MOMEN INERSIA
(M5)
NIM/BP : 2023110075
KELOMPOK : 1B (SATU)
LABORATORIUM FISIKA
2024
MOMEN INERSIA
(M5)
Tujuan
BAB I
LANDASAN TEORI
m1 x 1 +m2 x 2
x PM =
m1 +m2
Jika benda digantungkan dari titik mana saja maka benda akan
berayun, kecuali ditempatkan sedemikian rupa sehingga pusat
gravitasi berada pada garis vertikal tersebut tepatnya dibawah
titik dimana benda tersebut digantungkan. Pusat gravitasi akan
berada pada perpotongan 2 garis pada benda yang digunakan.
O
0
Pm
T = 2π
√ I
mgL
I = I PM + mL 2
Konsep partikel itu berbeda dengan konsep benda tegar. Dalam gerak
lurus dan gerak parabola, misalnya, kita menganggap bahwa benda tersebut
adalah partikel, karena ketika bergerak, setiap bagian benda itu memiliki
kecepatan (maksudnya kecepatan linear) yang sama. Ketika sebuah mobil
bergerak, misalnya, bagian depan dan bagian belakang mobil mempunyai
kecepatan yang sama. Jadi kita bisa mengganggap mobil seperti partikel partikel
yang ada pada bagian tersebut.
Jadi pada kesempatan ini, terlebih dahulu kita tinjau dengan Momen
Inersia sebuah partikel yang melakukan gerak rotasi. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu kita memahami konsep momen inersia. Setelah membahas Momen
Inersia Partikel, kita akan berkenalan dengan momen inersia benda tegar.benda
tegar itu memiliki bentuk dan ukuran yang beraneka ragam. Jadi untuk membantu
kita memahami momen Inersia benda-benda yang memiliki bentuk dan ukuran
yang berbeda-beda itu, terlebih dahulu kita pahami Momen Inersia partikel.
Bagaimanapun, setiap benda itu bisa dianggap terdiri dari partikel-partikel.
Sekarang mari kita tinjau sebuah partikel yang melakukan gerak rotasi.
mr2 adalah momen inersia partikel bermassa m, yang berotasi sejauh r dari
sumbu rotasi. persamaan ini disebut juga dengan menyatakan hubungan antara
torsi, ini adalah persamaan Hukum II Newton untuk partikel yang berotasi.
Jadi Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu
(m) dengan kuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2). Untuk
mudahnya kita untuk melakukan pratikum, bandingkan dengan gambar di atas.
Secara umum yang kita ketahui, Momen Inersia setiap benda tegar bisa
Benda tegar bisa kita susunan dari banyak partikel yang tersebar di seluruh
bagian benda itu. Setiap partikel-partikel itu punya massa dan tentu saja memiliki
jarak r dari sumbu rotasi. jadi momen inersia dari setiap benda merupakan jumlah
total momen inersia setiap partikel yang menyusun benda itu.
Selain bergantung pada sumbu rotasi, Momen Inersia (I) setiap partikel
juga bergantung pada massa (m) partikel itu dan kuadrat jarak (r2) partikel dari
sumbu rotasi. Total massa semua partikel yang menyusun benda atau disebut
dengan massa benda itu. Persoalannya, jarak setiap partikel yang menyusun benda
tegar berbeda-beda jika diukur dari sumbu rotasi. Ada partikel yang berada di
bagian tepi benda benda tersebut, ada partikel yang berada dekat sumbu rotasi,
ada partikel yang bersembunyi di pojok bawah dan ada juga yang terjepit di
tengah . amati gambar di bawah ini :
Ini contoh sebuah benda tegar. Benda-benda tegar bisa dianggap tersusun
dari partikel-partikel. Pada gambar, partikel diwakili oleh titik berwarna hitam.
Jarak setiap partikel ke sumbu rotasi berbeda-beda di bandingkan dengan partikel
partikel lainnya. Ini cuma ilustrasi saja. Cara praktis untuk mengatasi hal ini
(menentukan MI benda tegar) adalah menggunakan kalkulus. Lingkaran tipis
dengan jari-jari R dan bermassa M (sumbu rotasi terletak pada pusat)
Lingkaran tipis ini mirip seperti cincin tapi cincin lebih tebal dibandingkan
dengan lingkaran tersebut. Jadi semua partikel yang menyusun lingkaran tipis
berada pada jarak r dari sumbu rotasi. Momen inersia lingkaran tipis ini sama
dengan jumlah total momen inersia semua partikel yang tersebar di seluruh bagian
lingkaran tipis tersebut.
Momen Inersia lingkaran tipis yang berotasi seperti pada gambar di atas,
bisa diturunkan sebagai berikut ini :
Perhatikan gambar di atas. Setiap partikel pada lingkaran tipis berada pada
jarak r dari sumbu rotasi rotasi lainnya. dengan demikian : r1 = r2 = r3 = r4 = r5 =
r6 = R
I = MR2
Ini persamaan momen inersia-nya.
Ada cara lain untuk menurunkan momen inersia benda tegar, selain
menggunakan kalkulus, yakni dengan bantuan teorema sumbu sejajar, teorema
sumbu tegak lurus atau sifat simetri benda tersebut. Prof. Yohanes Surya sudah
menurunkan beberapa momen inersia pada benda tegar, tapi Cuma beberapa
benda tegar saja yang bisa digunakan.
Silinder padat
dengan jari-jari R (sumbu rotasi terletak pada sumbu silinder)
2. Mistar
Digunakan untuk mengukur panjang sisi benda tegar
4. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu
5. Neraca Digital
Digunakan untuk menimbang massa beban
1. Statip
2. Mistar
4. Stopwatch
5. Neraca Digital
7. Kertas Milimeter
PERTANYAAN
2. Apabila kita diberi selembar papan kayu dengan bentuk tak beraturan,
JAWABAN PERTANYAAN
1. – segi empat
Momen inersia keping berbentuk segi empat berbeda-beda jika sumbu
putarnya diubah. Keping tipis segi empat dengan panjang a dan lebar b,
massa m sumbu X sejajar a dan sumbu Y sejajar b
Jika keping diputar pada titik beratnya z maka momen inersianya adalah
dapat dirumuskan :
I z = m.¿+ b 2 )
- Lingkaran
Momen inersia pelat berbentuk lingkaran berbeda dengan batang tpis,
meskipun sama-sma berbentuk lingkaran. Pada keping (pelat)
berbentuk lingkaran, momen inersianya jika diputar dengan sumbu
putar melalui pusat lingkaran dan garis tengah dinyatakan dengan :
Sumbu putar melalui pusat lingkaran. Momen inersia terhadap sumbu
rotasi melalui pusat lingkaran dan tegak lurus keping, di rumuskan :
I = m.r 2
- Segitiga sama sisi
2. Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu
benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana. Perpotongan dua buah garis atau
lebih yang vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu benda
3. Letak pusat massa dan pusat gravitasi bola sepak terdapat di bagian tengah
isi dalam bola.