Anda di halaman 1dari 22

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengukuran Tinggi Permukaan Cairan (Level)

Setiap alat instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukan tinggi
permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level, baik pada tangki tertutup maupun terbuka.
Pengukuran permukaan, volume, berat cairan pada bahan kering dalam bejana atau tabung
sering kali dijumpai. Pengukuran yang teliti seringkali sulit dicapai.Luasnya variasi karat dan
sifat cair dan besarnya ukuran bejana penyimpanan yang diperlukan untuk pengukuran isi di
dalam fraksi satu liter adalah halangan yang harus diatasi. Metode umum yang digunakan
untuk melaksanakan pengukuran ini termasuk teknik langsung dan tidak langsung.
Pengukuran langsung tinggi permukaan cairan dapat dilihat dari penggunaan gelas
penglihat atau gelas ukur biasa dalam bejana dianggap merupakan metode yang paling
sederhana untuk mengukur tinggi permukaan cairan. Metode ini sangat efektif digunakan
dalam pengukuran langsung. Metoda yang digunakan secara luas untuk langsung mengukur
permukaan adalah pelampung sederhana, yang dapat dihubungkan dengan transduser gerakan
sesuai untuk menghasilkan sinyal listrik yang sebanding dengan permukaan cairan
Beberapa metode tidak langsung meliputi pengukuran (permukaan), tekanan,
pengukuran kerapatan (densitas), pengukuran tinggi permukaan dengan pemberat, dan
lainlain. Sistem pengindera tekanan yang paling umum digunakan untuk mengukur
permukaan-cairan dalam bejana terbuka adalah sistem gelembung, system kotakdiagfragma,
dan sistem perangkap-udara. Sistem gelembung memenuhi syarat bagi semua cairan, bahkan
untuk cairan yang korosif dan semua cairan yang mengandung benda padat yang sudah larut.

Pada pabrik kimia, banyak tangki dan tabung dipakai untuk menyimpan bahan baku
dan produk berupa cairan. Penyimpanan perlu diketahui volume dan inventarisnya. Proses
fluida dalam fase cair terus-menerus ditampung atau dialirkan ke tangki atau tabung
penyimpanan. Permukaan cairan dalam tangki harus dibuat setabil agar operasi dalam pabrik
dapat setabil. Banyaknya cairan yang terdapat dalam tangki dapat diketahui dengan
mendeteksi tinggi dari permukaan cairan dalam tangki proses. Permukaan cairan dibuat tetap
dengan mengendalikan laju arus cairan yang dilakukan dari dasar tangki menggunakan
control valve. Rangkaian kendali permukaan cairan terdiri atas detektor, controller, converter
dan control valve.

[Type here]
Alat pengukur ketinggian cairan mengukur :

a. Posisi (ketinggian) permukaan cairan di atas garis datum atau


b. Tekanan (head) hidrostatis dari cairan yamg ketinggannya diukur

Pengukuran ketinggian jarang dinyatakan dalam satuan jarak seperti m, in dan lainnya
terhadap garis datum atau pun head hidrostatis, melainkan dalam bentuk volume yang
terkandung atau berat cairan terisi dimana dimensi wadah dan gravitasi setempat diketahui.

Pengukuran Ketinggian cairan dibagi menjadi 2 kelas :

 Pengukuran Ketinggian Langsung

Pengukuran ini melibatkan pengukuran langsung daripada jarak/ ketinggian dari


ketinggian cairan terhadap aris datum dengan cara :

a. Observasi langsung dengan skala yang telah dikalibrasi seperti tongkat ukur atau,
b. Penentuan posisi dari alat pendeteksi yang bergerak pada permukaan cairan seperti
bola atau pelampung
c. Kontak dari probe elektroda dengan permukaan cairan
d. Refleksi frekuensi gelombang radio atau sonik dengan permukaan cairan

 Pengukuran ketinggian tak langsung


a. Pengukuran fluida hidrostatis head dari cairan
b. Pengukuran gaya buoyansi yang terjadi akibat alat pendekteksi dicelupkan ke cairan
c. Penentuan panas cairan atau fasa uap di dalam vessel

Cara inferensial ( tak langsung) mempunyai kesalahan ukur yang cukup tinggi
dikarenakan pengaruh-pengaruh seperti perubahan densitas akibat perubahan suhu.

Detektor ketinggian cairan dibagi atas 5 tipe :

a. Float (Pelampung )

b. Displacer

c. Hidrostatis

[Type here]
d. Efek termal

e. Elektrik dan elektronik

Perkembangan awal pengukuran ketinggian cairan dimuai oleh kaca pengukur (gage
glass) yang berupa tabung plastik bening atau kaca yang diletakkan di sisi vessel dengan
prinsip bejana berhubungan .

Selain itu juga ada alat kontak titik ( point contact) dimana alat ini terletak di
permukaan cairan yang diukur. Apabila cairan di dalam tangki (vessel) berkurang, alat ini
akan ikut turun dan naik apabila cairan bertambah. Pembacaan dilakukan pada permukaan
rel/ tali yang telah dikalibrasi.

a. Tipe Pengapung (Float)

Prinsip yang digunakan adalah gaya bouyansi yang mengapung diatas cairan dan
perubahan posisi saat ketinggian cairan berubah .

Pengapung (float) disini selain berfungsi mengukur uga berfungsi membuka dan
menutup katup alat ini biasanya digunakan untuk membuka tangki, reservoir dan saluran air
pada WC. Tipe pengapung (float) dapat dipergunakan untuk pengoperasian pengukuran level
di bawah tekanan normal dan vakum. Pengapung (float) pada umumnya berbentuk bola dan
bentuk silinder, keduanya dalam bentuk padat tanpa rongga. Penghubung float ke alat
pembaca atau integrator baca dapat berupa batang, rantai atau pun pita logam.

b. Tipe Pemindah (Displacer)

[Type here]
Tipe ini paling banyak digunakan dan menggunakan prinsip kerja berdasarkan gaya
bouyansi. Displacer secara fungsional mirip dengan pengapung (float) namun karena bentuk
dan beratnya yang lebih segungga dapat memindah sejumlah fluida cair (menaikkannya).
Bentuk dasarnya adalah bentuk silinder padat yang pada bagian atas dihubungkan dengan
batang logam ke unit pengukur.

Displacer terbagi menjadi 2 jenis :

a. Displacer dengan prinsip torsi


b. Displacer dengan prinsip gaya penyeimbangan

Displacer dengan prinsip torsi

Bertambahnya sejumlah cairan di sekitar displacer A menyebabkannya menjadi


lebih ringan dari berat cairan yang dipindahkan. Perubahan berat ini menyebabkan aksi
pegas berputar dari tabung torsi (B) untuk menaikkan displacer dan karenanya memutar
ujung D yang juga berputar dengan gaya yang sama sehingga F ikut berputar. Putaran F
menghasilkan putaran batang terukur yang berbanding lurus terhadap perubahan ketinggian
cairan. Pada ujung F dapat dipasang penunjuk (pointer) untuk pembacaan atau alat baca
lainnya.

Displacer dengan prinsip gaya penyeimbang

[Type here]
Pada gaya penyeimbang, perubahan gaya bouyansi ditransmisikan melalui dengan
lengan pengapung (float arm) dan piring fleksibel (flexible-disk or flexure tube) seperti pada
gambar ke sistim penyeimbang gaya.

Bertambahnya sejumlah cairan menyebabkan displacer menjadi lebih ringan (naik)


dan karenanya membuat pegas penyeimbang menggerakkan lengan engsel (flapper arm)
mendekati nosel. Aksi tersebut meningkatkan tekananan nosel ke relay udara sehingga
mennyebabkan penambahan tekanan keluaran (output) yang cukup untuk menyeimbangkan
gaya beban pegas dengan bellow untuk mengembalikan displacer ke posisi semula.

c. Hidrostatis (Manometer)

Metode ini biasanya menggunakan pengukur tekanan atau pengukur beda tekan
(Gambar 8-6) seperti pada pengukur aliran dan tekanan. Prinsip yang digunakan
menggunakan rumus :

P = G x D x H ........................ (8-1)

Dimana :

P = tekanan statik head, psi

G = spesifik gravitasi cairan dalam tangki

D = densitas air, lb/cu. In

H = tinggi tangki dari titik referansi (datum) minimal, in

d. Sistim Hidrolik Termal

[Type here]
Dalam sistim fasa primer, dimana cairan dan uap terkomposisi sama berada pada T
dan P yang umum (normal). Ketinggian cairan dapat diukur dan dikontrol oleh sistim hidrolik
termal. Penggunaannya terutama pada generator uap dan boler. Hal ini berdasarkan teori
bahwa suhu fasa juga akan konstan baik dalam vessel maupun dalam sistim terpisah diluar
vessel. Fase cair tidak bereaksi seperti itu, jauh dari sumber panas, suhu turun. Dalam sistim
di luar tangki terdapat perbedaan suhu antara fase uap danfasecair.(Gambar8-6)

e. Sistim Elektroda (Probe)

Sistim elektroda (probe) sering digunakan untuk pengukuran ketinggian, dimana


tidak diperlukan titik pengukuran spesifik atau hasil data dalam bentuk indikasi ataupun
rekaman. Pada sistim dengan 2 elektroda, saat ketinggian turun di bawah elektroda rendah,
relay listrik akan terganggu menyebabkan katup kontrol pada bagian inlet terbuka untuk
mengisi tangki. Ketika ketinggian melewati elektroda yang posisinya lebih tinggi, relay akan
terganggu sehingga katup tertutup, gerakan anatara 2 elektroda menghasilkan 2 ketinggian
berupa dead zone.

[Type here]
2.2. Jenis-Jenis Alat Ukur Tinggi Permukaan Cairan serta aplikasinya

Dalam mengukur tinggi permukaan cairan dalam suatu tangki pemrosesan maupun
dalam tangki penimbunan dipergunakan alat ukur tinggi permukaan cairan yang sesuai
dengan bentuk penggunaannya.

Alat ukur permukaan cairan terdiri dari beberapa jenis diantaranya :

1. Mistar Ukur

Suatu batang dengan skala yang telah dikalibrasi dicelupkan secara vertikal dari atas ke
dalam cairan yang akan diukur, atau dimasukkan sampai terjadi sentuhan antara permukaan
cairan dan ujung mistar ukur. Ketinggian permukaan pada hal pertama dibaca pada batas
pembasahan mistar, pada hal kedua pada suatu titik acuan tertentu (misalnya pinggiran
wadah).

Nilai ukur tergantung pada besar dan bentuk wadah. Mistar ukur hanya boleh digunakan
untuk wadah yang sebelumnya dipakai untuk mengkalibrasi mistar yang bersangkutan.
Apabila digunakan mistar ukur yang salah atau cara pencelupan yang tidak betul (misalnya
miring), nilai ukur akan menjadi salah pula. Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling
sederhana untuk cairan dalam wadah terbuka yang tidak terlalu tinggi. Tidak cocok untuk

[Type here]
pengukuran yang harus dilakukan seringkali dan menuntut ketelitian tinggi. Juga tidak cocok
untuk pengukuran dalam bejana bertekanan atau vakum atau berisi cairan berbusa.

2. Gelas Penduga (Level glass)

Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi permukaan cairan dalam suatu bejana atau
container secara langsung. Prinsip yang dipergunakan pada gelas penduga adalah prinsip
bejana berhubungan.

Gelas penduga (Level glass) terdiri dari dua jenis yaitu :

- Gelas penduga ujung terbuka

- Gelas penduga ujung tertutup

Gambar 2.3. Gelas penduga ujung terbuka

Gambar 2.3. menunjukkan skematik dari sebuah bejana dan gelas penduga ujung
terbuka. Pemasangan dari gelas penduga ini sangat sederhana. Pada bejana disediakan suatu
pipa pengambilan dimana gelas penduga ditempatkan. Seal (Packing) disediakan agar
sambungan jangan sampai bocor. Klem juga disediakan agar gelas menduga tetap pada
posisinya. Sebagian cairan dalam bejana, akan mengalir kedalam Gelas penduga. Tinggi

[Type here]
permukaan cairan pada Gelas penduga dan bejana biasanya sama, karena bejana dan Gelas
penduga adalah merupakan dua bejana berhubungan. Gelas penduga ujung terbuka
dipergunakan pada tangki-tangki tidak bertekanan yang tingginya tidak melebihi 1,5 meter,
seperti tangki-tangki penampung minyak diesel motor bakar dan lain-lain.

Gambar. 2.4. Gelas penduga ujung tertutup

Gambar 2.4. menunjukkan gelas penduga ujung tertutup dengan bejana bertekanan
tinggi. Bahwa kedua ujung gelas penduga dihubungkan dengan bejana. Ujung bagian bawah
tersambung dengan bagian bejana berisi uap (kosong). Level glass yang dipergunakan untuk
cairan yang bertekanan tinggi harus diberi pelindung kaca tahan banting dan harus dilengkapi
dengan kerangan-kerangan isolasi yang memungkinkan level glass dilepas dari system
sewaktu perbaikan atau pembersihan. Level glass yang dipergunakan untuk cairan dengan
temperature yang tinggi harus dilengkapi dengan saluran buangan. Saluran ini berfunngsi
untuk mencegah thermal shock yang dapat memecahkan level glass sewaktu menjalankan
kembali sesudah perbaikan. Level glass juga sering diperlengkapi dengan lampu penerang
untuk mempermudah pemeriksaan terutama pada malam hari.

[Type here]
3. Pemberat dan Pita.

Gambar 2.5 Pemberat dan Pita

Cara termudah untuk mengukur tinggi permukaan cairan dalam tangki-tangki ialah
dengan menggunakan sebuah pipa pengukur yang diberi bobot pemberat. Bobotnya
diturunkan kedalam tangki dan tinggi permukaan cairan dilihat langsung pada pita
pengukuran (pita ini telah diberi skala). Sistem pengukuran seperti ini sering dilakukan pada
tangki-tangki yang mengandung cairan yang bisa melengket dan memberikan bekas warna
pada pengukuran Crude oil, Condensate Hydrocarbon dan lain-lain. Disamping itu pada
tangki harus disediakan lubang agar bobot dapat masuk dan diturunkan.

4. Alat Ukur Dengan Penggeser.

Disebut Displacer adalah karena pada prinsipnya nilai gerak apung yang dihasilkan
oleh displacer didesain untuk menggantikan (displacement ) nilai volume cairan yang
menghasilkan gerak apung tersebut.

Prinsip ini dapat dibuktikan seperti pada gambar 2.6

[Type here]
Gambar 2.6. Penggeser.

Gambar 2.6, menunjukkan sebuah penggeser didalam silinder kosong, digantung pada sebuah
dacing (timbangan).

Penunjuk pada timbangan menunjuk 3 Ib.

Pada gambar B, air setinggi 7 inchi pada silinder mengurangi berat penggesser sebesar 1 Ib
dan pada gambar C, air setinggi 14 inchi menggantikan (mengurangi) berat dari penggeser
sebesar 2 Ib sehingga berat dari penggeser kini hanya sebesar 1 Ib. Padahal penggesernya
tidak diapa-apakan.

[Type here]
Ada 3 hal yang penting untuk diperhatikan pada kejadian ini yaitu :

1. Penggeser tidak akan terapung diatas cairan, melainkan sebagian akan terbenam,
karena penggeser itu sendiri mempunya berat tertentu dan terikat pada gantungan
(support arm).
2. Naiknya tinggi permukaan cairan akan membuat penggeser naik, karena adanya gaya
apung yang lebih besar dari cairan. Akan tetapi pergerakan dari penggeser hanya kecil
sekali dibandingkan dengan naiknya tinggi permukaan cairan.
3. Perubahan pada kedudukan penggeser akan mengakibatkan perubahan pada
kedudukan penunjuk dari timbangan.

Gambar 2.7. Penggeser dengan Meteran

Gambar 2.7. menunjukkan disain dari penggeser dengan meteran penunjuk. Perhatikan
bahwa tabung pemuntir dipergunakan langsung untuk menggerakan penunjuk (pointer).
Penggeser selalu dihubungkan dengan transmitter sinyal. Output dari transmitter kemudian
dikirimkan ke meteran penunjuk. Output ini bisa berupa sinyal pneumatic maupun sinyal
listrik.

[Type here]
Prinsip kerja dari alat ukur dengan penggeser pada umumnya dapat dikatakan sebagai

berikut :

1. Perubahan pada tinggi permukaan cairan yang diukur akan mengakibatkan perubahan
pada gaya apung dari cairan tersebut. Ini akan membuat penggeser bergerak turun
atau naik.
2. Pergerakan penggeser akan menghasilkan gerak memuntir pada tabung pemuntir.
3. Pergerakan pada tabung pemuntir kemudian dipergunakan untuk menghasilkan sinyal
pneumatic atau listrik. Kemudian sinyal ini dikirimkan kemeteran penunjuk. Meteran
penunjuk dapat berupa meteran dengan Tabung Bourdon.

5. Alat Ukur Tekanan dan Beda Tekanan

Tekanan hidrostatik pada dasar suatu bejanatergantung pada berat jenis dan
ketinggian cairan. Tekanan ini diukur dengan manometer. Pada bejana tertutup dan
bertekanan, yang diukur adalah beda tekanan antara dasar bejanadan ruang di atas cairan.
Perbedaan tekanan ini dapat dilihat dari rumus :

P = P1+ P2 (2.1)

Dimana :

P = Tekanan di dalam tangki (Pa).

P1= Tekanan di atas cairan, yaitu tekanan udara yang menekan cairan (Pa).

P2= Tekanan di dalam cairan (Pa).

P2= ρ. g.h [ρ= massa jenis cairan (kg/m3). h= tinggi cairan (m)].

[Type here]
Pengukuran ini juga dapat dilihatpada gambar dibawah ini :

Gbr. 2.2 Gambar Pengukuran dengan Alat Ukur Beda Tekanan

Cara ini tergantung pada berat jenis. Sebagai kerugiannya, bagianbawah bejana perlu
dipasangi flens (karena terdapat bahaya kebocoran). Penunjuk jarak jauh atau pemberi sinyal
pada nilai-nilai batas (alarm) dengan transmiter hidrolik elektrik atau hidrolik pneumatik.

Dengan sistem gas tiup juga dapat ditentukan tekanan hidrostatik. Udara atau gas inert
ditiup melalui pentil serta pipa yang tercelup kedalam bejana. Ujung pipa hampir mencapai
dasar bejana dan tekanan yang diukur dengan manometer pada posisi sesudah pentil
menunjukkan tekanan hidrostatik pada dasar bejana. Berat jenis berpengaruh pada metode

ini. Cocok juga untuk cairan yang korosif, kotordan berviskositas tinggi dalam bejana yang
berventilasi (sering untuk tangki minyak). Manometer dapat dikalibrasi langsung dalam
satuan volume.

6. Alat ukur dengan sistem gelembung.

[Type here]
Gambar 2.9. Sistem Gelembung.

Gambar 2.9. menunjukkan skematik dari alat ukur tinggi permukaan cairan dengan system
gelembung. Meteran penunjuk untuk alat ukur ini umumnya adalah pressur gage dengan
tabung bourdon yang telah dikalibrasi sebelumnya kedalam bentuk skala proses. Alat ukur
Tinggi Permukaan Cairan dengan sistem gelembung dipergunakan pada tangki-tangki air,
tidak bertekanan (tekanan statis). Sistem gelembung memerlukan catu udara bertekanan yang
kontinu. Biasanya tekanan udara ini maxsimum 50 psi. Udara ini dimasukkan kedalam
tabung yang terbenam (tegak) pada cairan yang akan diukur. Semakin tinggi permukaan
cairan yang akan diukur semakin besar tekanan udara yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi
tekanan statis yang diberikan cairan. Dengan demikian, tinggi permukaan cairan dapat diukur
melalui besaran tekanan udara yang dibutuhkan.

7. Pengukuran dengan Pancaran Radioaktif

Isotop radioaktif (Cobalt 60, Cesium 137) ditaruh dalam bejana yang kedap
radioaktif. Dari bejana tersebut pancaran dikeluarkan hanya ke arah tempat pengukuran.
Bejana tersebut biasanya dipasang di luar bejana penyimpanan (silo, tangki). Sinar gamma
menembus bejana atau mungkin juga isinya, mengenai detektor yang terletak berseberangan
dengan sumber pancaran. Pancaran tersebut ditangkap oleh tempat pengukuran, tempat
pengukuran menangkap frekwensi dari sinar gamma tersebut. Hal ini dapat diperhatikan pada
gbr 2.3.

[Type here]
Gbr. 2.3 Keterpasangan Sensor Radioaktif pada Pengukuran Tinggi Cairan Permukaan
Tangki

Keterangan Gambar :

- Radiation Path : Garis pancaran radiasi

- Source and Holder : Sumber radiasi

- Detector : Pendeteksi pancaran radiasi

- Platform : Dinding tangki

-Vessel Clip : Flens pengunci

- Elevation : Jarak antara sumber radiasi dengan pendeteksi

- Maz,Min Liquid Level : Maksimum dan minimum ketinggian tangki

- Plan View : Perencanaan keterpasangan pengukuran.

[Type here]
Frekwensi tersebut akan menunjukkan besar jarak yang ditempuh oleh sinar gamma.
Hal ini dapat dilihat dari rumus :

S = k . c . ∆f/2 (2.2)

Dimana :

S = Jarak yang ditempuh oleh sinar gamma (m).

∆k = Konstanta dari bahan isotop.

c = Kecepatan pancaran sinar gamma. (m/det).

f = Perbedaan frekwensi yang dihasilkan oleh sinar gamma (Hz).

Melalui suatu penguat, detektor mengirimkan arus yang besarnya tergantung pada
tinggi bahan proses dalam bejana, yaitu apakah di atas atau di bawah berkas sinar gamma.
Metode ini tergantung pada bahan dan berat jenis. Penggunaan susbstansi radioaktif diatur
dengan undang-undang mengenai radiasi.

Penggunaannya terutama untuk pengukuran nilai batas. Untuk pengukuran kontinu


diperlukan sepasang sumber-penerima yang dapat digerakkan ke arah vertikal, dengan
kedudukan senantiasa dicatat. Alat tersebut digunakan bila cara lain tidak cocok (misalnya
karena tekanan terlalu tinggi, biji-bijian terlalu besar, bahan beracun atau terlalu viskos).
Dalam bejana tidak perlu dipasang perlengkapan untuk pengukuran (pengukuran tanpa
sentuhan).

[Type here]
Gbr.2.4 Alat Ukur Tinggi Permukaan dengan Menggunakan Pancaran Radioaktif

8. Pengukuran dengan Ultrasonik

Sumber yang dipasang pada bejana terus-menerus mengirimkan getaran ultrasonic


(getaran yang tidak dapat didengar, mempunyai frekuensi sangat tinggi) ke alat penerima
yang dipasang berseberangan dengan sumber. Getaran tersebut terputus bila isi bejana yang
berbentuk padat atau cair melewati posisi pemasangan sumber. Terputusnya getaran diubah
menjadi sinyal listrik yang ditunjukkan padaalat ukur atau diolah dengan cara lain.

Kecepatan suara sangat mempengaruhi pengukuran dengan ultrasonik. Peraturan yang


utama dari pengukuran ultrasonik ini adalahberat jenis yang lebih tinggi mempunyai
kecepatan yang tinggi. Untuk pengukuran ultrasonik, pokok bahasan yang perlu dibahas
adalah kecepatan suara yang mempunyai kecepatan di dalam gas. Ini dapat dilihat dari rumus:

[Type here]
dimana :

c = Kapasitansi dari sensor (Farad)

χ = Konstanta dari kecepatan suara (1,40 Farad/J, pada air)

Rm = Konstanta gas universal (8314,3 J/kmol.K)

M = Berat molekul (Kg/K)

T = Temperatur (oC)

Gbr.2.5 Keterpasangan Pengukuran dengan Ultrasonic

Keterangan Gambar :

- Primary Element : Elemen utama

- Stilling Well Inlet : Dinding tempat masuknya aliran

[Type here]
-Stilling Well : Dinding tangki

- Standpipe inlet : Pipa masuknya aliran

- Blind Flange : Flens buta

- Transducer : Sensor ultrasonik

-Air Vent : Fentilasi udara

- Bracing : Baut pengikat

Metode pengukuran ini digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan (dengan


sepasang sumber-penerima yang dapat bergerakke arah vertikal) atau untuk member sinyal
yang berkaitan dengan nilai batas.

Alat pengukur gema ultrasonik juga bekerja dengan getaran ultrasonik. Dari suatu alat
ultrasonik dikirim impuls ke permukaan bahan dalam bejana. Oleh bahan, impuls dipantulkan
ke alat ukur. Waktu tempuh yang terukur memberikan informasi tentang tinggi cairan atau
bahan padat dalam bejana. Alat tersebut tidak cocok untuk cairan yang berbusa atau yang
permukaannya sangat mudah bergerak.

Gbr.2.6 Pengukuran dengan Cara Ultrasonik

[Type here]
Jenis lain dari alat ukur tinggi permukaan cairan.

1. Meteran tangki penyimpanan (storage tank gages)

Gambar 2.10. Meteran tangki penyimpanan.

Gambar 2.10. menunjukkan skematik dari meteran tangki penyimpanan. Alat ini terdiri dari
pelampung dan pita baja. Bila tinggi permukaan cairan naik maka pelampungpun turut naik.
Angka yang ditunjuk oleh ujung pita baja menunjukkan tinggi permukaan cairan yang diukur.
Angka ini biasanya dalam satuan panjang, akan tetapi dapat diperhitungkan menjadi satuan
isi. Meteran tangki penyimpanan seperti ini sering disebut seperti ini sering disebut dengan
nama pelampung dan pita (float and tape) dan dipergunakan dalam pengukuran cairan pada
tangki penimbunan yang tidak bertekanan.

[Type here]
2. Kotak diafragma

Gambar 2.11. Kotak diafragma

Gambar 2.11. menunjukkan skematik dari alat ukur tinggi permukaan cairan yang disebut
kotak diafragma. Alat ini terdiri dari meteran penunjuk, pipa dan diafragma dan sistem ini
diisi udara bertekanan setara dengan tekanan atmosfir. Meteran penunjuk, biasanya adalah
jenis Presure gage dengan tabung bourdon yang dikalibrasi kedalam bentuk skala proses. Bila
tinggi permukaan cairan naik maka tekanan dalam sistem pengukuran akan naik. Ujung pipa
pada kotak dibuat bengkok 90º supaya saluran pengukuran jangan tersumbat oleh diafragma.

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai