DASAR
MODUL PRAKTIKUM
AGRIBISNIS KELAPA SAWIT
PENYUSUN:
Tim penyusun menyadari bahwa buku ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan ide untuk perbaikan serta penyempurnaan buku
ini di masa yang akan datang.
Akhir kata tim penyusun berharap agar buku Penuntun Praktikum Dasar ini dapat
bermanfaat bagi para mahasiswa/i Agribisnis Kelapa Sawit PTKI Medan khususnya
dalam kelancaran Praktikum Fisika Dasar di Laboratorium Fisika.
Ka.Lab Fisika
D
alam sebuah praktikum Fisika di mana tujuan pokoknya adalah
melakukan pengukuran-pengukuran untuk memperoleh data, tentu
saja langkah berikutnya setelah data tersebut diperoleh adalah
mengerjakan pengolahan data. Metode pengolahan data dapat
dilakukan secara statistika maupun secara secara grafik. Di dalam
modul praktikum ini, kedua metode pengolahan data ini digunakan untuk mengolah
hasil data praktikum yang telah dilakukan. Praktikum-praktikum yang menggunakan
pengolahan data secara statistika yaitu: Pengukuran, Hukum Archimedes, Kalorimeter
Adiabatik dan Koefisien Viskositas Dinamik. Praktikum-praktikum yang
menggunakan pengolahan data secara grafik yaitu: Percepatan Gravitasi dan
Konstanta Pegas.
Pada pengolahan data secara statistika, data hasil pengukuran ini harus
memperhatikan ketidakpastian dari masing-masing variabel fisis yang terlibat (data),
memperhatikan apakah perhitungan-perhitungan yang dilakukan sudah memenuhi
kaidah-kaidah angka penting dan notasi ilmiah serta bagaimana ketidakpastian
masing-masing besaran-besaran Fisika diperhitungkan (ralat pengukuran).
Pada setiap pengukuran, selalu ada yang dinamakan ketidakpastian mutlak.
Ketidakpastian mutlak adalah kesalahan terbesar yang mungkin timbul dalam
pengukuran. Dalam melaporkan hasil pengukuran tunggal dituliskan sebagai
berikut:
𝑋 = (𝑥 ± 𝛥𝑥 ) (a)
dengan X adalah hasil pelaporan Fisika untuk besaran yang diukur, x adalah hasil
pengukuran tunggal besaran yang diukur dan Δx adalah ketidakpastian mutlak
pengukuran tunggal dari besaran yang diukur. Untuk pengukuran tunggal,
ketidakpastian mutlaknya berlaku:
1 (b)
𝛥𝑥 = 2 ∙ 𝑛𝑠𝑡
dengan Δx adalah ketidakpastian mutlak pengukuran tunggal dari besaran yang diukur
dan nst singkatan dari Nilai Skala Terkecil. Nilai skala terkecil tersebut diperoleh dari
tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran yang diukur.
Sementara itu, dalam melaporkan hasil pengukuran berulang dituliskan sebagai
berikut:
𝑋 = (𝑥̅ ± 𝛥𝑥 ) (c)
dengan X adalah hasil pelaporan Fisika untuk besaran yang diukur, 𝑥̅ adalah nilai rata-
rata hasil pengukuran berulang dari besaran yang diukur dan Δx adalah ketidakpastian
mutlak pengukuran berulang dari besaran yang diukur.
Untuk pengukuran berulang yang dilakukan lebih dari tiga kali, ketidakpastian
mutlaknya berlaku:
𝛥𝑥 𝛥𝑥 (e)
𝐾𝑅 = ∙ 100% 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾𝑅 = ∙ 100%
𝑥 𝑥̅
𝛥𝐴 = 𝛥𝑥 + 𝛥𝑦 (f)
Pada pengukuran tunggal misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = x - y, maka
besar rambat ralatnya adalah:
𝛥𝐴 = 𝛥𝑥 − 𝛥𝑦 (g)
Pada pengukuran tunggal, misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = xy, maka
besar rambat ralatnya adalah:
𝛿𝐴 𝛿𝐴 (h)
𝛥𝐴 = |𝛿𝑥| ∙ 𝛥𝑥 + |𝛿𝑦| ∙ 𝛥𝑦
𝑥
Pada pengukuran tunggal, misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = 𝑦, maka
𝛿𝐴 𝛿𝐴 (i)
𝛥𝐴 = |𝛿𝑥| ∙ 𝛥𝑥 + |𝛿𝑦| ∙ 𝛥𝑦
Pada pengukuran tunggal, misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = xy-1, maka
besar rambat ralatnya adalah:
𝛿𝐴 𝛿𝐴 (j)
𝛥𝐴 = |𝛿𝑥| ∙ 𝛥𝑥 + |𝛿𝑦| ∙ 𝛥𝑦
Pada pengukuran berulang, misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = xy, maka
besar rambat ralatnya adalah:
𝛿𝐴 𝛿𝐴 2 (m)
𝛥𝐴 = √|(𝛿𝑥) ∙ 𝛥𝑥 + (𝛿𝑦) ∙ 𝛥𝑦|
𝑥
Pada pengukuran berulang, misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = 𝑦, maka
𝛿𝐴 𝛿𝐴 2 (n)
𝛥𝐴 = √|(𝛿𝑥) ∙ 𝛥𝑥 + (𝛿𝑦) ∙ 𝛥𝑦|
Pada pengukuran berulang, misalkan suatu besaran Fisika dinyatakan A = xy-1, maka
besar rambat ralatnya adalah:
𝛿𝐴 𝛿𝐴 2 (o)
𝛥𝐴 = √|(𝛿𝑥) ∙ 𝛥𝑥 + (𝛿𝑦) ∙ 𝛥𝑦|
o FFFF
Pengolahan data hasil pengukuran besaran fisika dapat dinyatakan dalam bentuk
grafik. Ada bermacam-macam bentuk grafik. Misalnya, garis lurus, parabola,
hiperbola, eksponensial, dan sebagainya. Di modul ini hanya akan dibahas grafik yang
berbentuk garis lurus tanpa melibatkan ketidakpastian.
Pada praktikum di Lab Fisika PTKI Medan, Anda diminta untuk mengolah data secara
grafik pada kertas milimeter blok. Di kertas milimeter blok ini lah Anda akan diminta
untuk mencari gradien dari suatu grafik, yang merupakan hasil plot dari data
praktikum. Secara garis besar, tahap-tahap pembuatan grafik di milimeter blok adalah
sebagai berikut:
𝑦 −𝑦
𝑚 = 𝑥2−𝑥1 (p)
2 1
o FFFF
Sebagai contoh soal pengolahan data, silakan Anda kunjungi situs-situs berikut
o https://fisika.fkip.unja.ac.id/fisdasI/pengukuran/analisis.htm
o https://id.wikihow.com/Mencari-Gradien-Persamaan
penemu jangka
sorong
o Gggg
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai jangka sorong dan mikrometer sekrup!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai neraca lengan!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai stopwatch digital dan analog!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai aplikasi/penerapan gaya gesek dalam bidang pengolahan
kelapa sawit ataupun di pabrik/industri!
P
engukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur
dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai satuan.
Besaran-besaran Fisika yang sering digunakan adalah panjang, massa dan
waktu. Alat-alat ukur panjang antara lain adalah penggaris (tingkat
ketelitian 0,5 cm), jangka sorong (tingkat ketelitian 0,1 mm) dan
mikrometer sekrup (tingkat ketelitian 0,01 mm). Alat-alat ukur massa antara lain
adalah neraca lengan (biasa disebut neraca Ohaus) dengan tingkat ketelitian 0,1
gr. Alat-alat ukur waktu antara lain adalah stopwatch digital dengan tingkat
ketelitian 0,01 s.
o FFFF
o Gggg
o Gggg
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai mengenai sifat-sifat (karakteristik) listrik DC!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai sifat-sifat (karakteristik) listrik AC!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai aplikasi/penerapan listrik AC dan DC dalam bidang
pengolahan kelapa sawit ataupun di pabrik/industri!
o Apakah persamaan antara listrik AC dan DC?
D
irect Current atau yang biasa disingkat DC merupakan tipe arus
listrik searah. Ide mengenai arus DC dikembangkan oleh Thomas
Alva Edison melalui perusahaannya yaitu General Electric dan
digunakan secara komersil pada akhir abad ke-19. Sumber arus DC
yang paling umum digunakan berasal dari proses kimiawi, hasil
induksi elektromagnetik dan bahkan berasal dari sumber energi alam yang terbarukan.
Alternating Current atau yang biasa disingkat AC merupakan tipe arus listrik bolak-
balik. Ide mengenai arus AC dikembangkan oleh Nikola Tesla yang bekerjasama
dengan perusahaan Westinghouse dan digunakan secara komersil pada pertengahan
abad 20-an. Sumber arus AC yang paling umum adalah berasal dari induksi
elektromagnetik yaitu dari generator AC yang secara eksklusif dioperasikan oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ataupun dari generator portabel (genset AC).
o FFFF
Alat-alat Praktikum:
o Power Supply DC
Digunakan sebagai sumber tegangan DC
o Voltage Regulator AC
Digunakan sebagai sumber tegangan AC
o Voltmeter AC
Digunakan untuk mengukur dan membatasi tegangan AC dari voltage regulator
AC
o Osiloskop
Digunakan untuk mengamati bentuk gelombang arus listrik DC dan AC
o Lampu pijar
Digunakan sebagai indikator untuk mengamati karakteristik listrik DC dan AC
o Kabel-kabel klip buaya
Digunakan untuk mengalirkan arus listrik AC dan DC dari power supply dan
voltage regulator ke lampu pijar, komponen-komponen uji dan osiloskop
o Akuades
Digunakan untuk membersihkan beaker glass
Bahan-bahan Praktikum
o Kapasitor
Digunakan sebagai komponen uji dari karakteristik listrik AC dan DC
o Kumparan
Digunakan sebagai komponen uji dari karakteristik listrik AC dan DC
o Sel elektrolisis (terdiri dari beaker glass, plat elektroda dan hablur NaCl)
Digunakan sebagai komponen uji dari karakteristik listrik AC dan DC.
Menggunakan Kapasitor dan Kumparan
o Gggg
o Gggg
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai mengenai hukum kekekalan momentum!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai jenis-jenis tumbukan!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai aplikasi/penerapan momentum dan tumbukan dalam
bidang pengolahan kelapa sawit ataupun di pabrik/industri!
o Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan senapan yang bermassa
2 kg. Jika kecepatan peluru saat meninggalkan moncong senapan = 10 m/s, maka
berapakah kecepatan senapan setelah menembakkan peluru?
o Menentukan kecepatan akhir dari dua obyek yang bertumbukan secara lenting
sempurna, lenting sebagian dan tidak lenting
o Mengamati fenomena yang terjadi dari dua obyek yang bertumbukan secara lenting
sempurna, lenting sebagian dan tidak lenting.
M
omentum adalah banyaknya gerakan suatu benda yang besarnya
berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. Hal yang sangat
erat kaitannya dengan momentum adalah hukum kekekalan
momentum. Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa
“jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka
momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah
tumbukan”.
o FFFF
Alat-alat Praktikum:
o Laptop atau handphone dengan koneksi internet
Digunakan untuk membuka Situs PhET Interactive Simulations
o Situs PhET Interactive Simulations
Digunakan sebagai aplikasi online untuk melakukan simulasi praktikum
Momentum dan Tumbukan
0.50 m/s!
Catatan: v bola biru sebagai v1 dan v bola pink sebagai v2 pada Tabel 1!
o Klik kemudian klik ! Beberapa saat setelah bola biru dan bola
o Amati pergerakan bola biru dan bola pink setelah tumbukan dan lingkari kondisi
bola biru dan bola pink pada Tabel 1!
o Catat v setelah tumbukan untuk bola biru sebagai v1’ dan v bola pink sebagai v2’
pada Tabel 1!
o Klik !
o Lakukan langkah ketiga sampai kedelapan untuk variasi data v1, m1, v2 dan m2
sebagaimana pada Tabel 1!
Melakukan Simulasi Tumbukan dengan Elasticity 50% dan 0%
o Perhatikan Gambar 3!
o Gggg
o Gggg
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai asas Black!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai kalorimetri!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai aplikasi/penerapan kalorimeter adiabatik dalam bidang
agribisnis kelapa sawit ataupun di pabrik/industri!
o Air sebanyak 0,5. kg yang bersuhu 100oC dituangkan ke dalam bejana dari
aluminium yang memiliki massa 0,5. kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25.oC, kalor
jenis aluminium 900 J/kgoC, dan kalor jenis air 4.200 J/kgoC, maka tentukan suhu
akhir yang dicapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
A
sas Black adalah suatu prinsip kekekalan energi dalam termodinamika
yang yang menyatakan: “Apabila pada kondisi adiabatik
dicampurkan dua macam zat yang suhunya mula-mula berbeda,
maka pada saat kesetimbangan banyak kalor yang dilepas oleh
zat yang suhunya mula-mulanya tinggi menjadi sama dengan
banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya mula - mulanya rendah.”
Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur kalor (panas) jenis
suatu zat/benda. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter adiabatik, yaitu
kalorimeter yang memanfaatkan secara langsung asas Black. Seringkali, harga air
kalorimeter (kapasitas kalor)-nya tidak diketahui. Namun, dengan menggunakan asas
Black kalorimeter (kapasitas kalor)-nya dapat dinyatakan sebagai:
𝑚𝐴𝑃 ∙𝑐𝐴 ∙(𝑇𝐴𝑃 −𝑇𝑆 ) (1)
𝐻𝐾 = (𝑇𝑆 −𝑇𝐴𝐷 )
− 𝑚𝐴𝐷 ∙ 𝑐𝐴
dengan HK adalah harga air (kapasitas kalor) kalorimeter adiabatik, mAP adalah massa
air setelah dididihkan, cA adalah kalor jenis air, TAP adalah suhu air setelah dididihkan,
TS adalah suhu setimbang, TAD adalah suhu air sebelum dididihkan dan mAD adalah
massa air sebelum dididihkan.
Apabila harga air (kapasitas kalor) kalorimeter adiabatik sudah dihitung dengan
Persamaan 1, maka kalor jenis benda yang kemudian dimasukkan ke dalam
kalorimeter adiabatik dapat dinyatakan sebagai:
dengan cB adalah kalor jenis benda yang dipanaskan, mAD adalah massa air di dalam
kalorimeter adiabatik, cA adalah kalor jenis air, HK adalah harga air (kapasitas kalor)
kalorimeter adiabatik, TS adalah suhu setimbang, TAD adalah suhu air di dalam
kalorimeter adiabatik, mB adalah massa benda yang dipanaskan dan TB adalah suhu
benda yang dipanaskan.
o FFFF
Alat-alat Praktikum
o Kalorimeter adiabatik lengkap dengan pengaduk
Digunakan untuk mengukur kapasitas kalor akuades dan kalor jenis Batu-Batu
logam
o Neraca Ohaus digital
Digunakan untuk mengukur massa kalorimeter adiabatik saat kosong maupun saat
diisi dengan akuades dan Batu-Batu logam
o Teko plastik listrik
Digunakan untuk mendidihkan akuades serta memanaskan Batu-Batu logam
o Beberapa buah termometer
Digunakan untuk mengukur suhu kalorimeter berisi akuades sebelum dipanaskan,
suhu akuades yang telah dipanaskan, suhu kalorimeter berisi akuades yang telah
dipanaskan serta suhu Batu-Batu logam yang dipanaskan di dalam teko plastik
listrik
o Benang
Digunakan untuk mengikat Batu-Batu logam.
Bahan-bahan Praktikum
o Beberapa buah batu logam
Digunakan sebagai obyek praktikum yang akan dicari nilai kalor jenisnya
o Akuades
Digunakan sebagai obyek praktikum yang akan dicari nilai kapasitas kalornya.
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat
pengukuran di semua perhitungan Anda!
2. Dari hasil praktikum di Tabel 2:
a. Hitunglah MASSA AKUADES DI DALAM KALORIMETER
ADIABATIK (mAD yaitu dengan rumus mAD = mKI – mKK)
b. Hitunglah MASSA BENDA YANG DIPANASKAN (mAP yaitu dengan
rumus mB = mT – mKI)
c. Hitunglah KALOR JENIS BATU LOGAM I DAN II [gunakan Persamaan
(2)]
Setelah itu, laporkan hasil perhitungan Anda pada tabel berikut:
nst neraca Ohaus digital = …
nst termometer = …
Yang Dihitung Hasil Perhitungan
Massa Akuades di dalam Kalorimeter
mAD = (… ± …) gr
Adiabatik
Massa Akuades setelah Dididihkan mB = (… ± …) gr
Kalor Jenis Batu Logam I cB = (… ± …) J/kgOC
Kalor Jenis Batu Logam I cB = (… ± …) J/kgOC
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat
pengukuran di semua perhitungan Anda!
KESIMPULAN
o Gggg
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai perbedaan massa jenis dan berat jenis!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai hukum Archimedes!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai aplikasi/penerapan hukum Archimedes dalam bidang
pengolahan kelapa sawit ataupun di pabrik/industri!
o Sebuah benda ketika di udara beratnya 500 N. Tentukan massa jenis benda jika
berat benda di dalam air 400 N dan massa jenis air 1.000 kg/m3!
o Menentukan massa jenis benda padat dengan metode statis dan hukum Archimedes
o Menentukan massa jenis cairan (fluida) dengan piknometer dan hukum
Archimedes.
M
assa jenis (atau biasa juga disebut densitas atau rapat jenis)
merupakan suatu perbandingan antar daerah massa suatu zat yang
berisi partikel-partikel dengan suatu daerah volume tertentu dari
zat tertentu.
Massa jenis sebuah benda padat jika dilakukan dalam keadaan sebenarnya (tidak
tercelup di dalam cairan/fluida) adalah:
𝑚𝐵
𝜌𝐵 = (1)
𝑉𝐵
dengan ρB adalah massa jenis benda padat (dalam satuan gr/cm3 atau kg/m3), mB
adalah massa zat (dalam satuan gr atau kg) dan VB adalah volume benda padat (dalam
satuan m3 atau cm3).
Untuk benda berbentuk cairan (fluida) massa jenisnya dapat ditentukan dengan
menggunakan piknometer, yaitu dengan rumus:
𝑚𝑃𝐼 −𝑚𝑃𝐾
𝜌𝐹 = (2)
𝑉𝑃
dengan ρF adalah massa jenis cairan uji (dalam satuan gr/cm3 atau kg/m3), mPI adalah
massa piknometer setelah diisi cairan uji (dalam satuan gr), mPI adalah massa
piknometer kosong (dalam satuan gr) dan VP adalah kapasitas piknometer (besarnya
10 mL).
𝐹𝐴 = 𝑊𝑈 − 𝑊𝐹 (3)
dengan 𝐹𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 adalah gaya angkat benda (satuannya N), 𝑊𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 adalah berat benda
ketika ditimbang di udara/berat benda sesungguhnya (satuannya N), 𝑊𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 adalah
berat benda ketika ditimbang di cairan/fluida (satuannya N).
Dari Persamaan (1), volume benda yang dicelupkan:
𝐹𝐴 (4)
𝑉𝐵 = 𝜌
𝐹 ∙𝑔
dengan 𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 adalah volume benda yang dicelupkan (satuannya m3 atau cm3 atau L
atau mL), 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 adalah massa jenis cairan di mana benda dicelupkan (dalam satuan
gr/cm3 atau kg/m3).
o FFFF
Alat-alat Praktikum
o Statif
Digunakan untuk menggantungkan neraca pegas
o Bangku besi
Digunakan sebagai dudukan beaker glass
o Beaker glass
Digunakan sebagai wadah akuades, minyak goreng dan oli
o Benang
Digunakan untuk mengikat kubus-kubus logam
o Neraca Ohaus digital
Digunakan untuk mengukur massa piknometer saat kosong maupun saat diisi
dengan akuades, minyak goreng dan oli
o Piknometer
Digunakan untuk mengukur massa jenis akuades, minyak goreng dan oli
o Jangka sorong digital
Digunakan untuk mengukur panjang rusuk kubus-kubus logam
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat pengukuran di
semua perhitungan Anda!
2. Dari hasil praktikum di Tabel 2, hitunglah MASSA JENIS akuades, minyak
goreng dan oli [gunakan Persamaan (2)]!
Setelah itu, laporkan hasil perhitungan Anda pada tabel berikut:
nst neraca Ohaus digital = …
Cairan ρF (gr/mL)
Akuades …±…
Minyak Goreng …±…
Oli …±…
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat pengukuran di
semua perhitungan Anda!
3. Dari hasil praktikum di Tabel 3, hitunglah GAYA ANGKAT Kubus Logam I dan
II [gunakan Persamaan (3)] kemudian hitunglah MASSA JENISNYA [gunakan
Persamaan (4)]!
Ingat: Dalam perhitungannya, volume benda adalah volume Kubus Logam I dan II
yang sudah Anda dapatkan di Nomor 1 dan massa jenis fluida adalah massa jenis
akuades yang sudah Anda dapatkan di Nomor 2.
Setelah itu, laporkan hasil perhitungan Anda pada tabel berikut:
nst neraca pegas = …
Jenis Benda FA (N) ρ (gr/cm3)
Kubus Logam I …±… …±…
Kubus Logam II …±… …±…
Benda tak beraturan …±… …±…
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat pengukuran di
semua perhitungan Anda!
4. Dari hasil praktikum di Tabel 4, hitunglah GAYA ANGKAT Benda Tak Beraturan
[gunakan Persamaan (3)] kemudian hitunglah MASSA JENIS minyak goreng
dan oli [gunakan Persamaan (4)]!
Ingat: Dalam perhitungannya, berat benda di udara adalah berat Benda Tak
Beraturan dari Tabel 3 dan volume benda yang digunakan adalah volume Benda
Tak Beraturan yang sudah Anda dapatkan di Nomor 1.
Setelah itu, laporkan hasil perhitungan Anda pada tabel berikut:
nst neraca pegas = …
Cairan FA (N) ρ (gr/cm3)
Minyak Goreng …±… …±…
Oli …±… …±…
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat pengukuran di
semua perhitungan Anda!
5. Gggg
o Gggg
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai mengenai viskositas dinamik dan viskositas kinematik!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai metode pengukuran viskositas!
o Bacalah beberapa literatur (dari internet, buku dlsb) kemudian jelaskan dalam satu
paragraf mengenai aplikasi/penerapan viskositas dalam bidang pengolahan
kelapa sawit ataupun di pabrik/industri!
o Mengapa air sering dijadikan cairan (fluida) referensi dalam menentukan
koefisien viskositas dinamik suatu cairan?
V
iskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan
(fluida). Kekentalan merupakan sifat cairan (fluida) yang
berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Oleh karena itu,
viskositas menunjukkan kecepatan mengalirnya suatu cairan
(fluida). Bila suatu cairan (fluida) mengalir, maka dalam zat cair ada
suatu tahanan yang menghambat aliran tersebut. Viskositas dapat diukur dengan
menggunakan beberapa metode. Metode yang paling dikenal adalah metode Ostwald
dan metode Hoppler.
dengan ηF adalah koefisien viskositas dinamik cairan uji (dalam satuan cP), ρF adalah
massa jenis cairan uji (dalam satuan gr/cm3), tF adalah waktu alir cairan uji (dalam
satuan s), ηR adalah koefisien viskositas dinamik air/akuades (besarnya 1 cP), ρR
adalah massa jenis air/akuades (besarnya 1 gr/cm3) dan tR adalah waktu alir air (dalam
satuan s).
𝑑2 ∙𝑔∙𝑡 6𝑚 (2)
𝜂𝐹 = ∙ (𝜋𝑑3 − 𝜌𝐹 )
18ℎ
dengan ηF adalah koefisien viskositas dinamik cairan uji (dalam satuan cP), d adalah
diameter bola yang dicelupkan ke dalam tabung (dalam satuan cm), g adalah
percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s2), t adalah waktu yang dibutuhkan bola
yang dicelupkan untuk sampai ke dasar tabung (dalam satuan s), h adalah tinggi
tabung (dalam satuan cm), m adalah massa bola yang dicelupkan ke dalam tabung
(dalam satuan gr) dan ρF adalah massa jenis cairan uji (dalam satuan gr/cm3).
Untuk benda berbentuk cairan (fluida) massa jenisnya dapat ditentukan dengan
menggunakan piknometer, yaitu dengan rumus:
𝑚𝑃𝐼 −𝑚𝑃𝐾
𝜌𝐹 = (3)
𝑉𝑃
dengan ρF adalah massa jenis cairan uji (dalam satuan gr/cm3 atau kg/m3), mPI adalah
massa piknometer setelah diisi cairan uji (dalam satuan gr), mPI adalah massa
piknometer kosong (dalam satuan gr) dan VP adalah kapasitas piknometer (besarnya
10 mL).
o FFFF
Alat-alat Praktikum
o Piknometer
Digunakan untuk mengukur massa jenis akuades, minyak goreng dan gliserin
o Viskometer Ostwald
Digunakan untuk mengukur viskositas dinamik akuades, minyak goreng dan
gliserin
o Beaker glass
Digunakan sebagai wadah akuades, minyak goreng dan gliserin
o Karet penghisap
Digunakan untuk menarik akuades, minyak goreng dan gliserin ketika mengukur
viskositas dengan viskometer Ostwald
o Pipet tetes
Digunakan untuk memasukkan akuades, minyak goreng dan gliserin dari beaker
glass ke dalam viskometer Ostwald
o Stopwatch digital
Digunakan untuk mengukur waktu alir akuades, minyak goreng dan gliserin ketika
diukur viskositas dinamik-nya dengan viskometer Ostwald
o Neraca Ohaus digital
Digunakan untuk mengukur massa piknometer saat kosong maupun saat diisi
dengan akuades, minyak goreng dan gliserin
o Tabung ukur
Digunakan untuk mencari viskositas dinamik akuades, minyak goreng dan gliserin
o Penggaris
Untuk mengukur ketinggian tabung ukur.
Bahan-bahan Praktikum
o Kelereng besi
Digunakan sebagai obyek praktikum untuk mencari viskositas dinamik
o Akuades
Digunakan untuk membersihkan piknometer dan beaker glass serta sebagai obyek
praktikum yang akan dicari nilai viskositas dinamiknya
o Minyak goreng dan gliserin
Digunakan sebagai obyek praktikum yang akan dicari nilai viskositas dinamiknya.
1 Akuades …
2 Minyak Goreng …
3 Gliserin …
Ketelitian penggaris = … cm
1. Dari hasil praktikum di Tabel 1, hitunglah MASSA JENIS akuades, minyak
goreng dan gliserin [gunakan Persamaan (3)] kemudian hitunglah KOEFISIEN
VISKOSITAS DINAMIK minyak goreng dan gliserin [gunakan Persamaan (1)]!
Setelah itu, laporkan hasil perhitungan Anda pada tabel berikut:
nst neraca Ohaus digital = …
nst stopwatch digital = …
Cairan ρF (gr/mL) η (cP)
Akuades …±… …
Minyak Goreng …±… …±…
Gliserin …±… …±…
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat pengukuran di
semua perhitungan Anda!
2. Dari hasil praktikum di Tabel 2, hitunglah KOEFISIEN VISKOSITAS
DINAMIK minyak goreng dan gliserin [gunakan Persamaan (2)]!
Ingat: Dalam perhitungannya, massa jenis cairan uji adalah massa jenis akuades,
minyak goreng dan gliserin yang sudah Anda dapatkan di Nomor 1.
Setelah itu, laporkan hasil perhitungan Anda pada tabel berikut:
nst penggaris = … cm
nst neraca Ohaus digital = … cm
nst jangka sorong digital = … cm
Cairan η (cP)
Akuades …±…
Minyak Goreng …±…
Gliserin …±…
Catatan: jangan lupa konsep angka penting, notasi ilmiah dan ralat pengukuran di
semua perhitungan Anda!
o Gggg
Hikam, M, Prasetyo, P.B, Saleh, D. 2005. Eksperimen Fisika Dasar untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Penerbit Kencana
Serway, R.A, Jewett Jr, J.W. 2002. FISIKA Edisi 7 Jilid 2. Hardiansyah, I,
penerjemah. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi 3 Jilid 2. Adi, R.W, Prasetio,
L, penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga