Modul / bahan Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan untuk Program Studi Keahlian Teknik Otomotif
terdiri atas tujuh (7) Standar Kompetensi dan diterbitkan dalam 6 Jilid, yaitu Jilid 1, Jilid 2, Jilid 3, Jilid 4,
Jilid 5, Jilid 6. pilihlah sesuai yang anda inginkan !
1. Pengertian
Statik (bukan statistika) adalah ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan benda, termasuk
gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda/titik materi agar benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Agar mudah dalam mempelajari ilmu statistika, maka perlu terlebih dahulu mengetahui
besaran, satuan, dan hukum Newton.
Segala sesuatu yang dapat diukur dan nilainya dapat dinyatakan dengan angka dan satuan
disebut besaran. Setiap besaran memiliki satuan. Satuan adalah suatu standar yang dapat
digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
Besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan yang merupakan dasar untuk
mendefinisikan besaran lain dinamakan besaran pokok. Yang termasuk besaran pokok antara lain :
panjang (satuannya meter), massa (kg), waktu (detik), arus listrik (Ampere), suhu (Kelvin),
intensitas cahaya (Kandela atau cd), jumlah zat (mol), sudut datar (radian), sudut ruang (steradian).
Besaran yang dijabarkan/diturunkan dari besaran pokok dinamakan besaran turunan. Yang
termasuk besaran turunan antara lain : gaya (satuannya Newton), energi (Joule), daya listrik (Watt),
beda potensial atau tegangan listrik (Volt), tekanan (Pascal), momen gaya (Nm), tegangan (N/m 2),
modulus kekenyalan (N/m2), momen tahanan (m3), dan sebagainya.
Mekanika adalah ilmu yang menggambarkan dan meramalkan kondisi benda yang diam atau
bergerak, karena pengaruh gaya yang bereaksi pada suatu benda. Ada dua kelompok besaran
yang dipakai dalam mekanika, yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah
besaran yang hanya memiliki besar atau nilai, antara lain panjang, massa, waktu, volume, laju,
energi, daya, suhu, potensial listrik. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki arah dan
memiliki besar, antara lain gaya, kecepatan, percepatan, perpindahan, momentum, kuat medan,
dan sebagainya.
2. Hukum Newton
a. Hukum I Newton
Pada saat kita naik bus atau mobil yang dalam keadaan berjalan cepat tiba-tiba mendadak
direm, maka badan kita akan terdorong ke depan. Sebaliknya bila kendaraan tersebut
mendadak bergerak maju, badan kita akan terpelanting ke belakang. Mengapa hal itu dapat
terjadi ? Karena setiap benda yang dalam keadaan diam akan cenderung tetap diam dan
benda yang bergerak akan cenderung bergerak terus. sifat untuk mempertahankan keadaan
itulah yang dikatakan sebagai sifat kelembaman (inersia) suatu benda. Sehingga oleh Sir Isaac
Newton (1642 1727) ditetapkan sebagai Hukum I Newton (hukum kelembaman) yang
berbunyi : Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau diam, jika tidak ada resultan
gaya yang bekerja pada benda itu.
Rumus Hukum I Newton : F = 0 (baca : sigma F sama dengan nol), artinya resultan gaya-
gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol. Bila resultan gaya-gaya pada sebuah benda
sama dengan nol, maka benda tersebut tidak memiliki percepatan (a = 0)
Besarnya R adalah :
R R== 52
62N
Gambar 1.7 Menyusun gaya yang berlawanan arah dan segaris kerja
Dari gambar 1.7 di dapat panjang R = 1 cm ke arah kiri.
Maka R = 1 cm x 10 N/cm = 10 N ke arah kiri.
Jadi besarnya resultan R = 10 N (ke arah kiri diberi tanda negatif).
c. Menyusun beberapa gaya yang tidak searah, tetapi pada satu titik tangkap
Untuk menyusun beberapa buah gaya yang tidak searah namun berada pada satu titik
tangkap gaya dapat dikerjakan dengan cara analitis maupun cara grafis. Untuk cara grafis
dapat dilakukan dengan cara segitiga gaya, cara segi banyak gaya atau poligon gaya, dan cara
jajaran genjang gaya.
Hukum Paralelogram menyatakan : jika dua buah gaya yang dinyatakan oleh vektor AB
dan AC yang bekerja dalam satuan sudut antara () yang dikenakan pada sebuah benda di
titik A, maka aksi dari gaya-gaya tersebut ekwivalen dengan aksi sebuah gaya yang dinyatakan
oleh vektor AD yang didapat sebuah diagonal dari pada Paralelogram yang dibuat pada
vektor-vektor AB dan AC dan dalam arah yang ditunjukkan dalam gambar 1.8.
Gambar 1.10 Tiga gaya pada satu titik tangkap gaya namun berlainan arah
Penyelesaian :
1) Cara segitiga gaya
Dipakai skala gaya : 1 cm # 10 N
TUGAS MANDIRI 1
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
1. Pengertian Keseimbangan
Dalam ilmu mekanika, diagram benda bebas merupakan salah satu cara untuk menghitung
gaya dengan cara membuat diagram. Menurut hukum Newton, suatu benda dikatakan memiliki
kesetimbangan, apabila memenuhi 3 syarat :
M = 0 (sigma/jumlah momen pada suatu titik sama dengan nol),
Fv = 0 (sigma/jumlah gaya-gaya vertikal sama dengan nol),
Fh = 0 (sigma/jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol).
Sebuah benda ditarik ke kanan oleh Edi dengan gaya 18 kg dan ditarik ke kiri oleh Eko dengan
gaya 30 kg. Karena gaya ke kiri lebih besar, maka benda tersebut akan bergerak ke kiri. Apabila
gaya ke kiri sama dengan gaya ke kanan yaitu 18 kg, maka benda tersebut tidak bergerak dan
dikatakan dalam keadaan kesetimbangan, karena Fh = 0.
Sebuah titik materi yang tertarik ke atas oleh gaya V 1 dan oleh gaya V2 ke bawah, maka dalam
keadaan setimbang bila besarnya V1 = V2 atau Fv = 0. Jadi titik materi dalam keadaan setimbang
bila jumlah kedua gaya tersebut sama dengan nol. Gaya ke kanan dan ke atas diberi tanda positif
(+), gaya ke kiri dan ke bawah diberi tanda negatif (). Begitu juga pada momen putar, bila momen
positif sama dengan momen negatif, maka jumlah momen gaya sama dengan nol (M = 0) dan
dikatakan titik materi dalam keadaan kesetimbangan.
Contoh : Sebuah linggis yang panjangnya 240 cm dipakai untuk mengungkit suatu benda
seberat 100 kg dengan gaya 20 kg, lihat gambar berikut. Dimana letak titik tumpu agar benda
tersebut dapat diangkat dengan mudah!
Diketahui : G = 100 kg, P = 20 kg, AB = 240 cm, AC = X, BC = 240 X
Gambar 1.21 Pembebanan titik pada batang yang ditumpu pada dua ujung
Contoh : Sebuah batang AB panjangnya L = 10 m, ditumpu di titik A dengan tumpuan engsel
dan di B dengan tumpuan rol. Bila jarak AC = 4 m dan di C diberi beban F = 6000 kg, tentukan
besarnya reaksi di A (RA) dan di titik B (R B) dengan cara analistis dan cara grafis agar konstruksinya
setimbang !
a. Penyelesaian dengan cara analistis
Besarnya gaya reaksi di A atau RA dicari dengan persamaan : MB = 0
(Jumlah momen terhadap titik B sama dengan nol yaitu jumlah semua gaya yang dikalikan
dengan jaraknya ke titik B) :
MB = 0
RA . LAB F . LCB = 0
RA . 10 (6000 . (10 4)) = 0
10RA 36000 = 0
36000
RA 3.600 kg
10
Besarnya gaya reaksi di B atau RB dicari dengan persamaan : MA = 0
(Jumlah momen terhadap titik A sama dengan nol yaitu jumlah semua gaya yang dikalikan
dengan jaraknya ke titik A).
MA = 0
F . LAC RB . LAB = 0
6000 . 4 (RB . 10) = 0
10 RB + 24000 = 0
24000
RB 2.400 kg
10
Jadi RA = 3.600 kg dan RB = 2.400 kg, apakah hasil ini benar, dapat diperiksa dengan
persamaan : Fv = 0 RA + RB F = 0 3600 + 2400 6000 = 0.
b. Penyelesaian dengan cara grafis
Tentukan skala gaya : 1 cm # 1000 kg (artinya 1 cm mewakili 1000 kg)
Tentukan skala panjang : 1 cm # 1 m (artinya 1 cm mewakili 1 m)
Buat garis gaya AB = 10 m dan AC = 4 m (10 m diskala menjadi 10 cm)
Buat garis gaya F = 6000 kg (6000 kg diskala menjadi 6 cm)
Buat gambar tumpuan di A dan B
Perpanjanglah garis kerja gaya F, RA, RB hingga ke ke bawah
Buat lukisan kutub dengan membuat titi O disembarang tempat
Pindahkan garis gaya F ke titik D (sejajar dan sama panjang)
Buat garis no. 1 yang menghubungkan OD dan garis no. 2 menghubungkan OF
D. Tegangan
Fn kgf
A m2
Tegangan tangensial :
Fq kgf
A m2
A 2 .D 2
4
1
A ..D 2
2
Gambar 1.26 Tegangan tarik
Bila batangnya berbentuk tali yang penampangnya bulat dengan diameter D, maka luas
penampang (A) adalah A D2 . Sedangkan pada rantai yang menerima beban tarik di
4
bagian penampang kiri dan kanan, maka A 2 D2 .
4
Pada batang yang tergantung bebas, selain menerima beban tarik (F) juga harus menerima
beban oleh beratnya batang itu sendiri (G). Sehingga besarnya tegangan tarik maksimum
FG
adalah : t mak
A
Misalkan sebuah tali baja berdiameter D = 20 mm = 0,02 m dipakai untuk mengangkat beban
1000 kgf, maka :
3,14
Luas penampang kawat : A D 2 0,02 2 0,000314 m 2
4 4
F 1000
Tegangan tarik yang terjadi : t 3.184.713 kgf/m 2
A 0,000314
b. Tegangan tekan
Tegangan tekan adalah tegangan yang terjadi pada suatu batang yang diberi gaya F yang
saling berlawanan dan terletak dalam satu garis kerja.
Pembebanan tekan kebalikan dari pembebanan tarik, maka tegangan tekan juga kebalikan
dari tegangan tarik. Akibat beban tekan, maka batang dapat bertambah pendek atau pecah
atau terjadi pembesaran penampang atau mengalami lengkung (melengkung). Tegangan tekan
terjadi pada pondasi mesin/rumah, batang torak (stang sheker) pada motor, dan tiang
bangunan.
Dalam praktek biasanya diameter paku keling diambil satu cm lebih besar dari pada tebal
F
pelat (s) dan untuk konstruksi dengan jumlah paku keling sebanyak n, maka : s
n 4 D2
(dalam satuan kgf/m2 atau N/m2 atau dyne/cm2)
Bila tegangan geser izin = s maka: s s
Jadi tegangan geser adalah tegangan yang terjadi pada suatu benda yang dikenai dua buah
gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, dan tidak segaris kerja, namun pada
penampangnya tidak terjadi momen.
d. Tegangan lengkung
Tegangan lengkung terjadi pada sebuah batang
yang dijepit dan diberi beban sebesar F seperti
gambar, sehingga batang dapat mengalami
lengkung/melengkung. Konstruksi yang biasanya
menerima beban lengkung adalah poros dukung,
poros roda yang menumpu beban.
Bila momen lengkung = Mb dan momen tahan
lengkung = Wb, tegangan lengkung = b dan
tegangan lengkung izin = b , maka :
Mb
b b
Wb
Momen tahanan lengkung untuk poros pejal :
Wb d3 0,1 D3 . Momen tahanan lengkung
32
untuk poros berlubang : Wb = 0,1 . (D3 d3)
E. UJI KOMPETENSI
I. Soal Obyektif
Berilah tanda lingkaran pada salah satu option yang paling benar !
1. Ilmu yang mempelajari tentang d. Berat di angkasa
kesetimbangan benda dinamakan . . . e. Berat di bulan
a. Ilmu teknik d. Statika 7. Satuan momentum adalah . . .
b. Dasar kejuruan e. Satuan a. Nm d. Nm2
c. Mekanika b. N/m e. kgf
2. Sedangkan ilmu yang menggambarkan dan c. kgcm
meramalkan benda yang diam dan bergerak 8. Suatu benda massanya 60 kg diangkat
disebut . . dengan gaya 15 N, percepatannya . . .
a. Ilmu Teknik d. Statika a. 4 N
b. Dasar Kejuruan e. Satuan b. 4 kg
c. Mekanika c. 900 N
3. Besaran yang memiliki nilai dan arah adalah d. 0,25 N/kg
.... e. 0,25 m/s2
a. Besaran skalar d. Besaran vektor 9. Sebuah benda ditarik oleh tiga orang ke
b. Besaran turunan e. Besaran arah selatan, masing-masing dengan gaya
c. Besaran pokok 23 N, 17 N, dan 15 N. Besarnya gaya
4. Berikut ini merupakan besaran skalar, pengganti R adalah . . .
kecuali . . . a. 55 kg
a. Energi b. 55 N
b. Volume c. 45 N
c. Daya d. 30 N
d. Tegangan listrik e. 30 kg
e. Momen gaya 10. Pada sebuah bekerja dua gaya yang
5. Satuan gaya adalah Newton, 1 Newton berlawanan arah, yaitu F1 = 18 N ke kiri dan
sama dengan . . . F2 = 44 N ke kanan, maka arah dan
a. 1 kgf d. 1 kg.m/s2 besarnya gaya resultan adalah . . .
b. 1 kgf.m/s2 e. 1 Joule a. 26 N ke kiri
c. 1 kg/m2 b. 26 N ke kanan
6. Berat benda di kutub utara dan di Pontianak c. 62 N ke kiri
adalah . . . d. 62 N ke kanan
a. Sama berat e. Seimbang
b. Berat di Pontianak
c. Berat di kutub
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
A. Sambungan
1. Fungsi Sambungan
Dewasa ini teknologi berkembang dengan pesat, sehingga banyak sekali mesin-mesin model
baru yang serba canggih. Jika diamati mesin-mesin tersebut tidak terdiri dari satu bagian saja,
namun terdiri atas banyak bagian, ada bagian yang diam dan ada bagian yang bergerak/berputar.
Antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dirakit menjadi satu, sehingga menjadi suatu
konstruksi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya mobil atau sepeda motor terdiri dari
banyak bagian yang dirakit menjadi satu dengan cara disambung, ada bagian yang diam, ada
bagian yang bergerak, ada bagian yang dapat dilepas, dan ada bagian yang tidak dapat dilepas.
Dua bagian atau lebih yang dirakit menjadi satu sehingga menjadi suatu konstruksi disebut
sambungan. Dengan demikian sambungan berfungsi untuk menyatukan beberapa bagian atau
komponen menjadi satu. Tujuan suatu konstruksi dibuat dari banyak sambungan antara lain :
Untuk membentuk konstruksi menurut yang dikehendaki
Untuk memudahkan waktu pemasangan, pemeliharaan dan penggantian.
Agar suatu konstruksi dapat dibuat dari berbagai macam jenis bahan
Untuk mendapatkan bagian yang dapat bergerak, diam, dapat dilepas atau tidak dapat
dilepas.
2. Macam-macam Sambungan
Ada dua macam sambungan, yaitu :
a. Sambungan permanen atau sambungan tetap/mati, yaitu sambungan yang tidak dapat
dilepas, (bila ingin melepas dengan cara merusaknya). Yang termasuk sambungan permanen
adalah sambungan las, sambungan solder/patri, sambungan keling, sambungan lipat
b. Sambungan non permanen atau sambungan sementara, yaitu sambungan yang dapat
dilepas tanpa merusak komponennya. Yang termasuk sambungan non permanen adalah
sambungan mur baut atau skrup, sambungan pasak/pen, sambungan ring pegas.
3. Sambungan Mur Baut
a. Fungsi mur baut
Ulir atau drat terdiri dari ulir luar yang disebut baut dan ulir dalam yang disebut mur. Mur
dan baut berfungsi untuk mengikat beberapa bagian menjadi satu. Komponen sambungan mur
baut terdiri atas baut, mur, ring, dan komponen yang disambung. Cara membuat sambungan
mur baut : komponen yang akan disambung dilubangi lebih dahulu kemudian bagian komponen
yang sudah dilubangi dimasukkan pada baut, diberi ring atau cincin dan dipasangi mur hingga
kencang.
Selain sebagai pengikat atau penyambung, ulir juga berfungsi sebagai pemindah tenaga.
Contoh penggunaan ulir sebagai pemindah tenaga adalah pada batang ulir catok/ragum,
dongkrak ulir, poros transportir mesin bubut, dan sebagainya. Ulir sebagai pengikat digunakan
untuk menyambung beberapa komponen agar dapat dibuka/dilepas kembali, baik untuk
sambungan yang bergerak maupun sambungan yang tidak dapat bergerak.
b. Macam-macam ulir
Ada beberapa macam ulir, antara lain ulir segitiga, ulir segiempat, ulir trapesium. Pada
umumnya, ulir yang dipakai untuk menyambung adalah ulir segitiga (ulir yang mempunyai profil
segitiga). Ulir segitiga ada tiga macam, yaitu ulir metris, ulir whitworth, dan ulir UNI (UNC, UNF,
UNEF).
1) Ulir Metris
Ukuran ulir metris dalam satuan metris,
yaitu mm dengan sudut puncak 60. Ulir
metris diberi kode huruf M (metris) kemudian
diikuti angka yang menyatakan diameter luar
dan angka kedua menunjukkan jarak puncak
ulir (p) dalam satuan mm. Diameter luar ulir
dapat diukur dengan jangka sorong, dan jarak
puncak ulir dapat diukur dengan mal ulir. Gambar 2.1 Profil ulir
Contoh kode ulir : M 8 x 1,25 artinya : metris
Huruf M menyatakan jenis ulir metris dengan sudut puncak 60.
Angka 8 menyatakan ukuran diameter luar (D) = 8 mm
Angka 1,25 menyatakan jarak puncak Ulir (p) = 1,25 mm
2) Ulir Whitwort
Ukuran ulir whitwort dalam satuan britis,
yaitu inci dengan sudut puncak 55. Ulir
Whitwort diberi kode huruf W (Whitwort)
kemudian diikuti angka yang menyatakan
diameter luar dengan satuan inci dan angka
kedua menunjukkan kisar ulir (jumlah puncak
ulir setiap panjang 1 inci). Diameter luar ulir
dapat diukur dengan jangka sorong dalam
satuan inci (1 inci = 25,4 mm), dan jarak
puncak ulir dapat diukur dengan mal ulir.
Contoh kode ulir : W x 12 artinya :
Huruf W menyatakan jenis ulir whitwort
dengan sudut puncak 55.
Angka menyatakan ukuran diameter
luar ulir (D) = inci.
Angka 12 menyatakan kisar atau jumlah Gambar 2.2 Profil ulir
puncak ulir (p) = 12 gang tiap inci. Whitwort
3) Ulir UNI atau UNC
Ukuran ulir UNI atau UNC dalam satuan inci dengan sudut puncak ulir 60. Kode ulir
diawali dengan angka yang menyatakan diameter luar ulir dalam satuan inci dan angka
yang menyatakan kisar ulir. Kode 10 UNC artinya :
Angka menyatakan diameter luar ulir (D) = inci, angka 10 menyatakan kisar ulir (p) =
10 gang tiap inci, kode UNC menunjukkan jenis ulir UNC.
Keterangan :
(a) Mur segienam
(b) Mur segiempat
(c) Mur dengan pengencang kunci pas
(d) Mur dengan pengencang tuas
(e) Mur dengan pengencang martil plastik
(f) Mur dengan penjamin
(g) Mur kontra
(h) Mur mahkota
(i) Mur dengan skrup inset
(j) Mur dengan flens yang dapat menjepit
(k) Mur dengan ring fiber
(l) Ring penjamin
Gambar 2.7 Mengeling dengan mesin pres Gambar 2.8 Paku keling berujung ledak
Gambar 2.9 Mengeling dengan riveter
Ada 4 macam sambungan keling, yaitu sambungan tumpang/berimpit, sambungan bilah
tunggal, sambungan bilah ganda, dan sambungan rowe.
Gambar 2.11 Sambungan bilah tunggal Gambar 2.12 Sambungan bilah ganda
d. Sambungan las T
Sambungan las T terdiri atas :
las T sisi tumpul (satu sisi)
las T sisi tumpul dua sisi (ganda).
Las T tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.17 !
Gambar 2.17 Sambungan
las T
e. Sambungan sudut
Las sudut terdiri atas :
las sudut luar
las sudut luar dan dalam
Las sudut tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.18 !
Gambar 2.18
Sambungan sudut
TUGAS MANDIRI 2
Poros-lurus Poros-fleksibel
3. Poros Dukung
Poros yang berfungsi mendukung beban tertentu (tanpa meneruskan putaran) dinamakan
poros dukung. Misalnya poros pada becak, gerbong kereta api. Prinsip kerja poros dukung : bila
roda atau motor penggerak dihidupkan, maka poros tidak ikut berputar tetapi hanya
memikul/menyangga beban.
5. Tap
Tap adalah bagian mesin dengan bantalan yang berputar. Tap tidak meneruskan daya atau
momen puntir, tetapi menahan beban lengkung sebagai akibat dari pembebanan langsung maupun
tidak langsung. Tap terdiri dari tap murni dan tap poros. Tap murni merupakan bagian mesin
dengan bantalan berputar. Misalnya : tap pada roda gigi pengantar mesin bubut dan tap pada
engkol tunggal. Sedangkan tap poros merupakan ujung poros yang mendukung beban akibat gaya
reaksi pada bantalan, sehingga tap poros akan mengalami tekanan bidang dan momen lengkung.
Tap murni pada poros engkol Tap Poros
Gambar 2.20 Macam-macam Tap
6. Bantalan
Bantalan (klakher) berfungsi untuk menumpu poros sehingga memungkinkan poros dapat
berputar. Bantalan banyak dipakai pada porosnya motor, pompa, kompresor, dsb. Syarat-syarat
bantalan antara lain : cukup kuat mendukung poros dan beban, mempunyai koefisien gesek yang
tinggi, dapat dilumasi dengan mudah, panas yang timbul akibat gesekan cukup kecil, tahan aus,
tahan karat, dapat dipasang dan diganti dengan mudah.
Bila akan mengganti bantalan, maka harus dipilih bantalan yang berkualitas baik dan dengan
ukuran yang sama dari komponen yng diganti. Ukuran bantalan dapat dilihat pada kode yang
tertera di permukaan bantalan. Bahan bantalan yang banyak digunakan adalah besi cor, perunggu,
kuningan, perunggu phospor, logam putih dengan dasar Sn, logam putih dengan dasar Pb, paduan
kadnium dan perunggu hitam.
Ditinjau dari keadaan bebannya, ada tiga jenis bantalan, yaitu :
a. Bantalan radial (bantalan dengan beban radial).
b. Bantalan aksial (bantalan dengan beban aksial).
c. bantalan aksial-radial (bantalan dengan beban kombinasi aksial-radial).
Ditinjau dari sistem gerak dan besar kecilnya, ada 2 jenis bantalan,
a. Bantalan luncur
1) Bantalan luncur radial (yaitu bila gaya tekan bekerja arah radial atau tegak lurus dengan
garis sumbu leher poros). Jenis bantalan ini dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
bantalan luncur silinder penuh, bantalan luncur silinder memegas, bantalan luncur belah,
bantalan inset, bantalan luncur sebagian, bantalan bukuan logam.
2) Bantalan luncur aksial (yaitu bila gaya tekan sejajar/berimpit garis sumbu poros), jenis ini
ada dua, yaitu bantalan cincin dan bantalan bertingkat.
3) Bantalan luncur translasi (yaitu bila blok luncur berjalan bolak-balik di atas permukaan
bidang bantalan).
