Anda di halaman 1dari 10

VISKOSITAS ZAT CAIR

A. Plaksanan Praktikum
1. Tujuan : Menentukan koefisien viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan
hukum stokes.
2. Waktu : 27 November 2010.
3. Tempat : Laboratorium Fisika Dasar, Lantai Ii, Fakultas MIPA Universitas
Mataram.

B. Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat alat
o Gelas ukur
o Jangka sorong
o Neraca onauss
o Penggaris
o Penjepit
o Pipet
o Stopwatch

2. Bahan bahan
Bola plastik
Cairan berupa minyak sayur
Cairan berupa oli

C. Landasan Teori
Viskositas (kekentalan, q) dari suatu zat alir adalah suatu ukuran
besarnya tengangan geser yang diperlukan untuk menghasilkan kerapatan geser.
Satuanya adalah satuan tegangan persatuan kepesatan gesek atau Pa .det.
didalam SI. Satuan SI lainnya adalah N.det. /m
2
( atau kg / m. det ). Dan disebut
poesemie (P
1
) : 1 P
1
= 1 kg / m det. = 1Pa.det. satuan-satuan lain yang digunakan
adalah poise (P), dimana 1P = 0,1 P
1,
dan contipoise (cP) dimana 1 cP = 10
-3
P
1
.
suatu zat alir yang kental, mempunyai viskositas yang besar (Bueche, 1989 :
125).
Suatu fluida yang mengalami tekanan akan mengerahkan sebuah gaya
pada setiap permukaan Menurut persamaan bernoli bila fluida mengalir secara
lunak lewat sebuah pipa panjang horizontal berpenampang konstan yang sempit,
tekanan sepanjang pipa akan konstan. Namun dalam praktikum, kita amati
turunnya tekanan bila kita bergerak sepanjang arah aliran. Melihat hal ini dengan
cara lain, suatu perbedaan tekanan dibutuhkan untuk mendorong fluida lewat
pipa horizontal. Perbedaan tekanan ini diperlukan karena gaya gesekan yang
dihasilkan oleh pipa pada lapisan fluida di sampingnya dan karena gesekan yang
diberikan oleh tiap lapisan fluida (Tipler, 1998 : fluida tersebut. Di dalam kasus
yang lebih umum didalam mana ada sumber dan bak dan didalam mana massa
jenis berubah dengan waktu seperti juga dengan kedu 407).
yang bersentuhan dengan dukan, maka massa masih harus kekal dan kita dapat
menuliskan (tampa bukti), sebuah persamaan kotinuitas yang menyatakan
kenyataan ini. Persamaan tersebut adalah (Holliday, 1978 : 582) :
.
2
2
2
) ( 2
2
) ( 2
2
) ( 2
S
t
P
z
V P
y
Vy P PV
Z
= + + +


D. Cara Kerja
- Ditentukan massa jenis benda yang akan digunakan dengan ditimbang
pada neraca dan diukur diameternya sampai 5 kali. Diukur juga massa
jenis fluida seperti massa jenis benda.
- Dijatuhkan benda dalam tabung yang berisi zat cair, dan di catat
waktunya dan jarak tempuhnya setalah mencapai kecepatan terminal.
- Dilakukan kembali langkah pertama kedua dan ketiga di atas untuk zat
cair yang berbeda.




E. HASIL PENGAMATAN
- Tabel 1. Massa bola
No
Massa bola pada
Minyak Oli
1 9,971 9,971

- Tabel 2. Diameter (mm)
Diameter bola D
1
(cm) D
2
(cm) D
3
(cm) D
4
(cm) D
5
(cm)

D(cm)
r (cm)
Pada minyak 26,6 26,5 26,6 26,6 26,5 26,56 13,28
Pada oli 25,6 25,5 25,6 25,6 25,5 25,56 12,78

- Tabel 3. Diameter gelas ukur (mm)
Gelas ukur D
1
(cm) D
2
(cm) D
3
(cm) D
4
(cm) D
5
(cm)

D(cm)
R (cm)
Minyak 83,00 83,35 83,70 83,00 83,95 83,40 41,70
Oli 83,70 83,70 83,80 83,80 83,70 41,74 41,87

- Tabel 4. Waktu tempuh bola (S)
Waktu t
1
t
2
t
3
t
4
t
5
t
6
t
7
t
8
t
9
t
10

t
Minyak 1,25 1,09 1,23 1,28 1,23 1,27 1,28 1,08 1,19 1,28 1,218
Oli 2,56 2,05 2,02 2,03 2,03 2,06 2,01 1,98 1,91 2,19 2,089
- Tabel 5. Massa Fluida
Fluida Massa tabung kosong Massa tabung berisi Massa fluida
Minyak 10,344 gram 14,825 gram 4,481 gram
Oli 9,971 gram 15,210 gram 5,239 gram

F. Analisis Data
1. Perhitungan viskositas pada minyak
o Massa jenis minyak
P = = =
ml
gram
v
m
5
481 , 4
0,8962 =
ml
gr
896,2
3
m
kg

o Massa jenis benda
P = = = =
) 28 , 13 (
3
4
971 , 9
3
4
971 , 9
3
t t r
v
m
896,2
3
m
kg

o = q
) 24 , 0 1 ( 9
) ( 9 2
2
R
r
s
P P f r
f b
+


=
|
|
.
|

\
|
+

3
3
2
5 2
10 . 7 , 41
10 . 285 , 13
24 , 0 1 10 . 30 9
) 2 , 896 8 , 1015 ( 218 , 12 8 , 9 10 . 285 , 13 2
x x
x x

= 0,1734
S m
N
2

=
r 2
2q
2
16 , 2
9
16 , 2 32 , 4
18 ) ( 9 2
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+
R
r S x
S
R
r
R
r
P P ts r
f b

2
2
3
7 , 41
10 . 285 , 13 16 , 2
3 , 0 9
7 , 41
285 , 13 2116
7 , 41
285 , 13 32 , 4
18 ) 2 , 896 8 , 1015 ( 3 , 0 218 , 1 8 , 9 10 . 285 , 13 2
|
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+

x
x
x x
x x x x


=
11874 , 84474
798 , 2125688

= 25,174
S m
N
2



)
24 , 0
1 ( 9
) ( 9 2
2
2
2
2
R
r
S
P P t r
S
f b
+

=
q

=
|
.
|

\
|
+

17 , 4
285 , 13 24 , 0
1 9
) 2 , 896 8 , 1015 ( 218 , 1 8 , 9 ) 10 . 285 , 13 ( 2
2 3
x
x
x x x x

=
4
6
10 . 9436 32 , 8719
10 . 4301 , 503915


= 0,578
S m
N
2



)
24 , 0
1 ( 9
) ( 9 2
2
2
2
R
r
S
P P r
t
f b
+

=
q

=
|
|
.
|

\
|
+

3
3
2
2 3
10 . 7 , 91
10 . 285 , 13 24 , 0
1 10 . 30 9
) 2 , 896 8 , 1015 ( 8 , 9 ) 10 , 285 , 13 ( 2
x
x
x x

= 0,1424
S m
N
2


q A =
2 2 2
2
2
2
2
2
2
|
|
.
|

\
|
A +
|
|
.
|

\
|
A +
|
|
.
|

\
|
A S
S
t
t
r
r
q q q

=
2 3 2 2 3
) 10 . 5 , 0 578 , 0 ( ) 01 , 0 142 , 0 ( ) 10 . 05 , 0 174 , 25 (

+ + x x x

= 0,00192
S m
N
2


o Nilai terbaik qfluida = q q A
- Nilai max = q q A +
= 0,1734 + 0,00192
= 0,17532
S m
N
2

- Nilai min = q q A 1
= 0,1734- 0,00192
= 0,17048
S m
N
2

2. Perhitungan Viskositas oli
- Massa jenis oli
P
f
=
ml
gram
v
m
5
239 , 5
=
= 1,0478 gram/m
l

3
/ 8 , 1047 m kg ~
- Massa jenis benda
P
f
=
3
3
4
971 , 9
r
v
m
t
=
= mm gram/
) 78 , 12 (
3
4
971 , 9
3
t

= 1140,40 kg/m
3


q =
) 24 , 0 1 ( 9
) ( 9 2
2
R
r
S
P P t r
f b
+


=
|
.
|

\
|
+

87 , 41
78 , 12 24 , 0
1 10 . 30 9
) 8 , 1047 40 , 1140 ( 089 , 2 ) 10 . 78 , 12 ( 2
2
2 3
x
x
x

= 0,1862 N/m
2
S

2
16 , 2
9
16 , 2 32 , 4
18 ) ( 9 2
2
2
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+
=
R
Sr
S
R
r
R
r
P P tS r
r
f b
q

2
3
78 , 41
78 , 12 3 , 0 16 , 2
3 , 0 9
78 , 41
78 , 12 16 , 2
78 , 41
78 , 12 . 32 , 4
18 ) 8 , 1047 40 , 1140 ( 3 , 0 089 , 2 8 , 9 10 . 78 , 12 2
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+

x x
x
x x
x x x x

=
3996525 , 8
25 , 260 , 271

= 32,294 N/m
2
S



)
24 , 0
1 ( 9
) ( 9 2
2
2
2
R
r
S
P P r
t
f b
+

=
q

=
|
.
|

\
|
+

78 , 41
78 , 12 24 , 0
1 ) 3 , 0 ( 9
) 8 , 1048 4 , 1140 ( 089 , 2 8 , 9 ) 10 . 12728 ( 2
2
2 3
x
x
x x x x

= 0,705 N/m
2
S


q A =
2 2 2
2
2
2
2
2
2
|
|
.
|

\
|
A +
|
|
.
|

\
|
A +
|
|
.
|

\
|
A S
S
t
t
r
r
q q q

=
2 2 2 3
) 5 , 0 621 , 0 ( ) 01 , 0 089 , 0 ( ) 10 . 05 , 0 294 , 32 ( x x x + +


= 0,311
S m
N
2


o Nilai terbaik qfluida = q q A

- Nilai max = q q A +

= 0,1862 + 0,0311
= 0,4972
S m
N
2

- Nilai min = q q A
= 0,1862- 0,311
= 0,1248
S m
N
2



G. Pembahasan
Viskostas zat cair adalah suatu ukuran besaran tengangan geser yang
diperlukan untuk mendapatkan satu kepesatan geser.

Percobaan praktikum kami ini adalah untuk menentukan viskostias
(kekentalan) zat cair yang berdasarkan hokum stokes yang menyatakan bahwa
adanya fluida, maka benda yang bergerak dalam fluida akan mendapat gaya
gesek yang sebanding dengan laju fluida. Di dalam fluida ini, terdapat gaya-gaya
yang bekerja pada benda seperti gaya berat W, gaya apung Archimedes A, dan
gaya stokes F, yang berdasarkan hokum II Newton, resultan gaya-gaya ini
adalah : W- A F = m a
P
b
V
g
6 a m v r = q t

Dalam percobaan kami, kami menggunakan zat cair minyak dan oli.
Nilai viskositas minyak dari hasil percobaan adalah dengan q maksimum
0,17532 N/m
2
S atau 0,17532 Pa detik sedangkan q minimumnya 0,17048
N/m
2
S atau 0,17048 Pa. detik. Dan nilai viskositas untuk oli adalah qmaksimum
0,4972 N/m
2
S sedangkan q minimumnya 0,1248 N/m
2
S. Dari q maksimum
antara minyak dan oli diketahui bahwa q oli lebih besar dari pada q minyak
atau viskositas (kekentalan) oli lebih tinggi dari pada viskositas (kekentalan)
minyak. Hal ini terjadi (terbukti) karena viskositas itu dapat diumpamakan
sebagai cairan yang memiliki lapisan-lapisan tipis yang memiliki kekentalan
sehingga, lapisan atas bagian atas akan menyeret lapisan lain yang berada di
bawahnya, lapisan tengah akan bergesekkan dengan lapisan atas dan bawahnya,
sehingga kecepatan bola yang melalui viskositas pada oli lambat.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
- Koefisien viskositas (kekentalan) zat cair seperti oli lebih kental atau
lebih besar dari pada koefisien viskostas pada minyak, yaitu pada oli
sebesar 0,4972 N/m
2
S sedangkan pada minyak sebesar 0,17532 N/m
2
S.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pada viskositas gaya berat W, gaya
apung Archimedes A, dan gaya stokes F.
- Rumus yang digunakn untuk menentukan nilai viskositas adalah
) 24 , 0 1 ( 9
) ( 9 2
2
R
r
S
P P t r
f b
+

= q
2. Saran
- Karena ini merupakan praktikum yang terakhir, saya pribadi berharap
agar teman-teman praktikan dapat mengambil hikmahnya baik dari acara
pertama sampai terakhir. Dan untuk praktikan yang merasa direpotkan
oleh CO.ASS, itu semua hanya untuk kebaikan kita bersama.
Dan tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada CO. ASS-CO. ASS
Fisika dasar 1 yang telah mendidik kami dalam praktikum dan telah
membagikan ilmunya kepada kami.














DAFTAR PUSTAKA

Bueche. 1989 Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga.
Halliday, David. 1978. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains Dan Teknik.

Anda mungkin juga menyukai