Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“MOMENTUM, IMPULS, TUMBUKAN, DAN GERAK TRANSLASI”

Dosen Pengampu :
Drs. Subiki, M.Kes

Disusun Oleh :
1. Naili Farika (200210102012)
2. Wildan Jamil Khafidar R (200210102056)
3. Alfenda Dwi Andini (200210102066)
4. Novita Risna Sari (200210102092)
5. Nur Kasanah (200210102098)
6. Adisty Pyreina (200210102103)
7. Lailiyatul Mukarromah (200210102107)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
1. PEMBAHASAN 1
1.1 Pengertian momentum, impuls, tumbukan , gerak translasi 1
1.2 Menjelaskan hubungan impuls,momentum , dan translasi 1
1.3 Pengertian Momentum Sudut dan Impuls Sudut 3
1.4 Membedakan jenis-jenis tumbukan 4
1.5 Penerapan dalam kehidupan sehari-hari 7
1.6 Contoh soal dan pembahasan 9
1.7 Rangkuman 12
DAFTAR PUSTAKA 13

II
BAB 1 PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Momentum, Impuls, Tumbukan, dan Gerak Translasi
1) Momentum adalah besaran yang menunjukkan ukuran kesukaran untuk
memberhentikan gerak suatu benda. Momentum terdiri atas dua jenis yaitu
momentum linear dan momentum angular. Momentum linear adalah momentum dari
benda yang bergerak secara translasi, sedangkan momentum angular adalah
momentum dari benda yang bergerak secara rotasi. Rumus momentum linear adalah p
= m.v, di mana p adalah momentum (Ns), m adalah massa (kg), dan v adalah
kecepatan (m/s)².
2) Impuls adalah perubahan momentum suatu benda. Impuls juga dapat diartikan sebagai
hasil kali gaya rata-rata dengan lamanya waktu tumbukan. Rumus impuls adalah I =
F.t, di mana I adalah impuls (Ns), F adalah gaya rata-rata (N), dan t adalah waktu
tumbukan (s).
3) Tumbukan adalah interaksi dua buah benda atau lebih yang saling bertukar gaya
dalam selang waktu tertentu dan memenuhi hukum kekekalan momentum. Hukum
kekekalan momentum berbunyi: "Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem,
maka momentum sebuah sistem akan selalu konstan". Tumbukan terbagi menjadi tiga
jenis yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan
tidak lenting.
4) Gerak translasi merupakan gerak dari suatubenda dengan bentuk dan lintasan yang
samadisetiap titiknya, dapat berupa vertikal atauhorisontal. Sebuah benda dapat
dikatakan melakukan gerak translasi (pergeseran) apabilasetiap titik yang ditempuh
berupa garis lurus. Lintasan garis lurus tersebut dapat berupa garislurus tunggal atau
berulang-ulang, yang bolak balik.Macam-macam gerak translasi; gerak lurus, gerak
vertikal (keatas atau kebawah atauberulang-ulang pada arah ini). Gerak lurus
dibagiatas gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurusberubah beraturan (GLBB)
(Pangalinan, A. 2018).
1.2 Hubungan Impuls dan Momentum, Gerak Translasi
1.2.1 Hubungan Impuls dan Momentum
Momentum dan impuls memiliki suatu hubungan yang didasarkan Hukum II Newton
yang dikenal dengan nama teorema Impuls -Momentum. Bunyi dari teorema tersebut
adalah “impuls yanng dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum
awalnya”. Impuls yang diberikan dikanakan pada suatu benda aka menyebabkan
1
terjadinya perubahan momentum pada benda tersebut. Jika sebuah gaya (F) bekerja pada
benda bermassa m dalam selang waktu tertentu sehingga kecepatan benda berubah maka
momentum benda akan berubah. sehingga dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :
Rumus hubungan momentum dann impuls
F=m . a
∆v
F=m .
∆t
F . ∆ t=m . ∆ v =m. ( v2 −v 1 )
F . ∆ t=m . v 2−m . v 1
I =P2− p
Keterangan :
P = momentum kg.m/s
F = gaya (N)
I = Impuls

1.2.2 Gerak translasi dan Gerak Rotasi


Suatu benda megalami gerak rotasi dan gerak translasi. Gerak traslasi merupakan
gerak benda yang arahnya lurus ataupun melengkung. Pada gerak translasi menerapkan
hukum II Newton. Gerak rotasi disebabkan oleh torsi yaitu kecenderungan sebuah gaya untuk
memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu. Gerak rotasi mengalami suatu torsi.
Torsi ialah sebuah ukuran kecenderungan sebuah gaya untuk memutar suatu benda tegar
terhadap titik poros tertentu. rumus Torsi/ momen gaya dapat dilihat pada persamaan berikut :
Rumus torsi/momen gaya
τ =F × r
Keterangan :
τ = torsi (N.m)
F = gaya (N)
r = jarak ke poros (m)

Gambar Gaya Pada Batang Menyebabkan Torsi Sehingga Benda Dapat Berotasi

2
1.3 Pengertian Momentum Sudut dan Impuls Sudut
Momentum sudut merupakan momentum yang berhubungan dengan gerak translasi
bisa disebut dengan momentum linier. Pada gerak rotasi digunakan suatu besaran yang
disebut dengan momentum sudut atau momentum anguler. Momentum sudut pada sebuah
partikel yang berputar terhadap sumbu putar didefinisikan sebagai hasil kali momentum linier
partikel tersebut terhadap jarak partikel ke sumbu putarnya. Momentum linier pada partikel
merupakan besaran vektor. Maka dari itu momentum sudut pada sebuah partikel juga
merupakan sesaran vekto. Secara veltor momentum sudut jika ditulis secara matematis yaitu
sebagai berikut.
L=rxp
Besarannya pada L = rp sinθ dengan p adalah sebuah momentum linier pada partikel dengan
satuan Ns, r merupakan jarak partikel ke sumbu putarnya dengan satuan meter (m),
sedangkan L merupakan momentum sudut dengan satuan Nms atau kgm2s-1.
Momentum sudut sama dengan konsep dari momentum linier dan prinsip dari
konsevasi momentum linier digunkan untum memprediksi hasil dari tumbukan dua benda
tanpa memperhatikan secara detil tumbukannya. Hubungan antara momentum sudut dengan
momentum linier ditulis sebagai berikut L=r X p=m(r X v ) Ilustrasi untuk momentum susut
seperti gambar dibawah ini,

Pada gambar diatas perlu diperhatikan bahwa untuk memiliki momentum sudut disekitar O,
maka partikel tidak perlu bergerak rotasi dengan pusat rotasi O. Satuan momentum sudut
yaitu kg.m2/s.
Dari ilustrasi gambar diatas untuk menentukan arah dari momentum linier dapat
menggunakan kaidah tangan kanan untuk perkalian silang. Gerak rotasi partikel yang
berlawan arah jarum jam akan menghasilkan momentum sudut kea rah sumbu z positif .
Sedangkan pada gerak rotasi partikel yang searah dengan jarum jam akan menghasilkan
momentum sudut kearah sumbu z negatif . Besar dari momentum sudut dapat ditulis sebagai
berrikut,
l=rmv sin θ
Dimana θ merupakan sudut terkecil yang dibentuk oleh vektor posisi r dan momentum sudut.
Jika sudut yang dibentuk sudut 90 derajat maka komponen sinusoidal akan bernilai satu,
sehingga besar momentum sudut perkalian jarak dari O k epartikel A, massa partikel A dan
kelajuan linier dari partikel A. Hal yang perlu diperhatikan yaitu momentum sudut memiliki
arti pada titik asal tertentu dan arah selalu gerak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh
vektor posisi dan vektor momentum linier.

3
Partikel bermassa m sedang bergerak melingkar pada sebuah bidang horizontal
dengan menggunakan sumbu putar tegak lurus bidang di titik O. Jarak partikel m ke titik O
tetap r, seperti gambar diatas. Sebuah gaya F bekerja pada partikel dengan arah tengensial
terhadap sumbu putar sehingga timbul momen gaya dengan arag vertical keatas.
Pada gerak translasi besarnya implus yang dialami oleh sebuah benda I =F ∆ t yang
disebut dengan implus linier. Pada gerak rotasi pada besarnya implus sudut diturunkan dari
persamaan momentum gaya seperti dibawah ini.
τ =r F sin θ
Karena θ = 90 , maka τ =r F
0

∆p
Dengan F = dan ∆ p = m (∆ v ¿
∆t

∆v
Untuk m dan r yang bernilai tetap, persamaannya menjadi τ = atau τ ∆t=rm∆ v=r 2 m ∆ ω
∆t
Dengan τ ∆t disebut sebagai implus sudut dan rm ∆ v atau ∆(rmω)disebut sebagai perubahan
momentum sudut (∆ L) satuannya yaitu kgm2s-1.
1.4 Jenis-jenis Tumbukan
Dalam setiap tumbukan, jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, momentum keseluruhan
sistem akan tetap konstan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk energi kinetiknya. Total energi
kinetik sistem dapat berubah sebelum dan sesudah tumbukan. Sebagai contoh, ketika mobil
dan truk bertabrakan dan saling menempel setelah tabrakan, total energi kinetik sistem
sebelum tumbukan tidak sama dengan total energi kinetik sistem setelah tumbukan. Total
energi kinetik sistem setelah tabrakan berkurang dari total energi kinetik sistem sebelum
tabrakan. Sebagian energi kinetik yang hilang berubah menjadi energi lain seperti energi
panas atau energi suara. Sebagian lagi menyebabkan perubahan bentuk pada mobil dan truk.
Dengan demikian, prinsip kekekalan momentum tetap berlaku, namun prinsip kekekalan
energi kinetik tidak selalu berlaku. Total energi kinetik sistem dapat berubah.
Apakah hukum kekekalan energi kinetik berlaku dalam kasus tumbukan tergantung pada
jenis tumbukan yang terjadi. Ada dua jenis tumbukan, yaitu tumbukan lenting sempurna dan

4
tumbukan tidak lenting. Dalam tumbukan tidak lenting, ada sub jenis tumbukan yang disebut
tumbukan tidak lenting total.
a. Tumbukan Lenting Sempurna
Dalam tumbukan lenting sempurna, tidak ada perubahan energi kinetik sistem
(artinya, prinsip kekekalan energi kinetik berlaku). Misalnya, pada tumbukan antara
atom-atom, inti atom, dan partikel lain yang seukuran atau lebih kecil dari atom.
Namun, untuk benda yang berukuran besar, semua tumbukan cenderung tidak lenting,
kecuali jika benda tersebut sangat keras seperti bola biliar.

Gambar 1. Dua buah bola biliar bertumbukan


Anggaplah ada sebuah situasi di mana sebuah bola biliar putih terpukul dan
menghantam sebuah bola biliar merah. Setelah tumbukan, bola biliar putih menjadi
diam sementara bola biliar merah bergerak dengan kecepatan yang hampir sama
dengan bola biliar putih sebelumnya. Dalam contoh ini, prinsip kekekalan momentum
berlaku, dengan asumsi bahwa tidak ada gaya eksternal yang mempengaruhi sistem.
Dalam kasus ini, momentum yang dimiliki oleh bola yang memukul tampaknya
ditransfer sepenuhnya ke bola yang terkena pukulan. Akibatnya, bola biliar merah
mendapatkan momentum dari bola biliar putih dan bergerak dengan kecepatan
tertentu. Selain itu, prinsip kekekalan energi kinetik juga berlaku. Total energi kinetik
bola sebelum tumbukan sama dengan total energi kinetik bola setelah tumbukan.
Dengan demikian, mirip dengan momentum, energi kinetik yang dimiliki oleh bola
yang memukul tampaknya ditransfer sepenuhnya ke bola yang terkena pukulan.
Mari perhatikan Gambar 1. Terdapat dua objek dengan massa m 1 dan m2, sedang
bergerak dengan kecepatan masing-masing v1 dan v2. Kedua objek bergerak menuju

