Anda di halaman 1dari 71

Dinamika Rotasi dan Keseimbangan

Bab 1 Benda Tegar


Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humanioradenganwawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar
(statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar

Indikator
 Mendeskripsikan dan memformulasikan besaran-besaran pada gerak rotasi (momen gaya,
momen inersia, dan momentum sudut).
 Mendeskripsikan dan memformulasikan hukum II Newton pada gerak rotasi.
 Mendeskripsikan keseimbangan benda tegar.
 Menggunakan konsep gerak rotasi dan keseimbangan benda tegar dalam pemecahan masalah.
 Menumbuhkan sikap kreatif melalui kajian tentang gerak rotasi.
Close Next
Peta Konsep

Back Next
A. Dinamika Rotasi Benda Tegar

 Dinamika rotasi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak rotasi


(berputar) dengan memperhatikan aspek penyebabnya, yaitu momen gaya.
Momen gaya atau yang lebih dikenal dengan torsi ini akan menyebabkan
terjadinya percepatan sudut. Suatu benda dikatakan melakukan gerak
rotasi (berputar) jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros
atau sumbu putar. Sumbu putar benda terletak pada salah satu bagian dari
benda tersebut.
 Benda tegar merupakan benda yang tidak mengalami perubahan bentuk
akibat pengaruh gaya, sehingga dalam melakukan pergerakan, benda
tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dan volume benda. Benda
tegar dapat melakukan gerak translasi dan rotasi

Jembatan Ampera Batu Potongan Kayu


Back Next
Kita akan membahas apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya..
Sebenarnya benda tegar hanya-lah suatu model idealisasi. Karena pada
dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila
dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya. Namun, karena
perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis
dapat diabaikan.

Benda A Benda B
(Batangan Besi) (Batangan Plastisin)
Perhatikan gambar di atas! Ada beberapa batangan, benda A terbuat dari besi
dan benda B dari plastisin. Apabila kedua benda itu diputar dengan memegang
salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi? Benda A bentuknya
relatif tetap, sedangkan benda B akan mengalami perubahan bentuk. Pada
putaran dengan frekuensi tertentu benda B akan meregang dan tidak kembali
pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan bahwa benda A adalah benda tegar
dan benda B bukan benda tegar.
Benda tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara dengan
massa pada gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan sudut dan
tenaga kinetik rotasi, sedangkan benda yang bertranslasi memiliki kecepatan
linear dan tenaga kinetik translasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
Momen Gaya , maka kita pelajari materi bab ini dengan saksama Back Next
1. Momen Gaya /Torsi ( Ƭ )
Apakah Momen Gaya/ Torsi Itu?
Untuk melihat suatu benda diam menjadi bergerak translasi (lurus), maka kita perlu
mengerjakan gaya pada benda itu. Analog dengan itu, untuk membuat suatu benda
tegar berotasi (berputar) terhadap suatu poros tertentu, anda perlu mengerjakan
torsi (dari bahasa latin torquere; memutar) pada suatu benda. Momen gaya atau
torsi (τ) merupakan besaran vektor yang mengakibatkan benda berotasi atau
berputar. Besaran-besaran apakah yang berkaitan dengan torsi? Perhatikan
gambar berikut !
Berdasarkan Gambar di samping, orang
memberikan gaya kepada kunci sehingga
kunci dapat memutar baut. Baut berfungsi
sebagai sumbu rotasi, sedangkan
perpanjangan garis gaya disebut garis
kerja gaya. Jika gaya (F) yang diberikan
tangan (garis kerja gaya) tegak lurus
terhadap lengan kunci, maka lengan kunci
ini berfungsi sebagai lengan gaya. Namun,
jika gaya yang diberikan tidak tegak lurus
lengan kunci, maka lengan gaya
merupakan jarak yang tegak lurus dari
sumbu rotasi dengan garis kerja gaya (r).
 Untuk memahami konsep Momen Gaya /Torsi (τ), Perhatikan beberapa
kejadian berikut ! Sekarang kita coba perhatikan Gambar di
samping, Untuk memutar baut, kedudukan
tangan seperti gambar (c) lebih mudah
dilakukan daripada kedudukan tangan pada
gambar (b) dan (a). Sementara kedudukan
tangan seperti gambar (b) lebih mudah
dilakukan daripada seperti gambar (a). Gaya (F)
yang diperlukan untuk memutar baut pada
kedudukan (c) lebih kecil dari gaya yang
diperlukan pada gambar (b) atau (a).
Berdasarkan fakta ini, besar gaya putar atau
momen gaya tidak hanya ditentukan oleh besar
gaya, tetapi juga panjang lengan gaya (r).
Hubungan ketiga faktor ini, diberikan dengan
 Rumus momen gaya:

atau
 Seperti halnya gaya F, torsi τ juga termasuk besaran vektor, yang memiliki
besar dan arah. Bedanya, arah torsi hanya dua, searah atau berlawanan
arah jarum jam. Kedua arah torsi ini cukup dibedakan dengan memberikan
tanda positif (berlawanan dengan perputaran arah jarum jam),atau negatif
(searah dengan perputaran arah jarum jam).

 Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r dan F terletak
pada bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya
sepanjang sumbu putar menurut kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan
pada Gambar 10. Aturan pataran tangan kanan untuk torsi . ‘Putar keempat
jari tangan dirapatkan dari arah kepala vektor gaya F menuju ke arah poros
rotasi melalui sudut terkecil, maka arah ibu jari menunjuk/menyatakan arah
torsi. Jika arah putaran keempar jari berlawanan arah jarum jam, torsi
bertanda pisitif (+) (Gamlar 10 kiri), Sebaliknya, jika arah putaran keempat
jari searah jarum jam, torsi bertanda negatf (-) (Gambar 10 kanan)’.
Jadi genggaman jari bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai
momen gaya. Jika arah rotasi berlawanan jarum jam, maka momen gaya
akan berarah keatas atau bernilai positif, dan sebaliknya. Jika arah rotasi
searah jarum jam, maka momen gaya akan berarah keatas atau bernilai
negatif seperti gambar berikut.
Gambar : Kaidah Tangan Kanan Untuk Menentukan Arah Torsi
Penerapan Momen Gaya

Penerapan dari kerja momen gaya dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai
pada saat kita membuka baut menggunakan kunci inggris yang agak panjang
lebih mudah dibandingkan jika menggunakan kunci ingrris yang pendek. Saat
menggunakan lengan gaya yang panjang (kunci inggris yg lebih panjang)
momen gaya yang dihasilkan juga besar, sehingga kita tidak perlu memberikan
gaya untuk membuka baut menggunakan kunci inggris. Hal yang sama juga
terlihat saat ganggang pintu dipasang jauh dari engsel pintu sehingga pintu
mudah terbuka seperti gambar

Gambar : Membuka Baut dan pintu


Contoh soal .1

Tiga buah gaya bekerja pada batang AD yang bermassa 2 kg seperti


pada gambar dibawah ini. Hitunglah resultan momen gaya terhadap
titik B ! (dimana g = 10 m/s²)
Back Next
Back Next
2. Momen Inersia ( I )

 Momen inersia (I) merupakan besaran yang menyatakan ukuran


kecenderungan benda untuk tetap mempertahankan keadaannya
(kelembaman)
 Pada gerak rotasi, momen inersia juga dapat menyatakan ukuran kemampuan
benda untuk mempertahankan kecepatan sudut rotasinya. Benda yang sukar
berputar atau benda yang sulit dihentikan saat berputar memiliki momen inersia
yang besar, dan sebaliknya.

 Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m adalah hasil kali massa
partikel m dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros (r2).

 Momen inersia sistem partikel:

Home Back Next


Momen Inersia Benda Tegar

1. Batang homogen poros melalui pusat:


L

M = massa batang

2. Batang homogen poros melalui salah satu ujung: L = panjang batang


L

Home Back Next


3. Pelat segiempat poros melalui pusat:

a
b
4. Pelat segiempat poros sepanjang tepi:

M = massa pelat
a a = lebar pelat
b b = panjang pelat

Home Back Next


5. Silinder berongga poros melalui pusat:

R2
R1
6. Silinder pejal poros melalui pusat:

M = massa silinder
R = jari-jari silinder
R Home Back Next
7. Silinder tipis berongga (cincin) poros melalui pusat:

8. Bola pejal:

M = massa
R = jari-jari

R Home Back Next


9. Bola tipis berongga:

 Jika momen inersia benda terhadap pusat massa


diketahui, yaitu Ipm , maka momen inersia benda terhadap
R sembarang sumbu yang sejajar dengan sumbu pusat
massa dapat dihitung dengan teori sumbu paralel, yaitu:

Home Back Next


Contoh soal .2

Perhatikan gambar !

Batang AB massa 2 kg diputar melalui titik A, ternyata momen inersia


nya 8 kg.m², Tentukan momen inersia batang tersebut jika diputar
dititik O ! (dimana panjang AO = OB)

Home Back Next


3. Hubungan Momen Gaya/ Torsi (Ƭ), Momen Inersia(I) dan Percepatan
Sudut
 Untuk mendapatkan hubungan antara momen gaya, Momen inersia dan
percepatan sudut, maka kita dapat menganalogikan dengan menerapkan hukum
Newto II translasi yaitu:

Home Back Next


Contoh soal .3

Home Back Next


Home Back Next
Home Back Next
4. Energi Kinetik Rotasi(Ekrot)

Home Back Next


Energi Gerak Rotasi

 Benda yang bergerak rotasi murni mempunyai energi kinetik rotasi.

 Benda yang bergerak translasi dan bergerak rotasi sekaligus (menggelinding)


mempunyai energi kinetik gabungan (translasi dan rotasi).

Home Back Next


 Energi kinetik gabungan (translasi dan rotasi):

 Jika resultan momen gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
pada gerak rotasi berlaku hukum kekekalan energi mekanik.

Home Back Next


Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
5. Momentum Sudut

Home Back Next


Hukum Kekekalan Momentum Sudut

 Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa: “Jika tidak


ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada benda (sistem),
maka momentum sudut sistem tersebut adalah tetap.”

Home Back Next


Contoh soal .5

Home Back Next


RANGKUMAN

Home Back Next


LATIHAN SOAL

Home Back Next


Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
B. KESEIMBANGAN BENDA
TEGAR

1. Keseimbangan Statis Benda Tegar


 Keseimbangan dalam fisika digunakan untuk menyatakan keadaan benda yang
tidak mengalami percepatan linier maupun percepatan sudut.
 Benda yang diam, dikatakan berada dalam keseimbangan statis.
 Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tetap dikatakan berada dalam
keseimbangan mekanik.
 Dalam sistem partikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang
bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang
bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak
rotasi). Oleh karena itu, syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel
hanyalah keseimbangan translasi (ΣF = 0).
 Benda tegar merupakan benda yang tidak berubah bentuk jika diberi gaya F
tertentu pada benda tersebut, hal ini disebabkan karena pada benda tegar memiliki
banyak partikel dan saling mengatkan satu sama lain dan membentuk sesuatu
dengan ukuran tertentu. Jadi dalam hal ini benda tegar merupakan kumpulan titik –
titik materi yang berupa sistem partikel, sehingga mengakibatkan benda tidak hnaya
mengalami gerak translasi tetapi meilki kemungkinan untuk bergerak rotasi. Hal ini
akan mempengaruhi syarat suatu benda tegar untuk mengalami keseimbangan
statis.
Dari analisa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara matematis
syarat suatu benda tegar mengalami keseimbangan statis adalah :

a. Tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda tegar

b. Tidak ada resultan momen gaya yang bekerja pada benda tegar

Home Back Next


Home Back Next
Keseimbangan Partikel

 Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan dapat digambarkan
sebagai titik materi, maka semua gaya pada benda dianggap bekerja pada titik
tersebut, sehingga gaya-gaya yang tidak seimbang pada benda hanya akan
menyebabkan benda bergerak translasi.
 Syarat keseimbangan statik partikel adalah resultan gaya pada benda sama
dengan nol.

 Contoh penggunaan konsep keseimbangan statik partikel:

Home Back Next


Keseimbangan Benda Tegar

 Syarat keseimbangan benda tegar adalah:

Apa arti dari kedua syarat keseimbangan benda tegar di atas?

Home Back Next


Home Back Next
Jenis-Jenis Keseimbangan

Keseimbangan Labil

Keseimbangan Keseimbangan Stabil (Mantap)

Keseimbangan Netral (Indeferen)

 Keseimbangan labil didefinisikan sebagai keseimbangan yang dialami benda


dimana setelah gangguan kecil pada benda dihilangkan, maka benda tidak
kembali ke kedudukan seimbangnya semula, tetapi bahkan meningkatkan
gangguan tersebut.
 Pusat gravitasi benda yang berada dalam keseimbangan labil turun bila benda
akan menggelinding setelah mengalami gaya F.

Home Back Next


Keseimbangan Labil

 Keseimbangan stabil (mantap)


didefinisikan sebagai keseim-bangan
yang dialami benda dimana setelah
gangguan kecil dihilangkan, maka
benda akan kembali ke kedudukan
keseimbangan semula.
 Pusat gravitasi benda yang berada
dalam keseimbangan stabil naik bila
benda akan menggelinding setelah
mengalami gaya F.
Keseimbangan Stabil

Home Back Next


 Keseimbangan stabil (mantap) didefinisikan sebagai keseimbangan benda
dimana gangguan kecil yang diberikan tidak mempengaruhi keseimbangan
benda dan pusat gravitasinya selalu tetap.

Keseimbangan Netral

Home Back Next


Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
2.Titik Berat Benda
 Sebuah benda terdiri atas partikel-partikel atau bagian
yang masing-masing mempunyai berat. Resultan dari
semua berat itu disebut berat benda. Resultan ini bekerja
melalui suatu titik tunggal (titik tangkap) yang disebut titik
berat (pusat gravitasi). Pada umumnya, untuk benda yang
ukurannya tidak terlalu besar, titik berat berimpit dengan
pusat massanya.
 Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat suatu
benda, di mana titik tersebut dipengaruhi oleh medan
gravitasi. Penentuan letak titik berat ini dapat dilakukan
dengan mudah apabila benda bersifat homogen dan
beraturan (seperti kubus, bola, dan silinder). Titik pusat
massa adalah titik yang mewakili posisi benda jika
dianggap sebagai suatu titik materi.
Home Back Next
Perhatikan gambar di bawah ini yang menggambarkan titik berat dari
setiap partikel dalam suatu benda tegar

 Koordinat (x0, y0) suatu titik berat (w) benda tegar dapat ditentukan dengan
rumusan sebagai berikut :

w = berat

Home Back Next


 Koordinat (x0, y0) dalam pernyataan massa benda.

m = Massa

Home Back Next


Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Home Back Next
Jawab

Home Back Next


RANGKUMAN

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai