DOSEN PENGAMPU :
Drs. Hisran H, Apt.ME
Disusun Oleh:
Nandiny PO71390210081
Helen fitriyani PO71390210069
Nur selawanti PO71390210073
Ilham PO71390210077
II. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami penerapan hukum stokes dan mampu menentukan
viskositas zat alir dengan menggunakan metode Hopler
= 44,3882 – 22,4193
26,9854
21,9689
= = 0,8141
26,9854
Aseton = (Pk + Aseton) – (Pk kosong)
Volume piknometer
= 43,6470 – 22,4193
26,9854
= 21,2277
= 0,7866
26,9854
Propilen glikol =
(Pk + PG) – (Pk kosong)
Volume piknometer
= 49,9831 – 22,4193
26,9854
= 27,5638
= 1,0214
26,9854
3. Menghitung ρ kelahar (benda)
Bobot air = (Pk+air+klahar) – Pk kosong – Klahar
= 49,8570 – 22,4193 – 0,6772
= 26,7605
26,7605
V air =
0,99462
= 26,9052
V klahar =
0,0802 =
r3 =
r3 = = 0,0191
r3 = = 0,2673 cm
5. Menentukan Viskositas
a. Aquadest
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ air = 0,99462
t = 0,55s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
V =
= = 90,9090
η =
= = 1,2740
b. Etanol
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ etanol = 0,8141
t = 0,45s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
V =
= = 111,1111
η =
= = 1,0673
c. Aseton
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ aseton = 0,7866
t = 0,41s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
V =
= = 121,9512
η =
= = 0,9763
d. Propilen Glikol
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ PG = 1,0214
t = 1,1s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
V =
= = 45,4545
η =
= = 2,5390
VI. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan berdasarkan Hukum Stokes yang berbunyi “jika suatu
zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas) mengalir melalui bola secara
streamline atau bila bola bergerak di dalam zat cair yang diam, maka bekerjalah gaya
gesekan terhadap bola tersebut”. Dalam hal ini, apabila terdapat sebuah benda padat
(bola) yang melaju dalam suatu fluida cair, maka benda tersebut akan memperoleh
gaya hambat. Gaya hambat yang terjadi ini disebabkan karena adanya gaya gesekan
dengan fluida.
Pada praktikum ini kita menggunakan viscometer hoppler, prinsip kerjanya
adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari baja) melalui tabung gelas yang
berisi zat cair yang dipakai. Bila sebuah bola yang massa jenisnya lebih besar
daripada massa jenis fluida atau berjari-jari (r) dimasukkan didalam suatu fluida zat
cair, maka bola akan jatuh dipercepat sampai suatu saat kecepatan maksimumnya (v
maks), pada kecepatan v maks ini benda akan bergerak beraturan karena gaya
beratnya sudah diimbangi gaya gesek fluida.
VII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan praktikum menentukan kekentalan (viskositas) zat cair ini
adalah: Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam fluida, semakin besar
pula kecepatan benda tersebut jatuh. Semakin kental suatu zat cair atau fluida,
semakin lambat kecepatan bola yang jatuh didalamnya.Semakin besar massa bola
yang jatuh kedalam fluida, semakin besar kecepatan bola tersebut saat jatuh
kedalamnya.