,
diameter lubang poros (Dp), diameter kaki (Dv), diameter tusuk (Dt), diameter kepala (Dk), lebar
gigi (b), tebal gigi (s), tinggi gigi (h), tinggi kaki gigi (Hv), tinggi kepala gigi (Hk), dan sebagainya.

Gambar 2.48 Bagian-bagian Roda Gigi


Untuk menentukan ukuran-ukuran roda gigi, harus diketahui besarnya modul, Modul adalah
perbandingan antara diameter jarak bagi atau diameter tusuk (Dt) dengan jumlah gigi (z). Besarnya
Dt t
modul (M) adalah M . Dimana t = jarak antar gigi.
z
Perbandingan putaran poros penggerak (n1) dengan poros yang digerakkan (n2) disebut angka
n1 z 2 Dt 2
transmisi atau i. Besarnya angka transmisi dihitung dengan rumus : i .
n2 z 1 Dt 1
Rumus untuk perhitungan roda gigi lurus sebagai berikut :
a) Diameter tusuk : Dt = z x M
b) Diameter kepala : Dk = Dt + 2 . M
c) Diameter kaki : Dv = Dt 2,5 . M
d) Tinggi kepala gigi : Hk = 1 x M
e) Tinggi kaki gigi : Hv = 1,25 x M
f) Tinggi gigi : H = Hk + Hv
Dt 1 Dt 2
g) Jarak antara poros : T
2
Contoh :
Pada suatu poros transmisi yang mempunyai putaran n1 = 8 rpm dipasang roda gigi lurus yang
memiliki jumlah gigi z1 = 20 buah. Tentukan :
a) Jumlah putaran poros yang digerakkan (n2), jika angka transmisinya i = 4 !
b) Jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan (z2) !
c) Ukuran-ukuran utama roda gigi penggerak (pinion) jika modulnya M = 2 !
d) Ukuran-ukuran utama roda gigi yang digerakkan (wheel) !
e) Ukuran gigi untuk roda gigi penggerak dan yang digerakkan !
f) Jarak antara kedua sumbu poros (i) !
Penyelesaian :
a) Putaran poros yang digerakkan (n2) :
n1 n 8
i atau n 2 1 2 rpm
n2 i 4
b) Jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan (z2) :
n1 z 2
i atau z 2 i z 4 20 80 buah gigi
n 2 z1
c) Ukuran utama roda gigi penggerak :
Diameter tusuk : Dt1 = z1 . M = 20 x 2 = 40 mm
Diameter kepala : Dk1 = Dt1 + 2 . M = 40 + (2 x 2) = 44 mm
Diameter kaki : Dv1 = Dt1 2,5 . M = 40 (2,5 x 2) = 35 mm
d) Ukuran-ukuran utama roda gigi yang digerakkan
Diameter tusuk : Dt2 = z2 . M = 80 x 2 = 160 mm
Diameter kepala : Dk2 = Dt2 + 2 . M = 160 + (2 x 2) = 164 mm
Diameter kaki : Dv2 = Dt2 2,5 . M = 160 (2,5 x 2) = 155 mm
e) Ukuran gigi untuk roda gigi penggerak dan yang digerakkan :
Tinggi kepala gigi : Hk = 1 . M = 1 x 2 = 2 mm
Tinggi kaki gigi : Hv = 1,25 M = 1,25 x 2 = 2,5 mm
Tinggi gigi : H = Hk + Hv = 2 + 2,5 = 4,5 mm
f) Jarak antara kedua sumbu poros (i)
Dt 1 Dt 2 40 160
T 100 mm atau
2 2
m z 1 z 2 2 20 80
T 100 mm
2 2

E. UJI KOMPETENSI

I. Soal Obyektif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !

1. Berikut ini yang tidak termasuk sambungan b. Sudut puncak ulir metris 60
permanen adalah . . . c. Jumlah kisar ulir whithwort dihitung
a. Sambungan lipat setiap inchi
b. Sambungan pateri d. Jarak puncak ulir metris dalam satuan
c. Sambungan las mili meter
d. Sambungan keling e. Ulir UNI diukur dalam satuan mm
e. Sambungan pasak dengan sudut puncak ulir 55
2. Pernyataan berikut ini yang tidak benar 3. Berikut ini merupakan jenis-jenis mur,
adalah . . . kecuali . . .
a. Sudut puncak ulir whitwort 55 a. Mur segi empat
b. Mur segi enam d. Bantalan gelinding dibedakan menjadi
c. Mur dengan sekerup inset bantalan peluru dan bantalan rol
d. Mur kontras e. Bantalan berfungsi untuk menumpu
e. Mur mahkota poros
4. Sambungan keling untuk konstruksi 11. Yang termasuk komponen penerus daya
jembatan harus memiliki syarat . . . fleksibel adalah . . .
a. Tahan lama a. Sabuk
b. Permanen b. Roda gigi
c. Rapat c. Rantai
d. Kuat d. Sabuk dan rantai
e. Rapat dan kuat e. Jawaban a, b, c benar semua
5. Yang tidak termasuk sambungan keling . . . 12. Komponen mesin yang dapat
a. Sambungan tumpang mentransmisikan daya secara tepat
b. Sambungan rowe adalah . . .
c. Sambungan sudut luar a. Sabuk
d. Sambungan bilah ganda b. Roda gigi
e. Sambungan bilah tunggal c. Roda gesek
6. Yang bukan termasuk sambungan las d. Rantai
tumpang adalah . . . e. Kopling
a. Las sisi muka 13. Sebatang logam yang berbantuk silindris-
b. Las sisi kiri kanan lurus, bertingkat atau konis namun dapat
c. Las sudut luar menstransmisikan daya atau mendukung
d. Las sisi penuh beban adalah . . .
e. Las sisi miring a. Sabuk
7. Sambungan keling dapat dibuat dengan b. Roda gigi
cara berikut ini, kecuali . . . c. Bantalan
a. Cara manual d. Poros
b. Dengan riveter e. Kopling
c. Dengan timah 14. Berikut ini merupakan macam-macam puli,
d. Dengan mesin pres kecuali. . .
e. Dengan paku keling berujung ledak a. Puli dengan permukaan rata dan puli
8. Berikut ini merupakan keuntungan dengan permukaan lengkung
sambungan las, kecuali . . . b. Puli alur tali tunggal dan puli alur tali
a. Kuat d. Praktis majemuk
b. Non Permanen e. Ringan c. Puli alur V tunggal dan puli alur V
c. Rapat majemuk
9. Berikut ini yang tidak termasuk komponen d. Puli bergigi
poros adalah . . . e. Puli berulir
a. Sabuk d. Bantalan 15. Pemindahan daya dengan sabuk dapat
b. Poros e. Pasak dipakai untuk posisi poros . . .
c. Tap a. Bersilangan dan tegak lurus
10. Pernyataan berikut yang tidak benar adalah b. Sejajar
... c. Bersambungan
a. Ada dua jenis bantalan, yaitu bantalan d. Jawaban a dan b benar semua
radial dan bantalan aksial e. Jawaban a, b, c benar semua
b. Ada dua jenis bantalan, yaitu bantalan
luncur dan bantalan gelinding
c. Bantalan inset termasuk jenis bantalan
luncur radial

