NIM. 1602054
PROGRAM STUDI
2019
Laporan Praktek Kerja Lapangan II
Tugas Khusus :
Oleh
NIM. 1602054
Hari :
Tanggal :
Menyetujui :
Ketahui Oleh :
PENDAHULUAN
Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak diproduksi dan
dikonsumsi di dunia. Sebagian besar minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan
Amerika Selatan, karena pohon sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari,
dan curah hujan tinggi untuk memaksimalkan produksinya. Perkembangan
industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan
jumlah produksi minyak kelapa sawit seiring dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat (Agustina, 2006).
Tandan Buah Segar (TBS) yang telah dipanen harus sesuai kriteria matang panen
untuk mendapatkan minyak yang di inginkan dengan rendemen yang tinggi.
Pengolahan harus benar benar diperhatikan untuk menjaga kualitas mutu Crude
Palm Oil (CPO) yang dihasilkan. Pada pengolahan yang diinginkan ialah buah
dengan fraksi 1, 2 dan 3. Hal ini ditetapkan karena fraksi ini memiliki mutu
minyak yang baik dengan tingkat ekstraksi minyak yang optimal.
Dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit tentunya harus diperhatikan mutu
minyak yang dihasilkan agar sesuai standar ataupun permintaan dari customer.
Saat ini parameter mutu CPO yang dipersyaratkan dalam perdagangan adalah
kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran. Proses pemisahan miyak
dengan air dan kotoran dilakukan pada stasiun klarifikasi yang meliputi alat
sebagai berikut :
Minyak Kasar yang berada dipermukaan VCT dialirkan kedalam Oil Tank.
Minyak ini masih mengandung air dan kotoran-kotoran ringan. Oil Tank
dilengkapi dengan pipa coil pemanas yang digunakan untuk menaikkan suhu
minyak hingga 900C. Tujuan pemanasan minyak adalah untuk mempermudah
pemisahan minyak dengan air dan kotoran ringan dengan cara pengendapan,yaitu
zat yang memiliki berat jenis yang lebih berat dari minyak akan mengendap pada
dasar tanki (Ponten, 1996).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data efisiensi pemisahan
minyak, air dan kotoran di oil tank tanpa menggunakan oil purifier.
Penelitian ini dapat menemukan efisiensi penggunaan oil tank untuk pemisahan
kadar kotoran tanpa menggunakan oil purifier.
1.5 Kontribusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Minyak yang terbentuk dalam daging buah maupun dalam inti terbentuk emulsi
pada kantong-kantong minyak, dan agar minyak tidak keluar dari buah, maka
buah dilapisi dengan malam yang tebal dan berkilat. Untuk melindungi minyak
dari oksidasi yang dirangsang oleh sinar matahari maka tanaman tersebut
membentuk senyawa kimia pelindung yaitu karotin. Setelah penyerbukan buah
kelihatan berwarna hitam kehijau-hijauan dan setelah terjadi pembentukan
minyak terjadi perubahan warna buah menjadi ungu kehijau-hijauan. Pada saat-
saat pembentukan minyak terjadi yaitu trigliserida dengan asam lemak tidak
jenuh, tanaman membentuk karotin dan phitol untuk melindungi dari oksidasi,
sedangkan klorofil tidak mampu melakukannya sebagai antioksidasi (Naibaho,
1996)
Minyak yang berasal dari kelapa sawit terdiri atas dua macam. Pertama minyak
yang berasal dari daging buah (mesocarp) yang dihasilkan melalui perebusan dan
pengempaan (press). Minyak jenis ini dikenal sebagai minyak sawit kasar atau
crude palm oil (CPO). Kedua, minyak yang berasal dari inti sawit, dikenal
sebagai minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO). CPO dan PKO dapat
dibuat menjadi berbagai jenis produk. Pabrik pengolahan CPO dan PKO disebut
rifeneri dan ekstraksi, yang menghasilkan beberapa jenis minyak siap pakai
seperti minyak goreng dan bebeberapa jenis minyak lain yang harus dip roses
lebih lanjut untuk menghasilkan produk lain. Selain minyak dan bahan solid lain,
dihasilkan juga beberapa jenis padatan yang dapat langsung digunakan atau di
proses lebih lanjut (Pardamean, 2008)
Minyak kelapa sawit adalah minyak yang dihasilkan dari inti kelapa sawit (palm
kernel oil). Minyak kelapa sawit terutama dikenal sebagai bahan mentah minyak
dan lemak pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng,
shortening, margarin, dan minyak makan lainnya. Dengan kandungan karoten
yang tinggi, minyak sawit merupakan sumber provitamin A yang murah
dibandingkan dengan bahan baku lainnya. Minyak sawit dihasilkan dari proses
ekstraksi bagian sabut buah dan biji buah kelapa sawit. Miinyak yang dihasilkan
dari bagian kulit atau sabut tersebut dikenal dengan nama Crude Palm Oil (CPO)
dan bagian biji buahnya disebut Palm Kernel Oil (PKO).
Minyak kelapa sawit merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, sedangkan
komponen penyusun utamanya adalah trigliserida dan nontrigliserida.
Minyak kelapa sawit terdiri atas trigliserida yang merupakan ester dari gliserol.
Minyak tersebut jika dihidrolisis akan menghasilkan 3 molekul asam lemak
rantai panjang dan 1 molekul gliserol. Reaksi hidrolisis secara kimia sebagai
berikut.
CH2-COOR1 + CH2-OH
CH2-COOR3 + CH2-COOR3
Makin jenuh molekul asam lemak dalam molekul trigliserida, makin tinggi titik
beku atau titik cair minyak tersebut. Sehingga pada suhu kamar biasanya berada
pada fase padat. Sebaliknya semakin tidak jenuh asam lemak dalam molekul
trigliserida maka makin rendah titik cair minyak tersebut sehingga pada suhu
kamar berada pada fase cair. Berikut ini adalah tabel dari komposisi trigliserida
dan tabel komposisi asam lemak dari minyak kelapa sawit.
Senyawa non trigliserida dalam minyak kelapa sawit ada dalam jumlah kecil.
Dalam proses pemurnian dengan proses penyabunan beberapa senyawa non
trigliserida dapat dihilangkan, kecuali beberapa senyawa yang tak tersabunkan.
Minyak sawit juga merupakan sumber vitamin E, tokoferol dan tokotrienol
yang berperan sebagai antioksidan, yaitu suatu zat yang dapat mencegah
terjadinya oksidasi. Tokoferol dan tokotrienol dapat menangkap radikal bebas
dan mencegah kanker. Berikut merupakan sifat fisik minyak sawit :
BAB III
Tugas khusus ini dibuat selama kegiatan PKL II berlangsung dari tanggal 22 Juli
2019 sampai dengan14 september 2019, bertempat di Pabrik Minyak Kelapa Sawit
Lae Gombar PT. Nafasindo, Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam.
- Minyak kasar yang berasal dari VCT, Oil Tank, dan Vacuum dryer
- Larutan KOH
- Indikator PP
- Alkohol
- Hexane
- Timbangan analitik
- Vacuum
- Cawan
- Erlenmeyer
- Oven
Sampel minyak sawit yang telah diambil dari beberapa titik yang telah
disebutkan selanjutnya dianalisa, langkah analisa ALB :
VCT
KOH : 5,0 ml
Perhitungan :
3,2147
ALB = 3,28 %
Oil Tank
KOH : 4,6
3,3399
ALB = 2,91 %
Vacuum dryer
Oil Tank
KOH : 4,3
Perhitungan :
3,3470
ALB = 2,71 %
VCT
Perhitungan :
Berat sampel
16,9473
: 0,67%
Oil Tank
Berat sampel
13, 9541
: 0,56%
Vacuum dryer
Perhitungan
Berat sampel
: 113,9012-113,8665 x 100%
22,3228
: 0,16%
Langkah-langkah analisa :
- Timbang Erlenmeyer
- Masukkan sampel kedalam Erlenmeyer
- Timbang kertas saring bersama cawan vacuum
- Masukkan kertas saring kedalam vacuum
- Tambahkan hexane ke Erlenmeyer secukupnya
- Masukkan sampel melewati saringan
- Keringkan kertas saring selama 2-3 menit
- Timbang berat kertas bercama cawan vacuum
VCT
Perhitungan :
Berat sampel
12,9323
: 0,37 %
Oil Tank
Perhitungan :
Berat sampel
11,9744
: 0,02 %
VCT : Skimmer
VCT
Alb : 2,07
Oil Tank
Alb : 3,44
Float Tank
Alb : 2,01
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Pemisahan minyak dengan kotoran dan kadar air tanpa menggunakan Oil
Purifier cukup efektif dan memenuhi standart yang diberikan oleh konsumen,
dapat mengurangi biaya yang lumayan banyak untuk perawatan oil purifier.
4.2 Saran
Saran dari penulis agar penelitian ini diberikan kesempatan untuk dilengkapi