Anda di halaman 1dari 18

MASSA JENIS DAN SPECIFIC GRAVITY ZAT

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :
NAMA/NIM : Kania Trieswanda / 221810401083
FAKULTAS/JURUSAN : MIPA/BIOLOGI
KELOMPOK :7
ASISTEN : Taufik Firman Nuriawan
KOORDINATOR ASISTEN : Qurrota A’yun
TANGGAL PRAKTIKUM/JAM : 27 September 2022/14.20 – 17.00 WIB

LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Massa Jenis atau sering disebut densitas (density) merupakan
masa suatu benda per satuan volumenya. Masa jenis dilambangkan
dengan huruf yunani p dibaca “rho”). Rumus masa jenis ρ = massa /
volume. Sedangkan berat jenis itu sendiri merupakan gaya dan
mempunyai arah, berat suatu benda dipengaruhi oleh massa benda dan
gravitasi yang mempengaruhinya. (Antika, L,. 2012).
Pengukuran dalam massa jenis suatu benda adalah mengukur
massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
rata-rata setiap benda merupakan total massadibagi dengan total
volumenya. Berat benda dalam zat cair akan berbeda dengan berat benda
yang sama di udara. (Issriza, P. D,. 2012).
Pengertian berat jenis (specific gravity) adalah perbandingan
berat bahanterhadap berat air yang volumenya sama dengan bahan.
Specific gravity (berat jenis) menunjukkan kerapatan massa yang
dipengaruhi oleh gravitasi. (Adryan, Z,. 2013).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum penentuan massa jenis dan specific
gravity zat ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penentuan massa jenis zat cair dengan hukum
Archimedes?
2. Bagaimana menentukan spesific gravity (SG) zat padat dengan hukum
Archimedes?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum massa jenis dan specific gravity zat adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan massa jenis zat cair (zc) dengan menggunakan hukum
Archimedes
2. Menentukan specific gravity (SG) zat padat dengan menggunakan
hukum Archimedes
1.4 Manfaat
Praktikum kali ini memiliki sejumlah manfaat di kehidupan
sehari-hari. Hukum Archimedes biasanya digunakan dalam proses
pembuatan kapal laut, alat ukur massa jenis (hidrometer), dan prinsip
kerja pada balon udara. Hal-hal tersebut dapat membuktikan bahwa
hukum Archimedes memiliki peran pentng di aspek kehidupan guna
mempermudah cara kerja manusia.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
........Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan diatas zat cair. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan
mengapung dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada
massa jenis zat cair (Jewwet, 2009). Massa jenis merupakan salah satu sifat
dari suatu zat karena setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda-beda
(Giancoli, 2001). Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur massa
jenis suatu zat cair adalah hidrometer. Prinsip kerja dari hidrometer yaitu
semakin rendah kerapatan zat tersebut, maka hidrometer akan semakin
tenggelam (Giancoli, 2001). Namun keberadaan hidrometer terbatas, hanya
untuk keperluan industri dan penelitian di laboratorium. Sehingga,
pengukuran nilai massa jenis masih banyak menggunakan metode
konvensional (menghitung massa dibagi volume) dan dengan menerapkan
hukum Archimedes.
2.1 Definisi
2.1.1 Massa Benda
Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda terhadap suatu
gaya. Jenis dari suatu zat dapat diketahui dengan mencari massa
jenisnya. Massa bergantung pada banyaknya partikel yang
menyusun sebuah materi. (Agustin, C,. 2013).

2.1.2 Massa Jenis Benda


Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Konsep
massa jenis sering digunakan untuk menentukan jenis suatu zat.Massa
jenis zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat (benda)
dengan volumenya. (Agustin, C,. 2013). Menurut Meilisa, I,. 2012,

3
keadaan benda dalam air berdasarkan massa jenisnya adalah
sebagai berikut:
a. Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat cair.
Sebuah benda akan tenggelam ke dalam suatu zat cair apabila gaya ke
atas benda yang bekerja ke atas lebih kecil daripada berat benda.
Tenggelam dapat dituliskan:

benda < zat cair


b. Melayang
Benda dikatakan melayng jika seluruh benda tercelup ke dalam zat
cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat cair apabila gaya ke atas
yang bekerja pada benda sama dengan berat benda. Melayang dapat
digambarkan dengan:

benda = zat cair


c. Terapung
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup di dalam
zat cair. Sebuah benda dikatakan terapung jika gaya ke atas oleh zat
cair yang disebabkan oleh benda yang tercelup lebih besar daripada
berat benda. Terapung dapat digambarkan dengan:

benda > zat cair

4
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum massa jenis dan specific
gravity zat adalah sebagai berikut:
1. Timbangan/Triple Balance berfungsi untuk menimbang massa benda
padat ataupun cair.
2. Zat padat (alumunium dan kuningan) berfungsi sebagai objek
percobaan yang akan diuji.
3. Zat cair (aquadest, minyak goreng, gliserin) berfungsi sebagai objek
percobaan yang akan diuji.
4. Tabung gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume zat cair.
5. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur benda padat.
3.2 Metode Kerja
3.2.1 Menentukan Massa Jenis Zat Cair (zc) dengan Menggunakan
Hukum Archimedes

Mulai

ditimbang berat benda M mula mula diudara

ditimbang di dalam air

ditimbang ke dalam minyak goreng

diulangi selama 3 kali

diulangi untuk gliserin

Selesai

5
3.2.2 Menentukan Specific Gravity (SG) Zat Padat/Benda yang
Tenggelam dalam Air dengan Menggunakan Hukum
Archimedes

Mulai diulangi langkah

ditimbang zat padat (alumunium)


diulangidi udara (w)
langkah yang

ditimbang zat padat di dalam air (wzp)


diulangi

diulangi sebanyak 3 kalidiu

diulangi langkah yang sama diulangi


dengan zat padat yang
langkah berbeda (kuningan)
sama dengan

Selesai diulangi langkah

3.2.3 Menentukan Specific Gravity (SG) Zat Padat/Benda yang Terapung


dalam Air

Mulai diulangi langkah

ditimbang zat padat di udaradiul


(w)

ditimbang pembenam di dalam air (wp)


diulangi

ditimbang zat padat dan pembenam


diulangi di dalamyang
langkah air (w2)

diulangi sebanyak 3 kalidiul

Selesai diulangi langkah

6
3.3 Metode Analisis Data
Data diperoleh dengan melakukan eksperimen di laboratorium.
Data yang diperoleh dari percobaan kemudian diolah dengan metode
kuantitatif dikarenakan hasil hitung akan terpaku pada angka yang
muncul saat eksperimen dilakukan.
3.3.1 Tabel Analisis Data
A Menentukan Massa Jenis Zat Cair
Jenis Balok Logam M : Alumunium

Nama Zat Cair Wu (g) Wair (g)

Minyak Goreng

Akuades

Gliserin

B Menentukan SG zat padat yang tenggelam dalam air

Nama Zat Cair Wu (g) Ws (g)

Aluminium

Kuningan

7
C Menentukan SG zat padat yang terapung dalam air
Jenis bahan/balok yang ditimbang : Kayu (Wk)

Bahan Pembenam Wu (g) Wp (g)

Aluminium

Kuningan

3.3.2 Formula
a Menentukan Massa Jenis Zat Cair (zc) dengan
Menggunakan Hukum Archimedes
Massa jenis zat cair (zc) dapat dihitung dengan persamaan:

Keterangan:
Wu : berat benda di udara
Wzc : berat benda di dalam zat cair
V : volume benda

Keterangan:
Wair : berat benda di dalam air
g : percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s2 atau 10 m/s2

8
b Menentukan Specific Gravity (SG) of solid dengan
Menggunakan Hukum Archimedes
 Specific gravity of solid (SGzp) more dense than water
Rumus penghitungannya dinyatakan dengan:

Keterangan:
W : berat zat padat di udara
Ws : berat zat padat di dalam air
 Specific gravity of solid (SGzp) less dense than water
Rumus penghitungannya dinyatakan dengan:

Keterangan:
W1 : W + Wp
W2 : Wzp + Wp
W : berat padat di udara
Wzp : berat zat padat di dalam aquadest
Wp : berat pembenam di dalam aquadest

9
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh pada percobaan massa jenis zat cair dan specific
gravity adalah sebagai berikut:
3.1.1
4.1.1 Menetukan massa jenis zat cair
Jenis balok logam M: Alumunium

Nama Zat Cair Massa Jenis Zat Cair (zc + zc)

(1,75± 0,31025) . 103

Minyak Goreng (1,75± 0,31025) . 103

(1,75± 0,31025) . 103

(1,68875±0,33135839) . 103

Akuades (1,6875 ± 0,33135839) . 103

(1,6875 ±0,33135839) . 103

¿ 0,41752043) . 103

Gliserin ¿ 0,41752043) . 103

(1,4125 ± 0,41752043) . 103

10
4.1.2 Menentukan SG zat padat yang tenggelam dalam air

Nama Zat Padat Specific Gravity (SGzp ± SGzp)

(2,6625 ± 0,003777313)
Alumunium
(2,675879397 ± 0,003777313)
(2,6625 ± 0,003777313)
(7,930232558 ± 0,091047827)
Kuningan
(9,189189189 ± 0,091047827)
(7,555555556 ± 0,091047827)

4.1.3 Menentukan SG zat padat yang terapung dalam air


Jenis bahan/balok yang ditimbang : Kayu (Wk)

Bahan
Specific Gravity (SGzp ± SGzp)
Pembenam

-0,932166302 ± 0,0018699
Alumunium
-0,940397351 ± 0,0018699
-0,938739533 ± 0,0018699
0,985876579 ± 0,4027422
Kuningan
0,985078951 ± 0,4027422
0,971428571 ± 04027422

4.1.4 Ralat, Relatif, Keseksamaan, dan Angka Penting


Massa jenis

Bahan I (%) K P

Minyak 0,177286 82,27% 1,75132626

Aquadest 0,196312 80,37% 1,70705302

Gliserin 0,293168 70,68% 1,53288309

11
SG zat padat yang tenggelam dalam air

Bahan I (%) K P

Alumunium 0.001416337 99,86% 3,848833466

Kuningan 0,011069655 98,89% 2,955886592

SG zat padat yang terapung dalam air


Bahan I (%) K P

Alumunium -0,0019954 100,20% 0

Kuningan 0,41061449 58,94% 1,38656573

4.2 Pembahasan
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume
benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Percobaan praktikum kali
ini memiliki 3 rumusan masalah. Masalah yang pertama adalah cara
penentuan massa jenis zat cair dengan menggunakan prinsip hukum
Archimedes. Masalah yang kedua adalah cara penentuan specfic gravity
zat padat dengan hukum Archimedes. Masalah yang ketiga adalah
pengaruh dari zat padat ataupun zat cair sebagai indikator penentuan
massa jenis zat.
Pembahasan yang pertama ialah mengenai cara penentuan massa
jenis zat cair dengan hukum Archimedes. Hasil percobaan praktikum
diperoleh berbeda-beda sesuai dengan zat cair yang digunakan. Hasil
pengukuran massa jenis rata-rata sebesar 3,833333 g/cm3 pada minyak
goreng; massa jenis rata-rata 1,687917 g/cm 3 pada aquadest; dan massa
jenis rata-rata 1,424167 g/cm3.

12
Pembahasan yang kedua ialah mengenai penentuan specific
gravity (SG) zat padat yang tenggelam dalam air. Hasil percobaan
diperoleh nilai yang berbeda bergantung pada zat padat yang digunakan.
Hasil pengukuran ini diperoleh SGzp rata-rata sebesar 2,66696 pada
alumunium dan sebesar 8,224992 pada kuningan.
Pembahasan yang kedua ialah mengenai penentuan specific
gravity (SG) zat padat yang terapung dalam air. Hasil yang diperoleh
berbeda karena bergantung pada jenis zat padat yang digunakan. Hasil
pengukuran SGzp rata-rata sebesar -0,937101 pada alumunium dan rata-
rata sebesar 0,980828 pada kuningan.
Perbedaan hasil perhitungan dipengaruhi oleh jenis zat padat
yang digunakan. Hal ini juga berlaku pada pembacaan pengukuran yang
dilakukan antara satu orang dan yang lain akan selalu ada perbedaan.
Perbedaan yang terjadi sudah sesuai dengan literatur yang digunakan.

13
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum massa jenis dan specific gravity kali adalah
penentuan massa jenis zat cair sangat dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan,
Zat cair anatar akuades, minyak, dan gliserin menyebabkan hasil pengukuran
yang berbeda – beda. Penentuan specific gravity pada zat padat juga dipengaruhi
oleh jenis zat padatyang digunakan. Zat padat yang berbeda akan mengakibatkan
hasil pengukuran yang berbeda pula. Pengaruh hasil yang berbeda, baik massa
jenis ataupun specific gravity adalah perbedaan berat dari jenis zat padat ataupun
cair yang digunakan.

5.2 Saran
Praktikum kali ini ada baiknya praktikan mempersiapkan diri dengan baik.
Modul dan petunjuk dibaca dengan teliti dan saksama supaya praktikum dapat
berjalan dengan baik serta meminimalisir adanya kesalahan oleh praktikan.
Pemaparan materi oleh asisten harus didengarkan dengan baik guna
memudahkan pengerjaan laporan hasil praktikum.

14
DAFTAR PUSTAKA

Antika, L dkk,. 2012. Pengukuran (Kalibrasi) Volume dan Massa Jenis


Alumunium. Jurnal Fisika dan Aplikasinya 13 (1): 24.
Adryan, Z. 2018. Pengukuran Densitas, Specific Gravity, Pengukuran Sudut
Geser dan Angle of Repose. Jurnal Teknik Pertanian 1 (1): 3.
Agustin, C,. 2013. Praktikum Archimedes. Jurnal Fisika Dasar 1 (1): 2.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I Terjemahan Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Jewett, Serway. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Buku 1 Edisi 6. Salemba
Teknika: Jakarta.Issriza, P. D,. 2012. Massa Jenis Benda Tak Kontinu.
Jurnal Praktikum Fisika Dasar 1 (1): 3.
Meilisa, I,. 2012. Hukum Archimedes (Telur Tenggelam, Melayang, dan
Mengapung. Jurnal Fisika 1 (1): 1-2.
Tim Fisika Dasar. 2013. Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Surabaya: Unipress
UNISA.

15
LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai