Anda di halaman 1dari 14

POWER POINT KELOMPOK

7
DI SUSUN OLEH
1. FIVO RIDHO RAHMAN(2102014)
2. ILHAM WIYANDRI(2102019)
3. MHD ASYRAF SAPUTRA(2102023)
4. MUHAMMAD TEGAR
ARIANSYAH(2102033)
5. RIHAN APRIMON SAPUTRA(2102042)
6. VICENZA ZALONAFAREZ(2102043)
7. MHD ICHSAN(2102024)
GERAK ROTASI
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu
sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing
dan perputaran bumi pada poros/sumbunya.

Gerak rotasi (melingkar) adalah gerakan pada


bidang datar yang lintasannya berupa lingkaran.
1.         Momen Gaya (Torsi) Pada Gerak Rotasi
Benda dapat melakukangerak rotasi karena adanya momen gaya. Momen gaya
timbul akibat gaya yang bekerja pada benda tidak tepat pada pusat massa.

Momen gaya yang bekerja pada benda menyebabkan benda berotasi.


Gambar diatas memperlihatkan sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda
yang berpusat massa di O. Garis/kerja gaya berjarak d, secara tegak lurus dari
pusat massa, sehingga benda akan berotasi ke kanan searah jarum jam. Jarak
tegak lurus antara garis kerja gaya dengan titik pusat massa disebut lengan
gaya atau lengan momen. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara
gaya (F) dengan jarak lengan gaya (d).
Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut.
τ=F×d
Karena d = r × sin_x0007_ θ, maka
persamaan di atas menjadi sebagai berikut.
τ = F × r × sin_x0007_ θ
Keterangan:
τ : momen gaya (Nm)
d : lengan gaya (m)
F :gaya (N)
r : jari-jari (m)
Arah momen gaya dinyatakan oleh aturan tangan kanan.
Bukalah telapak tangan kanan kita dengan ibu jari terpisah
dari keempat jari yang lain. Lengan gaya d sesuai dengan
arah ibu jari, gaya F sesuai dengan arah keempat jari, dan
arah torsi sesuai dengan arah membukanya telapak tangan.
Penentuan arah momen gaya dengan kaidah tangan kanan
Momen gaya τ menyebabkan benda berotasi. Jika benda
berotasi searah jarum jam, maka torsi yang bekerja pada
benda bertanda positif. Sebaliknya, jika benda berotasi dengan
arah berlawanan dengan arah jarum jam, maka torsi
penyebabnya bertanda negatif. Torsi-torsi yang sebidang dapat
dijumlahkan.
Apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, maka
jumlah momennya sama dengan momen gaya dari resultan
semua gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara
matematis dapat dituliskan seperti di bawah ini.

τO1 + τO2 + τO3 + ….  Rd atau ΣτO = Rd


Lengan Gaya
Lengan gaya bisa diartikan dengan jarak tegak lurus antara gaya
dengan sumbu putarnya atau sumbu rotasi. Berikut adalah cara
menentukan lengan gaya untuk beberapa posisi gaya.

Pada gambar pertama (sebelah


kiri), lengan gaya sebesar panjang
batang L. Sedangkan gambar
kedua (sebelah kanan), lengan
gaya L = r sinθ dengan r =
panjang batang dan θ = sudut
antara gaya dengan sumbu
horizontal atau sumbu mendatar.
2. Momen Inersia Pada Gerak Rotasi
Momen inersia (kelembaman) suatu benda adalah ukuran kelembaman
suatu benda untuk berputar terhadap porosnya. Nilai momen inersia
suatu benda bergantung kepada bentuk benda dan letak sumbu putar
benda tersebut.
Momen inersia dilambangkan dengan I, satuannya dalam SI adalah
kgm2. Nilai momen inersia sebuah partikel yang berotasi dapat
ditentukan dari hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak partikel
tersebut dari titik pusat rotasi. Faktor m × R2 merupakan momen inersia
titik terhadap sumbu putarnya. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut.
I = m · R2
Keterangan:
I : momen inersia (kgm2)
R : jari-jari (m)
m : massa partikel atau titik (kg)
Benda yang terdiri atas susunan partikel (titik), jika melakukan gerak
rotasi memiliki momen inersia sama dengan hasil jumlah dari momen
inersia partikel penyusunnya.
I = Σmi _x0005_ x Ri2 = (m1 × R21) + (m2 × R22) + (m3 ×
R23) + …
Momen inersia benda tegar
Benda tegar memiliki pola distribusi massa yang kontinu yang
terdiri dari sejumlah besar elemen massa dm yang berjarak r
terhadap sumbu rotasi.

Momen inersia partikel


Momen inersia I dari sebuah partikel bermassa m terhadap
sumbu rotasi yang terletak sejauh r dari massa partikel
3.  Momentum Sudut Pada Gerak Rotasi
momentum sudut secara intuitif mengukur berapa
besar momentum linear yang diarahkan di sekitar
suatu titik tertentu yang disebut titik pusat; momen
 dari momentum.
Rumus matematika sederhana untuk momentum
sudut dari suatu partikel terhadap titik pusat
tertentu adalah:
L = r×p 
di mana L adalah momentum sudut dari
partikel, r adalah posisi dari partikel yang
dinyatakan sebagai vektor perpindahan dari titik
pusat, dan p adalah momentum linear dari partikel
itu.
Apabila momentum sudut dihubungkan dengan
momen inersia, maka diperoleh persamaan sebagai
berikut.
L=I×ω
Keterangan:
v : kecepatan linear (m/s)
L : momentum sudut (kg m2s–1)
m : massa partikel/tittik (kg)
R : jarak partikel ke sumbu putar (m)
ω : kecapatan sudut (rad/s)
I : momen inersia (kg m2)
4.         Momen Kopel Pada Gerak Rotasi
Kopel adalah pasangan dua gaya sama besar dan
berlawanan arah yang garis-garis kerjanya sejajar tetapi
tidak berimpit.
Besarnya kopel dinyatakan dengan momen kopel (M),
yaitu hasil perkalian salah satu gaya dengan jarak tegak
lurus antara kedua gaya tersebut. Secra matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
M=F×d
Keterangan:
M : momen kopel (Nm)
F : gaya (N)
d : jarak antargaya (m)
SEKIAN PRESENTASI
KELOMPOK 7
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai