Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA


“Pressure Drop”

DISUSUN OLEH :

NAMA : KHAIRUM HAWARI QOLBIYAH SIREGAR

NIM : 011800014

KELOMPOK : A

PROGRAM STUDI : D-IV Teknokimia Nuklir

SEMESTER : III

ASISTEN : Fifi Nurfiana, SST, M.Si.,

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


YOGYAKARTA

2019
Pressure Drop
(Penurunan Tekanan Dalam Pipa)

I. Tujuan
Menentukan bilangan pangkat kelompok tak berdimensi pada persamaan D’Archy
secara percobaan
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 c1 𝐿 c2 𝜀 c3
[ ] = K[ ] [ ] [ ]
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

II. Dasar Teori


Fluida biasnya ditransportasi di dalam pipa atau tabung yang penampangnya
bundar, dan terdapat di pasaran dalam berbagai ukuran, tebal dinding, dan bahan
konstruksi.
Suatu hal yang penting dalam transportasi fluida dalam pipa adalah adanya
perbedaan tekanan tetapi mengingat adanya gesekan (friksi) baik antara molekul
cairan dengan dinding pipa maupun antar molekul cairan sendiri, hal ini
mengakibatkan kehilangan tekanan sehingga diperlukan tenaga minimum untuk dapat
mengalirkan suatu cairan dalam pipa.
Pada pipa horizontal, tekanan minimum ini digunakan untuk melawan gaya gesek
antara molekul cairan dan molekul cairan dengan dinding pipa yang disebut dengan
Pressure Drop.
Hubungan matematis antara beda tekanan dengan besaran-besaran yang
berpengaruh pada system tersebut dapat dicari secara analisis dimensi. Besaran-
besaran yang berpengaruh adalah:
1. Sifat cairan yang mengalir, meliputi: kecepatan, kekentalan, dan kerapatan.
2. Sifat dari pipa yang digunakan, meliputi: panjang, diameter, dan kekasaran.

Kalau ditulis hubungan energy yang hilang sebagai fungsi besaran yang berpengaruh
adalah sebagai berikut:

[1]
( - ∆P ) = f (D, 𝜇, 𝜌, L, v, 𝜀)
…………………………………………………(1)

Dengan cara analisis dimensi persamaan 1 dapat diselesaikan dan diperoleh


hubungan:

𝜌.𝑣.𝐷 c1 𝐿 𝜀
( - ∆P ) = K[ ] [ ]c2 [ ]c3 𝜌.v2
𝜇 𝐷 𝐷

………………………………………….(2)

Atau

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 c1 𝐿 c2 𝜀 c3
[ ] = K[ ] [ ] [ ] ………………………………………………. (3)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

Harga K, C1, C2, C3 dapat dicari secara percobaan. Pipa yang digunakan untuk
transportasi fluida dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bahan. Dalam pabrik-
pabrik pengolahan, bahan yang paling umum digunakan ialah baja karbon rendah
yang dibuat menjadi pipa yang dikenal dengan nama pipa besi hitam. Pipa besi tempa
dan besi cor juga banyak digunakan untuk tujuan khusus. Oleh karena itu harga dari
kekasaran pipa dipengaruhi oleh jenis pipa. Harga 𝜀/𝐷 untuk bermacam-macam jenis
pipa dapat dihitung atau dibaca dalam grafik hubungan antara 𝜀/𝐷 dengan diameter.
Dibawah ini merupakan daftar harga 𝜀 (kekasaran) untuk beberapa jenis pipa:

Jenis pipa Harga kekasaran

DRANN tubing 5 x 10 -6

Steel and wrought iron 0,00015

Aspalted cast iron 0,0004

Rivated steel 0,003 – 0,03

Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika,
kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang
berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk

[2]
memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Dalam hal ini penentuan harga K, C1, C2,
C3 juga dilakukan analisis dimensi sebagai berikut:

1. Penentuan C1
Pressure Drop diamati dengan melihat beda tinggi cairan seperti terlihat pada
gambar alat yaitu pada pipa penera. Dari persamaan 3 yang diperoleh dari
analisa dimensi didapatkan:

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 c1 𝐿 c2 𝜀 c3
[ ] = K[ ] [ ] [ ] …………………………………… … (4)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

Untuk menentukan C1, maka harga v harus divariasi untuk suatu ukuran
pipa horizontal sedangkan panjang L dan D dibuat tetap. Oleh karenanya
harga (L/D)C2 dan (𝜀/D)C3 adalah konstan. Maka persamaan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut:

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 c1
[ ] = K[ ] ……………………………………………………. (5)
𝜌.v2 𝜇

Dalam hal ini:

𝐿 𝜀
K’ = K [ ]c2 [ ]c3 ………………………………………………….… (6)
𝐷 𝐷

Jika persamaan 5 dituliskan dalam bentuk log, maka diperoleh persamaan


garis lurus dengan persamaan:

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
Log [ ] = log K’+ log [ ] …………………………………… (7)
𝜌.v2 𝜇

Harga C1 merupakan slope garis lurus pada koordinat:

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
Log [ ] versus log [ ]
𝜌.v2 𝜇

2. Penentuan C2

[3]
Untuk menentukan C2, maka panjang (L) harus divariasi sedangkan D dan v
𝜌.𝑣.𝐷 c1 𝜀
dibuat tetap. Oleh karena itu, harga [ ] dan [ ]c3 adalah konstan. Maka
𝜇 𝐷

persamaan 3 dapat dituliskan sebagai berikut:


− ∆P 𝐿
[ ] = K” [ ]c2 ………………………………………………………. (8)
𝜌.v2 𝐷

Jika persamaan 8 dituliskan dalam bentuk log, maka diperoleh persamaan


garis lurus dengan persamaan:
− ∆P 𝐿
Log [ ] = log K” + C2 log [ ] ……………………………………. (9)
𝜌.v2 𝐷

Harga C2 merupakan slope garis lurus pada koordinat:


− ∆P 𝐿
Log [ ] versus log [ ]
𝜌.v2 𝐷

3. Penentuan C3 dan K
Untuk menentukan C3, maka diameter pipa harus divariasi sedangkan v dan
L tetap. Oleh Karena itu persamaan 3 diubah dalam bentuk:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 𝜀
[ ][ ] [ ] = K [ ]c3 ……………………………………… (10)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

Maka:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 𝜀
Log [ ][ ] [ ] = log k + log [ ]c3 ………………….. (11)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

Harga C1, C2 telah dicari sebelumnya, maka ruas kiri dapat dihitung.
Persamaan 11 dapat digambarkan sebagai garis lurus dengan slope C3 dan
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2
log k adalah titik potong pada sumbu ordinat log [ ][ ] [ ] .
𝜌.v2 𝜇 𝐷

III. Alat dan Bahan

- Alat
1. Gelas ukur
2. Selang
3. Termometer
4. Pignometer
5. Viskometer Oswald
6. Stopwatch
7. Jangka sorong

[4]
8. Neraca analitik

- Bahan
1. Air kran
2. Aquadest

IV. Langkah Kerja


a. Penentuan harga C1
1. Sifat fisis cairan yang digunakan seperti kerapatan, kekentalan, dan suhu dari
cairan yang digunakan ditentukan terlebih dahulu.
2. Alat dirangkai seperti pada gambar dan air diumpankan sehingga terjadi
overflow pada tangki umpan.
3. Harga C1 ditentukan dengan memvariasi kecepatan fluida (v) dengan cara
mengatur sudut pembukaan kran 180o dan 225o.
4. Debit aliran diukur setiap selang waktu tertentu dengan menampung sejumlah
volume fluida pada gelas ukur.
5. Perbedaan tinggi cairan pada pipa penera dicatat pada setiap kondisi debit
yang berbeda dan pada sudut pembukaan kran yang berbeda.
6. Data yang diperoleh kemudian dicatat, percobaan dilakukan sebanyak tiga kali
untuk masing-masing variasi sudut
b. Penentuan Harga C2
1. Harga C2 ditentukan dengan cara memvariasi panjang pipa 40 cm dan 40,5 cm
sedangkan D dan v dibuat tetap.
2. Tinggi cairan pada pipa penera diamati untuk setiap kondisi panjang pipa
yang digunakan.
3. Percoban diulangi sebanyak tiga kali untuk masing-masing variasi panjang
pipa yang digunakan.
c. Penentuan harga C3
1. Harga C3 ditentukan dengan cara memvariasi diameter pipa (D) sedangkan v
dan L dibuat tetap.
2. Tinggi cairan pada pipa penera diamati untuk setiap kondisi.
3. Data yang diperoleh dicatat, percobaan dilakukan dengan variasi diameter
pipa (0,442 inch dan 2,49 cm) percobaan diulangi sebanyak tiga kali untuk
masing-masing variasi diameter pipa.
d. Penentuan harga K
Harga K ditentukan dengan perhitungan setelah harga C1, C2, dan C3 diketahui.

[5]
V. Data Pengamatan

1. Penentuan Densitas dan viskositas


Suhu air = 30oC
Massa piknometer kosong = 16,0427 gram
Massa pikno + aquadest = 40,4612 gram
Massa pikno + air = 40,6880 gram
Volume pikno = 25 mL
Waktu alir = T1= 0,75 sekon
T2= 0,71 sekon
T3= 0,71 sekon

2. Penentuan harga C1 (variasi kecepatan)


Panjang = 40 cm
Diameter = 0,442 inch
Sudut 180o H1 H2 H3 H4 t

Percobaan 1 23,1 cm 22,8 cm 23 cm 22,5 cm 43,16 sekon

Percobaan II 21,7 cm 21,4 cm 21,7 cm 21,2 cm 44,01 sekon

Percobaan III 20,6 cm 20,3 cm 20,5 cm 20 cm 47,02 sekon

Sudut 225o H1 H2 H3 H4 t

Percobaan 1 52,3 cm 51,5 cm 51,3 cm 51,3 cm 26,58 sekon

Percobaan II 51,8 cm 51,4 cm 51,5 cm 51 cm 26,91 sekon

Percobaan III 51,7 cm 51,2 cm 50,5 cm 50,9 cm 26,60 sekon

3. Penentuan harga C2 (variasi panjang)


a. Pipa I

Diameter= 2,49 cm
L (cm) ∆H (cm) t (s)
Percobaan 1 40 0,2 48,65
Percobaan II 80 0,26 61,70
Percobaan III 120 0,53 54,60

4. Penentuan harga C3 (variasi diameter)


[6]
a. Pipa I
Panjang= 40 cm
Diameter= 2,49 cm
H1 H2 H3 H4 t

Percobaan 1 19,7 cm 19,5 cm 19,5 cm 19 cm 48,65 sekon

Percobaan II 13,8 cm 13,5 cm 13,4 cm 13,3 cm 01:01:70 sekon

Percobaan III 17,1 cm 17 cm 16,9 cm 16,7 cm 54,6 sekon

b. Pipa II
Panjang= 40 cm
Diameter= 0,442 inch
H1 H2 H3 H4 t

Percobaan 1 20 cm 19,9 cm 19,7 cm 19,4 cm 46,73 sekon

Percobaan II 17,5 cm 17,3 cm 17,2 cm 16,8 cm 52,81 sekon

Percobaan III 17 cm 17 cm 16,9 cm 16,8 cm 53,97 sekon

[7]
VI. Perhitungan

1. Penentuan densitas dan viskositas


Masa aquadest : (40,4612 – 16,0427) gram = 24,4185 gram
gr/cm 3

𝑚
Volume pikno : V=
𝜌
24,4185 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
0,995647 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑐𝑚3
= 24,52 cm3
𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑟𝑎𝑛
air kran :
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,6453 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
24,52 cm3
1 𝑙𝑏 (30,48 𝑐𝑚)3
= 1,00511 gram/cm3 x x
454 𝑔𝑟𝑎𝑚 1 ft3
3
= 62,69 lb/ft
T alir aquadest : 0,70 s
T alir rata-rata air kran: 0,723 s
0,000672 𝑙𝑏𝑚/𝑓𝑡.𝑠
aquadest : 0,796 cp x = 5,35x10-4 lbm/ft.s
1 𝑐𝑝
ρ air kran x t air kran
air kran = x aquadest
𝜌 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 𝑥 𝑡 𝑎𝑘𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gram
1,00511 x 0,723 s
cm3
= 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 5,35x10-4 lbm/ft.s
0,995647 𝑥 0,70 𝑠
𝑐𝑚3
-4
= 5,40 x 10 lbm/ft.s

2. Penentuan harga C1 (variasi kecepatan)


Sudut 180o
Diameter pipa= 0,442 inch
= 0,442 inch x 0,0254 m/inch x 3,28084 ft/m
= 0,037 ft
1
Luas penampang = 𝜋 D2
4
1
= . 3,14 . (0,037 ft)2
4

[8]
= 1,07 x 10-3 ft2
Debit
1000 𝑚𝐿+1000 𝑚𝐿+1000 𝑚𝐿
Volume rata-rata = ( ) = 1000 mL
3
43,16+44,01+47,02
Waktu rata-rata = ( ) sekon = 44,73 sekon
3
𝑉 1000 mL 1
Q1 = = = 22,356 cm3/s x ( )3 ft3/cm3
𝑡 44,73 s 30,48
= 7,89 x 10-4 ft3/s

Kecepatan Linear (v)


𝑄
V=
𝐴
7,89 x 10−4 ft3/s
=
1,07 𝑥 10−3 𝑓𝑡2
= 0,737 ft/s

Penurunan Tekanan (− ∆P)


𝜌 air kran = 62,69 lb/ft3
g = 32,174 ft/s2
∆h = 0.34 cm = 0,011 ft
(− ∆P) = 𝜌 x g x ∆h
= 62,69 lb/ft3 x 32,174 ft/s2 x 0,011 ft
= 22,187 lb/ft.s2
lb ft
𝜌.𝑣.𝐷 62,69 𝑥 0,737 𝑥 0,037 ft
ft3 s
log [
𝜇
] = log [ ]
5,40 x 10−4 lbm/ft.s
= log 3165,73
= 3,5
− ∆P 22,187 lb/ft.s2
Log [
𝜌.v2
] = log [ lb ft ]
62,69 𝑥 (0,737 )2
ft3 s
= log 0,6516
= -0,186
Dengan cara yang sama untuk derajat kran yang berbeda,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Sudut Debit (ft3/s) kec.linear − ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 − ∆P
log [ ] Log [ ] 
kran (ft/s (lb/ft.s2)  𝜇 𝜌.v2

 7,89 x 10-4 0,737  22,187 3,5 -0,186

 x    

[9]

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
Kemudian dibuat grafik hubungan antara Log [ ] vs log [ ].
𝜌.v2 𝜇

grafik hubungan antara Log [(− ∆P )/(𝜌.v2)] vs log


[(𝜌.𝑣.𝐷)/𝜇]
0
3.45 3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75
-0.1
Log [(− ∆P )/(𝜌.v2)]

y = -1.7136x + 5.8117
-0.2
R² = 1
-0.3

-0.4

-0.5

-0.6
log [(𝜌.𝑣.𝐷)/𝜇]

Dari persamaan:
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
Log [ ] = log K’+ C1 log [ ]
𝜌.v2 𝜇
Maka harga C1 adalah slope dari persamaan garis dari kurva Log
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
[ ] vs log [ ].
𝜌.v2 𝜇
Dari grafik diperoleh persamaan
y = - 1,7136x + 5,8117
Jadi harga C1 = -1,7136
3. Penentuan harga C2 (variasi panjang pipa)
 Pipa I
Panjang = 40 cm = 0,4 m x 3,28084 ft/ 1m = 1,3123 ft
Diameter = 2,49 cm = 0,0249 m x 3,28084 ft/1m = 0,0817 ft
1
Luas penampang = 𝜋 D2
4
1
= . 3,14 . (0,0817 ft)2
4
= 5,24 x 10-3 ft2

Debit

t rata-rata = 54,983 s
Volume = 1000 mL
Waktu = 48,65 sekon
[10]
𝑉 1000 mL 1
Q1 = = = 18,187 cm3/s x ( )3 ft3/cm3
𝑡 54,983 s 30,48
= 6,42 x 10-4 ft3/s
Kecepatan Linear (v)
𝑄
v=
𝐴
7,26 x 10−4 ft3/s
=
5,24 x 10−3 ft2
= 0,122 ft/s
Penurunan Tekanan (− ∆P)
𝜌 air kran = 62,69 lb/ft3
g = 32,174 ft/s2
∆h = 0.2 cm = 6,56 x 10-3ft
(− ∆P) = 𝜌 x g x ∆h
= 62,69 lb/ft3 x 32,174 ft/s2 x 6,56 x 10-3ft
= 13,23 lb/ft.s2
𝐿 1,3123 ft
log [ ] = log [
𝐷
]
0,0817 ft
= log 16,0624
= 1,206
− ∆P 13,23 lb/ft.s2
Log [
𝜌.v2
] = log [ lb ]
62,69 𝑥 (0,122 ft/s)2
ft3
= log 14,18
= 1,152

Dengan cara yang sama untuk panjang pipa yang berbeda


diperoleh hasil sebagai berikut:
L (ft) ∆h (ft) − ∆P (lb/ft.s2) log [ ]
𝐿
Log [
− ∆P
]
𝐷 𝜌.v2

1,3123 6,56 x 10-3 13,23 1,206 1,152


2,624 8,53 x 10-3 17,20 1,507 1,265

3,937 0,0174 35,072 1,683 1,575

[11]
Grafik hubungan Log [(− ∆P )/(𝜌.v2)] vs log [𝐿/𝐷]
1.7
y = 0.8317x + 0.112
1.6 R² = 0.839

Log [(− ∆P )/(𝜌.v2)]


1.5

1.4

1.3

1.2

1.1

1
1 1.2 1.4 1.6 1.8
log [𝐿/𝐷]

Dari persamaan:
− ∆P 𝐿
Log [ ] = log K” + C2 log [ ]
𝜌.v2 𝐷
Maka harga C2 adalah slope dari persamaan garis kurva Log [(−
∆P )/(𝜌.v2)] vs log [𝐿/𝐷]
Dari grafik diperoleh peramaan:
y = 0,8317x + 0,112
maka harga C2 = 0,8317

4. Penentuan harga C3 (variasi diameter pipa)


Pipa I

Panjang = 40 cm = 0,4 m x 3,28084 ft/ 1m = 1,3123 ft

Diameter = 2,49 cm = 0,0249 m x 3,28084 ft/1m = 0,0817 ft


1
Luas penampang = 𝜋 D2
4

1
= . 3,14 . (0,0817 ft)2
4
= 5,24 x 10-3 ft2

𝑄 𝑉/𝑡 𝑉
v= = =
𝐴 𝐴 𝐴𝑥𝑡

[12]
0,0353 𝑓𝑡3
v=
(5,24 x 10−3 ft2)𝑥 54,983 s

= 0,1225 ft/s
∆h = 0.173 cm = 5,68 x 10-3ft

(− ∆P) = 𝜌 x g x ∆h

= 62,69 lb/ft3 x 32,174 ft/s2 x 5,68 x 10-3ft


= 11,456 lb/ft.s2
C1 = -1,7136
lb ft
𝜌.𝑣.𝐷 -c1 62,69 𝑥 0,1225 𝑥 0,0817 ft
s
[ ] =[ ft3
]1,7136
𝜇 5,40 x 10−4 lbm/ft.s
= 178839,2
C2 = 0.8317
𝐿 1,3123 ft
[ ]-C2 = [ ] -0,8317
𝐷 0,0817 ft
= 0,099
− ∆P 11,456 lb/ft.s2
[ ]=[ lb ]
𝜌.v2 62,69 𝑥 (0,1225 ft/s)2
ft3
= 12,177
0,00015(steel and wrought iron)
𝜀 0,00015
[ ]= = 1,836 x 10-3
𝐷 0,0817
Dengan cara yang sama untuk diameter yang berbeda diperoleh
hasil sebagai berikut:

𝜀
D (ft) ∆h (ft) − ∆P (lb/ft.s2 [𝜌.𝑣.𝐷]-c1 𝐿
[ ]-C2 [
− ∆P
] [ ]
) 𝜇 𝐷 𝜌.v2 𝐷

0,037 6,43 x 10-3 12,969 792831,7 0,051 0,497 4,054 x 10-


3

0,0817 5,68 x 10-3 11,456 178839,2 0,099 12,177 1,836 x 10-


3

Dan persamaan:

[13]
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 𝜀
[ ] [ ] = K [ ]c3 ][
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 𝜀
Log [ ][ ] [ ] = log k + C3log [ ]
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷
Harga C3 adalah slope dari persamaan garis lurus dari kurva
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 𝜀
hubungan log [ ][ ] [ ] vs log [ ].
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷
𝜌.𝑣.𝐷 -c1 𝐿 -c2 − ∆P 𝜀
log [ ][ ] [ ] (y) log [ ] (x)
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

4,303 -2,392

5,334 -2,736

Grafik hubungan log [(− ∆P )/(𝜌.v2)] [(𝜌.𝑣.𝐷)/𝜇]-


c1[𝐿/𝐷]-c2 vs log [𝜀/𝐷]
log [(− ∆P )/(𝜌.v2)] [(𝜌.𝑣.𝐷)/𝜇]-c1[𝐿/𝐷]-c2

5.6
y = -2.9971x - 2.866 5.4
R² = 1
5.2
5
4.8
4.6
4.4
4.2
4
-2.8 -2.75 -2.7 -2.65 -2.6 -2.55 -2.5 -2.45 -2.4 -2.35
log [𝜀/𝐷]

Dari grafik diperoleh persamaan :

y = -2,9971x – 2,866

maka C3 adalah slope dari persamaan yaitu1-2,9971

Dari persamaan garis diatas, diketahui bahwa log K merupakan intersep nya,
maka

Log K = -2,866

K = 10-2,866

K = 1,36 x 10-3

[14]
Hasil perhitungan keseluruhan diperoleh

C1 = -1,7136 C3 = -2,9971

C2 = 0.8317 K =1,36 x 10-3

Jadi persamaan D`Archy dapat disusun:

− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷 -1,7136 𝐿 0.8317 𝜀


[ ] = 1,36 x 10-3 [ ] [ ] [ ] -2,9971
𝜌.v2 𝜇 𝐷 𝐷

VII. Pembahasan
Pada praktikum pressure drop ini betujuan untuk menentukan bilangan
pangkat kelompok tidak berdimensi pada persamaan D`Archy secara praktik.
Persamaan D`Archy adalah persamaan yang menggambarkan hubungan energy yang
hilang karena adanya perbedaan tekanan dengan besaran-besaran yang
mempengaruhinya.
Pada percobaan ini, fluida dialirkan melalui sebuah pipa yang diberi lubang
dan dihubungkan dengan manometer. Fluida yang digunakan dalam percobaan ini
adalah air kran. Satu fluida yang mengalir melalui sebuah pipa akan mengalami
gesekan, baik gesekan anatar molekul fluida itu sendiri maupun gesekan antara fluida
dengan dinding pipa yang dilaluinya. Akibatnya fluida akan kehilangan sebagian
energinya yang ditunjukkan dengan adanya penurunan tekanan. Pressure drop atau
penurunan tekanan dapat diamati melalui manometer dengan adanya beda tinggi
fluida di dalamnya. Adanya penurunan tekanan fluida dalam pipa dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu:
1. Sifat dari pipa yang digunakan, berupa panjang (L), diameter (D) dan
kekentalan pipa ()
2. Sifat dari fluida yang mengalir berupa kekentalan (), kecepatan (v), dan
densitas (

[15]
Untuk mengetahui besarnya pengaruh besaran D, L, dan terhadap
penurunan tekanan, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai dari C1, C2, C3 dan K
yang ada dalam persamaan D`Archy.

Percobaan yang pertama adalah penentuan C1. Pada prinsipnya, untuk


menentukan C1 dilakukan dengan memvariasi kecepatan alir fluida (v), sedangkan
panjang pipa dan diameter pipa dibuat sama atau tetap. Kecepatan alir fluida divariasi
dengan mengatur besarnya bukaan kran, sehingga didapatkan debit aliran yang
berbeda-beda. Pressure drop dapat diamati dengan melihat perbedaan tinggi fluida
pada manometer. Dari perhitungan data yang diperoleh kemudian dibuat grafik
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷
hubungan antara log [ 𝜌.v2 ] vs log [ ]. Persamaan grafik adalah y = - 1,7136x
𝜇

+ 5,8117. Maka nilai C1 adalah slope dari persamaan yaitu -1,7136. Dari grafik
diatas dapat dilihat bahwa semakin besar sudut maka kecepatan liniernya semakin
besar dan penurunan tekanannya semakin kecil.

Setelah C1 diketahui, kemudian menentukan C2, yaitu dengan melakukan


variasi panjang pipa, sedangkan kecepatan aliran fluida dan diameter pipa dibuat sma
atau tetap. Setelah dilakukan perhitungan, kemudian dibuat grafik hubungan antara
Log [(− ∆P )/(𝜌.v2)] vs log [𝐿/𝐷]. Dari grafik diperoleh persamaan y = 0,8317x
+ 0,112. Sehingga nilai C2 adalah slope dari persamaan tersebut yaitu 0,8317. Dari
grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin panjang pipa maka semakin besar gaya
gesek fluida dengan pipa, sehingga penurunan tekanan makin besar.
Setelah nilai C1 dan C2 diketahui, kemudian ditentukan nilai dari C3. Nilai
C3 dicari dengan melakukan variasi diameter pipa, sedangkan kecepatan aliran fluida
dan panjang pipa dibuat tetap. Dalam penentuan C3, terlebih dahulu harus diketahui
nilai C1 dan C2, karena jika belum diketahui maka nilai C3 tidak dapat ditentukan.
Ini dikarenakan yang divariasi adalah diameter pipa, padahal diameter adalah besaran
yang dipengaruhi oleh C1 dan C2, sehingga tidak dapat diabaikan dan dianggap
konstan. Dari grafik hubungan antara log [(− ∆P )/(𝜌.v2)] [(𝜌.𝑣.𝐷)/𝜇]-c1[𝐿/𝐷]-c2 vs log
[𝜀/𝐷], didapatkan persamaan garis lurus y = -2,9971x – 2,866. Maka nilai C3 adalah
slope dari grafik yaitu -2,9971 dan didapat intersepnya sebagai nilai log K,sehingga

[16]
nilai K didapat sebesar 1,36 x 10-3. Semakin besar diameter maka semakin besar gaya
gesek fluida dengan pipa yang dilaluinya, sehingga semakin besar penurunan
tekanannya.
Sehingga persamaan D`Archy dapat ditulis
− ∆P 𝜌.𝑣.𝐷] 0,1221 𝐿 0.8317 𝜀 -2,9971
[ 𝜌.v2 ] = 1,36 x 10-3 [ [𝐷] [𝐷]
𝜇

VIII. Kesimpulan

1. Harga C1 yang dipengaruhi oleh variasi kecepatan yaitu didapat -1,7136.


2. Harga C2 yang dipengaruhi oleh variasi panjang pipa yaitu didapat 0,8317.
3. Harga C3 yang dipengaruhi oleh variasi diameter pipa yaitu didapat -2,991.
4. Harga K diketahui setelah harga C1, C2, dan C3 diketahui.

IX. Daftar Pustaka

Putra, Sugili,dkk. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia-1: Pressure Drop.


Yogyakarta: STTN-BATAN.

Yogyakarta, 12 Desember 2019

Asisten Praktikan,

Fifi Nurfiana, SST, M.Si Khairum Hawari Qolbiyah Siregar

[17]

Anda mungkin juga menyukai