Anda di halaman 1dari 7

Pengujian Bahan

DOSEN:

Drs.PurwantonoM.Pd

OLEH:

M. HAFIFURREZY

20067047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Tugas Minggu ke 5
Deflection Test
Pengujian Lentur (Deflection Test ) adalah menguji batang sepecimen berbentuk segi empat
dengan panjang L . Pada pengujian ini ada parameter pengujian yang harus diketahui seperti ;
Panjang Batang, penampang specimen , posisi beban , besar beban , dan jenis bahan specimen.

Tugas anda adalah jelaskan apa hubungan delection dengan momen inertia dan bagimana kalau
bebannya tidak satu atau terdiri dari beberapa buah.

Jawab :

momen inersia
torsi berpengaruh terhadap gerakan benda yang berotasi. semakin besar torsi, semakin
besarpengaruhnya terhadap gerakan benda yang berotasi. dalam hal ini, semakin besar
torsi,semakin besar perubahan kecepatan sudut yang dialami benda. Perubahan kecepatan sudut
=percepatan sudut. Jadi kita bisa mengatakan bahwa torsi sebanding alias berbanding
lurusdengan percepatan sudut benda. Perlu diketahui bahwa benda yang berotasi juga
memilikimassa.Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa
diartikan sebagaikemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan geraknya. Apabila
benda sudahbergerak lurus dengan kecepatan tertentu, benda sulit dihentikan jika massa benda
itu besar.Sebuah truk gandeng yang sedang bergerak lebih sulit dihentikan dibandingkan
dengansebuah taxi. Sebaliknya jika benda sedang diam (kecepatan = 0), benda tersebut juga
sulitdigerakan jika massanya besar. Misalnya jika kita menendang bola tenis meja dan bola
sepak dengan gaya yang sama, maka tentu saja bola sepak akan bergerak lebih lambat. Dalam gerak rotasi,
“massa” benda tegar dikenal dengan julukan Momen Inersia alias MI.Momen Inersia dalam
Gerak Rotasi tuh mirip dengan massa dalam gerak lurus. Kalau massadalam gerak lurus
menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatanlinear (kecepatan linear
= kecepatan gerak benda pada lintasan lurus), maka Momen Inersiadalam gerak rotasi
menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatansudut (kecepatan sudut
= kecepatan gerak benda ketika melakukan gerak rotasi. Disebutsudut karena dalam gerak rotasi,
benda bergerak mengitari sudut). Makin besar Momeninersia suatu benda, semakin sulit
membuat benda itu berputar alias berotasi. sebaliknya,benda yang berputar juga sulit dihentikan
jika momen inersianya besar.Momen Inersia Partikel

Konsep partikel itu berbeda dengan konsep benda tegar. Dalam gerak lurus dan gerak parabola,
misalnya, kita menganggap benda sebagai partikel, karena ketika bergerak, setiapbagian benda
itu memiliki kecepatan (maksudnya kecepatan linear) yang sama. Ketikasebuah mobil bergerak,
misalnya, bagian depan dan bagian belakang mobil mempunyaikecepatan yang sama. Jadi kita
bisa mengganggap mobil seperti partikel alias titik.Ketika sebuah benda melakukan gerak rotasi,
kecepatan linear setiap bagian benda berbeda-beda. Bagian benda yang ada di dekat sumbu rotasi
bergerak lebih pelan (kecepatan linearnyakecil), sedangkan bagian benda yang ada di tepi
bergerak lebih cepat (kecepatan linear lebihbesar). Jadi , kita tidak bisa menganggap benda
sebagai partikel karena kecepatan linearsetiap bagian benda berbeda-beda ketika ia berotasi.
Btw, kecepatan sudut semua bagianbenda itu sama. Mengenai hal ini sudah dijelaskan dalam
Kinematika Rotasi.terlebih dahulu kita tinjau Momen Inersia sebuah partikel yang melakukan
gerak rotasi. Halini dimaksudkan untuk membantu kita memahami konsep momen inersia.
Setelah membahasMomen Inersia Partikel, kita akan berkenalan dengan momen inersia benda
tegar.Misalnya sebuah partikel bermassa m diberikan gaya F sehingga ia melakukan gerak
rotasiterhadap sumbu O. Partikel itu berjarak r dari sumbu rotasi. mula-mula partikel itu
diam(kecepatan = 0). Setelah diberikan gaya F, partikel itu bergerak dengan kecepatan
lineartertentu. Mula-mula partikel diam, lalu bergerak (mengalami perubahan kecepatan
linear)setelah diberikan gaya. Dalam hal ini benda mengalami percepatan tangensial.
Percepatantagensial = percepatan linear partikel ketika berotasi.Kita bisa menyatakan hubungan
antara gaya (F), massa (m) dan percepatan tangensial (at),dengan persamaan Hukum II Newton :

Karena partikel itu melakukan gerak rotasi, maka ia pasti mempunyai percepatan
sudut.Hubungan antara percepatan tangensial dengan percepatan sudut dinyatakan
denganpersamaaN.Sekarang kita masukan a tangensial ke dalam persamaan di atas :Kita kalikan
ruas kiri dan ruas kanan dengan r :Perhatikan ruas kiri. rF = Torsi, untuk gaya yang arahnya
tegak lurus sumbu (bandingandengan gambar di atas). Persamaan ini bisa ditulis menjadi :mr2
adalah momen inersia partikel bermassa m, yang berotasi sejauh r dari sumbu rotasi.persamaan
ini juga menyatakan hubungan antara torsi, momen inersia dan percepatan sudutpartikel yang
melakukan gerak rotasi. Istilah kerennya, ini adalah persamaan Hukum IINewton untuk partikel
yang berotasi.Jadi Momen Inersia partikel merupakan hasil kali antara massa partikel itu (m)
dengankuadrat jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke partikel (r2).

Secara umum, Momen Inersia setiap benda tegar bisa dinyatakan sebagai berikut :Benda tegar
bisa kita anggap tersusun dari banyak partikel yang tersebar di seluruh bagianbenda itu. Setiap
partikel-partikel itu punya massa dan tentu saja memiliki jarak r dari sumburotasi. jadi momen
inersia dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia setiappartikel yang menyusun
benda itu.Ini cuma persamaan umum saja. Bagaimanapun untuk menentukan Momen Inersia
suatubenda tegar, kita perlu meninjau benda tegar itu ketika ia berotasi. Walaupun bentuk
danukuran dua benda sama, tetapi jika kedua benda itu berotasi pada sumbu alias poros
yangberbeda, maka Momen Inersia-nya juga berbeda. Modulus Elastiisitas

Deformasi: pemberian beban gaya tarik / tekan pada benda yang akan
menghasilkanperbandingan tegangan yang sebanding dengan regangan disebut deformasi elastis.
Grafik dari tegangan pada sumbu y dan regangan pada sumbu x menghasilkan hubungan
linier.Moduluas elatisitas ini menyatakan kekuatan atau ketahanan bahan dalam
menerimadeformasi elastis, semakin besar nilai modulusnya semakin kuat bahan tersebut.yang
menunjukkan deformasi elastik untuk siklus beban dan tanpa beban Beberapa jenislogam nilai
modulus elastisitasnya berkisar antara 4,5x104 MPa untuk Magnesium sampai40,7x104 MPa
untuk Tungsten.

Momen Lentur

Balok (beam) adalah suatu batang struktural yang didesain untuk menahan gaya-gaya
yangbekerja dalam arah transversal terhadap sumbunya. Jadi, berdasarkan pada arah
bekerjanyabeban yang diberikan, maka balok berbeda dari batang yang mengalami tarik dan
batang

yang mengalami puntiran. Pada batang yang mengalami tarik, maka bebannya
diarahkansepanjang sumbunya, dan pada batang yang mengalami puntiran maka vektor
momenputarannya mengarah sepanjang sumbu batang. Sebaliknya, beban-beban pada sebuah
balok diarahkan tegak lurus terhadap sumbunya. Gaya Geser dan Momen Lentur

Apabila sebuah balok dibebani oleh beberapa buah gaya atau kopel maka akan terciptasejumlah
tegangan dan regangan internal. Untuk menentukan berbagai tegangan danregangan tersebut,
harus dicari terlebih dahulu gaya internal (internal forces) dan kopelinternal yang bekerja pada
penampang balok. Gaya internal yang bekerja pada penampang-penampang balok diantaranya
gaya geser V dan momen lentur M. A. Gaya Geser (ShearingForce) Gaya geser secara numerik
adalah jumlah aljabar dari semua komponen vertikal gaya

gaya luar yang bekerja pada segmen yang terisolasi, tetapi dengan arah yang
berlawanan,dinotasikan dengan V. Penentuan gaya geser pada sebuah irisan balok memenuhi
syaratkeseimbangan statis pada arah vertikal.

ΣFv = R1

- P1

P2

V = 0 atau V = R1

P1

P2B. Momen Lentur (Bending Momen)Momen lentur adalah jumlah aljabar dari semua
komponen momen gaya luar yang bekerjapada segmen yang terisolasi, dinotasikan dengan M.
Besar M dapat ditentukan denganpersamaan keseimbangan statis

ΣM =0

ΣMo = M

- R1x + P1 (x-a) + P2 (x-b) = 0atau M = R1x

P1(x-a)

P2(x-b)

Hubungan Antara Beban, Gaya Geser Dan Momen Lentur

Hubungan ini bermanfaat untuk: Mencari gaya geser dan momen lentur di seluruh arahpanjang
sebuah balok Menyusun diagram

diagram gaya geser dan momen lentur.


Diagram Gaya Geser dan Momen Lentur

Gaya geser V dan momen lentur M dalam balok merupakan fungsi-fungsi dari jarak x
yangdiukur sepanjang sumbu longitudinal. Salah satu cara untuk mengetahui harga V dan M
padasemua penampang balok adalah dengan menggambar sebuah grafik yang
memperlihatkanbagaimana V dan M berubah terhadap x. Grafik ini disebut diagram gaya geser
dan momenlentur

Anda mungkin juga menyukai