Anda di halaman 1dari 8

Tugas kinimatika dan dinamika

Nama : vebri alfiaranda


Prodi : perawatan mesin
NIM : 20303001

*SOAL*
Jelaskan secara rinci dan dengan ilustrasi gambar
mengenai:
1. a. Momen
b. Momen Inersia
c. Momentum Sudut
2. Hukum Newton 1, 2, dan 3
3. Titik Berat
4. Hukum Hooke
5. a. Tegangan
b. Regangan
6. Derajat Kebebasan
7. Penurunan derajat kebebasan
8. Pusat Sesaat
9. Penentuan letak Pusat Sesaat
10. a. Kecepatan Linear
b. Kecepatan Relatif
*jawab
1. a gaya F yang arahnya tegak lurus terhadap penggaris
Saat Anda memberikan gaya F yang arahnya tegak lurus terhadap penggaris, penggaris itu
cenderung untuk bergerak memutar. Namun, saat Anda memberikan gaya F yang arahnya
sejajar dengan panjang penggaris, penggaris tidak bergerak. Hal yang sama berlaku saat Anda
membuka pintu.
b. Momen inersia suatu bergantung pada massa benda dan jarak massa benda tersebut
terhadap sumbu rotasi. Jika benda berupa partikel atau titik bermassa m berotasi mengelilingi
sumbu putar yang berjarak r, momen inersia partikel itu dinyatakan dengan persamaan
I = mr2                    (1–22)
Dari Persamaan (1–22) itu, Anda dapat menyimpulkan bahwa momen inersia suatu
partikel berbanding lurus dengan massa partikel dan kuadrat jarak partikel tersebut
terhadap sumbu rotasinya.
Dengan demikian, semakin jauh jarak poros benda (sumbu rotasinya), besar momen
inersia benda tersebut akan semakin besar. Prinsip ini banyak digunakan dalam atraksi
sirkus, misalnya atraksi berjalan pada seutas tali. Dalam atraksi tersebut, pemain akrobat
membawa sepotong kayu panjang yang akan memperbesar momen inersianya sehingga ia
dapat menyeimbangkan badannya saat berjalan pada tali tersebut,

Kayu panjang yang dibawa pemain akrobat memperbesar momen inersianya sehingga ia dapat
menyeimbangkan tubuhnya saat berjalan menyusuri tali.
c.Dalam gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut. Untuk benda
yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap, besarnya momentum sudut dinyatakan:

L = I . ω

dengan:
L = momentum sudut (kgm2/s)
I = momen inersia (kgm2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Momentum sudut merupakan besaran vektor. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat
ditentukan dengan kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan, perhatikan gambar berikut!

Jika keempat jari menyatakan arah gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.

Jika benda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi dengan kecepatan linier v, maka
persamaan (1) dapat dinyatakan sebagai berikut:
L = I . ω
Karena I = m.r2 dan ω = v /r, maka:
L = m.r2 . v/r
L = m.r.v

2. newton 1
Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan
nol, benda yang awalnya diam akan selamanya diam. Sementara benda yang awalnya bergerak lurus
beraturan juga akan selamanya lurus beraturan dalam kecepatan tetap. Pada Hukum Newton 1, menurut
laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat
kelembaman atau inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman. Rumus Hukum
Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2) Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen
inersia linear, momen inersia massa, momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada
bahan seperti tegangan lengung dan tegangan puntir, menghitungnya berdasarkan momen inersia.

contoh gambar hukum newton 1


B HUKUMNEWTOON II
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Contohnya yaitu ketika kita dihadapkan
dengan mendorong sebuah truk besar dan sebuah mobil sedan kecil.

Contoh gambar hukum newton II

C Hukum newton III


Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda
yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda
pertama, tetapi.arahnya.berlawanan

3. titik berat
Cara menentukan titik berat suatu benda yaitu: Dapat ditentukan dengan
menggantungkan benda tersebut pada seutas benang dan geser letak benang sehingga benda
tersebut dapat berdiri seimbang tanpa disentuh benda lain. dimana benang tegak lurus dengan
benda tersebut , maka disanalah titik berat benda tersebut
4. Hukum Hooke
hukum Hooke adalah perbandingan tegangan dan regangan pada deformasi elastis, dan
memiliki rentang keabsahan yang terbatas. Suatu pegas jika ditarik oleh tangan, maka tangan
akan merasakan adanya tarikan dari pegas

5 A. Tegangan
Tegangan adalah besarnya gaya yang diberikan oleh molekul-molekul terhadap luasan
penampang. Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang mula-mula
yang disebabkan oleh adanya gaya luar yang mempengaruhi benda
B. Regangan
Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang mula-mula yang
disebabkan oleh adanya gaya luar yang mempengaruhi benda. Regangan dapat diartikan juga
sebagai ukuran perubahan dimensi yang terjadi akibat tegangan.
6. Derajat kebebasan
Derajat kebebasan yaitu suatu parameter fisika yang independen, biasa disebut dimensi,
dalam deskripsi resmi merupakan kondisi suatu sistem fisika. Himpunan semua dimensi dari
suatu sistem dikenal sebagai ruang fasa.

7. penurunan derajat kebebasan


Untuk menyatakan persamaan diferensial gerakan pada struktur dengan derajat kebebasan
banyak / majemuk maka digunakan anggapan dan pendekatan seperti struktur dengan derajat
kebebasan tunggal SDOF. Guna memperoleh persamaan deferensial tersebut, maka tetap dipakai
prinsip keseimbangan dinamik (dinamic equilibrium) pada suatu massa yang ditinjau. Untuk
memperoleh persamaan tersebut maka diambil model struktur MDOF

8. pusat sesaat
Pusat sesaat: Sebuah titik dalam suatu benda di mana benda lain berputar terhadapnya,
Sebuah titik sekutu yang terletak pada dua buah benda yang mempunyai kecepatan linear yang
sama baik besaran maupun arahnya.
9. Penentuan letak pusat sesaat

10. A kecepatan liniear


Jarak yang ditempuh merupakan keliling lingkaran (busur lingkaran). Secara definisi,
kecepatan linear merupakan hubungan antara panjang lintasan linear yang ditempuh benda per
selang waktu tempuhnya. Kecepatan linear juga disebut dengan kecepatan tangensial
B. kecepatan relative
Kecepatan relatif adalah kecepatan yang bergantung pada titik acuan pengamat.
Sedangkan percepatan relatif adalah percepatan yang bergantung pada titik acuan pengamat.
Seseorang berjalan di atas treadmill, kita mengamatinya dari sebuah tempat duduk tidak jauh
darinya.

Anda mungkin juga menyukai