II. Soal Subyektif


Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Sebutkan 4 macam roda gigi dan jelaskan fungsinya masing-masing ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Sebutkan 5 komponen pemindahan daya dengan roda gigi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Sebutkan 9 nama bagian roda gigi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Sebutkan 5 macam bentuk kepala baut !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Bilamana dibuat sambungan mur baut !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Apa arti kode ulir W 8 ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Jelaskan prinsip kerja poros dukung transmisi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Sebutkan 4 komponen penerus daya dengan sabuk dan jelaskan fungsinya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Jelaskan prinsip kerja pemindahan daya dengan roda gigi lurus dan buatlah gambarnya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Pada suatu poros transmisi yang mempunyai putaran n 1 = 12 rpm dipasang roda gigi lurus yang
memiliki jumlah gigi z1 = 24 buah, tentukan :
a) Jumlah putaran poros yang digerakkan (n2), jika angka transmisinya i = 4 !
b) Jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan (z2) !
c) Ukuran ukuran utama roda gigi penggerak (pinion) jika modulnya M = 3 !
d) Ukuran ukuran utama roda gigi yang digerakkan (wheel) !
e) Ukuran gigi untuk roda gigi penggerak dan yang digerakkan !
f) Jarak antara kedua sumbu poros !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
BAB MENERANGKAN MATERIAL DAN
III KEMAMPUAN PROSES

Standar Kompetensi : Memahami dasar-dasar mesin


Kompetensi dasar : Menerangkan material dan kemampuan proses

A. Material Logam Ferro

1. Macam-macam Material
Ilmu pengetahuan bahan atau material merupakan ilmu pengetahuan dasar yang harus
diketahui, difahami, dan dikuasai oleh orang-orang teknik. Dengan mengetahui sifat bahan, maka
kita dapat membuat suatu produk atau suatu konstruksi yang berkualitas dan diminati masyarakat.
Bahan atau material adalah wujud asal benda kerja.
Di bidang teknik ada 3 macam material, yaitu material logam, material non logam, dan
metaloid. Materi logam adalah unsur-unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat : liat, kuat, keras,
kenyal, dapat ditempa / diubah bentuk, penghantar listrik, penghantar panas, dan pada umumnya
mempunyai titik cair yang tinggi. Metaloid merupakan bahan yang menyerupai logam yaitu karbon
(C), Silicon (Si), phosfor (P), sulfur atau belerang (S).
Bila ditinjau dari keadaan, sifat dan kegunaannya ada 5 macam logam, yaitu :
a. Logam yang mempunyai massa jenis lebih dari 5 kg/dm 3 disebut logam berat, contohnya besi,
nikel, krom, tembaga, seng, timah hitam, timah putih.
b. Logam yang massa jenisnya kurang dari 5 kg/dm3 disebut logam ringan, contohnya aluminium.
c. Logam yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga dapat dipakai untuk perhiasan dan
asesoris disebut logam mulia, contohnya emas, perak, platina.
d. Logam yang tahan api disebut logam refraktori, contohnya wolfram, molibden, titanium.
e. Logam yang dapat memancarkan sinar radio aktif disebut logam-logam radio aktif, contohnya
uranium dan radium.
Besi merupakan logam yang sangat penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak
dan rapuh untuk dipakai sebagai barang jadi. Oleh karena itu, besi selalu dicampur dengan unsur
lain, terutama zat arang. Jadi sebutan besi dapat berarti :
a). Besi murni (besi murni dengan simbul Fe hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia).
b). Besi teknik (besi yang sudah dicampur dengan unsur lain, yaitu besi kasar, besi tuang dan
baja).

Bila ditinjau dari kandungan besinya, ada dua macam logam, yaitu logam ferro dan logam non
ferro. Logam ferro atau logam besi adalah suatu logam yang mengandung unsur kebesi-besian.
Yang termasuk logam ferro adalah :
a. Besi tuang
Besi tuang merupakan campuran besi dan karbon (4%), sifatnya rapuh, baik untuk dituang,
tidak dapat ditempa, sulit dilas. Penggunaanya untuk kembangan pagar besi, badan ragum,
alas mesin bubut, blok silinder, komponen-komponen mesin,dll.
b. Besi tempa
Besi tempa adalah campuran besi murni (99%) dan sedikit rongsokan, sifatnya liat, dapat
ditempa, dan tidak dapat dituang. Penggunaannya untuk kait keran, rantai jangkar,
paron/landasan.
c. Baja lunak
Baja lunak atau baja karbon rendah adalah campuran besi dan karbon 0,04% 0,3%,
sifatnya liat, dapat ditempa atau diubah bentuk, Penggunaannya untuk paku keling, mur baut,
sekrup, pipa, kawat, besi as, pelat baja, pelat setrip, baja profil untuk konstruksi bangunan dan
jembatan, dll.
d. Baja karbon sedang
Baja karbon sedang adalah campuran besi dan karbon 0,3 0,6%, sifatnya kenyal dan
lebih keras dibanding baja lunak. Penggunaannya untuk peralatan dan komponen mesin,
seperti rel kereta api, mur baut, poros/as, stang seker, roda gigi, palu, pegas, paron/landasan,
dll.
e. Baja karbon tinggi
Baja karbon tinggi adalah campuran besi dan karbon 0,6% 1,5%, sifatnya dapat ditempa
dan dapat disepuh. Penggunaannya untuk perlengkapan mesin bubut, alat-alat perkakas, kikir,
daun gergaji, pahat, tap, stempel, dll.
f. Baja cepat tinggi
Baja cepat tinggi adalah baja karbon tinggi ditambah unsur paduan seperti nikel, kobalt,
krom, tungsten, dan sebagainya, sehingga sifatnya keras, rapuh, dapat disepuh, dapat
dimudakan, tahan suhu tinggi. Penggunanaannya untuk komponen mesin terutama yang
berhubungan dengan suhu tinggi seperti pahat bubut, dsb.

2. Pembuatan Besi Kasar


a. Penambangan biji besi
Bahan utama untuk membuat biji kasar adalah biji besi. Biji besi didapat dari hasil
penambangan. Biji besi dalam alam berupa oksid besi dan karbonat besi yang dikelompokkan
menjadi 4 macam, yaitu :
1). Biji besi coklat (limontit), warnanya merah tua mendekati coklat dengan susunan kimia
2Fe2O3 + 3H2O dan mempunyai kandungan besi sekitar 30 50%.
2). Biji besi merah (hematite), warna merah dengan susunan kima Fe 2O3 dan mempunyai
kandungan besi sekitar 40 60%.
3). Biji besi magnet (mempunyai sifat magnet), warnanya hitam tua kebiru-biruan dengan
susunan kimia Fe2O4 dan mempunyai kandungan besi sekitar 60 70%.
4). Biji besi kalsit (besi spaat), warnanya putih kekuning-kuningan dan jika dalam keadaan
lembab warnanya kebiru-biruan dengan susunan kimia FeCO 3 serta mempunyai
kandungan besi sekitar 30 50%.
b. Pengolahan pendahuluan biji besi
Biji besi hasil penambangan masih dalam bentuk bongkahan atau pasir besi yang masih
bercampur dengan kotoran dan batu-batuan yang tidak mengandung besi, sehingga biji besi
harus dilakukan proses pengolahan pendahuluan, yaitu :
1). Pemecahan biji besi (biji besi dipecah atau digiling pada mesin pemecah mekanik).
2). Pemisahan biji besi (biji besi dipisahkan dari kotoran dengan cara memasukkannya pada
mesin bertromol magnet).
3). Pencucian biji besi (biji besi dicuci, disortir, dan dikelompokkan sesuai akurannya).
4). Pengeringan biji besi (biji besi dikeringkan atau dipanggang pada alat pengering/open).
Gambar 3.1 Mesin pemecah biji besi

Keterangan gambar :
1. Rumah/bodi 6. Transmisi roda gigi
2. Gigi pemecah (berputar) 7. Motor penggerak
3. Saluran pengeluaran 8. Alas
4. Corong pemasukkan 9. Poros
5. Gigi statis/diam 10. Penyangga bantalan