(a) Bantalan luncur radial blok alas (b) Bantalan luncur radial flens
Bantalan Luncur Silinder Penuh
Bantalan Luncur Silinder Memegas Bantalan Inset
TUGAS MANDIRI 3
Pemindahan daya dari mesin penggerak ke mesin pemakai dapat dilakukan secara langsung
maupun secara tak langsung. Pemindahan daya secara langsung terjadi pada torak/piston ke poros
engkol motor. Pemindahan daya tak langsung (memakai alat transmisi) dapat dilakukan dengan
ban, rantai, roda gesek, poros ulir, roda gigi.
Untuk memindahkan gaya dengan jarak poros yang jauh atau yang tidak dapat dilakukan
dengan roda gigi diperlukan penerus daya fleksibel, yaitu sabuk dan rantai.
1. Sabuk
Untuk pemindahan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan
jarak tertentu dapat dilakukan dengan sabuk. Misalnya pemindahan putaran dari poros motor listrik
ke poros utama mesin bor, biasanya digunakan alat transmisi berupa sepasang puli dihubungkan
dengan sabuk atau ban mesin.
Komponen penerus daya dengan sabuk antara lain poros, pen/pasak, puli dan sabuk. Di sini
pen/pasak berfungsi untuk menghubungkan poros dengan puli. Sedangkan puli sebagai tempat
kedudukan sabuk ban. Puli atau roda sabuk terbuat dari besi tuang, baja tuang, aluminium, atau
logam campuran.
Dilihat dari permukaan yang bersinggungan dengan sabuk ban, maka ada 7 macam puli, yaitu
puli dengan permukaan rata (gambar a), puli dengan permukaan lengkung (gambar b), puli alur tali
tunggal (gambar c), puli alur tali majemuk (gambar d), puli alur V tunggal (gambar e), puli alut V
majemuk (gambar f), dan puli bergigi (gambar g).
Keterangan :
Ln = panjang naf
Dn = diameter naf
D = diameter pully/roda
Bs = lebar pelek
b. Sabuk V
Sabuk V terbuat dari karet, karet sintetis, karet berserat
kanvas/nilon, atau karet berserat dan berinti. Karena tahan
panas, tahan minyak, dan mempunyai kekuatan yang tinggi,
maka sabuk V cocok untuk mesin otomotif, mesin pertanian,
mesin perkakas, mesin garmen dan sebagainya. Keuntungan
sabuk V adalah tahan lama, tidak berisik, rasio kecepatannya
besar, dilengkapi dengan penyerap hentakan, mudah dipasang
dan dilepas.
c. Sabuk bergerigi
Sabuk bergigi atau sabuk gilir atau sabuk penggerak
positif merupakan sabuk yang tahan terhadap lenturan dan
cocok untuk putaran tinggi. Sabuk bergerigi yang terbuat dari
karet berurat benang nilon banyak dipakai untuk timing belt
pada motor otomatis. Sabuk bergigi yang terbuat dari karet
digunakan untuk pemindahan daya pada mesin jahit.
d. Tali
Pemindahan daya dengan tali banyak digunakan pada
mesin garmen. Tali terbuat dari bahan kulit.
Gambar 2.33 Sabuk terbuka tanpa puli penegang Gambar 2.34 Sabuk terbuka dengan puli penegang
2. Rantai
a. Fungsi rantai
Rantai digunakan untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke
poros yang digerakkan, dimana sumbu-sumbu poros dalam posisi sejajar.
Bila dibanding sabuk, maka rantai dapat memindahkan daya yang lebih besar dengan
efisiensi yang tinggi hingga 0,98 dapat dipergunakan untuk poros yang jaraknya dekat atau
jauh, dapat menggerakkan beberapa poros sekaligus, dan jarang terjadi slip.
Namun memiliki beberapa kelemahan, yaitu suaranya berisik, harganya lebih tinggi,
cara pemasangan dan perawatan lebih rumit, kecepatan keliling relatif terbatas, terjadi
gesekan yang besar antara roll dan kaki gigi roda rantai, dan mengalami mulur (molor)
akibat ausnya pen-pen yang bergesekan.
Prinsip kerja pemindahan daya dengan rantai : bila poros penggerak berputar, maka
roda rantai (gear) yang dipasang pada poros ikut berputar menggerakkan rantai, gerakan
rantai diteruskan ke roda rantai (gear) ke dua, sehingga poros kedua berputar
menggerakkan komponen mesin yang lain. Untuk pemasangan roda rantai (gear) ke poros,
biasanya diberi pasak/pen atau pengunci lainnya.
Gambar 2.35 Prinsip Kerja Pemindahan Daya dengan Rantai
b. Macam-macam rantai
Ada 5 macam rantai yang banyak dipakai untuk memindahkan daya, yaitu :
1) Rantai gall
Rantai gall terdiri dari keping-keping
rantai dan pen engsel. Keping-keping
dihubungkan satu dengan lainnya oleh
pen secara hubungan engsel. Rantai gall
cocok digunakan untuk daya kecil, karena
tekanan bidang antara keping rantai dan
pen lebih besar.
(a) Dengan keping (b) Dengan keping
rantai tunggal rantai ganda
Gambar 2.36 Rantai Gall
2) Rantai bus
Rantai bus dibuat seperti rantai gall, namun
ditambah bus atau silinder pada pen engsel.
Gesekan engsel terjadi antara bus dengan bidang
luar pen dan bukan antara keping rantai dengan
leher pen. Rantai bus lebih tahan terhadap tekanan
bidang.
3) Rantai rol
Rantai rol dibuat seperti rantai bus, tetapi
dilengkapi bus kedua. Bagian pen diselubungi
oleh dua buah bus/silinder, bus bagian dalam
terikat dengan keping rantai dan bus luar dapat
berputar bebas disekeliling bus dalam. Rantai rol
lebih tahan terhadap tekanan bidang, sehingga
dapat menerima gaya tarik rantai yang lebih
besar. Rantai rol ada dua macam, yaitu (a)
rantai rol tunggal, (b) rantai rol ganda, dan (c)
rantai roll triple.
Gambar 2.38 Rantai Rol
Keterangan :
a. pelat penghubung dalam
b. pelat penghubung luar
c. pena
d. bus
e. roll
f. kunci/ring penjamin
Gambar 2.39 Bagian-bagian Rantai Rol
4) Rantai kait pen
Rantai kait pen terdiri atas kepingan-kepingan
berbentuk garpu dengan pen yang disatukan dan
mempunyai bagian kait yang dapat disambungkan
antara yang satu dengan yang lainnya. Rantai ini banyak
dipakai untuk mesin pertanian dengan jarak (mata
rantai) sekitar 30 39 mm.
D. Roda Gigi
E. UJI KOMPETENSI
I. Soal Obyektif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Berikut ini yang tidak termasuk sambungan b. Sudut puncak ulir metris 60
permanen adalah . . . c. Jumlah kisar ulir whithwort dihitung
a. Sambungan lipat setiap inchi
b. Sambungan pateri d. Jarak puncak ulir metris dalam satuan
c. Sambungan las mili meter
d. Sambungan keling e. Ulir UNI diukur dalam satuan mm
e. Sambungan pasak dengan sudut puncak ulir 55
2. Pernyataan berikut ini yang tidak benar 3. Berikut ini merupakan jenis-jenis mur,
adalah . . . kecuali . . .
a. Sudut puncak ulir whitwort 55 a. Mur segi empat
b. Mur segi enam d. Bantalan gelinding dibedakan menjadi
c. Mur dengan sekerup inset bantalan peluru dan bantalan rol
d. Mur kontras e. Bantalan berfungsi untuk menumpu
e. Mur mahkota poros
4. Sambungan keling untuk konstruksi 11. Yang termasuk komponen penerus daya
jembatan harus memiliki syarat . . . fleksibel adalah . . .
a. Tahan lama a. Sabuk
b. Permanen b. Roda gigi
c. Rapat c. Rantai
d. Kuat d. Sabuk dan rantai
e. Rapat dan kuat e. Jawaban a, b, c benar semua
5. Yang tidak termasuk sambungan keling . . . 12. Komponen mesin yang dapat
a. Sambungan tumpang mentransmisikan daya secara tepat
b. Sambungan rowe adalah . . .
c. Sambungan sudut luar a. Sabuk
d. Sambungan bilah ganda b. Roda gigi
e. Sambungan bilah tunggal c. Roda gesek
6. Yang bukan termasuk sambungan las d. Rantai
tumpang adalah . . . e. Kopling
a. Las sisi muka 13. Sebatang logam yang berbantuk silindris-
b. Las sisi kiri kanan lurus, bertingkat atau konis namun dapat
c. Las sudut luar menstransmisikan daya atau mendukung
d. Las sisi penuh beban adalah . . .
e. Las sisi miring a. Sabuk
7. Sambungan keling dapat dibuat dengan b. Roda gigi
cara berikut ini, kecuali . . . c. Bantalan
a. Cara manual d. Poros
b. Dengan riveter e. Kopling
c. Dengan timah 14. Berikut ini merupakan macam-macam puli,
d. Dengan mesin pres kecuali. . .
e. Dengan paku keling berujung ledak a. Puli dengan permukaan rata dan puli
8. Berikut ini merupakan keuntungan dengan permukaan lengkung
sambungan las, kecuali . . . b. Puli alur tali tunggal dan puli alur tali
a. Kuat d. Praktis majemuk
b. Non Permanen e. Ringan c. Puli alur V tunggal dan puli alur V
c. Rapat majemuk
9. Berikut ini yang tidak termasuk komponen d. Puli bergigi
poros adalah . . . e. Puli berulir
a. Sabuk d. Bantalan 15. Pemindahan daya dengan sabuk dapat
b. Poros e. Pasak dipakai untuk posisi poros . . .
c. Tap a. Bersilangan dan tegak lurus
10. Pernyataan berikut yang tidak benar adalah b. Sejajar
... c. Bersambungan
a. Ada dua jenis bantalan, yaitu bantalan d. Jawaban a dan b benar semua
radial dan bantalan aksial e. Jawaban a, b, c benar semua
b. Ada dua jenis bantalan, yaitu bantalan
luncur dan bantalan gelinding
c. Bantalan inset termasuk jenis bantalan
luncur radial
1. Macam-macam Material
Ilmu pengetahuan bahan atau material merupakan ilmu pengetahuan dasar yang harus
diketahui, difahami, dan dikuasai oleh orang-orang teknik. Dengan mengetahui sifat bahan, maka
kita dapat membuat suatu produk atau suatu konstruksi yang berkualitas dan diminati masyarakat.
Bahan atau material adalah wujud asal benda kerja.
Di bidang teknik ada 3 macam material, yaitu material logam, material non logam, dan
metaloid. Materi logam adalah unsur-unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat : liat, kuat, keras,
kenyal, dapat ditempa / diubah bentuk, penghantar listrik, penghantar panas, dan pada umumnya
mempunyai titik cair yang tinggi. Metaloid merupakan bahan yang menyerupai logam yaitu karbon
(C), Silicon (Si), phosfor (P), sulfur atau belerang (S).
Bila ditinjau dari keadaan, sifat dan kegunaannya ada 5 macam logam, yaitu :
a. Logam yang mempunyai massa jenis lebih dari 5 kg/dm 3 disebut logam berat, contohnya besi,
nikel, krom, tembaga, seng, timah hitam, timah putih.
b. Logam yang massa jenisnya kurang dari 5 kg/dm3 disebut logam ringan, contohnya aluminium.
c. Logam yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga dapat dipakai untuk perhiasan dan
asesoris disebut logam mulia, contohnya emas, perak, platina.
d. Logam yang tahan api disebut logam refraktori, contohnya wolfram, molibden, titanium.
e. Logam yang dapat memancarkan sinar radio aktif disebut logam-logam radio aktif, contohnya
uranium dan radium.
Besi merupakan logam yang sangat penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak
dan rapuh untuk dipakai sebagai barang jadi. Oleh karena itu, besi selalu dicampur dengan unsur
lain, terutama zat arang. Jadi sebutan besi dapat berarti :
a). Besi murni (besi murni dengan simbul Fe hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia).
b). Besi teknik (besi yang sudah dicampur dengan unsur lain, yaitu besi kasar, besi tuang dan
baja).
Bila ditinjau dari kandungan besinya, ada dua macam logam, yaitu logam ferro dan logam non
ferro. Logam ferro atau logam besi adalah suatu logam yang mengandung unsur kebesi-besian.
Yang termasuk logam ferro adalah :
a. Besi tuang
Besi tuang merupakan campuran besi dan karbon (4%), sifatnya rapuh, baik untuk dituang,
tidak dapat ditempa, sulit dilas. Penggunaanya untuk kembangan pagar besi, badan ragum,
alas mesin bubut, blok silinder, komponen-komponen mesin,dll.
b. Besi tempa
Besi tempa adalah campuran besi murni (99%) dan sedikit rongsokan, sifatnya liat, dapat
ditempa, dan tidak dapat dituang. Penggunaannya untuk kait keran, rantai jangkar,
paron/landasan.
c. Baja lunak
Baja lunak atau baja karbon rendah adalah campuran besi dan karbon 0,04% 0,3%,
sifatnya liat, dapat ditempa atau diubah bentuk, Penggunaannya untuk paku keling, mur baut,
sekrup, pipa, kawat, besi as, pelat baja, pelat setrip, baja profil untuk konstruksi bangunan dan
jembatan, dll.
d. Baja karbon sedang
Baja karbon sedang adalah campuran besi dan karbon 0,3 0,6%, sifatnya kenyal dan
lebih keras dibanding baja lunak. Penggunaannya untuk peralatan dan komponen mesin,
seperti rel kereta api, mur baut, poros/as, stang seker, roda gigi, palu, pegas, paron/landasan,
dll.
e. Baja karbon tinggi
Baja karbon tinggi adalah campuran besi dan karbon 0,6% 1,5%, sifatnya dapat ditempa
dan dapat disepuh. Penggunaannya untuk perlengkapan mesin bubut, alat-alat perkakas, kikir,
daun gergaji, pahat, tap, stempel, dll.
f. Baja cepat tinggi
Baja cepat tinggi adalah baja karbon tinggi ditambah unsur paduan seperti nikel, kobalt,
krom, tungsten, dan sebagainya, sehingga sifatnya keras, rapuh, dapat disepuh, dapat
dimudakan, tahan suhu tinggi. Penggunanaannya untuk komponen mesin terutama yang
berhubungan dengan suhu tinggi seperti pahat bubut, dsb.
Keterangan gambar :
1. Rumah/bodi 6. Transmisi roda gigi
2. Gigi pemecah (berputar) 7. Motor penggerak
3. Saluran pengeluaran 8. Alas
4. Corong pemasukkan 9. Poros
5. Gigi statis/diam 10. Penyangga bantalan
3. Pembuatan Baja
a. Dapur Bessemer
Konvertor Bessemer merupakan tempat mengolah baja dengan bahan baku berupa besi
kasar kelabu atau besi kasar cair yang baru dihasilkan dari dapur tinggi, dengan bahan tambah
berupa Ferro Silisium, Ferro Mangan. Konvertor Bessemer berbentuk bejana yang terbuat dari
pelat baja dan dindingnya dilapisi dengan batu tahan api yang bersifat asam dari bahan silika.
Proses pengolahan baja : Besi kasar cair/besi kasar kelabu dimasukkan pada dapur
Bessemer yang telah diputar miring. Udara tekan dihembuskan ke dalam dapur Bessemer dan
segera ditegakkan, sehingga kotoran dan karbon bersenyawa dengan zat asam yang berasal
dari udara tekan, akibatnya terjadi oksidasi dan menyebabkan timbul nyala api (oleh karena itu
proses Bessemer tidak memerlukan nyala api). Dalam keadaan api menyala dimasukkan ferro
silisium. Jika diinginkan baja dengan kadar karbonnya rendah, maka nyala api akan mati,
menunjukkan zat arangnya telah habis terbakar dan besi kasar telah berubah menjadi baja.
Selanjutnya cairan baja dituang ke dalam ladel untuk dicor ke dalam cetakan menjadi baja cor,
baja tuang, atau produk tertentu.
Gambar 3.4 Konvertor Bessemer
b. Dapur Thomas
Konvertor Thomas merupakan tempat mengolah baja dengan bahan baku berupa besi
kasar putih atau besi kasar cair yang baru dihasilkan dari dapur tinggi, dengan bahan tambah
berupa phosfor. Konvertor Thomas berbentuk bejana yang terbuat dari pelat baja dan
dindingnya dilapisi dengan batu tahan api yang bersifat basa dari bahan dolomit.
Proses pengolahan baja : Besi kasar cair/besi kasar putih dimasukkan pada dapur
Thomas yang telah diputar miring. Udara tekan dihembuskan ke dalam dapur Thomas dan
segera ditegakkan, akibatnya timbul kalor dan terjadi pembakaran. Setelah suhunya mencapai
1300C, maka zat arang (C) dan phosfor (P) terbakar, karbonnya hilang dan menimbulkan
panas yang banyak, api menyembur dari mulut konvertor. Setelah apinya padam, berarti besi
kasar telah berubah menjadi baja cair dan dituang ke dalam ladel untuk dicor ke dalam cetakan
menjadi baja cor atau baja tuang. Hasilnya berupa baja berkadar 0,05 0,6% C yang banyak
dipergunakan untuk baja-baja profil, pelat kapal, dsb.
Gambar 3.5 Konvertor Thomas
Keterangan gambar 3.5 :
1. Bodi dari pelat
2. Batu lapisan tahan api
3. Tap berlubang
4. Saluran udara
5. Alas berlubang
6. Ruang udara
7. Tap/poros
TUGAS MANDIRI 4
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi material
logam non ferro banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk bahan campuran membuat logam
panduan, dengan tujuan agar dapat memperbaiki sifat logam paduan sesuai sifat dan kekuatan bahan
yang diinginkan. Yang termasuk logam non ferro adalah aluminium, antimon, bismuth, cadmium, cobalt,
emas, kalium, kalsium, khrom, mangan, magnesium, molibden, natrium, nikel, perak, platina, seng,
tembaga, timah hitam, timah putih, titanium, uranium, vanadium, wolfram, zirkonium. Yang banyak
dipakai di bidang teknik antara lain Al, Zn, Cu, Ni, Ag, Mg, Mn, Mo, Sn, Pb, W.
1. Aluminium
Aluminium didapat di atas bumi bukan merupakan logam murni, tetapi dalam keadaan senyawa
kimia yaitu Al2O3.H2O (bauksit). Sebagai bahan dasar dari aluminium adalah bauksit. Bauksit
mengandung 55 65% tanah tawas, 2 8% besi, 12 30% air, 1 8% asam silikat. Bauksit diolah
menjadi aluminium dengan cara elektrolisa. Bauksit banyak ditemukan di Perancis, Italia, Balkan,
Rusia, Hongaria, Asia, Afrika, Australia.
Sifat aluminium ialah ringan, liat, mudah dibentuk, dapat dilas dan disolder, tidak beracun, tidak
bermagnet, penghantar panas dan penghantar listrik yang baik, lebih keras dibanding timah putih,
tidak baik untuk dicor, tetapi dapat diroll menjadi lembaran. Aluminium mempunyai sifat fisik :
massa jenisnya 2,7, massa atom 26,97 , titik cairnya 660C.
Aluminium banyak dijumpai dalam bentuk paduan, yaitu untuk kabel, peralatan elektronik,
peralatan rumah tangga, komponen mesin, komponen pesawat terbang, bahan pelapis industri
kimia, makanan dan kedokteran, dll.
2. Seng
Biji seng ada yang bersenyawa dengan belerang dan ada yang bersenyawa dengan asam
arang. Untuk mengeluarkan belerang dan asam arang dari senyawa tersebut dengan cara
dipanggang di dalam dapur cawan, sehingga terjadi oksidasi seng. Cara lain untuk pembuatan
seng dengan jalan elektrolisa.
Sifat umum seng adalah tahan korosi, berwarna kelabu, patahannya mengkilap, dapat dituang,
dapat disemprotkan, dapat ditumbuk pada suhu 200C. Sifat mekanik seng adalah kenyal. Sifat
fisiknya memiliki massa jenis 7,14 dengan titik cair 419,4C. Seng banyak dipakai untuk elemen
listrik, pelapis baja, pelapis komponen mesin.
3. Tembaga
Biasanya biji tembaga mengandung besi, timah hitam, seng, dan sedikit perak dan emas. Biji
tembaga umumnya merupakan senyawa sulfida seperti CuFeS2 (34%Cu), CuS (79%Cu) dan
senyawa oksida, seperti CuO (88%Cu) dan lain-lain. Ada 3 cara pengolahan tembaga, yaitu :
a. Proses kering
Proses kering atau proses pyrometallurgy adalah proses pemanasan yang dilakukan
dengan membakar biji tembaga pada dapur cawan atau dapur nyala hingga suhu yang tinggi
dan mencair.
b. Proses basah
Proses basah atau proses hydrometallurgy adalah proses pengolahan biji tembaga dengan
cara melarutkan biji tembaga kemudian diekstrak lagi hingga mendapatkan unsur tembaga
yang terbebas dari unsur lain.
c. Proses electrometallurgy
Proses electrometallurgy adalah proses yang menggunakan listrik, yaitu dengan cara
elektrolisa.
Sifat tembaga warnanya merah muda mengkilat, tahan korosi, penghantar listrik dan panas
yang baik, dapat digosok, dapat dikerjakan dengan mesin, dapat ditempa dalam keadaan dingin,
mudah disambung dengan solder dan las. Sifat mekaniknya liat. Sifat fisiknya mempunyai berat
jenis 8,9 dengan titik cair 1.083 0C. Tembaga banyak digunakan untuk kabel, kawat listrik, alat-alat
listrik, telepon, pelapis baja, baut pateri (ujung solder), dan sebagainya.
4. Nikel
Biji nikel kebanyakan merupakan senyawa sulfida yang mengandung rata-rata 3% Ni dan 1%
Cu dan kadang-kadang mengandung logam mulia. Biji nikel banyak terdapat di Rusia, Amerika,
Finlandia, Norwegia, Indonesia, dll. Pengolahannya dengan cara memanggang dan mengolah biji
nikel pada dapur nyala api hingga mencair, kemudian diredusir dengan menggunakan bahan
tambah seperti mangan dan phosfor, hingga didapat nikel murni yang terpisah dengan unsur lain
dan kotoran.
Sifat nikel adalah keras, liat, berwarna putih mengkilap keabu-abuan, dapat dilas, dapat
ditempa, mudah dibentuk, tahan kimia, tahan korosi, berat jenisnya 8,7 dan titik lebur 1.455 0C.
Nikel banyak digunakan untuk bahan paduan membuat baja, pelapis komponen mesin, industri
kimia, alat-alat listrik dan kedokteran.
5. Perak
Ada dua macam biji perak, yaitu biji perak yang mengandung belerang dan biji perak yang
mengandung timbel. Biji perak yang mengandung belerang diolah dengan cara memanggang biji
perak hingga mencair. Biji perak yang mengandung timbel, pengolahannya dengan cara dihaluskan
lebih dulu kemudian dicairkan dengan memasukkan zat asam sampai timbel terbakar menjadi glit-
timbel dan dikeluarkan sebagai terak/kotoran. Cara lain untuk mengeluarkan timbel dari perak
dengan jalan elektrolisa.
Sifat perak adalah tahan korosi, dapat dilas, dapat disolder, penghantar listrik, termasuk logam
mulia, massa jenis 10,5, titik cairnya 960,5 0C. Sifat mekaniknya termasuk logam lunak. Perak
banyak dipakai untuk perhiasan, asesoris, industri kimia, dsb.
6. Magnesium
Magnesium termasuk logam lunak yang dibuat dengan jalan elektrolisa memakai campuran
klorida. Magnesium mempunyai sifat ringan, lunak, tahan korosi, dapat dilas, berat jenis 1,74, titik
cair 6500C. Magnesium banyak digunakan untuk peralatan fotografi, untuk unsur paduan membuat
logam (agar dapat menambah kekuatan tarik pada logam paduannya), dsb.
7. Mangan
Biji mangan berasal dari bahan dasar batu kawi atau Pyrobesit, Braunit, Manganit dan
Hausmanit. Mangan diperoleh dengan cara mereduksi biji mangan dengan serbuk aluminium halus
di dalam dapur cawan, pada suhu tertentu mangan akan terpisah dari kotoran yang lain dan
mengendap di dasar cawan, kotorannya diambil dan didapat mangan.
Mangan mempunyai sifat keras, rapuh, tahan aus, berwarna putih keabu-abuan, massa jenis
7,4, titik cair 12600C, dan sifat mekaniknya mempunyai kekuatan tarik yang tinggi. Karena sifatnya
itu, mangan banyak dipakai untuk bahan pelapis logam lain, dan sebagai unsur paduan membuat
logam agar mempunyai kekuatan dan keuletan.
8. Molibden
Biji molibden bersenyawa dengan belerang. Biji molebden banyak terdapat di Amerika,
Australia, Italia, Swedia, Norwegia. Cara memperoleh molibden dengan cara membakar biji-biji
molibden sampai menjadi oksid, selanjutnya oksid tersebut diredusir di dalam dapur listrik
menggunakan arang, sehingga molibden terpisah dari kotoran dan unsur lainnya.
Sifat molibden : berwarna putih perak, keras, dapat dikikir, termasuk logam berat, massa jenis
10,2, titik cair 2.6200C. Sifat mekaniknya liat dan keras, tetapi dapat dikikir dan mempunyai daya
pegas yang stabil pada suhu tinggi. Penggunaan molibden untuk penumpu kawat pijar lampu dop
dan sebagai unsur paduan membuat logam.
9. Timah putih
Biji timah putih ditemukan dalam keadaan murni dan persenyawaan dengan zat asam. Ada dua
macam biji timah putih, yaitu biji timah gunung (didapat dari batu timah) dan pasir timah yang
disebut dengan biji timah aliran. Timah yang ditemukan di pulau Bangka dan Belitung termasuk biji
timah aliran.
Cara memperoleh biji timah putih dengan menghaluskan batu timah putih dan mencucinya
hingga batu-batuan yang ringan terbuang. Sedangkan timah putih yang mengandung belerang
harus dipanaskan, dicairkan, diredusir di dalam dapur nyala api.
Timah putih bersifat tahan udara lembab, berwarna putih perak, tergolong logam lunak,
kekuatan dan kekerasannya sangat rendah, daya tahan korosi cukup tinggi, berat jenis 7,3, titik
cairnya rendah 2320C. Timah putih dapat dipakai untuk bahan solder, alat-alat listrik, tabung pasta
gigi, sebagai bahan paduan membuat logam, sebagai bahan untuk proses galvanis pada baja.
11. Wolfram
Biji wolfram yang mengandung kalsium wolframat disebut skelit. Biji wolfram yang mengandung
unsur besi wolframat disebut wolframit. Wolfram atau tungsten didapat dengan mereduksi oksida
wolfram dengan hidrogen yang dihasilkan dari dapur listrik.
Sifat wolfram adalah berwarna abu-abu hitam, tahan aus, tahan panas, keras, berat jenis 20,
titik cairnya tinggi 3.4000C, titik didih 5.9000C, dapat digilas menjadi lembaran, bila dipadu dengan
baja perkakas akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan panas.
Wolfram banyak dipakai di bidang listrik untuk pembuatan kawat lampu pijar, untuk katoda
tabung elektron, untuk bahan pakan las tungsten, dan untuk bahan paduan membuat logam, dsb.
Dengan semakin mahalnya harga material logam, maka material bukan logam merupakan material
alternatif pengganti logam. Material bukan banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai
produk peralatan rumah tangga, peralatan teknik, komponen kendaraan, assesoris, kemasan produk,
dan sebagainya. Material bukan logam adalah bahan yang tidak termasuk logam atau unsur kimia yang
mempunyai sifat elastis (misalnya karet, plastik), cair (misalnya bahan bakar dan bahan pelumas),
mudah pecah (misalnya keramik), peka terhadap api (misalnya bahan bakar, plastik), tidak dapat
terbakar (misalnya asbes), dan lain-lain. Yang termasuk material bukan logam ialah asbes, plastik,
kaca, keramik, stetit, kertas/karton, karet, granit, batu bara, bahan bakar cair, bahan bakar gas, minyak
pelumas, minyak rem, intan, korund, karborundum.
1. Asbes
Asbes ditemukan di alam berbentuk serabut atau serat halus sebagai pembuluh diantara
karang-karang, yang terdiri atas asam kersik dan silikat magnesium. Untuk memperoleh asbes
dengan cara menghancurkan batu-batu karang hingga diperoleh serat-serat untuk dibuat asbes
dan dipintal menjadi benang. Agar mudah dalam pemintalan, maka serat-serat asbes dicampur
dengan kapas. Setelah menjadi benang, maka kapasnya dihilangkan dengan cara dipanggang atau
dibakar hingga tertinggal benang asbes saja. Selanjutnya benang asbes ditenun menjadi kain
asbes, Serat asbes dapat dibuat menjadi lempengan dengan cara dipres, dan jika dicampur
dengan semen akan menjadi lempengan asbes semen.
Asbes ditemukan di Kanada, Kebumen Jawa Tengah, Weda di pulau Seram. Ada dua macam
asbes yaitu asbes serpentine dan asbes ampihible. Asbes Serpentine dalah hydrous magnesium
silicates, sifatnya sangat halus, elastis, kuat, tahan api dan lkali, panjangnya 10 25 mm dan ada
yang 25 160 mm. Asbes ampihible dalah silikat daripada calsium, magnesium, besi, sodium,
dan aluminium, sifatnya tahan asam dan tidak dapat dipintal.
Pada umumnya asbes mempunyai sifat tahan api dan tidak dapat terbakar (asbestos artinya
tidak terbakar), berwarna abu-abu perak, massa jenis 2,9 3, titik cair 1500 0C. Asbes berkualitas
tinggi banyak digunakan pada alat pemadam kebakaran, sarung tangan, sepatu asbes, baju tahan
api, kanvas rem, paking knalpot, isolasi panas pada peralatan listrik, kaos lampu petromak, sumbu
kompor. Asbes serabut panjang dicampur semen menjadi pipa dan lembaran untuk hardboard dan
atap rumah. Asbes serabut pendek untuk membuat tuangan yang tahan api.
2. Plastik
Plastik adalah bahan yang terbuat dari unsur-unsur yang teridiri atas senyawa makro molekul
dan organis. Sebagai bahan dasar plastik adalah arang, minyak bumi, gas bumi, garam, dan air.
Plastik dibuat secara sintetis, bersifat plastis dan mudah dibentuk, sehingga dinamakan plastik.
Macam-macam material plastik antara lain Poly Etylene (PE), Poly Propelene (PP), Poly Vinil
Clorida (PVC), Poly Steerine (PS), Poly Carbonat (PC), Poly Amid (PA), Akrilitiel Butadin Steerine
(ABS).
Plastik mempunyai sifat mudah terbakar, ringan, kuat, tahan zat kimia, tahan air, tahan korosi,
dapat dicetak dengan baik pada suhu rendah. Plastik jenis ABS mempunyai sifat magnetik dan
mengandung elektro magnet. Sifat fisik plastik : massa jenis 1,0 1,7 dan titik lumer sekitar 400 0C.
Sifat mekanik plastik : mempunyai kekuatan tarik 2,1 8,4 kg/mm 2 dan regangan 15% 700%.
Plastik banyak digunakan untuk kemasan, peralatan rumah tangga, peralatan teknik, peralatan
elektronik, komponen kendaraan, dsb.
3. Kaca
Kaca dibuat dengan cara mengolah bahan dasar kaca seperti pasir kuarsa dan bahan tambah
lainnya (soda, potas, kapur, timbel) pada dapur cawan tahan api yang dipanaskan dengan gas
sampai suhu 2.0000C, setelah encer dan homogen suhunya diturunkan sampai 1200 1400 0C
sehingga menjadi adonan yang kental. Adonan kaca dapat dibuat menjadi produk tertentu dengan
sistem ditiup, ditekan, dipres, ditarik, digiling, atau dicetak dalam waktu yang secepat mungkin..
Pada umumnya kaca tidak mempunyai titik cair tertentu, bersifat halus/licin, tidak tahan
benturan, tidak larut dalam air, tembus cahaya, dapat memantulkan cahaya, tahan pengaruh gas,
uap dan asam.
Macam-macam kaca antara lain kaca bening (kaca natron), kaca kristal, kaca baur, kaca flint,
kaca krona, kaca pyrex, kaca yena, kaca panser (tahan peluru). Kaca bening banyak dipakai untuk
jendela. Kaca pyrex dan kaca yena tahan perubahan suhu, digunakan untuk alat-alat ukur
laboratorium, thermometer dan lainnya. Kaca krona digunakan untuk alat-alat optik. Kaca flint
digunakan untuk membuat lensa, prisma dan kanta. Kaca tripleks unntuk jendela mobil.
4. Keramik
Keramik dibuat dari bahan kaolin (tanah liat pilihan), dibentuk dengan cetakan dan dibakar
dengan suhu 900 12000C. Keramik mempunyai sifat tahan perubahan suhu, keras, getas, dapat
pecah, daya sekatnya tinggi, tidak dapat diubah bentuk, tahan perubahan kimia dan tidak
menghisap air. Karena sifatnya itu keramik digunakan untuk lantai, bahan isolasi listrik, sekring,
batu tahan api,dsb.
5. Stetit
Stetit adalah semacam keramik yang dibuat dari serbuk batu lemak yang dipres dengan
tekanan tertentu dan dibakar sampai suhu dan waktu tertentu sesuai kebutuhan. Stetit mempunyai
sifat lebih baik dari keramik, yaitu tahan perubahan suhu dan getaran mekanis. Stetit digunakan
untuk alat-alat pemanas, seterika, solder, saklar, isolator jaringan listrik, isolator busi motor (bagian
busi yang warnanya putih terbuat dari stetit), dsb.
7. Karet
Ada dua macam karet, yaitu karet alam dan karet sintetis. Karet sintetis merupakan karet tiruan
yang dibuat dari mineral minyak bumi, agar karet menjadi elastis dan kenyal, maka karet
divulkanisir atau diberi campuran belerang. Karet alam diperoleh dari penyadapan pohon karet
dengan cara mnguliti atau menyadap kulitnya dan getah karet yang berwarna putih (disebut latek)
ditampung dalam suatu wadah. Bahan dasar ini lalu dicampur dengan asam cuka, kemudian diroll
menjadi lembaran karet. Dalam perdagangan, karet kasar tersedia dalam bentuk lembaran yang
disebut krep, berwarna putih kekuning-kuningan dan coklat. Proses penyempurnaan karet kasar
dengan cara vulkanisasi memakai belerang dan bahan lainnya. Karet hasil vulkanisasi yang baik
akan lebih kuat dan kenyal, sehingga banyak dipakai untuk bahan pembuatan ban kendaraan,
sabuk mesin, paking, slang, dan bahan penahan getaran.
Sifat karet adalah elastis, kenyal, tidak larut dalam air, dapat larut dalam bensol, bensin dan
tinner, massa jenis karet 0,9 0,96. Pada suhu O 0C karet masih kenyal, pada suhu yang lebih
rendah menjadi keras dan rapuh, pada suhu 50 0C karet menjadi lunak dan lengket, pada suhu
2000C karet menjadi kental, karet akan rusak oleh asam dan khlor. Sifat mekanis karet tergantung
pada bahan vulkanisir dan bahan pengisi yang berupa arang, kapur, antimon, timbel, dsb.
8. Batu bara
Yang termasuk bahan bakar padat adalah arang kayu, arang kokas, dan batu bara, Ada dua
macam batu bara, pertama adalah batu bara dengan air yang larut dan kedua adalah batu bara
dengan air yang bercampur saja dalam bongkahan. Batu bara berasal dari alam yaitu dari tumbuh-
tumbuhan yang tertimbun tanah dalam waktu yang lama dan mengalami proses pembusukan
secara lambat, sehingga unsur-unsur terurai menjadi gas CO 2 dan H2O dan sisanya berupa zat
arang dalam jumlah yang banyak dan beratnya menurun. Dari timbunan berubah menjadi plastis
dan membeku menjadi batu bara. Setelah diolah, batu bara dapat dipakai untuk bahan dasar
sintetis, bahan bakar pada instalasi uap di PLTU, bahan bakar dapur tinggi, dsb.
Sifat batu bara : mengandung unsur zat arang (Carbon), zat air (Hidrogen), belerang (Sulfur),
gas abu. Kalor atau panas yang dihasilkan oleh batu bara tergantung unsur C, H, S. Jika NB = nilai
bakar / kalor dalam satuan kkal/kg, H = prosentase air, O = prosentase oksigen, C = prosentase
karbon, S = prosentase sulfur, maka nilai bakar untuk setiap kg batu bara akan menghasilkan kalor
sebanyak :
0
NB 8100 C 34400 H 2500 S
8
a. Bensin
Bensin atau gasolin atau petrol dipakai untuk bahan bakar motor bensin, minyak bakar
industri, dan sebagai bahan pelarut. Bensin bersifat mudah menguap, mudah terbakar,
mengandung belerang, berwarna jernih, berbau menyengat, dapat melarutkan minyak dan
karet, titik nyala rendah, massa jenis 0,71 0,76, titik beku 50 0C, titik embun 100 140 0C,
nilai pembakaran 10.000 kkal/kg (artinya jika 1 kg bensin dibakar dengan sempurna akan
menghasilkan kalor sekitar 10.000 kilogram).
b. Solar
Solar diperoleh dengan mendestilir minyak tanah kasar, dengan cara mengeluarkan
ligroline, bensin, dan kerosin hingga diperoleh solar. Solar digunakan untuk bahan bakar motor
diesel. Solar berwarna kuning muda sampai coklat, nilai pembakaran sekitar 9.000 kkal/kg,
berat jenis 0,83 0,85, suhu didih 250 300 0C, titik nyala 65 70 0C, mempunyai viskositas
atau derajat kekentalan 1,5 3,50C engler pada suhu 500C.
c. Minyak tanah
Kerosen atau minyak tanah diperoleh dari hasil destilasi minyak tanah kasar. Minyak tanah
warnanya coklat agak kebiru-biruan, banyak dipakai untuk bahan bakar pada kompor masak.
D. UJI KOMPETENSI
I. Soal Obyektif
Berilah tanda lingkaran pada jawaban yang benar diantara a, b, c, d, atau e
1. Sebutkan contoh penggunaan asbes, plastik, kaca, stetit, karet di bidang otomotif !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Sebutkan 2 macam asbes dan jelaskan perbedaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Sebutkan 3 macam kertas dan tuliskan contoh penggunaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
4. Jelaskan cara mengolah minyak mentah !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
5. Sebutkan 3 macam minyak pelumas dan jelaskan kebaikannya masing-masing !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
6. Jelaskan arti nilai pembakaran pada solar 9.000 kkal/kg !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
7. Kantor pusat SAE berkedudukan di Amerika Serikat, apa kepanjangan SAE ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
8. Sebutkan 2 macam besi kasar yang dihasilkan dapur tinggi dan jelaskan perbedaannya !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. Mengapa dapur Bessemer tidak memerlukan nyala api ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
10. Mengapa dapur Siemen Martin disebut juga dapur regenerator ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
11. Sebutkan 10 sifat tembaga !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
12. Apakah fungsi dapur tinggi !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
13. Jelaskan proses terjadinya batu bara !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
14. Mengapa seng yang dipakai untuk atap rumah bisa karatan ?
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
15. Jelaskan proses pengolahan baja pada dapur Thomas !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
16. Jelaskan bagaimana proses pengolahan biji besi menjadi besi kasar dan lengkapi dengan gambar !
Jawab : ............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Soedjono B.Sc., Mashudi B.Sc., 1978, Pengetahuan Logam 1, Jakarta : Depdikbud RI.
Moch. Raffei, Drs. dan Suarpradja Tedja, Ir., 1978, Bagian-bagian Mesin 1, Jakarta : Depdikbud RI.
Anwari, Ir dan Moch. Raffei, Drs., 1980, Bagian-bagian Mesin 3, Jakarta : Depdikbud RI.
Kasbollah M.P., Drs., salipoan T.S., Drs., 1979, Pengetahuan Bahan dan Perkakas Otomotif Jakarta :
Depdikbud RI.
Bagyo Sucahyo, Drs., 1999, Ilmu Logam, Surakarta : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Eka Yogaswara, Drs., 2005, Material dan Kemampuan Proses Bandung : Armico.
Solih Rohyana, Drs., Eka Yogaswara, Drs., 2000, Pengetahuan Dasar Konstruksi Mesin, Bandung
Armico.