Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KEVIN

NIM : 2283180021
MATA KULIAH : MEDAN ELEKTROMAGNET

ROTASI
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang berkaitan erat dengan
fenomena-fenomena yang terjadi di alam sekitar. Pembelajaran fisika seharusnya
mampu memfasilitasi siswa untuk mengamati langsung fenomena fenomena tersebut.
Pengamatan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan laboratorium fisika dan
juga mengamati langsung fenomena alam. Tidak semua fenomena-fenomena fisika
dapat diamati secara langsung. Beberapa fenomena fisika pada materi pokok tertentu
tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa karena memang tinjauannya yang
abstrak.

Gerak rotasi yakni merupakan gerakan memutar dari suatu benda terhadap titik
tertentu. Sebagai contoh yaitu gerak rotasi pada gasing. Pada gasing, titik yang menjadi
acuan perputarannya yakni terdapar pada ujung tumpuan ketika gasing berputar.

Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya
perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini
terjadi pada garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan).
Jadi garis utara-selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang
terlihat pada "globe bola dunia" yang digunakan dalam pelajaran ilmu bumi/geografi.
Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Misalnya bumi
kita berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk rotasi mesin yang berputar lebih cepat dari
rotasi bumi, kita pakai satuan rotasi per menit (rpm). Rotasi adalah perputaran semua
titik pada benda yang bergerak mengitarisumbu atau poros benda tersebut. Sedangkan
Benda Tegar adalah benda yangapabila dipengaruhi gaya-gaya tidak mengalami
perubahan bentuk.

Torsi dari bahasa latin torquere yang artinya (memutar) pada benda itu. Torsi
didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jaraktitik ke garis kerja gaya pada
arah tegak lurus. Menurut (Lasmi, 2010), momen gaya (torsi) merupakan besaran vektor
dengan satuan N m. Momen gaya bernilai positif jika arah putarnya searah jarum jam
dan bernilai negatif jika berlawanan jarum jam. Untuk mempelajari torsi,
untukmempelajari torsi lebih mendalam perhatikan penjelasan berikut

Torsi (Momen Gaya) yakni merupakan besaran yang menyebabkan terjadinya


gerak rotasi . Adapun besaran ini disimbolkan dengan (T). Torsi adalah hasil kali antara
gaya dengan lengannya. Lengan gaya adalah jarak tegak lurus antara sumbu rotasi
dengan garis kerja gaya tersebut

Adapun torsi dirumuskan sebagai berikut ini :


τ = r.F.sin Ѳ
Keterangan
τ = momen gaya torsi (Nm)
r = lengan gaya (meter)
F = gaya (Newton)
e = sudut antara r dan F

Pada Hukum Newton 1 dikatakan “Benda yang bergerak akan cenderung bergerak
dan benda yang diam akan cenderung diam”. Inersia adalah kecenderungan benda untuk
mempertahankan keadaanya (tetap diam atau bergerak). Inersia disebut juga dengan
kelembaman suatu benda. Oleh karena itu hukum Newton 1 disebut juga dengan hukum
Inersia atau hukum kelembaman. Contoh, Benda yang susah bergerak disebut memiliki
inersia yang besar. Bumi yang selalu dalam keadaan rotasi disebut memiliki insersia
rotasi.

Momen atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya dengan momen lengannya.
Jadi momen inersia adalah ukuran kecenderungan atau kelembaman suatu benda untuk
berotasi pada porosnya (Rinto. 2018: 53).

Besarnya momen inersia suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

 Massa benda
 Bentuk benda (geometri)
 Letak sumbu putar
 Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen).
Momen Inersia merupakan sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk
mempertahankan posisinya dari gerak berotasi. Momen inersia adalah ukuran resistansi/
kelembaman sebuah benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi. Momen inersia
tergantung pada distribusi massa benda relatif terhadap sumbu rotasi benda. Karena
torsi yang dikerjakan oleh es adalah kecil, momentum anguler pemain ski adalah
mendekati konstan. Ketika ia menarik tangannya ke dalam ke arah badannya, momen
inersia badannya terhadap sumbu vertikal melalui badannya berkurang. Karena
momentum angularnya L = Iω harus tetap konstan, bila I berkurang, kecepatan
angularnya ω bertambah; artinya, ia berputar dengan laju yang lebih cepat.

Menurut (Kamajaya & Purnama, 2015) momen inersia sebuah benda dapat
dianggap sebagai jumlaha ljabar dari momen inersia partikel-partikel penyusunnya.
Oleh karena itu,momem inersia sebuah benda yang tersusun oleh partikel-partikel

Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada
sumbu yang diketahui dapat dirumuskan sebagai berikut:

I = m.R2

I = momen inersia (Kg m2)

M = massa partikel atau benda (kg)

R = jarak antara partikel atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (m)

Untuk benda pejal (padat) dengan geometri yang tidak sederhana/rumit, maka
besarnya momen inersia dihitung sebagai besar ditribusi massa benda dikali jarak
sumbu putar. Untuk dimensinya dalam Standar Intrnational (SI) adalah kg.m2.

Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya adalah
jumlah dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu pula jika suatu benda
memiliki bentuk yang kompleks atau terdiri dari berbagai macam bentuk, maka besar
momen inersianya adalah jumlah momen inersia dari tiap bagian-bagiannya.

Momentum sudut adalah momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang


melakukan gerak rotasi.momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu
putar didefenisikan sebagai hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak
partikel ke sumbu putarnya.

Maka :

L = r.p

Vector L selalu lurus dengan p dan r. besarnya dinyatakan dengan rumus L=p sin
sudut. r. merupaan sudut antara p dan r, Karena sudut=90° maka diperoleh L=p.r.

Oleh karena p= m.v dan v= sudut.r, dengan sudut ialah kecepatan sudut maka
besarnya momentum sudut terhadap sumbu putarnya, yakni:

L= m.v.r

L= m.r2

Momen gaya (torsi) merupakan suatu besaran yang menunjukan besarnya gaya
yang bekerja pada sebuah benda sehingga benda tersebut melakukan gerakan rotasi.

Jika gerak lurus,faktor yang menyebabkan adanya gerak ialah gaya (F). selain dari
gaya (F), ada juga faktor lain yang menyebabkan benda bergerak rotasi yakni lengan
gaya (l) yang lurus dengan gaya. Torsi dinamai juga dengan momen gaya dan
merupakan besaran vektor.

Rumus Momen Gaya

Momen Gaya atau dikenal juga dengan Torsi merupakan hasil kali antara gaya F
dan lengan momennya. Torsi dilambangkan dengan lambang t.

Secara matematis rumus momen gaya dapat ditulis menjadi :

t=lxF

Jika antara lengan gaya l dan gaya F tidak tegak lurus maka rumusnya dapat
ditulis :

t = l x F sin a
Keterangan :

t adalah momen gaya (Nm)

l ialah lengan gaya (m)

F adalah gaya (N)

a adalah sudut antara antara lengan gaya l dan gaya F

Contoh Soal

Tentukan bayangan titik (5, -3) oleh rotasi R(P, 90) dengan koordinat titik P(-1, 2)!

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya & Purnama. 2015. Buku Siswa Aktif Dan Kreatif Belajar Fisika 3 Untuk Kelas
XII SMA/MA (Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu Alam). Jakarta:
Grafindo Media Pratama.
Lasmis. 2010. Fisika SMA dan MA untuk kelas XI Semester 1. Jakarta: Esis.
Rinto Anugraha. 2018. Pengantar Mekanika Klasik. Jogjakarta : Gadjah Mada
University Press

Anda mungkin juga menyukai