Anda di halaman 1dari 26

VISKOSITAS ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :

Nama / NIM : Dwi Febrihartono / 201910201085


Fakultas / Jurusan : Teknik / S-1 Teknik Elektro

Kelompok :4

Asisten : Tia Frida Khoirun Nikmah

Koordinator Asisten : Septian Virga W. Qoriah

Tanggal Praktikum / Jam : 25-10-2022 / 07.00

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR LAMPIRAN iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

1.4 Manfaat 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3

BAB 3 METODE EKSPERIMEN 8

3.1 Alat dan Bahan 8

3.2 Desain Eksperimen 8

3.3 Metode Analisis Data 11

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 14

4.1 Hasil 14

4.2 Pembahasan 14

BAB 5 PENUTUP 16

5.1 Kesimpulan 16

5.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN 18
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Penentuan Kecepatan Terminal dan Viskositas Zat Cair 11

Tabel 4.1 Viskositas Zat Cair 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menentukan Kekentalan Fluida 4


Gambar 2.2 Gaya Gesek Benda yang Bergerak dalam Fluida 5
Gambar 2.3 Hukum Stokes 6
Gambar 3.1 Sketsa Pengukuran Viskositas Zat Cair 8

DAFTAR LAMPIRAN

Bukti Pengamatan 18

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Viskositas merupakan suatu ukuran yang menyatakan kekentalan dari zat
cair atau fluida, yaitu dengan menyatakan besar dan kecilnya gesekan yang
terjadi dalam fluida. Setiap zat cair memiliki viskositas atau kekentalan yang
berbeda-beda, misalnya kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli.
Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-molekul
cairan. Besarnya nilai viskositas dari larutan sebanding dengan tingkat
kekentalan larutan tersebut. Benda yang lebih cair atau memiliki viskositas
rendah lebih mudah mengalir daripada benda yang viskositasnya tinggi.
Besarnya gaya gesekan bergantung pada kecepatan relatif benda terhadap
fluida serta bentuk benda (Mikrajuddin, 2016).
. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan
bentuk sudut fluida tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan
viskositas. Di antara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos), yaitu zat
cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya. Viskositas sangat
mempengaruhi kecepatan aliran dari zat cair. Besarnya viskositas dari suatu
zat cair dinyatakan oleh koefisien viskositas. Besar kecilnya viskositas
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, gaya tarik antar molekul, serta
ukuran dan jumlah molekul yang terlarut.
Alat untuk mengukur viskositas terbagi dalam dua jenis, yaitu digital atau
viskometer dan manual menggunakan tabung dan bola besi pejal. Viskositas
banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari seperti sirup, minyak goreng,
dan oli. Viskositas berguna untuk kehidupan sehari-hari, seperti sirup yang
dikentalkan agar tetap awet. Pada percobaan ini, bola kecil dijatuhkan ke
dalam cairan yang akan dihitung angka kekentalannya. Bola tersebut mula-
mula akan mengalami percepatan dikarenakan gaya beratnya, tetapi karena
sifat kekentalan cairan, maka besar percepatannya akan semakin berkurang
dan akhirnya nol. Pada saat tersebut kecepatan bola tetap dan disebut
kecepatan terminal. Hubungan antara kecepatan terminal dengan angka
kekentalan dapat diperoleh dari Hukum Stokes.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan pada praktikum Viskositas Zat Cair
antara lain:
1. Bagaimana perbandingan hasil antara angka kekentalan minyak dan
gliserin ?
2. Bagaimana pengaruh massa dan bola besi terhadap kecepatan terminal ?
3. Bagaimana penerapan Hukum Stokes terhadap kekentalan (viskositas) zat
cair ?
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum kali ini, yaitu terkait Viskositas Zat Cair yaitu :
1. Menentukan kekentalan (viskositas) zat cair dengan prinsip bola jatuh

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum Viskositas Zat Cair adalah
mahasiswa dapat memahami konsep viskositas (kekentalan) zat cair dengan
prinsip bola jatuh, perbadingan dari beberapa cairan yang digunakan yaitu oli,
gliserin dan minyak serta dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair
dengan zat cair yang lain. Salah satu contoh zat cair adalah oli yang lebih kental
daripada minyak kelapa. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai
peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam
fluida yang kental, diperlukan gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap
yang lain. Di dalam aliran kental, kita dapat memandang persoalan tersebut seperti
tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas
maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling
menumbuk. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat
cair adalah viskosimeter.
Koefisien kekentalan zat cair merupakan suatu koefisien yang dimiliki
setiap zat cair. Jika suatu fluida memiliki kekentalan yang besar maka gaya gesek
yang dialami oleh benda yang bergerak dalam fluida semakin besar pula.
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat alir (fluida) disebabkan adanya gesekan
antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut.
Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat
cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan
suatu zat cair.
Viskositas adalah besaran yang mengukur kekentalan fluida. Fluida
memiliki bentuk yang cair dan tidak kental. Namun, sebenarnya, semua fluida
memiliki kekentalan, termasuk gas. Untuk memeragakan adanya kekentalan
fluida, Fluida diletakkan di antara dua pelat sejajar. Satu pelat digerakkan dengan
kecepatan konstan V arah sejajar ke dua pelat. Permukaan fluida yang
bersentuhan dengan pelat yang diam tetap diam sedangkan yang bersentuhan
dengan pelat yang bergerak ikut bergerak dengan kecepatan V juga. Akibatnya
terbentuk gradien kecepatan. Lapisan fluida yang lebih dekat dengan pelat
bergerak memiliki kecepatan yang lebih besar. Untuk mempertahankan kecepatan
tersebut, diperlukan adanya gaya F yang memenuhi.
Gambar 2.1 Menentukan Kekentalan Fluida
( Sumber : Mikrajuddin, 2016)

v
F=ηA
l
Keterangan :
F = gaya yang diperlukan untuk mempertahankan pelat tetap
bergerak
relatif dengan kecepatan v
η = konstanta yang disebut koefisien viskositas fluida
A = luas penampang pelat
l = jarak pisah dua pelat

Hukum Stokes bisa digunakan untuk menentukan koefisien viskositas


fluida. Benda yang bergerak dalam fluida mendapat gaya gesekan yang arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan bergantung pada
kecepatan relatif benda terhadap fluida serta bentuk benda. Untuk benda yang
berbentuk bola, besarnya gaya gesekan memenuhi Hukum Stokes.
F=6 πηrv
Keterangan :
F = gaya gesekan pada benda oleh fluida
r = jari-jari bola
η = konstanta yang disebut koefisien viskositas fluida
v = laju bola relatif terhadap fluida.
Gambar 2.2 Gaya Gesek Benda yang Bergerak dalam Fluida
( Sumber : Mikrajuddin, 2016)

Jika benda berbentuk bola dijatuhkan dalam fluida maka mula-mula benda
bergerak turun dengan kecepatan yang makin besar akibat adanya percepatan
gravitasi. Pada suatu saat kecepatan benda tidak berubah lagi. Kecepatan ini
dinamakan kecepatan terminal. Gaya yang bekerja pada benda selama bergerak
jatuh adalah gaya berat ke bawah, gaya angkat Archimedes ke atas, dan gaya
Stokes yang melawan arah gerak (ke atas juga). Saat tercapai kecepatan terminal,
ketiga gaya tersebut seimbang. Berdasarkan kecepatan terminal bola maka kita
dapat menentukan viskositas fluida.

2 r2 g
v m= ( ρb −ρc )
9 η
Keterangan :
vm = kecepatan terminal
ρc = rapat massa cairan
ρb = rapat massa bola
g = percepatan gravitasi bumi
η = viskositas
r = jari-jari bola
Apabila diameter tabung tidak terlalu besar, maka diperlukan faktor
koreksi (F k ), yaitu :
F k =¿)

Dengan R adalah jari-jari tabung bagian dalam, sehingga persamaan berubah


sebagai berikut :
2 r2 g
η= (ρb− ρ C )
9 vm F k

Berikut gambar dari Hukum Stokes :

Gambar 2.3 Hukum Stokes


( Sumber : Soedojo, 2008)
Keterangan :
V = kecepatan
W = gaya berat
Fa = gaya archimedes (apung)
Fs = gaya stokes (hambat)

Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya
nol, tekanan di sembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah
gerak bola sehingga resultan gaya pada bola samadengan nol. Jika bola kecil di
jatuhkan pada fluida kental, maka akan timbul hambatanpada gerak bola tersebut.
Besaran yang mempengaruhi jari-jari bola r, kecepatan bola relatif terhadap fluida
𝑉 dan koefisien viskositas fluida 𝜂 .

Viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :


1. Temperatur atau suhu
Koefisien viskositas akan berubah sejalan dengan temperature.
2. Gaya tarik antar molekul
Perbedaan kuat gaya kohesi menjadi faktor penentu kekentalan suatu
fluida.
3. Jumlah molekul terlarut
Jumlah molekul terlarut memberikan komposisi yang lebih padat
terhadap suatu fluida.
4. Tekanan
Pada saat tekanan meningkat, viskositas fluida pun akan naik

BAB 3. METODE EKSPERIMEN


3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini mengenai
Viskositas Zat Cair antara lain :
1. Tabung viskositas, berfungsi untuk mengukur viskositas zat cair dengan
prinsip bola jatuh.
2. Mikrometer, berfungsi untuk mengukur diameter bola logam.
3. Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu.
4. Neraca/timbangan, berfungsi untuk mengukur massa bola logam dan
massa zat cair.
5. Benda padat berbentuk bola (gotri) , berfungsi sebagai media untuk
mengukur viskositas zat cair.
6. Meteran, berfungsi untuk mengukur jarak titik T, S1, S2, S3.
7. Oli, berfungsi sebagai zat cair yang akan diukur viskositasnya.
8. Minyak goreng, berfungsi sebagai zat cair yang akan diukur viskositasnya.
9. Gelas ukur 10 ml, berfungsi untuk mengukur volume zat cair.

3.2 Desain Eksperimen


Desain Eksperimen untuk praktikum Viskositas Zat Cair sebagai berikut :

Gambar 3.1 Sketsa Pengukuran Viskositas Zat Cair


(Sumber : Tim Penyusun, 2022)
3.2.1 Variabel Eksperimen

Variabel eksperimen yang akan diamati dalam praktikum kali


ini mengenai Viskositas Zat Cair ada beberapa macam. Dalam suatu
eksperimen terdapat tiga variabel, yaitu variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel kontrol. Praktikum kali ini ini juga terdapat
variabel-variabel tersebut antara lain.
1. Variabel bebas : mikrometer, neraca, meteran, gelas ukur,
dan tabung viskositas
2. Variabel terikat : hasil atau nilai yang ditunjukkan oleh alat
ukur
3. Variabel kontrol : oli dan minyak goreng

3.2.2 Prosedur Eksperimen

Metode eksperimen yang digunakan pada praktikum kali ini,


yaitu Viskositas Zat Cair antara lain :

1) Menentukan Massa Jenis Logam

Diambil 10 buah bola logam kecil, bola logam sedang,


dan bola logam besar

Diukur diameter masing-masing bola logam

Ditimbang massa masing-masing bola logam

Hasil

2) Menentukan Massa Jenis Cairan

Ditimbang massa gelas ukur tanpa cairan

Diambil cairan sebanyak 10 ml menggunakan gelas


ukur

Ditimbang massa cairan menggunakan neraca

Dihitung massa cairan dari selisih pengukuran gelas


kosong dan gelas ukur yang sudah diisi zat cair

Hasil
3) Menentukan Viskositas Cairan

Diukur diameter dalam dari tabung viskositas


menggunakan jangka sorong
Diambil 10 bola kecil yang sudah ditimbang massanya
dan diukur diameternya

Diperhatikan kedudukan dari titik T pada tabung


viskositas, dimana pada kedudukan titik T, bola
dianggap telah mencapai kecepatan terminalnya

Ditentukan titik S1 dengan jarak 40 cm di bawah titik T

Dijatuhkan bola dan dicatat waktu yang diperlukan


untuk menuju S1. diulangi sebanyak 10 kali

Diambil bola yang sudah dibenamkan dengan


menggunakan magnet kemudian dikeringkan dengan
tisu. Diulangi lagi Langkah ke 5 dan 6 dengan jarak (S2
= 50 cm, S3 = 50 cm, dan S4 = 70 cm)

Dilakukan langkah yang sama yaitu langkah ke 2


sampai Langkah ke 7 dengan bola besi ukuran sedang
dan besar
3.3 Metode Analisis Data
Metode Analisis Data untuk praktikum Viskositas Zat Cair diantaranya :
3.3.1 Tabel

Tabel dari praktikum Viskositas Zat Cair sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel Penentuan Kecepatan Terminal dan Viskositas Zat Cair

Jenis S T Vm (Vm - V m)2 ΔVm Fk η Δη


Bola (cm) (s) (cm/s) (cm/s) r
(1 + 2,4
R
)
Kecil 17.75
40 2.253 0.683
ρb =¿ 4
Δ ρb=¿ 16.65
50 3.002 0.074
6 1.207
0.591 0.00055 0.04456
16.91
60 3.548 0.000
1
16.39
70 4.271 0.289
0
Vm = Ʃ = 0.757
16.928
Sedan 28.69
40 1.394 6.395
g 4
ρb =¿ 25.89
50 1.931 0.074
Δ ρb=¿ 3
1.734 1.305 0.00121 0.05802
25.08
60 2.392 1.171
4
24.99
70 2.801 1.380
1
Vm = Ʃ = 9.019
26.166
Sedan 40 1.143 34.99 5.218 1.543 1.403 0.00225 0.07803
g 6
ρb =¿ 50 32.09 0.383
Δ ρb=¿ 1.558 2
60 32.15 0.310
1.866 4
70 31.60 1.229
2.215 3
Vm = Ʃ = 7.140
32.711

3.3.2 Rumus
Rumus yang digunakan pada praktikum Viskositas Zat Cair
diantaranya :
a. Menentukan Massa Jenis Bola
mb
ρb = (3.1)
V

√( )
2
∂ ρb
Δ ρ b= ¿¿
∂m

√( ) ¿¿
2
1
= (3.2)
V

b. Menentukan Massa Jenis Cairan


mc
ρc = (3.3)
V

| | | | || | |
2
∂ ρc ∂ ρc 1 −m
Δ ρc = |Δm|+ |ΔV |= |Δm|+ 2 | ΔV | (3.4)
∂m ∂V V V
1
Δm= x nst (3.5)
2
1
ΔV = x nst (3.6)
2

c. Menentukan Kecepatan Terminal

ΔV m=√ Ʃ¿ ¿ ¿ ¿ (3.7)

d. Menentukan Viskositas

η=
2 r2 g
2
db 2
2
( ρ −ρ )= 9 v
g( )
( ρ b−ρc )
9 vmF b c
k mF k

db 2
1( ) g
2 (3.8)
¿
18 v m F
( ρb−ρ c )
k

r
F k =(1+ 2,4 ) (3.9)
R

√( )
2
∂η
Δη= ¿¿ +
∂ db

√( )
2
∂η
¿¿ (3.10)
∂ ρb

e. Menentukan Ralat relatif, Keseksamaan, dan Angka Penting


Δη
I= x 100 % (3.11)
η
K=100 %−I (3.12)

AP=1−log ⁡ ( Δηη ) (3.13)


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang diperoleh pada praktikum kali ini, yaitu terkait Viskositas Zat
Cair, antara lain.

Tabel 4.1 Viskositas Zat Cair

Jenis Bola ρc ± Δρc vm ± Δ vm η ± Δη


(g/cm3) (cm/s)
Kecil 11.178 ± 0.028 16.928 ± 0.591 0.00055±0.04456
Sedang 7.894 ± 0.006 26.166 ± 1.734 0.00121±0.05802
Besar 6.517 ± 0.002 32.711 ± 1.543 0.00225±0.07803
4.2 Pembahasan

Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat


diketahui dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk
silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Semakin
kental suatu cairan, semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk mengalir pada
kecepatan tertentu. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara
molekul-molekul cairan. Besarnya nilai viskositas dari larutan sebanding
dengan tingkat kekentalan larutan tersebut. Benda yang lebih cair atau
memiliki viskositas rendah lebih mudah mengalir daripada benda yang
viskositasnya tinggi.

Pada percobaan ini menentukan viskositas suatu cairan dengan


menggunakan metode bola jatuh. Terdapat berbagai macam ukuran bola, yaitu
bola ukuran kecil, sedang, dan besar. Cairan yang digunakan yaitu hanya
gliserin. Pada cairan gliserin tersebut dilakukan 10 kali pengambilan data
dengan bola yang berbeda ukuran.

Pada percobaan pertama menggunakan cairan gliserin dengan bola


diameter kecil. Kemudian terdapat pengukuran selang waktu bola yang jatuh
dengan jarak dari batas atas yaitu 40 cm, 50 cm, 60 cm, dan 70 cm. Dari
percobaan tersebut diperoleh parameter yang dibutuhkan yaitu waktu pada
saat di titik 40 cm, 50 cm, 60 cm dan 70 cm. Saat bola semakin ke bawah,
semakin cepat waktunya dikarenakan adanya gravitasi. Oleh karena itu, pada
saat menggunakan bola kecil akan memengaruhi kekentalannya, yaitu nilai
kekentalan semakin besar. Saat ukuran bola diperbesar, waktu yang
diperlukan untuk mencapai dasar cairan semakin cepat sehingga
kekentalannya semakin kecil.

Nilai viskositas yang diperoleh dengan nilai kelajuan berbanding terbalik,


jika kecepatan benda semakin besar atau semakin cepat maka viskositas akan
semakin kecil. Begitu sebaliknya, jika kelajuan semakin kecil maka nilai
viskositas akan semakin besar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin
besar angka viskositas atau kekentalan pada suatu fluida, maka semakin
lambat pada suatu zat cair atau fluida tersebut. Begitu sebaliknya, jika angka
atau nilai kekentalan atau viskositas pada sebuah zat cair kecil, maka benda
akan melaju dengan kecepatan yang tinggi di dalam suatu fluida.

Selain itu, besar atau kecilnya nilai viskositas atau kekentalan pada suatu
fluida berbanding terbalik dengan kecepatan benda yang melewati cairan
tersebut. Ketika semakin besar angka viskositas atau kekentalan pada suatu
fluida, maka semakin lambat pada suatu zat cair atau fluida tersebut. Begitu
sebaliknya, jika angka atau nilai kekentalan atau viskositas pada sebuah zat
cair kecil, maka benda akan melaju dengan kecepatan yang tinggi di dalam
suatu fluida. Dari perhitungan yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa
semakin banyak waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir,
maka viskositas cairan tersebut semakin besar pula. Hal ini berarti waktu yang
diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir sebanding atau berbanding lurus
dengan viskositasnya, tergantung dari jenis benda yang akan digunakan pada
praktikum.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum tentang Viskositas Zat Cair
antara lain :
1. Pengukuran viskositas dengan prinsip bola jatuh dilakukan dengan cara
menentukan massa jenis bola dan massa jenis zat cair terlebih dahulu.
Selain itu, pengukuran juga dilakukan dengan tiga ukuran bola berbeda
sebanyak 10 kali setiap bola.
2. Rapat massa pada bola lebih besar rapat massa pada zat cair atau fluida
3. Massa jenis benda dan kecepatan terminal memiliki hubungan yang
sebanding, semakin besar nilai massa jenis suatu benda maka semakin
besar nilai kecepatan terminal.
4. Kecepatan terminal berbanding terbalik dengan viskositas karena semakin
besar viskositas maka semakin kecil nilai kecepatan terminal.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum Viskositas Zat Cair yaitu sebelum dilaksanakan
praktikum sebaiknya praktikan mempelajari materi tentang viskositas zat cair.
Selanjutnya, dalam melakukan perhitungan ralat haruslah teliti dan sesuai
dengan rumus. Kemudian penulisan laporan harus sistematis dan sesuai
dengan ketentuan dari asisten.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. 1997. Fisika Jilid I. Jakarta : ERLANGGA


Mikrajuddin, A. 2016. Fisika Dasar. Bandung : ITB
Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta : Yudhistira
Utomo, P. 2007. Fisika Untuk Universitas. Jakarta : Azka Press
Ruwanto, B. 2006. Fisika Kelompok Teknologi. Jakarta : Yudhistira
Soedojo, P. 2008. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi
Sunarya. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Bandung : PT Grafindo Media
Pratama
Tim penyusun. 2022. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember : FMIPA
Universitas Jember
LAMPIRAN
Gambar 1 Percobaan Viskositas pada Gliserin

TABEL PENGAMATAN
1. Menentukan Massa Jenis Logam
( mV )
Ukuran db V ( V −V )2 mb ( mb −mb )
2
b
Δρ b
(mm) (cm ) 3
(g)
ρb

4.22 39.35 0.0794 0.43 0.000169


4.21 39.07 0.3145 0.44 9E-06
4.26 40.48 0.7188 0.46 0.000289
4.24 39.91 0.0786 0.44 9E-06
4.23 39.63 0 0.45 4.9E-05
Kecil 124.951 0.028
4.24 39.91 0.0786 0.44 9E-06
4.22 39.35 0.0794 0.44 9E-06
4.24 39.91 0.0786 0.45 4.9E-05
4.22 39.35 0.0794 0.44 9E-06
4.22 39.35 0.0794 0.44 133.6336
Ʃ = 1.59E-
mb=¿ Ʃ = 1.34E+02
d b =¿ V =¿ 06
0.443
0.423 0.040 ΔV = Δm b=¿
2.12E-07 4.23E+01

( mV )
Ukuran db V ( V −V )2 mb ( mb −mb )
2
b
Δρ b
(mm) (cm ) 3
(g)
ρb

6.31 131.55 19.5907 1 0.000225


6.26 128.45 1.7522 1.03 0.000225
6.25 127.83 0.5029 1.02 2.5E-05
6.29 130.30 10.1076 1.02 2.5E-05
6.27 129.06 3.7646 1.02 2.5E-05
Sedang 63.751 0.006
6.24 127.22 0.0093 1.03 0.000225
6.12 120.02 50.4498 0.98 0.001225
6.24 127.22 0.0093 1.03 0.000225
6.20 124.79 5.4492 1.01 2.5E-05
6.20 124.79 5.4492 1.01 2.5E-05
Ʃ = 9.71E-
Ʃ = 2.25E-03
d b =¿ 05 mb=¿
0.127
0.624 ΔV = 1.015 Δm b=¿
1.55E-05 3.65E-04
( mV )
Ukura db V ( V −V )2 mb ( mb −mb )
2
b
Δρ b
ρb
n (mm) (cm ) 3
(g)
8.4 310.34 1.7452 2.02 3.6E-05
8.41 311.45 5.9085 2.03 0.000256
8.38 308.13 0.7928 2.01 1.6E-05
8.36 305.93 9.5560 2 0.000196
8.39 309.23 0.0458 2.01 1.6E-05
Besar 42.477 0.002
8.42 312.56 12.5532 2.02 3.6E-05
8.4 310.34 1.7452 2.02 3.6E-05
8.36 305.93 9.5560 2.01 1.6E-05
8.41 311.45 5.9085 2.01 1.6E-05
8.35 304.83 17.5375 2.01 1.6E-05
Ʃ = 6.53E-
Ʃ = 6.40E-04
d b =¿ 05 mb=¿
V =¿ 0.309
0.839 ΔV = 2.014 Δm b=¿
5.75E-06 8.70E-05

2. Menentukan Massa Jenis Cairan (1 kali pengukuran)


Massa gelas ukur tanpa cairan, mg = 45.01 gr
Massa gelas ukur dengan cairan 10 ml, mgc = 53.97 gr (minyak) dan 51.19 gr (oli)
Massa cairan 10 ml, mc = mgc – mg
Nilai skala terkecil gelas ukur = 0.1 ml (digunakan untuk menentukan error dari
pengukuran volume minyak/oli)

No. V (ml) ΔV (ml) Cairan mc Δmc ρc Δρ c


1. 0.25 Minyak 8.96 0005 0.896 0.023
10
2. 0.25 Oli 6.18 0.005 0.618 0.016

3. Menentukan Viskositas Cairan


Diameter tabung Dt = 6.57 cm maka R = 2.285 cm

Ukura S = 40 cm S = 40 cm S = 40 cm S = 40 cm
n t (s) ( t−t ) 2
t (s) ( t−t ) 2
t (s) ( t−t ) 2
t (s) ( t−t )2
2.33 0.00592 3.03 0.00078 3.7 0.02310 4.34 0.00476
2,23 0.00052 2.99 0.00014 3.57 0.00048 4.26 0.00012
2.41 0.02464 3.17 0.02822 3.75 0.04080 4.36 0.00792
2.12 0.01768 2.88 0.01488 3.42 0.01638 4.02 0.06300
2.6 0.12040 3.68 0.45968 3.88 0.11022 4.69 0.17556
Kecil
1.96 0.08584 2.59 0.16974 2.22 1.76358 3.89 0.14516
2.22 0.00108 2.76 0.05856 3.44 0.01166 3.97 0.09060
2.13 0.01512 2.9 0.01040 4.25 0.49280 4.76 0.23912
2.26 4.9E-05 2.95 0.00270 3.55 4E-06 4.08 0.03648
2.27 0.00028 3.07 0.00462 3.7 0.02310 4.34 0.00476
Ʃ=
Ʃ= Ʃ= Ʃ=
0.76749
0.27161 0.74976 2.48216
t= t= t= t=
2.253 3.002 3.548 4.271 Δt =
Δt = Δt = Δt =
0.08419
0.04174 0.14472 0.55300

1.36 0.001156 1.96 0.000841 2.48 0.007744 2.84 0.001521


1.48 0.007396 1.96 0.000841 2.44 0.002304 2.91 0.011881
1.41 0.000256 1.95 0.000361 2.4 6.4E-05 2.89 0.007921
1.44 0.002116 2 0.004761 2.51 0.013924 2.88 0.006241
1.38 0.000196 1.89 0.001681 2.36 0.001024 2.77 0.000961
Sedang
1.26 0.017956 1.8 0.017161 2.21 0.033124 2.62 0.032761
1.53 0.018496 2 0.004761 2.48 0.007744 2.88 0.006241
1.42 0.000676 1.86 0.005041 2.24 0.023104 2.68 0.014641
1.44 0.002116 1.94 8.1E-05 2.4 6.4E-05 2.77 0.000961
1.22 0.030276 1.95 0.000361 2.4 6.4E-05 2.77 0.000961
Ʃ=
Ʃ= Ʃ= Ʃ=
0.08409
t= 0.08064 t= 0.03589 t= 0.08916 t=
1.394 1.931 2.392 2.801
Δt = Δt = Δt = Δt = 0.00982
0.01052 0.00517 0.01133

Besar 1.2 0.003249 1.6 0.001764 1.84 0.000676 2.2 0.000225


1.15 4.9E-05 1.43 0.016384 1.76 0.011236 2.02 0.038025

1.27 0.016129 1.52 0.001444 1.77 0.009216 1.99 0.050625

0.91 0.054289 1.41 0.021904 1.76 0.011236 2.04 0.030625

0.98 0.026569 1.42 0.019044 1.73 0.018496 2.08 0.018225

1 0.020449 1.99 0.186624 2.17 0.092416 2.96 0.555025

0.72 0.178929 1.29 0.071824 1.6 0.070756 1.98 0.055225

1.44 0.088209 1.66 0.010404 2.03 0.026896 2.35 0.018225

1.35 0.042849 1.57 0.000144 1.98 0.012996 2.21 2.5E-05

1.41 0.071289 1.69 0.017424 2.02 0.023716 2.32 0.011025

Ʃ= Ʃ= Ʃ= Ʃ=
0.50201 0.34696 0.27764 0.77725
t= t= t t=
1.143 Δt = 1.558 Δt = =1.866 Δt = 2.215 Δt =
0.05360 0.05723 0.02976 0.16879

Anda mungkin juga menyukai