5
satu sama lain dalam lintasan lurus. Kemudian, terjadi tumbukan lenting sempurna di
antara keduanya. Setelah tumbukan, kecepatan objek pertama menjadi v ' 1, sedangkan
kecepatan objek kedua menjadi v ' 2. Kecepatan dapat memiliki nilai positif atau
negatif tergantung pada arah gerakan objek. Karena ini merupakan tumbukan lenting
sempurna, maka prinsip kekekalan momentum dan prinsip kekekalan energi kinetik
berlaku. Artinya, total energi kinetik sistem sebelum dan setelah tumbukan tetap
sama. Dalam tumbukan lenting sempurna, besarnya kecepatan relatif sebelum
tumbukan sama dengan besarnya kecepatan relatif setelah tumbukan, tetapi memiliki
arah yang berlawanan. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
v ' 2−v ' 1=−( v ¿ ¿2−v 1 )¿
atau
Δ v ' ❑ =−Δ v
Nilai Δ v ¿ ¿) mewakili kecepatan relatif dari benda 2 yang dilihat oleh benda 1 sesaat
sebelum tumbukan, sedangkan Δ v = v ' 2−v ' 1 mewakili kecepatan relatif benda 2 yang
dilihat oleh benda 1 sesaat sesudah tumbukan. Jika kedua benda bertumbukan, ¿ ¿)
harus memiliki nilai negatif (jika benda 1 berada di sebelah kiri). Dengan demikian, -
¿ ¿) menunjukkan kecepatan relatif antara kedua benda ketika mereka mendekati satu
sama lain. Setelah tumbukan, benda-benda tersebut bergerak menjauhi satu sama lain,
sehingga v ' 2−v ' 1 harus memiliki nilai positif.
b. Tumbukan Tidak Lenting
Pada tumbukan tidak lenting, terjadi perubahan pada energi kinetik sistemnya. Total
energi kinetik sistem mengalami penurunan (atau dengan kata lain, prinsip kekekalan
energi kinetik tidak berlaku). Tumbukan tidak lenting terjadi saat minimal dua benda
yang berukuran besar bertumbukan. Pada tumbukan tidak lenting total, kecepatan
benda-benda setelah tumbukan memiliki nilai yang sama (benda yang bertumbukan
melekat satu sama lain). Sebagai contoh, kita bisa melihat tumbukan antara sebuah
peluru dan sebuah balok yang tergantung pada tali, di mana setelah tumbukan peluru
melekat pada target.
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Terdapat jenis tumbukan yang disebut sebagai tumbukan tidak lenting sama sekali.
Misalnya, ketika kita melemparkan sebuah gumpalan tanah liat yang masih lembek
secara horizontal. Tanah liat tersebut dilemparkan ke arah sebuah bola biliar yang
diam di atas permukaan yang licin. Setelah tumbukan, tanah liat menempel pada bola

6
biliar. Bola biliar dan tanah liat bergerak bersama dengan kecepatan yang sama. Ini
adalah contoh dari tumbukan tidak lenting total. Contoh lain dari tumbukan ini adalah
ketika sebuah senapan menembakkan peluru ke dalam sebuah balok yang digantung
pada seutas tali. Peluru tersebut masuk ke dalam balok dan mengakibatkan balok
berayun.
Dalam tumbukan tidak lenting sama sekali, benda-benda yang terlibat akan menyatu
(menempel) setelah tumbukan dan bergerak bersama-sama. Kecepatan benda-benda
setelah tumbukan akan sama karena menempel,
v ' 2=v ' 1=v ' ❑
Dengan demikian, persamaan dapat digunakan untuk menghitung kecepatan benda-
benda setelah tumbukan.
m1 v 1+ m2 v 2=(m ¿ ¿ 1+m2)v ' ¿
1.5 Penerapan sehari hari Impuls, Momentum, Tumbukan, dan Gerak Translasi:
● Sepak bola merupakan salah satu contoh penerapan prinsip impuls dalam fisika.
Ketika seorang pemain menyepak bola, mereka memberikan impuls pada bola. Impuls
adalah suatu besaran vektor yang terkait dengan perubahan momentum suatu objek.
Dalam hal ini, impuls yang diberikan oleh pemain pada bola akan mengubah
momentum bola tersebut. Perubahan momentum yang terjadi pada bola akan
menyebabkan bola bergerak ke arah yang baru sesuai dengan gaya dan waktu kontak
yang diberikan. Ketika bola menerima impuls dari pemain, momentum bola akan
berubah dan sejumlah gaya akan diterapkan pada bola dalam waktu kontak yang
singkat. Akibatnya, bola akan mendapatkan percepatan dan mengalami perubahan
arah gerak sesuai dengan gaya yang diterima.
Dalam video yang diberikan (https://youtu.be/AlHlZR8kbV8?t=27) , kita dapat
mengamati penerapan impuls dalam sepak bola. Pemain memberikan tendangan pada
bola, yang menghasilkan impuls yang signifikan pada bola. Dampak impuls ini
terlihat dalam perubahan momentum dan gerakan bola setelah kontak dengan kaki
pemain tersebut.
● Pada saat bola-bola biliard bertabrakan, momentum yang dialami oleh masing-masing
bola akan saling berganti. Ketika bola yang dipukul bertabrakan dengan bola lain,
sebagian dari momentumnya akan ditransfer ke bola lain, sedangkan bola yang
dipukul akan kehilangan sebagian momentumnya. Hal ini mengakibatkan bola yang
dipukul akan bergerak, sedangkan bola lain yang menerima impuls dari bola yang

7
dipukul juga akan mengalami perubahan momentum dan bergerak sesuai arah dan
kecepatan yang diberikan oleh bola yang dipukul.
Dalam video yang diberikan (https://www.youtube.com/watch?v=SE9GbAs3_vk),
kita dapat melihat penerapan prinsip momentum dalam permainan biliard
● Gerak translasi adalah gerakan suatu benda atau sistem yang bergerak sepanjang garis
lurus tanpa adanya rotasi.seperti Berikut adalah beberapa contoh penerapan gerak
translasi:
○ Transportasi: Salah satu penerapan paling umum dari gerak translasi adalah
dalam transportasi. Ketika kendaraan seperti mobil, kereta api, atau pesawat
terbang bergerak sepanjang jalan, rel, atau landasan pacu, mereka mengalami
gerak translasi. Benda-benda ini bergerak dalam garis lurus dari satu titik ke
titik lainnya tanpa rotasi.

○ Olahraga: Banyak cabang olahraga melibatkan gerak translasi. Contohnya


adalah atletik, di mana pelari bergerak sepanjang lintasan dalam garis lurus.

8
Pemain sepak bola juga melakukan gerak translasi saat mereka berlari di
lapangan.

○ Robotika: Gerak translasi digunakan dalam desain dan pengoperasian robot.


Robot dapat bergerak sepanjang garis lurus dari satu titik ke titik lainnya tanpa
rotasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

1.6 SOAL DAN PEMBAHASAN IMPLUS,MOMENTUM DAN TUMBUKAN


1. Bola bermassa 20 gram dilempar dengan kecepatan v1 = 4ms-¹ ke kiri. Setelah
membentur tembok, bola memantul dengan kecepatan v2 = 2ms-¹ ke kanan. Besar
impuls yang dihasilkan adalah…
Jawaban:
I = Δp = m (v2 - v1)
= 2 x 10-² (2 - (-4))
= 12 x 10-² Ns
2. Sebuah bola pada permainan softball bermassa 0,15 kg dilempar horizontal ke kanan
dengan kelajuan 20 m/s. Setelah dipukul, bola bergerak ke kiri dengan kelajuan 20
m/s. Impuls yang diberikan kayu pemukul pada bola adalah…
9
Jawaban:
I = Δp = m (v2 - v1)
= 0,15 kg (- 20 m/s - 20 m/s)
= 0,15 kg . -40 m/s
= -6 Ns
3. Sebuah motor bergerak dengan kecepatan 25 m/s. Jika motor dan pengemudinya
mempunyai massa 200 kg, maka momentum motor tersebut adalah…
Jawaban:
p = mv
p = 200 kg . 25 m/s
p = 5000 kg m/s
4. Sebuah benda bermassa 5 kg bergerak sehingga memiliki momentum 10 kg m/s.
Tentukan besar kecepatannya!
Jawaban:
p = mv
10 = 5 . v
v = 10/5 = 2
Jadi, besar kecepatannya adalah 2 m/s
5. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan 10 m/s sehingga menghasilkan momentum
100 kg.m/s. Tentukan massa benda tersebut!
Jawaban:
p = mv
100 = m x 10
m = 100/10 = 10
Jadi besar massanya adalah 10 kg
6. Dua benda masing-masing bermassa 2 kg dan 4 kg bergerak dengan kecepatan 20
m/s. Momentum masing-masing benda tersebut adalah...
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda A (mA) = 2 kg
Massa benda B (mB) = 4 kg
Kecepatan benda A (vA) = 20 m/s
Kecepatan benda B (vB) = 20 m/s
Ditanya : momentum benda A (pA) dan momentum benda B (pB)
Jawab :
Momentum benda A :
pA = mA vA = (2)(20) = 40 kg m/s
Momentum benda B :
pB = mB vB = (4)(20) = 80 kg m/s
Apabila kecepatan kedua benda sama maka benda yang bermassa besar mempunyai
momentum lebih besar.

10
7. Bola dipukul dengan gaya sebesar 10 Newton. Jika bola bersentuhan dengan pemukul
selama 1milisekon maka impuls yang dikerjakan pemukul pada bola adalah...
Pembahasan
Diketahui :
Gaya (F) = 10 Newton
Selang waktu (t) = 1 milisekon = 10-3 sekon
Ditanya : impuls (I)
Jawab :
Rumus Impuls :
I=Ft
Keterangan :
I = impuls (satuan internasionalnya adalah Newton sekon, disingkat Ns)
F = gaya (satuan internasionalnya adalah Newton, disingkat N)
t = selang waktu (satuan internasionalnya adalah sekon, disingkat s)
Impuls yang dikerjakan pemukul pada bola adalah :
I = F t = (10)(10-3) = 10-2 N s
8. Bola 1 bermassa 1 kg dan bola 2 bermassa 2 kg bergerak searah dan bertumbukan
lenting sebagian.Sebelum bertumbukan, bola 1 bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan
bola 2 bergerak dengan kelajuan 5m/s. Tentukan kelajuan bola 1 setelah bertumbukan
apabila kelajuan bola 2 setelah tumbukan adalah 4m/s.
Pembahasan
Diketahui :
Massa bola 1 (m1) = 1 kg
Massa bola 2 (m2) = 2 kg
Kelajuan awal bola 1 (v1) = 10 m/s
Kelajuan awal bola 2 (v2) = 5 m/s
Kelajuan akhir bola 2 (v2’) = 4 m/s
Kedua benda bergerak searah sehingga kecepatan mempunyai tanda sama (dipilih
positif).
Ditanya : kelajuan akhir bola 1 (v1’)
Jawab :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
(1)(10) + (2)(5) = (1)(v1’) + (2)(4)
10 + 10 = v1’ + 8
20 – 8 = v1’
v1’ = 12 m/s
Kelajuan bola 1 setelah tumbukan adalah 12 m/s.
9. Sebutir peluru bermassa 30 gram bergerak dengan kecepatan sebesar 30 m/s
menumbuk balok kayu bermassa 1 kg yang sedang diam. Tentukan kelajuan balok
jika peluru tertanam di dalam balok!
Pembahasan
Diketahui :

11
Massa peluru (m1) = 30 gram = 0,03 kg
Massa balok (m2) = 1 kg
Kecepatan awal peluru (v1) = 30 m/s
Kecepatan awal balok (v2) = 0 (balok diam)
Ditanya : kelajuan peluru dan balok setelah tumbukan (v’)
Jawab :
Rumus hukum kekekalan momentum jika dua benda menyatu setelah tumbukan :
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2) v’
(0,03)(30) + (1)(0) = (0,03 + 1) v’
0,9 + 0 = 1,03 v’
0,9 = 1,03 v’
v’ = 0,9 / 1,03
v’ = 0,87 m/s
Kelajuan peluru dan balok setelah tumbukan adalah 0,87 m/s.
10. Benda bermassa 1 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Momentum benda tersebut
adalah...
Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Kecepatan (v) = 10 m/s
Ditanya : momentum linear (p)
Jawab :
Rumus momentum : p = m v
Keterangan : p = momentum, m = massa, v = kecepatan.
Momentum benda adalah :
p = m v = (1)(10) = 10 kg m/s2

1.7 Rangkuman
 Momentum adalah besaran yang menunjukkan ukuran kesukaran untuk
memberhentikan gerak suatu benda
 Impuls adalah perubahan momentum suatu benda. Impuls juga dapat diartikan
sebagai hasil kali gaya rata-rata dengan lamanya waktu tumbukan. Rumus impuls
adalah I = F.t
 Tumbukan adalah interaksi dua buah benda atau lebih yang saling bertukar gaya
dalam selang waktu tertentu dan memenuhi hukum kekekalan momentum
 Gerak translasi merupakan gerak dari suatubenda dengan bentuk dan lintasan yang
samadisetiap titiknya, dapat berupa vertikal atauhorisontal
 Momentum dan impuls memiliki suatu hubungan yang didasarkan Hukum II Newton
yang dikenal dengan nama teorema Impuls -Momentum. Bunyi dari teorema tersebut

12
adalah impuls yanng dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan
momentum yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum akhir dengan
momentum awalnya.
 Rumus torsi/momen gaya : τ =F × r
 Ada dua jenis tumbukan, yaitu tumbukan lenting sempurna dan tumbukan tidak
lenting
 Contoh penerapan dalam kehidupan sehari – hari yaitu : Sepak Bola, Bola Billiard,
Transportasi, Olahraga, dan pada Robotika.

Daftar Pustaka

Eveline, E dan Suparno. 2019. Petunjuk Penggunaan Interactive Physics Mobile


Learning Media Materi Impuls dan Momentum. Yogyakarta: UNY Press.
Hardianti, T., Syahwin, Fitriana, S., dan Riska F. M. 2023. Fisika : Berbasis Inkuiri
Dengan Virtual Laboratory Kelas X SMA/MA Semester 2. Bandung : Media
Sains Indonesia.
Maria, Y., dkk. 2021. Teori Dan Aplikasi Fisika Dasar. Aceh. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini
Pangalinan, A. 2018. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEKANIS.

13

Anda mungkin juga menyukai