PENDAHULUAN
Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan salah satu jenis pengukuran
variabel proses. Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan variabel penting di
dalam proses industri. Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi
dan jumlah bahan yang mengalir masuk dan keluar proses. Dengan kata lain,
pengukuran laju alir menunjukan berapa banyak fluida yang digunakan atau
didistribusikan ke dalam proses. Saat ini, efisiensi dan biaya dari suatu proses
dibantu dengan berbagai variabel pengendali yang salah satunya adalah variabel
laju alir. Biaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan
instrumentasi yang tepat dalam suatu penerapan misalnya di industri. Ketepatan
dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada efisiensi operasi.
Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar.
Pengukuran laju alir yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal
dalam proses di industri. Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur
kecepatan cairan atau perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang
terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran.
Karena luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata merupakan
indikasi dari laju alirnya.
1
1.2 Tujuan
5. Apa saja jenis flowmeter yang digunakan untuk mengukur laju alir
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
a. Metode Langsung
Persamaannya adalah :
m = r V A = r (D"/Dt) (2.2.1.1)
dimana :
3
m : laju massa aliran (D"/Dt): perubahan volume/perubahan
waktu
b. Metode pembatasan
m1 = m2r1 V1 A1 = r2 V2 A2
V1 A1 = V2 A2
(2.2.1.3)
Persamaan 2.2.1.3 adalah persamaan umum hubungan antara laju aliran
massa dengan penurunan tekanan pada alat ukur tidak langsung. Dengan kondisi
penampang yang berbeda, maka karakteristik aliran juga berbeda sehingga
dibutuhkan faktor koreksi untuk angka Reynold dan perbandingan diameter dari
alat ukur, yakni koefisien discharge, KC
4
(2.2.1.4)
(2.2.1.5)
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah
:
1. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana,
sehingga harganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah
kerugian headnya tinggi dan kapasitas pengukuran rendah
2. Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi
pipa, maupun pada plenum
3. Venturi
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk
memperoleh ketentuan sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas
pengukurannya juga tinggi, serta kerugian headnya rendah.
4. Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa
laluan yang diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer
berkembang penuh (fully developed).
Persamaannya adalah :
"=
Alat ini juga akan dipengaruhi oleh suhu karena tergantung kepada viskositas.
Harganya hampir sama dengan venturi, namun LFE lebih kecil dan lebih ringan.
c. Metode linier
5
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran
antara lain : Float meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik
flow meter, magnetik flow meter, ultrasonic flowmeter.
Float meter memiliki bagian yang terapung dengan bentuk bola atau kerucut.
Bagian ini akan begerak ke atas atau ke bawah akibat gaya dari aliran fluida,
sampai tercapai keseimbangan antara gaya seret dan gaya apung.
Turbin flowmeter mempunyai sudu gerak yang dapat bergerak dengan bebas
sehingga laju rotasinya sebanding dengan laju aliran volume aliran. Kecepatan
rotasinya diindera oleh sensor magnetik ataupun sensor frekuensi modulasi yang
dipasang diluar medan aliran. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur aliran
fluida yang korosif dan yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada
pengukuran aliran refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak
praktis untuk memasang peralatan seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur
yang terpasang tetap.
Kecepatan aliran diukur tepat di pusat penampang dengan pitot tube ataupun
anemometer. Tabung Pitot dapat dipergunakan untuk mengukur tekanan statik dan
tekanan stagnasi dari fluida, dengan mengetahui kapasitas aliran yang diberikan.
Sebaliknya dengan mengetahui perbedaan tekanan statis dan tekanan stagnasi,
maka tekanan dinamis dapat ditentukan dan pada akhirnya tekanan dinamis fluida
dapat dinyatakan dalam kecepatan fluida. Kapasitas aliran tiap bagian penampang
adalah perkalian kecepatan dengan luas penampang. Kapasitas total adalah jumlah
kapasitas tiap bagian. Tabung pitot yang dipasang didalam pipa berupa silinder
kecil dapat juga dipergunakan untuk menentukan arah aliran dengan sangat peka.
Silinder pitot ini dipakai dipesawat terbang untuk menunjukkan laju naik turun
pesawat. Selain itu silinder pitot juga dipasang dalam pipa untuk mendeteksi
aliran-aliran spiral. Pemakaian pitot tube mengharuskan adanya penetrasi ke
dalam aliran sehingga hasilnya akan tidak akurat apabila responnya terlalu lambat
atau timbulnya pergeseran garis arus (streamline) aliran. Pemakaian thermal
anemometer atau anemometer laser Doppler dapat mengatasi hal tersebut.
Thermal anemometer menggunakan elemen yang kecil yang dipanaskan dengan
6
arus listrik. Perbedaan laju aliran panas dikalibrasikan untuk menyesuaikan
dengan perubahan kecepatan aliran. Karena ukuran elemen yg sangat kecil, yaitu
diameternya 0,002 mm dan panjangnya 0,1 mm maka respon dari fluktuasi aliran
sangat cepat bahkan sampai mencapai 50 kHz . Maka dari itu sangat tepat untuk
aplikasi pada aliran turbulen. Alat ini banyak dipergunakan untuk riset dan sinyal
yg dihasilkan diolah dengan prosesor digital ataupun Transformasi Fourier. Laser
Doppler anemometer bekerja berdasarkan efek Doppler dimana frekuensi dari
sinar laser akan tergeser akibat perubahan kecepatan aliran. Karena pengukuran
kecepatan langsung dapat dihitung, tanpa kalibrasi sinyal juga tidak terpengaruh
oleh perubahan suhu, massa jenis ataupun komposisi fluida pada aliran.
Kekurangan dari alat ini adalah peralatan optik yang harus dipakai mahal dan
mudah pecah. Hot Wire Anemometer memanfaatkan efek pendinginan konveksi
pada sebuah silinder yang sengaja dipanaskan dan dipasang tegak lurus terhadap
aliran fluida. Pendinginan merupakan fungsi suhu fluida, suhu kawat dan
kecepatan fluida. Kawat dengan diameter antara 0,01 - 0,1 mm dan panjang
sekitar 1,5 mm dipasang pada ujung sepasang garpu pada suatu aliran fluida. Dua
metode pengukuran yang digunakan adalah :
1. Hambatan kawat dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati
dan kecepatan fluida ditentukan dari pengukuran arus menggunakan instrumen
yang telah dikalibrasi.
2. Aliran arus melewati kawat dijaga tetap dan perubahan hambatan kawat
akibat pendinginan konveksi diukur menurut penurunan tegangan antara ujung-
ujungnya. Fluktuasi kecepatan dideteksi dengan rangkaian elektronik yang
dirancang untuk keperluan ini. Anemometer kawat panas ini umumnya
dipergunakan untuk mengukur profil kecepatan yang gradien kecepatannya besar
juga untuk mengukur intensitas turbulensi aliran gas.
7
kecepatan aliran sama dengan kecepatan kritikal, sehingga laju aliran dapat
dihitung dari pengukuran kedalaman fluida.
(2.2.2.1)
Pada saluran yang ada halangannya berupa bendung (weir) maka laju aliran
merupakan fungsi dari kedalaman aliran pada bendungnya. Bendung atau weir
adalah sebuah halangan parsial di suatu saluran terbuka yang sedemikian rupa
sehingga fluida yang mengalir diatasnya mengalami percepatan dengan
permukaan bebas. Bentuk bendung secara umum ada 3 jenis :
Luas penampang aliran fluida tegak lurus bendung sebanding dengan perbedaan
kedalaman antara fluida dan tinggi bendung, ( y1 - zw ), sehingga :
(2.2.2.2)
Jika kecepatan aliran pada hulu diabaikan maka kecepatan fluida melintas
bendung dapat ditentukan dengan persamaan Bernoulli sebagai berikut :
(2.2.2.3)
8
(2.2.2.4)
(2.2.2.5)
(2.2.2.6)
Aliran melintas bendung berpuncak lebar dapat menimbulkan aliran kritis pada
puncak bendungnya apabila kedalaman air di hilir bendung rendah. Kapasitas
aliran dapat dihitung dengan persamaan untuk aliran dengan angka Fr = 1 yaitu :
(2.2.2.7)
Bila bendungnya panjang dan kedalaman air di hilir rendah akan terjadi aliran
terjun bebas (free overfall)
(2.2.2.8)
d. Kritikal Flumes
9
1. Þ Bendung dapat dikotori debu atau material endapan
Metode Jenis
No
Pengukuran Flowmerter
Pengukuran Piston, Oval-gear, Nutating disk, Rotary-vane
1
langsung type.
Orifice plate, Ventury tube, Flow nozzle, Pitot
2 Perbedaan Tekanan
tube.
3 Variable Area Rotameter, Movable vane, weir, flume.
a. Magnetic Meters
10
melewati pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagaikonduktor yang
bergerak memotong medan magnet yang dibangkitkanoleh kumparan magnetic
dari transducer, sehingga timbul tenganganlistrik induksi. Hubungan ini dapat
dinyatakan sebagai : e = B . l . v
Dimana :
11
D adalah jarak antara dua elektroda (panjang konduktor), dan V adalah kecepatan
aliran. Jika kita menggabungkan semua parameter N tetap, B, dan D menjadi
faktor tunggal, kita dapat. Sudah jelas bahwa tegangan dikembangkan adalah
sebanding dengan kecepatan aliran. Sebuah prasyarat menggunakan flowmeters
magnetik adalah bahwa fluida harus konduktif. Konduktivitas listrik dari fluida
harus lebih tinggi dari 3 mikrodetik / cm dalam kebanyakan kasus. Sebuah lapisan
bahan nonconductive sering digunakan untuk mencegah tegangan dari
menghilang ke bagian pipa ketika dibangun dari bahan konduktif.
Ø Kelebihan
Ø Kekurangan
b. Ultrasonic Flowmeters
12
Ultrasonik flowmeter adalah jenis flowmeter yang mengukur kecepatan
cairan atau gas dengan menggunakan prinsip ultrasound. Menggunakan transduser
ultrasonik, flow meter dapat mengukur kecepatan rata-rata sepanjang jalannya
sinar yang dipancarkan dari ultrasound, dengan rata-rata perbedaan waktu transit
diukur antara ultrasound yang berdenyut menyebarkan ke dalam dan melawan
arah aliran. Ultrasonic flowmeter dipengaruhi oleh densitas, suhu dan viskositas
dari media yang mengalir. Mereka tidak mahal untuk menggunakan dan
mempertahankan karena mereka tidak menggunakan bagian yang bergerak, tidak
seperti flow meter mekanis. Ada tiga jenis aliran ultrasonik meter. Transmisi
(contrapropagating transit-time) flowmeter dapat dibedakan menjadi in-line
(intrusif, dibasahi) dan clamp-on (non-intrusif) varietas. Ultrasonic flowmeter
yang menggunakan pergeseran Doppler disebut refleksi atau pengukur aliran
Doppler. Jenis ketiga adalah Open-Channel flowmeter. Ultrasonic flowmeter
mengukur perbedaan waktu transit denyut ultrasonik yang merambat dan
melawan arah aliran. Perbedaan waktu ini mengukuran kecepatan rata-rata fluida
sepanjang jalur sinar ultrasonik. Dengan menggunakan waktu transit mutlak baik
kecepatan rata-rata fluida dan kecepatan suara dapat dihitung. Menggunakan dua
waktu transit tup dan tdown dan jarak antara penerima dan pengirim transduser L
dan sudut kemiringan α dapat ditulis persamaan:
dimana v adalah kecepatan rata-rata dari fluida di sepanjang jalur suara dan c
adalah kecepatan suara. Sebuah inovasi terbaru dalam pengukuran aliran
ultrasonik adalah penggunaan dari pergeseran Doppler yang dihasilkan dari
refleksi dari sinar ultrasonik dari bahan sonically reflektif, seperti partikel padat
atau gelembung udara tertahan dalam fluida yang mengalir, atau turbulensi dari
fluida itu sendiri, jika cairan bersih. Jenis flow meter juga dapat digunakan untuk
mengukur laju aliran darah, dengan melewati sinar ultrasonik melalui jaringan,
terpental dari piring reflektif, kemudian membalik arah balok dan mengulangi
pengukuran, volume aliran darah dapat diperkirakan. Frekuensi sinar yang
ditransmisikan dipengaruhi oleh gerakan darah di vessel dan dengan
membandingkan frekuensi sinar hulu dengan hilir, aliran darah melalui pembuluh
tersebut dapat diukur. Perbedaan antara dua frekuensi adalah cara untk mengukur
13
volume aliran yang sebenarnya. Sebuah sensor sinar lebar juga dapat digunakan
untuk mengukur aliran independen dari luas penampang pembuluh darah.
Ø Kelebihan
Ø Kekurangan
c. Vortex Flowmeters
Dimana :
Q = Volum flowrate
S = strouhal number
K = K factor
w/D S
0,1 0,18
0,3 0,26
0,5 0,44
14
Tabel 1.2 S strouhal number ditentukan secara eksperimen
Ø Kelebihan
Ø Kekurangan
15
2.4.3 Pengukur aliran turbin
Meteran ini digunakan untuk pengukur air jika tidak tersedia pipa lurus
dan jika meteran turbin dan sensor pengayuh roda akan mengakibatkan terlalu
banyak turbulensi. Pengukur aliran jenis positive displacement juga digunakan
untuk mengukur aliran cairan kental.
16
BAB III
PENUTUP
Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam
proses industri. Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan
jumlah bahan yang mengalir masuk dan keluar proses. Pengukuran laju alir
ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan energi kinetiknya.
Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi
kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan
rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.
1. Metode Langsung
2. Metode pembatasan
3. Metode linier.
4. Metode pembagian
17
18