Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari, kita sangat sering menjumpai benda yang jatuh dari suatu ketinggian. Seperti
buah apel yang jatuh dati tangkai pohonnya, pensil yang jatuh dari atas meja, dan peristiwa serupa lainnya.
Namun, Pernahkah terpikir mengapa benda benda yang jatuh tersebut selalu jatuh ke bawah, bukan melayang
ke atas, ataupun ke sisi kiri kanannya. Permasalahan ini dapat dijawab oleh ilmu fisika. Semua benda yang
dijatuhkan di atas permukaan bumi akan selalu jatuh ke bawah jika tidak dipengaruhi oleh gaya lain, hal ini
dikarenakan adanya sebuah gaya tarik dari bumi. Dalam fisika, gaya tersebut dinamakan gaya gravitasi bumi.
Sama seperti gaya gaya fisika yang lain, gaya gravitasi bumi juga dapat menyebabkan percepatan. Ada banyak
cara untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat. Salah satunya adalah dengan
menggunakan bandul fisis. Bandul fisis adalah salah satu conton dari gerak harmonis sederhana dimana suatu
beban yang bergantung pada batang penghubung tegar dengan ukuran dan massa yang tidak diabaikan,
bergerak bolak balik titik setimbangnya.

Dalam praktikum ini, akan dilakukan percobaan dengan tujuan untuk menghitung percepatan gravitasi
menggunakan bandul fisis. Dari percobaan yang dilakukan, diharapkan kita akan mampu memahami prinsip
bandul fisis serta persamaan persamaannya, untuk menghitung besar percepatan gravitasi bumi. Praktikum ini
akan membantu untuk memahami peristiwa peristiwa yang berhubungan dengan bandul fisis dalam
kehidupan sehari hari. Salah satu contoh alat yang sering kita temui dalam kehidupan sehari hari yang
menerapkan prinsip bandul fisis adalah ayunan yang terbuat dari besi. Selain itu, ketika mengayun ayunkan
kaki saat sedang duduk, telapak kaki sampai lutut juga dapat dimodelkan sebagai bandul fisis.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah, bagaimana cara menghitung percepatan
gravitasi bumi menggunakan bandul fisis.

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul fisis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Pada praktikum ini diperlukan alat dan bahan, yaitu 1 set bandul matematis dan perlengkapannya yang
terdiri dari statif, tali, bandul, dan busur. Statif berfungsi sebagai tempat digantungnya tali. Tali
berfungsi sebagai penggantung bandul. Bandul berfungsi sebagai objek yang akan diayunkan dan
diukur periodenya, serta busur yanng berfungsi untuk menentukan sudut simpangan. Kemudian 1
buah rollmeter yang berfungsi untuk mengukur panjang tali dan 1 buah stopwatch yang berfungsi
untuk menghitung waktu getaran bandul.

3.3 langkah kerja

Alat diatur seperti gambar 3.1 dengan panjang kawat 100cm. bandul diatur agar berada tepat ditengah
dan kawat membentuk garis lurus vertikal. Kemudian bandul disimpangkan dengan simpangan kecil
lalu dilepaskan, diusaahakan agar ayunan mempunyai lintasan bidang dan tidak berputar. Selanjutnya,
dicatat waaktu untuk 5 kali getaran. Langkah langkah tersebut diulangi sebanyak lima kali
pengulangan dengan panjang kawat yang berbeda.
BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Getaran

Apa yang dilakukan pelampung laut, anak dalam ayunan, kerucut di dalam speaker, gitar, atom dalam kristal,
gerakan rongga dada, dan detak jantung ,mereka semua bergetar . yaitu, bergerak maju mundur atau bolak
balik di antara dua titik (Urone,&Hinrichs,2012). Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik di sekitar posisi
setimbang. Pada posisi setimbang gaya netto yang bekerja pada system adalah nol. Gerak osilasi adalah gerak
menuju ke titik kesetimbangan. Tetapi saat mencapai posisi setimbang sistem masih memiliki kelebihan energi
sehingga melampaui posisi setimbang. Tetapi sistem akan kembali berbalik arah menuju titik setimbang .
Banyak peristiwa osilasi yang dapat kita amati dalam kehidupan seharihari. Getaran daun atau cabang pohon
yang ditiup angin adalah contoh osilasi . Gerak dawai gitar adalah osilasi. Gerak pegas yang digantungi beban
adalah osilasi. Salah satu ciri yang jelas terlihat dari peristiwa osilasi adalah meskipun bergerak, namun benda
yang berosilasi tidak bepindah tempat. Ketika osilasi berakhir benda kembali ke posisi setimbang.
(Abdullah,2016)

2.2 Gerak Harmonis Sederhana

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak osilasi untuk sistem di mana gaya total dapat
dijelaskan oleh hukum Hooke, sistem tersebut disebut sebagai osilator harmonik sederhana. Jika gaya
total dapat dijelaskan oleh hukum Hooke dan tidak ada gesekan atau gaya non-konservatif lainnya,
maka osilator harmoni sederhana akan berosilasi dengan perpindahan yang sama pada kedua sisi posisi
kesetimbangan.
Faktor penting yang mempengaruhi gerak harmonik sederhana adalah periode. Periode berhubungan
dengan seberapa kaku sistem tersebut. Sebuah benda yang sangat kaku memiliki konstanta gaya yang
besar k , yang menyebabkan sistem memiliki periode yang lebih kecil. Periode juga tergantung pada
massa sistem yang berosilasi. Semakin besar massa sistem, semakin besar periode. Pada faktanya,
massa m dan gaya kontan k adalah faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada gerak
harmoni sederhana. Di mana periode dari gerak harmoni sederhana dapat didefinisikan sebagai :
T=2π akar m/k
Dan karena f = 1/T, maka frekusi dari gerak harmoni sederhana adalah :

f=1/2π akar k/m


Perhatikan bahwa baik T maupun f tidak memiliki ketergantungan pada amplitude (Ling, Sanny, & Moebs,
2016).

2.3 Periode

Periode (T) adalah waktu untuk menyelesaikan satu getaran tetap konstan. Satuannya adalah biasanya
dinyatakn dalam sekon, tetapi juga dapat berupa satuan waktu lain yang sesuai. Kata 'periode' mengacu pada
waktu untuk beberapa peristiwa apakah berulang atau tidak (Ling, Sanny, & Moebs, 2016). persamaan untuk
menghitung periode adalah sebagai berikut

T= t/n

Dengan t adalah waktu getaran dan n adalah jumlah getaran. Secara umum, sebuah partikel yang
bergerak sepanjang sumbu x menunjukkan gerak harmonik sederhana ketika x, perpindahan partikel
dari kesetimbangan, bervariasi dalam waktu sesuai dengan untuk hubungan :

X = A cos (wt + fluks) (13.3)


(ket ngikut yg di frekuensi)

didapatkan bahwa :
wT = 2 pi

sehingga, T dapat pula didefinisikan sebagai :


T =2πw
Dengan w adalah kecepatan sudut, T adalah periode, dan f adalah frekuensi (Halliday, walker, & resnick, 2011)

2.4 momen inersia

Salah satu besaran yang penting yang dimiliki benda tegar adalah momen inersia. prinsip inersia atau
kelembaman. Adalah prinsip yang menyatakan bahwa Benda-benda akan cenderung untuk mempertahankan
kondisi geraknya, bila dia diam, akan tetap diam dan bila bergerak, akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan, selama tidak ada pengaruh luar yang mengubah kondisi geraknya. Prinsip ini dikemukakan oleh
Galileo Galilei. ( santriawan,2007)

Sedangkan momen inersia adalah kelembaman atau kecenderungan suatu benda untuk mempertahankan
gerak rotasinya. Ilustrasi sederhana momen inersia dapat dilihat pada gambar berikut:

Dengan w adalah kecepatan sudut, r adalah jarak benda dari sumbu rotasi, dan m adalah massa benda. Jika
benda berotasi terhadap sumbu dengan kecepatan sudut  maka: Kecepatan translasi benda adalah

v r (2....)

sehingga Energi kinetik benda adalah 2

(2....)

bandingkan persamaan energi kinetik gerak rotasi pada persamaan (2..) dengan energi kinetik gerak translasi
murni:

Energi kinetik untuk gerak translasi murni: K= ½ m v2.......................................................................2.

Energi kinetik untuk gerak rotasi: K 1/2 (mr2)22

Tampak dari dua persamaan di atas bahwa pada gerak rotasi besaran mr2 memiliki fungsi yang sangat mirip
dengan m pada gerak translasi. Pada gerak translasi, m disebut massa atau inersia. Karena kemiripan fungsi
tersebut maka pada gerak rotasi, kita definisikan mr2 sebagai momen inersia. Jadi, untuk benda titik yang
berotasi terhadap sumbu yang berjarak r dari sumbu rotasi, momen inersianya memenuhi persamaan

I  mr2 (9.3)
2.5 Percepatan Gravitasi

Karena benda jatuh mengalami percepatan, Newton menyimpulkan bahwa benda tersebut dipengaruhi
percepatan gravitasi bumi. Percepatan gravitasi adalah seberapa cepat suatu partikel untuk menarik suatu
benda ke arahnya dalam medan gravitasi tertentu. Percepatan gravitasi bersal dari gaya gravitasi. Gaya yang
bekerja satu benda, pasti berasal dari benda lain. Tapi benda apa yang memberikan gaya gravitasi? Setiap
objek di permukaan bumi merasakan gaya gravitasi dan tidak peduli di mana objek tersebut berada, gaya
diarahkan ke pusat bumi. Newton menyimpulkan bahwa pastilah Bumi itu sendiri yang memberikan gaya
gravitasi pada benda-benda di permukaannya. Newton mulai menentukan besarnya gaya gravitasi yang
diberikan Bumi pada Bulan dibandingkan dengan gaya gravitasi pada benda di permukaan bumi. Newton
mendapatkan hasil perhitungan , bahwa percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah sebesar 9,8 m/s 2 .
(Giancoli, 2014).

Newton melangkah lebih jauh dalam analisisnya tentang gravitasi. Dia mencetuskan hukum gravitasi universal,
yang menyatakan bahwa setiap partikel di alam semesta menarik setiap partikel lain dengan gaya yang
sebanding dengan besar dari massa mereka dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Gaya ini bekerja sepanjang garis yang menghubungkan dua partikel tersebut. (Giancoli, 2014)

Besarnya gaya gravitasi dapat ditulis sebagai berikut:

...................................................(2....)

di mana m1 dan m2 adalah massa kedua partikel, r adalah jarak antara mereka, dan G adalah konstanta
universal yaitu sebesar 6,67430 x 10 -11 N.m2/kg2. (Giancoli, 2014)

Ketika Persamaan. 2... diterapkan pada gaya gravitasi antara Bumi dan benda di permukaannya, m1 menjadi
massa Bumi (mb) , m2 menjadi massa benda (m,) dan r menjadi jarak benda dari pusat Bumi, yang merupakan
jari-jari Bumi (rb), Gaya gravitasi yang disebabkan oleh Bumi ini adalah berat benda di Bumi, yang telah kita
tulis sebagai mg. Jadi, Kita dapat menuliskan berat benda di permukaan bumi (mg) dalam persamaan:

mg = G m mb/ rb2

Jadi, percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah:

g = G mb/rb2 ......69

Jangan bingung G dengan g, karena keduanya adalah besaran yang sangat berbeda, tetapi dihubungkan oleh
Persamaan 69 (Giancoli, 2014).

2.6 momen gaya (torsi)

Benda yang diam akan berotasi jika pada benda tersebut bekerja suatu besaran yang namanya momen gaya
atau torsi. Benda yang sedang berotasi akan mengalami perubahan kecepatan sudut jika pada benda tersebut
juga bekerja momen gaya. Torsi akan menghasilkan percepatan rotasi. makin besar gaya yang diberikan maka
percepatan rotasi akan makin besar. Ini berarti makin besar gaya maka torsi makin besar. Jadi kita dapatkan
kesebandingan tou dengan F. makin besar jarak dari sumbu maka percepatan rotasi akan makin besar. Ini
berarti makin besar jarak tempat kerja gaya ke sumbu rotasi maka torka makin besar. Jadi kita dapatkan
kesebandingan  dengan r. makin tegak lurus gaya dengan vektor penghubung sumbu rotasi dengan gaya
maka percepatan rotasi akan makin besar. Ini berarti makin tegak lurus gaya dengan vektor penghubung
sumbu rotasi dengan gaya maka torka makin besar. Besar yang memiliki nilai makin besar jika sudut makin
tegak lurus adalah sin . Jadi kita dapatkan kesebandingan  dengan sin. (Abdullah 2016)

Dari tiga kesebandingkan di atas kita sampai pada kesimpulan umum bahwa torka sebanding dengan gaya,
sebanding dengan jarak lokasi gaya yang bekerja ke sumbu putar, dan sebanding dengan sinus sudut antara
vektor posisi gaya bekerja dan vektor gaya sendiri. Dengan demikian kita dapatkan persamaan torka sebagai
berikut :

  rFsin

Dengan jarak (r) dan gaya (F) yang digunakan dalam perhitungan adalah yang searah dengan poros atau sumbu
rotasi. (Abdullah,2016)

2.7 Bandul Fisis

bandul fisis adalah benda apa pun yang osilasinya mirip dengan bandul matematis, tetapi tidak dapat
dimodelkan sebagai massa titik, sehingga distribusi massa harus dimasukkan ke dalam persamaan gerak. selain
itu, tali pada bandul fisis dianggap sebagai benda tegar. sehingga ukuran, bentuk ,dan massanya tidak dapat
diabaikan. Seperti pada bandul matematis, gaya pemulih bandul fisis adalah gaya gravitasi.pada bandul
matematis, gaya gravitasi bekerja pada beban (bandul). Sedangkan dalam kasus bandul fisis, gaya gravitasi
bekerja pada pusat massa suatu benda.
Kita dapat menggunakan pendulum fisik untuk mengukur percepatan jatuh bebas g di lokasi tertentu di
permukaan bumi. inersia rotasi terhadap sumbu tegak lurus melalui satu ujung batang adalah

persamaan 15-29 lihat keatas cuy

Anda mungkin juga menyukai