Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari
apa yang ada pada diri kita seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi
yang kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada di luar diri
kita, salah satu contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak, yaitu
ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga di bahas dalam ilmu fisika, dimana dari
ayunan tersebut kita dapat menghitung periode yaitu selang waktu yang di
perlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap. Benda yang dikatakan
melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik dimana benda tersebut
mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon
atau detik. Dan juga kita dapat menghitung gravitasi bumi yaitu besarnya gaya
tarik menarik yang terjadi antara semua pertikel yang mempunyai massa di alam
semesta.
Bandul sederhana merupakan model yang terdiri dari sebuah massa titik
yang ditahan oleh benang kaku tak bermassa. Jika massa titik ditarik kesalah
satu sisi dari posisi kesetimbangan dan dilepaskan, maka massa tersebut akan
berisolasi disekitar posisi kesetimbangan.
Sebuah bandul sederhana merupakan alat paling tepat dan meyakinkan
untuk mengukur percepatan gravitas, karena panjang tali dan periode dapat
diukur dengan mudah dan tepat. Adanya percepatan gravitasi atau gaya gravitasi
menyebabkan benda-benda tetap beredar pada garis edarnya (tidak saling
menabrak). Dapat kita contohkan didalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
seperti sebuah ayunan, dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung
berapa besar gravitasi bumi disuatu tempat.
Pada percobaan ini yang dipergunakan adalah ayunan yang di buat
sedemikian rupa dengan bebannya adalah bandul fisis. Pada dasarnya percobaan
dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran, dimana pengertian getaran itu
sendiri adalah gerak bolak balik secara periode melalui titik kesetimbangan.
Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang
dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran
dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke
titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ke titik kesetimbangan tersebut. Jika pada ayunan tadi secara berkala
(periodik) dilakukan dorongan yang frekuensinya sama dengan frekuensi ayunan,
maka geraknya dapat dibuat besar sekali.Jika frekuensi dorongan tidak sama
dengan frekuensi dalam ayunan, atau bila dorongan dilakukan dalam selang –
selang waktu yang tidak teratur maka ayunan itu tidak dapat disebut sebagai
getaran.
Dalam bidang fisika, prinsip pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh
Galileo Galilei, bahwa periode lama gerak osilasi satu ayunan dipengaruhi oleh
panjang tali dan percepatan gravitasi. Gerak osilasi (getaran) yang populer adalah
bandul yang terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola bermassa “m” yang
digantungkan pada ujung tali gaya gesekan udara kita abaikan, massa tali sangat
kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.
Bandul matematis juga disebut ayunan sederhana yang didefinisikan sebagai
sebuah partikel yang tergantung pada suatu titik tetap dari seutas tali yang tidak
mempunyai berat dan tidak dapat bertambah panjang. Bila ayunan itu bergerak
dari partikel dan sehingga membuat sudut 𝜃, maka gaya pemulih ialah 𝑚𝑔 sin
𝜃dan sin panjang s dari posisi kesetimbangannya sama dengan 𝐿𝜃dimana L
adalah panjang tali dan 𝜃 diukur dalam radian, karena itu geraknya bukan
harmonik karena gaya pemulih itu proporsional dengan 𝑠𝑖𝑛𝜃 sedangkan
simpangannya proporsional dengan 𝜃 , akan tetap jika sudut 𝜃 kecil, sin𝜃 dapat
kita samakan dengan 𝜃 dan gaya pemulih.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Percobaan ini adalah untuk menentukan nilai
percapatan gravitasi bumi (g) secara eksperimen
BAB II
LANDASAN TEORI
Pendulum sederhana terdiri dari sebuah benda kecil (bola pendulum) yang
digantungkan di ujung tali yang ringan. Anggap bahwa tali tidak teregang dan
massanya dapat diabaikan relatif terhadap bola. Gerak bolak-balik pendulum
sederhana dengan gesekan yang dapat diabaikan menyerupai gerak harmonik
sederhana. Pendulum berosilasi sepanjang busur sebuah lingkaran dengan
amplitudo yang sama di setiap sisi titik setimbang (dimana ia tergantung vertikal)
dan sementara melalui titik setimbang lajunya bernilai maksimum.
Simpangan pendulum sepanjang busur dinyatakan dengan X= Lϴ, dimana ϴ
adalah sudut yang dibuat tali dengan garis vertikal dan L adalah panjang tali.
Dengan demikian, jika gaya pemulih sebanding dengan X atau dengan ϴ, gerak
tersebut adalah gerak harmonik sederhana. Gaya pemulih adalah komponen
berat mg, yang merupakan tangen terhadap busur: F= - mg sin ϴ dimana, tanda
minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan dengan simpangan
sudut ϴ. Perbedaan antara ϴ (dalam radian) dan sin ϴ lebih kecil dari 1 persen.
Berarti sampai pendulum dekatan yang sangat baik untuk sudut kecil F = -mg
sin ϴ = -mgϴ. Dengan menggunakan X = Lϴ, kita dapatkan:

𝑚𝑔
F=- X
𝐿

Bandul sederhana juga memberikan cara pengukuran harga g, percepatan


oleh gravitasi, yang cukup sederhana. Di sini kita tidak perlu melakukan
percobaan jatuh bebas, cukup hanya dengan mengukur I dan T saja.
Pengukuran-pengukuran semacam ini sering digunakan dalam geofisika.
Simpanan biji besi atau minyak mempengaruhi nilai lokal dari g karena
densitasnya berbeda dengan lingkungannya. Pengukuran presisis dari besaran
ini sepanjang daerah yang disurvei sering kali memberikan informasi berharga
mengenai kandungan alam yang terdapat didalamnya (Young & Freedman, 2002:
406).
Sebuah bandul puntiran (torsional pendulum) ditunjukkan sebuah piringan
yang digantungkan pad ujung sebuah batang kawat yang dipasang pada pusat
massa piringan. Pada posisi seimbang, piringan ditarik sebuah garis radial dari
pusat piringan ke titik p. Jika pitingan dirotasikan dalam bidang horizontal ke
arah radial q, kawat akan terputir. Kawat yang terputir akan melakukan torka
pada piringan, yang cenderung akan mengembalikannya ke posisi p. Ini adalah
torka pemulihnya, untuk putiran yang kecil torka pemulihnya ternyata sebanding
dengan banyaknya putiran atau geseran sudut (hukum Hooke) sehingga:
τ = - kθ

Jika massa titik ditarik dari sebuah disalah satu sisi lain dari posisi
kesetimbangannya dan dilepaskan, massa tersebut akan berosilasi di sekitar
posisi kesetimbangannya. Situasi serupa seperti bola penghancur pada kabel
penderet, timah kecil yang ditahan oleh suatu tali pada tempat pengukuran
tanah, dan seorang anak pada suatu ayunan dapat dimodelkan sebagai
pendulum sederana (Halliday, 1985: 459).
Gaya gesek yang terjadi jika permukaan benda yang bersentuhan ketika
benda belum bergerak disebut gaya gesek statis(𝑓𝑠) gaya gesek statis maksimum
sama dengan gaya terkecil yang dibutuhhkan agar benda mulai bergerak. Ketika
benda telah bergerak, gaya gesek yang terjadi antara 2 benda tersebut berkurang.
Gaya gesekan yang bekerja pada saat benda bergerak adalah gaya gesek kineik
(𝑓𝑘) ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gay gesek yang
bekerja berlawanan arah terhadap gerak benda, besar gaya geseknya sebanding
dengan gaya normal. Sebuah gaya 𝑓 bekerja pada benda bermassa m. Gaya luar
𝑓 yang bekerja pada benda belum dapat menggerakkan benda. Hal ini disebabkan
adanya gaya gesek yang melawan gaya tersebut. Jika gaya 𝑓 diperbesar, gaya
gesek juga ikut membesar sehingga benda masih tetap diam. Akan tetapi, jika
gaya 𝑓 diperbesar lagi, benda akan mulai bergerak. Artinya, besarnya gaya yang
mempertahankan benda tetap diam ada harga maksimumnya. (Halliday, 2010:
424).
Lintasan dari massa tutuk kadang-kadang disebut bob pendulum tidak
berupa garis lurus akan tetapi berupa busur dari suatu lingkaran dengan jari-
jari L yang sama dengan panjangnya tali. Kita menggunakan jarak x sebagai
koordinat kita yang diukur panjang busur. Jika geraknya merupakan harmonik
sederhana, gaya pemulihnya harus berbandig lurus dengan x atau dengan θ
(Chusni, 2017).
Kita kemali pada osilator harmonik sederhhana dimana pegas diasosiasikan
dengan gaya gravitasi ketimbang dengan sifat elastis kawat bengkok atau suatu
pegas terenggang. Beberapa sistem fisis yang bergerak mengikuti gerak harmonik
sederhana akan ditinjau dalam bagian ini, yang lain akan dibahas dari saat ke
saat pada waktunya di dalam teks.
Suatu pendulum fisis atau physical pendulum adalah sembarang pendulum
nyata, menggunakan suatu benda dengan ukuran terhingga kontras dengan
model idealisasi dari pendulum sederhana dengan semua massanya
terkonsentrasi pada satu titik tunggal. Untuk osilasi-osilasi kecil, menganalisis
gerak nyata dari pendulum fisis adalah ampir semudah seperti pendulum
sederhana. Jika benda tersebut dipindahkan sebagaimana telah ditunjukkan
berat mg menyebabkan suatu osilasi atau torsi pemulih:

τ = - (mg) (d sin θ)

tanda negatif menunjukkan bahwa torsi pemulih berorientasi searah jarum jam
jika perpindahan berlawanan arah jarum jam dan sebaliknya, akan tetapi jika θ
kecil kita kmbali dapat mendekati sin θ dengan θ dalam radian dan geraknya
mendekati gerak harmoni sederhana dengan pendekatan seperti ini.
Gerak periode merupakan suatu gerak yang berulang pada selang waktu
yang tetap. Contohnya gerak ayunan pada bandul. Dari suatu massa yang
bergantung pada seutai tali kebanyakan gerak tidaklah betul-betul periodik,
karen pengaruh gaya gesekan yang membuang energi gerak. Gerak berayun
karen berhenti bergetar, ini merupakan periodik terendah dengan persamaan
gerak harmonik sederhana. Gaya pada partikel sebanding dengan jarak partikel
dari posisi setimbang makan partikel tersebut melakukan gerak harmoni
sederhana. Teori Robert Hooke tahun 1635-1703 menyatakan bahwa jika seubah
benda diubah bentuknya maka benda yang diubah itu akan melawan perubahan
bentuk dengan gaya seimbang atau sebanding dengan deformasi, sedangkan
pertambahan panjang pegas adalah sama dengan simpangan osilasi atau getaran
(Giancoli, 2001: 306).
Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai
arah yang berlawanan dengan kecepatan. Persamaan gerak dari suatu osilator
harmonik terendam dapat diperoleh dari hukum II Newton yaitu F = m.a dimana
F adala jumlah dari gaya balik –kx dan gaya rendah yaitu –b, dx/dt, b suatu
tetapan positif. Ketika sebuah benda berguling diatas sebuah permukaan
(minsalnya bola yang bergerak diatas tanah). Gaya gesekan yang bekerja tetap
ada walaupun lebi kecil. Dibangdingkan dengan ketika benda tersebut meluncur
diatas permukaan benda lain. Gaya gesek yang bekerja pada benda yang
berguling diatas permukaan benda lain disebut gaya rotasi, sedangkan gaya
gesekan yang terjadi pada permukaan benda yang meluncur diatas permukaan
benda lain disebut gaya gesek translasi (Elot, 20221).
Getaran merupakan gerak bolak – balik suatu partikel secara periodik
melalui suatu titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan
kompleks. Gerak harmonik sederhana suatu getaran dimana resultan gaya yang
berkerja pada titik sembarang selalu mengarah ke titik keseimbangan dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan
tersebut. Beberapa contoh gerak harmonik sederhana adalah gerak harmonik
pada bandul (Habib & Yudhiakto, 2021).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Mistar digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi
suatu benda
2. Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu
3. Statif digunakan untuk menggantungkan bandul (bola)
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Pendulum atau beban berfungsi sebagai beban yang digunakan
saat diikat pada tali
2. Benang berfungsi untuk mengikat beban atau pendulum pada
statif
3.2 Cara Kerja
1. Disusun alat seperti pada gambar
2. Diatur tali sepanjang 90 cm
3. Diberi simpangan pada tali sekitar 15 cm kemudian lepaskan bandul
4. Dicatat waktu untuk 10 kali getaran pada tabel getaran
5. Dilakukan pengukuran pada poin 1 sampai 4 sebanyak 5 kali
6. Dilakukan pengukuran dengan cara yang sama pada poin 1 sampai 5
dengan variasi panjang tali: 80cm, 70cm, 60cm, 50cm dan catat hasil
pengukuran pada tabel yang disediakan
3.3 Gambar Alat
1. Statif

2
3

Keterangan :
1. Kaki Statif
2. Batang Statif
3. Penggantung Beban

2. Mistar

3
2

Keterangan :
1. Skala cm
2. Skala inci
3. Badan mistar
3. Stopwatch 1

2
4
3

Keterangan :
1. Cincin
2. Tombol mulai
3. Tombol berhenti
4. Tobol reset
5. Jarum menit
6. Jarum detik
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Panjang Percobaan Waktu Periode T2 ( (s2) L/T2 g
Tali ke - untuk 10 (T) (s) (cm/s2) (m/s2)
(cm) kali ayunan
1 13,2 s 1,32 1,74 0,229 9,065
40 cm 2 13,1 s 1,31 1,71 0,233 9,224
3 13,2 s 1,32 1,74 0,229 9,065
1 14,8 s 1,48 2,19 0,228 9,003
50 cm 2 15 s 1,5 2,25 0,222 8,76
3 14,9 s 1,49 2,225 0,25 8,88
1 16 s 1,6 2,56 0,234 9,242
60 cm 2 16 s 1,61 2,59 0,231 9,135
3 16 s 1,6 2,56 0,234 9,242
4.2 Perhitungan
4.2.1 Untuk Panjang Tali 40 cm
• t untuk 10 kali ayunan = 13,2 s
𝑡
T=
𝑛
13,2 𝑠
=
10

= 1,32 s
T2= (1,32)2
= 1,74 s2
𝐿 0,4 𝑐𝑚
=
𝑇2 1,74 𝑠 2

= 0,229 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,4
=
1,74

= 9,065 m/s2
• t untuk 10 kali ayunan = 13,1 s
𝑡
T=
𝑛
13,1 𝑠
=
10

= 1,31 s
T2= (1,31)2
= 1,71 s2
𝐿 0,4 𝑐𝑚
=
𝑇2 1,71 𝑠 2

= 0,233 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,4
=
1,71

= 9,216 m/s2
• t untuk 10 kali ayunan = 13,2 s
𝑡
T=
𝑛
13,2 𝑠
=
10

= 1,32 s
T2= (1,32)2
= 1,74 s2
𝐿 0,4 𝑐𝑚
=
𝑇2 1,74 𝑠 2

= 0,229 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,4
=
1,74

= 9,065 m/s2
4.2.2 Utuk Panjang Tali 50 cm
• t untuk 10 kali ayunan = 14,8 s
𝑡
T=
𝑛
14,8 𝑠
=
10

= 1,48 s
T2 = (1,48)2
= 2,19 s2
𝐿 0,5 𝑐𝑚
=
𝑇2 2.19 𝑠 2

= 0,228 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,5
=
2,19

= 8,99 m/s2
• t untuk 10 kali ayunan = 15 s
𝑡
T=
𝑛
15 𝑠
=
10

= 1,5 s
T2 = (1,5)2
= 2,25 s2
𝐿 0,05 𝑐𝑚
=
𝑇2 2.25 𝑠 2

= 0,222 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,5
=
2,25

= 8,76 m/s2
• t untuk 10 kali ayunan = 14,9 s
𝑡
T=
𝑛
14,9 𝑠
=
10

= 14,9 s
T2 = (1,49)2
= 2,225 s2
𝐿 0,5 𝑐𝑚
=
𝑇2 2,225 𝑠 2

= 0,225 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,5
=
2,225

= 8,88 m/s2
4.2.3 Untuk Panjang Tali 60 cm
• t untuk 10 kali ayunan = 16 s
𝑡
T=
𝑛
16 𝑠
=
10

= 1,6 s
T2 = (1,65)2
= 2,56 s2
𝐿 0,6 𝑚
=
𝑇2 2.56 𝑠 2

= 0,,234 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,6
=
2,56

= 9,234 m/s2
• t untuk 10 kali ayunan = 16,1 s
𝑡
T=
𝑛
16,1 𝑠
=
10

= 1,61 s
T2 = (1,61)2
= 2,59 s2
𝐿 0,6 𝑚
=
𝑇2 2.59 𝑠 2

= 0,231 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,6
=
2,59

= 9,135 m/s2
• t untuk 10 kali ayunan = 16 s
𝑡
T=
𝑛
16 𝑠
=
10

= 1,6 s
T2 = (1,65)2
= 2,56 s2
𝐿 0,6 𝑚
=
𝑇2 2.56 𝑠 2
= 0,,234 m/s2
(2𝜋)2 𝐿
g=
𝑇2
(2𝜋)2 0,6
=
2,56

= 9,234 m/s2
4.3 Ralat
4.3.1 Untuk Panjang Tali 40 cm
X (X- X) (𝑋 − 𝑋)2

9,065 m/s2 - 0,053 2,809

9,224 m/s2 0,106 0,011

9,065 m/s2 - 0,053 2,809

∑ 𝑋 = 27,354 ∑(𝑋 − 𝑋)2 = 5,629


∑𝑋 27,354
𝑋̅ = = = 9,118
𝑛 3

∑(𝑋−𝑋)2 𝑅𝑀
RM = √ RN = x 100%
𝑛−1 𝑥

5,629 1,186
=√ = x 100 %
2 9,118

= 1,186 m/s2 = 13 %
4.3.2 Untuk Panjang Tali 50 cm
X (X- X) (𝑋 − 𝑋)2

9,003 0,122 0,014

8,76 - 0,121 0,14

8,88 - 0,001 0.000001

∑ 𝑋 = 26,643 m/s2 ∑(𝑋 − 𝑋)2 = 0,159


∑𝑋 26,643
𝑋̅ = = = 8,881
𝑛 3

∑(𝑋−𝑋)2 𝑅𝑀
RM = √ RN = x 100%
𝑛−1 𝑥

0,159 0,196
=√ = x 100 %
2 8,881

= 0,196 = 2,2 %
4.3.3 Untuk Panjang Tali 60 cm
X (X- X) (𝑋 − 𝑋)2

9,242 0,037 0,001

9,135 - 0,07 0,009

9,242 0,037 0,001

∑ 𝑋 = 27,619 m/s2 ∑(𝑋 − 𝑋)2 = 0,006

∑𝑋 27,619
𝑋̅ = = = 9,205
𝑛 3
∑(𝑋−𝑋)2 𝑅𝑀
RM = √ RN = x 100%
𝑛−1 𝑥

0,006 0,038
=√ = x 100 %
2 9,205

= 0,038 = 0,4 %
4.4 Pembahasan
Pada praktikum bandul sederhana telah dilakukan percobaan untuk
menentukan nilai percepatan gravitasi bumi secara aksperimen seperti yang telah
dikatakan bahwa bandul sederhana adalah sebuah susunan dimana suatu benda
yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas. Bandul sederhana
ini dapat digunakan untuk mengatur percepatan gravitasi bumi, metode
prmngukuran percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul sederhana dan
titik mana yang digantung menggunakan seutas tali, pada sebuah bandul yang
digunakan praktikan dapat menghitung gravitasi bumi, selain itu juga dapat
ditentukan amplitudo, periode, dan frekuensi. Amplitudo meriupakan
simpamgan terbesar yang dilalui benda, dan periode merupan waktu yang
dibutuhkan untuk sekali getaran, sedangkan frekuensi adalah banyaknya
getaran dalam satu sekon.
Salah satu fungsi dari sebuah bandul sederhana ini yaitu dapat digunakan
untuk mengukur percepatan gravitasi, percepatan gravitasi dapat diukur dengan
beberapa metode eksperimen salah satunya menggunakan bandul yang terdiri
atas titik massa yang digantungkan menggunakan seutas tali. Pada sebuah
bandul yang diayunkan, praktikan dapat menghitung gravitasi bumi, selain itu
juga dapat ditentukan amplitudo, periode dan frekuensi. Amplitudo merupakan
simpangan terbesar yang dilalui benda yang terikat pada tali dan periode
merupakan waktu yang dibutuhkan untuk sekali getaran sedangkan frekuensi
adalah banyaknya getaran dalam satu sekon.
Gerak didalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau
kedudukan, baik terjadi sekali maupun berkali-kali. Dalam dunia sains, gerak
memiliki nilai besaran skalar dan nilai besaran vektor. Kombinasi dari kedua
besaran tersebut dapat menjadi besaran baru yang disebut dengan keceparan
dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya dipengaruhi oleh dua
jenis energi, yakni energi potensial dan energi mekanik, yaitu penggabungan dari
energi potensial dan energi kinetik.
Pada percobaan praktikum kali ini dilakukan 3 kali percobaan, praktikan
terlebih dahulu menyiapkan alat yang digunakan yaitu panjang tali yang berbeda
antara 40 cm, 50 cm, dan 60 cm. Bandul sederhana hasil dari percobaan yang
dilakukan itu bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi. Ketika
panjang tali pada ukuran panjang 40 cm waktu yang diperoleh dalam satu
putaran bandul akan semakin cepat. Ketika panjang tali pada ukuran 60 cm
waktu yang diperoleh dalam satu putaran bandul memerlukan waktu yang lama.
Sehingga dapat disimpulkan semakin rendah tali yang dipakai semakin cepat
waktu yang dibutuhkan beban untuk mencapai satu putaran penuh. Sedangkan
semakin tinggi tali yang dipakai semakin lama waktu yang dibutuhkan beban
atau pendulum untuk mencapai satu putaran penuh.Percepatan gravitasi sangat
berpengaruh dalam penentuan jumlah perioda pada bandul atau beban.
Hal ini bertujuan untuk membandingkan percepatan gravitasi yang didapat
dengan menggunakan panjang tali yang berbeda-beda, tali digunakan untuk
mengikat beban yaitu statif, benang, beban dan stopwatch. Tali digunakan untuk
menggantungkan beban berfungsi untuk pemberat sedangkan untuk mengukur
simpangan pada bandul untuk setiap ayunan.
Sebelum dilakukan percobaan, perhatikan ukuran/panjang tali. Percobaan
ini dilakukan sebanyak tuga kali pengulangan pada satiap panjang tali
simpangan yang ditetapkan pada setiap pengurangan adalah sama yaitu 15 cm.
Percobaan pertama dilakukan dengan panjang tali 40 cm, kemudin 50 cm dan 60
cm. Pada panjang tali tersebut didapatkan hasil yang berbeda-beda meskipun
selisihnya tidak terlalu besar namun ini akan berpengaruh signifikan ketika
digunakan untuk menghitung besar percepatan gravitasi bumi. Hal ini bias
terjadi karena beberapa factor yaitu seperti pada saat melepas bandul tidak tepat
dengan jalannya stopwatch dan bisa juga terjadi karena alat ukur dan waktu
yang digunakan tidak berfungsi secara baik. Sebenarnya kesalahan atau
perbedaan ini bias saja dihindari mengingat alat dan bahan yang digunakan sama
dan amplitudonya sama.
Setelah didapatkan data yang berbeda-beda untuk masing-masing panjang
tali diperlukan untuk 10 kali ayunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu stopwatch tidak berfungsi dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan
perbedaan periode dan percepatan gravitasi bumi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi bumi bergantung pada besar nilai periode yang diperoleh.
Semakin besar nilai periode maka nilai percepatan gravitasi bumi yang
didapatkan tidak sesuai dengan percepatan gravitasi bumi literatur yang ada, hal
ini sebenarnya sudah jelas karena perbedaan periode pada nilai gravitasi bumi
disebabkan karena nilai gravitasi bergantung pada besar nilai periode yang
diperoleh. Semakin besar nilai periode maka semakin kecil gravitasi yang
didapatkan.
Seperti yang telah kita ketahui, Gerak harmonik sederhana adalah gerak
bolak – balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya
getaran benda dalam setiap sekon yang selalu konstan. Gerak Harmonik
Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Gerak Harmonik Sederhana
(GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa atau
air dalam pipa U, gerak horizontal atau vertikal dari pegas, dan sebagainya. Gerak
Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul atau bandul fisis,
osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Gerak harmonik pada bandul ketika beban digantungkan pada ayunan dan
tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik kesetimbangan B, jika bebn
ditarik ke titik A dan dilepaskan maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kemabli
ke A, gerakan harmonik pada pegas memiliki panjang alami ketika sebuah benda
dihubungkan keujung sebuah pegas maka pegas akan merenggang (bertambah
panjang), pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika diberikan gaya luar
(ditarik atau digoyang). Syarat sebuah benda melakukan gerak harmonik
sederhana adalah apabila di gaya pemulih sebanding dengan simpangan atau
sudut, maka pendulum melakukan gerak harmonic sederhana.
Bandul sederhana yang menjadi topik percobaan merupakan salah satu
contoh dari gerak harmonis sederhana dimana terjadi pergerakan bandul dari
titik satu ke titik lainnya. Jika bandul kita beri simpanagan dan kembali pada
simpangan itu kembali. Saat itulah telah terjadi gerak 1 gelombang/getaran.
Setiap benda yang bergerak pasti memerlukan waktu untuk menempuh 1 getaran
atau yang disebut periode. Periode merupakan selang waktu yang diperlukan oleh
suatu bandul untuk melakukan suatu getaran lengkap, getaran adalah gerakan
bolak balik yang ada disekitar titik kesetimbangan dimana kuat lemahnya
dipengaruhi oleh besar kecilnya energi yang diberikan, periode dapat dicara
dengan satu dibagi dengan frekuensi. Rumus frekuensi adalah jumlah detik
waktu, frekuensi memiliki satuan hertz (Hz).
Berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda, percepatan gravitasi (g) adalah
percepatan yang dialami oleh benda karena beratnya sendiri. Prinsip ayunan
yaitu jika sebuah benda yang digantungkan pada seutas tali diberikan simpangan
lalu dilepaskan, maka benda itu akan berayun kekanan dank e kiri. Menurut
hokum Newton, percepatan hanya timbul karena adanya gaya, arah percepatan
dan arah gaya selalu sama. Gerak ayunan bandul sederhana berkaitn dengan
panjang tali, sudut awal, massa bandul, amplitudo, periode ayunan bandul dan
panjang tali yang digunakan untuk mengikat bandul. Panjang tali yang
digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali massa dan tidak dapat mulur
dan bandul yang digunakan dianggap sebagai massa titik, jika tidak ada gesekan
maka suatu ayunan akan terus berisolasi tanpa berhenti.
Gravitasi adalah gaya tarik menarik antara semua partikel yang mempunyai
massa. Di dalam fisika, gravitasi menggunakan teori Einstein namun hukum
gravitasi Newton yang lebih sederhana merupakan lampiran yang cukup akurat.
Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi
timbul karena adanya partikel gravitasi dalam setiap atom. Setiap massa menarik
titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik.
Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut
dan berbanding terbalik dengan kuadrat antara kedua massa titik tersebut.
Periode pada gerak harmonis sederhana khusunya pada bandul matematis
tidak dipengaruhi oleh besarnya massa benda, tetapi hanya dipengaruhi oleh
panjang tali dan percepatan gravitasinya. Percepatan gravitasi berbanding lurus
dengan panjang tali dan berbanding terbalik dengan periodenya. Percepatan
gravitasi pada suatu tempat dapat diukur dengan melakukan percobaan gerak
harmonik pada bandul dengan mendata panjang tali yang digunakan ketika
sebuah gaya diberikan pada sebuah benda, maka ada kemungkinan bentuk
sebuah benda berubah secara umum. Gerak harmonik berhubungan dengan
gaya gravitasi, periode bandul tidak bergantung pada massa beban nilai rata-rata
periode sebanding dengan besar sudut awal simpangan ayunan.
Pada praktikummkali ini didapatkan hasil yang berbeda beda. Kita
mengetahui bahwa setiap melakukan suatu pengukuran pasti terdapat
kesalahan-kesalahan. Dimana ketidaksesuian dan ketidaktepatan hasil yang
diperoleh dari percobaan tersebut karena terjadi kesalahan kesalahan tersebut.
Ada beberapa kesalahan diantaranya yang pertama yaitu kesalahan umum,
merupakan suatu kesalahan yang disebabkan karena kekeliruan
manusia/personal. Kesalahan umum yang terjadi pada saat melakukan
kegiatan pratikum adalah kesalahan dalam pembacaan skala alat ukur
yang digunakan, yaitu kesalahan pembacaan neraca ohaus, kesalahan
pembacaan stopwatch, kesalahan pembacaan skala busur derajat, kesalahan
pembacaan skala penggaris.
Berikutnya atau yang kedua yaitu ada kesalahan sistematis yang berarti
kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrumen dan disebabkan oleh
pengaruh lingkungan pada saat melakukan pratikum. Pada praktikum ini juga
mungkin terjadi kesalahan sistematis, diantaranya pada saat pembacaan
stopwatch yaitu ketika ada angin yang berhembus sehingga dapat
mengganggu gerakan bandul. Disamping itu, pada saat pratikum statif yang
di gunakan mudah bergerak gerak, sehingga mempengaruhi gerakan bandul.
Dan yang terakhir atau kesalahan yang ketiga bisa disebabkan oleh kesalahan-
kesalahan acak yaitu kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang
tidak diketahui penyebabnya atau kesalahan-kesalahan yang terjadi kepada
sesuatu percobaan atau insiden di dalam suatu pengamatan percobaan
merupakan sesuatu hal yang terlalu cepat sehingga di dalam pengontrolannya
sangat di luar jangkauan pengamat dan dari pengamatan itu sendiri sangatlah
tidak tepat dan berpengaruh dalam ke tidak konsistenan pengamatan itu sendiri.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dan di dasari dari landasan teori
maka dapat di simpulkan bahwa:
Dalam menentukan nilai percepatan gravitasi dapat di rumuskan dalam
persamaan
2𝜋 2 × 𝐿
𝑔=
𝑇2
Dimana percepatan gravitasi berbanding lurus dengan panjang tali dan
berbanding terbalik dengan periode
5.2 Saran
Berikut saran yang diharapkan menjadi acuan agar penelitian berjalan
lancar:
1. Penghitungan bandul yang membutuhkan ketelitian, jadi praktikan di
harapkan melakukan penelitian dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, C. 2001. Fisika Dasar Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Elot, dkk. 2022. Analisis Percepatan Gravitasi Berbasis Video Tracking pada
Ayunan Bandul. Jurnal Kumparan Fisika. Vol 5 (2): 69-76.
Halliday, dkk.1985. Fisika Dasar Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Chusni. 2017. Penentuan Besar Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan
Ayunan Matematis dengan Berbagai Metode Pengukuran. Jurnal
Pendidikan Sains. Vol 6 (1): 47-53
Halliday, dkk. 2010. Fisika Dasar Jilid 1 EdisiKetujuh. Jakarta: Erlangga.
Habib, M dan Yudhiakto, P. 2021. Penentuan Frekuensi Osilasi pada Dua
Pendulum Terkopel Menggunakan Arduino Uno dengan Sensor
Ultrasonik. Jurnal Fisika Unand. Vol 10 (1): 15-21.
Young and Freedman. 2002. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.
EVALUASI
1. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, tentukan hubungan antara
percepatan gravitasi dengan periode dan anjang tali (berbanding
lurus/terbalik).
Jawab :
Percepatan gravitasi berbanding terbalik terhadap periode dan berbending
lurus terhadap panjang tali.
2. Apakah hubungan percepatan gravitasi dengan periode dan panjang tali sesuai
dnegan persamaan?
Jawab :
Iya, persamaannya yaitu :
(2𝜋)2 𝑙
𝑔=
𝑇2
3. Bagaimana nilai percepatan gravitasi bumi yang didapatkan dengan
eksperimen dengan nilai yang sudah ditetapkan? Jelaskan jawabanmu.
Jawab :
Dari beberapa data yang diperoleh, apabila dibandingkan dengan nilai yang
sudah ditetapkan, sedikit berbeda akan tetapi angka yang paling mendekati
dengan nilai percepatan gravitasi yaitu pada saat panjang tali 50 cm dengan
rata-rata percepatan gravitasinya 9,7 m/s2.
4. Buat analisis dan kesimpulan dari percobaan tersebut.
Jawab :
Melalui persamaan percepatan gravitasi yaitu :
(2𝜋)2 𝑙
𝑔=
𝑇2
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa percepatan gravitasi berbanding
terbalik terhadap periode dan berbanding lurus terhadap panjang tali.

Anda mungkin juga menyukai