Gambar 3.2 Mesin Pemisah biji besi

c. Pengolahan biji besi menjadi besi kasar


Untuk mengolah biji besi menjadi besi kasar dilakukan pada dapur tinggi. Konstruksi dapur
tinggi terdiri dari rumah berbentuk kerucut terpancung yang terbuat dari batu tahan api dan
diperkuat dengan konstruksi baja. Pada bagian bawah terdapat dua saluran yaitu saluran besi
dan saluran terak. Di bagian tengah terdapat saluran udara untuk memasukan udara
pembakaran, dan di bagian atas terdapat saluran gas untuk mengeluarkan gas sisa
pembakaran.
Jalannya proses produksi di dalam dapur tinggi sebagai berikut :
1). Terlebih dahulu dapur tinggi dipanasi dengan udara panas yang dihembuskan melalui
saluran pipa disekeliling dapur tinggi. Selanjutnya dilakukan pengisian bahan muatan
melalui saluran masuk di bagian atas dapur tinggi dengan menggunakan alat angkut, alat
angkat dan crane. Secara berlapis-lapis dimasukkan bahan muatan mulai bahan bakar
kokas, bahan baku biji besi, dan bahan tambah berupa batu kapur dan dolomit dengan
perbandingan 10 : 3,6 : 1.
2). Seterusnya dilakukan pembakaran, zat arang dari kokas membakar menurut reaksi = C +
O2 CO2, sebagian dari CO2 bersama zat arang C membentuk CO menurut reaksi = CO 2
+ C 2CO.
3). Pada suhu 300C 800C, oksida besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksida lebih
rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO, menurut reaksi Fe 2O3 + CO 2FeO +
CO2.
4). Pada suhu 1000C, muatan yang mulai mencair turun beraturan dan terjadi reduksi tidak
langsung, menurut reaksi FeO + CO Fe + CO2.
5). Pada suhu 1800C, terjadi reduksi langsung menurut reaksi FeO + C Fe + CO, sehingga
dihasilkan besi kasar cair dan terak. Kotoran atau terak dikeluarkan melalui saluran terak.
Besi kasar cair dikeluarkan melalui saluran besi dan ditampung ke dalam ladel, untuk
selanjutnya dituang menjadi balok-balok besi kasar atau dapat juga langsung diolah
menjadi baja pada dapur Thomas dan dapur Bessemer.
Gambar 3.3 Dapur tinggi

d. Hasil dari dapur tinggi


Pengolahan biji besi pada dapur tinggi menghasilkan besi kasar cair, slag/terak, dan gas.
Terak yang berwarna biru, hitam, hijau, abu-abu dapat dipakai untuk bahan campuran
pembuatan balok-balok bangunan. Gas yang keluar dari corong atas dapur tinggi dapat dipakai
sebagai gas pemanas pada dapur tinggi, untuk pemanas ketel uap, untuk menggerakkan turbin
uap. Turbin uap akan menghasilkan putaran yang dapat memutar poros dinamo listrik sehingga
menghasilkan energi listrik yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan.
Besi kasar cair yang dihasilkan dapur tinggi ada dua macam, yaitu besi kasar kelabu dan
besi kasar putih yang selanjutnya dipakai untuk bahan pembuat baja.
Besi kasar kelabu mengandung 1 3 % Si dan 3 % C, mempunyai warna kelabu muda
sampai kelabu tua mendekati hitam, sifatnya halus dan liat, mempunyai berat jenis 7,0 7,4
dan titik cairnya sekitar 1300C. Besi kasar kelabu banyak dipakai untuk bahan pembuatan
alat-alat perkakas.
Besi kasar putih mengandung 5 30 % Mn dan 3 4,5 % C, berwarna agak putih, sifatnya
keras dan getas, mempunyai berat jenis 7,3 7,73 dengan titik cair sekitar 1100C. Besi kasar
putih banyak dipakai untuk bahan pembuatan baja atau besi tempa.

3. Pembuatan Baja
a. Dapur Bessemer
Konvertor Bessemer merupakan tempat mengolah baja dengan bahan baku berupa besi
kasar kelabu atau besi kasar cair yang baru dihasilkan dari dapur tinggi, dengan bahan tambah
berupa Ferro Silisium, Ferro Mangan. Konvertor Bessemer berbentuk bejana yang terbuat dari
pelat baja dan dindingnya dilapisi dengan batu tahan api yang bersifat asam dari bahan silika.
Proses pengolahan baja : Besi kasar cair/besi kasar kelabu dimasukkan pada dapur
Bessemer yang telah diputar miring. Udara tekan dihembuskan ke dalam dapur Bessemer dan
segera ditegakkan, sehingga kotoran dan karbon bersenyawa dengan zat asam yang berasal
dari udara tekan, akibatnya terjadi oksidasi dan menyebabkan timbul nyala api (oleh karena itu
proses Bessemer tidak memerlukan nyala api). Dalam keadaan api menyala dimasukkan ferro
silisium. Jika diinginkan baja dengan kadar karbonnya rendah, maka nyala api akan mati,
menunjukkan zat arangnya telah habis terbakar dan besi kasar telah berubah menjadi baja.
Selanjutnya cairan baja dituang ke dalam ladel untuk dicor ke dalam cetakan menjadi baja cor,
baja tuang, atau produk tertentu.
Gambar 3.4 Konvertor Bessemer

b. Dapur Thomas
Konvertor Thomas merupakan tempat mengolah baja dengan bahan baku berupa besi
kasar putih atau besi kasar cair yang baru dihasilkan dari dapur tinggi, dengan bahan tambah
berupa phosfor. Konvertor Thomas berbentuk bejana yang terbuat dari pelat baja dan
dindingnya dilapisi dengan batu tahan api yang bersifat basa dari bahan dolomit.
Proses pengolahan baja : Besi kasar cair/besi kasar putih dimasukkan pada dapur
Thomas yang telah diputar miring. Udara tekan dihembuskan ke dalam dapur Thomas dan
segera ditegakkan, akibatnya timbul kalor dan terjadi pembakaran. Setelah suhunya mencapai
1300C, maka zat arang (C) dan phosfor (P) terbakar, karbonnya hilang dan menimbulkan
panas yang banyak, api menyembur dari mulut konvertor. Setelah apinya padam, berarti besi
kasar telah berubah menjadi baja cair dan dituang ke dalam ladel untuk dicor ke dalam cetakan
menjadi baja cor atau baja tuang. Hasilnya berupa baja berkadar 0,05 0,6% C yang banyak
dipergunakan untuk baja-baja profil, pelat kapal, dsb.
Gambar 3.5 Konvertor Thomas
Keterangan gambar 3.5 :
1. Bodi dari pelat
2. Batu lapisan tahan api
3. Tap berlubang
4. Saluran udara
5. Alas berlubang
6. Ruang udara
7. Tap/poros

Gambar 3.6 Pengisian muatan

Gambar 3.7 Karbon dan Phosfor terbakar

Gambar 3.8 Baja cair dituang ke ladel


c. Dapur Siemen Martin
Dapur Siemen Martin atau dapur perapian terbuka atau dapur regenerator merupakan
tempat untuk membuat baja dengan bahan baku berupa besi kasar cair dan atau besi kasar
padat ditambah besi skraf atau baja bekas.
Proses pengolahan baja : bahan baku dimasukkan ke dalam tungku yang terbuat dari batu
tahan api. Bahan bakar cair atau bahan bakar gas disemprotkan melalui injektor yang
terpasang di atas dapur, sehingga timbul nyala api yang dapat memanaskan bahan baku dan
padat menghasilkan gas bekas yang masih panas, maka gas bekas itu dibelokkan ke suatu
ruangan yang disebut ruang regenerator. Ruang generator berfungsi untuk memanaskan udara
pembakaran hingga suhu 980C. Selanjutnya udara panas dialirkan ke injektor dan bereaksi
dengan bahan bakar sehingga timbul nyala api yang dapat membakar bahan baku hingga
mencair menjadi baja.
Hasil pengolahan baja berupa :
Baja cair (yang selanjutnya diproses menjadi baja cor).
Baja ingot atau balok-balok baja.
Baja SM (untuk membuat pelat baja dan komponen mesin seperti roda gigi).
Terak (untuk campuran membuat balok-balok bangunan, tanggul di tepi laut dsb).

