Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES MEKANISASI KELAPA SAWIT II

OLEH:
NAMA 1. JOSUA A.PURBA 18 02 093
2. JOUSA PRATAMA 18 02
094
3. JULIASTIO TARIGAN 18 02 096
4. KOKO ARITONANG 18 02 099
JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA C
GRUP :E
KELOMPOK :1
MODUL : STASIUN KERNEL 1
ASISTEN :MISAEL ANANDA SILAEN
TANGGAL PERCOBAAN : 13 DESEMBER 2020

LABORATORIUM PABRIK MINI KELAPA SAWIT


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2020

No. Dokumen : FM-PMKS-02-03; No. Revisi : 00;Tanggal Efektif :16 febuari 2009; Halaman : 1 dari 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan laporan praktikum pengoperasian teknik
pengolahan kelapa sawit II ini tepat waktu.Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan
memberikan baik berupa pikiran maupun materinya.

Adapun laporan yang telah kami buat yaitu “JembatanTimbang Dan Stasiun
Sterilizer” dimana kami sadar masih banyak kekurangan di dalam penyusunan
laporan ini, karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami.

Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Medan, 13 Desember 2020

Praktikan

( Kelompok 1)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Judul praktikum

Stasiun kernel 1
1.2.Tujuan praktikum stasiun kernel 1
Setelah praktek mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat:
1.Memahami perawatan dan perbaikan unit kernel
2.Mengukur putaran polishing drum
3.Memahami prosedur pengeporasian unit kernel
4.Mengoperasikan unit kernel
BAB II
DASAR TEORI

Kernel Station

Pada proses pengolahan kelapa sawit terdapat nut and kernel Station. Nut and
kernel station merupakan proses pemisahan campuran ampas dan biji yang keluar
dari screw press diproses untuk menghasilkan cangkang (shell) dan fibre sebagai
bahan bakar boiler serta inti sawit (kernel) sebagai hasil produksi yang siap
dipasarkan dan juga ada yang mengolahnya langsung untuk mendapatkan minyak
inti dari sawit (PKO).
CBC (Cake Breaker Conveyor)
Ampas press yang berasal dari Screw Press terdiri dari serat halus (Vibre)
dan biji (Nut) dengan kandungan air yang masih tinggi dan menggumpal, oleh
sebab itu gumpalan serat halus ini perlu diuraikan dan dikeringkan dengan alat
pemecah ampas yang disebut dengan Cake Breaker Conveyor ( CBC ). Alat ini
berperan memecahkan gumpalan ampas, mengeringkan dan mengangkut ke alat
Fibre Cyclone. Untuk mempermudah pemecahan gumpalan dan mempersiapkan
ampas kering agar mudah diproses lebih lanjut pada Depericarper dan sesuai
dengan persyaratan bahan bakar untuk Boiler, maka pemanasan pada CBC
dilakukan dengan pemanas mantel (Steam Jacket)..
Ampas press yang terlalu basah akibat pengee-press-an yang tidak sempurna pada
alat press akan dapat menyebabkan kerusakan alat CBC yaitu patah poros dan
setidaknya akan mempersulit pemisahan serat dengan biji, yang pada akhirnya
dapat mengurangi kalori bakar pada Boiler. Semakin tinggi kadar air dalam serat
akan menyebabkan kalor bakar yang rendah dan berakibat langsung pada
pencapaian tekanan kerja dan kapasitas uap yang dihasilkan boiler.
Pemecahan gumpalan ampas press yang sempurna dapat mendukung proses
pemisahan serat dengan biji dalam Depericarper, yang merupakan penentu dalam
efisiensi pemecahan biji dalam alat pemecah biji. Penguapan air pada CBC
dilakukan dengan pemanasan ampas disepanjang mantel CBC. akan tetapi cara
pengeringan ini sering kurang sempurna, karena panjang CBC yang terlalu
pendek. Akibatnya hisapan fibre cyclone menjadi kurang kuat dan proses
evaporasi uap disini menjadi tidak sempurna sehingga kelembaban udara diatas
permukaan ampas akan tetap tinggi, dan hanya akan menghasilkan serat basah
yang dapat menurunkan kalor bakar serat. Untuk mengatasi ini CBC dibuat dalam
keadaan terbuka.
POLISHING DRUM
Ampas press yang telah diurai oleh Cake Breaker perlu dipisah antara fraksi
ringan dan fraksi berat dengan cara di tiup oleh blower. Fraksi ringan terdiri dari
serat, inti pecah halus, pecahan tempurung tipis dan debu. Fraksi berat terdiri dari
biji utuh, biji pecah, inti utuh dan inti pecah. Pemisahan fraksi ini tergantung dari
efisiensi penggunaan blower.

