Anda di halaman 1dari 64

 Buah kelapa sawit dipanen dari pohon yang telah

berusia antara 5 – 30 tahun


 Mutu buah yang baik diperoleh dari jumlah brondolan
10 – 20 buah dengan berat tandan 10 – 20 kg
 Secara fisik, buah terlihat berwarna merah dan kuning
tua, daging buah lunak dan mudah dilepaskan dari
brondolannya
BUAH KELAPA SAWIT
 Terdiri dari serabut buah dan inti Serabut buah terdiri dari 3
lapis yaitu : pericarp (kulit buah),mesocarp & endocarp
 Inti kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm
& embrio
 Minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) diperoleh dari
lapisan mesocarp pada serabut buah. Kadar minyak pada
mesocarp sekitar 56% sedangkan endocarp tidak mengandung
minyak
 Inti kelapa sawit mengandung minyak sekitar 44%. Minyak inti
kelapa sawit (Palm Kernel Oil) berbeda dengan CPO.
PENAMPANG KELAPA SAWIT
Varietas Dura = type Deli
tebal tempurung 2-5 mm
daging buah 50-70 %
tempurung/buah 20-40 %
inti 10 %

Varietas Tenera = type Lesobe


tebal tempurung 0,5-2,5 mm
daging buah 70-85 %
tempurung/buah 5-20 %
inti 8-10 %

Varietas Pisifera
tebal tempurung +- 0 mm
daging buah 85-100 %
tempurung/buah +- 0 %
inti 0-5 %
Nigrescens
Saat matang berwarna
jingga kehitaman

Virescens
Saat masak berwarnajingga
kemerahan dengan ujung
hijau

Albescens
Saat muda berwarna putih
saat masak berwarna
kekuningan ujungnya hitam
BAGAN PROSES PENGOLAHAN CPO

TANDAN BUAH SEGAR

STERILISASI
TANDAN
KOSONG STRIPPER

DIGESTER
NUT FIBRE
EXPELLER KERNEL
SEPARATOR

CLARIFIER FIBER

FILTER PRESS KE BOILER

CPO
Crude Palm Oil (CPO)
Minyak yang berasal dari
pengepresan sabut buah kelapa
sawit
Berwarna kuning kemerahan
karena kandungan beta carotene
yang tinggi sekitar 400 – 700 ppm
Berbentuk semi padat pada
temperatur ruang
Mengandung Antioksidan alami
yaitu Tocopherol
Minyak yang diperoleh dari proses
refining Crude Palm Oil ( CPO )
Berwujud semi padat pada suhu
kamar dan berwarna putih
kekuningan
Banyak digunakan sebagai minyak
goreng, bahan baku margarin,
shortening, sabun, ice cream dan
susu kental manis
• Merupakan produk hasil samping dari
proses refining Crude Palm Oil( CPO )
• Berbentuk solid ( padat ) pada suhu
ruang dengan warna putih kecoklatan
dan pada saat dicairkan berwarna
coklat
• PFAD banyak digunakan dalam industri
sabun, industri makanan ternak dan
sebagai raw material untuk industri
oleokimia
Fraksi padat yang diperoleh dari
proses fraksinasi RBD PO setelah
proses kristalisasi pada temperatur
tertentu
Berwujud padat pada suhu ruang
dan berwarna putih
Banyak digunakan sebagai bahan
baku margarine shortening, dan
sabun
Fraksi cair yang diperoleh dari
proses fraksinasi RBD PO setelah
proses kristalisasi pada
temperatur tertentu
Berwujud cair pada suhu kamar
dan berwarna kuning keemasan
RBD Palm Olein banyak
digunakan sebagai minyak goreng
• Minyak Goreng Cair / Liquid
• Minyak Goreng Semi Liquid
• Minyak Goreng Padat / Solid

03/05/11
1. Liquid Cooking Oil ( Minyak Goreng Cair )
• Minyak goreng biasa yang digunakan di
rumah tangga, restaurant, catering, hotel,
industri
• Biasa digunakan untuk aplikasi shallow frying
/ pan frying ( minyak terbatas )
• Hasil gorengan garing, renyah, dan juicy.

03/05/11
2. Solid & Semi Liquid Deep Frying Oil / Fat
( Minyak Goreng Padat & Semi Padat )
• Lebih tahan pada suhu penggorengan yang
tinggi sehingga dapat digunakan untuk
penggorengan berulang.
• Untuk aplikasi deep frying / menggoreng
rendam, banyak digunakan untuk menggoreng
kentang ( French Fries ) dan ayam ( Fried
Chicken )
• Hasil gorengan lebih garing, renyah, dan juicy,
serta memiliki kegaringan yang lebih lama
dibandingkan minyak goreng cair
• Lebih banyak dipakai di horeca ( hotel,
restaurant, dan catering )
03/05/11
BAGAN PROSES PENGOLAHAN CPO

TANDAN BUAH SEGAR

STERILISASI
TANDAN
KOSONG STRIPPER

DIGESTER
NUT FIBRE
EXPELLER KERNEL
SEPARATOR

CLARIFIER FIBER

FILTER PRESS KE BOILER

CPO
1. Proses Penimbangan.

2. Proses di Stasiun Loading Ramp

3. Proses Penyortiran TBS.

4. Proses Perebusan (Sterilizer).

5. Proses Penebah (Thereser Process).

6. Proses Pengempaan (Pressing Process).

7. Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station ).

8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station ).

9. Stasiun Boiler ( Ketel Uap ).


10. Stasiun Kamar Mesin ( Engine Room ).
11. Stasiun Penjernihan Air ( Air Water Treatment ).
12. Stasiun Pengolahan Limbah ( Final Effluent ).
1. Proses Penimbangan
Jembatan timbang adalah suatu alat untuk
mengetahui berapa banyak jumlah yang diterima dan
jumlah yang dikeluarkan untuk suatu bahan / material
baik TBS yang masuk, produksi yang keluar,
jenjangan kosong yang keluar dan lain-lain yang
ditunjukkan oleh alat timbang dalam satuan kilogram
(Kg).
2. Proses Penyortiran
Penyortiran yaitu pemisahan atau pengkelasan TBS sesuai
dengan fraksi sebagai salah satu kendali mutu CPO yang akan
dihasilkan baik dari segi kualitas TBS.
3. Proses di Stasiun Loading Ramp
Loading ramp merupakan tempat penuangan TBS yang
dibawa oleh truk pengangkut untuk sementara waktu sebelum
didistribusikan kedalam Perebusan (Sterilizer) melalui lori
atau konvyeor.
4. Proses Perebusan (Sterilizer).
Tempat dimana dilakukan proses perebusan TBS dengan
menggunakan steam dari boiler yang bertekanan tinggi,
biasanya berbentuk bejana atau ketel.
Adapun tujuan dari perebusan adalah :

1. Menghentikan aktifitas enzim lipase pada TBS.


TBS yang dipanen mengandung enzim lipase yang tetap
bekerja dalam buah. Enzim lipase bertindak sebagai
pembentuk asam lemak bebas yang dapat mempengaruhi
mutu dari CPO yang dihasilkan.
2. Melunakkan daging buah (mesocarp).
3. Melekangkan inti (kernel) dan cangkang (Shell).
4. Mengurangi kadar air dalam buah.
5. Mempermudah buah lepas dari tandannya.
5. Proses Penebah (Thereser Process).
Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah
dari Tandannya dengan cara mengangkat dan membantingnya
serta mendorong Tandan kosong ke empty bunch conveyor.
Thresher berbentuk silinder horizontal yang berkisi-kisi dan
diberi plat pembawa.
6. Proses Pengempaan (Pressing Process).
Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan
minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan
pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan
mempengarui efisiensi pengutipan minyak.
7. Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station ).
Stasiun klarifikasi merupakan suatu tempat pemurnian
minyak yang masih kasar menjadi minyak yang dapat
dipasarkan, baik pemurnian kotoran maupun pemurniaan
kadar air yang terdapat pada minyak. Karena minyak kasar
yang keluar dari press masih banyak mengandung serabut,
atau fibre, pasir, dan lumpur (sludge) sehingga perlu diolah
distasiun klarifikasi agar dihasilkan minyak kelapa sawit yang
dapat dipasarkan. Peralatan yang digunakan di stasiun ini ,
diantaranya : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil
Tank/ buffer tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank,
Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating
Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.
a. Sand Trap Tank ( Pemisah Pasir )
Minyak yang diperoleh dari press kemudian dialirkan ke sand trap
tank. Fungsi dari Sand trap tank adalah untuk menampung sementara
minyak yang keluar dari press dan juga untuk mengendapkan pasir dan
kotoran lain yang mengikut dengan minyak. Proses pemisahan ini terjadi
karena adanya perbedaan berat jenis antara minyak dengan kotoran.
Pasir dan kotoran lain yang berat jenisnya lebih berat akan turun
kebawah dan mengendap di bagian dasar sand trao tank. Sedangkan
minyak yang berat jenisnya lebih ringan akan naik ke permukaan.
Minyak ini kemudian masuk kedalam pipa bentuknya seperti corong
yang berada dipermukaan minyak dan mengalir menuju vibrating screen.
Disini juga ada pemasukkan steam, dengan tujuan agar butiran minyak
yang mengikut dengan kotoran dapat naik kepermukaan. Pemasukkan
steam di sand trap tank ini adalah sistim coil dengan suhu 85º - 95º C.
b. Vibrating Screen (Ayakan Getar)
Minyak yang telah dipisahkan dengan pasir dan kotoran lain pada sand trap
tank akan dialirkan ke vibrating screen. Vibrating screen adalah suatu alat untuk
memisahkan minyak dari serabut (fibre) kasar dan halus yang terikut pada minyak
malalui sistem ayakan / ayakan getar. Vibrating screen ini bekerja dengan cara
bergetar. Disini terdapat 3 buah saringan. Dengan adanya getaran maka minyak
yang berada pada saringan I akan turun kebawah (menuju kesaringan 2 dan
saringan 3) sedangkan kotoran yang masih mengikut dari sand trap tank (fibre,
pasir, kotoran halus) akan terdorong keluar dan jatuh ke bottom cross conveyor
untuk diolah lagi. Minyak yang jatuh kesaringan ke 3 akan diperlakukan sama
dengan pada saringan no 1, kotorannya akan keluar dan jatuh ke bottom cross
conveyor. Sedangkan minyak akan keluar melalui sebuah pipa menuju crude oil
tank (COT).
c. Crude Oil Tank (COT)/Buffer Tank
berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel berat yang tidak
larut dan lolos dari ayakan getar. Crude Oil Tank ditempatkan tepat
dibawah ayakan getar, juga berfungsi untuk menampung minyak dari
ayakan getar sebelum dipompakan pada Oil Settling Tank. Pemisahan
minyak lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan 80°C, oleh sebab
itu dalam COT dipasang alat pipa coil pemanas. Pemanasan dilakukan
dengan closed steam atau open steam.
d. Oil Settling Tank (Clarifier Tank)
Berfungsi dari untuk memisahkan minyak, air dan kotoran atau Non
Oily Solids (NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis
yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat
jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat
jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.
e. Oil tank
Fungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara Oil
sebelum diolah oleh Purifier. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan Steam Coil untuk mendapatkan temperatur yang
di inginkan yakni 95°c.
f. Oil Purifier
Fungsi dari Oil Purifier adalah untuk mengurangi kadar
air dalam minyak dengan cara sentrifugal. Pada saat alat ini
dilakukan proses diperlukan temperatur suhu 95°C.
g. Vacuum Dryer
Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi
kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri
adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel,
sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun
pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak kedalam
bejana.
h. Storage Tank (tangki timbun)
Tangki timbun merupakan tempat penyimpanan
sekaligus penimbunan minyak yang akan dipasarkan.
Pada tangki ini dilengkapi dengan pipa steam untuk
pemanas agar mutu minyak dapat dipertahankan
sebagaimana sewaktu dikirimkan ke tangki timbun.
k. Fat fit
Merupakan suatu tempat berbentuk bak sebagai tempat
penampungan minyak yang keluar dari sludge separator.
sedangkan sludge drain tank dan bak recovery yang kemudian
akan dipompakan ke Clarifier Tank untuk diolah lagi.
i. Sludge Tank
Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat sementara
sludge ( bagian dari minyak kasar yang terdiri dari
padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge
seperator.Pemanasan dilakukan dengan menggunakan
steam untuk mendapatkan temperatur yang dinginkan
yaitu 95°C.
j. Sludge Separator
Sludge separator merupakan alat centrifugal yang
berfungsi memisahkan sludge dengan oil. Pada sludge
separator digunakan gaya centrifugal dimana sludge di putar
dengan kecepatan tinggi sehingga terpisah antara sludge dan
oil berdasarkan berat jenis larutan. Minyak yang berasal dari
pemisah ini akan di tampung di reclaimed tank, sedangkan
sludge yang keluar dari sludge separator masuk ke sludge fit.
i. Bak recovery
Merupakan suatu tempat berbentuk bak,
berfungsi untuk menampung air, pasir, sludge dari
bak fit untuk dikirimkan ke kolam limbah.
8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station ).
Setelah fiber dan nut (press cake) selesai di press pada stasiun press
kemudian fiber dan nut dibawa oleh cake breaker conveyor menuju
stasiun kernel. Stasiun kernel merupakan tempat pengolahan biji (nut)
menjadi inti (kernel) dan cangkang (shell). Peralatan yang digunakan di
stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker Conveyor (CBC), Depericarper,
Polishing Drum, Fiber Cyclone, Nut Silo, Ripple Mill, Separting,
Claybath, Kernel Silo,dan Kernel Storage.
PENGOLAHAN
PA L M KERNEL OIL
Palm kernel Oil (PKO) atau minyak inti sawit adalah minyak yang dihasilkan dari
inti sawit.

