Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bandul sederhana mrupakan suatu benda kecil ideal yang terdiri dari
sebuah titik massa (m) yang digantung pada seutas tali ringan yang tidak melar.
Ujung lain tali digantungkan pada suatu gantungan tetap. Jika suatu bandul ditarik
kesamping dari posisi keseimbangan dengan sudut relatif kecil lalu dilepaskan,
maka bandul akan berayun dalam bidang vertical karena pengaruh gravitasi bumi.
Gerakannya merupakan gerak osilasi dan periodic.
Bandul fisis digunakan untuk menggambarkan gerakan berayun dari
bandul yang disebabkan oleh gravitasi. Untuk bandul (pendulum), beratnya (m.9)
tergantung dari titik tetap. Dengan menarik bandul kembali dan melepaskan, itu
akan berayun bolak-balik karena tarikan gravitasi dan tegangan disepanjang tali
atau kawat yang menggantungkan berat tadi. Gerakan ini terus berlanjut dengan
akibat inersia.
Menurut hukum dasar inersia, ketika berada dalam keadaan istirahat atau
bergerak, ia akan terus dalam keadaan itu kecuali ditindak lanjuti oleh kekuatan
eksternal. Dalam kasus bandul fisis, nadul akan berayun kembali kekuatan
eksternal bertindak untuk menghentikannya karena tidak ada kekuatan eksternal
bertindak diatasnya, itu dapat terus berayun tanpa batas melalui bujur yang sama
Gerak harmoni sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari
adalah getaran benda pada pegas dan getaran pada ayunan sederhana. Bandul
sederhana dapat berupa benda dan tali panjang. Bila diberi simpangan kecil
kemudian dilepaskan, lalu akan bergerak bolak – balik disekitar titik
kesetimbangan. Benda dikatakan bergerak atau bergerak harmonis jika benda
tersebut berayun melalui titik kesetimbangan dan kembali lagi keposisi awal.
Gerak harmonis sederhana merupakan suatu gerak bolak – balik melalui titik
keseimbangan tertentu dengan beberapa getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan
Benda yang diikat menggunakan tali dan digantungkan pada suatu tempat
dimana tali yang digunakan tidak dapat mulur disebut dengan pendulum.
Pengukuran scalar yang non negatif dan besar osilai suatu gelombang disebut
amplitudo. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis
keseimbangan dalam gelombang sinusorde. Pada bandul matematis, periode dan
frekuensi sudut pada bandul sederhana tidak tergantung pada massa bandul, tetapi
bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat. Gerak harmonis
sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoida dan digunakan
untuk menganalisis suatu gerak periode tertentu. Gerak periodic merupakan gerak
berulang melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap.
Gerak osilasi ( getaran ) yang popular adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Benda yang bergerak harmonik sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode. Periode ayunan ialah waktu yang diperlukan benda untuk
melakukan suatu getaran . Gerak harmoni sederhana yang banyak dijumpai dalam
kehidupan sehari – hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada
ayunan sederhana. Pada percobaan ini dilakukan pada ayunan sederhana. Ayunan
sederhana yang dipergunakan adalah ayunan atau bandul sederhana yang dibuat
sedemikian rupa dengan bebannya bandul fisis. Dari percobaan ini praktikan dapat
mengetahui hubungan dari panjang tali dan periode getar.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menentukan nilai percepatan
gravitasi bumi (g) secara eksperimen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Osilasi atau getaran adalah gerak bolak – balik disekitar posisi setimbang.
Pada posisi setimbang gaya netto yang bekerja pada sistem. Gerak osilasi adalah
gerak menuju titik kesetimbangan. Tetapi pada saat mencapai titik setimbang
sistem memiliki kelebihan energi sehingga melampaui posisi setimbang. Tetapi
sistem akan kembali berbalik arah menuju titik setimbang. Agar gerak bolak –
balik disekitar posisi setimbang harus ada gaya yang menarik, maka saat benda
menyimpang dari posisi setimbang harus ada gaya yang menarik kembali benda
kearah posisi setimbang. Ini berarti pada peristiwa osilasi arah gaya selalu
berlawanan dengan simpangan. Salah satu bentuk gerak osilasi adalah gerak
bandul matematis sederhana. Bandul tersebut terdiri dari seutas tali yang dianggap
tidak memiliki massa dan sebuah benda diikat ujung bawah tali. Ujung atas tali
dikaitkan pada posisi tetap. Beban tergantung bebas dan bergerak bolak – balik
akibat pengaruh gaya gravitasi. Sifat bandul matematis sederhana adalah
simpangan tidak boleh besar. Jika simpangan sangat besar maka gaya yang
bekerja pada benda tidak lagi berbanding lurus dengan simpangan. Gaya
berbanding lurus dengan simpangan hanya untuk simpangan kecil yang dapat
dilalui oleh gaya (Abdullah, 2016:501).
Gaya pemulih merupakan gaya yang membuat bandul berusaha untuk
kembali keposisi setimbangnya. Gaya pemulih juga menyebabkan bandul
bergerak secara periodik atau berulang dalam beberapa waktu sampai akhirnya
bandul berhenti bergerak dan kembali keposisi awal setimbangnya. Gaya yang
disebut sebagai gaya pemulih adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerak
bandul. Tanda negatif pada gaya pemulih menunjukkan bahwa gaya pemulih
arahnya berlawanan dengan gerak bandul dan bertujuan untuk mengembalikkan
bandul keposisi setimbang. Gaya pemulih juga dimiliki pegas yang ditarik
kemudian dilepaskan sehingga mengalami getaran (Ainiyah, 2018:195-196).
Bila suatu benda bergerak bolak – balik terhadap suatu titik tertentu, maka
benda tersebut dinamakan bergetar dalam ilmu fisika dasar, terhadap kasus
bergetar diantaranya adalah gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik
sederhana (GHS) adalah gerak bolak- balik benda melalui suatu titik
kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap detik selalu
konstan dan tidak berubah (Syahrul, dkk., 2013:5).
Salah satu cara untuk menentukan persamaan simpangan adalah dengan
mengikatkan benda bandul kesebuah tali, maka tali akan bergerak dan membentuk
gelombang transeversal. Gelombang transversal menunjukkan bahwa simpangan
getaran akan membentuk grafik sinusoidal atau disebut juga grafik fungsi sinus.
Sehingga persamaan simpangan dapat ditulis dengan

y= A sin 𝜃
sudut fase (𝜃) pada gerak melingkar merupakan sudut yang terbntuksaat benda
bergerak melingkar. Sedangkan pada gerak harmonik sudut fase adalah sudut
yang dibentuk saat menyimpangkan bandul. Sudut fase (𝜃) diperoleh dengan
persamaan

𝜃 = 𝑤. 𝑡

𝜃 = 2𝜋 𝑓. 𝑡

2𝜋
𝜃= .𝑡
𝑇
Sehingga persamaan simpangan menjadi
2𝜋
y = A sin ( ). t
𝑇

persamaa simpangan tesebut digunakan ketika berada benda bergerak melingkar


dengan sudut fase awal 0°. Tetapi jika benda awalnya mempunyai sudut fase awal
maka persamaan simpangan menjadi
y = A sin ( 𝜃 + 𝜃₀ )

2𝜋
y = A sin ( . 𝑡 + 𝜃₀ )
𝑇

simpangan maksimal adalah ketika sudut fase 90° sehingga sin 90° = 1
y= A sin 𝜃
y = A sin 90°

y = A. 1

y=A
periode adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk melakukan suatu
getaran. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selam 1 sekon (Aniyah,
2018:196 - 202).
Bentuk sederhana dari gerak periode adalah benda yang berisolasi pada
pegas. Gerak harmonic sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari –
hari yaitu getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.
Gerak harmonic sederhana pada ayunan yaitu ketika beban digantung pada
ayunan dan tidak diberi gaya maka benda akan diam dititik kesetimbangan
(Bahtiar, 2010: 213 – 214).
Semakin pendek panjang lengan bandul maka semakin tinggi kecepatan
bandul disebabkan jarak tempuh linear dibutuhkan massa untuk melakukan satu
putaran penuh lebih pendek dibandingkan jika panjang lengan bandul lebih besar.
Semakin tinggi peningkatan kecepatan bandul pada frekuensi yang semakin tinggi
dipermukaan gerak dipengaruhi oleh kecepatan lempeng pontoon datar miring.
Semakin tinggi frekuensi maka semakin cepat lempeng pontoon datar miring.
Semakin miring lempeng pontoon datar maka semakin mudah bandul untuk
bergerak/semakin tinggi peningkatan (Novianarenti, dkk., 2013: 127).
Suatu benda juga dapat berayun dengan frekuensi tertentu jika benda
tersebut dalam posisi setimbang labil. Misalnya sebuah catatan yang diam
mendatar pada permukaan horizontal, dibuat berputar oleh gaya F1 dan F2 yang
bekerja pada tepi cakram, tidak akan menyebabkan cakram berputar. Jadi untuk
membuat suatu benda dapat berputar, lokasi titik tangkap gaya – gaya adalah
penting. Jarak tegak lurus antara garis kerja sebuah gaya dan sumber rotasi
dinamakan gaya tersebut. Hasil kali sebuah gaya dengan lengannya dinamakan
torsi. Torsi yang diberikan oleh suatu gaya kepada sebuah benda adalah besaran
yang mempengaruhi kecepatan angular benda (Khanafiyah, 2009:48).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah:
1. Mistar panjang, berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda.
2. Stopwatch, berfungsi untuk mengukur lama waktu yang diperlukan
dalam kegiatan.
3. Statif, berfungsi sebagai tempat menggantungkan beban atau
penyangga.

3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Pendulum, berfungsi sebagai bahan atau objek yang digunakan dalam
percobaan bandul sederhana.
2. Benang, berfungsi sebagai tali untuk menggantungkan pendulum atau
beban.

3.2 Cara Kerja


1. Disusun alat seperti gambar.
2. Diatur panjang tali sepanjang 90 cm.
3. Diberi simpangan pada tali sekitar 15 cm kemudian lepaskan bandul.
4. Dicatat waktu untuk 10 kali getaran pada tabel pengamatan.
5. Dilakukan pengukuran pada poin 1 – 4 sebanyak 5 kali.
6. Dilakukan pengukuran dengan variasi panjang tali 80cm, 70cm, 60cm,
50cm.
7. Dicatat data hasil pengukuran pada tabel yang disediakan.
3.3 Gambar Alat
3.3.1 Mistar Panjang
a

b
Keterangan:
a. Skala panjang (cm)
b. Skala inci

3.3.2 Stopwatch
a
b
c

Keterangan:
a. Ring
b. Tombol Start
c. Tombol Stop
d. Minute Hand
e. Second Hand
f. 1/₁₀ Second Hand
3.3.3 Statif

Keterangan:
a. Tempat Menggantung Tali dan Beban
b. Batang Statif
c. Kaki Statuf
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Panjang Percobaan waktu periode(T) periode L/ T2 Gravitasi


tali ke- 10 kali kuadrat(T2) (m/s2)
getaran
1 20s 2 4 0.225 8.87
2 20s 2 4 0.225 8.87
0.9 m 3 20s 2 4 0.225 8.87
4 20s 2 4 0.225 8.87
5 20s 2 4 0.225 8.87
1 19s 1.9 3.61 0.221 8.7
2 19s 1.9 3.61 0.221 8.7
0.8m 3 19s 1.9 3.61 0.221 8.7
4 19s 1.9 3.61 0.221 8.7
5 19s 1.9 3.61 0.221 8.7
1 17s 1.7 2.89 0,242 9,55
2 17s 1.7 2.89 0,242 9,55
0.7m 3 17s 1.7 2.89 0,242 9,55
4 17s 1.7 2.89 0,242 9,55
5 18s 1.8 3.24 0,216 8,52
1 16s 1,6 2,56 0,234 9,24
2 16s 1,6 2,56 0,234 9,24
0.6m 3 16s 1,6 2,56 0,234 9,24
4 16s 1,6 2,56 0,234 9,24
5 16s 1,6 2,56 0,234 9,24
1 15s 1,5 2,25 0,267 8,76
2 15s 1,5 2,25 0,267 8,76
0.5m 3 15s 1,5 2,25 0,267 8,76
4 15s 1,5 2,25 0,267 8,76
5 15s 1,5 2,25 0,267 8,76
4.2 Perhitungan
4.2.1 Pengukuran untuk panjang tali 90 cm = 0,9 m

X1. Dik : t = 20s


N = 10 ayunan
L = 90 cm = 0,9 m
𝐿 0,9
Jawab: 𝑇 2 = = 0,225
4

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,9 𝑚


G= = = 8,87 m/𝑠 2
𝑇2 (4𝑠)2

X2. Dik : t = 20s


N = 10 ayunan
L = 90 cm = 0,9 m
𝐿 0,9
Jawab: 𝑇 2 = = 0,225
4

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,9 𝑚


G= = = 8,87 m/𝑠 2
𝑇2 (4𝑠)2

X3. Dik : t = 20s


N = 10 ayunan
L = 90 cm = 0,9 m
𝐿 0,9
Jawab: = = 0,225
𝑇2 4

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,9 𝑚


G= = = 8,87 m/𝑠 2
𝑇2 (4𝑠)2

X4. Dik : t = 20s


N = 10 ayunan
L = 90 cm = 0,9 m
𝐿 0,9
Jawab: 𝑇 2 = = 0,225
4

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,9 𝑚


G= = = 8,87 m/𝑠 2
𝑇2 (4𝑠)2

X5. Dik : t = 20s


N = 10 ayunan
L = 90 cm = 0,9 m
𝐿 0,9
Jawab: 𝑇 2 = = 0,225
4

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,9 𝑚


G= = = 8,87 m/𝑠 2
𝑇2 (4𝑠)2

4.2.2 Pengukuran untuk panjang tali 80 cm = 0,8 m

X1. Dik : t = 19s


N = 10 ayunan
L = 80 cm = 0,8 m
𝐿 0,8
Jawab: = = 0,221
𝑇2 3,615

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,8 𝑚


G= = = 8,75 m/𝑠 2
𝑇2 (3,61 𝑠)2

X2. Dik : t = 19s


N = 10 ayunan
L = 80 cm = 0,8 m
𝐿 0,8
Jawab: = 3,615 = 0,221
𝑇2

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,8 𝑚


G= = = 8,75 m/𝑠 2
𝑇2 (3,61 𝑠)2

X3. Dik : t = 19s


N = 10 ayunan
L = 80 cm = 0,8 m
𝐿 0,8
Jawab: 𝑇 2 = 3,615 = 0,221

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,8 𝑚


G= = = 8,75 m/𝑠 2
𝑇2 (3,61 𝑠)2

X4. Dik : t = 19s


N = 10 ayunan
L = 80 cm = 0,8 m
𝐿 0,8
Jawab: 𝑇 2 = 3,615 = 0,221

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,8 𝑚


G= = = 8,75 m/𝑠 2
𝑇2 (3,61 𝑠)2

X5. Dik : t = 19s


N = 10 ayunan
L = 80 cm = 0,8 m
𝐿 0,8
Jawab: 𝑇 2 = 3,615 = 0,221

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,8 𝑚


G= = = 8,75 m/𝑠 2
𝑇2 (3,61 𝑠)2

4.2.3 Pengukuran untuk panjang tali 70 cm = 0,7 m

X1. Dik : t = 17s


N = 10 ayunan
L = 70 cm = 0,7 m
𝐿 0,7
Jawab: 𝑇 2 = 2,89 = 0,242

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,7 𝑚


G= = = 9,55 m/𝑠 2
𝑇2 (2,89 𝑠)2

X2. Dik : t = 17s


N = 10 ayunan
L = 70 cm = 0,7 m
𝐿 0,7
Jawab: 𝑇 2 = 2,89 = 0,242

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,7 𝑚


G= = = 9,55 m/𝑠 2
𝑇2 (2,89 𝑠)2

X3. Dik : t = 17s


N = 10 ayunan
L = 70 cm = 0,7 m
𝐿 0,7
Jawab: 𝑇 2 = 2,89 = 0,242

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,7 𝑚


G= = = 9,55 m/𝑠 2
𝑇2 (2,89 𝑠)2

X4. Dik : t = 17s


N = 10 ayunan
L = 70 cm = 0,7 m
𝐿 0,7
Jawab: 𝑇2
= 2,89 = 0,242
(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,7 𝑚
G= = = 9,55 m/𝑠 2
𝑇2 (2,89 𝑠)2

X5. Dik : t = 18s


N = 10 ayunan
L = 70 cm = 0,7 m
𝐿 0,7
Jawab: = 3,24 = 0,216
𝑇2

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,7 𝑚


G= = = 8,52 m/𝑠 2 \
𝑇2 (3,24 𝑠)2

4.2.4 Pengukuran untuk panjang tali 60 cm = 0,6 m

X1. Dik : t = 16s


N = 10 ayunan
L = 60 cm = 0,6 m
𝐿 0,6
Jawab: 𝑇 2 = 2,56 = 0,234

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,6 𝑚


G= = = 9,24 m/𝑠 2
𝑇2 (2,56 𝑠)2

X2. Dik : t = 16s


N = 10 ayunan
L = 60 cm = 0,6 m
𝐿 0,6
Jawab: 𝑇 2 = 2,56 = 0,234

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,6 𝑚


G= = = 9,24 m/𝑠 2
𝑇2 (2,56 𝑠)2

X3. Dik : t = 16s


N = 10 ayunan
L = 60 cm = 0,6 m
𝐿 0,6
Jawab: 𝑇 2 = 2,56 = 0,234

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,6 𝑚


G= = = 9,24 m/𝑠 2
𝑇2 (2,56 𝑠)2

X4. Dik : t = 16s


N = 10 ayunan
L = 60 cm = 0,6 m
𝐿 0,6
Jawab: 𝑇 2 = 2,56 = 0,234

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,6 𝑚


G= = = 9,24 m/𝑠 2
𝑇2 (2,56 𝑠)2

X5. Dik : t = 16s


N = 10 ayunan
L = 60 cm = 0,6 m
𝐿 0,6
Jawab: 𝑇 2 = 2,56 = 0,234

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,6 𝑚


G= = = 9,24 m/𝑠 2
𝑇2 (2,56 𝑠)2

4.2.5 Pengukuran untuk panjang tali 50 cm = 0,5 m

X1. Dik : t = 15s


N = 10 ayunan
L = 50 cm = 0,5 m
𝐿 0,5
Jawab: 𝑇 2 = 2,25 = 0,267

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,5 𝑚


G= = = 8,76 m/𝑠 2
𝑇2 (2,25 𝑠)2

X2. Dik : t = 15s


N = 10 ayunan
L = 50 cm = 0,5 m
𝐿 0,5
Jawab: 𝑇 2 = 2,25 = 0,267

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,5 𝑚


G= = = 8,76 m/𝑠 2
𝑇2 (2,25 𝑠)2

X3. Dik : t = 15s

N = 10 ayunan
L = 50 cm = 0,5 m
𝐿 0,5
Jawab: 𝑇 2 = 2,25 = 0,267

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,5 𝑚


G= = = 8,76 m/𝑠 2
𝑇2 (2,25 𝑠)2

X4. Dik : t = 15s


N = 10 ayunan
L = 50 cm = 0,5 m
𝐿 0,5
Jawab: 𝑇 2 = 2,25 = 0,267

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,5 𝑚


G= = = 8,76 m/𝑠 2
𝑇2 (2,25 𝑠)2

X5. Dik : t = 15s


N = 10 ayunan
L = 50 cm = 0,5 m
𝐿 0,5
Jawab: 𝑇 2 = 2,25 = 0,267

(2𝜋)2 𝐿 (2 𝑥 3,14)2 𝑥 0,5 𝑚


G= = = 8,76 m/𝑠 2
𝑇2 (2,25 𝑠)2

4.3 Ralat

4.3.1 Ralat pada tali 90 cm = 0,9m

1. L/T2

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 0,225 0 0
2 0,225 0 0
3 0,225 0 0
4 0,225 0 0
5 0,225 0 0
n=5 𝑥̅ = 0,225 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0

∑𝑥 0,225+0,225+0,225+0,225+0,225
̅𝑥= = = 0,225
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 0,225 x100%

=0 =0%
2. Percepatan gravitasi

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 8,87 0 0
2 8,87 0 0
3 8,87 0 0
4 8,87 0 0
5 8,87 0 0
N= 5 𝑥̅ = 8,87 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0

̅̅̅̅̅
∑(𝑥−𝑥)² 8,87+8,87+8,87+8,87+8,87
̅𝑥= = = 8,87
𝑛 5

√∑ 𝑥−𝑥̅ 𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 8,87 x100%

=0 =0%

4.3.2 Pengukuran dengan panjang tali 80 cm = 0,8 m

1.L/T2

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 0,221 0 0
2 0,221 0 0
3 0,221 0 0
4 0,221 0 0
5 0,221 0 0
N=5 𝑥̅ = 0,221 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0

∑𝑥 0,221+0,221+0,221+0,221+0,221
̅𝑥= = = 0,221
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 0,221 x100%

=0 =0%
2. Percepatan gravitasi

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 8,75 0 0
2 8,75 0 0
3 8,75 0 0
4 8,75 0 0
5 8,75 0 0
N=5 𝑥̅ = 8,75 ∑=0

∑𝑥 8,75+8,75+8,75+8,75+8,75
̅𝑥= = = 8,75
𝑛 5

√∑ 𝑥−𝑥̅ 𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 8,75 x100%

=0 =0%

4.3.3 Pengukuran dengan panjang tali 70 cm = 0,7 m

1. L/T2

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 0,242 0,006 36 x 10−5
2 0,242 0,006 36 x 10−5
3 0,242 0,006 36 x 10−5
4 0,242 0,006 36 x 10−5
5 0,216 -0,02 4 x 10−4
N=5 𝑥̅ = 0,236 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0,0001088

∑𝑥 0,242+0,242+0,242+0,242+0,216
̅𝑥= = = 0,236
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅
0,0001088 0,00016
=√ = x100%
4 0,236

= √2,72 𝑥 10−5 = 0,067 %

= 0,00016

2. Percepatan gravitasi

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 9,55 0,21 0,0441
2 9,55 0,21 0,0441
3 9,55 0,21 0,0441
4 9,55 0,21 0,0441
5 8,52 -0,82 0,6724
N=5 𝑥̅ = 9,34 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² =
0,8488

∑𝑥 9,55+9,55+9,55+9,55+8,52
̅𝑥= = = 9,34
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0,8488 0,46
=√ = 9,34 x100%
4

= √0,2122 = 4,93%

= 0,46

4.3.4 Pengukuran dengan panjang tali 60 cm = 0,6 m

1.L/T2

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 0,234 0 0
2 0,234 0 0
3 0,234 0 0
4 0,234 0 0
5 0,234 0 0
N=5 𝑥̅ = 0,234 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0

∑𝑥 0,234+0,234+0,234+0,234+0,234
̅𝑥= = = 0,234
𝑛 5
̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 0,234 x100%

=0 =0%

2. Percepatan gravitasi

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 9,24 0 0
2 9,24 0 0
3 9,24 0 0
4 9,24 0 0
5 9,24 0 0
N=5 𝑥̅ = 9,24 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0

∑𝑥 9,24+9,24+9,24+9,24+9,24
̅𝑥= = = 9,24
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 9,24 x100%

=0 =0%

4.3.5 Pengukuran dengan panjang tali 50 cm = 0,5 m

1.L/T2

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 0,267 0 0
2 0,267 0 0
3 0,267 0 0
4 0,267 0 0
5 0,267 0 0
N=5 𝑥̅ = 0,267 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0
∑𝑥 0,267+0,267+0,267+0,267+0,267
̅𝑥= = = 0,267
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 0,267 x100%

=0 =0%

2. Percepatan gravitasi

Percobaan x x-𝑥̅ (x-𝑥̅ )2


1 8,76 0 0
2 8,76 0 0
3 8,76 0 0
4 8,76 0 0
5 8,76 0 0
N=5 𝑥̅ = 8,76 ∑(𝑥 − ̅̅̅̅
𝑥)² = 0

∑𝑥 8,76+8,76+8,76+8,76+8,76
̅𝑥= = = 8,76
𝑛 5

̅̅̅̅̅
√∑(𝑥−𝑥)²
𝑅𝑀
RM= RN= x 100%
√𝑛−1 𝑥̅

0
= √0 = 8,76 x100%

=0 =0%
4.4 Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilaksanakan, kali ini praktikan melakukan


percobaan tentang bandul sederhana. Bandul sederhana adalah salah satu gerak
harmoni sederhana. Gerak harmoni sederhana adalah benda yang bergerak bolak –
balik disekitar titik keseimbangannya. Titik terjauh dari keseimbangan yaitu
amplitude (A) , sedangkan jarak antara benda yang dari titik kesimbangan disebut
dengan simpangan (X) , yang berubah secara periodik dalam besar dan arah.
Selama benda bergetar ada kecenderungan untuk kembali ke posisi seimbang.
Periode adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
lengkap, sedangkan kebalikan dari periode adalah frekuensi, dimana frekuensi
adalah jumlah getaran dalam satu waktu (s). Gaya (F) adalah gaya pemulihan
yang disebut Irestoring torce, dan arahnya menuju posisi seimbang. Pada saat
menggunakan bandul sederhana panjang tali mempengaruhi frekuensi dan
periode. Jika panjang talinya pendek maka frekuensinya semakin besar dan
periodenya semakin cepat. Namun sebaliknya, apabila panjang talinya semakin
panjang maka frekuensinya semakin sedikit dan periodenya semakin lama.
Ayunan sederhana disebut bandul, yang melakukan gerakan bolak – balik
sepanjang AB. Waktu yang dibutuhkan benda untuk bergerak dari A sampai
kembali ke A lagi disebut dengan satu periode. Sedangkan banyaknya getaran
atau gerak bolak – balik sepanjang A disebut dengan frekuensi. Frekuensi yang
dihasilkan tanpa pengaruh dari luar. Ketika beban digantungkan pada ayunan dan
tidak diberikan gaya, maka benda akan diam dititik keseimbangan B. Jika beban
ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban atau bandul akan bergerak ke B, C
dan selanjutnya kembali ketitik A. Gerakan beban atau bandul akan berulang
secara otomatis. Periodik dengan kata lain beban pada ayunan sederhana selain
periode dan frekuensi, terdapat juga pada amplitude. Amplitudo adalah
perpindahan maksimum pada titk keseimbangan. Seperti yang dilakukan praktikan
yang mengukur dengan panjang tali 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm, dan 90 cm.
Praktikan mengukur panjang perwaktu kuadrat dan gravitasinya dengan
mengetahui waktu yang diperlukan untuk membuat 10 kali getaran. Salah satunya
pada pengukuran panjang tali 50 cm yang dibutuhkan adalah 1,5 sekon, maka
panjang perwaktu kuadratnya adalah 0,267 dan tetap konstan sampai percobaan
yang kelima. Sehingga ralat yang dihasilkan pun nol. Begitupun dengan
gravitasinya.
Pada percobaan bandul sederhana statif dan klep yang sudah disiapkan di
pasangkan pada tali kemudian pada jung tali digantung beban dan dilakukan
percobaan sebanyak 5 kali, agar mudah dilakukan pada percobaan kali ini. Beban
yang diikat pada ujung tali yang memiliki panjang yang berbeda. Tentu
menghasilkan pengamatan yang datanya berbeda - beda. Hal ini disebabkan tiap
panjang atau ukuran tali memiliki pengaruh terhadap gravitasi yang berbeda.
Misalnya pada panjang tali 80 cm (0,8 m), akan menghasilkan periode kuadrat
maupun gravitasi yang berbeda dengan panjang 50 cm (0,5 m) meskipun dengan
beban yang sama. Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat
diabaikan disebut bandul-bandul matematis, merupakan benda ideal yang
digantung oada tali ringan yang bermassa. Jika bandul disimpangkan dengan
sudut Q dan posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada
bidang vertikal karena pengaruh dari gravitasi bumi. Prinsip ayunan yaitu jika
sebuah benda dignatungkan pada seutas tali, diberikan simpangan lalu dilepaskan
maka benda itu akan berayun kekanan dan berayun kekiri akan dipercepat
disebelah kanan. Dan gerakan ini dilihat bahwa benda mengalami percepatan
selama geraknnya sesuai dengan Hukum Newton.
Osilasi adalah jika benda dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui
lintasan yang sama. Dimana suatu periodik adalah setiap gerakan yang berulang
dalam selang waktu yang sama selama satu kali percobaan. Dari perhitungan ralat
ataupun ketidakpastian yang dilakukan pada gravitasi dan periode diperoleh hasil
bahwa pada ralat periode , nilai atau hasil ralat yang paling tinggi adalah pada
panjang tali 70cm yaitu 0,067%. Adapun penyebab terjadinya ketidakpastian pada
tali ini yaitu karena terjadinya keslaahan baik pada saat pengukuran ataupun
pembacaan hasil percobaan, kesalahan penggunaan, pengaruh angin, gaya Torsi
dan lainnya.
Pada hasil ralat pada gravitasi juga diperoleh hasil yang paling tinggi yaitu
pada tali dengan panjang 70 cm sebesar 2,205%. Hal ini juga dapat terjadi karena
pengamat melakukan kesalahan pada pengukuran kesalahan penggunaan dan
pembacaan alat seperti stopwatch, dipengaruhi gaya angin, gaya Torsi dan
lainnya. Manfaat dari bandul adalah dapat menentukan nilai gravitasi pada suatu
tempat yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus phi dikali dua lalu
dikuadratkan setelah itu dikali lagi dengan panjang dari tali tersebut setelah itu
dibagi dengan gravitasi. Waktu yang digunakan pada praktikum ini yaitu waktu
untuk membuat sepuluh kali getaran. Maka semakin panjang tali yang digunakan
waktu yang dibutuhkan semakin cepat.
Pada percobaan pertama dengan menggunakan tali sepanjang 90 cm,
diperoleh hasil sebagai berikut, pada pengukuran pertama mendapatkan hasil 20
sekon dengan 10 kali getaran. Pengukuran kedua mendapatkan hasil 20 sekon
dengan 10 kali getaran. Pengukuran ketiga mendaptkan hasil 20 sekon dengan 10
kali getaran. Pengukuran kelima mendapatkan hasil 20 sekon dengan 10 kali
getaran. Dan pengukkuran kelima mendapatkan hasil 20 sekon dengan 10 kali
getaran,
Selanjunya percobaan kedua dengan menggunakan tali sepanjang 80 cm,
diperoleh hasil sebagai berikut, pada pengukuran pertama mendapatkan hasil 19
sekon dengan 10 kali getaran. Pengukuran kedua mendapatkan hasil 19 sekon
dengan 10 kali getaran. Pengukuran ketiga mendapatkan hasil 19 sekon dengan 10
kali getaran. Pengukuran keempat mendapatkan hasil 19 sekon dengan 10 kali
getaran. Dan pengukuran kelima mendaptkan hasil 19 sekon dengan 10 kali
getaran.
Lalu pada percobaan ketiga dengan menggunakan tali sepanjang 70 cm,
diperoleh hasil sebagai berikut, pada pengukuran pertama mendapatkan hasil 17
sekon dengan 10 kali getara. Pengukuran kedua mendapatkan hasil 19 sekon
dengan 10 kali getaran. Pengukuran ketiga mendapatkan hasil 19 sekon dengan 10
kali getaran. Pengukuran keempat mendapatkan hasil 19 sekon dengan 10 kali
getaran. Dan pengukuran kelima mendapatkan hasil 18 sekon dengan 10 kali
getaran.
Pada percobaan keempat dengan menggunakan tali sepanjang 60 cm,
diperoleh hasil sebagai berikut, pada pengukuran pertama mendapatkan hasil 16
sekon dengan 10 kali getaran. Pengukuran kedua mendapatkan hasil 16 sekon
dengan 10 kali getaran. Pengukuran ketiga mendapatkan hasil 16 sekon dengan 10
kali getaran. Pengukuran keempat mendapatakan hasil 16 sekon dengan 10 kali
getaran. Dan pengukuran kelima mendapatkan hasil 16 sekon dengan 10 kali
getaran.
Pada percobaan kelima dengan menggunakan tali sepanjang 50 cm,
diperoleh hasil sebagai berikut, pada pengukuran pertama mendapatkan hasil 15
sekon dengan 10 kali getaran. Pengukuran kedua mendapatkan hasil 15 sekon
dengan 10 kali getaran. Pengukuran ketiga mendapatkan hasil 15 sekon dengan 10
kali getaran. Pengukuran keempat mendapatkan hasil 15 sekon dengan 10 kali
getaran. Dan pengukuran kelima mendapatkan hasil 15 sekon dengan 10 kali
getaran.
Perhitungan pertama dengan panjang tali 90 cm, diperoleh hasil sebagai
berikut, pengukuran pertama pada L/T2 mendapatkan hasil, yaitu 0,225.
Pengukuran kedua mendapatkan hasil 0,225. Pengukuran ketiga mendapatkan
hasil 0,225. Pengukuran keempat mendapatkan hasil 0,225. Pengukuran keempat
mendapatkan hasil 0,225. Dan pengukuran kelima mendapatkan hasil 0,225.
Pengukuran pertama pada gravitasi mendapatkan hasil, yaitu 8,87 m/s2.
Pengukuaran kedua mendapatkan hasil 8,87 m/s2 Pengukaran ketiga mendapatkan
hasil 8,87 m/s2. Pengukuran keempat medapatkan hasil 8,87 m/s2. Dan
pengukuaran kelima mendapatkan hasil 8,87 m/s2.
Selanjunya perhitungan kedua dengan panjang tali 80 cm, diperoleh hasil
sebagai berikut, pengukuaran pertama pada L/T2 mendapatkan hasil, yaitu 0,221.
Pengukuran kedua mendapatkan hasil 0,221. Pengukuran ketiga mendapatkan
hasil 0,221. Pengukuran keempat mendapatkan hasil 0,221. Dan pengukuran
kelima medapatkan hasil 0,221. Pengukuran pertama pada gravitasi mendapatkan
hasil, yaitu 8,75 m/s2. Pengukuran kedua mendapatkan hasil 8,75 m/s2.
Pengukuran ketiga mendapatkan hasil 8,75 m/s2. Pengukuaran keempat
mendapatkan hasil 8,75 m/s2. Dan pengukuran kelima mendapatkan hasil 8,75
m/s2.
Amplitudo tidak mempengaruhi frekuensi dan periode, walaupun
amplitudonya panjang atau pendek maka frekuensinya dan perodenya sama.
Setiap pengukuaran yang dilakukan oleh siapapun dan memakai apapun selalu
disertai kesalahan nilainya. Besar kecilnnya kesalahan bergantung pada bagaiman
keadaan alat ukur dan kondisi indra pengamatan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang
dilakukan pada saat menentukan nilai percepatan gravitasi bumi pada bandul
sederhana dengan menggunakan data hasil percobaan meliputi waktu selama di
ayunkan, periode, kuadrat periode, dan panjang tali terhadap kuadrat serta
gravitasi.

5.2 Saran
Dari laporan yang telah dibuat diharapkan pada para pembaca dapat memberikan
kritikan karena belum sepenuhnya sempurna dan benar. Dalam melakukan percobaan ,
praktikan sebaiknya selalu teliti dalam melakukan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: ITB.

Ainiyah, K. 2018. Bedah Fisika Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Bahhtiar. 2010. Fisika Dasar 1. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.

Khanafiyah, S. 2009. “ Percobaan Osilasi Bandul Fisis Bentuk Sederhana Sebagai


Tugas Proyek Penelitian Pada Materi Momen Inersia di SMA “. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia. Vol.5(5): 48.

Novianarenti, E., Yerri, S dan Ridho, H. 2013. “ Penentuan Parameter Bandul


Matemateis Untuk Memperoleh Energi Maksimum Dengan Gelombang
Dalam Tangki “. Jurnal Teknik Pomits. Vol.2(1): 127.

Syahrul., John, A dan Andriana. “ Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan


Gerak Harmonik Sederhana Metode Bandul”. Jurnal Teknik Komputer
Unikom. Vol.2(2): 127.
EVALUASI AKHIR
1. Bersarkan pengukuaran yang telah dilakukan tentukan hubungan Antara
percepatan gravitasi dengan periode dan panjang tali (berbanding
lurus/terbalik)
Jawab: Hal ini berbanding terbalik karena semakin kecil panjang tali yang
diberikan maka ayunan dan waktu yang digunkan akan semakin cepat, begitu
pula sebaliknya.
2. Apakah hubungan percepatan gravitasi dengan periode dan panjang tali sesuai
dengan persamaan
Jawab: Persamaa periode (T) berbanding lurus dengan panjang tali, karena
panjang tali dan periode dapat diukur, maka percepatan gravitasi dapat
diukur.
3. Bagaimana nilai percepatan gravitasi bumi yang didapatkan dengan
eksperimen dengan nilai yang sudah ditetapkan? Jelaskan jawabanmu
Jawab: Hasil tertinggi nilai percepatan gravitasi diperoleh 9,55 m/s2.
Sedangkan nilai percepatan gravitasi yang sebenarnya adalah 9,8 m/s2. Hal ini
disebabkan karena kurang ketelitian
4. Buat analisis dan kesimpulan percobaan tersebut
Jawab: Hubungan antara percepatan gravitasi, periode, dan panjang tali
berbanding terbalik, dimana semakin kecil panjang tali maka ayunan semakin
cepat.

Anda mungkin juga menyukai