Fraksi berat akan di proses lanjut dalam Depericarper, untuk menghilangkan serat
– serat yang masih melekat pada cangkang biji. Semua serat yang ada harus
hilang, karena Serat yang masih terdapat dicangkang biji dapat mengganggu
jalannya proses pemecahan biji oleh Nut Cracker. Biji yang masih berserat kurang
daya pentalnya ( Collision ) , akibatnya proses pemecahan biji menjadi lebih lama,
dan sekaligus juga mengurangi kapasitas unit
Depericarper
Press cake kemudian diantarkan menuju Depericarper yang merupakan
sebuah kolom pemisah vertikal (Vertical Winnowing Column), dimana udara
akan mengangkat fibre (yang lebih ringan) dan menjatuhkan nut (yang lebih
berat) pada dasar dari kolom pemisah (Winnowing Column) dan diantarkan
menuju Polishing Drum. Polished nut (nut yang sudah bersih) kemudian
diantarkan melaui Wet Nut Conveyor menuju Destoner dimana kecepatan udara
akan mengangkat nut (yang lebih ringan) menuju nut hopper sedangkan batu dan
potongan logam (yang lebih berat) dijatuhkan pada lantai. Hal ini menjamin
bahwa nut telah bersih dari batu dan potongan logam, yang akan dapat
merusakkan Ripple mill (pemecah nut). Nut yang basah dari Nut Hopper akan
diumpankan menggunakan Air Lock, dimana untuk mengontrol pengumpanan,
pada Ripple mill.

Destoner
Polished nut (nut yang sudah bersih) kemudian diantarkan melaui Wet Nut
Conveyor menuju Destoner dimana kecepatan udara akan mengangkat nut (yang
lebih ringan) menuju nut hopper sedangkan batu dan potongan logam (yang lebih
berat) dijatuhkan pada lantai. Hal ini menjamin bahwa nut telah bersih dari batu
dan potongan logam, yang akan dapat merusakkan Ripple mill (pemecah nut). Nut
yang basah dari Nut Hopper akan diumpankan menggunakan Air Lock, dimana
untuk mengontrol pengumpanan, pada Ripple mill.
Ripple Mill
Ripple mill merupakan salah satu alat pemecah biji yang sering digunakan
pada pabrik kelapa sawit. Stasiun pengolahan biji di pabrik kelapa sawit dapat
dilihat pada gambar flow proses pengolahan biji dibawah ini :

.Gambar 1. Proses Pengolahan di Stasiun Pabrik Biji

Proses pemisahan biji dan inti meliputi dua metode, yaitu metode pemisahan
biji dan serabut serta metode pengolahan dan pemisahan inti sawit. Metode
pemisahan biji dan serabut. Cara yang digunakan untuk memisahkan biji dari
serabut kelapa sawit yaitu dengan menggunakan tarikan atau hisapan udara pada
sebuah kolom pemisah (separating column) yang terdapat pada depericarper.
Kemudian biji masuk ke tromol pembersih biji (nut polishing drum) untuk
membersihkan sisa-sisa serabut yang masih menempel pada biji. Biji yang telah
bersih akan terdorong oleh beater arm ke ujung nut polishing drum dan
selanjutnya dibawa oleh elevator menuju nut grading drum untuk dipisahkan
berdasarkan ukurannya.
Ripple mill merupakan suatu alat yang digunakan pada pabrik kelapa sawit
untuk proses pengolahan inti yang berfunsi untuk memecahkan nut sehingga inti
terlepas dari cangkang. Pada ripple mill terdapat rotor yang berputar pada ripple
plate bagian yang diam. Biji masuk diantara rotor dan ripple plate sehingga saling
berbentran dan memecahkan cangkang dari inti. Biji dari nut silo masuk ke ripple
mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui
rotor akan mengalami gaya sentrifugal (menjauhi pusat putaran) sehingga biji
keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah.
Cangkang dan inti yang sudah terpisah diangkut oleh craked mixture conveyor
lalu creaked mixture elevator dan diolah untuk proses berikutnya untuk
mendapatkan inti kelapa sawit.

Nut Grading System

Metode pengolahan dan pemisahan inti kelapa sawit (IKS). Proses pengolahan
dan pemisahan IKS meliputi pemisahan biji, pengeringan biji, pemecahan biji,
pemisahan inti dan cangkang serta pengeringan inti. 12 Sebelum ditampung di
dalam nut silo, biji bersih akan memasuki tromol pemisah biji (nut grading drum)
untuk memisahkan antara biji berukuran kecil dengan biji berukuran besar.
Tujuan pemisahan biji adalah untuk memperoleh efisiensi pemecahan biji yang
optimal karena alat pemecah biji telah diset untuk memecahkan biji dengan
ukuran tertentu. Pengeringan biji dilakukan di dalam nut silo dan bertujuan untuk
menguapkan kandungan air yang terdapat di dalam biji sehingga daya lekat inti
dan cangkang semakin renggang. Biji yang telah dikeringkan di dalam nut silo
selanjutnya diumpankan ke alat pemecah biji, yaitu king cracker. Biji-biji tersebut
akan terpecah sehingga mengeluarkan inti sawit (palm kernel) yang ada di
dalamnya. Hasil pemecahan dari king cracker berupa campuran kernel, cangkang
dan kotoran halus selanjutnya dibawa oleh conveyor dan elevator menuju ke
bagian pemisahan.

Light Tenera Dry Separating

Nut pecah, yang terdiri dari kernel dan cangkang, biasa disebut Cracked
Mixture. Cracked mixture ini diantarkan menuju kolom pemisah yang lain, yaitu
LTDS 1 dan LTDS 2, dimana pecahan cangkang dipisahkan dari kernel. Wet
kernel kemudian diantarkan menuju Wet Kernel Elevator, selanjutnya menuju
Kernel Drier Silo (Silo Pengering Kernel). Dari LTDS 2, akan terdapat cangkang
tebal dan berat yang tergabung bersama kernel pecah (broken kernel) dan kernel
utuh berukuran kecil, kemudian diantarkan menuju Claybath.

Ada dua metode pemisahan kernel dan cangkang, yaitu sistem pemisahan
kering dan pemisahan basah. Pemisahan kering dilakukan dalam suatu kolom
vertikal (LTDS atau Light Tenera Dust Separator) dengan bantuan hisapan udara
dari blower, dimana fraksi yang lebih ringan akan terhisap ke bagian atas,
sedangkan fraksi yang lebih berat akan jatuh ke bawah. Proses pemisahan
dilakukan pada dua kolom pemisah, yaitu LTDS 1 dan LTDS 2. Pemisahan basah
dilakukan dengan menggunakan claybath dengan prinsip pemisahan berdasarkan
perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang menggunakan larutan kaolin. Inti
yang sudah terpisah dari cangkang dimasukkan ke silo inti untuk diturunkan kadar
airnya. Pengeringan ini bertujuan untuk menonaktifkan kegiatan mikroorganisme
sehingga pembentukan jamur atau kenaikan asam dapat dibatasi pada saat inti
disimpan. Selanjutnya, inti tersebut dibawa oleh vanbelt conveyor menuju silo
penyimpanan inti (bulk kernel silo).

Claybath

Claybath alat yang berfungsi untuk memisahkan cangkang dengan kernel


dengan menggunakan air dan calcium. Prinsip kerja Claybath ialah dalam sistem
pemisahan cangkang dengan kernel dilakukan dengan perbedaan density ( berat
jenis), dimana berat jenis dari cangkang yaitu 1,15 gr/cm3 dan berat jenis dari
kernel adalah 1,08 gr/cm3 . Proses ini dilakukan dengan menggunakan larutan
kalsium karbonat ( CaCo3) dengan berat 1,10gr/cm3 yang dilarutkan dengan air
dengan perbandingan 1 : 3. Dengan penggunaan larutan CaCo3 maka yang
memiliki berat jenis yang lebih besar dari larutan kalsium karbonat akan
tenggelam dan akan jatuh ke Wet Shell Conveyor dan masuk ke Shell Hopper
untuk dijadikan bahan bakar boiler,sedangkan berat jenis yang lebih kecil dari
larutan kalsium karbonat akan terapung dan akan jatuh ke Wet Kernel Conveyor.
Kemudian kernel yang basah/terapung akan dikirim dengan menggunakan Wet
Kernel Elevator dan naik ke Top Wet Kernel Conveyor menuju Silo Kernel. Mutu
kalsium yang baik untuk digunakan yaitu: 1. Berwarna putih 2. Tidak berbuih jika
dipakai 3. Baunya normal 4. Tidak berasa

Silo Inti (Kernel Drier)

Disinilah broken kernel dan kernel kecil utuh akan mengapung dan mengalir
menuju vibrator yang kemudian dibersihkan dan diantarkan menuju Wet Kernel
Elevator selanjutnya ke Kernel Drier Silo. Setelah pengeringan, kernel kering
akan diangkut oleh conveyor dan elevator menuju Kernel Bulking Silo. Dari sini,
kernel kering dikirimkan pada Kernel Crushing Plant (KCP) untuk mendapatkan
minyak kernel. Pada proses pengolahan kernel yang tepatnya di nut and kernel
station,, banyak terdapat biji-biji yang terbuang. Selain itu banyak juga terdapat
biji yang masih utuh, inti setengah pecah, dan serabut atau debu yang masih
menempel pada biji yang sering disebur kadar kotoran.
BAB III

TUGAS PRAKTIKUM

Buatlah laporan hasil praktikum sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan
sebagai berikut :
1.Melaksanakan perawatan dan perbaikan unit kernel
2.Mengukur putaran polishing drum dan membandingkan dengan hasil
hitungan teoritis
3.Membuat prosedur pengoperasian unit kernel
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.Hasil Praktikum

1. Perawatan dan perbaikan stasiun kernel 1

Daftar Rencana Perawatan Lokasi: Pabrik No. Identifikasi


Keterangan Fasilitas: Pabrik Mini
Mini Kelapa Fasilitas 01-01-01
Kelapa Sawit PTKI
Sawit
No. Ref. Perencanaan Daftar. Ref. No
No. Ref. Service Manual Mulai Dimiliki
2014
Unit perlengkapan: stasiun kernel 1. Modif Tgl: 13-12-2020
No. Spesifikasi Bentuk Pelaksanaan Waktu Keterangan
Pekerjaan Perawatan Tiap
Bagian
HARIAN
1. Pembersihan Preventif Sebelum 30 menit- Dapat
Area station Maintenanc dan sesudah digunakan
kernel 1. e produksi
2. Memastikanalat Inspection Sebelum 20 menit- Dapat
alat pada kernel Maintenanc produksi digunakan
dapat beroperasi e
dengan baik
MINGGUAN
1. Pemberian oli Preventif Sesuai 25 menit- Dapat
gemuk pada Maintenanc jadwal digunakan
rantai dan e
gearbox
2. Pembersihan nut Preventif Setia hari 30 menit- Dapat
polishing drum, Maintenanc digunakan
CBC,depericarper e
BULANAN
1. Pemeriksaan Preventif Sesuai 25 menit Dapat
kabel dan panel Maintenanc jadwal digunakan
pada CBC,dan e
polishing drum
2. Pengantian alat Preventif Sesuai 45 menit- Pergantian
alat yang haus Maintenanc jadwal beberapa
dan yang sudah e alat alat
rusak

Keterangan

1. Untuk spesifikasi pekerjaan harian :


 Pembersihan area stasiun bertujuan agar sebelum melakukan
praktikum kita nyaman dan tidak jorok saat praktik
berlangsung
 Pemeriksaan bagian bagian alat pengerak bertujuan untuk
mengetahui alat pada stasiun tersebut dapat beroperasi dengan
baik dan praktik berjalan lancar
2. Untuk spesifikasi pekerjaan mingguan:
 Pemberian oli gemuk bertujuan agar motor pengerak dapat
berjalan dengan baik dan maksimal putranya agar tidak cepat
rusak
 Pembersihan ini bertujuan agar tidak ada kerusakan secara fisik
akibat sisa fiber yang tersisa dari praktek sebelumnya
3. Untuk spesifikasi pekerjaan bulanan:
 Pemeriksaan kabel dan panel bertujuan agar sebelum
melakukan praktikum kabel sudah dalam kondisi layak pakai
dan panel dapat befungsi dengan baik agar alat dapat bekerja
maksimal
 Pengantian alat yang haus bertujuan agar kehausan yang terjadi
pada bearing dapat dihindari dan tidak berdampak pada
kerusakan rolling akibat adanya pembebanan
4.2.perhitungan polishing drum kernel

Dik : Z2 = 35

Z1 = 15

N1 = 1430

R = 30

Dit : N2 =

JAWAB :

N1 Z2
=
N2 Z1
R

1430 35
=
N 2 15
30

21450=35 X N 2
30

N 2=20,43 Rpm

4.3.Prosedur pengoperasian stasiun kernel 1


A.Cake BreakerConveyor

Prosedur Menyalakan:

1.Buka pintupanel

2.Naikkan saklar Cake Breaker Conveyor

3.Tutup kembali pintu panel

4.Tekan tombol on(Hijau)


5.Cake Breaker Conveyor akan beroperasi.

Prosedur Mematikan:

1.Tekan tombol off(merah)

2.Buka Pintu pintuPanel

3.Turunkan Saklar Cake Breaker Conveyor

4.Tutup Kembali pintu panel

B.PolishingDrum

Prosedur Menyalakan:

1.Buka pintupanel

2.Naikkan Saklar PolishingDrum

3.Tutup kembali pintu panel

4.Tekan tombol on(Hijau)

5.Polishing Drum akan beroperasi.

Prosedur Mematikan:

1. tombol off(merah)

2.Buka Pintu pintuPanel

3.Turunkan Saklar Polishing Drum

4.Tutup Kembali pintu panel


BAB V

KESIMPULAN

5.1. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

1.Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan Unit Kernel
adalah stasiun yang berfungsi untuk memisahkan Fibre dan Nut secara
keseluruhan,perawatan-perawatan dan perbaikan harus diperhatikan setiap
pengoperasian mulai harian,mingguan, dan bulanan dan sangat dijaga agar tidak
terjadi kerusakan pada stasiun kernel dan dapat bekerja dengan baik.

2.Dari hari praktikum yang dilakukan didapatkan Putaran Polishing drum untuk
memisahkan fibre dan nut yang masih menempel dan nut yang terpisah sebesar
20,43rpm.

3.Dari hasil praktikum yang telah dilakukan Pengoprasian kernel bertujuan agar
sebelum melakukan praktikum, praktikan sudah memahami terlebih dahulu
prosedur pengoperasianya agar tidak terjadi kerusakan pada alat dan bagian
bagian daripada kernel

5.2. SARAN

Sebaiknya praktikan dapat menguasai modul sebelum melakukan


pengoperasian dan menggunakan APD yang sesuai standard serta dalam
pengoperasian harus memahami apa yang harus dikerjakan agar berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Naibaho, P. M.1996. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Medan : Pusat

Penelitian kelapa sawit.

Setyamidjaja, D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal.

Sunarko, 2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa sawit.

Agromedia Pustaka, Jakarta.

https://ivanemmoy.wordpress.com/tag/pengoperasian-jembatan-timbang/

http://surgapetani.blogspot.com/2012/11/sterilizier-station.html

Anda mungkin juga menyukai