Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN LEVEL ZAT CAIR DENGAN TRANSMITTER


JENIS TABUNG POROS

DISUSUN OLEH :
NAMA : Berkah Rizky Rambe
NIM : 1801010
GRUP :A
JURUSAN : Teknik Kimia A
TANGGAL PERCOBAAN : 30 November 2020

LABORATORIUM INSTRUMENT & P. PROSES


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan
1.1.1. Mengetahui % kesalahan dari percobaan pada 0 cm dan 11,5 cm.
1.1.2. Mengetahui prinsip kerja dari alat tabung poros.
1.1.3. Mengetahui berat daya apung dari percobaan pada level 0 cm dan 11,5 cm
1.2. Teori Percobaan
1.2.1 Prinsip Kerja
Satu dari ujung tabung poros yang dihubungkan pada kerangka dengan pemasangan
sekrup. Ujung yang lain dari tabung poros adalah disambungkan ke lengan poros yang
didukung oleh sebuah titik tumpuan berbentuk mata pisau. Pengapung yang disambungkan
ke lengan poros, membuat tabung poros pada suatu keadaan berputar yang konstan. Seperti
menaikkan level zat cair, daya apung yang terlatih pada kenaikan pengapung sebagai
hasildari gaya ke atas yang dipindahkan melalui lengan poros dan titik berbentuk mata pisau
ke tabung poros, karena itu memutarkan gaya putaran yang terpakai ke tabung poros
tersebut. Akibatnya, batang poros berputar dan pemindahan gerak putar yang dideteksi
dalam bentuk suatu sinyal arus yang mana memberikan level zat cair.
1.2.2 Pengertian Level
Alat instrument yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan
cairan dikenal dengan istilah Level. Pengukuran level adalah yang berkaitan dengan
keterpasangan terhadap peralatan proses yang berbentuk kolom seperti ; tangki, drum,
tabung silinder.
Tujuan pada pengukuran dan pengendalian level adalah untuk mencegah agar peralatan
instrument pada satu lapangan tidak mengalami kelebihan maupun kekurangan fluida yang
akhirnya akan merusak perlatan instrument tersebut.
1.2.2 Pengukuran Langsung
Tinggi level dapat dilihat lansung dan diduga kedalamannya tanpa harus mengalami
proses pengubahan bentuk bacaan dari hasil pengukuran (seperti gambar) ini dikarenakan
oleh mekanisme tertentu yang secara langsung dapat diamati. Biasanya metoda pengukuran
langsung ini dapakai oleh industry yang memerlukan tempat penampungan atau tangka yang
berukuran kecil, dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang (meter). Dengan
demikian tinggi level permukaan volume dari cairan yang diukur dapat diketahui
TINGGI CAIRAN

DILIHAT LANGSUNG
Gambar 2.1 Pengukuran Langsung
Berikut ini pengukuran secara langsung dengan menggunakan dengan gelas penduga yang
sederhana seperti pada gambar 2,2 dibawah ini

Gambar 2.2 Gelas Penduga Sederhana


Pengukuran level secara visual atau secara langsung dapat dilihat dengan bantuan alat ukur
instrument maka dapat lah diketahui level dari media yang diukur.
A. Pengukuran Permukaan Dengan Gelas Penunjuk (sight glass)
Gelas penunjuk ini berhubungan dengan cairan didalam tangka dan diletakkan
disamping tangka yang beriisi cairan. Menurut bejana berhubungan, tingggi tangka dan pada
gelas petunjuk selalu sama. Untuk dapat melihat tinggi ini, cairan yang akan diukur harus
bening dan tidak boleh keruh karena akan mengggangu penglihatan pada gelas petunjuk
Gambar 2.3 Pengukuran Permukaan Dengan Gelas Penunjuk
Kelebihannya:
1. Pembacaan langsung sangat memungkinkan
2. Perancangan khusus tersedia untuk penggunaan 1000 Psi
3. Glass tehan terhadap kororsi
Kekurangan
1. Hanya dapat dibaca dilookasi tangka
2. Cairan didalam sight glass mungkin membeku pada musm dingin, sehingga menyebabkan
kesalahan pembacaan
3. Cairan ayng mengandung padatan tak larut atau cairan kental tidak dapat diukur levelnya
dengan baik
4. Akurasi tergantung pada kebersuhan glass dan cairan
B. Pengukuran Permukaan Dengan Pelampung (float)
Pada gambar 2.3 terlihat salah satu pengukuran dengan pelampung, tetapi pada dasrnya
mempunyai prinsip yang sama, yaitu gerakan permukaan cairan diikuti dengan gerakan
pelampung yang selanjutnya dihubingkan pada jarum skala. Hubungan antara pelampung
jarum penunjuk bsa berupa tali, kawat dengan control atau batang kaku dengan satu engsel.
Dengan menggunakan pelampung, daerah kerja pengukur permukaan dapat diperbesar
(lebi dari 1 meter). Skala pembacaan dapat diletakkan pada tempat yang tinggi atau rendah,
atau terpisah jauh dari tangki cairan

Gambar 2.4 Pengukuran Permukaan dengan Pelampung


Kelebihan:
1. Memungkinkan membaca level cairan didalam tangka dari level dasar
2. Biaya murah, dan perancangan nya terpercaya
3. Dapat dioperasikan pada suhu yang relative tinggi
4. Terdapat berbagai pilihan material yang tahan korosi
Kekurangan
1. Terbatas untuk pengukuran level menengah (moderat)
2. Bentuknya diseuaikan dengan geometri tangka
1.2.2 Pengukuran Tidak Langsung
Dalam metoda tidak langsung, perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi dialihkan
dengan penggunaan mekanisme tertentu., sehingga besaran sinyal dapat diamati. Gaya pada
cairan menghasilkan gerak mekanik. Pergerakan mekanik ini kemudian dikalibrasikan
kedalam bentuk angka-angka. Mekanisme pengalihan perubahan tinggi rendahanya level
yang terjadi menjadi suatu besaran sinyal. Seperti pada gambar 2.5

TINGGI CAIRAN

GERAK MEKANIK

KALIOBARSI

A. Pengukuran Tinggi Permukaan (Level)


Sistem pengukuran level ada dua macam, yaitu:
1. Pengukuran secara langsung, yang antara lain menggunakan prinsip bola pelampung
dan konduktivitas.
2. Pengukuran secara tidak langsung, yang antara lain menggunakan prinsip
penggukuran tahanan absolute, diaphragma, sistem gelembung udara, tekanan differential,
manometer air raksa dan lain sebagainya.
Kedua jenis pengukuran tersebut pada dasarnya menggunakan prinsip sebagai berikut :
1. Hidrostatic head
2. Gerakan pelampung
3. Perpindahan bola apung
4. Kondukltivitas listrik
3. Pengukuran level dengan sistem hidrostatic head

Prinsip pengukurannya adalah bahwa tekanan pada suatu titik di dalam fluida yang diketahui
massa jenisnya adalah sebanding dengan tinggi kolom fluida.
Untuk memudahkan pengukuran tekanan hidrostatic, digunakan manometer tabung U atau
pressure gauge.
Rumus yang digunakan :
P=ρxh
Dimana :
P : Tekanan hidrostatic
ρ : Massa jenis benda cair
h : Tinggi permukaan cairan
Jenis gerakan pelampung
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu jika pelampung diapungkan pada permukaan fluida maka
pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan permukaan fluida. Selanjutnya dengan
suatu mekanisme, pergerakan pelampung tersebut dapat di translasikan pada macam alat
ukur atau mekanisme control level lain.

Jenis perpindahan benda apung

Pengukuran ini menggunakan prinsip dasar hukum Archimedes, yang menyatakan


bahwa total tekanan fluida terhadap benda yang tercelup kedalamnya adalah sama dengan
berat fluida yang dipindahkan dan arah tekanan tersebut ke atas (vertikal). Gaya ke atas
tersebut sering dikenal dengan gaya apung. Sebagai transmitter, sistem perpindahan benda
apung adalah kombinasi dari perpindahan benda apung dengan sistem pneumatik, sehingga
sinyal informasi level yang dikirimkan adalah bentuk tekanan udara.
Sistem Jebakan Udara
Sistem Jebakan Udara Dalam hal ini tidak ada difragma yang sesuai untuk sesuatu
cairan, maka dapat dipakai sistem jebakan udara. Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan
lubang di bawahnya. Dan yang dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan.
lubang kotak dibiarkan tanpa diafragma. Karena udara di dalam kotak mendapat tekanan
cairan maka akan terdesak ke atas. Tekanan ini diteruskan ke pengukur tekanan. Dengan
mengetahui besarnya tekanan ini dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki.
TINGGI CAIRAN GERAK MEKANIK KALIBRASI
Agar kenaikan cairan di dalam kotak tidak terlalu besar, maka volume kotak dibuat
jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem jebakan udara ini mempunyai
kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan udara. Bila udara larut di
dalam cairan maka cairan akan naik ke dalam kotak dan pengukuran menjadi tidak teliti lagi.
Untuk itu maka jebakan udara dan kemudian dicelupkan kembali. Bisa juga dibuat saluran
ke suatu sumber udara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi udara kembali.
Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu lagi diangkat keluar cairan.
BAB II

METODE PERCOBAAN

2.1. ALAT DAN FUNGSINYA

1. Transmitter : Untuk mengubah sinyal proses menjadi sinyal instrument listrik.

2. Pelampung/Pemberat : Untuk mendeteksi level zat cair

3. Gantungan Pemberat : Sebagai sensor untuk mengirimkan sinyal proses ke transmitter.

4. Tangki Air : Sebagai wadah penyimpanan air

5. Mistar Baja : Untuk mengkur level zat cair.

6. Katub Sumber Air : Untuk membuka dan menutup aliran air ke dalam tangki air.

7. Trafo Step-Down : Untuk menurunkan tegangan.

8. Check Meter : Untuk mengukur sinyal elektrik pada transmitter.

9. Sumber Arus : Sebagai penyuplai arus yang digunakan.

10. Katub Buangan : Untuk membuang air dari dalam tangki.

11. Selang : Sebagai media tempat mengalirnya fluida.

2.2. PROSEDURE KERJA


2.2.1 Prosedure memulai

1. Pengapung dan gantungan pemberat di pindahkan ,Pemberatnya adalah sebagai


berikut : 2,800 Kg untuk titik 0 dan 1,700 Kg untuk titik 100 %

2. Kontak tusuk dihubungkan ke sumber arus listrik kemudian saklar diidupkan.

3. Trafo disambungkan ke kontak tusuk, kemudian check meter di hubungkan ke


transmiter.

4. Titik nol di atur dengan gigi pengatur nol, kemudian atur titik 100 % dengan span
rider.

5. Arus keluar diperiksa dengan check meter untuk dapat diatur ke terminal pemeriksaan
arus keluar. Titik 0% adalah 4 mA kemudian pada titik 100% adlah 20 mA.

6. Pemberat dan gantungan pengapung dipindahkan ke dalam tangki.

7. Air dimasukkan kedalam tangki sedikit .

8. Hubungan antara penunjukan meter dan level air diperiksa di dalam tangki.

9. Proses dilanjutkan hingga pengapung tercelup ke dalam air.


2.2.3 Prosedure Selesai

1. Air pada tangki dikosongkan

2. Check Meter dan transmiter di cabut dari trafo .

3. Trafo step down daicabutdari sumberarus listrik.

4. kontak tusuk dicabut dari sumber arus listrik.

5. Peralatan dirapikan.

2.2.4. Gambar Rangkaian

Keterangan :

1. katub Penyuplai Air


2. Sumber Arus
3. Ttrafo stepdown
4. Transmiter
5. Gantungan pelampung
6. Pelampung
7. Mistar Baja
8. Katup Drain.
9. Penampung Air
10. Check Meter
BAB III
DATA PERCOBAAN
3.1 DATA PENGAMATAN
Data Naik

NO Level (cm) Transmiter (%) mA

1 0 0 4

2 11,5 15 6,4
BAB IV
PERHITUNGAN
Untuk Data No. 1
Data Naik
1. Hitung Daya apung (gr)

Diketahui :
D2= 4,55 cm
ρ = 1 gr/cm3
L = 0 cm
Lmax = 70 cm
H = 70 cm
h = 0,5 cm

= 0 gr

2. Hitung Level Teori ( LT = cm)

3. Hitung % Kesalahan !

4. Hitung Sinyal Elektrik Teori (SET = mA) !


5. Hitung % kesalahan !

Untuk Data No. 2


Data Naik
1. Hitung Daya apung (gr)

Diketahui :
D2= 4,55 cm
ρ = 1 gr/cm3
L = 0 cm
Lmax = 70 cm
H = 70 cm
h = 0,5 cm

= 185,5568 gr

2. Hitung Level Teori ( LT = cm)

3. Hitung % Kesalahan !

4. Hitung Sinyal Elektrik Teori (SET = mA) !


5. Hitung % kesalahan !
BAB V
TABULASI DATA DAN GARAFIK

5.1. TABULASI DATA

N0 Level Transmiter Sep F LT % Set %


(cm) (%) (mA) (gr) (cm) kesalahan (mA) kesalahan
1 0 0 4 0 0 0 4 0
2 11,5 15 6,4 185,5568 10,5 9,523 6,4 0
5.2. Grafik

5.2.1.Level Praktek vs Level Teori


5.2.2 Grafik Level vs Sep
BAB VI
KESIMPULAN

1. Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa % error
pada level 0 cm dan 15 cm yaitu masing masing 0 % dan 9,523 % .
2. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka di ketahui prinsip kerja dari
tabung poros yaitu Satu dari ujung tabung poros yang dihubungkan pada
kerangka dengan pemasangan sekrup. Ujung yang lain dari tabung poros
adalah disambungkan ke lengan poros yang didukung oleh sebuah titik
tumpuan berbentuk mata pisau. Pengapung yang disambungkan ke lengan
poros, membuat tabung poros pada suatu keadaan berputar yang konstan.
Seperti menaikkan level zat cair, daya apung yang terlatih pada kenaikan
pengapung sebagai hasildari gaya ke atas yang dipindahkan melalui lengan
poros dan titik berbentuk mata pisau ke tabung poros, karena itu memutarkan
gaya putaran yang terpakai ke tabung poros tersebut.
3. Dari hasil percobaan yang telah dilakuakan maka maka dapat diketahui berat
daya apung pada level 0 cm dan 15 cm masing masing yaitu 0 gr dan 185,5568
gr.
DAFTAR PUSTAKA

Irwansyah. Teori Instrument Dan Pengendalian Proses. PTKI : Medan

https://id.scribd.com/document/4588070372/pengukuran
_level_Zat_cair_Dengan_Transmiter_jenis_tabung_poros

https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18600/Chapter%20II.pdf?sequence=
3&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai