Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI 5

ANALISA BUTIRAN (UJI SARINGAN)

Nama : Dewi Cahya Rahmawati

NRP : 1019040014

Kelas : PL-3A

Mata Kuliah : Mekanika Tanah dan Pondasi

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah
ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “ANALISA BUTIRAN (UJI SARINGAN)”
tepat waktu. Laporan “ANALISA BUTIRAN (UJI SARINGAN)”
disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Mekanika
Tanah dan Pondasi di PPNS. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
bagaimana struktur beton bertulang pada bangunan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak


Luqman Cahyono, S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan
ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

DASAR TEORI

1.1 Analisa Butiran Tanah (Uji Saringan)

Definisi Tanah Secara umum tanah merupakan suatu material yang terdiri dari
campuran butiran–butiran mineral dengan kandungan organik yang berasal dari
pelapukan batuan secara fisik maupun kimiawi, disertai zat cair yang mengisi
ruang–ruang kosong diantara butiran–butiran padat. Tanah mempunyai peran
penting dalam pekerjaan konstruksi karena tanah menahan seluruh beban dari
konstruksi yang berada di atasnya, untuk mewujudkan konstruksi yang baik
diperlukan tanah yang baik juga.

Penyelidikan tanah sangat penting untuk mengetahui karakteristik tanah yang


akan digunakan untuk menahan konstruksi, maka akan diketahui informasi untuk
menentukan jenis perbaikan tanah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
kualitas tanah. Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk
menggambarkan ukuran partikel pada batas ukuran butiran yang telah ditentukan,
tetapi istilah yang sama juga digunakan untuk menggambarkan sifat jenis tanah
yang khusus. Lempung adalah jenis tanah yang bersifat kohesif dan plastis,
sedangkan pasir diGambarkan sebagai tanah yang tidak kohesif dan tidak plastis.

Komponen–komponen tanah terdiri dari tiga komponen yaitu: air, udara dan
bahan padat (butiran). Udara dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis atau
dianggap sama dengan nol, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat–sifat teknis
tanah. Ruang diantara butiran–butiran dapat terisi sebagian atau seluruhnya
dengan air maupun udara. Pada tanah yang kering, tanah hanya terdiri dari butiran
dan udara, dalam tanah yang jenuh terdiri dari butiran dan air pori sedangkan
dalam tanah tidak jenuh terdiri dari butiran, udara dan air. 13 Hubungan antara
kadar air, angka pori porositas, berat volume dan lain-lain sangat diperlukan
dalam praktik. Bagian–bagian tanah dapat digambarkan dalam diagram fase tanah.
Analisis tanah adalah merupakan cara paling baik untuk mengevaluasi kesuburan
lahandan sifat-sifat lainnya. Namun ketepatan hasil analisis akan sangat
tergantung antara lain padafaktor cara pengambilan contoh tanah. Sifat-sifat tanah
tertentu banyak tergantung padaukuran butirnya. Maka dari itu pengukuran
besarnya butir tanah sering dilakukan dilaboratorium mekanika tanah. Dengan
mengetahui pembagian besarnya butir dari suatutanah, maka kita dapat
menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu ataudengan kata lain
dapat mengadakan deskripsi tanah.Besarnya butiran tanah biasanyadigambarkan
dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasi atau grafik
lengkungpembagian butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian besarnya
butiran tanah tertentudan juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan pasir, pasir
dan lanau, dsb.

Sifat-sifat tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirnya. Maka dari itu
pengukuran besarnya butir tanah sering dilakukan di laboratorium mekanika
tanah. Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu tanah, maka kita
dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu atau
dengan kata lain dapat mengadakan deskripsi tanah.Besarnya butiran tanah
biasanya digambarkan dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasi
atau grafik lengkung pembagian butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian
besarnya butiran tanah tertentu dan juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan
pasir, pasir dan lanau, dsb.

 Koefisien Uniformitas :

D60
C u=
D10

Cu = koefisien keseragaman

D60 = diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos ayakan.

D10 = diameter yang bersesuaian dengan 10% lolos ayakan.

 Koefisien Gradasi:
D 302
C c=
D 60 × D 10
Cc= koefisien gradasi

D30 = diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan.

Tanah yang bergradasi baik akan mempunyai Cu>4 dan Cc antara 1 dan 3 untuk
tanah berkerikil, Untuk tanah pasir memiliki Cu>6 dan Cc antara 1 dan 3. Tanah
dikatakan bergradasi buruk (poorly graded) jika sebagian daributirannya
mempunyai ukuran yang sama, tidak beragam ukurannya. Bergradasi baik
(well graded) jika ukuran butiran tanah terbagi merata artinya ukuran dari
yang besar sampai ke yang kecil ada disana.

Dibawah ini adalah gambar praktikum:


BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan

1. Plastic
2. Palu
3. Stopwatch
4. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari benda uji.
5. Satu set saringan dengan ukuran No.2, No.4, No.10, No.20, No.30, No.50,
No.100, No.200
6. Oven dengan pengatur suhu sampai 110 derajat Celcius
7. Mesin penggetar saringan
8. Talam
9. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya

2.2 Cara Pelaksanaan

1. Ambil tanah kering dengan cetok dan dimasukkan ke dalam plastic


sebanyak ±5 kg.
2. Tuangkan tanah ke dalam pan seng.
3. Tumbuk tanah ke dalam pan seng.
4. Ambil tanah yang sudah ditumbuk dan timbang sebanyak 1kg.
5. Timbang berat masing-masing ayakan tersebut yang sebelumnya sudah
dibersihkan dengan menggunakan sikat.
6. Masukkan 1 kg tanah ke dalam ayakan no. 2 pada saringan yang sudah
tersusun, goncangkan dengan menggunakan alat pengguncang (sieve
shaker) selama 10-15 menit.
7. Diamkan selama 5 menit agar sampel benar-benar tersaring.
8. Timbang masing-masing sampel yang tertahan pada masing-masing
ayakan.
9. Hitung hasil keseluruhan dan masukkan ke dalam tabel.

BAB III

ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

3.1 Data Praktikum

No. Saringan Saringan Berat Saringan


  (mm) (gr)
1 2 3
4 3.75 420
16 1.05 400
20 0.70 370
30 0.55 390
40 0.30 300
50 0.25 385
100 0.09 380
200 0.065 395
PAN 0.00 430

3.2 Perhitungan
Dari data diatas dapat dihitung beberapa data lainnya menggunakan excel. Di
bawah ini adalah data hasil perhitungan menggunakan Excel.

No.
Saringa Berat Berat saringan Berat Tanah Total berat
Saringa Persentase %
n Saringan + tanah Tertahan tertahan
n
Tertaha Lolo
  (mm) (gr) (gr) (gr) (gr)
n s
1 2 3 4 (5= 4-3) 6 7 8
98.9
4 3.75 420 430 10 10 1.06
4
63.4
16 1.05 400 735 335 345 36.51
9
49.7
20 0.70 370 500 130 475 50.26
4
42.8
30 0.55 390 455 65 540 57.14
6
28.0
40 0.30 300 440 140 680 71.96
4
24.3
50 0.25 385 420 35 715 75.66
4
11.6
100 0.09 380 500 120 835 88.36
4
200 0.065 395 475 80 915 96.83 3.17
PAN 0.00 430 460 30 945 100.00 0.00
Total 945      

Dari data diatas kita dapat membuat grafik analisis ayakan dengan
membandingkan persentase lolos dan saringan.

Grafik Analisis Ayakan


120.00

100.00

80.00
% LOLOS

60.00

40.00

20.00

0.00
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Diameter (mm)

Setelah menghitung beberapa data, untuk mendapatkan nilai CC dan CU harus


menghitung nilai Persentase yang lolos pada Ke-60,Ke-30,Ke-10. Kemudian
menghitung Diameter saringan pada D60,D30,D10. Berikut dibawah ini adalah
hasil perhitungan yang didapatkan :

Presentase yang
lolos
Ke60:D60 59.37
Ke30:D60 29.68
Ke10:D60 9.89
Menentukan Dimeter Saringan
Ke60:D60 0.945
Ke30:D30 0.328
Ke10:D10 0.085
Kemudian setelah mendapatkan diameter saringan dapat dihitung Cc dan Cu.
 Perhitungan Cc
D 302
C c=
D 60 × D 10
0.3282
C c=
0.945× 0.085
C c =1.34
 Perhitungan Cu
0.945
C u=
0.085

C u=11.14
BAB III

KESIMPULAN

1. Analisis tanah adalah merupakan cara paling baik untuk mengevaluasi


kesuburan lahandan sifat-sifat lainnya. Namun ketepatan hasil analisis
akan sangat tergantung antara lain padafaktor cara pengambilan contoh
tanah.
2. Setelah melakukan praktikum dan menghitung data yang didapat maka
didapatkan hasil perhitungan Cc dan Cu. Nilai Cc dan Cu adalah sebagai
berikut :
 Cc = 1.34
 Cu = 11.14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37333612/LAPORAN_PRAKTIKUM_ANALISIS_T
ANAH

https://www.scribd.com/doc/265571189/10-Analisa-Ukuran-Butiran-Tanah

Anda mungkin juga menyukai