Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI 3

TES PENENTUAN BERAT VOLUME

Nama : Dewi Cahya Rahmawati

NRP : 1019040014

Kelas : PL-3A

Mata Kuliah : Mekanika Tanah dan Pondasi

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah
ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “TES PENENTUAN BERAT VOLUME” tepat
waktu. Laporan “TES PENENTUAN BERAT VOLUME” disusun
guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Mekanika Tanah dan
Pondasi di PPNS. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bagaimana struktur
beton bertulang pada bangunan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak


Luqman Cahyono, S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan
ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

DASAR TEORI

1.1 Berat Volume Tanah

Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling
sering ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi
akar di dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah lainnya.
Seperti sifat tanah yang lainnya, berat volume mempunyai variabilitas spasial
(ruang) dan temporal (waktu). Nilai berat volume, Db, bervariasi antara satu titik
dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi kandungan bahan organik, tekstur
tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai Db
sangat dipengaruhi oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah.

Nilai Db terendah biasanya didapatkan di permukaan tanah sesudah


pengolahan tanah. Bagian tanah yang berada di bawah lintasan traktor akan jauh
lebih tinggi berat volumenya dibandingkan dengan bagian tanah lainnya. Pada
tanah yang mudah mengembang dan mengerut, Db berubah-ubah seiring dengan
berubahnya kadar air tanah. Oleh sebab itu, untuk tanah yang mengembang
mengerut, nilai Db perlu disertai dengan data kadar air. Tanah dengan bahan
organik yang tinggi mempunyai berat volume relatif rendah.

Tanah dengan ruang pori total tinggi, seperti tanah liat, cenderung
mempunyai berat volume lebih rendah. Sebaliknya, tanah dengan tekstur kasar,
walaupun ukuran porinya lebih besar, namun total ruang porinya lebih kecil,
mempunyai berat volume yang lebih tinggi. Komposisi mineral tanah, seperti
dominannya mineral dengan berat jenis partikel tinggi di dalam tanah,
menyebabkan berat volume tanah menjadi lebih tinggi pula (Grossman dan
Reinsch, 2002). Berat volume tanah mineral berkisar antara 0,6 - 1,4 g cm-3 .
Tanah Andisols mempunyai berat volume yang rendah (0,6 - 0,9 g cm-3),
sedangkan tanah mineral lainnya mempunyai berat volume antara 0,8 - 1,4 g cm-
3. Tanah gambut mempunyai berat volume yang rendah (0,4 - 0,6 g cm-3).

Tanah merupakan media pertumbuhan tanaman yang sangat kompleks. Agar


tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi maka tidak hanya
membutuhkan unsur hara yang cukup dan seimbang, tetapi juga memerlukan
lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah yang sesuai sehingga akar tanaman
dapat berkembang dengan bebas demikian juga proses fisiologinya. Sifat fisik
tanah menyangkut: berat volume tanah, berat jenis tanah, porisitas tanah,
penyebaran pori dalam tanah, kemantapan agregat tanah, kelembaban tanah dan
sebagainya.

Berat volume tanah dipegaruhi oleh bagian rongga pori tanah, struktur tanah,
pertumbuhan akar, aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik.
Makin tinggi pemberian bahan organik ke dalam tanah maka berat volume akan
semakin rendah, berkisar antara 1,0 sampai 1,3 g.cm-3. Menurut Hardjowigeno
(2003), kandungan bahan organik yang tinggi menyebabkan tanah mempunyai
berat jenis butiran yang rendah, besarnya berat jenis tanah pertanian berkisar antar
2,6 sampai 2,7 g.cm-3 . Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah
mineral yang umumnya berkisar 1,0 – 1,6 gr/cm3 .
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

1. Ekstruder (alat untuk mengeluarkan contoh tanah asli)


2. Gelas kaca dengan diameter 5,50-6,50 cm dengan ketinggian kira-kira 3,0
– 4,0 cm
3. Kaca datar yang mempunyai tiga paku
4. Air raksa
5. Mangkok peluberan
6. Pisau
7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

2.2 Cara Pelaksanaan

1. Mengeluarkan contoh tanah dari tabung contoh dengan ekstruder.


2. Benda uji ditaruh di dalam cawan yang beratnya sudah ditimbang terlebih
dahulu = W cawan= Wc
3. Menentukan volume contoh tanah
4. Air raksa yang tumpah dibersihkan dari mangkok peluberan, kemudian
pada cawan yang berisi penuh air raksa dimasukkan tanah yang sudah
ditimbang tadi dan ditekan dengan kaca 3 paku, air raksa meluber karena
ada volume tanah yang ditekan kedalam air raksa.
BAB III

ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

Kedalaman Sampel Tanah 1-1,5 m 2,5-3 m 4,5-5 m


1 No cawan gr 48 3 170 206 144 223
2 Berat cawan kosong gr 45,875 48,270 46,055 46,502 54,130 46,890
3 Berat cawan+Tanah basah gr 68,100 70,260 70,767 71,092 82,204 70,927
4 Berat cawan+Tanah kering gr 58,456 60,487 63,070 64,597 70,056 62,055
5 Berat cawan peluberan gr 102,05 102,05 102,05 102,05 102,05 102,05
0 0 0 0 0
6 Berat cawan peluberan + gr 304,47 302,57 256,19 285,60 317,17 301,13
Hg luber 1 6 2 7 7
3.1 Data Praktikum

3.2 Perhitungan

1. Berat volume tanah W tanah =W ct −W c

Kedalaman 1-1,5m : W 11 =68,100−45,875=23,225 gram

W 12=70,260−48,270=22,990 gram

Kedalaman 2,5-3m : W 13=70,767−46,055=24,712 gram

W 14 =71,092−46,502=25,590 gram

Kedalaman 4,5-5m : W 15=82,204−54,130=28,074 gram

W 16=70,927−46,890=24,037 gram

2. Berat air raksa yang tumpah = W 2

= (W cawan peluberan+ H gluber ¿−W cawan peluberan

Berat jenis air raksa = 13,6 gram/cm3


W2
Vair raksa yang meluber = cm 3
13,6

Vtanah = Vair raksa yang meluber

Kedalaman 1-1,5m : W 21=304,471−¿ 102,050= 202,421 gram

202,421
V 1= =14,883 cm3
13,6

W 22=302,576−102,050=200,526 gram

200,526
V 2= =14,745 cm3
13,6

Kedalaman 2,5-3m : W 23=256,192−¿ 102,050= 154,142 gram

154,142
V 3= =11.333 cm 3
13,6

W 24 =285,607−102,050=183,557 gram

183,557
V 4= =13,497 cm3
13,6

Kedalaman 4,5-5m : W 25=317,177−¿ 102,050= 215,127 gram

215,127
V 5= =15,818 cm 3
13,6

W 26 =301,132−102,050=199,082 gram

199,082
V 6= =14,638 cm3
13,6

W
3. Berat volume tanah γ t = gram/cm3
V
23,225
Kedalaman 1-1,5 m: γ 1= =1,560 gram/cm 3
14,883

22,990
γ 2= =1,559 gram/cm 3
14,745

1,560+1,559
γ t 12= =1,5595 gram/cm 3
2

24,712
Kedalaman 2,5-3 m: γ 3= =2,180 gram/cm 3
11,333

25,590
γ 4= =1,896 gram/cm 3
13,497

2,180+1,896
γ t 34 = =2,038 gram/cm 3
2

28,074
Kedalaman 4,5-5 m: γ 5= =1,775 gram/ cm3
15,818

24,037
γ 6= =1,642 gram/ cm3
14,638

1,775+1,642
γ t 56= =1,709 gram/cm 3
2

PENUTUPAN
KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa berat volume tanah


pada tiap kedalaman adalah sebagai berikut:

Kedalaman 1-1,5m : γ t 12=1,5595 gram/cm3

Kedalaman 2,5-3m : γ t 12=2,038 gram/cm3

Kedalaman 4,5-5m : γ t 12=1,709 gram/cm3

Dapat disimpulkan bahwa berat volume tertinggi diporoleh pada kedalaman 2,5-3m dan
yang terendah diperoleh pada ketinggian 1-1,5m.

DAFTAR PUSTAKA
June A. Putinella.2011.PERB AI K AN SI F A T F ISI K T ANA H RE G OSO L
DAN PERTUMBUH AN T ANA M AN SA W I (Brassica juncea L.) A K IB A T
PE MB ERIAN BO K ASHI E L A SA GU DAN PUPU K URE A.Jurnal
Budidaya Pertanian.Vol. 7,No. 1.Hal:35-40

Budirman,B.2019.HUBUNGAN ANTAR SIFAT-SIFAT TANAH DI BAWAH


TEGAKAN LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala Lam De Witt.).Jurnal
Biologi Makassar.Vol. 4,No. 2.Hal:173-182

http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-terbaru-topmenu-
58/633-tanah144

Anda mungkin juga menyukai