NRP : 1019040014
Kelas : PL-3A
2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
DASAR TEORI
Definisi Tanah Secara umum tanah merupakan suatu material yang terdiri dari
campuran butiran–butiran mineral dengan kandungan organik yang berasal dari
pelapukan batuan secara fisik maupun kimiawi, disertai zat cair yang mengisi
ruang–ruang kosong diantara butiran–butiran padat. Tanah mempunyai peran
penting dalam pekerjaan konstruksi karena tanah menahan seluruh beban dari
konstruksi yang berada di atasnya, untuk mewujudkan konstruksi yang baik
diperlukan tanah yang baik juga.
Komponen–komponen tanah terdiri dari tiga komponen yaitu: air, udara dan
bahan padat (butiran). Udara dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis atau
dianggap sama dengan nol, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat–sifat teknis
tanah. Ruang diantara butiran–butiran dapat terisi sebagian atau seluruhnya
dengan air maupun udara. Pada tanah yang kering, tanah hanya terdiri dari butiran
dan udara, dalam tanah yang jenuh terdiri dari butiran dan air pori sedangkan
dalam tanah tidak jenuh terdiri dari butiran, udara dan air. 13 Hubungan antara
kadar air, angka pori porositas, berat volume dan lain-lain sangat diperlukan
dalam praktik. Bagian–bagian tanah dapat digambarkan dalam diagram fase tanah.
Analisis tanah adalah merupakan cara paling baik untuk mengevaluasi kesuburan
lahandan sifat-sifat lainnya. Namun ketepatan hasil analisis akan sangat
tergantung antara lain padafaktor cara pengambilan contoh tanah. Sifat-sifat tanah
tertentu banyak tergantung padaukuran butirnya. Maka dari itu pengukuran
besarnya butir tanah sering dilakukan dilaboratorium mekanika tanah. Dengan
mengetahui pembagian besarnya butir dari suatutanah, maka kita dapat
menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu ataudengan kata lain
dapat mengadakan deskripsi tanah.Besarnya butiran tanah biasanyadigambarkan
dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasi atau grafik
lengkungpembagian butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian besarnya
butiran tanah tertentudan juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan pasir, pasir
dan lanau, dsb.
Sifat-sifat tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirnya. Maka dari itu
pengukuran besarnya butir tanah sering dilakukan di laboratorium mekanika
tanah. Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu tanah, maka kita
dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu atau
dengan kata lain dapat mengadakan deskripsi tanah.Besarnya butiran tanah
biasanya digambarkan dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasi
atau grafik lengkung pembagian butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian
besarnya butiran tanah tertentu dan juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan
pasir, pasir dan lanau, dsb.
Koefisien Uniformitas :
D60
C u=
D10
Cu = koefisien keseragaman
Koefisien Gradasi:
D 302
C c=
D 60 × D 10
Cc= koefisien gradasi
Tanah yang bergradasi baik akan mempunyai Cu>4 dan Cc antara 1 dan 3 untuk
tanah berkerikil, Untuk tanah pasir memiliki Cu>6 dan Cc antara 1 dan 3. Tanah
dikatakan bergradasi buruk (poorly graded) jika sebagian daributirannya
mempunyai ukuran yang sama, tidak beragam ukurannya. Bergradasi baik
(well graded) jika ukuran butiran tanah terbagi merata artinya ukuran dari
yang besar sampai ke yang kecil ada disana.
1. Plastic
2. Palu
3. Stopwatch
4. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari benda uji.
5. Satu set saringan dengan ukuran No.2, No.4, No.10, No.20, No.30, No.50,
No.100, No.200
6. Oven dengan pengatur suhu sampai 110 derajat Celcius
7. Mesin penggetar saringan
8. Talam
9. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya
BAB III
3.2 Perhitungan
Dari data diatas dapat dihitung beberapa data lainnya menggunakan excel. Di
bawah ini adalah data hasil perhitungan menggunakan Excel.
No.
Saringa Berat Berat saringan Berat Tanah Total berat
Saringa Persentase %
n Saringan + tanah Tertahan tertahan
n
Tertaha Lolo
(mm) (gr) (gr) (gr) (gr)
n s
1 2 3 4 (5= 4-3) 6 7 8
98.9
4 3.75 420 430 10 10 1.06
4
63.4
16 1.05 400 735 335 345 36.51
9
49.7
20 0.70 370 500 130 475 50.26
4
42.8
30 0.55 390 455 65 540 57.14
6
28.0
40 0.30 300 440 140 680 71.96
4
24.3
50 0.25 385 420 35 715 75.66
4
11.6
100 0.09 380 500 120 835 88.36
4
200 0.065 395 475 80 915 96.83 3.17
PAN 0.00 430 460 30 945 100.00 0.00
Total 945
Dari data diatas kita dapat membuat grafik analisis ayakan dengan
membandingkan persentase lolos dan saringan.
100.00
80.00
% LOLOS
60.00
40.00
20.00
0.00
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Diameter (mm)
Presentase yang
lolos
Ke60:D60 59.37
Ke30:D60 29.68
Ke10:D60 9.89
Menentukan Dimeter Saringan
Ke60:D60 0.945
Ke30:D30 0.328
Ke10:D10 0.085
Kemudian setelah mendapatkan diameter saringan dapat dihitung Cc dan Cu.
Perhitungan Cc
D 302
C c=
D 60 × D 10
0.3282
C c=
0.945× 0.085
C c =1.34
Perhitungan Cu
0.945
C u=
0.085
C u=11.14
BAB III
KESIMPULAN
https://www.academia.edu/37333612/LAPORAN_PRAKTIKUM_ANALISIS_T
ANAH
https://www.scribd.com/doc/265571189/10-Analisa-Ukuran-Butiran-Tanah