Anda di halaman 1dari 59

PERANCANGAN

TATA LETAK
Pendahuluan
Definisi Perancangan tata letak:
pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan
memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan
mesin-mesin, bahan-bahan, perlengkapan untuk
operasi, personalia dan semua peralatan/fasilitas
dalam produksi.
Perancangan tata letak hendaknya fleksibel untuk
mengantisipasi adanya perubahan permintaan,
penemuan produk baru, proses baru, dsb yang akan
mengubah tata letak; perubahan tata letak yang
memerlukan biaya minimum.
Systematic Layout Planning
1. Data masukan
2. Aliran dan aktivitas 3. HUbungan
material aktivitas

4. Diagram hubungan
aktivitas/aliran
5a. Kebutuhan 5b. Ruangan
ruangan yang tersedia

6. Diagram hubungan
ruangan
7a. Modifikasi 7b. Batasan
praktis
8. Peranc. Alternatif
tata letak

9. Evaluasi
Metode Perancangan Layout

1. METODE ARD (ACTIVITY


RELATIONSHIP DIAGRAM)
2. METODE GRAFIK
Analisa hubungan aktivitas

Analisa bersifat kuantitatif


Activity Relationship
Diagram

Kombinasi diagram ARC dan flow diagram


Diagram hubungan ruangan

 Mengevaluasi luas area yang dibutuhkan


dan yang tersedia
 Diagram hubungan ruangan dibuat
setelah analisis terhadap luas yang
dibutuhkan dan ARC
Diagram hubungan ruangan
Luas area yang dibutuhkan

 Dasar penentuan luas area yang dibutuhkan :


- tingkat produksi
menentukan jumlah mesin,alat, tipe
tata letak
- peralatan proses produksi
berdasarkan produk yang dibuat atau
proses yang diperlukan
- karyawan yang diperlukan
jumlah tergantung dari jumlah mesin dan
alat
Fasilitas yang
dipertimbangkan
 Gudang bahan baku
 Gudang bahan ½ jadi
 Gudang barang jadi
 Gang
 Pengiriman dan penerimaan
 Tempat peralatan material handling
 Ruang perkakas dan rak perkakas
 Maintenance
Fasilitas yang
dipertimbangkan
 Packaging
 QC
 Pengawasan
 Pelayanan kesehatan
 Pelayanan makanan
 Toilet
 Kantor
 Parkir tamu dan karyawan
 Parkir pengiriman dan penerimaan
Contoh metode fasilitas industri

Mesin Jml Ukuran Luas Luas total Allow Keb. ruang


(m2) (m2)
P L
Cutting 3 3.3 6.27 20.7 62.1 50% 93.150
Mill type A 5 4.5 3.5 15.75 78.75 50% 118.125
Mill type B 7 3.6 3.5 12.6 88.2 50% 132.300
Mill type C 4 2.4 3 7.2 28.8 50% 43.200
Bor type A 2 2.8 2.145 6 12 50% 18.000
Bor type B 2 2.5 1.485 3.7 7.4 50% 11.100
Bor type C 1 2.5 3.465 8.7 8.7 50% 13.050
Press 1 2.6 2.31 6 6 50% 9.000

Kebutuhan ruang produksi 437.925


Contoh block layout

5
1

2 3

6 7 10

8 9
Contoh
Perusahaan alat rumah tangga membuat
rencana tata letak fasilitas yang baru dengan
kebutuhan ruang sbb:
 Departemen A = 850 m2
 Departemen B = 1750 m2
 Departemen C = 850 m2
 Departemen D = 850 m2
 Departemen E = 500 m2
 Departemen F = 850 m2
 Departemen G = 650 m2
 Departemen H = 325 m2
Diketahui peta keterkaitan aktivitas sebagai
berikut:
penyelesaian

Diagram keterkaitan aktivitas


Diagram hubungan ruangan
Dept C Dept G

Dept F Dept B Dept E

Dept H Dept A Dept D

Block Layout
Perancangan tata letak
dengan metode grafik
 Merupakan metode perancangan layout
dengan menggunakan adjacency graph (grafik
kedekatan)untuk memperoleh bobot terbesar
 Berdasarkan from-to-chart (keterkaitan
aktivitas)
 Node :menyatakan departemen/aktivitas
 Arc : menghubungkan departemen
 Angka : menyatakan tingkat kedekatan
(closeness)
 Bobot terbesar = jumlah nilai busur-busur
Contoh metode grafik
Dep 1 2 3 4 5
1 60 100 50 0
2 40 65 30
3 80 0
4 10
5

Diketahui From-to-chart
Alternatif block layout 4
80
3
0

40 100 5
65
0
60
80 65 2 1
3 4 2

10 50 60
0 (b)
0
5 1

(a)
Bobot layout Bobot layout
(a) (b)
Busur Bobot Busur Bobot
1-2 60 1-2 60
1-4 50 1-3 100
1-5 0 1-5 0
2-4 65 2-3 40
3-4 80 2-4 65
3-5 0 3-4 80
4-5 10 3-5 0
265 terpilih 345
Langkah-langkah metode
grafik
Langkah 1
 Pilih pasangan departemen yang
mempunyai bobot terbesar, dari contoh
(block layout b) terpilih dept 1 dan 3.
 Hubungkan node 1 dan 3
1 3
Langkah 2
 Pilih departemen ke 3 yang akan masuk
dalam grafik , dengan menjumlah bobot
departemen yang belum terpilih dengan
departemen 1 dan 3
 Pilih pasangan yang mempunyai nilai
terbesar
1-3
2 60+40=100 -
4 50+80 =130 Terpilih
5 0+0=0 -

50 80

100
1 3
Langkah 3
 Memilih departemen yang belum terpilih
dalam grafik
 Jumlahkan bobot departemen yang
belum terpilih dengan dept 1,3 dan 4
1–3-4
2 60+40+65 =160 Terpilih
5 0 + 0 + 10 = 10 -

65
50 80
2
60 40
100
1 3
Langkah 4
 Karena tinggal departemen 5 yang belum
masuk grafik, maka ditentukan bidang yang
akan menjadi tempat departemen 5
 Bidang segitiga yang terbentuk:
1–2–3
1–2–4
1–3–4
2–3–4
1-2-3 1-2-4 1-3-4 2-3-4
5 0+30+0=30 0+30+10 0+0+10 30+0+10
= 40 = 10 = 40
terpilih terpilih

4
10
50 30 65 80
5
0 2
60 40
1 100
3
Bobot layout (b)
Langkah 5
Busur Bobot
 Menyusun ulang
1-2 60
block layout
1–3 100
berdasarkan grafik
1–4 50
kedekatan
1-5 0
2-3 40
2-4 65
2-5 30
3–4 80
4-5 10
435
DIKETAHUI BOBOT LAYOUT SEBAGAI BERIKUT,
BUATLAH GAMBAR BLOK LAYOUT DENGAN
METODE GRAFIK

BOBOT LAYOUT
BUSUR BOBOT1 BUSUR BOBOT2
1-2 60 1–2 40
1-4 50 1–3 60
1-5 0 1–4 50
2-4 65 2–3 50
3-4 80 2–4 65
3-5 0 2-5 70
4-5 10 4-5 10
Langkah 1
 Pilih pasangan departemen yang
mempunyai bobot terbesar, dari contoh
(block layout b) terpilih dept 3 dan 4.
 Hubungkan node 3 dan 4

3 4
Langkah 2
 Pilih departemen ke 3 yang akan masuk dalam
grafik , dengan menjumlah bobot departemen yang
belum terpilih dengan departemen 3 dan 4
 Pilih pasangan yang mempunyai nilai terbesar
3-4
1 60 + 50
2 50 + 65 TERPILIH
5 0 + 10

50 65

80
3 4
Langkah 3
 Memilih departemen yang belum terpilih dalam grafik
 Jumlahkan bobot departemen yang belum terpilih
dengan dept 2,3 dan 4

2 - 3 - 4
1 60 + 60 + 50 TERPILIH
5 70 + 0 + 10

60
50 65
1
60 50
80
3 4
Langkah 4
 Karena tinggal departemen 5 yang belum masuk
grafik, maka ditentukan bidang yang akan menjadi
tempat departemen 5
 Bidang segitiga yang terbentuk:
3–1–2
3–1–4
2–1–4
2- 3 -4

3- 1 -2 3 - 1 - 4 2 - 3 - 4 2 - 1 - 4
5 0 + 0 + 70 0 + 0 + 10 70 + 0 + 10 70 + 0 + 10
2

60

50 65
1

60 50
0

10
0 5

80 4
3
2

60

50 65
1

60 50
0

10
0 5

80 4
3
2

3 5 4
Penentuan Block Layout dengan
metode grafik jika diketahui
diagram keterkaitan aktifitas

Contoh
penyelesaian

 Bobot terbesar adalah dept A dan B

A B
 Perhitungan bobot dept A dan B dengan
dept yang lain
C

A B
A–B-C
D 10+0+1=11 -
E 6+6+0 =12 -
F 6+0+2 = 8 -
G 0+9+7 = 16 Terpilih
C

6
7 4
G
1 7
9
A B
A-B-C A-B-G A-C-G B-C-G
D 10+0+1=11 10+0+6= 16 10+1+6=17 0+1+6= 7
E 6+6+0=12 6+6+0=12 6+0+0=6 6+0+0=6
F 6+0+2=8 6+0+0=6 6+2+0=8 0+2+0=2
C
1
8 7 5
D 6
10 G
0 9
A 13
B
Biaya Penangan Bahan
Biaya penanganan bahan tergantung pada:
1. Jumlah muatan (atau orang) yang harus dipindahkan
diantara dua departemen selama beberapa waktu,
2. Biaya memindahkan muatan (atau orang) yang
terkaitan dengan jarak antar-departmen selama
beberapa waktu,
Biaya diasumsikan sebagai sebuah fungsi jarak antar
departemen.
n n
Minimisasi Biaya = ∑ ∑ Xij Cij
i=1 j=1
Dimana:
n : jumlah total stasiun kerja atau departemen,
i,j : masing-masing departemen,
Xij:jumlah beban yang dipindahkan dari departemen i ke j
Cij:biaya untuk memindahkan beban antara departemen i ke j
Contoh 1
Perusahaan Walter ingin mengatur 6 departemen dalam
pabriknya sehingga meminimalkan biaya penanganan bahan
antar departemen. Setiap departemen berukuran 20x20m,
panjang 60m, dan lebar 40m.
Departemen
1 2 3 4 5 6
Minggu
1 0 50 100 0 0 20
2 0 0 30 50 10 0
3 0 0 0 20 0 100
4 0 0 0 0 50 0
Ditanya?

Aturlah 6 departemen tersebut agar


biayanya minimum, jika biaya antar
departemen yang berdekatan
Rp1.000/muatan dan antar departemen
yang berjauhan Rp2.000/muatan.
Jawab:

Departemen 1 Departemen 2 Departemen 3

20 m
40 m
Departemen 4 Departemen 5 Departemen 6

60 m
100

1 2 3
50 30
20
10 20

100

50
4
5 6
50

(1 & 2) (1 & 3) (1 & 6) (2 & 3) (2 & 4) (2 & 5)


Biaya = 50.000 + 200.000 + 40.000 + 30.000 + 50.000 + 10.000
(3 & 4) (3 & 6) ((4 & 5)
+ 40.000 + 100.000 + 50.000
= 570.000
Memperbaiki tata letak dengan trial and error “arus
muatan yang besar diletakkan berdekatan”

2 1 3

4
5 6
Biaya setelah perbaikan tata letak:
(1 & 2) (1 &3) (1 &6) (2 & 3) (2 &4) (2&5)
Biaya = 50.000 +100.000 + 20.000 + 60.000 + 50.000 +10.000
(3&4) (3 & 6) (4 & 5)
+ 40.000 + 100.000 + 50.000
= 480.000
Departemen 2 Departemen 1 Departemen 3

Departemen 4 Departemen 5 Departemen 6


Latihan
Perusahaan XYZ ingin mengatur 6 departemen dalam
pabriknya sehingga meminimalkan biaya penanganan bahan
antar departemen. Setiap departemen berukuran 20x20m,
panjang 60m, dan lebar 40m.
Departemen
1 2 3 4 5 6
Minggu
1 0 60 100 30 20 20
2 0 0 30 50 10 0
3 0 0 0 20 0 100
4 0 0 0 0 50 20
Ditanya?

Aturlah 6 departemen tersebut agar


biayanya minimum, jika biaya antar
departemen yang berdekatan
Rp1.000/muatan dan antar departemen
yang berjauhan Rp3.000/muatan.

Anda mungkin juga menyukai