Anda di halaman 1dari 15

Teknik Pengelolahan Kelapa Sawit

• Aditiya Wanapati (184110250)


• Andria Kresma Vidiatama (184110261)
• Chairul Atsir (184110284)
• Dimas Adinugroho (184110272)
• Ibnu Ahlun Nazar (184110298)
• Satria Pratama Nugraha Putra (184110271)
Latar Belakang

Kelapa sawit hanya dapat tumbuh dan berproduksi


dengan baik pada kawasan beriklim tropis seperti di
Indonesia dan termasuk daerah Riau merupakan sangat
potensial untuk tanaman kelapa sawit.

Guna mendukung pengembangan industri kelapa sawit


dan produk-produk turunannya, diperlukan integritas
yang tinggi terutama antara daerah penghasil bahan baku,
industri pengolah dan daerah pemasaran.
Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah yang disebut tandan
buah segar (TBS), setelah diolah tandan buah segar akan
menghasilkan minyak yang terdiri atas 2 macam;
• Minyak berasal dari daging buah (messocarp) yang dihasilkan
melalui perebusan dan pemerasan (press), minyak jenis ini dikenal
sebagai minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO).
• Minyak berasal dari sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau
palm kernel oil (PKO).

CPO dan PKO dapat dibuat menjadi berbagai produk, pabrik CPO
dan PKO disebut refineri dan ekstraksi yang menghasilkan beberapa
jenis minyak siap pakai seperti minyak goreng dan berbagai jenis
minyak yang harus diproses lebih lanjut untuk menghasilkan produk
lain.
Buah kelapa sawit dapat dipanen jika tanaman telah
berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang
panen, dari 5 pohon kelapa sawit rata-rata terdapat 1
tandan buah matang panen.

Ciri tandan buah matang panen adalah sedikitnya ada


5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang
dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari
tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.Hasil terpenting
dari tanaman kelapa sawit adalah minyak sawit yang dari
ekstraksi daging buah (pericarp).
Proses Pengolahan Buah Kelapa
Sawit Menjadi CPO
• Jembatan Timbang
Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang
melewati jembatan timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat
berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian
setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan
akhir adalah berat TBS yang diterima dipabrik.
• Penyortiran
Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat
kematangannya. Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya
jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan
faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun
penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).
Pengelolahan Melalui Mesin;
• Perebusan
Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian dimasukkan
ke dalam lori atau boiler rebusan yang terbuat dari plat baja
berlubang-lubang (cage) dan langsung dimasukkan ke dalam
sterilizer yaitu bejana perebusan yang menggunakan uap air yang
bertekanan antara 2.2 sampai 3.0 Kg/cm2.

• Perontokan Buah dari Tandan


Sisitem ini bekerja dengan cara janjang kosong/EFB (Empty
Fruit Bunch) dan USB yang keluar dari thresher pertama, tidak
langsung dibuang, tetapi masuk ke threser kedua yang selanjutnya
EFB dibawa ketempat pembakaran (incinerator) dan
dimanfaatkan sebagai produk samping.
• Pengolahan Minyak dari Daging Buah
Brondolan buah (buah lepas) yang dibawa oleh Fruit Conveyor
dimasukkan ke dalam Digester atau peralatan pengaduk dan di
uapkan dengan temperatur stabil 80° – 90°C lalu dimasukkan ke
dalam alat pengepresan (Scew Press) agar minyak keluar dari biji dan
fibre.
Untuk proses pengepresan ini perlu tambahan panas sekitar 10%
s/d 15% terhadap kapasitas pengepresan hingga menghasilkan minyak
kasar dan ampas serta biji. Minyak kasar (Crude Oil) kemudian
dipompakan ke dalam Decenter guna memisahkan Solid dan Liquid.
Pada fase cair yang berupa minyak, air dan masa janis ringan
ditampung pada Countnuous Settling Tank, minyak dialirkan ke oil
tank dan pada fase berat (sludge) yang terdiri dari air dan padatan
terlarut ditampung ke dalam Sludge Tank yang kemudian dialirkan ke
Sludge Separator untuk memisahkan minyaknya.
• Proses Pemurnian Minyak
Pada fase cair yang berupa minyak, air dan masa janis ringan
ditampung pada Countnuous Settling Tank, minyak dialirkan ke oil
tank dan pada fase berat (sludge) yang terdiri dari air dan padatan
terlarut ditampung ke dalam Sludge Tank yang kemudian dialirkan ke
Sludge Separator untuk memisahkan minyaknya.
Mesin dan peralatan Pengolahan pada
Pabrik Kelapa Sawit

• Boiler
Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa
sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga dan
sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit.
Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa sawit
adalah ketel uap yang menghasilkan uap superheated, dimana uap ini
digunakan pertama kali untuk memutar turbin sebagai pembangkit
tenaga listrik kemudian sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan
sebagai pemanasan TBS pada sterilizer.
jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagian yaitu : ketel pipa air dan
ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah
ketel pipa air. maksudnya adalah air berada didalam pipa dipanaskan
oleh api yang berada diluar pipa air.
▫ Sterilizer
Tahap pengolahan TBS yang pertama adalah proses perebusan atau
sterilisasi yang dilakukan dalam bejana bertekanan (steriliser) dengan
menggunakan uap air jenuh (saturated steam).
Proses perebusan TBS dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
• 1. Menghentikan aktifitas enzim lipase yang dapat menjadi
katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian
memecahnya untuk menjadi Asam Lemak Bebas (ALB).
• 2. Melepaskan buah dari spiklet melalui cara hidrolisa hemiselulosa
dan pektin yang terdapat di pangkal buah, dengan demikian akan
mempermudahkan brondolan lepas dari tandannya pada saat
proses penebahan dan juga akan mempermudah proses ekstraksi
pengutipan minyak dan inti sawit.
• 3. Melunakkan daging buah sehingga mudah diaduk dan
memudahkan pemisahan minyak dan cake ketika dikempa.
• 4. Pengurangan kadar air dalam buah dan inti, sehingga
memudahkan pemisahan partikel–partikel minyak dari pericarp
dan serat-serat dari biji selama pengadukan ataupun saat proses
pemisahan serat dengan biji serta pengeringan inti (dehidrasi) di
dalam notten akan mempermudah lepasnya (lekang) inti dari
cangkang saat poses pemecahan biji.
• 5. Memecah emulsi di dalam pericarp dengan pemanasan yang
mampu menyusup sampai ke dalam daging buah sehingga
memudahkan pemisahan minyak dan air pada CST.
• Digester
Fungsi dari digester adalah : a) Untuk melepaskan daging buah dari
nut (biji ) b) Untuk melumatkan buah agar efisien dalam proses
pengempaannya c) Untuk menaikkan temperature buah d) Untuk
melepaskan sel-sel minyak dari sel daging buah e) Untuk mengalirkan
sebagian minyak yang terbentuk di digester sehingga mengurangi
volume pengempaan .
• Screw Press
Screw press adalah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak
kasar dari daging buah dan biji. Alat ini terbuat dari sebuah tabung
berlubang-lubang yang di dalamnya terdapat dua buah screw yang
pada ujungnya terdapat konus yang dapat maju mundur secara
hidrolis. Pelumatan pada screw press memakai air pengencer yang
berfungsi untuk mempermudah pemerasan minyak pada fibre, hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya pengentalan (emulsi).
• Saringan Bergetar (Vibrating Screen)
Saringan Bergetar digunakan untuk memisahkan benda-benda padat yang
terikut minyak kasar. Benda-benda yang berupa ampas yang disaring pada
saringan ini dikembalikan ke bottom cross conveyor untuk diproses kembali.
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1) Pengenceran dengan air diatur sehingga cairan dalam tangki mempinyai
perbandingan 1 bagian minyak dan 2 bagian lumpur ( sludge ).
2) Jumlah getaran ayakan 1400 – 3000 getaran / menit.

• Pengeringan Minyak (vacum dryer)


Vacum dryer adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan air dari minyak
dengan cara penguapan dalam kondisi hampa udara.
Melalui tangki apung (float tank) inilah yang mengatur jumlah minyak,
pertama minyak dialirkan ke vacum drayer. Minyak terhisap kedalam tabung
melalui pemercikan (nozzle) karena adanya hampa udara dan minyak
terpencar kedalam tabung hampa. Uap air dari tabung hampa terhisap oleh
ejector 1, masuk kedalam kondensor 1, sisa uap kondensor 1 terhisap oleh
ejector 2, masuk kedalam kondensor 2, sisa uap terakhir dihisap oleh ejector 3
dan dibuang ke atmosper atau udara. Minyak ditampung di Tangki Minyak
produksi (oil transfer tank )dan selanjutnya dipompakan ketangki timbun
Produk Turunan Kelapa Sawit

1. Produk turunan CPO


Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit, dapat dihasilkan margarine,
shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle, Sabun dan
Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes,
Sugar Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio
Diesel.

2. Produk turunan minyak inti sawit


Produk turunan minyak inti sawit dapat dihasilkan Shortening, Cocoa Butter Substitute,
Specialty Fats, Ice Cream, Coffee Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats,
Filled Mild, Imitation Cream, Sabun, Detergent, Shampoo dan Kosmetik.

3. Produk turunan Oleochemicals kelapa sawit


Dari produk turunan minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan
Methyl Esters, Plastic, Textile Processing, Metal Processing, Lubricants, Emulsifiers,
Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food Protective
Coatings.
Kesimpulan
proses pengolahan kelapa sawit untuk dijadikan
minyak kelapa sawit (CPO) melalui beberapa
tahapan yaitu penimbangan, sortasi, perebusan,
pengepressan, pemurnian dan penyimpanan.
Selain itu minyak kelapa sawit juga dapat diolah
menjadi produk turunan yang juga bernilai
ekonomis tinggi diantaranya sabun, PKO, pakan
ternak, dan produk tekstil.

Anda mungkin juga menyukai