DOSEN PEMBIMBING :
Anerasari Meidinariasty
DISUSUN :
CIA VHIRGIANI
YUNITA PUTRI ANDRIANI
KELAS :
1KM
TAHUN 2019/2020
PENGERTIAN MENGUKUR, LEVEL, DAN PENGUKURAN LEVEL
Mengukur adalah suatu aktivitas atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum
diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya
dengan besaran yang standar.
Level merupakan salah satu variabel yang banyak dijumpai di industri seperti halnya temperatur
(temperature), tekanan (pressure) dan aliran (flow).
Pengukuran level merupakan salah satu hal yang penting dalam kaitannya dengan kelangsungan
proses secara keseluruhan. Kegagalan pengukuran level dapat berakibat pada kegagalan suatu
proses atau bahkan dapat menimbulkan faktor yang berbahaya bagi keselamatan.
PENGUKURAN LEVEL CAIRAN
Pengukuran level cair itu dibagi menjadi 2 :
Untuk mengukur level cairan dapat pula dilakukan Cairan dengan berat
jenis diketahui dan
dasar dari tabung. Cara ini cukup praktis, akan tetapi Tekanan
Pengukuran langsung tinggi permukaan cairan dapat dilihat dari penggunaan gelas
penglihat atau gelas ukur biasa dalam bejana dianggap merupakan metode yang paling
sederhana untuk mengukur tinggi permukaan cairan. Metode ini sangat efektif digunakan
dalam pengukuran langsung. Pengukuran ini dapat digunakan dengan hanya melakukan
observasi visual langsung terhadap skala, penentuan posisi dari alat pendeteksi yang
bergerak atau kontak dari probe elektroda dengan permukaan cairan.
Pengukuran dilihat langsung: Tinggi permukaan cairan dapat dilihat langsung dan
diduga kedalamannya dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang (meter). Dengan
diketahuinya tinggi permukaan cairan maka volume dari cairan yang diukur dapat dicari
bila dikehendaki. Metoda yang digunakan secara luas untuk langsung mengukur permukaan
adalah pelampung sederhana, yang dapat dihubungkan dengan transduser gerakan sesuai
untuk menghasilkan sinyal listrik yang sebanding dengan permukaan cairan.
2. Penggukuran Tidak Langsung
Suatu pipa panjang dicelupkan ke dalam tangki berisi cairan dan bagian atasnya
dihubungkan dengan sumber tekanan melalui pengatur tekanan dan juga ke pengukur
tekanan. Mulut pipa di bagian bawah tidak diletakkan sampai dasar bejana untuk
menghindari kotoran-kotoran atau endapan-endapan yang dapat mengganggu pengukuran.
Udara sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam pipa dengan tekanan. Karena adanya
udara masuk maka cairandi dalam pipa terdesak ke bawah.Pada saat udara mulai
meninggalkan mulut pipa timbullah gelembung-gelembung. Pada saat ini tekanan cairan di
mulut pipa sama dengan tekanan udara yang ditunjukkan oleh pengukur tekanan, yaitu:P =
ρ g H. Jadi tinggi permukaan cairan diukur dari dasar tangki adalah: HT= Ho+H
Dimana:Ho= Ketinggian mulut pipa dari dasar bejana ρg = Berat jenis cairan
Pengukuran permukaan dengan sistem gelembung udara mempunyai beberapa
kerugian,diantaranya adalah:
a.Harus menggunakan sumber udara dengan pengatur tekanan yang dapat mengubah
tekanan sedikit demi sedikit supaya pengukuran teliti.
b.Harus mengamati gelembung-gelembung udara yang pertama kali timbul.
Dalam hal tidak ada diafragma yang sesuai untuk sesuatu cairan, maka dapat dipakai
sistem jebakan udara. Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang di bawahnya.
Dan yang dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan. Lubang
kotak dibiarkan tanpa diafragma. Karena udara di dalam kotak mendapat tekanan cairan
maka akan terdesak ke atas. Tekanan ini diteruskan ke pengukur tekanan. Dengan
mengetahui besarnya tekanan ini dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki. Agar
kenaikan cairan di dalam kotak tidak terlalu besar, maka volume kotak dibuat jauh lebih
besar daripada volume pipa di atasnya. Sistem jebakan udara ini mempunyai kerugian
yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan udara. Bila udara larut di dalam
cairan maka cairan akan naik kedalam kotak dan pengukuran menjadi tidak teliti lagi.
Untuk itu maka jebakan udara ini harus sering diangkat keluar dari cairan sehingga
terisi lagi denganudara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi udara
kembali. Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu lagi diangkat keluar cairan.
3.Pengukuran permukaan dengan manometer pipa
U
Manometer pipa U yang dipakai Untuk mengukur permukaan di dalam
untuk mengukur permukaan cairan di dalam tangki tertutup dapat dipakai manometer
tangki terbuka. Dengan mengukur tinggi (h)
pipa U. Pada kaki kiri dari manometer
dari cairan manometer dapat diketahui tinggi
H dari cairan di dalam tangki, yaitu dengan yang dibuat lebih besar daripada kaki
menggunakan persamaan: kanan, dipasang suatu pelampung.
ρ gt H = ρ gm h Pelampung ini dipakai untuk
Dimana : ρ.gm = berat jenis cairan
mengukur perubahan tinggi (level)
manometer cairan di kaki kiri. Bila diinginkan agar
ρ.gt = berat jenis cairan di dalam tangki
cairan di dalam tangki tidak
mengadakan kontak langung dengan
cairan manometer.
Jenis-jenis Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan.
Dalam mengukur tinggi permukaan cairan dipergunakan alat ukur tinggi permukaan cairan yang
sesuai dengan bentuk penggunaannya.
Alat ukur permukaan cairan terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
1. Mistar Ukur
suatu batang dengan skala yang telah dikalibrasi dicelupkan secara vertikal
dari atas ke dalam cairan yang akan diukur, atau dimasukkan sampai terjadi
sentuhan antara permukaan cairan dan ujung mistar ukur. Ketinggian
permukaan pada hal pertama dibaca pada batas pembasahan mistar, pada hal
kedua pada suatu titik acuan tertentu (misalnya pinggiran wadah).Nilai ukur
tergantung pada besar dan bentuk wadah. Mistar ukur hanya boleh digunakan
untuk wadah yang sebelumnya dipakai untuk mengkalibrasi mistar yang
bersangkutan. Apabila digunakan mistar ukur yang salah atau cara pencelupan
yang tidak betul (misalnya miring), nilai ukur akan menjadi salah pula.
Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sederhana untuk cairan dalam
wadah terbuka yang tidak terlalu tinggi. Tidak cocok untuk pengukuran yang
harus dilakukan seringkali dan menuntut ketelitian tinggi. Juga tidak cocok
untuk pengukuran dalam bejana bertekanan atau vakum atau berisi cairan
berbusa.
2. Gelas Penduga (Level glass)
Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi
permukaan cairan dalam suatu bejana
atau container secara langsung. Prinsip
yang dipergunakan pada gelas penduga
adalah prinsip bejana berhubungan.
Gelas penduga (Level glass) terdiri dari
dua jenis yaitu :
Gelas penduga ujung terbuka
Gelas penduga ujung tertutup
Gelas penduga ujung terbuka
Gambar menunjukkan skematik dari sebuah bejana dan gelas penduga ujung
terbuka. Pemasangan dari gelas penduga ini sangat sederhana. Pada bejana
disediakan suatu pipa pengambilan dimana gelas penduga ditempatkan. Seal
(Packing) disediakan agar sambungan jangan sampai bocor. Klem
jugadisediakan agar gelas menduga tetap pada posisinya. Sebagian cairan dalam
bejana, akan mengalir kedalam Gelas penduga. Tinggi permukaan cairan pada
Gelas penduga dan bejana biasanya sama, karena bejana dan Gelas penduga
adalah merupakan dua bejana berhubungan. Gelas penduga ujung terbuka
dipergunakan pada tangki-tangki tidak bertekanan yang tingginya tidak melebihi
1,5 meter, seperti tangki-tangki penampung minyak diesel motor bakar dan lain-
lain.
Gelas penduga ujung tertutup
Gambar menunjukkan gelas penduga ujung tertutup dengan bejana bertekanan tinggi. Bahwa
kedua ujung gelas penduga dihubungkan dengan bejana. Ujung bagian bawah tersambung dengan
bagian bejana berisi uap (kosong). Level glass yang dipergunakan untuk cairan yang bertekanan
tinggi harus diberi pelindung kaca tahan banting dan harus dilengkapi dengan kerangan-kerangan
isolasi yang memungkinkan level glass dilepas dari sistem sewaktu perbaikan atau pembersihan.
Level glass yang dipergunakan untuk cairan dengan temperature yang tinggi harus dilengkapi
dengan saluran buangan. Saluran ini berfunngsi untuk mencegah thermal shock yang dapat
memecahkan level glass sewaktu menjalankan kembali sesudah perbaikan. Level glass juga sering
diperlengkapi dengan lampu penerang untuk mempermudah pemeriksaan terutama pada malam hari.
3. Pemberat dan Pita.