Anda di halaman 1dari 14

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Identitas Perusahaan


1. Nama Perusahaan : PT. PALMINDO MITRA LESTARI
2. Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
3. Alamat Lengkap Perusahaan : Jalan Raya Mentok Puding besar.
Kec.Puding Besar. Kab.Bangka. Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Kode Pos 33179
4. Nomor Telepon : 081373231088/ 08127175453
5. Nomor Fax : (0717) 431529
6. E-mail : PMLPudingbesar@yahoo.com
7. Status permodalan : POM
8. Bidang Usaha/ Kegiatan : Pengolahan minyak sawit (CPO)
9. SK AMDAL yang disetujui : 188.45/635/LH/2009

2.2 Sejarah Perusahaan

PT PALMINDO MITRA LESTARI merupakan sebuah industri yang


bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (crude palm oil) atau
minyak setengah jadi. PT PALMINDO MITRA LESTARI adalah perusahaan ke-7
yang bergerak dalam proses pengolahan kelapa sawit di Provinsi Bangka Belitung.
Perusahan ini adalah anak cabang dari PT TRADISI GROUP TBK.Perusahaan ini
beralamat lengkap dijalan Pangkal Pinang-Muntok KM37, terletak di Desa Puding
Besar, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Kepulauan Bangka Belitung.
Perusahaan ini memulai proyek pembangunan pada tanggal 01 Juli 2009 dan
melakukan komisioning atau proses produksi pertama pada tanggal 01 Agustus
2011. Perusahaan ini dibangun oleh dua pihak kontraktor yaitu kontraktor dari
pabrikasi dan baja, perusahaan tersebut adalah MINDO TRADE SDN BHD dan
kontraktor sipil adalah PT ANUGRAH TBK.Adapun kapasitas produksi PT
PALMINDO MITRA LESTARI adalah 30 ton/jam produksi.

2.3 VISI dan MISI Perusahaan

2.3.1 Visi

Visi dari PT PALMINDO MITRA LESTARI adalah “ Industri yang


bersahabat dengan alam, lingkungan dan masyarakat, serta tolak ukur kemajuan
industri POM Bangka Belitung.

2.3.2 MISI

MISI dari PT PALMINDO MITRA LESTARIadalah :

1. Menjadi barometer industri POM.


2. Menjadi perusahaan yang perduli masyarakat.
3. Menjadi sumber keilmuan dan teknologi.

2.4 Kegiatan Produksi

PT.PALMINDO MITRA LESTARI adalah pabrik pengolahan kelapa sawit


yang mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm
Oil(CPO) dan karnel, dalam proses pengolahanya melalui beberapa tahapan dan
melewati bagian-bagian khusus yang dikelompokan menjadi beberapa stasiun.
Pada stasiun yang telah ditentukan terjadi proses sesuai dengan fungsi dari stasiun
tersebut. Proses pengolahan Tandan Buah Sawit (TBS) harus sesuai dengan urutan
dan bagian stasiun maisng-masing, karena proses pengolahan pada tiap-tiap stasiun
sangat berpengaruh terhadap hasil dari proses produksi buah sawit tersebut.
Setiap stasiun tempat pengolahan buah sawit sangat memiliki peran dan
fungsi yang sangat penting untuk menentukan hasil dan kualitas produksi yang
maksimal di pencapaian akhirnya. Adapun stasiun yang terdapat di pabrik kelapa
sawit (PKS) PT. Palmindo Mitra Lestari adalah sebagai berikut :

2.4.1Jembatan Penimbangan

Pada pabrik pengolahan kelapa sawit, jembatan timbangan di


perlukan untuk mengukur berat dari Tandan Buah Sawit (TBS) yang akan
masuk atau diterima oleh pabrik. Jembatan timbangan merupakan proses
awal dalam proses pengolahan dari kelapa sawit menjadi CPO (cruide
palm oil).
Jembatan timbang ini sendiri mempunyai prinsip kerja yang cukup
sederhana dan simple, dimana mobil truk pengangkut Buah Sawit
melewati jembatan timbang tersebut dan berhenti selama 5
menit.Kemudian berat dari mobil truk pengangkut tersebut dicatat
sebelum Tandan Buah Sawit dibongkar dan di sortir, lalu kendaraan
pengangkut tersebut kembali di timbang setelah Tandan Buah Sawit di
bongkar dan di sortir.Lalu dihitung berat awal dan berat akhir dari
kendaraan pengangkut tersebut, dimana selisih berat tersebut adalah
jumlah berat TBS yang diterima oleh pabrik kelapa sawit.

Gambar 2.1 Jembatan Timbangan


2.4.2 Areal Grading
Pengecekan kualitas buah / TBS yang telah diterima pabrik harus diperiksa
terlebih dahulu tingkat kematangannya. Jenis buah yang masuk ke dalam pabrik
kelapa sawit pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang panen
merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah pada stasiun
penerimaan TBS (loading ramp/ Penampung TBS) diarea grading, setelah tandan
kelapa sawit disortir maka dilakukan pengecekan yang dilakukan secara visual,
apabila tidak ada kesepakatan antara pihak perusahaan (pembeli) dengan penjual
akan dilakukan pengembalian tandan kelapa sawit yang rusak atau tidak masuk
ke dalam kriteria yang diterima oleh pabrik.

Gambar 2.2 Areal Grading

2.4.3 Stasiun Loading Ramp

Loading ramp merupakan tempat penampungan sementara TBS sebelum


Buah Sawit tersebut memasuki proses atau stasiun selanjutnya yaitu proses
sterilizer (perebusan). Kemudian Tandan Buah Sawit ( TBS ) tersebut dimasukan
kedalam elevator dengan cara membuka pintu dari loading ramp yang
menggunakan sistem hidrolik menuju ke stasiun sterilizer.

Peralatan dan mesin – mesin pada loading ramp, yaitu :

a. Hydraulic control system/gear box system


b. Pintu loading ramp
c. Handle pengontrol buka-tutup pintu
d. Hydraulic ramp
e. Pipa – pipa dan selang hydraulic
f. Elevator

Gambar 2.3 Stasiun Loading Ramp

2.4.4 Stasiun Sterilizer


Stasiun ini merupakan tempat dimana dilakukan proses perebusan TBS
dengan menggunakan panas dari uap (steam) yang bertekanan tinggi secara
konveksi dan konduksi. Uap panas (steam)yang masuk ke sterilizer harus
memiliki suhu 140 ℃ dan direbus selama 90 menit. Alat ini merupakan satu
bejana tekan yang memiliki isolasi panas, peralatan ini dilengkapi dengan dengan
saluran pipa kondensat, lubang indikasi kebocoran style plat, pintu keluar masuk
buah sawit, pipa inlet dan outlet dari steam.

Fungsi utama stasiun ini adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi peningkatan dari asam lemak bebas FFA (Free Fatty Acid).
b. Melunakan brondolan untuk mempermudah pelepasan/pemisahan
daging buah dari Nut di digester .
c. Mempermudah proses pemisahan molekul-molekul minyak dari daging
buah di St. Press dan mempercepat proses pemurnian minyak di St.
Klarifikasi.
d. Mengurangi kadar air biji sawit ( Nut ) sampai >20 %, sehingga
meningkaatkan efisiensi pemecahan Nut di St. Nut and Kernel.

Gambar 2.4 Stasiun Sterelizer

2.4.5 Stasiun Threser


Pada stasiun Thereser terjadi proses pemisahan Tandan Buah Sawit (TBS)
dan janjang yang telah direbus menjadi brondolan dan janjang yang kosong
(Empty Bunch) dengan sistem diputar dan dibanting dalam drum silinder
Thereser. Thereser sendiri berbentuk tabung silinder dengan batang-batang
logam yang bergerak berputar dan dilengkapi dengan kisi-kisi yang telah dibuat
dengan jarak dan sudut kemiringan tertentu agar berondolan dapat terpisah dari
janjangnya. Berondolan akan masuk kedalam Under Thereser Conveyor menuju
stasiun Press, sedangkan janjang kosong akan dibawa ketempat pembuangan
dengan Empty Bunch Conveyor.

Fungsi dan Tujuan :

a. Untuk mengirimkan brondolan rebusan ke Stasiun Press dengan


pencapaian throughtput 60 Ton TBS per jam.
b. Untuk melepaskan buah sawit dari janjangannya dengan cara
membanting dan mendorong janjang yang kosong (Empty Bunch) dan
mengirim janjang kosong ke empty bunch conveyor.

Gambar 2.5 Stasiun Threser

2.4.6 Stasiun Press (Pengempaan)


Merupakan stasiun pertama kalinya pengambilan minyak dari TBS dan
stasiun ini terjadinya pemisahan press cake/fiber dan nut dengan crude oil. Proses
ini dibantu oleh mesin digester, tujuan dari penggunaan digester adalah untuk
melumatkan daging buah sawit sehingga mudah terlepas dari kulit dan biji (nut)
buah sawit tersebut. Lalu buah sawit yang telah menjadi berondolan tersebut akan
dilumatkan dengan cara disayat-sayat daging buahnya dan diaduk dalam tabung
atau ketel adukan (digester).
Buah sawit tersebut akan menjadi hancur akibat adukan pisau-pisau
(stirring arm) yang berputar dalam tabung Digester antara 25-26 rpm. Proses
pengadukan dalam digester ini dibantu dengan tenaga uap (steam) yang berasal
dari Back Preassure Vessel (BPV) dengan suhu uap rata-rata sebesar 90℃.
Pengadukan dalam digester juga berlangsung selama 30 menit untuk mendapatkan
hasil buah sawit yang sudah tercabik dengan sempurna.

Adapun fungsi dari digester yaitu :


a) Melunakkan daging buah sawit
b) Memisahkan daging buah dengan biji sawit (nut)
c) Mempersiapkan feeding ke dalam mesin sscrew press
d) Mempermudah proses pengepresan minyak pada screw press
e) Proses pemanasan / melembutkan buah sawit

Setelah Buah Sawit dilumatkan dalam digester, Buah Sawit tersebut akan
dilakukan proses pengempaan pada mesin screw press, dimana pada proses ini
Buah Sawit yang sudah dilumatkan oleh digester akan ditekan atau diperas
dengan menggunakan system hidrolik sehingga terpisah antara serabut (fibre),
minyak, dan biji (nut). Minyak sawit kasar yang masih mengandung kotoran
seperti serat-serat dan air yang selanjutnya akan melewati tahap klarifikasi
berupa Sand Trap Tank untuk memisahkan kotoran dari minyak kasar. Lalu ke
Vibrating Screen untuk memisahkan serat-serat dari minyak kasar tersebut dan
selanjutnya dikirim ke Crude Oil Tank sebagai tangki penampungan minyak
kasar.Sedangkan ampas dan biji hasil dari proses yang keluar melalui celah
antara sliding/adjusting cone dan press cage yang selanjutnya masuk ke Cake
Bake Conveyor.
Gambar 2.6 Stasiun Press

2.4.7 Stasiun Klarifikasi


Tempat dimana proses penjernihan CPO (Crude Palm Oil) dari ekstraksi
stasiun press, yang masih mengandung sejumlah kadar air, sludge dan lumpur,
melalui tahapan-tahapan klarifikasi yang merupakan faktor yang sangat
menentukan terhadap produksi CPO (Crude Palm oil ) untuk kualitas dan
kuantitas produk yang di hasilkan oleh pabrik.

Gambar 2.7 Stasiun Klarifikasi


2.4.8 Stasiun Nut & Kernel
Stasiun ini yang melakukan proses pencapaian efisiensi recovery kernel
yang maksimal dengan kualitas produksi yang optimal dan losses yang
minimal.Pada stasiun ini terjadi pemisahan antara serat (fibre) dan biji (nut) buah
sawit.Stasiun ini juga sebagai tempat penampungan karnel dari buah sawit yang
sudah diproses. Terdapat beberapa peralatan utama yang digunakan untuk
pemisahan biji (nut) dan serat (fibre) buah sawit antara lain adalah :

a. Cake Bake Conveyor


Cake Brake Conveyor ini berfungsi untuk mencacah gumpalan ampas
press yang terdiri dari serat (fibre) dan biji (nut).
b. Depericarper Column
Alat ini berfungsi untuk memisahkan campuran dari serabut, nut,
cangkang, dan kernel buah sawit.
c. Fibre Cyclone dan Air Lock
Untuk memisahkan udara dan serabut buah sawit dengan menggunakan
bantuan dari efek sentrifugal.Sedangkan Air Lock berfungsi untuk
mencegah kebocoran udara pada Discharge Fibre Cylcone dan
mengeluarkan serabut.
d. Fibre Cyclone Fan
Berfungsi sebagai penghisap udara untuk menaikkan serabut (fibre) ke
Fibre Cyclone.
e. Nut Polishing Drum
Fungsinya untuk membersihkan biji (Nut) dengan serabut (fibre) yang
sudah terpisah.
f. Nut Transfort Fan
Berfungsi untuk memisahkan batu, besi, dan kotoran yang lebih berat
dari biji (Nut) dengan menggunakan bantuan hisapan udara.
g. Nut Silo
Sebagai tempat penampungan biji (Nut) sebelum dilakukan proses pada
Riplle Mill.
h. Nut Grading Drum
Berfungsi untuk memisahkan biji (Nut) menjadi beberapa ukuran, yaitu
ukuran kecil, sedang, dan besar.

Gambar 2.8 Stasiun Nut & Kernel

2.4.9 Kamar Mesin (Turbin)

Merupakan pembangkit energi listrik yang digunakan di dalam pabrik


untuk mensuplay listrik (power) ke mesin-mesin pabrik, kantor, maupun
domestic (perubahan).Mesin utama untuk penghasil energi listrik dalam PKS
yaitu menggunakan steam turbin, adanya diesel genset digunakan untuk support
steam turbin apabila ada trouble / masalah.Dalam kamar turbin juga terdapat
panel yang berfungsi untuk menyalurkan listrik untuk setiap stasiun sesuai
dengan kebutuhannya.

Peralatan yang ada dikamar mesin :

a. Diesel Genset
b. Steam Turbin
c. Main Switch Board
d. Distribution Board
e. Back Pressure Vessel (BPV)

Gambar 2.9 Kamar Mesin (Turbin)

2.4.10 Stasiun Boiler

Boiler (ketel uap) merupakan stasiun untuk mengubah air menjadi uap
(steam) bertekanan dengan memanfaatkan energi panas dari hasil pembakaran.Hal
ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat padat tidak larut dalam air, pasir,
lumpur, tanah, dan sebagainya. Zat-zat terlarut terutama garam-garam kalsium dan
magnesium yang dapat mengakibatkan pembentukan kerak-kerak dalam ketel.
Untuk menjamin bahwa air yang digunakan akan menghasilkan steam yang bersih
/ murni dan tidak merusak ketel.

Fungsi Boiler di pabrik kelapa sawit adalah penghasil uap yang digunakan sebagai:
a) Penggerak utama turbin uap
b) Perebusan TBS dalam sterilizer
c) Pemanas minyak dan pengeringan nut atau karnel
Hal-hal yang harus diperhatikan selama pengoperasian :
a. Mendapatkan efisiensi yang maksimal, yaitu menghasilkan
sejumlah steam sesuai kapasitas boiler dengan tujuan untuk
memaksimalkan pemakain steam turbin sehingga dapat mengurangi
penggunaan mesin diesel(genset).
b. Menghasilakan kualitas steam yang baik, sehingga dapat
mengurangi biaya maintenance pada steam turbin.
c. Menjalankan boiler dalam kondisi yang aman untuk keselamatan
kerja bagi karyawan.
d. Menyediakan steam yang cukup untuk pengolahan guna
mendapatkan efisiensi pengolahan yang baik.

Gambar 2.10 Stasiun Boiler

2.4.11 Stasiun WTP (Water Treatment Palm)

Water Teatment Palm (WTP) merupakan tempat pengolahan air agar dapat
digunakan untuk kebutuhan operasional pabrik dan kebutuhan perumahan.Air ini
juga berfungsi untuk mencegah pembentukan kerak dan korosi pada Boiler.
Gambar 2.11 Stasiun W T P

2.5 Struktur Organisasi PT PALMINDO MITRA LESTARI

president
directur
Kim Kwang
Shin

General
Manager
Lee Jun Hoo

Kepala
Administrasi
Yudhi Andi Mill Manager
Bakti Satriya
utama
Kepala TU Kepala Logistik
sulardi jumiyo

Asst Proses 2
Asst Mekanik Asst Electric Asst Proses 1 Asst Lab
Retno
Tasmuni Randi Irawan sujar prsetyo Rakhma Pratiwi
widiyanto

Gambar 2.12 Struktur organisasi PT. Palmindo Mitra Lestari

Anda mungkin juga menyukai