Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

VISKOMETER BOLA JATUH

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Hisran H, Apt.ME
Disusun Oleh Kelompok 6 Ganjil :
1. Nathania Lovia Aurellia Br. Ginting ( PO71390210098 )
2. Silvia Wulandari ( PO71390210022 )
3. Asih Febriatin ( PO71390210058 )
4. Ulfa Maya Sari ( PO71390210082 )

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLITENIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
I. Judul : Penentuan zat viskositas zat alir dengan viskositas bola jatuh
II.Tujuan : Mahasiswa mampu memahami penerapan hukum stokes dan mampu
me
nentukan viskositas zat alir dengan menggunakan metode bola jatuh
III. Dasar Teori
Viskositas adalah ukuran ketahanan fluida terhadap deformasi (perubahan
bentuk) akibat tegangan geser atau perubahan deformasi sudut (angular
deformation). Viskositas banyak dipengaruhi oleh gaya kohesi antar molekul.
Viskositas darisuatu fluida dibandingkan dengan tahanan terhadap gayamenggeser
fluida pada lapisan yang satu dengan yang lainnya. Bilasuhu naik gaya kohesi akan
berkurang sehingga viskositasnya berkurang, jadi kenaikan suhu pada zat cair akan
menurunkan viskositasnya.
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk
fluida), viskositas adalah “Ketebalan” atau “pergesekan internal”. Oleh sebab itu,
air yang “tipis”, memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang “tebal”,
memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas
suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Apabila suatu
benda bergerak dalam zat cair atau sebaliknya akan timbul gaya yang besarnya
berbanding lurus dengan kecepatannya. Pada percobaan ini bola kecil (anak
kelahar) dijatuhkan pada cairan. Mula-mula bola akan mengalami percepatan
dikarenakan gravitasi, namun karena kekentalan percepatan bola berkurang.
Menurut hukum stokes
2
2 r ( ρ ∆−ρc )
η= .g
9V
Keterangan :
η = kekentalan zat cair (poise)
r = jari jari bola (cm)
2

ρ∆ = massa jenis kelahar


ρc = massa jenis cairan zat
g = gaya gravitasi
V = kecepatan bola (cm/s)

IV. Alat dan Bahan


Alat Bahan
 Tabung  Aquades
 Bola jatuh  Etanol
 Stopwatch  Propilenglikol
 Penggaris  Aseton
 Klahar
 Timbangan analitik
 Piknometer
V. Cara Kerja
1. Susun alat sebagaimana mestinya.
2. Ukur jari-jari dan massa jenis bola jatuh.
3. Tentukan massa jenis zat alir.
4. Jatuhkan bola pelan-pelan di atas permukaan zat alir dalam tabung.
5. Setalah lebih kurang 5cm dari permukaan zat alir dalam tabung,tekan tombol
stopcwatch dan setelah sampai bola tersebut didasar tabung matikan
stopcwatch, catat waktu bola jatuh dan ukur jarak yang ditempuh bola.
6. Tentukan kecepatan bola (v).
7. Ulangi percobaan 3 kali untuk mendapatkan rata-rata.
8. Hitunglah kekentalan zat alir dengan menggunakan rumus stokes.

VI. Data hasil pengamatan


Waktu
Zat
t1 t2 t3 Rata-Rata
0,35 0,40 0,48
Aquades 0,375
0,40 0,48 0,50
0,74 0,74 0,98
Etanol 0,73
0,72 0,72 0,95
0,93 0,76 0,90
Aseton 0,925
0,92 0,75 0,90
1.56 1.15 1,18
Propilenglikol 1,525
1,49 1.10 1,22

VII. Perhitungan
1. Menghitung volume piknometer
Pk + air = 43,1892
Pk = 17,5098 -
Bobot air = 25,6794
Suhu percobaan = 30 0C  0,99462
25,6794
Volume Pikno=
0,99462
= 25,8183
2. Menghitung ρ cairan
( Pikno + zat )− piknokosong
Aseton ¿
volume pikno
38,0817−17,5098
¿
25,8183
20,5719
¿ =0,7967
25,8183
( Pikno + zat )− piknokosong
Etanol ¿
volume pikno
38,7124−17,5098
¿
25,8183
21,2026
¿ =0,8212
25,8183
( Pikno + zat )− piknokosong
Propilenglikol ¿
volume pikno
44,0626−17,5098
¿
25,8183
26,5528
¿ =1,0284
25,8183

3. Menghitung ρ kelahar (benda)


Bobot air = (Pk+air+klahar) – Pk kosong – Klahar
= 43,7775 – 17,5098 – 0,6723
= 25,5954
25,5954
Vair = 0,99462
= 25,7338
Vklahar = Volume Pikno – Volume air
= 25,8183 – 25,7338
= 0,0845
berat klahar
ρklahar = Volume klahar

0,6723
= 0,0845 =7,9562 g/cm3

4. Menentukan jari jari


4 3
Vklahar = 3 π r
4 3
0,0845 = πr
3
3 3 .0,0845
r =
4 .3,14
0,2535
3
r = =0,0201
12,56
r❑ = √3 0,0201
= 0,2718 cm

5. Menentukan Viskositas
֎ Aquades
r klahar = 0,2718
ρ klahar = 7,9562
ρ air = 0,99462
t = 0,37s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
h
V =
t
50
= =135,13 cm/s
0,37
2 r 2 (ρ Δ−ρ c )
η= .g
9V
( 0,2718¿¿ 2)(7,9562−0,99462)
¿2. . 980 ¿
9.(135,13)
2. 0,0738 . 6,9615. 980
¿
1216,17
1006,96
¿ =0,8279
1216,17
֎ Etanol
r klahar = 0,2718
ρ klahar = 7,9562
ρ zat = 0,8212
t = 0,73s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
h
V =
t
50
= =68,49 cm/s
0,73
2 r 2 (ρ Δ−ρ c )
η= .g
9V
( 0,2718¿¿ 2)(7,9562−0,8212)
¿2. . 980 ¿
9.(68,49)
2. 0,0738 . 7,135. 980
¿
616,41
1032,06
¿ =1,6743
616,41
֎ Aseton
r klahar = 0,2718
ρ klahar = 7,9562
ρ zat = 0,7967
t = 0,92s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
h
V =
t
50
= =54,34 cm/s
0,92
2
2 r (ρ Δ−ρ c )
η= .g
9V
( 0,2718¿¿ 2)(7,9562−0,7967)
¿2. . 980 ¿
9.(54,34)
2. 0,0738 . 7,1585. 980
¿
489,06
1035,46
¿ =2,1172
489,06
֎ Propilenglikol
r klahar = 0,2718
ρ klahar = 7,9562
ρ zat = 1,0284
t = 1,52s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
h
V =
t
50
= =32,89 cm/s
1,52
2 r 2 (ρ Δ−ρ c )
η= .g
9V
( 0,2718¿¿ 2)(7,9562−1,0284)
¿2. . 980 ¿
9.(32,89)
2. 0,0738 . 6,9278. 980
¿
296,01
1002,09
¿ =3,3853
296,01

VIII. Pembahasan
Viskositas secara umum dapat juga diartikan sebagai suhu tendensi untuk
melawan aliran cairan . Semakin besar resistensi zat cair untuk mengalir, maka
semakin besar pula viskositasnya. Pada percobaan ini kami menimbang massa bola
terlebih dahulu dan setelah itu menentukan massa jenis dari bola itu , dengan
pertama mengukur diameter bola jatuh kemudian mengukur volume pikno pada
suhu percobaan. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari
baja ) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang dipakai.
IX. Kesimpulan
 Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam sampel, semakin besar
pula kecepatan benda tersebut jatuh.
 Semakin kental suatu zat cair atau sampel, semakin lambat kecepatan bola yang
jatuh didalamnya.
 Semakin besar massa bola yang jatuh kedalam sampel, semakin besar
kecepatan bola tersebut saat jatuh kedalamnya.

X. Daftar Pustaka
Atkins,P.W.1996.Kimia Fisik Jilid ll Edisi IV. Jakarta : Erlangga. Bird ,.
Tony.1987. Kimia Fisik Untuk Universitas.Jakarta : PT Gramedia.
Dirjen POM . 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke IV . Jakarta: Depkes RI Dogra.
1990.Kimia Fisik dan soal soal. Malang : Jakarta : UI-Press
FARMAKOPE INDONESIA EDISI III

Anda mungkin juga menyukai