Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

DINAMIKA ROTASI
Ketika suatu benda bergerak pada lintasan lurus, maka benda tersebut dapat dikatakan
bergerak secara translasi. Akan tetapi, ketika benda tersebut bergerak pada sumbu putarnya
atau bergerak pada lintasan melingkar, maka benda tersebut bergerak secara rotasi.

Ketika benda bergerak secara translasi, benda tersebut dapat menerima gaya eksternal
jika diberikan. Gaya yang diberikan ini dapat mengubah arah lintasan benda. Akan tetapi
ketika benda bergerak berputar atau pada lintasan melingkar, benda tersebut dapat pula
menerima gaya yang lebih dikenal sebagai Torsi.

Momen Gaya atau Torsi

Momen gaya atau torsi dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian:

1. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda bergerak
melingkar atau berputar.
2. Torsi disebut juga momen gaya.
3. Momen gaya/torsi benilai positif untuk gaya yang menyebabkan benda bergerak
melingkar atau berputar searah dengan putaran jam (clockwise), dan jika benda
berotasi dengan arah berlawanan putaran jam (counterclockwise), maka torsi
penyebabnya bernilai negatif.
4. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar benda atau titik massa
benda dapat dikatakan memberikan Torsi pada benda tersebut.
Torsi atau momen gaya dirumuskan dengan:

dimana:
adalah torsi atau momen gaya (Nm)
r adalah lengan gaya (m)
F adalah gaya yang diberikan tegak lurus dengan lengan gaya (N)

Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar torsinya
adalah:

dimana  adalah sudut antara gaya dengan lengan gaya.

Momen Inersia

Konsep momen inersia pertama kali diberikan oleh Leonhard Euler. Momen inersia
didefinisikan sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya, atau dapat
dikatakan ukuran kesukaran untuk membuat benda berputar atau bergerak melingkar. Besar
momen inersia bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar benda tersebut.
Momen inersia dirumuskan dengan:

dimana:
I adalah momen inersia (kgm2)
r adalah jari-jari (m)
m adalah massa benda atau partikel (kg)

Benda yang terdiri atas susunan partikel atau benda-benda penyusunnya yang lebih
kecil, jika melakukan gerak rotasi, maka momen inersianya sama dengan hasil jumlah semua
momem inersia penyusunnya:

Momentum Sudut

Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda
yang sedang berputar atau bergerak melingkar.

Momentum sudut dirumuskan dengan:

dimana:
L adalah momentum sudut (kgm2s-1)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
r adalah jarak benda ke sumbu putarnya (m)

Energi Kinetik Rotasi

Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang bergerak
rotasi yang dirumuskan dengan:
Jika benda tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi, maka energi kinetik
totalnya adalah gabungan dari energi kinetik translasi rotasi dan energi kinetik rotasi:

dimana:
Ekt adalah Energi kinetik total benda
Ek adalah energi kinetik translasi
Ekr adalah energi kinetik rotasi
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)

Hukum Newton 2 Untuk Rotasi

Benda yang bergerak secara translasi menggunakan hukum newton II ( )


dan benda yang bergerak secara rotasi juga memakai konsep hukum Newton yang sama, akan
tetapi besarannya memakai besaran-besaran rotasi. Sehingga, Hukum Newton II untuk benda
yang bergerak secara rotasi atau bergerak melingkar memakai rumus:

dimana:
adalah total torsi yang bekerja pada benda
I adalah momen inersia benda
adalah percepatan sudut benda
BAB VII

GETARAN
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di
sini maksudnya adalah keadaan di mana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada
gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan
terjauh dengan titik tengah) yang sama.

Jenis getaran

Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan
bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan
membiarkannya bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.

Getaran paksa terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem
mekanis. Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.

Beberapa Contoh Getaran

Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari antara lain
:

 sinar gitar yang dipetik


 bandul jam dinding yang sedang bergoyang
 ayunan anak-anak yang sedang dimainkan
 mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan
dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya.
 Pegas yang diberi beban

Getara Pada Bandul


Gambar bandul diatas ialah salah satu contoh getaran yang diaplikasikan pada bandul
sederhana. Berdasarkan pada bandul diatas kita akan menjelaskan seberapa satu getaran itu.

Bandul mengalami satu kali getaran jika benda tersebut melewati posisi A-B-C-B-A
itu adalah benda mengalami satu kali getaran.

Getaran Pada Pegas

Pada ilustrasi pegas diatas pegas mengalami satu kali getaran jika benda tersebut
melewati posisi C-A-B-A-C. Dari situlah kita mengetahui pegas mengalami satu kali getaran.

Parameter Pada Getaran

1. Amplitudo

Seperti yang telah dijelaskan diatas amplitudo merupakan simpangan terjauh dari titik
setimbang.

 Pada bandul, titik kesetimbangan berada pada titik B dan amplitudonya adalah dari A-
B atau B-C
 Pada pegas, titik setimbangnya berada pada A dan amplitudonya dari A-B atau A-C

2. Frekuensi

Frekuensi adalah banyaknya genaran dalam satu detik. Satuan dari frekuensi adalah
Hertz (Hz)

3. Periode

Periode secara pengertian adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk
mengalami satu kali getaran.Secara mudah frekuensi dan periode adalah saling berkebalikan.
Rumus Getaran

1. Frekuensi

F = n/t

Dimana

 F = frekuensi (Hz)
 n = jumlah getaran
 t = waktu (s)

2. Periode

T = t/n

Dimana

 T = periode (s)
 t = waktu (s)

3. Perbandingan T dan F

T = 1/F dan F = 1/T

Frekuensi getaran dengan simbol huruf f adalah banyaknya getaran untuk satu satuan
waktu. Satuan SI untuk frekuensi adalah hertz. 1hertz = 1Hz = 1 getaran/ sekon =1 getaran
s-1. T
Hubungan antara frekuensi dengan periode dinyatakan oleh Persamaan
1
f=
T
Frekuensi sudut getaran dengan simbol didefinisikan oleh ω
ω=2 πf
Satuan SI untuk frekuensi sudut adalah radian (rad).

Anda mungkin juga menyukai