Anda di halaman 1dari 32

REPORT THIS AD

Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar

Materi Kelas X Materi Kelas XI Materi Kelas XII Kumpulan Rumus Soal-Soal Les/Privat

1. Analisis Vektor untuk gerak parabola dan gerak melingkar


2. Hukum Newton tentang gravitasi
3. Usaha dan Energi
4. Getaran harmonis
5. Impuls, momentum dan tumbukan
6. Keseimbangan dan Dinamika Rotasi Benda Tegar
7. Fluida
8. Teori Kinetik Gas dan Termodinamika
9. Gelombang Mekanik

Klik salah satu materi pokok di atas yang ingin Anda pelajari!

URAIAN PEMBELAJARAN

Anda telah mempelajari dinamika partikel, dimana benda dianggap sebagai suatu titik materi
(ukuran benda diabaikan), sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda hanya mungkin
menyebabkan gerak translasi. Dalam Bab ini anda akan mempelajari dinamika rotasi dan
keseimbangan benda tegar. Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan, sehingga gaya-
gaya yang bekerja pada benda dapat menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu
poros. Pada gerak rotasi, benda bergerak berputar pada porosnya. Perhatikan gambar di atas.
Komedi putar dikatakan melakukan gerak rotasi karena lintasannya berbentuk lingkaran dan ada
sumbu sebagai pusatnya. Bagaimana dengan dinamika gerak rotasi tersebut?
Dinamika Rotasi Benda Tegar
Gerak rotasi benda dapat diamati dalam berbagai peristiwa di lingkungan kalian. Bola yang
menggelinding, gerak engsel pada pintu, gerakan katrol, sekrup, dan roda merupakan contoh
gerak rotasi benda. Sebagian besar gerak rotasi yang dialami benda tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi ada sesuatu yang menyebabkan benda tersebut berotasi. Pada bab ini kalian
akan mempelajari bagaimana sebuah benda dapat berotasi dan apa yang menyebabkannya.
1.1 Benda Tegar
Perhatikan Gambar di atas! Ada dua buah batangan, benda A terbuat dari besi dan benda B
terbuat dari adonan tepung yang agak lembek. Apabila kedua benda itu diputar dengan
memegang salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi? Benda A bentuknya relatif
tetap, sedangkan benda B akan mengalami perubahan bentuk. Pada putaran dengan frekuensi
tertentu benda B akan meregang dan tidak kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan
bahwa benda A adalah benda tegar dan benda B bukan benda tegar. Benda tegar adalah benda
yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya.
Torsi
Apakah Torsi Itu?
Untuk melihat suatu benda diam menjadi bergerak translasi (lurus), anda perlu mengerjakan gaya
pada benda itu. Analog dengan itu, untuk membuat suatu benda tegar berotasi (berputar)
terhadap suatu poros tertentu, anda perlu mengerjakan torsi(dari bahasa latin torquere; memutar)
pada suatu benda.Momen gaya atau torsi merupakan besaran yang mengakibatkan benda
berotasi atau berputar. Besaran-besaran apakah yang berkaitan dengan torsi?

Berdasarkan Gambar di atas, orang memberikan gaya kepada kunci sehingga kunci dapat
memutar baut. Baut berfungsi sebagai sumbu rotasi, sedangkan perpanjangan garis gaya
disebut garis kerja gaya. Jika gaya yang diberikan tangan (garis kerja gaya) tegak lurus
terhadap lengan kunci, maka lengan kunci ini berfungsi sebagai lengan gaya. Namun, jika gaya
yang diberikan tidak tegak lurus lengan kunci, maka lengan gaya merupakan jarak yang tegak
lurus dari sumbu rotasi dengan garis kerja gaya.

Sekarang coba perhatikan Gambar d atas! Untuk memutar baut, kedudukan tangan seperti
gambar (c) lebih mudah dilakukan daripada kedudukan tangan pada gambar (b) dan (a).
Sementara kedudukan tangan seperti gambar (b) lebih mudah dilakukan daripada seperti gambar
(a). Gaya yang diperlukan untuk memutar baut pada kedudukan (c) lebih kecil dari gaya yang
diperlukan pada gambar (b) atau (a). Berdasarkan fakta ini, besar gaya putar atau momen gaya
tidak hanya ditentukan oleh besar gaya, tetapi juga panjang lengan gaya. Hubungan ketiga faktor
ini, diberikan dengan persamaan berikut.
Berdasarkan sifat perkalian silang dua vektor, besar momen gaya dapat dicari dengan rumus:

Seperti halnya gaya F, torsi t juga termasuk vektor, yang memiliki besar dan arah. Bedanya, arah
torsi hanya dua, searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah torsi ini cukup dibedakan
dengan memberikan tanda positif atau negatif. Supaya konsisten dengan aturan matematika
maupun aturan arah pada momentum sudut dan gaya Lorentz, penentuan arah positif untuk torsi
mengikuti aturan putaran tangan kanan (Gambar berikut).
Momen Inersia Benda Diskrit (Partikel)

Perhatikan gambar di atas! Dalam gerak melingkar, kecepatan linear dinyatakan dengan , dengan
ω adalah kecepatan sudut. Oleh karena itu, besar energi kinetik rotasi partikel dapat dinyatakan
sebagai berikut.

Dari persamaan di atas, diperoleh nilai mr2 yang menyatakan momen inersia dari partikel yang
bergerak melingkar. Momen inersia dilambangkan dengan I.

Dengan demikian, momen inersia sebuah partikel sebanding dengan massa partikel dan kuadrat
jarak antara partikel dan sumbu putarnya. Momen inersia merupakan besaran skalar yang
memiliki satuan kgm2.

Benda yang terdiri atas susunan partikel (titik), jika melakukan gerak rotasi memiliki momen
inersia sama dengan hasil jumlah dari momen inersia partikel penyusunnya.
Momen Inersia Benda Tegar dengan massa terdistribusi kontinu

Jika benda tegar memiliki distribusi massa yang kontinu, seperti silinder pejal atau pelat, kita
perlu mengitung momen inersia dengan metode integrasi untuk menghitung penjumlahan.
Jika suatu benda tegar tidak dapat ditampilkan sebagai kumpulan partikel, melainkan merupakan
distribusi massa yang kontinu, penjumlahan dengan tanda sigma (S) pada persamaan harus
diganti dengan tanda integral (ò). Kita bayangkan membagi benda menjadi berbagai elemen
massa kecil dm yang berjarak r dari poros rotasi (gambar 2.7), sehingga momen inersia I dapat
dinyatakan oleh:

Hasil-hasil metode integrasi untuk menentukan momen inersia berbagai benda ditunjukkan pada
Tabel berikut.
Kaitan Torsi dengan Percepatan Sudut

Anda telah mengetahui bahwa gaya F menyebabkan suatu benda bergerak translasi dengan
percepatan linear a. Anda juga mengetahui bahwa torsi t menyebabkan suatu benda berotasi
terhadap suatu poros tertentu. Karena torsi t analog dengan gaya F dan percepatan sudut a analog
dengan percepatan linear a, kita bertanya apakah torsi t berkaitan dengan percepatan sudut adari
gerak rotasi?
Sekarang kita akan menurunkan persamaan yang menghubungkan torsi dengan percepatan sudut.
Gambar di atas menunjukkan sebuah partikel bermassa m yang sedang berotasi pada jarak r dari
poros O. Sebuah gaya F yang tegak lurus pada lintasan partikel memberikan percepatan
tangensial at sesuai dengan persamaan:

Kita mengenal rF sebagai torsi gaya t yang dihasilkan oleh gaya F terhadap poros rotasi partikel
dan mr2 sebagai momen inersia partikel I. Dengan demikian, persamaan tersebut dapat ditulis
sebagai berikut.
Rumus adalah hukum II Newton untuk benda yang bergerak rotasi, yang analog dengan F = m.a,
hukum II Newton untuk benda yang bergerak translasi. Jadi, dalam gerak rotasi, torsi berperan
seperti gaya pada gerak translasi.

Kerjakan sebagai latihan

Sebuah roda berbentuk cakram homogen dengan jari-jari 40 cm dan massa 50 kg. Jika benda
tersebut mengalami percepatan sudut sebesar 10 rad/s2, hitunglah momen gaya yang bekerja
pada roda tersebut!

