Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR PROSES KIMIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : ALFIN MAFTUH ASHIDQI 18614060


NUR AENI 18614066
SRI AGUSTINA PRATIWI 18614069
KELOMPOK :1
SEMESTER :1
JUDUL JOB : PENENTUAN VISKOSITAS

PROGRAM STUDI PETRO DAN OLEO KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
RINTISAN POLITEKNIK NEGERI PASER
PDD POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2018
PENENTUAN VISKOSITAS

I. TUJUAN
Menentukan viskositas (kekentalan) relatif suatu zat cair
menggunakan air sebagai pembanding.

II. DASAR TEORI


II.1 Pengertian Viskositas

Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan beberapa daya


tahan aliran yang diberikan dari suatu zat cairan. Kebanyakan
viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui
pipa gelas (gelas kapiler). Bila cairan itu mengalir cepat, maka berarti
viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air) dan bila cairan itu
mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositasnya tinggi
(misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran
cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Makin besar suatu
cairan, makin besar pula gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya
mengalir pada kecepatan tertentu. Bila viskositas gas meningkat
dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru menurun jika
temperature dinaikkan. Cara ini merupakn salah satu cara yang paling
mudah dan digunakan baik untuk cairan maupun gas. Viskositas cairan
akan menimbulkan gesekan antara bagian-bagian atau lapisan cairan
yang bergerak satu terhadap lainnya. Sedangkan viskositas gas
ditimbulkan oleh peristiwa tumbukan yang terjadi antara molekul-
molekul gas.

2.2 Hukum Viskositas

Hukum Poiseuille
Suatu fluida tidak kental mengalir melalui pipa yang
bretingkat tanpa adanya yang diberikan. Pada fluida kental (Viskos)
diperlukan perbedaan tekanan antara ujung-ujung pipa untuk
menjaga kesinambungan aliran. Banyaknya cairan yang mengalir
persatuan waktu melalui penampang melintang berbentuk silinder
jari-jari, yang panjangnya, selain ditentukan oleh beda tekanan.
Pada kedua ujung yang memberikan gaya pengaliran juga
ditentukan oleh viskositas cairan dan luas penampang pipa.
Hubungan tersebut dirumuskan oleh poiseuille. Sebagai berikut;
( ∆ p ) π r4 V (∆ p) π v4
Q1 = atau t =
8η L 8η L
Keterangan :
η = viskositas cairan
V= volume total cairan
t = waktu yang diperlukan dengan volume mengalir melalui
alat
r = jari-jari tabung
L= panjang pipa

Persamaan diatas memperlihatkan bahwa Q1 berbanding


terbalik dengan viskositas cairan. Mekin besar viskositas, hambatan
aliran juga semakin besar sehingga semakin besar sehingga Q1
menjadi rendah. Kecepatan aliran volume juga sebanding dengan
gradien tekanan Δ𝑝𝐿 dan pangkat empat jari-jari pipa. Ini berarti
jika r diperkecil, sehingga menjadi setengahnya. Maka akan
dibutuhkan 16 kali lebih besar tekanan untuk memompa cairan
lewat pipa pada kecepatan aliran volume semula. Persamaan ini
berlaku untuk gas juga cairan. Besarnya gesekkan fluida telah
dirumuskan sebelumnya sebagai.
Dimana K adalah koefisien yang besarnya bergantung bentuk
geometric benda. Dari hasil percobaan, untuk berbentuk bola
dengan memasukkan nilai K diperoleh;
Persamaan ini pertama kali dinyatakan oleh sir george stokes
(1845) yang dikenal dengan hukum stokes. Bila gaya F diterapkan
pada partikel berbuntuk bola dalam larutan, maka stokes
menunjukkan bahwa untuk aliran laminar berlaku :
2.3 Alat Ukur Viskostas
Viskometer Oswald
Pada viscometer Oswald yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui
pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri.
Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume V
(antara tanda a dan b) melalui pipa kapiler yang vertical. Jumlah
tekanan (P) dalam hukum poiseulle adalah perbedaan tekanan
antara kedua permukaan cairan (P). Dalam praktek R dan L sukar
ukur secara teliti dalam persamaan poiseulle. Karenanya viskositas
cairan ditetapkan dengan cara membandingkan cairan yang
mempunyai viskositas tertentu,misalnya air.
Persamaan yang digunakan adalah:
π . R4 (Pt )
η=
8v L
Sehingga,
η1 π . R4 (Pt ) 8v L
= x
η2 8v L π . R4 ( Pt )2
( pt )1
=
( pt )2

Dengan=

P=𝞀 x konstanta

𝞀= density
III. ALAT & BAHAN
III.1 Alat
- Viskometer Ostwald
- Piknometer
- Neraca digital
- Pipet ukur
- Bulp
- Stopwatch
- Botol semprot
- Gelas kimia
III.2 Bahan
- Aquadest
- Kerosin
- Bensin (Pertalite)
- Solar
- Etanol
IV. PROSEDUR KERJA
IV.1 Pengukuran Densitas dan Suhu Zat Cair
- Ditimbang piknometer kosong yang bersih dan kering, lalu
dicatat beratnya.
- Diisi piknometer kosong tersebut secara bertahap dengan
aquadest, kerosin, bensin, dan solar.
- Dimasukkan piknometer yang telah berisi zat cair tersebut ke
dalam gelas kimia yang berisi es batu.
- Diukur suhunya dengan menggunakan termometer sampai tidak
terjadi perubahan terhadap suhunya lagi.
- Ditimbang piknometer berisi zat cair yang telah dimasukkan ke
dalam es batu.
- Dihitung densitasnya.
IV.2 Pengukuran Viskositas
- Dimasukkan kerosin, bensin, dan solar ke dalam viskometer
secara bertahap.
- Dihubungkan mulut pipa kapiler viskometer dengan bulp.
- Dituang secukupnya cairan yang akan diukur, kemudian
dipompa cairan tersebut (hanya melewati tanda batas A).
- Ditutup lubang atau mulut pipa kapiler viskometer yang terbuka
dengan menggunakan jari dan dilepaskan bulpnya.
- Dinyalakan stopwatch sesaat setelah jari dilepaskan sehingga
cairan turun melewati batas A dan dimatikan stopwatch sesaat
setelah melewati tanda batas B.
- Dilakukan tiga kali perlakuan yang sama untuk setiap masing-
masing sampel.
Diagram Alir

 Pengukuran Densitas dan Suhu Zat Cair

piknometer kosong
ditimbang

aquadest kerosin bensin solar

dimasukkan ke dalam
es batu dan diukur
suhunya lalu ditimbang

 Pengukuran Viskositas

aquadest kerosin bensin solar

dimasukkan ke dalam
viskometer

dipompa dengan bulp

ditutup dengan jari

dinyalakan stopwatch
V. DATA PENGAMATAN
V.1 Pengukuran Densitas dan Suhu Zat Cair

Berat Piknometer
Sampel Berat Kosong
(g) (g)
Aquadest 54,2954 gr
Pertalite 48,0242 gr
28,939
Solar 49,7005 gr

Kerosin 48,6328 gr

V.2 Pengukuran Viskositas

Sampel Waktu Percobaan rata-rata


(s) (s)
I II
Aquadest 1,2 sekon 1,1 sekon 1,15 sekon

Pertalite 1.0 sekon 0,8 sekon 0,9 sekon

Solar 3,4 sekon 3,2 sekon 3,3 sekon


Kerosin 1,3 sekon 1,2 sekon 1,25 sekon
VI. PERHITUNGAN
VI.1 Densitas
( massa piknomoter +sampel )−(massa piknometer kosong)
ρ=
volume piknometer
- Aquadest
54,2954−28,939 25,3564
ρ= 25
= 25 = 1,0142 gr/ml
- Pertalite
48,0242−28,939 19,0852
ρ= 25
= 25 = 0,7634 gr/ml
- Solar
49,7005−28,939 20,7615
ρ= 25
= 25 = 0,8305 gr/ml
- Kerosin
48,6328−28,939 19,6938
ρ= 25
= 25 = 0,7878 gr/ml
VI.2 Viskositas
ρ A . tA
η = ρ B . tB dimana: ρ = densitas; t = waktu; A = sampel; B =
aquadest
- Pertalite
0,7634 .0,9 0,6870
η = 1,0142.1,15 = 1,1662 = 0,589 Ns/m²
- Solar
0,8305.3,3 2,7406
η = 1,0142.1,15 = 1,1663 = 2,3498 Ns/m²
- Kerosin
0,7878.1,25 0,9847
η = 1,0142.1,15 = 1.1663 = 0,8442 Ns/m²
VII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan viskositas
(kekentalan) relatif suatu zat cair dengan menggunakan air sebagai
pembanding.
Langkah pertama yang dilakukan adalah pengukuran
terhadap densitas terlebih dahulu. Mula-mula, piknometer yang kosong
ditimbang dan dicatat hasil penimbangannya ,lalu piknometer diisi
dengan zat cair yang setelah itu dimasukkan ke dalam gelas kimia 250
ml berisi es batu dan didiamkan beberapa saat sampai suhu 25ᵒC.
Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap densitas zat cair tersebut
yang hasilnya diperoleh dari pengurangan hasil penimbangan
piknometer yang berisi zat cair tersebut dengan piknometer kosong
dan dibagi dengan volume dari piknometer yang telah kami gunakan.
Pada langkah kedua, dilakukan pengukuran viskositas zat
cair dengan menggunakan viskometer Ostwald. Prinsip dari metode
Ostwald ini ialah dilakukan dengan cara memasukkan cairan ke dalam
alat viskometer yang berupa pipa kapiler lalu diukur waktu alir yang
dibutuhkan oleh suatu zat cair untuk mengaliri pipa tersebut. Ketika
zat cair mengaliri pipa kapiler secara lambat, itu berarti zat cair
tersebut memiliki viskositas yang tinggi,tapi jika zat cair mengaliri
pipa kapiler secara cepat maka viskositas yang terjadi rendah. Pada
percobaan ini, pertama viskometer dipasang di klem dan statif dalam
posisi vertikal, lalu diisi dengan zat cair dan mulut pipa ditutup dengan
menggunakan bulp untuk dihisap. Setelah dihisap, bulp dilepaskan
secara perlahan dari mulut pipa, lalu tutup mulut pipa dengan
menggunakan jari. Ketika hampir mendekati tanda batas pertama, jari
dilepas dari mulut pipa dan dinyalakan stopwatch, lalu dimatikan
stopwatchnya ketika zat cair telah melewati tanda batas B. Setelah itu,
viskositas zat cair dihitung. Pada percobaan ini, digunakan aquadest
sebagai pembandingnya karena aquadest ini sudah memiliki densitas
untuk nilai viskositasnya tersebut. Dan dari perhitungan yang
dilakukan, dapat dibuktikan jika semakin banyak waktu yang
digunakan zat cair untuk mengalir, maka viskositas dari zat cair
tersebut akan semakin tinggi pula.
Pada praktikum kali ini pertalite membutuhkan waktu
alir sebesar 0,9 sekon, solar membutuhkan waktu alir sebesar 3,3
sekon, kerosin membutuhkan waktu alir sebesar 1,25 sekon. Sehingga
dapat diperoleh nilai dari viskositas nya sebesar 0,589 Ns/m² untuk
pertalite, untuk solar nilai dari viskositasnya sebesar 2,3498 Ns/m²,
dan untuk kerosin memiliki nilai dari viskositasnya sebesar 0,8442
Ns/m².
Sehingga dari percobaan kali ini dapat di simpulkan
bahwa solar memiliki nilai viskositas yang tinggi karena solar
memiliki laju alir yang lambat , sedangkan untuk nilai viskositasnya
yang rendah itu ada pada pertalite karena laju alir pada pertalite terjadi
dengan cepat sehingga nilai viskositasnya rendah.
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil bahwa
kerosin memiliki viskositas sebesar 0,8442 Ns/m², pertalite memiliki
viskositas sebesar 0,589 Ns/m², dan solar memiliki viskositas sebesar
2,3498 Ns/m²
IX. DAFTAR PUSTAKA
 Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta: PT.
Gramedia
 Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta: Erlangga
 Lestari, Sutini Pujiastuti.2013.Penuntun Praktikum
“INSTRUMENTASI DAN TEKNIK
PENGUKURAN”.Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai