PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan pabrik yang mengolah TBS (Tandan
Buah Segar) sebagai bahan baku menjadi minyak kelapa sawit atau CPO (Crude
tahapan- tahapan proses pengolahan tersebut PKS (Pabrik Kelapa Sawit) sangat
Pada proses pengolahan kelapa sawit di PKS (Pabrik Kelapa Sawit) ada
beberapa stasiun atau alat yang menjadi titik kehilangan minyak yang
1. Stasiun Perebusan
Pada proses perebusan TBS (Tandan Buah Segar) Losiss terjadi pada
pembuangan air kondensat Sterillizer, dan di lantai Real Track pada saat
keluarnya lori yang berisi TBR (Tandan Buah Rebus) dari Sterillizer.
2. Stasiun Thresser
Pada proses pemisahan brondolan dari tandan, losiss minyak yang berada
pada tandan kosong yang berupa USB (Un Strip Bunch) yaitu brondolan
yang tidak lepas dari tandan, USF (Un Strip Fruit) yaitu brondolah yang
i
3. Stasiun Kempa
Pada proses pemisahan minyak dari daging buah di Stasiun Pressan, losiss
4. Stasiun Klarifikasi
Pada proses pemisahan minyak dari air dan NOS (Non Oil Solid) di Stasiun
Klarifikasi, losiss minyak terjadi pada buangan (blow down) setiap tangki-
5. Stasiun Kernel
Pada proses pengolahan kernel, losiss kernel terjadi pada alat pemisahan
yaitu :
a. Depericarver
Dari beberapa stasiun yang menjadi titik kehilangan minyak paling banyak
ampas (cake). Massa yang keluar dari Digester diperas dalam Screw Press yang
bertekanan 50-60 bar serta menginjeksikan air pembilas kedalam Press Cage
dengan temperatur 90-950C sebanyak 15-20% per ton TBS (Tandan Buah
Segar). Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan campuran
antara Nut dengan serat (Cake). Minyak kasar yang di hasilkan dari proses
ii
Sesuai dengan prinsip mengutip minyak sebanyak-banyaknya, jika
ampas press terhadap Standar ISO 19000, jika angka tersebut dikalikan terhadap
persentase minyak yang terdapat pada TBS (Tandan Buah Segar), maka
terhadap contoh dikali 23 % kadar minyak terhadap TBS (Tandan Buah Segar)
sama dengan 0,3 % kehilangan minyak yang terjadi, angka ini setara dengan 3 kg
CPO (Crude Palm Oil) per ton TBS (Tandan Buah Segar). Jika jumlah tersebut
dikalikan terhadap harga CPO (Crude Palm Oil) yang ada Rp.7.084,- maka
jam nya.
Penelitian tentang Screw Press ini pernah dilakukan oleh Ari Wibowo, 2011
ampas press, alat yang digunakan sebagaai pengepres manual ialah menggunakan
dongkrak dengan kapasitas dongkrak 1000 kg. Dalam proses pengempresan akan
ditambah air pengencer dengan temperatur 90°C hal ini bertujuan untuk
mempermudah proses pemisahan antara minyak kasar dari serat. Dari hasil
semangkin tinggi variasi air pengencer yang digunakan maka kehilangan minyak
pada ampas press semangkin sedikit dan apabila variasi air pengencer yang
iii
digunakan sedikit maka kehilangan minyak pada ampas press akan semangkin
Adapun kelemahan – kelemahan yang ada dalam penelitian Ari Wibowo yaitu:
1. Proses penelitian yang dilakukan tidak mengunakan alat yang sama atau mirip
B. Rumusan Masalah
massa penggunaan air pengencer. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses
pemisahan minyak dari ampas. Adapun model Screw Press yang digunakan pada
C. Variabel Penelitian
D. Tujuan Penelitian
a. Umum
iv
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk mengetahui
pengaruh laju alir air pengencer yang bervariasi terhadap kehilangan minyak pada
ampas press.
b. Khusus
Untuk medapatkan laju alir air pengencer yang optimal pada proses
pengepresan yaitu: mengetahui tiap laju alir air pengencer terhadap loses minyak
yang dihasilkan.
E. Manfaat Penelitian
kinerja efisiensi dan efektivitas pemisahan minyak dan serat pada screw press,dan
F. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang ada dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Penelitian ini tidak membahas tentang kontruksi alat dan pengaruh jarak
cone.
– 95oC
v
4. Penelitian ini hanya menggunakan massa air dilusi 6.84 kg/jam, 21,12
pengencer
vi
II. TINJAUAN PUSTAKA
keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Hasil utama yang diperoleh ialah
minyak sawit, inti sawit, serabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa
sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai
unit ekstraksi Crude Paml Oil (CPO) dan inti sawit dari TBS (Tandan Buah
Segar) kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan
dalam menjamin daya saing industri perkebunan kelapa sawit dibanding minyak
nabati lainya. Perlu diketahui bahwa kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh
sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah dalam pabrik. Sedangkan
Pengolahan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah bahan baku
menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Proses pengolahan yang baik
adalah proses pengolahan yang dapat menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan
Palm Kernel (PK) dengan kualitas yang optimal sesuai standar dan kehilangan
atau losses di bawah standard dengan biaya seminimal mungkin. Untuk itu supaya
target tersebut dapat tercapai dengan maksimal, maka pabrik dan peralatannya
harus di operasikan sesuai dengan standard operation procedure (SOP) yang telah
vii
dibuat per masing-masing stasiun atau bagian untuk menghindari terjadinya
pabrik yang dapat mengakibatkan kerugian baik secara materil maupun non
materil.
3. Bagaimana cara pengendalian peralatan tersebut dan hal-hal apa yang harus
berlangsung.
6. Stasiun Kernel
Dalam pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit hingga menjadi
minyak CPO ( Crude Palm Oil), ada proses yang harus dilalui dalam proses
tersebut pada intinya untuk semua pabrik sama. Proses pengolahaan kelapa sawit
viii
Gambar 1. Flow proses pengolahan kelapa sawit
B. Screw Press
Screw Press adalah mesin kempa yang digunakan untuk memeras lumatan
brondolan matang dengan system tekan dan digunakan untuk memisahkan minyak
kasar (crude oil) dari daging buah (perikarp) dengan cara dipress.tekanan cone
yang sebaiknya digunakan pada press adalah 40-50. Tekanan cone yang kurang
mengakibatkan losis minyak pada fibre tinggi tetapi persentase biji pecah kecil.
Namun dengan tekanan cone yang terlalu tinggi mengakibatkan biji pecah yang
tinggi tetapi proses pemerasan minyak maksimal (losses minyak di fibre rendah)
ix
Mekanisme pengempaan adalah masuknya adonan ke dalam cylinder press dan
mengisi Worm Screw, dimana volume setiap Space Worm berbeda. semangkin
dalam ampas, tekanan lawan dinaikan dengan mengatur cone. Tetapi hal ini akan
menyebabkan banyaknya persentase biji pecah dalam cake, oleh karena itu
air pengencer dapat dilakukan dengan cara menyiram cake dalam crew press.
Jumlah air pengencer yang diberikan tergantung pada temperatur air pengencer.
Semangkin tinggi temperatur air pengencer maka semangkin sedikit air pengencer
yang diberikan. Proses kerja yang dilakukan. Bentuk screw dapat dilihat pada
gambar 2 berikut :
C. Fungsi Pengepresan
daging buah (perikarp). Massa yang keluar dari digester diperas dalam Screw
Press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pembilas Screw Press
x
temperatur 90-950C sebanyak 15-20% TBS (maks) dengan hasil minyak
diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji yang bercampur dengan serat masuk
ke alat cake breaker conveyor untuk dipisah antara biji dan seratnya, sedangkan
daging buah, brondolan yang telah diremas (di aduk), secara bertahap dengan
adanya tekanan Screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga
melalui lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan biji.
Selanjutnya minyak menuju stasaiun klarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk
ke Stasiun kernel.
didalamnya terdapat 2 buah ulir (screw) yang berputar berlawanan arah. Tekanan
press diatuk oleh 2 buah Cone berada pda bagian ujung Press yang dapat
Massa yang kelur dari ketel adukan melalui Feeder Screw yang memakainya
(sebagian minyak kasar) masuk dalam main screw bagi press untuk di press lebih
lanjut. Minyak yang keluar dari Feed Screw dan main Screw ditampung dalam
talang minyak (Oil Gutter). Norma Lossis ampas pada Screw press adalah 7 - 8 %.
Proses kerja yang dilakukan distasiun klarifikasi dapat dilihat dalam bentuk
gambar 3 berikut :
xi
Gambar 3. Diagram alir proses sebelum press
Adapun hal – hal yang harus diperhatikan pada proses pengepressan ialah
sebagai berikut :
berenti pada waktu yang lama, maka Screw Press harus sikosongkan.
Ampas basah
tidak sempurna
- Stabilitas tekanan
xii
- Penggunaan air pengencer pada screw sebanyak 15 – 20 % TBS (Tandan
Air pengencer yang diberikan pada alat Screw Press tergantung pada jenis
alat, pemberian air pengencer dilakukan dengan cara menyiram cake kedalam
pressan dari atas bagian tengah atau Screw Press. Jumlah air pengencer yang
diberikan tergantung pada temperatur air pengencer, semakin tinggi temperatur air
pengencer maka jumlah air yang diberikan semakin sedikit. Pengutipan pertama
terhadap minyak kelapa sawit berlangsung pada stasiun pengempaan. Pada unit ini
stasiun ini menggunakan kempa ulir yang berfungsi untuk mengekstraksi minyak
oleh pemakaian air pengencer (air dilusi). penggunaan jumlah air pengencer yang
sesuai akan memperkecil kehilangan minyak yang terikut pada ampas pressan.
Temperatur air pengencer yang tepat untuk pengempaan yang berkisar 80˚𝐶 – 90
˚𝐶 dengan pemakaian jumlah air pengencer yang tergantung pada kapasitas alat
persentase kehilangan minyak pada ampas pressan, tapi kali ini belum tentu
efisien untuk pengutipan minyak karena air dalam minyak akan tinggi yang dapat
xiii
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan press
berikut:
c. Tekanan hidrolik cone harus sesuai dengan beban dorongan press cake dari
screw press, untuk menghindari kerudian dalam ekstraksi minyak dan kernel
pecah.
F. Air Pengencer
Air pengencer adalah air panas yang disiramkan kedaging buah yang telah
lumat agar kandungan minyak yang ada didaging buah keluar. Air pengencer yang
diberikan pada alat Screw Press tergantung pada jenis alat. Pemberian air
pengencer dilakukan dengan cara meniram cake dalam pressan dari atas bagian
tengah atau Screw Press. Jumlah air pengencer yang diberikan tergantung pada
daging buah yang dilumatkan. Pemberian air pengencer yang terlalu banyak
1. Pemecahan cake yang lebih sulit dalam CBC (Cake Breaker Conveyor). Hal
2. Semakin tinggi kandungan air ampas maka kalor bakarnya akan semakin
xiv
3. Pemeraman biji yang berkadar air yang tinggi dalam silo biji akan terjadi
Pengenceran yang dilakukan adalah dengan memberikan aliran air pada oil
gutter (air suplesi )yang bertujuan untuk pengenceran minyak sehingga pemisahan
pasir dan serat-serat yang terdapat dalam minyak dapat berjalan dengan baik.
Jumlah pengencer air yang dianjurkan yaitu sesuai dengan crude oil yang keluar
dari Screw Press, sekitar 20% terhadap jumlah aliran minyak kasar atau 9%
kualitas unit pengelolaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) terutama pada alat
klarifikasi. Pemberian air pengencer tergantung pada desain unit pengelolaan dan
kandungan NOS (Non Oil Solid) yang dapat dipengaruhi oleh kebersihan
pemisahan minyak dari zat kotor, NOS (Non Oil Solid), lumpur dan air yang
viskositas cairan sehingga zat yang memiliki BJ > 1,0 kg/𝑑𝑚3 akan mudah
mengendap sedangkan zat yang memiliki BJ < 1,0 kg/𝑑𝑚3 akan mengapung,
selain itu juga untuk mempermudah pemisahan fraksi yang terdapat dalam cairan
minyak berdasarkan polaritas (tingkat kepolaran). Air suplesi ini juga berfungsi
memecahkan emulsi minyak yang dalam bentuk butiran halus yang sering melekat
xv
dengan NOS (Non Oil Solid), serta berperan untuk melemahkan fungsi emulsifier
yang terdapat dalam minyak. jumlah air pengencer yang digunakan sangat
bervariassi antara satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan PKS yang lainnya.
Jumlah air pengencer yang digunakan yaitu sebanding dengan Crude Oil
yang keluar dari Screw Press. Jumlah air yang digunakan berpengaruh terhadap
retention time (waktu retensi) dalam Continous Setting Tank (CST) yang sangat
penting artinya dalam efesiensi pemisahan minyak dan kualitas minyak. Jumlah
air pengencer yang dianjurkan adalah sebanding dengan jumlah minyak yang
terdapat dalam cairan yaitu harus sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh setiap
xvi
III. METODE PENELITIAN
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2013. Bertempat di
B. Alat Penelitian
Dalam penelitian ini salah satu alat yang digunakan adalah mesin
minyak kasar (Crute Oil) dari daging buah. Alat ini dilengkapi dengan
agar Screw dapat berputar. Alat ini juga memiliki Cone yang berfungsi
xvii
1
2
2
3
3. Cone 7. Gearbox
4. Bearing
d. Ketebalan Screw : 1 cm
Mesin Screw Press tunggal mini ini juga dilengkapi dengan sprocket dan
- Model : WPA
- Type : 80
- Ratio : 1: 30
xviii
- Repuctor : MPC NO 9705
2. Boiler
Dalam penelitian ini Boiler Mini digunakan sebagai sumber air panas
air umpan pada Boiler Mini. Boiler Mini yang digunakan tampak pada
gambar berikut :
3. Thermometer
digunakan.
Gambar 6. Thermometer
4. Stopwatch
xix
Alat ini berfungsi untuk mengukur waktu. Pada penelitian Stopwatch
digunakan untuk mengukur waktu laju alir air yang digunakan sebagai
gambar 7 berikut :
Gambar 7. Stopwach
xx
6. Oven Pengering
Oven atau yang dapat juga disebut Drying Oven adalah alat yang
dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Oven yang digunakan
Gambar 9. Oven
7. Cawan penguap
xxi
Gambar 10. Cawan penguap
8. Desikator
10 Soxhlet Extractor
xxii
Gambar 12. Soxhlet extraktor
11. Thimbel
xxiii
Gambar 14. Labu ekstraksi
C. Bahan Penelitian
Adapun bahan-bahan yang akan diteliti dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut :
a. Brondolan rebus
tank yang diberi steam dari Boiler Mini Dengan temperatur 70oC. waktu
xxiv
Penelitian ini menggunakan bahan baku brondolan rebus sebagai objek
Sampel yang akan diukur didapat dari keluaran hasil pengepresan yang beru
ampas/ cake. Sampel yang didapat terlihat seperti gambar berikut ini.
c. Air panas
xxv
Air panas yang digunakan berasal dari tangki umpan Boiler yang sudah
sedangkan kran digunakan untuk mengatur masa air yang digunakan sesuai
d. N-Hexan
N-Heksan ialan cairan yang berfungsi untuk melarutkan minyak dari NOS
(Non Oil Solid). Bahan baku yang digunakan dalam proses pemisahan
Perebusan TBS (Tandan Buah Segar) menjadi TBR (Tandan Buah Rebus) dan
xxvi
selanjutnya dilakukan pemipilan membrondolan dari tandan secara manual
pelumatan secara manual sampai brondolan tersebut seperti bubur. Hal ini
dilakukan sebagai pengganti perlakuan yang ada pada bejana Digester. Brondolan
yang sudah membubur tersebut dimasukkan kedalam lubang input Mesin Press
yang bertemperatur 90 - 95°C pun dilakukan, hal ini bertujuan agar penelitian
dapat memperoleh keakuratan data. Air yang digunakan dialirkan dari kran tanki
air umpan Boiler Mini, penyetelan bukaan Kran diatur sesuai dengan laju alir
Setiap perlakuan pemberian air pengencer, ampas/ cake yang kluar dari
ujung Screw Press di ambil untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian.
Volume sampel yang di ambil dalam setiap percobaan sebanyak 5 sampel, hal ini
dilakukan agar data dari hasil pengukuran di Laboratorium dapat dihitung nilai
rata-ratanya.
total pada screw. Hal ini dilakukan agar peroses percobaan berikutnya dapat
menghasilkan data yang akurat. Sampel ampas /cake diambil dengan menampung
ampas dari keluaraan Screw Press dengan menggunakan sekop, dan dimasukkan
kedalam kantong plastik yang sudah disediakan sebanyak 5 sampel dari tiap-tiap
variasi air pengencer yang digunakan. Sampel yang didapat dari percobaan,
xxvii
dilakukan pengukuran di Laboratorium untuk mengetahui jumlah kadar air dan
sebagai berikut :
1. Sumber air pengencer diambil dari tangki air umpan Boiler Mini yang sudah
3. Waktu yang digunakan dalam proses pemberian air pengencer ialah 10 menit
dengan membuka kran air sesuai dengan yang diinginkan yaitu : ¼, ½, ¾,dan
1 (penuh), yang menghasilkan data per bukaan kran yang ditampilkan dalm
5. Pengambilan sampel pada tiap- tiap variasi air pengencer digunakan dalam
proses penelitian ini ialah 6.84 kg/jam, 21.12 kg/jam, 38.88 kg/jam dan 58.92
xxviii
6. Sampel yang telah di dapat akan dilakukan pengukuran di Laboratorium untuk
E. Pengolahan Data
STIPAP-LPP Medan. Prosesdur pengukuran dari sampel yang didapat dari hasil
Dalam pengukuran kadar air ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan
- Neraca analitik
- Oven
- Cawan porselin
c) Prosedur kerja :
xxix
3. Dipanaskan sampel yang telah ditimbang ke dalam oven Memmert
6. Dilakukan analisa secara duplo, hasil kedua sampel tidak boleh selisih
1. Sampel kernel
2. N-Hexan
2. Oven Pengering
3. Soxhlet Extractor
4. Heating Mantle
6. Desikator
Prosedur kerja :
1. Masukkan sample kering inti sawit kedalam timble dan bersihkan sisa
xxx
4. Hubungkan labu ekstraksi dengan extractor dan cooler kemudian
selama 15 menit
m2
N x 100 % .......................................................................... Pers (1)
m1
Dimana :
xxxi
Berdasarkan data dari tabel yang dibuat akan ditampilkan dalam grafik
yang menghubungkan variasi masa air dengan kadar minyak sebagai berikut :
xxxii
Secara sistematik proses pengambilan sampel dibuat kedalam flow proses
xxxiii
Set Up Alat dan
penyiapan bahan
baku Tanda Buah
Segar
Penyiapan Bahan
Baku Brondolan
Lumat
Pemanasan Air
Pengencer
Proses
Pengepresan
Brondolan Lumat
Pemberian Air
pengencer dengan
variasi 6,84/ 21,12/
38,88/ dan
58,92kg/jm
Pengambilan
Sampel
Pengukuran di
Laboratorium
Pengolahan Data
xxxiv