Anda di halaman 1dari 15

Menu

Analisis
utama

Kaitan Judul Materi

Tabel
Menu utama Dinamika
Rotasi
Disusun oleh:
Penjelasan
Asyran Ikmal Torsi & Momen
inersia
(2019005012)

Momen
Inersia
Torsi
Judul Materi
Kemampuan dasaryang akan anda
miliki setelah mempelajari bab ini
adalah sebagai berikut.
• Dapat memformulasikan
hubungan antara konsep torsi,
momentum sudut, dan momen
inersia berdasarkan hukum II
Newton serta penerapannya
dalam masalah benda tegar.

Home
Back Next
Dinamika Rotasi
Dinamika rotasi adalah cabang mekanika yang
mempelajari gerak rotasi dengan melibatkan gaya, massa dan
faktor lain yang turut mempengaruhi gerak rotasi. Suatu benda jika
semua bagian benda bergerak menggelinding poros atau sumbu
putar yang terletak pada salah satu bagian benda tersebut.
Suatu benda dapat mengalami gerak translasi atau gerak
rotasi. Gerak translasi adalah gerak benda yang arahnya lurus
ataupun melengkung. Pada gerak translasi menggunakan konsep
hukum Newton II. Sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang
mengalami perputaran terhadap poros tertentu.
Home
Back Next
Torsi & Momen Inersia Apakah Torsi Itu?
Lengan momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya F terhadap suatu
poros melalui P didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik dari titik poros
P sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya F.
Torsi menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk membuat benda
melakukan gerak rotasi. Sebuah benda akan berotasi bila dikenai torsi. Torsi
adalah ukuran kecenderungan sebuah gaya untuk memutar suatu benda tergar
terhadap titik poros tertentu. Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan
huruf yunani τ (dibaca “tau”). Besar torsi dihitung dengan cara mengalikan
besar gaya dengan jarak tegak lurus dari titik kerja gaya ke sumbu putar.
Rumusan Torsi/momen gaya adalah sebagai berikut:
Home
Back Next
Torsi (atau momen gaya) terhadap suatu poros P
Torsi didefinisikan sebagai hasil kali besar gaya F dan lengan
momennya.

Home
Back Next
Torsi 𝝉=𝒓𝑥𝑭 [1. 1]
Torsi juga ternyata memiliki arah. Kalau arahnya berlawanan dengan
jarum jam, berarti nilainya positif. Sedangkan, kalau searah jarum
jam, maka bernilai negatif. Torsi juga akan bekerja maksimal ketika
gaya yang diberikan tegak lurus, yang berarti 90 derajat. Tapi, kalau
gayanya tidak tegak lurus itu bagaimana? Tentunya akan lebih sulit,
rumusnya pun akan berbeda. Bisa dilihat pada ilustrasi berikut ini.
Dari ilustrasi di atas, maka rumus torsinya seperti ini:

𝜏 = 𝑟 𝐹 𝑠𝑖 𝑛 𝜃 [1. 2]
Dengan:
τ : momen gaya (N.m)
F : besar gaya yang bekerja (N)
r : lengan gaya (m)
Home θ : sudut antara r dan F (rad/s)

Back Next
Torsi Arah torsi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan dan
bisa juga dengan menggunakan aturan skrup.
Torsi merupakan suatu besaran vektor. Sehingga ia mempunyai
arah. Torsi bernilai positif (+) apabila arahnya berlawanan jarum
jam. Sedangkan torsi bernilai negatif (-) apabila arahnya searah
dengan jarum jam.

Home
Back Next
Momen inersia
Momen inersia adalah besaran yang menyatakan ukuran kelembaman
benda yang mengalami gerak rotasi adalah momen inersia (analog
dengan massa pada gerak translasi). momen inersia suatu benda
menentukan apakah suatu benda mudah atau sulit digerakkan, jika
terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m makabenda
bergerak lurus dengan percepatan. Benda-benda tegar yang bentuknya
teratur tersebut misalnya cincin, bola, silinder, batang, dan balok
(Taranggono dan Subagya, 2007). Momen inersia didefinisikan sabagai
hasil kali antara massa benda (m) dan kuadrat jarak benda itu dari sumbu
putar (r2).

Home
Back Next
Momen inersia
Rumusan momen inersia adalah sebagai berikut:
𝐼 = 𝑚 𝑟2 [1. 𝟑]
Dengan:
I = momen inersia (kg/m2)
m = massa benda (kg)
r = jarak benda (m2)
Sedangkan untuk momen inersia benda tegar, rumusnya disesuaikan
tergantung dengan benda yang akan dihitung. Benda tegar yang
dimaksud itu seperti apa? contohnya adalah silinder berongga, seperti
jam dan batang. Kamu bisa lihat rumus-rumusnya seperti ini:

Home
Back Next
Tabel

Home
Back Next
Momentum Sudut
Momentum sudut merupakan besaran vektor. momentum sudut didefinisikan
sebagai hasil perkalian silang antara vektor r dan momentum linearnya.
Momentum sudut dari suatu benda yangberotasi dapat ditentukan dengan
kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari
menyatakan arah gerak rotasi, maka ibu jari menyatakanarah momentum
sudut. Padagerak translasi benda memiliki momentum linier sedangkan
pada gerak rotasi ada momentum sudut .Gerak translasi dikenal dengan
adanya momentum linear. Pada gerak rotasi besaran fisika yang setara
dengan momentum linear adalah momentum sudut.

Home
Back Next
Kecepatan Sudut
Hukum kelestarian momentum sudut yang dirumuskan dengan
𝐼 𝜔= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 [1. 𝟒]
Dirumuskan sbb:
L=Iω [1. 5]
Dengan:
L : momentum sudut (kgm2/s)
I : momen inersia (kg.m2)
ω : kecepatan sudut (rad/s)
Momen inersia akan semakin kecil ketika kecepatan sudutnya semakin
besar. Sebaliknya, kecepatan sudut akan semakin kecil ketika momen
inersianya semakin besar.

Home
Back Next
Energi Kinetik Dinamika Rotasi
Ada energi kinetik translasi dan rotasi. Gerak Translasi Gerak translasi adalah suatu
gerak yang arahnya lurus atau melengkung. Gerak ini udah sering kita pelajari
sebelumnya. Jadi, pastinya udah gak bingung lagi ‘kan? Contohnya pada gerak translasi
itu apa sih? Misalnya ada balok dengan massa M ditarik ke kanan dengan kecepatan V.
Maka, rumus energi kinetik gerak translasi adalah sbb:
Ek = ½ m.v2 [1. 6]
Keterangan:
Ek : energi kinetik (joule)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan (m/s)

Home
Back Next
Energi Kinetik Dinamika Rotasi
Persamaan di atas menyatakan energi kinetik dari suatu benda tegar yang
momen inersianya I dan berputar dengan kecepatan sudut ω. Apabila suatu benda
dalam keadaan menggelinding. Dalam dinamika rotasi, gerak
menggelinding adalah suatu benda tegar bergerak translasi dalam suatu ruang
sambil berotasi tanpa slip. Nilai Energi Kinetik pada saat benda menggelinding
adalah sebagai berikut:

Home
Back Next
Analisis
Pada benda yang bergerak translasi hukum II Newton dapat dinyatakan dengan
∑F = ma.
Persamaan tersebut berlaku hanya pada benda-benda yang bergerak menggeser atau
gerak translasi. Sedangkan pada benda yang bergerak rotasi, hukum II Newton dapat
dinyatakan dengan
∑𝜏 = 𝐼 𝛼
dengan:
∑τ : resultan momen gaya yang bekerja pada benda (N.m)
I : momen inersia benda (kg.m2)
α : percepatan sudut benda (rad/s2)

Home
Back

Anda mungkin juga menyukai