Gambar 3.9 Konstruksi dapur Siemen Martin

Gambar 3.10 Proses pengolahan baja pada dapur Siemen Martin


d. Dapur Listrik

Gambar 3.10 Electrik are fumance


Keterangan gambar :
1. Elektroda (3 buah)
2. Batu tahan api (refraktori)
3. Tumbukan dolomit
4. Pintu saluran
5. Saluran tuang
6. Badan dapur
7. Rac (batang bergigi)
Konstruksi dari dapur peleburan baja yang menggunakan listrik (electrik are fumance)
terdiri atas : badan dapur yang terbuat dari baja, dinding batu tahan api dari bahan silica atau
dolomit, elektroda, pintu saluran, pemutar roda gigi dan rac yang digerakkan dengan secara
hidrolis.
Proses pengolahan baja : Bahan baku berupa besi spong, besi bekas dimasukan ke dalam
dapur, dipanaskan dengan tenaga listrik sehingga terdengar suara gemuruh dan ledakan-
ledakan (terjadi penetrasi) yang menandakan bahan baku mulai mencair. Setelah suara
gemuruh tidak ada dan penetrasi selesai, berarti besi telah mencair, kemudian dimasukkan
bahan tambah seperti mangan, ferro mangan, ferro silisium. Beberapa saat kemudian diambil
sample untuk diperiksa susunan kimia yang terdapat pada baja. Setelah susunan Kimia pada
baja cair memenuhi syarat sesuai yang diinginkan, maka baja cair dituang ke ladel dan
dimasukkan ke cetakan hingga menjadi suatu produk.

TUGAS MANDIRI 4

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar !


1. Apa yang dimaksud dengan material ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Sebutkan 3 macam material dan jelaskan pengertiannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan logam ferro dan logam non ferro !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Sebutkan 6 macam logam ferro !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Biji besi merupakan bahan utama membuat besi kasar, sebutkan 4 macam biji besi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Sebutkan 4 proses pengolahan pendahuluan biji besi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Sebutkan 3 macam bahan muatan yang diolah dalam dapur tinggi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Sebutkan 5 saluran yang terdapat pada dapur tinggi dan jelaskan fungsinya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Jelaskan proses pengolahan biji besi menjadi besi kasar !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Jelaskan perbedaan konstruksi dapur Thomas dan dapur Bessemer !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
11. Sebutkan 10 macam logam non ferro dan lengkapi dengan simbolnya kimia !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
12. Aluminium banyak dipakai untuk komponen kendaraan, apa saja sifat aluminium ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
13. Jelaskan cara pengolahan nikel (Ni) !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
14. Sebutkan 5 contoh penggunaan timbel dalam kehidupan kita sehari-hari !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
15. Jelaskan proses pengolahan baja pada dapur listrik dan lengkapi dengan gambarnya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

B. Material Logam Non Ferro

Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi material
logam non ferro banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk bahan campuran membuat logam
panduan, dengan tujuan agar dapat memperbaiki sifat logam paduan sesuai sifat dan kekuatan bahan
yang diinginkan. Yang termasuk logam non ferro adalah aluminium, antimon, bismuth, cadmium, cobalt,
emas, kalium, kalsium, khrom, mangan, magnesium, molibden, natrium, nikel, perak, platina, seng,
tembaga, timah hitam, timah putih, titanium, uranium, vanadium, wolfram, zirkonium. Yang banyak
dipakai di bidang teknik antara lain Al, Zn, Cu, Ni, Ag, Mg, Mn, Mo, Sn, Pb, W.

1. Aluminium
Aluminium didapat di atas bumi bukan merupakan logam murni, tetapi dalam keadaan senyawa
kimia yaitu Al2O3.H2O (bauksit). Sebagai bahan dasar dari aluminium adalah bauksit. Bauksit
mengandung 55 65% tanah tawas, 2 8% besi, 12 30% air, 1 8% asam silikat. Bauksit diolah
menjadi aluminium dengan cara elektrolisa. Bauksit banyak ditemukan di Perancis, Italia, Balkan,
Rusia, Hongaria, Asia, Afrika, Australia.
Sifat aluminium ialah ringan, liat, mudah dibentuk, dapat dilas dan disolder, tidak beracun, tidak
bermagnet, penghantar panas dan penghantar listrik yang baik, lebih keras dibanding timah putih,
tidak baik untuk dicor, tetapi dapat diroll menjadi lembaran. Aluminium mempunyai sifat fisik :
massa jenisnya 2,7, massa atom 26,97 , titik cairnya 660C.
Aluminium banyak dijumpai dalam bentuk paduan, yaitu untuk kabel, peralatan elektronik,
peralatan rumah tangga, komponen mesin, komponen pesawat terbang, bahan pelapis industri
kimia, makanan dan kedokteran, dll.

2. Seng
Biji seng ada yang bersenyawa dengan belerang dan ada yang bersenyawa dengan asam
arang. Untuk mengeluarkan belerang dan asam arang dari senyawa tersebut dengan cara
dipanggang di dalam dapur cawan, sehingga terjadi oksidasi seng. Cara lain untuk pembuatan
seng dengan jalan elektrolisa.
Sifat umum seng adalah tahan korosi, berwarna kelabu, patahannya mengkilap, dapat dituang,
dapat disemprotkan, dapat ditumbuk pada suhu 200C. Sifat mekanik seng adalah kenyal. Sifat
fisiknya memiliki massa jenis 7,14 dengan titik cair 419,4C. Seng banyak dipakai untuk elemen
listrik, pelapis baja, pelapis komponen mesin.
3. Tembaga
Biasanya biji tembaga mengandung besi, timah hitam, seng, dan sedikit perak dan emas. Biji
tembaga umumnya merupakan senyawa sulfida seperti CuFeS2 (34%Cu), CuS (79%Cu) dan
senyawa oksida, seperti CuO (88%Cu) dan lain-lain. Ada 3 cara pengolahan tembaga, yaitu :
a. Proses kering
Proses kering atau proses pyrometallurgy adalah proses pemanasan yang dilakukan
dengan membakar biji tembaga pada dapur cawan atau dapur nyala hingga suhu yang tinggi
dan mencair.
b. Proses basah
Proses basah atau proses hydrometallurgy adalah proses pengolahan biji tembaga dengan
cara melarutkan biji tembaga kemudian diekstrak lagi hingga mendapatkan unsur tembaga
yang terbebas dari unsur lain.
c. Proses electrometallurgy
Proses electrometallurgy adalah proses yang menggunakan listrik, yaitu dengan cara
elektrolisa.

Sifat tembaga warnanya merah muda mengkilat, tahan korosi, penghantar listrik dan panas
yang baik, dapat digosok, dapat dikerjakan dengan mesin, dapat ditempa dalam keadaan dingin,
mudah disambung dengan solder dan las. Sifat mekaniknya liat. Sifat fisiknya mempunyai berat
jenis 8,9 dengan titik cair 1.083 0C. Tembaga banyak digunakan untuk kabel, kawat listrik, alat-alat
listrik, telepon, pelapis baja, baut pateri (ujung solder), dan sebagainya.

4. Nikel
Biji nikel kebanyakan merupakan senyawa sulfida yang mengandung rata-rata 3% Ni dan 1%
Cu dan kadang-kadang mengandung logam mulia. Biji nikel banyak terdapat di Rusia, Amerika,
Finlandia, Norwegia, Indonesia, dll. Pengolahannya dengan cara memanggang dan mengolah biji
nikel pada dapur nyala api hingga mencair, kemudian diredusir dengan menggunakan bahan
tambah seperti mangan dan phosfor, hingga didapat nikel murni yang terpisah dengan unsur lain
dan kotoran.
Sifat nikel adalah keras, liat, berwarna putih mengkilap keabu-abuan, dapat dilas, dapat
ditempa, mudah dibentuk, tahan kimia, tahan korosi, berat jenisnya 8,7 dan titik lebur 1.455 0C.
Nikel banyak digunakan untuk bahan paduan membuat baja, pelapis komponen mesin, industri
kimia, alat-alat listrik dan kedokteran.

5. Perak
Ada dua macam biji perak, yaitu biji perak yang mengandung belerang dan biji perak yang
mengandung timbel. Biji perak yang mengandung belerang diolah dengan cara memanggang biji
perak hingga mencair. Biji perak yang mengandung timbel, pengolahannya dengan cara dihaluskan
lebih dulu kemudian dicairkan dengan memasukkan zat asam sampai timbel terbakar menjadi glit-
timbel dan dikeluarkan sebagai terak/kotoran. Cara lain untuk mengeluarkan timbel dari perak
dengan jalan elektrolisa.
Sifat perak adalah tahan korosi, dapat dilas, dapat disolder, penghantar listrik, termasuk logam
mulia, massa jenis 10,5, titik cairnya 960,5 0C. Sifat mekaniknya termasuk logam lunak. Perak
banyak dipakai untuk perhiasan, asesoris, industri kimia, dsb.

6. Magnesium
Magnesium termasuk logam lunak yang dibuat dengan jalan elektrolisa memakai campuran
klorida. Magnesium mempunyai sifat ringan, lunak, tahan korosi, dapat dilas, berat jenis 1,74, titik
cair 6500C. Magnesium banyak digunakan untuk peralatan fotografi, untuk unsur paduan membuat
logam (agar dapat menambah kekuatan tarik pada logam paduannya), dsb.
7. Mangan
Biji mangan berasal dari bahan dasar batu kawi atau Pyrobesit, Braunit, Manganit dan
Hausmanit. Mangan diperoleh dengan cara mereduksi biji mangan dengan serbuk aluminium halus
di dalam dapur cawan, pada suhu tertentu mangan akan terpisah dari kotoran yang lain dan
mengendap di dasar cawan, kotorannya diambil dan didapat mangan.
Mangan mempunyai sifat keras, rapuh, tahan aus, berwarna putih keabu-abuan, massa jenis
7,4, titik cair 12600C, dan sifat mekaniknya mempunyai kekuatan tarik yang tinggi. Karena sifatnya
itu, mangan banyak dipakai untuk bahan pelapis logam lain, dan sebagai unsur paduan membuat
logam agar mempunyai kekuatan dan keuletan.

8. Molibden
Biji molibden bersenyawa dengan belerang. Biji molebden banyak terdapat di Amerika,
Australia, Italia, Swedia, Norwegia. Cara memperoleh molibden dengan cara membakar biji-biji
molibden sampai menjadi oksid, selanjutnya oksid tersebut diredusir di dalam dapur listrik
menggunakan arang, sehingga molibden terpisah dari kotoran dan unsur lainnya.
Sifat molibden : berwarna putih perak, keras, dapat dikikir, termasuk logam berat, massa jenis
10,2, titik cair 2.6200C. Sifat mekaniknya liat dan keras, tetapi dapat dikikir dan mempunyai daya
pegas yang stabil pada suhu tinggi. Penggunaan molibden untuk penumpu kawat pijar lampu dop
dan sebagai unsur paduan membuat logam.

9. Timah putih
Biji timah putih ditemukan dalam keadaan murni dan persenyawaan dengan zat asam. Ada dua
macam biji timah putih, yaitu biji timah gunung (didapat dari batu timah) dan pasir timah yang
disebut dengan biji timah aliran. Timah yang ditemukan di pulau Bangka dan Belitung termasuk biji
timah aliran.
Cara memperoleh biji timah putih dengan menghaluskan batu timah putih dan mencucinya
hingga batu-batuan yang ringan terbuang. Sedangkan timah putih yang mengandung belerang
harus dipanaskan, dicairkan, diredusir di dalam dapur nyala api.
Timah putih bersifat tahan udara lembab, berwarna putih perak, tergolong logam lunak,
kekuatan dan kekerasannya sangat rendah, daya tahan korosi cukup tinggi, berat jenis 7,3, titik
cairnya rendah 2320C. Timah putih dapat dipakai untuk bahan solder, alat-alat listrik, tabung pasta
gigi, sebagai bahan paduan membuat logam, sebagai bahan untuk proses galvanis pada baja.

10. Timah hitam


Biji timah hitam ditambang dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti belerang dan
mengandung logam dalam jumlah kecil, diantaranya tembaga dan perak. Pengolahannya dengan
cara memanaskan biji timah hitam sampai mencair pada dapur cawan atau dapur nyala api, hingga
kotorannya terpisah membentuk terak dan timbelnya dituang pada cetakan.
Timah hitam atau timbel murni mempunyai warna putih kebiru-biruan, tahan kimia, tahan
korosi, tahan udara. Sifat mekaniknya agak lunak, sifat fisiknya mempunyai berat jenis 11,34 dan
titik cair 327,50C.
Timah hitam banyak dipakai untuk pemberat/bandol pancing, peluru senapan, sel aki/baterai,
terminal positif dan negatif aki, bahan cat, paking mesin, industri kimia, peralatan listrik, dan unsur
paduan membuat logam.

11. Wolfram
Biji wolfram yang mengandung kalsium wolframat disebut skelit. Biji wolfram yang mengandung
unsur besi wolframat disebut wolframit. Wolfram atau tungsten didapat dengan mereduksi oksida
wolfram dengan hidrogen yang dihasilkan dari dapur listrik.
Sifat wolfram adalah berwarna abu-abu hitam, tahan aus, tahan panas, keras, berat jenis 20,
titik cairnya tinggi 3.4000C, titik didih 5.9000C, dapat digilas menjadi lembaran, bila dipadu dengan
baja perkakas akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan panas.
Wolfram banyak dipakai di bidang listrik untuk pembuatan kawat lampu pijar, untuk katoda
tabung elektron, untuk bahan pakan las tungsten, dan untuk bahan paduan membuat logam, dsb.

C. Material Bukan Logam

Dengan semakin mahalnya harga material logam, maka material bukan logam merupakan material
alternatif pengganti logam. Material bukan banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai
produk peralatan rumah tangga, peralatan teknik, komponen kendaraan, assesoris, kemasan produk,
dan sebagainya. Material bukan logam adalah bahan yang tidak termasuk logam atau unsur kimia yang
mempunyai sifat elastis (misalnya karet, plastik), cair (misalnya bahan bakar dan bahan pelumas),
mudah pecah (misalnya keramik), peka terhadap api (misalnya bahan bakar, plastik), tidak dapat
terbakar (misalnya asbes), dan lain-lain. Yang termasuk material bukan logam ialah asbes, plastik,
kaca, keramik, stetit, kertas/karton, karet, granit, batu bara, bahan bakar cair, bahan bakar gas, minyak
pelumas, minyak rem, intan, korund, karborundum.

1. Asbes
Asbes ditemukan di alam berbentuk serabut atau serat halus sebagai pembuluh diantara
karang-karang, yang terdiri atas asam kersik dan silikat magnesium. Untuk memperoleh asbes
dengan cara menghancurkan batu-batu karang hingga diperoleh serat-serat untuk dibuat asbes
dan dipintal menjadi benang. Agar mudah dalam pemintalan, maka serat-serat asbes dicampur
dengan kapas. Setelah menjadi benang, maka kapasnya dihilangkan dengan cara dipanggang atau
dibakar hingga tertinggal benang asbes saja. Selanjutnya benang asbes ditenun menjadi kain
asbes, Serat asbes dapat dibuat menjadi lempengan dengan cara dipres, dan jika dicampur
dengan semen akan menjadi lempengan asbes semen.
Asbes ditemukan di Kanada, Kebumen Jawa Tengah, Weda di pulau Seram. Ada dua macam
asbes yaitu asbes serpentine dan asbes ampihible. Asbes Serpentine dalah hydrous magnesium
silicates, sifatnya sangat halus, elastis, kuat, tahan api dan lkali, panjangnya 10 25 mm dan ada
yang 25 160 mm. Asbes ampihible dalah silikat daripada calsium, magnesium, besi, sodium,
dan aluminium, sifatnya tahan asam dan tidak dapat dipintal.
Pada umumnya asbes mempunyai sifat tahan api dan tidak dapat terbakar (asbestos artinya
tidak terbakar), berwarna abu-abu perak, massa jenis 2,9 3, titik cair 1500 0C. Asbes berkualitas
tinggi banyak digunakan pada alat pemadam kebakaran, sarung tangan, sepatu asbes, baju tahan
api, kanvas rem, paking knalpot, isolasi panas pada peralatan listrik, kaos lampu petromak, sumbu
kompor. Asbes serabut panjang dicampur semen menjadi pipa dan lembaran untuk hardboard dan
atap rumah. Asbes serabut pendek untuk membuat tuangan yang tahan api.

2. Plastik
Plastik adalah bahan yang terbuat dari unsur-unsur yang teridiri atas senyawa makro molekul
dan organis. Sebagai bahan dasar plastik adalah arang, minyak bumi, gas bumi, garam, dan air.
Plastik dibuat secara sintetis, bersifat plastis dan mudah dibentuk, sehingga dinamakan plastik.
Macam-macam material plastik antara lain Poly Etylene (PE), Poly Propelene (PP), Poly Vinil
Clorida (PVC), Poly Steerine (PS), Poly Carbonat (PC), Poly Amid (PA), Akrilitiel Butadin Steerine
(ABS).
Plastik mempunyai sifat mudah terbakar, ringan, kuat, tahan zat kimia, tahan air, tahan korosi,
dapat dicetak dengan baik pada suhu rendah. Plastik jenis ABS mempunyai sifat magnetik dan
mengandung elektro magnet. Sifat fisik plastik : massa jenis 1,0 1,7 dan titik lumer sekitar 400 0C.
Sifat mekanik plastik : mempunyai kekuatan tarik 2,1 8,4 kg/mm 2 dan regangan 15% 700%.
Plastik banyak digunakan untuk kemasan, peralatan rumah tangga, peralatan teknik, peralatan
elektronik, komponen kendaraan, dsb.
3. Kaca
Kaca dibuat dengan cara mengolah bahan dasar kaca seperti pasir kuarsa dan bahan tambah
lainnya (soda, potas, kapur, timbel) pada dapur cawan tahan api yang dipanaskan dengan gas
sampai suhu 2.0000C, setelah encer dan homogen suhunya diturunkan sampai 1200 1400 0C
sehingga menjadi adonan yang kental. Adonan kaca dapat dibuat menjadi produk tertentu dengan
sistem ditiup, ditekan, dipres, ditarik, digiling, atau dicetak dalam waktu yang secepat mungkin..
Pada umumnya kaca tidak mempunyai titik cair tertentu, bersifat halus/licin, tidak tahan
benturan, tidak larut dalam air, tembus cahaya, dapat memantulkan cahaya, tahan pengaruh gas,
uap dan asam.
Macam-macam kaca antara lain kaca bening (kaca natron), kaca kristal, kaca baur, kaca flint,
kaca krona, kaca pyrex, kaca yena, kaca panser (tahan peluru). Kaca bening banyak dipakai untuk
jendela. Kaca pyrex dan kaca yena tahan perubahan suhu, digunakan untuk alat-alat ukur
laboratorium, thermometer dan lainnya. Kaca krona digunakan untuk alat-alat optik. Kaca flint
digunakan untuk membuat lensa, prisma dan kanta. Kaca tripleks unntuk jendela mobil.

4. Keramik
Keramik dibuat dari bahan kaolin (tanah liat pilihan), dibentuk dengan cetakan dan dibakar
dengan suhu 900 12000C. Keramik mempunyai sifat tahan perubahan suhu, keras, getas, dapat
pecah, daya sekatnya tinggi, tidak dapat diubah bentuk, tahan perubahan kimia dan tidak
menghisap air. Karena sifatnya itu keramik digunakan untuk lantai, bahan isolasi listrik, sekring,
batu tahan api,dsb.

5. Stetit
Stetit adalah semacam keramik yang dibuat dari serbuk batu lemak yang dipres dengan
tekanan tertentu dan dibakar sampai suhu dan waktu tertentu sesuai kebutuhan. Stetit mempunyai
sifat lebih baik dari keramik, yaitu tahan perubahan suhu dan getaran mekanis. Stetit digunakan
untuk alat-alat pemanas, seterika, solder, saklar, isolator jaringan listrik, isolator busi motor (bagian
busi yang warnanya putih terbuat dari stetit), dsb.

6. Kertas atau Karton


Kertas dibuat dari bahan pulp yang dipres/dirol dan dipanaskan hingga menjadi lembaran tipis.
Saringan udara pada mobil terbuat dari kertas tipe SK 5038, saringan oli terbuat dari kertas tipe SK
2363, saringan bahan bakar terbuat dari kertas tipe AK 100, dimana kertasnya diimpor dari Korea
dan Cina. Kertas dibagi dalam 3 kelompok:
a. Kertas dan karton dari campuran serat, seperti serat kayu, serat kain, serat jerami, serat kertas.
b. Kertas parafin, merupakan isolasi kertas yang dicelupkan ke dalam parafin atau lilin.
c. Kertas prespan, merupakan kertas basah yang dipres dengan tekanan tinggi hingga menjadi
keras.
Sifat kertas parafin agak lunak bila dibanding kertas prespan. Kertas prespan bersifat keras dan
berwarna abu-abu. Di bidang teknik, kertas dan karton dipakai sebagai paking motor dan
saringan/filter. Kertas parafin dipakai sebagai penyekat daun-daun kondensator. Kertas prespan
dipakai sebagai bahan untuk membuat lilitan-lilitan, bahan isolasi alur-alur isolator, bahan isolasi
transformator.
Gambar 3. Penggunaan kertas dan karton di bidang otomotif untuk filter.
Gambar 3. Penggunaan karet sintetis untuk timing belt (no.4).

7. Karet
Ada dua macam karet, yaitu karet alam dan karet sintetis. Karet sintetis merupakan karet tiruan
yang dibuat dari mineral minyak bumi, agar karet menjadi elastis dan kenyal, maka karet
divulkanisir atau diberi campuran belerang. Karet alam diperoleh dari penyadapan pohon karet
dengan cara mnguliti atau menyadap kulitnya dan getah karet yang berwarna putih (disebut latek)
ditampung dalam suatu wadah. Bahan dasar ini lalu dicampur dengan asam cuka, kemudian diroll
menjadi lembaran karet. Dalam perdagangan, karet kasar tersedia dalam bentuk lembaran yang
disebut krep, berwarna putih kekuning-kuningan dan coklat. Proses penyempurnaan karet kasar
dengan cara vulkanisasi memakai belerang dan bahan lainnya. Karet hasil vulkanisasi yang baik
akan lebih kuat dan kenyal, sehingga banyak dipakai untuk bahan pembuatan ban kendaraan,
sabuk mesin, paking, slang, dan bahan penahan getaran.
Sifat karet adalah elastis, kenyal, tidak larut dalam air, dapat larut dalam bensol, bensin dan
tinner, massa jenis karet 0,9 0,96. Pada suhu O 0C karet masih kenyal, pada suhu yang lebih
rendah menjadi keras dan rapuh, pada suhu 50 0C karet menjadi lunak dan lengket, pada suhu
2000C karet menjadi kental, karet akan rusak oleh asam dan khlor. Sifat mekanis karet tergantung
pada bahan vulkanisir dan bahan pengisi yang berupa arang, kapur, antimon, timbel, dsb.

8. Batu bara
Yang termasuk bahan bakar padat adalah arang kayu, arang kokas, dan batu bara, Ada dua
macam batu bara, pertama adalah batu bara dengan air yang larut dan kedua adalah batu bara
dengan air yang bercampur saja dalam bongkahan. Batu bara berasal dari alam yaitu dari tumbuh-
tumbuhan yang tertimbun tanah dalam waktu yang lama dan mengalami proses pembusukan
secara lambat, sehingga unsur-unsur terurai menjadi gas CO 2 dan H2O dan sisanya berupa zat
arang dalam jumlah yang banyak dan beratnya menurun. Dari timbunan berubah menjadi plastis
dan membeku menjadi batu bara. Setelah diolah, batu bara dapat dipakai untuk bahan dasar
sintetis, bahan bakar pada instalasi uap di PLTU, bahan bakar dapur tinggi, dsb.
Sifat batu bara : mengandung unsur zat arang (Carbon), zat air (Hidrogen), belerang (Sulfur),
gas abu. Kalor atau panas yang dihasilkan oleh batu bara tergantung unsur C, H, S. Jika NB = nilai
bakar / kalor dalam satuan kkal/kg, H = prosentase air, O = prosentase oksigen, C = prosentase
karbon, S = prosentase sulfur, maka nilai bakar untuk setiap kg batu bara akan menghasilkan kalor
sebanyak :
0
NB 8100 C 34400 H 2500 S
8

9. Bahan bakar cair


Bahan dasar untuk bahan bakar cair berasal dari minyak mentah yang disebut petroleum.
Minyak mentah berbentuk cairan berwarna coklat kehitam-hitaman, terdapat di bawah permukaan
kulit bumi berupa kantong-kantong minyak. Antara lain terdapat di daerah Pekan Baru, Pangkalan
Brandan, Palembang, Tarakan, Buton.
Unsur utama yang terkandung dalam minyak mentah adalah senyawa hidrokarbon (terdiri dari
hidrogen dan karbon) dan kotoran-kotoran berupa belerang, oksigen, nitrogen, kapur, air, pasir,
tanah liat. Untuh mengolah minyak mentah dengan cara memisahkan hidrokarbon dari kotoran-
kotorannya, yaitu dengan cara destilasi atau penyulingan yang dilaksanakan pada kilang-kilang
minyak hingga diperoleh bermacam-macam jenis bahan bakar dan gas seperti bensin, kerosin,
solar, dan minyak bakar lain. Pada proses pembersihan terbentuk gas-gas sampingan yang
bermanfaat berupa aspal parafin dan lainnya.

a. Bensin
Bensin atau gasolin atau petrol dipakai untuk bahan bakar motor bensin, minyak bakar
industri, dan sebagai bahan pelarut. Bensin bersifat mudah menguap, mudah terbakar,
mengandung belerang, berwarna jernih, berbau menyengat, dapat melarutkan minyak dan
karet, titik nyala rendah, massa jenis 0,71 0,76, titik beku 50 0C, titik embun 100 140 0C,
nilai pembakaran 10.000 kkal/kg (artinya jika 1 kg bensin dibakar dengan sempurna akan
menghasilkan kalor sekitar 10.000 kilogram).

b. Solar
Solar diperoleh dengan mendestilir minyak tanah kasar, dengan cara mengeluarkan
ligroline, bensin, dan kerosin hingga diperoleh solar. Solar digunakan untuk bahan bakar motor
diesel. Solar berwarna kuning muda sampai coklat, nilai pembakaran sekitar 9.000 kkal/kg,
berat jenis 0,83 0,85, suhu didih 250 300 0C, titik nyala 65 70 0C, mempunyai viskositas
atau derajat kekentalan 1,5 3,50C engler pada suhu 500C.

c. Minyak tanah
Kerosen atau minyak tanah diperoleh dari hasil destilasi minyak tanah kasar. Minyak tanah
warnanya coklat agak kebiru-biruan, banyak dipakai untuk bahan bakar pada kompor masak.

10. Bahan pelumas


Jika suatu mesin dioperasikan, maka ada bagian yang bersentuhan, bergesekan, dan
mengakibatkan panas, terjadi keausan, kehilangan sebagian tenaga. Untuk mengurangi panas,
mencegah keausan, memperpanjang usia komponen, dan memaksimalkan tenaga yang dihasilkan,
maka pada komponen yang bersinggungan harus diberi minyak pelumas secara kontinyu. Minyak
pelumas berfungsi sebagai pembersih, sebagai perapat diantara dua komponen yang renggang,
sebagai penyerap panas, sebagai penyerap tegangan, sebagai pencegah keausan dan
mengurangi kehilangan tenaga akibat gesekan, sebagai pencegah karaten dan dapat
mengeluarkan kotoran.
Sifat dan syarat minyak pelumas :
a). Memiliki viskositas (derajat kekentalan).
b). Memiliki daya lekat yang baik.
c). Mudah memindahkan panas.
d). Tidak mudah bercampur dengan kotoran dan barang lainnya.
e). Mempunyai titik nyala yang tinggi.
f).. Mempunyai titik beku yang rendah.
Ditinjau dari asalnya, maka ada tiga macam minyak pelumas.
a. Minyak binatang
Minyak binatang diperoleh dari tulang sapi yang dimasak dan disebut minyak tulang.
Sifatnya lambat sekali mengering dan titik didihnya 360 0C. Penggunaannya untuk pelumasan
titik-titik perputaran pada alat-alat instrumen seperti indikator yang halus, magnet dan jam.
b. Minyak tumbuhan
Minyak tumbuhan diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, dan dipakai pada motor yang
didinginkan oleh udara. Sifatnya : dapat melumasi dengan baik, memiliki daya lekat yang tinggi
pada logam, bersenyawa dengan asam, kental dan keruh.
C. Minyak mineral
Minyak mineral didapat dengan cara penyulingan. Penggunaannya untuk pelumasan
berbagai macam mesin. Sifatnya dapat melumasi komponen mesin dengan baik. Dalam
perdagangan dijual dalam kode penunjukkan Amerika Serikat, yaitu diberi kode SAE (Society of
Automotive Engineers), antara lain :
- SAE 10 (minyak pelumas yang viskositasnya sangat encer).
- SAE 20 (minyak pelumas yang viskositasnya encer/sedang).
- SAE 30, 40, 50 (minyak pelumas yang viskositasnya setengah kental).
- SAE 60, SAE 70 (minyak pelumas yang viskositasnya kental).

D. UJI KOMPETENSI

I. Soal Obyektif
Berilah tanda lingkaran pada jawaban yang benar diantara a, b, c, d, atau e

1. Wujud asal benda kerja disebut .


a. Logam d. Logam non ferro
b. Logam ferro e. Material
c. Metaloid
2. Berikut ini merupakan macam-macam logam, kecuali :
a. Logam refraktori d. Logam mulia
b. Logam berat dan logam ringan e. Metaloid
c. Logam radioaktif
3. Bahan solder terbuat dari timah putih, timah putih termasuk jenis .....
a. Logam berat d. Logam refraktori
b. Logam mulia e. Logam ferro
c. Logam ringan
4. Uranium dapat dipakai sebagai bahan peledak, uranium termasuk jenis :
a. Logam berat d. Logam refraktori
b. Logam radioaktif e. Logam non ferro
c. Logam ringan
5. Material yang menyerupai logam disebut metaloid, yang tidak termasuk metaloid adalah :
a. Belerang d. Crom
b. Phosfor e. Zat arang
c. Silicon
6. Kembangan pagar besi ada yang terbuat dari besi tuang, sifat besi tuang adalah :
a. Rapuh dan dapat ditempa d. Tidah dapat dituang
b. Mudah dikerjakan dengan mesin e. Liat
c. Rapuh dan dapat dituang
7. Besi beton eser yang terbuat dari campuran besi dan karbon 0,2%C termasuk jenis .....
a. Baja karbon sedang d. Baja lunak
b. Besi tuang e. Besi tempa
c. Baja karbn tinggi
8. Sebuah poros agar kuat dan tahan lama harus terbuat dari bahan :
a. Baja karbon sedang d. Baja lunak
b. Besi tuang e. Besi tempa
c. Baja karbn tinggi
9. Proses pendahuluan biji besi yang akan dimasukkan dapur tinggi adalah biji besi ..
a. Ditambang dipecah dipanggang
b. Dipanggang dipisah-pisah dicuci dipecah-pecah
c. Ditambang dipecah-pecah dipisah-pisah dicuci dikeringkan
d. Dipecah-pecah dipisah-pisah dicuci dipanggang
e. Dicuci dipecah-pecah dipisah-pisah dipanggang
10. Pada saat biji besi mencair menjadi besi kasar cair pada dapur tinggi terjadi reaksi kimia :
a. FeO + CO Fe + CO2 d. C + O2 CO2
b. CO2 + C 2CO e. FeO + C Fe + CO
c. Fe2O3 + CO 2FeO + CO2.
11. Berikut ini merupakan hasil-hasil dapur tinggi, kecuali :
a. Besi kasar putih c. Baja
b. Gas e. Terak
c. Besi kasar kelabu
12. Berikut ini merupakan alat yang dapat mengolah dan menghasilkan baja, kecuali :
a. Dapur Siemen Martin d. Dapur listrik
b. Dapur Bessemer e. Dapur Thomas
c. Dapur tinggi
13. Semua pernyataan berikut ini benar, kecuali :
a. Dapur Bessemer menggunakan bahan baku berupa besi kasar kelabu.
b. Dapur Thomas menggunakan bahan baku berupa besi kasar putih.
c. Dapur listrik menggunakan bahan baku berupa besi spong dan besi skrap.
d. Dapur tinggi menggunakan bahan baku berupa besi kasar dan besi bekas.
e. Dapur Siemen Martin menggunakan bahan baku berupa besi kasar dan besi bekas.
14. Berikut ini merupakan hasil-hasil dari dapur Siemen Martin, kecuali :
a. Baja cair d. Besi kasar
b. Baja ingot e. Terak
c. Baja Siemen Martin
15. Bahan bakar yang dipakai untuk pengolahan besi pada dapur tinggi adalah :
a. Bensin c. Gas
b. Kokas e. Batu bara
c. Solar
16. Yang bukan termasuk logam non ferro adalah :
a. Aluminium dan cadmium d. Seng dan tembaga
b. Antimon dan mangan e. Silicon
c. Magnesium dan wolfram
17. Bahan dasar dari aluminium adalah :
a. Bauksit d. Besi kasar
b. Biji aluminium e. Besi aluminium
c. Biji bauksit
18. Untuk menambah kekuatan dan keuletan pada baja menggunakan unsur paduan
a. Mangan d. Wolfram
b. Aluminium e. Baja bekas
c. Nikel
19. Agar komponen yang terbuat dari baja memiliki sifat tahan panas, maka perlu diberi unsur
paduan ...
a. Magnesium d. Timah hitam
b. Timah putih e. Baja bekas
c. Nikel
20. Yang terkandung dalam minyak mentah, kecuali :
a. Hidrogen dan karbon d. Belerang dan pasir
b. Tanah, air dan kapur e. Magnesium
c. Oksigen dan nitrogen
21. Pernyataan berikut ini yang tidak benar adalah :
a. Arang kayu, arang kokas, dan batu bara termasuk bahan bakar padat.
b. Bensin, solar, minyak tanah termasuk bahan bakar cair.
c. Minyak binatang, minyak tumbuhan, minyak mineral termasuk bahan pelumas.
d. Elastis, kenyal, tidak larut dalam air merupakan sifat karet.
e. Saklar lampu, isolator busi terbuat dari keramik pilihan.
22. Berikut ini merupakan material yang tahan panas, kecuali
a. Asbes d. Stetit
b. Baja cepat tinggi e. Baja lunak
c. Wolfram
23. Berikut ini merupakan fungsi minyak pelumas, kecuali :
a. Sebagai pendingin d. Sebagai pembersih
b. Sebagai perapat e. Pencegah aus
c. Sebagai perekat
24. Kawat, paku, sekrup dan mur baut terbuat dari material :
a. Tembaga d. Baja karbon tinggi
b. Baja karbon sedang e. Baja Besi tuang
c. Baja lunak
25. Material yang sering dipakai untuk bahan campuran/paduan membuat baja, kecuali :
a. Magnesium dan nikel d. Silikon
b. Mangan dan wolfram e. Karbon
c. Molibden dan krom

II. Soal Subyektif


Jawablah soal berikut secara lengkap dan benar !

1. Sebutkan contoh penggunaan asbes, plastik, kaca, stetit, karet di bidang otomotif !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Sebutkan 2 macam asbes dan jelaskan perbedaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Sebutkan 3 macam kertas dan tuliskan contoh penggunaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Jelaskan cara mengolah minyak mentah !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Sebutkan 3 macam minyak pelumas dan jelaskan kebaikannya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Jelaskan arti nilai pembakaran pada solar 9.000 kkal/kg !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Kantor pusat SAE berkedudukan di Amerika Serikat, apa kepanjangan SAE ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Sebutkan 2 macam besi kasar yang dihasilkan dapur tinggi dan jelaskan perbedaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Mengapa dapur Bessemer tidak memerlukan nyala api ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Mengapa dapur Siemen Martin disebut juga dapur regenerator ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
11. Sebutkan 10 sifat tembaga !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
12. Apakah fungsi dapur tinggi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
13. Jelaskan proses terjadinya batu bara !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
14. Mengapa seng yang dipakai untuk atap rumah bisa karatan ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
15. Jelaskan proses pengolahan baja pada dapur Thomas !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
16. Jelaskan bagaimana proses pengolahan biji besi menjadi besi kasar dan lengkapi dengan gambar !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Soedjono B.Sc., Mashudi B.Sc., 1978, Pengetahuan Logam 1, Jakarta : Depdikbud RI.

Moch. Raffei, Drs. dan Suarpradja Tedja, Ir., 1978, Bagian-bagian Mesin 1, Jakarta : Depdikbud RI.

Anwari, Ir dan Moch. Raffei, Drs., 1980, Bagian-bagian Mesin 3, Jakarta : Depdikbud RI.

Kasbollah M.P., Drs., salipoan T.S., Drs., 1979, Pengetahuan Bahan dan Perkakas Otomotif Jakarta :
Depdikbud RI.

Rachman, Abdul, 1986, Teknologi Kerja Logam, Jakarta : erlangga.

Bagyo Sucahyo, Drs., 1990, Mekanika Teknik I, Surakarta : Tiga Serangkai.

Bagyo Sucahyo, Drs., 1999, Ilmu Logam, Surakarta : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Eka Yogaswara, Drs., 2005, Pengenalan Komponen Mesin Bandung : Armico.

Eka Yogaswara, Drs., 2005, Material dan Kemampuan Proses Bandung : Armico.

Umaryadi, SPd., 2004, Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Surakarta : Yudistira.

Solih Rohyana, Drs., 2000, Pekerjaan Logam Dasar, Bandung : Armico.

Solih Rohyana, Drs., Eka Yogaswara, Drs., 2000, Pengetahuan Dasar Konstruksi Mesin, Bandung
Armico.

Anda mungkin juga menyukai