Sebuah benda tegar berotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s2 karena bekerja momen gaya
sebesar 30 Nm. Tentukanlah momen inersia benda tersebut!

Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Pernahkan Anda menggulung benang layangan dengan kaleng bekas? Jika dua buah kaleng,
yang satunya kecil dan yang satunya lagi besar, digunakan untuk menggulung benang, kaleng
manakah yang akan menyebabkan putaran tangan kita lebih cepat jika panjang benang dan waktu
yang digunakan untuk menggulung adalah sama? Hal ini dapat dijelaskan dengan konsep hukum
kekekalan momentum.
Momentum Sudut
Anda telah mengenal besaran momentum linear yang dinyatakan oleh P = m.v. Pada gerak
rotasi, yang analog dengan momentum linear adalah momentum sudut. Massa analog dengan
momen inersia, kecepatan linear analog dengan kecepatan sudut, maka momentum sudut
momentum sudut didefinisikan sebagai perkalian antara momen inersia dan kecepatan sudut.
Secara matematis, ditulis sebagai berikut.

Momentum sudut merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah. Arah momentum
sudut dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di
atas. Arah putaran keempat jari menunjukkan arah rotasi, sedangkan ibu jari menunjukkan arah
momentum sudut.

Jika lengan torsi terhadap poros r dan kecepatan linear v benda (benda dianggap partikel)
diberikan, besar momentum sudut Ldapat dihitung sebagai berikut.
Formulasi Hukum Kekekalan Momentum Sudut pada Gerak Rotasi
Hukum kekekalan momentum linear menyatakan bahwa jika pada suatu sistem tidak bekerja
resultan gaya luar ( ), momentum linear sistem adalah kekal (tetap besarnya). Pada gerak rotasi
pun anda akan menjumpai hukum kekekalan momentum sudut.

Jika momen gaya luar sama dengan nol, berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut, yaitu
momentum sudut awal akan sama besar dengan momentum sudut akhir. Secara matematis,
pernyataan tersebut ditulis sebagai berikut.

Hukum Kekekalan momentum sudut

“ jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem ( ), momentum sudut sistem
adalah kekal (tetap besarnya)”.

Dari persamaan hukum kekekalan momentum sudut, dapat dilihat bahwa apabila I bertambah
besar, ω akan semakin kecil. Sebaliknya, apabila ω semakin besar maka I akan mengecil. Prinsip
ini diaplikasikan oleh pemain ice skating dalam melakukan putaran (Gambar 2.11). Saat akan
memulai putaran badan, pemain ice skating merentangkan lengannya (momen inersia pemain
akan semakin besar karena jarak lengan dengan badan bertambah). Kemudian, ia merapatkan
kedua lengannya ke arah atas badannya agar momen inersianya mengecil (karena jarak lengan
dengan badan mengecil) sehingga putaran badannya akan semakin cepat (kecepatan sudutnya
membesar).
Contoh lainnya adalah pada saat menggulung benang layangan dengan dua buah kaleng bekas
yang berbeda diameternya. Untuk kaleng bekas yang diameternya lebih besar, maka jari-jarinya
juga besar. Jari-jari yang besar akan memberikan momen inersia yang besar juga. Dengan
momen inersia besar, menurut hukum kekekalan momentum sudut, akan menyebabkan
kecepatan sudut kecil. Sebaliknya, kaleng bekas yang diameternya lebih kecil, maka jari-jarinya
juga kecil. Jari-jari yang kecil akan memberikan momen inersia yang kecil juga. Dengan momen
inersia kecil, menurut hukum kekekalan momentum sudut, akan menyebabkan kecepatan sudut
membesar. Itu sebabnya, menggulung dengan kaleng bekas yang diameternya lebih kecil akan
menyebabkan putaran tangan kita menjadi lebih cepat dibandingkan menggulung dengan kaleng
bekas yang diameternya lebih besar.
Keseimbangan Statis Sistem Partikel

Dalam sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang bekerja pada
benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang bekerja pada partikel
hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak rotasi). Oleh karena itu, syarat
yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel hanyalah keseimbangan translasi.

Anda telah mengetahui bahwa bisa berarti benda terus diam atau benda bergerak lurus beraturan.
Nah, keseimbangan yang dimaksud dalam subbab ini adalah keseimbangan statis sitem partikel,
yang berarti dan benda terus diam. Jika tetapi benda terus bergerak lurus beraturan, ini adalah
keseimbangan kinetis.
Keseimbangan tiga gaya secara sederhana diuraikan dengan menggunakan aturan sinus dalam
segitiga (Gambar berikut).
Keseimbangan Statis Benda Tegar
Suatu benda tegar disebut seimbang statis jika benda tegar itu tidak bergerak translasi dan juga
tidak bergerak rotasi (Perhatikan Gambar di atas). Apakah syarat dari keseimbangan statis benda
tegar? Telah anda ketahui bahwa untuk sistem partikel, syarat keseimbangan statis cukup dan
benda mula-mula diam. Apakah pada keseimbangan statis benda tegar juga hanya berlaku syarat
ini?
Pada gambar di atas diilustrasikan bahwa walaupun , tetapi mistar masih bisa berotasi terhadap
poros O. Rotasi ini terjadi karena torsi total terhadap poros O tidak nol ( ). Supaya mistar tidak
berotasi, maka resultan torsi pada titik apa saja yang diambil sebagai poros haruslah nol ( ).
Akhirnya, dapatlah kita nyatakan syarat keseimbangan statis benda tegar sebagai berikut.
Suatu benda tegar berada dalam keseimbangan statis bila mula-mula benda dalam keadaan diam
dan resultan gaya pada benda sama dengan nol, serta torsi terhadap titik sembarang yang dipilih
sebagai poros sama dengan nol.
Secara matematis, syarat keseimbangan statis benda tegar yang terletak pada suatu bidang datar
(misal bidang XY) dinyatakan sebagai berikut:

Beberapa contoh aplikasi keseimbangan statis benda tegar dalam kehidupan sehari-hari.

Pemain akrobat berjalan di atas tali.

Perhatikan Gambar di atas! Pemain akrobat berjalan di atas tali dengan membawa tongkat yang
panjang. Pemain ini memegang tongkat tepat di tengah-tengah. Akibatnya, gaya berat tongkat
pada setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan momen gaya pada sumbu putar (tubuh
pemain akrobat) sama besar dengan arah berlawanan, sehingga terjadi keseimbangan rotasi. Ini
menyebabkan pemain lebih mudah berjalan di atas tali.
Petani memikul dua buah keranjang yang dihubungkan dengan sebuah bambu.

Perhatikan Gambar di atas! Petani memegang bambu tepat di tengah-tengah. Akibatnya, gaya
berat bambu pada setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan momen gaya pada sumbu putar
(tubuh petani) sama besar dengan arah berlawanan, sehingga terjadi keseimbangan rotasi. Ini
menyebabkan petani lebih mudah membawa kedua keranjangnya.
Contoh

Pada gambar di atas tampak dua orang anak sedang bermain jungkat-jungkit. Massa anak yang
putri adalah 25 kg, sedangkan massa anak yang putra adalah 50 kg. Anak putri berada 3 m dari
pusat rotasi jungkat-jungkit, sedangkan anak yang putra berada 1,5 m dari pusat rotasi jungkat-
jungkit. Tentukan apakah kedua anak tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak! (g = 10 m/s2)
Diketahui:

mp = 25 kg

rp = 3 m

mL = 50 kg

rL = 1,5 m

Ditanyakan: apakah kedua anak dalam keadaan seimbang?


Titik Berat

Perhatikan gambar di atas! Dengan menumpukan tangannya pada tengah-tengah tempat banten,
seorang gadis bali membawa banten tersebut sambil berjalan ke suatu tempat dengan tidak jatuh.
Hal ini dapat dijelaskan dengan baik dengan memahami konsep titik berat.
Apakah Titik Berat Itu?

Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan benda adalah resultan
dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini, dan resultan ini
bekerja melalui suatu titik tunggal, yang disebut titik berat (atau pusat gravitasi).
Kita juga dapat menyatakan titik berat sebagai suatu titik dimana resultan gaya gravitasi partikel-
partikel terkonsentrasi pada titik ini. Karena itu, resultan torsi dari gaya gravitasi partikel-partikel
pada titik beratnya haruslah nol. Buktinya sangat mudah, tumpulah benda tegar pada titik
beratnya, maka benda berada dalam kondisi keseimbangan statis dan tidak akan jatuh.
Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?
Menentukan letak titik berat benda homogen yang memiliki sumbu simetri seperti mistar kayu
sangatlah mudah. Sumbu simetri dari mistar kayu tepat melalui titik tengah mistar. Ini berarti
titik berat mistar kayu ada di titik tengah mistar. Karena itulah mistar seimbang ketika ditumpu
oleh jari telunjuk anda tepat di titik tengah mistar.
Titik berat dari berbagai benda homogen yang bentuknya teratur (memiliki sumbu simetri)
terletak pada perpotongan diagonalnya (Lihat Tabel berikut).
Titik berat benda gabungan dari benda-benda teratur bentuknya dapat dicari dengan rumus
berikut.
Jenis-jenis Keseimbangan
Ada tiga jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan keseimbangan
netral. Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan, benda akan kembali ke kedudukan keseimbangannya semula
(Gambar a). Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda dimana setelah
gangguan kecil dihilangkan, benda tidak akan kembali ke kedudukannya semula, bahkan
gangguan tersebut makin meningkat (Gambar b). Keseimbangan netral (atau indiferen) adalah
keseimbangan di mana gangguan kecil yang diberikan tidak akan mempengaruhi keseimbangan
benda (Gambar c).Tips dan Trik Pembahasan Soal
———————————————————————————————————————
———–

Related Post

1. Analisis Vektor untuk gerak parabola dan gerak melingkar


2. Hukum Newton tentang gravitasi
3. Usaha dan Energi
4. Getaran harmonis
5. Impuls, momentum dan tumbukan
6. Keseimbangan dan Dinamika Rotasi Benda Tegar
7. Fluida
8. Teori Kinetik Gas dan Termodinamika
9. Gelombang Mekanika

Iklan

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

B AGI K AN INI:
 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Click to share on Facebook(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk mengirim email pada teman(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)

Tinggalkan Balasan
Diberdayakan oleh Terjemahan
Artikel Fisika Populer

Materi Listrik Statis

Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar

Materi Rangkaian Arus Searah

Materi Kinematika Gerak Lurus

Materi Usaha dan Energi

Rumus Rangkaian Arus Searah

Materi Suhu dan Kalor


Materi Impuls dan Momentum

Materi Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik

Materi Fluida Statis

Artikel Fisika Terbaru

 Arus dan Tegangan Listrik Bolak Balik


 Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
 Vektor
 Dinamika Gerak Lurus
 Medan Magnet
 Gelombang Bunyi
 Optik
 Elastisitas
 Mekanika Fluida
 Gerak Melingkar
 Kinematika Gerak Lurus
 Usaha dan Energi
 Teori Kinetik Gas dan Termodinamika
 Listrik statis
 Fisika Modern dan Radioaktivitas
 Impuls dan Momentum
 Suhu dan Kalor
 Listrik Dinamis
 Konteks dari Getaran
 Penerapan dan Kegunaan Radioaktivitas

IKUTI FISIKA KONTEKSTUAL

Artikel terbit setiap hari. Jadilah orang pertama yang mendapatkan info tentang artikel terbaru
kami. Masukkan alamat email Anda untuk mengikuti blog ini dan dapatkan notifikasi post
terbaru kami melalui email.

Bergabunglah dengan 1.160 pengikut lainnya


Ikuti
Tentang Kami

Fisikakontekstual.com (fisoontal) merupakan media belajar fisika kontekstual secara online.


Fisikakontekstual.com memiliki visi menjadi pusat sumber belajar yang menarik dan
menyenangkan, kontekstual serta berbasis online. Semoga fisikakontekstual.com bermanfaat
bagi siswa dan seluruh guru fisika di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 Tentang
 Contact Us
 Disclaimer & Privacy Policy
 TOS
 Sitemap
Hours & Info

Singaraja-Bali-Indonesia
81171
Waktu online:
Pagi: 08.00 - 14.00 wita
sore: 18.00 - 24.00 wita
Wordpress.com

Blog Stats
 1.854.167 hits

 TOP CATEGORIES: MATERI FISIKAKONTEKS FISIKA


BLOG DI WORDPRESS.COM. |
 Ikuti

Anda mungkin juga menyukai