Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

PENENTUAN VISKOSISTAS ZAT ALIR DENGAN


VISKOMETER HOPLER

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Hisran H, Apt.ME

Disusun Oleh:

Nandiny PO71390210081
Helen fitriyani PO71390210069
Nur selawanti PO71390210073
Ilham PO71390210077

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLITENIK KESEHATAN KEMENKES
JAMBI TAHUN AJARAN 2022/2023
I. Judul
Penentuan viskositas zat alir dengan viskometer Hopler

II. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami penerapan hukum stokes dan mampu menentukan
viskositas zat alir dengan menggunakan metode Hopler

III. Dasar Teori


Viskositas adalah ukuran ketahanan fluida terhadap deformasi (perubahan
bentuk) akibat tegangan geser atau perubahan deformasi sudut (angular
deformation). Viskositas banyak dipengaruhi oleh gaya kohesi antar molekul.
Viskositas darisuatu fluida dibandingkan dengan tahanan terhadap gayamenggeser
fluida pada lapisan yang satu dengan yang lainnya. Bila suhu naik gaya kohesi akan
berkurang sehingga viskositasnya berkurang, jadi kenaikan suhu pada zat cair akan
menurunkan viskositasnya.
Viscometer merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan didalam fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir sehingga
dapat menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun dimana zat tersebut
diletakkan. Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan fluida yang
bergerak atau benda padat yang bergerak dalam fluida. Besarnya gesekan ini disebut
dengan derajat kekentalan zat cair. Maka semakin besar viskositas zat cair akan
semakin sulit benda padat bergerak di dalam zat cair tersebut. Viskositas suatu fluida
adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahanan dalam fluida terhadap
gesekan.
Menurut hukum stokes

IV.Alat dan Bahan


Alat Bahan
 Tabung  Penggaris
 Bola jatuh  Klahar
 Stopwatch  Timbangan analitik
 Piknometer  Aquades
 Etanol
 Propilenglikol
 Aseton
Cara Kerja
1. Susun alat sebagaimana mestinya.
2. Ukur jari-jari dan massa jenis bola jatuh.
3. Tentukan massa jenis zat alir.
4. Jatuhkan bola pelan-pelan di atas permukaan zat alir dalam tabung.
5. Setelah lebih kurang 5cm dari permukaan zat alir dalam tabung, tekan tombol
stopwatch dan setelah sampai bola tersebut didasar tabung matikan stopwatch,
catat waktu bola jatuh dan ukur jarak yang ditempuh bola.
6. Tentukan kecepatan bola (v).
7. Ulangi percobaan 3 kali untuk mendapatkan rata-rata.
8. Hitunglah kekentalan zat alir dengan menggunakan rumus stokes.

IV. Data hasil pengamatan


Bahan h (cm) T1 (detik) T2 (detik) T3 (detik) T V
Aquadest 50 0,65 0,54 0,48 0,55 90,9090
Etanol 50 0,49 0,38 0,49 0,45 111,1111
Aseton 50 0,41 0,42 0,40 0,41 121,9512
Propilen 50 1,0 1,3 1,1 1,1 45,4545
Glikol
V. Perhitungan
1. Menghitung volume
piknometer Pk + air = 49,2596
Pk = 22,4193 -
Bobot air = 26,8403
Suhu percobaan = 30 0C  0,99462
26,8403
Volume Piknometer =
0,99462
= 26,9854
2. Menghitung ρ cairan
Etanol = (Pk + etanol) – (Pk kosong)
Volume piknometer

= 44,3882 – 22,4193
26,9854
21,9689
= = 0,8141
26,9854
Aseton = (Pk + Aseton) – (Pk kosong)
Volume piknometer
= 43,6470 – 22,4193
26,9854
= 21,2277
= 0,7866
26,9854
Propilen glikol =
(Pk + PG) – (Pk kosong)
Volume piknometer

= 49,9831 – 22,4193

26,9854
= 27,5638
= 1,0214
26,9854
3. Menghitung ρ kelahar (benda)
Bobot air = (Pk+air+klahar) – Pk kosong – Klahar
= 49,8570 – 22,4193 – 0,6772
= 26,7605

26,7605
V air =
0,99462
= 26,9052

V klahar = Volume Pikno – Volume air


= 26,9854 – 26,9052
= 0,0802
Berat klahar
=
ρklahar volume klahar

= 0,6672 = 8,4438 g/cm3


0,0802

4. Menentukan jari jari

V klahar =

0,0802 =
r3 =

r3 = = 0,0191

r3 = = 0,2673 cm

5. Menentukan Viskositas
a. Aquadest
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ air = 0,99462
t = 0,55s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm

V =

= = 90,9090

η =

= = 1,2740

b. Etanol
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ etanol = 0,8141
t = 0,45s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm

V =

= = 111,1111

η =

= = 1,0673
c. Aseton
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ aseton = 0,7866
t = 0,41s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm

V =

= = 121,9512

η =

= = 0,9763

d. Propilen Glikol
r kelahar = 0,2673
ρ klahar = 8,4438
ρ PG = 1,0214
t = 1,1s
g = 980 cm/s2
h = 50 cm
V =

= = 45,4545

η =

= = 2,5390

VI. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan berdasarkan Hukum Stokes yang berbunyi “jika suatu
zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas) mengalir melalui bola secara
streamline atau bila bola bergerak di dalam zat cair yang diam, maka bekerjalah gaya
gesekan terhadap bola tersebut”. Dalam hal ini, apabila terdapat sebuah benda padat
(bola) yang melaju dalam suatu fluida cair, maka benda tersebut akan memperoleh
gaya hambat. Gaya hambat yang terjadi ini disebabkan karena adanya gaya gesekan
dengan fluida.
Pada praktikum ini kita menggunakan viscometer hoppler, prinsip kerjanya
adalah menggelindingkan bola (yang terbuat dari baja) melalui tabung gelas yang
berisi zat cair yang dipakai. Bila sebuah bola yang massa jenisnya lebih besar
daripada massa jenis fluida atau berjari-jari (r) dimasukkan didalam suatu fluida zat
cair, maka bola akan jatuh dipercepat sampai suatu saat kecepatan maksimumnya (v
maks), pada kecepatan v maks ini benda akan bergerak beraturan karena gaya
beratnya sudah diimbangi gaya gesek fluida.
VII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan praktikum menentukan kekentalan (viskositas) zat cair ini
adalah: Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam fluida, semakin besar
pula kecepatan benda tersebut jatuh. Semakin kental suatu zat cair atau fluida,
semakin lambat kecepatan bola yang jatuh didalamnya.Semakin besar massa bola
yang jatuh kedalam fluida, semakin besar kecepatan bola tersebut saat jatuh
kedalamnya.

VIII. Daftar Pustaka


Atkins,P.W.1996.Kimia Fisik Jilid ll Edisi IV. Jakarta : Erlangga. Bird ,.
Tony.1987. Kimia Fisik Untuk Universitas.Jakarta : PT Gramedia.
Dirjen POM . 1995. Farmakope Indonesia Edisi ke IV . Jakarta: Depkes RI Dogra.
1990.Kimia Fisik dan soal soal. Malang : Jakarta : UI-Press
FARMAKOPE INDONESIA EDISI III

Anda mungkin juga menyukai