Inti sawit dihasilkan berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti sawit dan
tempurung.

Setelah terpisah, inti sawit harus segera dikeringkan dengan suhu 80oC.
Setelah kering, inti sawit dapat diolah lebih lanjut dengan ekstraksi untuk
menghasilkan minyak inti sawit (Yan Fauzi,2004).
Asam lemak CPO (%) PKO (%)
Asam kaprilat - 3–4
Asam kaproat - 3-7
Asam laurat - 46 - 52
Asam miristat 1,1 - 2,5 14 - 17
Asam palmitat 40 - 46 6,5 - 9
Asam stearat 3,6 – 4,7 1 – 2,5
Asam oleat 39 - 45 13 - 19
Asam linoleat 7 - 11 0,5 - 2

( Ketaren, 2005 )
( Ketaren, 2005 )
Asam lemak Coconut oil Palm kernel oil
a. Kaproat 0,5 % 0,2 %
b. Kaprilat 8,0 % 4,0 %
c. Kaprat 7,0 % 3,9 %
d. Laurat 48,0 % 50,4 %
e. Miristat 17,0 % 17,3 %
f. Palmitat 9,0 % 7,9 %
g. Stearat 2,0 % 2,3 %
h. Palmitoleat 0,2 % -
i. Oleat 6,0 % 11,8 %
j. Linoleat 2,3 % 2,1 %2.
a. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Cake breaker conveyor ini berbeda dengan conveyor
lainnya. Conveyor ini berbentuk spiral yang piringannya
bersegi-segi. Disamping untuk membawa fibre dan nut menuju
depericarper juga untuk mengaduk-aduk fibre dan nut.
b.Depericarper
Fungsi dari Depericarper adalah untuk
memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber
untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya
adalah tergantung pada berat massa, yang massanya
lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh fan.
c. Polishing Drum
Polishing drum merupakan suatu alat berbntuk drum horizontal yang
berputar. Alat ini dilengkapi dengan siku pengarah yang bertujuan untuk
mengarahkan biji hingga keujung drum. Fungsi dari polishing drum ini
adalah untuk membersihkan sisa-sisa serabut yang masuk melekat pada
nut. Pada umumnya disini akan terdapat fibre dan nut yang masih
menggumpal, fibre kasar, batu, dan kotoran lain yang tidak dapat
dipisahkan dengan menggunakan hisapan fibre cyclone.
d. Fiber Cyclone
Merupakan alat yang dilengkapi dengan blower / fan
untuk mengisap fibre (serabut kering) dan air lock sebagai alat
untuk mengatur laju pengumpanan untuk dilakukan
pengisapan.
e. Nut Silo
Nut silo merupakan suatu tempat penampung nut yang
telah bersih untuk dilakukan proses pemisahan cangkang
dengan inti. Didalam nut silo ini terjadi pengelompokan nut
kemasing-masing Ripple mill. Tujuannya adalah agar nut yang
jatuh ke ripple mill merata.
f. Ripple mill (pemecah nut)
Ripple mill merupakan suatu alat untuk memecahkan
cangkang agar inti (kernel) dan cangkang dapat dipisahkan
pada proses selanjutnya sehingga bisa digunakan sebagai
bahan bakar boiler.
g. Separating
Separating merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai
untuk pemisah kernel dengan pecahan cangkang. Pemisahan
ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara kernel
dengan cangkang. Cangkang yang sudah pecah mempunyai
berat jenis lebih ringan dari pada kernel.
h. Claybath
Claybath adalah suatu tempat pemisahan antara
kernel dengan cangkang dengan menggunakan
bantuan calcium (CaCO3). Pemisahan ini disebut
juga dengan pemisahan kernel dengan cangkang
melalui sistim basah.
i. Kernel Silo
Kernel silo merupakan suatu alat yang berbentuk tabung
horizontal untuk mengurangi kadar air yang terkandung di
dalam kernel agar tumbuhnya jamur sewaktu penyimpanan di
gudang kernel (kernel storage) dapat dihindari. Alat ini
dilengkapi dengan blower / fan untuk mengembuskan udara
panas yang dihasilkan oleh boiler.
J. Kernel Storage
Fungsi dari Kernel ini adalah untuk tempat penyimpanan
inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel
Storage pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya
dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam
inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam
Storage lembab yang pada akhirnya menimbulkan jamur
kelapa sawit.
Sekian
&
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai